Anda di halaman 1dari 8

Soal UAS 2020

Manajemen Pendidikan

Perhatian:
1. Jawaban soal uas dikirim 1 minggu sesudah soal saya kirim dan hasil dikirim lewat
keWAG kita, sekaligua sebagai penggati presensi ujian. Yang tidak mengirim hasil
dianggap tidak mengikuti UAS.
2. Disamping itu, dikirim juga hasil diskusi kelompok juga lewat WAG kita.
3. Nilai akan keluar, bila mahasiswa sudah mengikuti UTS dan tercantum dalam tugas
kelompok.
Soal nomor 1.
Andaikan anda menjabat sebagai Kepala Sekolah sebuah SMK. Tentunya anda sebagai
alumni FT UNY punya keinginan SMK yang anda pimpin menjadi sekolah yang terbaik
didaerah tersebut. Untuk mengimplementasikan keinginan anda, maka anda sebagai orang
faham tentang manajemen pendidikan dapat mengelola sekolah dengan efektif dan efisien.
Tugas anda adalah menyusun paling tidak 5 tahapan yang diperlukan!
Soal nomor 2.
Di dalam manajemen ada tahapan yang disebut sebagai Pengawasan, sebagai kepala sekolah
anda harus memiliki strategi pengawasan yang baik. Dari beberapa sektor berikut ada
memilih tiga diantaranya untuk anda jelaskan strategi anda dalam proses pengawasan.
a. Keuangan.
b. Kesiswaan
c. Proses Belajar Mengajar
d. Kompetensi guru
e. Ektra kurikuler
f. Pembinaan literasi
Soal nomor 3.
Sekarang kalau anda juga sebagai salah seorang guru, tentunya anda dituntut menjadi contoh
bagi guru yang lainnya, karena anda juga sebagai kepala sekolah. Tugas anda adalah
menjelaskan tiga fungsi guru yang menjadi tugas pokok sebagai guru yang baik dan dapat
dicontoh.
Soal nomor 4.
Salah satu faktor penting dalam pendidikan adalah keberadaan Guru, baik secara kuantitas
maupun kualitas. Tugas anda sebagai kepala sekolah bagaimana anda mengontrol dan
meningkatkan kualitas guru?
Soal nomor 5.
Sebagai kepala sekolah ataupun sebagai guru, tentunya faham dengan baik begaimana proses
malaksanakan evaluasi pembelajaran dikelas. Tugas anda menjelaskan prosedur evaluasi
yang baik, sehingga hasil evalusi anda dapat dipercaya.
Selamat bekerja dan sukses
Nama : Rudi Nur Setiawan

NIM : 18504241036

Kelas :A

Jawaban

1. Tahapan yang diperlukan dalam penyusunan manajemen pendidikan yang efektif dan
efisien, antara lain :

a) Manajemen Kurikulum

Landasan penyelenggaraan pendidikan adalah kurikulum, yang mana kurikulum


sebagai acuan guru untuk menentukan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dikelas.
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan
kurikulum. Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian kegiatan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum disesuaikan dengan keadaan
dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut, serta
kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan
maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan.

b) Manajemen peserta didik

Manajemen peserta didik adalah usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari
peserta didik diterima disekolah hingga peserta didik lulus dari sekolah. Peserta didik
diarahkan agar dapat berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya,
sehingga diperlukan manajemen peserta didik berbasis sekolah dalam mengelola dan
memberikan layanan pendidikan bagi peserta didik. Di lingkungan sekolah, peserta didik di
arahkan agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik menunjang proses belajar
mengajar disekolah secara efektif dan efisien. Ruang lingkup manajemen peserta didik
adalah sebagai berikut : perencanaan peserta didik, penerimaan peserta didik, orientasi
peserta didik baru, mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik disekolah,
mengatur pengelompokan peserta didik, mengatur evaluasi peserta didik, mengatur
kenaikan tingkat peserta didik, mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out, dan
mengatur kode etik disiplin peserta didik.
c) Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Kegiatan proses pembelajaran disekolah tidak dapat berjalan secara efektif dan
efisien tanpa ditunjang dengan adanya fasilitas belajar yang memadai disekolah. Sarana dan
prasarana yang ada disekolah perlu diatur agar layak digunakan dalam menunjang proses
pembelajaran disekolah, mulai dari tahap pengadaan hingga penghapusan sarana dan
prasarana sekolah. Sarana sekolah meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang
langsung digunakan dalam proses pendidikan disekolah. Contoh: gedung sekolah, ruangan,
meja, kursi, alat peraga, dan alat penunjang pembelajaran secara langsung lainnya sedangkan
prasarana merupakan semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai contoh: jalan menuju ke sekolah, halaman
sekolah, tata tertib sekolah, dan sebagainya.

d) Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Proses pembelajaran dan pengelolaan tata usaha disekolah tidak akan berjalan tanpa
adanya tenaga pendidik dan kependidikan yang mengatur tentang pembelajaran dan aktivitas
yang ada di sekolah.Tenaga Pendidik merupakan nahkoda yang akan mengarahkan kemana
peserta didik akan berlabuh. Peran tenaga pendidik sangat berpengaruh dalam
pengembangan potensi siswa. Oleh karena itu, pendidik dan tenaga kependidikan perlu
dikelola dan diatur dengan baik agar proses pembelajaran dan tata usaha sekolah dapat
berjalan secara efektif dan efisien.

e) Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.


Manajemen keuangan mengatur anggaran sekolah secara efektif dan efisien sekaligus
transparan berkaitan dengan sumber dana yang diperoleh, alokasi anggaran untuk kegiatan
sekolah, dan laporan tentang penggunaan anggaran sekolah. Manajemen keuangan bertujuan
untuk menjamin agar dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien
memelihara barang-barang aset milik lembaga pendidikan dan menjaga pengelolaan
keuangan tersebut dengan peraturan yang berlaku.
2. Strategi dalam proses pengawasan

a) Kesiswaan

Strategi proses pengawasan ranah kesiswaan dengan mengoptimalkan fasilitas-


fasilitas yang bisa diberikan oleh lembaga sekolah kepada siswa agar proses pembelajaran
dalam berjalan secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam proses pengawasan ranah
kesiswaan antara lain adalah : adanya bimbingan konseling yang berguna untuk sarana
penyelesaian masalah bagi siswa yang mengalami masalah, adanya ekstrakuikuler yang
berguna untuk mengembangkan bakat dan minat siswa, adanya sarana dan prasarana yang
memadai, dan yang paling penting adalah menyediakan pendidik/ guru yang berkompeten.
Dengan fasilitas memadai yang telah diberikan oleh pihak sekolah, maka pihak sekolah bisa
memberikan aturan-aturan dan sanksi yang harus dipatuhi oleh siswa, agar dapat
membangun karakter siswa.

b) Kompetensi Guru

Kompetensi guru sangat menentukan perkembangan peserta didik. Di era kemajuan


teknologi saat ini, guru harus dapat meningkatkan kemampuan pemahaman materi,
kemampuan dalam penyampaian materi yang diajar, kreatifitas dalam mengajar, dan guru
harus dapat mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Sehingga, peran kepala sekolah
dalam mengawasi kompetensi guru antara lain adalah :

 Memeriksa rencana pembelajaran guru

 Memantau kemajuan materi ajar guru sesuai dengan perkembangan zaman

 Mengadakan training atau pelatihan berkala untuk meningkatkan kemampuan teknologi


guru

 Membentuk forum diskusi antar guru, agar dapat saling bertukar pikiran tentang cara
penyampaian materi yang efektif

 Diadakan kursus media kretatif agar guru dapat mengembangkan media pembelajaran

c) Pembinaan Literasi

Literasi merupakan hal yang pokok untuk memperluas wawasan dan pengetahuan.
Seorang pendidik dan peserta didik harus memperluas literasi. Strategi proses pengawasan
pembinaan literasi dengan mengoptimalkan peran perpustakaan dan monitoring kepala
perpustakaan beserta data buku tamu perpustakaan. Namun saat ini literasi juga bisa diakses
dengan mudah mengunanan internet. Oleh karena itu, perlu adanya himbauan tentang
pentingnya literasi kepada semua guru dan siswa, agar fasilitas perpustakaan dapat
dimanfaatkan dengan baik dan fasilitas internet dapat digunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat.

3. Tiga fungsi guru yang menjadi tugas pokok sebagai guru yang baik dan dapat dicontoh :

a) Fungsi Instruksional

Tugas atau fungsi guru adalah mengajar. Mengajar meliputi penyampaiaan sejumlah
keterangan-keterangan dan fakta-fakta kepada peserta didik, memberikan tugas-tugas
kepada peserta didik, dan mengoreksi atau memeriksanya. Fungsi intruksional inilah yang
masih selalu diutamakan oleh sebagian besar guru, dan fungsi instruksional ini masih
dominan dalam karier besar guru. Fungsi instruksional ini wujudnya adalah usaha sadar guru
untuk membantu siswa atau anak didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan
dan minatnya.

b) Fungsi Edukasional

Fungsi guru bukan hanya mengajar, akan tetapi juga harus mendidik. Fungsi
edukasional ini merupakan fungsi sentral guru. Setiap guru dalam fungsi ini harus berusaha
mendidik para siswanya menjadi manusia dewasa. Hal ini sejalan dengan hakikat
pendidikan, yakni pendidikan merupakan sebuah proses mendewasakan manusia. Guru
bertugas mendidik para siswanya. Mendidik adalah memberi pertolongan secara sadar dan
sengaja kepada seorang anak/ peserta didik dalam pertumbuhannya menuju ke arah
kedewasaan.

c) Fungsi Managerial

Fungsi kepemimpinan atau managerial guru ini dalam administrasi sekolah modern
tidak hanya terbatas di dalam kelas, akan tetapi juga menyangkut situasi sekolah dimana ia
bekerja, bahkan menynangkut pula kegiatan-kegiatan di dalam masyarakat. Guru memiliki
satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik
membimbing, mengajar dan melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan
integratif antara yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Fungsi instruksional
guru adalah mengajar, yaitu menyampaikan sejumlah keterangan-keterangan dan fakta-fakta
kepada murid, memberikan tugas-tugas kepada mereka, mengoreksi atau memerikasanya,
merencanakan program pengajaran, melaksanakan program yang telah disusun, dan
penilaian setelah program itu dilaksanakan. Guru harus memiliki standar kualitas pribadi
tertentu, yang mencangkup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin. Guru sebagai
manajer memiliki empat fungsi, yaitu:

 Merencanakan tujuan belajar

 Mengorganisasikan sebagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar

 Memimpin, meliputi motivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa

 Mengawasi segala sesuatu apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum,
dalam rangka pencapaian tujuan

4. Dalam mengontrol dan meningkatkan kualitas guru, cara yang saya lakukan adalah :

a) Menunjukan komitmen yang tinggi terhadap kemajuan kualitas guru.

Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap


pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya, tentu saja
memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa
berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus
meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara
efektif dan efesien.

b) Memberikan fasilitas kepada guru untuk mengikuti pelatihan

Kepala sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang


luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui
berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah seperti
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, diskusi profesional dan
sebagainya atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti
kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan
pihak lain.

c) Mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru


Kepala sekolah sebagai administrator Khususnya berkenaan dengan pengolahan
keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor
biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran, peningkatan kompetensi
tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi guru.

d) Memantau langsung kegiatan pembelajaran dikelas yang dilakukan guru

Kepala sekolah sebagai penyedia Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu
melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan
supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses
pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode mengajar
yang tepat, media belajar yang digunakan dan ketertiban siswa dalam proses pembelajaran.

e) Menciptakan iklim kerja yang kondusif

Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih
termotivasi untuk menunjukkan kinerja secara unggul, yang disertai usaha untuk
menunjukkan kompetensinya.

f) Memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada

Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dihubungkan dengan peningkatan


kompetensi guru, maka sebagai kepala sekolah harus dapat menciptakan pembaharuan,
keunggulan komperatif, serta memanfaatkan sumber daya dan tantangan sebagai peluang.
Sebagai kepala sekolah harus berani melakukan perubahan-perubahan yang inovatif dalam
lembaga yang di pimpin, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan
proses pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.

5. Prosedur evaluasi dimaksudkan sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh dalam


melaksanakan evaluasi. Langkah-langkah tersebut merupakan tahapan dari kegiatan
permulaan sampai kegiatan akhir dalam rangka pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Beikut
ini adalah prosedur melaksanakan evaluasi pembelajaran :

a) Tahap Persiapan
Tahap persiapan disebut juga tahap perencanaan dan perumusan. Langkahnya meliputi:

 Perumusan tujuan evaluasi

 Penetapan aspek-aspek yang akan dievaluasi


 Menetapkan metode dan bentuk evaluasi (tes/non tes)

 Merencanakan waktu evaluasi

 Melakukan uji coba (untuk tes) agar dapat mengukur validitas dan reliabilitasnya. 
Untuk evaluasi yang menggunakan tes, hasil dari tahap ini adalah kisi-kisi soal dan
seperangkat alat tes yang berup: soal, lembar jawaban (untuk tes tulis), kunci jawaban,
dan pedoman penilaian.

b) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan atau disebut juga dengan tahap pengukuran dan pengumpulan data
adalah tahap untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan objek evaluasi (siswa) dengan
menggunakan teknik tes atau non tes. Bila menggunakan teknik tes, soal yang digunakan
sebaiknya sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Tes yang digunakan dapat berbentuk tes
tulis, lisan, atau praktik.

c) Tahap Pengolahan Hasil


Tahap pengolahan hasil adalah tahap pemeriksaan  hasil evaluasi dengan memberikan
skor. Skor yang diperoleh  siswa selanjutnya diubah menjadi nilai. Pada tes tulis
pemeriksaan hasil dilakukan setelah tes selesai, sedangkan pada tes lisan dan praktik, 
pemberian nilai dilakukan bersamaan dengan waktu pelasanaan tes tersebut.

d) Tahap Tindak Lanjut


Tahap tindak lanjut atau disebut juga tahap penafsiran adalah tahap untuk mengambil
keputusan berdasarkan nilai yang dihasilkan pada tahap pengolahan hasil, misalnya:

 Memperbaiki proses belajar mengajar

 Memperbaiki kesulitan belajar siswa

 Memperbaiki alat evaluasi 

 Membuat laporan evaluasi (rapor)

Anda mungkin juga menyukai