Anda di halaman 1dari 77

INTEREST and TIME VALUE

of MONEY
Bunga (interest)
Bunga (interest) adalah sejumlah uang yang
dibayarkan akibat pemakaian uang yang dipinjam
sebelumnya.
Penarikan bunga pada dasarnya merupakan
kompensasi dari penurunan nilai uang selama waktu
peminjaman sehingga besarnya bunga relatif sama
besarnya dengan penurunan nilai uang tersebut.
Oleh karena itu, seseorang yang membungakan
uangnya sebesar tingkat penurunan nilai uang (inflasi),
tidak akan mendapatkan keuntungan ekonomis
terhadap uang yang dibungakan itu, tetapi hanya
menjamin nilai kekayaan yang bersangkutan relatif
tetap dan stabil.
Besarnya perubahan nilai nominal dari uang yang
diinvestasikan atau uang yang dipinjam setelah suatu
periode waktu dikenal dengan nama bunga (interest).
Berdasarkan definisi ini, bunga dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan berikut

Secara tradisional, bunga adalah sejumlah uang yang


harus dibayar oleh peminjam (borrower) kepada yang
meminjamkan (lender) setiap periode waktu tertentu di
luar pembayaran pokok pinjaman. Jadi bunga
merupakan kompensasi yang harus dibayar oleh
peminjam kepada pemilik uang atas uang yang
dipinjam
Dengan adanya bunga atau pertumbuhan investasi, nilai dari suatu
pinjaman atau investasi di masa yang akan datang akan lebih tinggi
dari nilai pokok pinjaman atau nilai awal investasi.
Besarnya perubahan nilai uang dari satu periode ke periode waktu
berikutnya sangat ditentukan oleh tingkat suku bunga (interest rate)
yang dikenakan atas pinjaman atau tingkat keuntungan (rate of
return) yang diperoleh dari suatu investasi.
Variabel i melambangkan jumlah bunga yang
terakumulasi selama periode pembungaan, yang
besarnya tergantung pada tingkat suku bunga (i) dan
jumlah periode pembungaan (n).
Tingkat suku bunga dapat dihitung sebagai berikut:
Sebuah koperasi simpan pinjam memberlakukan
bunga sebesar Rp 25 ribu setiap bulan kepada setiap
anggota yang meminjam sebesar Rp 1 juta. Berapa
tingkat suku bunga yang diterapkan koperasi tersebut
kepada setiap anggotanya?
1. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga (rate of interest)
merupakan rasio antara bunga yang
dibebankan per periode waktu dengan
jumlah uang yang dipinjam awal periode
dikalikan 100%
2. Bunga Sederhana
Sistem bunga sederhana (simple interest), yaitu sistem perhitungan bunga hanya
didasarkan atas besarnya pinjaman semula, dan bunga periode sebelumnya yang
belum dibayar tidak termasuk faktor pengali bunga

BapakAmir meminjam uang dari temannya 4 tahun yang lalu sebesar


Rp200.000,00 dengan kewajiban membayar bunga 5%/tahun dengan metode
bunga sederhana, maka perhitungan bunganya adalah sebagai
berikut.
3. Bunga Majemuk
Sistem bunga majemuk (compound interest), yaitu sistem
perhitungan bunga di mana bunga tidak hanya dihitung
terhadap besarnya pinjaman awal, tetapi perhitungan
didasarkan atas besarnya utang awal periode yang
bersangkutan, dengan kata lain bunga yang berbunga.
Contoh
Bapak Amir meminjam uang daritemannya 4 tahun yang
lalu sebesar Rp200.000,00 dengan kewajiban membayar
bunga 5% per tahun dengan merode bunga majemuk,
maka perhitungan bunganya adalah sebagai berikut.
Metode Ekuivalensi
Metode ekuivalen adalah metode yang digunakan dalam
menghitung kesamaan nilai uang dari suatu waktu ke waktu
yang lain. Konsep ekuivalensi mengarakan bila sejumlah uang
yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat
menghasilkan nilai yang sama (ekuivalen) satu sama lain secara
ekonomis.

Jika uang sekarang sejumlah Rp250.000,00, akan sama nilainya dengan


Rp287.500,00 satu tahun mendatang atau Rp217.391,50 tahun kemarin, jika
suku bunga berlaku 15%/tahun. Angka tersebut datang dari perhitungan
berikut:
a. 250.000 +250.000 (0.15) : Rp287.500,00
b. 250.000 / 1,15 = Rp217.391,50
Cash Flow Tiunggal (Single payment)
Jika sejumlah uang saat ini (present) = P dipinjamkan pada seseorang dengan
suku bunga (rate of interest) = i, maka uang itu pada periode ke-n akan
menghasilkan nilai uang masa datang (future) = F.
Nilai uang F masa datang menjadi ekuivalen (sama dengan) P saat ini pada suku
bunga i. Untuk mencari berapa besar F tersebut dapat diturun dari formula
berikut.
Hubungan kebalikan antara F dengan P

F  P(1  i) n
F  P(F/P, i, n)

 1  n
P  F
 n
 F(1  i) P  F(P/F, i, n)
 (1 i) 
Suatu modal M dibungakan dengan bunga i per tahun (t : waktu).
Jika modal itu di bungakan selama satu tahun, berapakah jumlah
uangnya setelah satu tahun, dua tahun, tiga tahun..., t tahun.
(Lowest Common multiple atau least common multiple)
Cash Flow Annual
Dalam banyak hal sering kita mengalami suatu
pembayaran yang sama besarnya setiap periode
untuk jangka waktu yang panjang, misalnya
menabung rutin tiap tahun, membayar cicilan
utang terhadap pinjaman yang diberikan bank

Jika: A1 = A2 = A3= A4 = ...... = An = A


F (1  i )  A1 (1  i ) n 1 (1  i )  A2 (1  i ) n  2 (1  i )  ....  An 1 (1  i )1 (1  i )  An (1  i ) 0 (1  i )
Hubungan Future dengan Annual

 i 
A  F 
 1  i   1
n
Hubungan Annual (A) dengan Present (p)
Hubungan Present (P) dengan Annual (A)
Cash Flow Gradient
cash flow di mana jumlah aliran uangnya meningkat dalam jumlah
rertentu setiap periodik
Cash Flow Arithmatic Gradient, yaitu jika peningkatannya dalam jumlah
uang yang sama setiap periode (peningkatan linear). Simbol yang biasa
digunakan untuk ini adalah ‘’G’’.
Hubungan Future (F) dengan Aithmatic
Gradient (G)

Hubungan present (P) dengan


Arithmatic Gtadient (G)
Hubungan Arithmatic Gradient (G) dengan
Annual (A)
a. Nilai ekuivalen F:
Karena bentuk gradient tersebut belum standar seperti formula yang ada, cash
flow tersebut dapat diurai menjadi bentuk
b. Nilai ekuivalen P:
NILAI NPV
NILAI BCR
NILAI PBP
NILAI IRR

Anda mungkin juga menyukai