Anda di halaman 1dari 5

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PENGAWASAN

PENDIDIKAN

Abstrak
Kegiatan pendidikan dan pembelajaran di lembaga pendidikan dapat berbentuk
kegiatan akademik dan non akademik. Proses belajar mengajar akan semakin efektif dan
berkualitas bila ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, nampaknya kegiatan yang menjadi lebih penting
dalam proses akademik itu adalah kegiatan monitoring dan pengawasan
merupakan fungsi administrasi yang tergolong pokok dan penting. Pengawasan
merupakan kegiatan administrasi yang dilakukan setelah perencanaan dan
pengorganisasian. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru
merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus
menerus. Oleh karena itu, dalam suatu lembaga pendidikan perlu adanya pelaksanaan
pengawasan. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai konsep ketersediaan sarana dan
prasarana dalam pengawasan pendidikan.
Kata kunci: pengawasan, sarana dan prasarana, pendidikan

PENDAHULUAN
Pengawasan pendidikan adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan
keprofesionalan guru dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada dalam
dunia pendidikan baik pada masa saat ini atau masa yang akan datang. Berdasarkan hal
tersebut pendidikan merupakan faktor yang penting karena pendidikan salah satu
penentu mutu SDM (Sumber Daya Manusia), dimana manusia dapat membina
kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.

Salah satu upaya peningkatan pembelajaran efektif serta peningkatan mutu di


sekolah adalah dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, karena berhasil
tidaknya program pengajaran di sekolah juga banyak ditentukan oleh ketersediaan
sarana dan prasarana di sekolah tersebut.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif
lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke substansi makna
dari fenomena tersebut. Penggunaan metode ini diharapkan peneliti dapat menjelaskan
kaitan dengan masalah keterbatasan sarana dan prasarana dalam pengawasan
pendidikan guna dapat meningkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih baik. Penelitian
ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, penelitian hanya mendeskripsikan
konsep-konsep yang dipelajari dalam proses pengkajian tentang masalah keterbatasan
sarana dan prasarana dalam pengawasan pendidikan demi terlaksananya pengawasan
pendidikan yang baik sehingga tercipta perbaikan kualitas pendidikan yang baik pula.
Untuk mendukung pengungkapan fenomena tersebut, peneliti menggunakan penelitian
kepustakaan untuk mengumpulkan data yang relevan dari sumber terpercaya (termasuk
buku, jurnal, artikel media massa, dan internet).

HASIL
Pengawasan pendidikan adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan keprofesionalan guru
dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan baik
pada masa saat ini atau masa yang akan datang. Kegiatan pengawasan memiliki tujuan
untuk menemukan serta mengidentifikasi kemampuan dan ketidakmampuan personil
serta memberikan bantuan dan pelayanan kepada personil tersebut guna meningkatkan
kemampuan dan keahliannya. Hasil pengawasan adalah personil yang telah lebih
mampu dalam bidang profesinya. Sasaran supervisi adalah sebagai usaha peningkatan
hanya ditujukan kepada pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

Sarana dan prasarana adalah semua benda atau barang yang bergerak maupun yang
tidak bergerak yang digunakan untuk menunjang terlaksanakannya proses pembelajaran
yang langsung maupun yang tidak langsung dalam sebuah pendidikan. Tujuan dari
pengelolaan sarana dan prasarana sekolah adalah untuk memberikan layanan secara
profesional agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien.
Tujuan sarana dan prasarana pendidikan adalah sebagai berikut: (1) untuk
mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui sistem perencanaan
dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki sarana dan
prasarana yang baik, sesuai kebutuhan, dan dengan dana yang efisien; (2) untuk
mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien; (3)
untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan , sehingga dalam
kondisi siap pakai.

Proses belajar mengajar akan semakin efektif dan berkualitas bila ditunjang dengan
sarana dan prasarana yang memadai. Proses belajar mengajar merupakan serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana yang tersedia untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Dengan demikian
tanpa adanya sarana dan prasarana pendidikan dapat dikatakan proses pendidikan
kurang berarti. Untuk memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan
secara optimal maka perlu adanya suatu manajemen agar tujuan pendidikan yang
dirumuskan dapat tercapai secara sempurna.

Sarana dan prasarana merupakan hal vital bagi terealisasinya tujuan perencanaan.
Dengan adanya sarana dan prasarana sangat membantu guru dalam mempercepat
pemahaman serta melahirkan skill berharga bagi anak-anak didiknya. Dengan sarana
dan prasarana bisa dilakukan sewaktu-waktu secara kreatif dan penuh tanggung jawab
guru dapat berperan sebagai dinamisator, fasilitator, motivator, dalam melatih anak
didik untuk mengeluarkan kemampuan terbaik secara terus menerus.

Guru merupakan orang yang berperan dalam membantu peserta didik untuk
berkembang dan mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Oleh sebab itu
pengetahuan dan pemahaman akan sarana dan prasarana dapat membantu memperluas
wawasan guru tentang perannya dalam merencanakan, menggunakan, dan mengevaluasi
sarana dan prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
mencapai tujuan pendidikan.

Pengawasan sarana dan prasarana pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan guru.
Pengawasan sarana dan prasarana sekolah dilakukan setiap saat dan diperhatikan
kelayakannya. Diawasi agar hati-hati dalam penggunaanya sehingga sarana dan
prasarana itu dalam kondisi selalu siap pakai sehingga dapat meningkatkan proses
pembelajaran di sekolah. Pengawasan ini dilakukan oleh kepala sekolah dan guru.
Pengawasan dan pertanggungjawaban (pelaporan) barang diatur oleh Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah. Pengawasan terhadap sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
merupakan usaha yang ditempuh oleh kepala sekolah dalam membantu personel sekolah
untuk menjaga atau memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah
dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.

PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan dalam bidang
pendidikan merupakan suatu proses pembimbingan yang dilakukan oleh pihak yang
memiliki kompetensi kepada pendidikan dan tenaga kependidikan serta personil sekolah
lainnya yang secara langsung menangani kegiatan belajar siswa untuk memperbaiki
situasi belajar mengajar, agar siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan
prestasi belajar yang juga mengalami peningkatan. Dalam kegiatan pengawasan
pendidikan terdapat beberapa permasalah yang perlu dihadapi. Salah satu permasalahan
tersebut adalah keterbatasan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang minim
dapat mengganggu persiapan tenaga pendidik dalam menjalankan kegiatan
pembelajaran dan saran-saran dari pengawas, sehingga hal ini dapat menjadi salah satu
permasalahan dalam pelaksanaan pengawas pendidikan. Pengawasan sarana dan
prasarana pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan guru. Pengawasan sarana dan
prasarana sekolah dilakukan setiap saat dan diperhatikan kelayakannya. Pengawasan
terhadap sarana dan prasarana pendidikan di sekolah merupakan usaha yang ditempuh
oleh kepala sekolah dalam membantu personel sekolah untuk menjaga atau memelihara,
dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis menyadari bahwa artikel ini belum sempurna dan baik, penulis memohon
kritikan dan saran dari pembaca serta semua pihak terkait. Kritik dan yang membangun
dari para pembaca akan sangat membantu penyempurnaan artikel ini di masa
mendatang. Semoga penulisan artikel ini dapat memberikan manfaat dan berguna
dengan sebaik-baiknya, bagi pembaca dan terutama bagi penulis. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Nisa Widya. (2018). Supervisi Pendidikan. diakses melalui


https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-indonesia/
supervisi-pendidikan/makalah-supervisi-pendidikan/7473348
Hermananis. (2021). Apa Saja permasalahan Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di
Sekolah.
diakses melalui Permasalahan Supervisi Pendidikan ditinjau dari Supervisor,
Guru (hermananis.com)
Sundari. (2022). Pengawasan Pendidikan. Pengawasan Pendidikan . (tantangan ke
26) (gurusiana.id)
Zurahman, aziz. Supervisi pendidikan. diakses melalui
https://www.academia.edu/29201568/
MAKALAH_SUPERVISI_PENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai