Anda di halaman 1dari 14

KULIAH

Kamis, 09 Februari 2012


DASAR DASAR PENDIDIKAN UTS
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
TAKE HOME EXAME
MK : DASAR-DASAR PENDIDIKAN
Dosen
:
Heryanto Susilo, M.Pd.
SOAL - SOAL
1. Jelaskan makna pendidikan bagi manusia dan mengapa pendidikan perlu untuk manusia?
2. Jelaskan pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro? Apa yang tersirat dari pegertian
tersebut!
3. Apa perbedaan Ilmu dan Pengetahuan, bagaimana cara mencari kebenaran?
4. Untuk mencari apakah pengetahuan itu benar atau salah dapat dikaji dari teori korespondensi,
teori koherensi, dan atau teori pragmatisme.
Jelaskan penggunaan ketiga teori tersebut disertai contoh masing-masing dalam mencari
kebenaran secara ilmiah.
5. Jelaskan pengertian pendidikan sebagai suatu sistem?
6. Bandingkan antara pendidikan formal, nonformal, dan informal (dikaji dari tujuan, waktu
pembelajaran, proses pembelajaran, dan isi program/kurikulum)!
7. Dalam pendidikan, guru dapat disebut sebagai agen perubahan (change agent).Jelaskan makna
tersebut berdasarkan analisis saudara yang bersumber dari litelatur.
8. Menurut George F. Kneller filsafat pendidikan dapat dikaji secara spekulatif, preskritif dan
analitik. Jelaskan ketiga kajian tersebut dan berikan masing-masing contoh penerapannya dalam
pendidikan!
9. Jelaskan aliran-aliran pendidikan: 1) aliran pengajar alam sekitar, 2) pengajar pusat pendidikan,
3) sekolah kerja dan 4) pengajar proyek.
10. Jelaskan makna pendidikan sebagai suatu aktifitas manajemen (dikaji dari planning, organizing,
actuacting, dan controlling)!

1. Makna pendidikan bagi manusia


Makna pendidikan bagi manusia adalah sesuatu yang sangat penting dan mutlak bagi umat
manusia. Oleh karena itu, tidaklah sekedar transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge).
Tujuan pendidikan sesungguhnya menciptakan pribadi yang memiliki sikap dan
kepribadian yang positif. Sikap dan kepribadian yang positif antara lain:
1. Memiliki dan bangga berkompetensi, yakni memiliki Ilmu pengetahuan
2. Bangga berdisiplin
3. Tahan mental menghadapi kesulitan hidup
4. Jujur dan dapat dipercaya (memiliki karakter yang baik dan integritas yang baik atau suka
bekerjasama dalam tim)
5. Memiliki pola pikir yang rasional dan ilmiah
6. Bangga bertanggung jawab
7. Terbiasa bekerja keras
8. Mengutamakan kepedulian terhadap sesamanya
9. Mengutamakan berdiskusi dari pada berdebat (not conflict but consensus)
10. Hormat pada aturan
11. Menghormati hak-hak orang lain
12. Memiliki moral dan etika yang baik
13. Mencintai pekerjaan
14. Suka menabung
Menghasilkan manusia Indonesia seperti keadaan di atas merupakan keinginan insan pendidikan.
Semua pendidik dan tenaga kependidikan di negeri ini harus memahami hal itu sehingga dalam
melaksanakan setiap aktivitas belajar-mengajar, tidak hanya sekedar mentransfer ilmu
pengetahuan kepada warga didik (warga belajar), tetapi kita harus membimbing mereka melalui
melalui motivasi dan contoh keteladanan yang bermuara pada pembinaan sikap (behaviour)
maupun etika/moral peserta didik ataupun warga belajar.
Dan pendidikan perlu karena manusia terutama anak-anak adalah tunas-tunas muda bangsa,baik
buruknya bangsa ini esok hari ditentukan oleh kualitas anak-anak kita, tak dapat dipungkiri
bahwa untuk menghasilkan manusia yang berkualitas harus dimulai sejak masa kanak-kanak.
Kami episentrum, sebuah lembaga psikologi yang sangat peduli dengan pendidikan, memulai
upaya peningkatan sumber daya manusia sejak masa kanak-kanak hingga dewasa melalui
program-program kami yang didasari oleh penghargaan terhadap keunikan individu,
profesionalitas, dan komitmen
Sumber :
http://episentrum.com/search/artikel%20pentingnya%20pendidikan%20bagi%20manusia
Sumber : http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/03/19/arti-penting-pendidikan-bagi-
manusia-membangun-pendidikan-untuk-mewujudkan-manusia-indonesia-berkualitas/

2. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-
anak. Adapun tujuannya adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu
agar mereka sebaggai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. Batasan atau rumusan di atas adaah batasan atau rumusan
menurut ahli ilmu pengetahuan yang membahas perilaku manusia terhadap manusia. Pada
dasarnya rumusan-rumusan itu ada yang member tekanan pada kegiatan orang dewasa dan ada
yang member tekanan pada kehidupan setiap orang dewasa, dan ada yang member tekanan pada
kehidupan setia orang. Namun dengan berkembangnya Teori Pendidikan Seumur Hidup (sejak
tahun 1960-an), dan pemahaman akan kegiatann fundamental manusia dalam mengembangkan
dirinya, maka arti atau makna pendidikan terikat pada ‘waktu sekarang’ dan dapat dilihat dari
tiga sudut.
Yang tersirat dari pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro adalah dengan
melalui pendidikan, Ki Hajar Dewantoro bermaksud menjunjung derajad bangsa Indonesia.
Upaya ini akan berhasil jika dimulai dari segenap lapisan rakyat. Bukan hanya bagi segelintir
elit. Sebagaimana kita ketahui, sebelumnya pendidikan hanya diperuntukkan bagi segelintir
anak-anak bangsa Belanda dan priyayi pribumi. Rakyat merupakan sumber kekuatan untuk
memerdekakan bangsanya. Oleh karena itu, rakyat harus mendapatkan pengajaran secara merata,
tanpa pilih kasih, agar pandai melakukan upaya bagi kemakmuran bangsanya. Apabila sebuah
bangsa menjadi makmur, ia akan menjadi bangsa yang merdeka.
Di dalam mendidik, Ki Hajar Dewantoro berpandangan bahwa pendidikan merupakan tuntunan
bagi berkembangnya anak-anak. Mereka adalah makhluk hidup yang memiliki kodrat dan
potensi tumbuh dan berkembangnya masing-masing. Tugas pendidik adalah membantu mereka
untuk menumbuh-kembangkan kodrat dan potensinya masing-masing untuk mencapai derajad
optimal. Pendidik tidak bisa dan tidak boleh memaksakan kehendak bagi kodrat anak-anak
seperti keinginan pendidik. Pemaksaan seperti ini identik dengan penjajahan
Sumber : http://safegoreti.wordpress.com/2008/04/19/ki-hajar-dewantara/

3. Apa perbedaan Ilmu dan Pengetahuan, bagaimana cara mencari kebenaran?


a. Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan.

Ilmu Pengetahuan
Ilmu merupakan usaha untuk Pengetahuan merupakan hasil tahu
mengorganisir dan mensitematisasikan manusia terhadap sesuatu, atau segala
sesuatu. Sesuatu tersebut dapat diperoleh perbuatan manusia untuk memahami
dari pengalaman dan pengamatan dalam suatu objek tertentu. Pengetahuan
kehidupan sehari-hari. Namun sesuatu itu dapat berwujud barang-barang baik
dilanjutkan dengan pemikiran secara lewat indera maupun lewat akal, dapat
cermat dan teliti dengan menggunakan pula objek yang dipahami oleh
berbagai metode. manusia berbentuk ideal, atau yang
bersangkutan dengan masalah
kejiwaan.
Ilmu dapat merupakan suatu metode Pengetahuan adalah keseluruhan
berfikir secara objektif (objective pengetahuan yang belum tersusun,
thinking), tujuannya untuk baik mengenai matafisik maupun
menggambarkan dan memberi makna fisik. Dapat juga dikatakan
terhadap dunia faktual. Ini diperoleh pengetahuan adalah informasi yang
melalui observasi, eksperimen, dan berupa common sense, tanpa
klasifikasi. Analisisnya merupakan hal memiliki metode, dan mekanisme
yang objektif dengan menyampingkan tertentu. Pengetahuan berakar pada
unsur pribadi, mengedepankan pemikiran adat dan tradisi yang menjadi
logika, netral (tidak dipengaruhi oleh kebiasaan dan pengulangan-
kedirian atau subjektif). Ilmu sebagai pengulangan. Dalam hal ini landasan
milik manusia secara komprehensif yang pengetahuan kurang kuat cenderung
merupakan lukisan dan keterangan yang kabur dan samar-samar. Pengetahuan
lengkap dan konsisten mengenai hal-hal tidak teruji karena kesimpulan ditarik
yang dipelajarinya dalam ruang dan berdasarkan asumsi yang tidak teruji
waktu sejauh jangkauan logika dan dapat lebih dahulu. Pencarian pengetahuan
diamati panca indera manusia. lebih cendrung trial and error dan
berdasarkan pengalaman belaka
(Supriyanto, 2003).
Sumber : http://staff.unud.ac.id/~besung/.../perbedaan-ilmu-dengan-pengetahuan.
b. Pada hakekatnya kebenaran adalah sesuatu yang bersifat relatif. Cara mendapatkan kebenaran:
(1) Pendekatan ilmiah (scintific)
Adalah suatu pendekatan yang merupakan metodologi (urut-urutan berpikir secara logik dan
sistematis dalam mengkaji kebenaran-kebenaran) yang bersifat rasional, sehingga mendapatkan
kebenaran koherensi yang bersifat empirik dan obyektif yang berdasarkan kebenaran
korespondensi, serta mengandung maslahat bagi kehidupan manusia.
•Kriteria kebenaran:
(a) koherensi
(b) korespondensi
(c) pragmatik
(2) non-ilmiah (unscintific)
Upaya memperoleh kebenaran dengan cara
(a) akal sehat (commonsense)
(b) apriori
(c) intuisi
(d) prasangka
(e) coba-coba (trial and error)
(f) otoritas seseorang
Sumber : http://catatankuliahdigital.blogspot.com/2009/09/hakekat-ilmu- pengetahuan.html

4. Teori korespondensi, teori koherensi, dan atau teori pragmatisme.


a. Teori Korespondensi
Berdasarkan teori korespondensi ini, kebenaran/keadaan benar itu dapat dinilai dengan
membandingkan antara preposisi dengan fakta atau kenyataan yang berhubungan dengan
preposisi tersebut. Bila diantara keduanya terdapat kesesuaian (korespondence), maka preposisi
tersebut dapat dikatakan memenuhi standar kebenaran/keadaan benar.
Contoh:
" Semarang adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah sekarang" ini adalah sebuah pernyataan; dan
apabila kenyataannya memang Semarang adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, pernyataan itu
benar, maka pernyataan itu adalah suatu kebenaran.
b. Teori Koherensi
Berdasarkan teori ini, kebenaran ditegakkan atas hubungan antara putusan yang baru
dengan putusan-putusan lainnya yang telah kita ketahui dan diakui benarnya terlebih dahulu. Jadi
suatu proposisi itu cenderung untuk benar jika proposisi itu coherent [saling berhubungan]
dengan proposisi yang benar, atau jika arti yang terkandung oleh proposisi tersebut koheren
dengan pengalaman kita.
Contoh:
Bungkarno, adalah ayahanda Megawati Sukarno Puteri, adalah pernyataan yang kita
ketahui, kita terima, dan kita anggap benar. Jika terdapat penyataan yang koheren dengan
pernyataan tersebut diatas, maka pernyataan ini dapat dinyatakan Benar. Kerena koheren dengan
pernyataan yang dahulu: Misalnya.
- Bungkarno memiliki anak bernama Megawati Sukarno Putri
- Anak-anak Bungkarno ada yang bernama Megawati Sukarno Putri
- Megawati Sukarno Putri adalah keturunan Bungkarno

c. Teori Pragmatisme
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi
oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori
tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya.
Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Suatu kebenaran atau suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah apakah pernyataan tersebut
bersifat fungsional dalam kehidupan manusia. Teori, hipotesa atau ide adalah benar apabila ia
membawa kepada akibat yang memuaskan, maka dapat dinyatakan benar dan memiliki nilai
kebenaran.
Contoh :
 Telah di ciptakan 2 jenis mobil bisa terbang dan menyelam di air agar memudahkan manusia
dalam menjangkau daerah – daerah yang sulit di jangkau.
 Dokter menemukan jenis virus baru, sejenis antrax setelah mengautopsi jenazah.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/7385620/Tugas-Mata-Kuliah-Filsafat-Ilmu-dan-Etika-
Ilmu-teori-kebenaran?secret_password=&autodown=doc

5. Pendidikan sebagai suatu sistem.


Menurut undang-undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989, tentang sistem
Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi perannya dimasa yang akan
datang.
Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional mempunyai tujuan yang jelas, seperti yang
tercantum pada undang-undang bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta
bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Zahar Idris (1987) mengenukakan bahwa “penddikan Nasional sebagai suatu sistem
adalah karya manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan
fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku
seseorang sesuai dengan tujuan nasional”.
Reja Mudyaharjo dan Waini Rasyidin mengemukakan, pendidikan nasional Indonesia
merupakan sistem sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa yang sedang
membangun. Menurut Katz dan Kahn, sistem sosial merupakan sebuah kesatuan peristiwa, atau
kejadian yang dilakukan sekelompok orang untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan.
Sebagai sistem sosial, pendidikan merupakan sistem terbuka yang oleh Katz dan Kahn diberi
definisi sebagai sistem yang memperoleh masukan dari lingkungan dan memberikan hasil
tranformasinya kepada lingkungan.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional itu, pendidikan merupakan salah satu sistem
seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.Kehidupan bangsa
merupakan lingkungan pendidikan dan supra sistem pendidikan, jika dihubungkan dengan
pembangunan maka hakikat tujuan nasional ialah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Sedangkan motor penggerak utama pembangunan ialah unsur manusia itu sendiri sedangkan
unsur penunjang ialah kemajuan teknologi, pengetahuan dan modal.
Sumber : Ihsan Fuad ,Dasar-dasar kependidikan,Rineka cipta,Jakarta,2008
6. Pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan Pendidikan
Kajian Pendidikan formal
nonformal informal
Tujuan Kegiatan studi yang Meliputi berbagai Lebih difokuskan
berorientasi akademis usaha khusus yang pada pemberian
dan umum, program di selenggarakan keahlian atau skill
spesialisasi, dan secara terorganisasi guna terjun ke
latihan profesional. agar terutama masyarakat.
generasi muda dan Menentukan
juga orang kepribadian anak,
dewasa,yang tidak apakah anak akan
dapat sepenuhnya menjadi anak yang
atau sama sekali bertanggung
tidak berkrsempatan jawab,berbudi
mengikuti luhur, patuh akan
pendidikan sekolah. peraturan,
Pendidikan Non berpegang teguh
Formal meliputi pada janjinya atau
kegiatan sebaliknya.
pengetahuan praktis
dan ketrampilan
dasar yang di
perlukan
masyarakat.
Waktu  Kegiatan yang Relatif singkat Berlangsung
pembelajaran sistematis, sepanjang usia
berstruktur, sehingga setiap
bertingkat, orang memperoleh
berjenjang, dimulai nilai, sikap,
dari sekolah dasar ketrampilan dan
sampai dengan pengetahuan yang
perguruan tinggi dan bersumber dari
yang setaraf pengalaman hidup
dengannya yang sehari-hari,
dilakukan terus pengaruh
menerus. lingkungan
 Waktu panjang termasuk
didalamnya adalah
pengaruh
kehidupan
keluarga, hubungan
dengan tetanga,
lingkungan
pekerjaan, dan
permainan, pasar,
perpustakaan, dan
media masa.
Proses Kegiatan studi yang Di luar dan di dalam Kegiatan
pembelajaran berorientasi akademis gedung sekolah. terorganisasi dan
dan umum, program sistematis, di luar
spesialisasi, dan sistem
latihan profesional, persekolahan yang
yang dilaksanakan mapan, dilakukan
dalam waktu yang secara mandiri atau
terus menerus. merupakan bagian
penting dari
kegiatan yang lebih
luas, yang sengaja
dilakukan untuk
melayani peserta
didik tertentu
didalam mencapai
tujuan belajarnya.
isi program/ Kurikulumnya jelas, Terdapat program Programnya
kurikulum materi pembelajaran tertentu bersifat informal,
bersifat akademis. tidak diarahkan
 Ditentukan secara untuk melayani
teliti untuk tiap kebutuhan belajar
jenjang secara tertulis yang diorganisasi.
 Ada ujian formal , Kegiatan
dengan pemberian pendidikan ini lebih
ijazah umum,berjalan
dengan sendirinya,
berlagsung
terutama dalam
ligkungan keluarga,
serta melalui media
masa, tempat
bermain, dan lain
sebagainya.
Tidak ada
programyang
direncanakan
secara formal, tidak
ada materi tertentu
yang harus tersaji
secara formal, tidak
ada ujian.
Sumber : http://benramt.wordpress.com/ruang-pails/iv-pendidikan-formal-non-formal-dan
informal/

7. Pendidikan, guru dapat disebut sebagai agen perubahan (change agent).


Guru adalah agen perubahan. Di manapun guru berada dia harus dapat membawa
perubahan bagi masyarakat di sekelilingnya. Dia harus mampu menjadi motivator dan fasilitator
bagi anak didiknya agar mampu menguasai ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Karena
itu belajar sepanjang hayat jelas harus dilakukan terus menerus oleh seorang guru.
Peran guru saat ini tentu saja lebih kompleks. Kompleksitas itu ditunjukkan bahwa
seorang guru harus merespon beragam kebutuhan anak didik yang berubah- ubah, perkembangan
teknologi yang demikian cepat merambah dan mengisi dalam dunia kerja atau tuntutan meraih
keunggulan dari masyarakat saat ini. Sejak menentukan “pilihan” sebagai guru, sejatinya seorang
guru terikat kontrak menjadi seorang agen perubahan. Peran itu terjadi saat guru dengan anak
didik bertemu di sekolah. Guru memiliki andil demikian besar dalam menentukan dan membuat
perbedaan kepada anak didiknya. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa baik atau buruk, hitam
atau putihnya “gambaran” anak didik di masa depan sangat ditentukan oleh peran masa kini guru
di sekolah. Sekolah merupakan satu-satunya institusi sosial yang secara khusus dan terorganisir
mengembangkan anak didik guna memperoleh pemahaman dan keterampilan perihal kebenaran,
keindahan, dan keadilan. Diharapkan sekolah dan guru mampu mengembangkan dan
memperbaharui diri terus menerus agar mampu mengimbangi perubahan dalam diri anak didik
dan kebutuhan masyarakat.
Guru diharapkan mampu memainkan peran membawa perubahan-perubahan positif bagi
anak didik dan sekolahnya. Peran itu setidaknya dijalankan dalam konteks kurikulum, di mana
guru menjalankan kurikulum dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dalam interaksi bersama
anak didik di kelas. Seorang guru merupakan teladan bagi anak didiknya yang berkaitan dengan
kebiasaan pribadi yang dilakukannya. Itulah tanggungjawab moral guru. Tanggung jawab moral
guru itu melekat erat dalam diri seorang guru di manapun ia berada atau bagaimanapun situasi
dan kondisi yang terjadi dengan guru itu.
Sumber : http://umum.kompasiana.com/2009/02/19/guru-adalah-agen-perubahan/

8. George F. Kneller filsafat pendidikan dapat dikaji secara spekulatif, preskritif dan analitik.
 Spekulatif: berusaha membangun teori-teori hakikat manusia, hakikat masyarakat, hakikat dunia,
yang bermanfaat dalam menafsirkan data sebagai hasil penelitian sains yang berbeda.
 Preskriptif: menentukan tujuan-tujuan yang harus diikuti dan dicapainya; menentukan cara-cara
yang tepat dan benar untuk digunakan dalam mencapai tujuan tsb.
 Analitik: Menjelaskan pertanyaan-pertanyaan spekulatif dan preskriptif; menguji secara logis
konsep-konsep pendidikan.
 Filsafat spekulatif
Filsafat spekulatif adalah suatu cara berfikir sistematis mengenai segala hal yang ada.
Mengapa para filsuf melakukan ini? Mengapa mereka tidak seperti ilmuwan saja yang
mempelajariaspek tertentu dalam kehidupan? Jawabannya adalah bahwa pikiran manusia
berharap melihat suatu hal secara keseluruhan. Berharap untuk mengerti bagaimana semua hal
yang berbeda yang ditemukan secara bersamaan akan menghasilkan sesuatu yang sangat berarti
secara keseluruhan. Dan kita pun terus mengikuti hal-hal tersebut. Ketika kita membaca sebuah
buku, melihat lukisan, atau mempelajari sebuah tugas, kita sadar bahwa tidak hanya detail
tertentu saja yang diperhatikan tetapi harus memperhatikan juga pola-pola yang memberikan
perbedaan pada detail-detail tersebut.
Filsafat spekulatif adalah suatu pencarian untuk aturan dan suatu hal yang menyeluruh,
yang diterapkan bukan hanya pada hal tertentu atau pengalaman tertentu saja tetapi untuk seluruh
ilmu pengetahuan dan pengalaman. Singkatnya, filsafat spekulatif adalah suatu usaha untu
menemukan hubungan dari keseluruhan aspek dari pikiran dan pengalaman. Filsafat Spekulatif
merenungkan secara rasional spekulatif seluruh persoalan manusia dalam hubungannya dengan
segala yang ada pada jagat raya ini. Filsafat berusaha menjawab seluruh pertanyaan yang
berkaitan dengan manusia, eksistensinya, fitrahnya di alam semesta ini, dan hubungannya
dengan kekuatan-kekuatan supernatural. Filsafat spekulatif memiliki kekuatan intelektal yang
sangat tinggi, dengan penalaran intelektualnya itu manusia berusaha membangaun suatu
pemikiran tentang manusia dan masyarakat. Contoh dari paradigma filsafat ini adalah filsafat
yunani kuno, filsafat Socrates, Plato dan ilsafat Aristoteles.
 Filsafat Preskriptif
Filsafat preskriptif menyusun standar untuk memeriksa nilai, menilai hubungan, dan
menghargai seni. Filsafat preskriptif menilai apa yang kita maksud dengan baik dan buruk, benar
dan salah, indah dan jelek. Filsafat preksriptif bertanya apakah hubungan bentuk-bentuk kualitas
ini berkaitan satu sama lain atau hanya merupakan proyeksi dari pikiran kita. Bagi psikolog,
hubungan manusia secara moral, baik atau buruk, akan membentuk sikap-sikap yang dapat
dipelajari. Tapi menurut pendidik dan filsuf preskriptif beberapa bentuk sikap ada yang berharga
dan ada yang tidak. Filsuf preskriptif mencari untuk menemukan dan mengajukan prinsip-prinsip
untuk memutuskan suatu kegiatan dan nilai kualitas apa yang bermanfaat dan mengapa hal
tersebut harus dilakukan.
 Filsafat Analiti
Filsafat analitis berfokus pada kata dan artinya. Filsuf analitis memeriksa notasi-notasi
seperti “sebab”, “pikiran”, “kebebasan akademik”, dan “kesamaan kesempatan”, dalam rangka
untuk menilai pengertian yang berbeda dalam konteks berbeda. Filsuf analitis manunjukkan
bagaimana ketidakkonsistenan akan muncul ketika pengertian dalam suatu konteks diaplikasikan
pada konteks lain. Filsuf analitis cenderung skeptic, berhati-hati, dan menolak untuk membangun
suatu sistem berfikir.
Contoh penerapannya, sekarang ini pendekatan analitis mendominasi filsafat Amerika dan
Inggris. Di Benua Eropa berlaku tradisi spekulatif. Tetapi apapun filsafat yang banyak digunakan
pada waktu kapanpun, kebanyakan filsuf setuju bahwa semua pendekatan berperan pada
perkembangan filsafat. Spekulasi tanpa analisis akan membuat suatu hal menjadi tidak relevan.
Analisis tanpa spekulasi juga akan menurun pada rincian yang tidak penting dan menjadi hampa.
Pada kasus manapun, hanya terdapat beberapa filsuf yang semata-mata spekulatif, preskriptif,
dan analitis.Spekulasi, perskripsi, dan analisis diperlukan untuk semua filsuf yang telah matang.
Sumber : http://physicsmaster.orgfree.com/Artikel%20Ilmiah%2011.html
Sumber : http://nagasaribu.blogspot.com/2009/02/ktsp-dipaksakan.html
9. Aliran-aliran pendidikan: 1) aliran pengajar alam sekitar, 2) pengajar pusat pendidikan, 3)
sekolah kerja dan 4) pengajar proyek.
1. Pembelajaran alam sekitar
Gerakan pengajaran alam sekitar,perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan
heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven.Dalam pendidikan alam sekitar
ditanamkan pemahaman, apresiasi, pemanfaatan lingkungan alami dan sumber-sumber
pengetahuan di luar sekolah yang semuanya penting bagi perkembangan peserta didik sehingga
peserta didik akan mendapatkan kecakapan dan kesanggupan baru dalam menghadapi dunia
nyata. Melali penjelajahan alam yang dlakukan, maka peserta didik akan menghayati secara
langsung tentang keadaan alam sekitar, belajar sambil mengerjakan sesuatu dengan serta merta
memanfaatkan waktu senggangnya.
2. Pengajaran pusat perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan pengajaran
melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly
menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu:
Metode Global dan Centre d’interet. Pengajaran disusun menurut pusat perhatian anak. Dari
pusat perhatian ini kemudian diambil pelajaran-pelajaran lain. Dalam pengajaran ini anak selalu
bekerja sendiri tanpa ditolong dan dilayani.
3. Sekolah kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang
mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar
pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi mengajarkan
bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya dan dikembangkan oleh George
Kerschenteiner. Menurut dia, bentuk sekolah untuk menjadi warga negara yang baik yaitu
mendidik anak agar pekerjaannya tidak merugikan masyarakat dan justru memajukannya. Oleh
karena itu sekolah wajib menyiapkan peserta didik untuk suatu pekerjaan. Pekerjaan tersebut
hendaknya juga untuk kepentingan negara. Jadi yang menjadi pusat tujuan pengajaran adalah
kerja untuk menatap masa depan.
4. Pengajaran proyek
Dikembangkan oleh W.H. Kilpatrick. Ia menanamkan pengajaran proyek sebagai satu kesatuan
tugas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dikerjakan bersama-sama dengan kawan-
kawannya. Menurut Kilpatrick, dengan tetap duduk di bangku masing-masing, maka
pembentukan watak para peserta didik tidak dapat terlaksana.. Yang perlu ditekankan bahwa
pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan
persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin penting,
utamanya masyarakat maju.
Sumber:http://hizkia-pangala.blogspot.com/2010/01/pengantar-pendidikan-aliran-aliran.html
Sumber : http://moshimoshi.netne.net/materi/ilmu_pendidikan/bab_5.html

10. Makna pendidikan sebagai suatu aktifitas manajemen .


Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara
satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen.
Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai
fungsi manajemen. Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat
tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang
amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan
berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib. Sekolah
tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan
kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah
tercapai secara semestinya.
Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan
yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian
seluruh personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan
secara berkelanjutan.
a. Planning
Satu-satunya hal yang pasti di masa depan dari organisasi apapun termasuk lembaga
pendidikan adalah perubahan, dan perencanaan penting untuk menjembatani masa kini dan masa
depan yang meningkatkan kemungkinan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Mondy dan
Premeaux (1995) menjelaskan bahwa perencanaan merupakan proses menentukan apa yang
seharusnya dicapai dan bagaimana mewujudkannya dalam kenyataan. Perencanaan amat penting
untuk implementasi strategi dan evaluasi strategi yang berhasil, terutama karena aktivitas
pengorganisasian, pemotivasian, penunjukkan staff, dan pengendalian tergantung pada
perencanaan yang baik (Fred R. David, 2004).
Dalam konteks lembaga pendidikan, untuk menyusun kegiatan lembaga pendidikan,
diperlukan data yang banyak dan valid, pertimbangan dan pemikiran oleh sejumlah orang yang
berkaitan dengan hal yang direncanakan. Oleh karena itu kegiatan perencanaan sebaiknya
melibatkan setiap unsur lembaga pendidikan tersebut dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan.
b. Organizing
Dalam konteks pendidikan, pengorganisasian merupakan salah satu aktivitas manajerial
yang juga menentukan berlangsungnya kegiatan kependidikan sebagaimana yang diharapkan.
Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi memiliki berbagai unsur yang terpadu dalam suatu
sistem yang harus terorganisir secara rapih dan tepat, baik tujuan, personil, manajemen,
teknologi, siswa/member, kurikulum, uang, metode, fasilitas, dan faktor luar seperti masyarakat
dan lingkungan sosial budaya.
c. Actuating
Dalam konteks lembaga pendidikan, kepemimpinan pada gilirannya bermuara pada
pencapaian visi dan misi organisasi atau lembaga pendidikan yang dilihat dari mutu
pembelajaran yang dicapai dengan sungguh-sungguh oleh semua personil lembaga pendidikan.
Soetopo dan Soemanto (1982) menjelaskan bahwa kepemimpinan pendidikan ialah kemampuan
untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan secara
bebas dan sukarela. Di dalam kepemimpinan pendidikan sebagaimana dijalankan pimpinan
harus dilandasi konsep demokratisasi, spesialisasi tugas, pendelegasian wewenang,
profesionalitas dan integrasi tugas untuk mencapai tujuan bersama yaitu tujuan organisasi, tujuan
individu dan tujuan pemimpinnya.
d. Controlling
Pengawasan sebagai suatu upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja
dengan tujuan perencanaan untuk mendesain sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan itu, menentukan
apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumberdaya perusahaan telah
digunakan dengan cara yang paling efekif dan efisien guna tercapainya tujuan perusahaan.
Sumber : http://mpiuika.files.wordpress.com/2009/11/makalah-mpdi.doc

DAFTAR REFERENSI

1. Sumber :
http://episentrum.com/search/artikel%20pentingnya%20pendidikan%20bagi%20manusia
Sumber : http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/03/19/arti-penting-pendidikan-bagi-
manusia-membangun-pendidikan-untuk-mewujudkan-manusia-indonesia-berkualitas
2. Sumber : http://safegoreti.wordpress.com/2008/04/19/ki-hajar-dewantara/
3. Sumber : http://catatankuliahdigital.blogspot.com/2009/09/hakekat-ilmu- pengetahuan.html
4. Sumber : http://www.scribd.com/doc/7385620/Tugas-Mata-Kuliah-Filsafat-Ilmu-dan-Etika-
Ilmu-teori-kebenaran?secret_password=&autodown=doc
5. Sumber : Ihsan Fuad ,Dasar-dasar kependidikan,Rineka cipta,Jakarta,2008
6. Sumber : http://benramt.wordpress.com/ruang-pails/iv-pendidikan-formal-non-formal-dan
informal/
7. Sumber :http://umum.kompasiana.com/2009/02/19/guru-adalah-agen-perubahan/
8. Sumber : http://nagasaribu.blogspot.com/2009/02/ktsp-dipaksakan.html
Sumber : http://physicsmaster.orgfree.com/Artikel%20Ilmiah%2011.html
9. Sumber : http://moshimoshi.netne.net/materi/ilmu_pendidikan/bab_5.htm
10. Sumber : http://mpiuika.files.wordpress.com/2009/11/makalah-mpdi.doc

.
Diposkan oleh IKBAL WORKS di 2/09/2012 01:59:00 AM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)


Analog Clock

Ada kesalahan di dalam gadget ini

PALING DISUKA
 ARTI VOKASI
ARTI VOKASI Tampaknya istilah vokasi digunakan untuk program pendidikan menggantikan istilah profesional atau profesi. Istila
 DASAR DASAR PENDIDIKAN UTS
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER TAKE HOME EXAME MK : DASAR-DASAR PENDIDIKAN Dosen : Heryanto Susilo, M.Pd. S
 PASSIVE VOICE
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah
 VOKASIONAL
TUGAS VOKASIONAL Perbandingan Pendidikan Vokasi antara Indonesia dengan Singapore BAB I PENDAHULUAN A. La
 ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG
robot line follower analog tidak perlu adanya pemrograman robot secara software (perangkat lunak) sedangkan line follower mikr
 FILSAFAT ILMU HAKEKAT MANUSIA
1. PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA Hakekat manusia adalah sebagai berikut : Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dap
 JENIS JENIS KASET DAN KEGUNAANYA
Jenis - Jenis Kaset dan Kegunaanya A. Kaset video ( Video Cassette ) Video kaset datang dalam banyak format. Bahkan d
 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB I KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM Keimanan dan ketakwaan Pengertian Iman Kata Iman Berasal dari kata kerja am
 FISIKA I
 CONTOH RPP SMK
RPP SMK: Memperbaiki Alat Reproduksi Sinyal Audio Video Comact Casste Satuan Pendidikan : SMK Negeri Surabaya M

PENGUNJUNG

Pengikut

Arsip Blog
 ▼ 2012 (35)
o ▼ Februari (35)
 MEMBUAT LINE FOLLOWER SEDERHANA

 Tutorial Software Downloader Mikrokontroler AVR (K...


 MODULASI DIGITAL
 ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG
 TUTOARIAL SOFTWARE BASCOM AVR
 JENIS JENIS KASET DAN KEGUNAANYA
 CARA SETTING MEMPERCEPAT KONEKSI INTERNET
 CONTOH RPP SMK
 DOWNLOAD PES 6
 KOMPETENSI
 INSTRUMEN STRATEGI BELAJAR
 STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
 VOKASI PROFESI DAN PROFESIONALISME
 VOKASI PENDIDIKAN INDONESIA
 VOKASI UAS
 ARTI VOKASI
 VOKASIONAL
 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 FILSAFAT ILMU HAKEKAT MANUSIA
 FILSAFAT ILMU HAK ASASI MANUSIA
 DASAR DASAR PENDIDIKAN UTS
 KEWARGANEGARAAN INDONESIA
 DASAR DASAR PENDIDIKAN MAZHAB
 DASAR DASAR PENDIDIKAN ANALISIS KASUS
 PASSIVE VOICE
 BAHASA INGGRIS TENSES
 BAHASA INGGRIS MACAM _ MACAM TENSES
 BAHASA INGGRIS INTERVIEW
 BAHASA INGGRIS II KALIMAT PASIF DAN AKTIF
 BAHASA INGGRIS KALIMAT PASIF DAN AKTIF
 RANGKAIN LISTRIK
 FISIKA I
 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

 DASAR DASAR PEMROGRAMAN

My CoLLEgE

IKBAL WORKS
Lihat profil lengkapku
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Template PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai