Anda di halaman 1dari 4

ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM FILSAFAT

Filsafat Pendidikan Matematika terdiri dari filsafat dan


pendidikan matematika, keduanya tidak bisa dipisah-pisah. Tidak
sesederhana
menggabungkann
antara
pendidikan
dan
matematika.
Filsafat dapat diletakkan di depan pendidikan matematika.
Substansinya ada di semua bagian matematika. Alat berfilsafat
menggunakan bahasa analog. Filsafat bisa ditempatkan di depan
banyak hal. Sebagai contoh adalah filsafat hidup, filsafat mati,
filsafat matematika, dan filsafat sains. Begitu juga dengan dunia
dapat diletakkan di depan banyak hal seperti dunia malam, dunia
sore, dunia siang, dunia mahasiswa, dunia percintaan, dunia KKN,
dunia PPL, dan sebagainya. Sangat mudah mengenakan filsafat
dalam dunia pendidikan.
Ada beberapa asumsi/ anggapan dasar sebagai pijakan
dalam berfilsafat. Asumsi-asumsi harus dipilih karena disesuaikan
dengan situasi yang ada. Ada hal-hal kontradiktif, bertentangan
dengan prinsip. Filsafat itu hidup, dan metode filsafat adalah
metode hidup.
1. Asumsi itu melihat fakta tentang kondisi faktual.
Kondisi faktual ibarat pelari sedang lari dengan kencang, kereta
api sedang melaju kencang kalau dilihat dari aspek kehidupan
manusia.
Dalam banyak hal masih berusaha sangat keras untuk
memperoleh fakta/ keradaan dan mewujudkan cita-cita. Manusia
masih bersifat potensi. Sebagai contoh mahasiswa sebagai calon
guru faktanya belum menjadi guru. Contoh lain adalah
mempunyai fakta sudah punya cucu, bukan potensi lagi tapi
masih mempunyai potensi untuk mempunyai cucu.
Filsafat adalah sesuatu yang free, bebas, merdeka agar kita free
thinking. Tidak mungkin berfilsafat dalam keadaan dikejar-kejar
atau ditekan. Dalam persoalan selalu ada tantangan. Dalam
kesempitan selalu ada kelapangan.

Asumsi ini merupakan tata cara, yang dipelajari alam filsafat


adalah objek, Fakta perkembangan hidup baru sampai sekarang.
Sudah dikatakan orang dewasa. Mempunyai cirri-ciri yang
berbdea dengan anak-anak. Sebagai contoh adalah rasa ingin
tahu. Asumsi orang dewasa adalah memiliki kompetensi
bernalar, berusaha mengenali dunia ini. Komponen dasar untuk
berfilsafat sudah cukup
Komponen dasar berfilsafat :
a. Logika / rasio pemikiran
b. Pengalaman
2. Asumsi/ tata cara berfilsafat itu penting
Sebagai contoh tata cara beribadah itu ya ibadah itu sendiri.
Asumsi kedua ada kesibukan yang luar biasa. Munafik itu
kontradiksi dalam filsafat. Hidup ini adalah kemunafikan dalam
pikiran. Munafik dalam diri sendiri itu adalah ilmu. Munafik dalam
pikiran itu campur antara hati dan perasaan.
Dalam anarkisme selalu dilihat potensi-potensi kebaikan.
Segala sesuatu yangn ditekan dari luar maka pikiran akan
menyempit.
Hedonism = ingin mendapatkan dengan cepat tetapi tanpa
berusaha.
Merupakan gaya hidup manusia zaman sekraang.
Orang hidup selalu mencari solusi.
Pengaruh kapitalisme disebabkan adanya keadaan dan teknologi
yang saling bertemu sehingga memunculkan gaya hidup
kapitaslisme.
Idealism pemuda yaitu mencari pekerjaan yang tetap, mencari
pasangan berumah tangga, berkeluarga, mempunyai anak.
Ketenangan yang diidam-idamkan anak muda. Mencari yang
tercanggih, itulah dampak dari sifat konsumerisme, refletkif
memikirkan sejenak tentang apa yang terjadi,.
3. Asumsi ketiga adalah filsafat itu hidup
Matematika dari yang tidak jelas menjadi jelas, filsafat membuat
yang jelas menjadi tidak jelas. Hidup itu adalah gabunngan dari

pikiran, perasaan, mampu mengalami, memahami, dan


menguasai,
Di atas filsafat itu ada spiritual, misalnya aja berdoa itu hidup
karena disana ada perasaan. Ibadah untuk semua. Semua orang
perlu agama dalam keadaan baik atau tidak baik.
Saya tidak sedang memberikan filsafat saya pada anda, saya
hanya
memberikan
kesempatan
bagi
anda
untuk
mengembangkan filsafat. Membangun filsafat
4. Sifat hidup yang sehat. Tidak munafik.
Hidup yang sehat adalah ketika tidak melakukan kemunafikan
dalam hidup.
Cara membangun filsafat :
a. Materi berada di http://powermathematics.blogspot.com
b. http://staff.uny.ac.id
Materi yang ada kebanyakan berisi mengenai elegy. Elegy
merupakan nyanyian kesedihan bahkan kematian. aku belum
mampu menerangkan mengenai arwah.
Menerjemahkan apa yang ada di luar dirimu, sedangkan orang
lain menerjemahkan dirimu. Hidup in adalah translate and to be
translated itulah hermeneutika. Bumi itu meruapakan teladan
yang diberikanTuhan untuk dicontoh manusia. Bumi itu berotasi
dan berevolusi sehuingga manusia juga beraktifitas internakl dan
eksternal
Kita tidak akan pernah menempati waktu dan ruang yang sama.
Belajar itu anytime, anywhere and continue.
Kaitan dengan spiritual setinggi-tinggi ilmu lebih tinggi ilmu
teknologi. Objek filsafat adalah segala yang ada dan yang
mungkin ada. Metode yang digunakan adalah bahasa anolog.
Kalau berbicara mengenai pikiran maka itu adalah filsafat
sedangkan jika berbicara mengenai hati adalah Tuhan. Jika ingin
mengatakan Tuhan melalui jalur hati. Jika berfilsafat satu langkah
maka berdoalah 10 langkah, jika berfilsafat dua langkah maka
berdoalah 20 langkah. Jangan berfilsafat terlalu tinggi apabila
tidak bisa mengendalikan dengan hati.

Pertanyaan :
1. Bagaimana cara untuk menata hati supaya selalu mempunyai
pikiran yang positif?
2.
Bagaimana cara membangkitkan semangat ketika sedang
benar-benar tidak mempunyai semangat?
3. Manusia mempunyai sifat alami yang tidak pernah merasa puas
dengan apa yang diperoleh. Bagaimana mengendalikan sifat
alami tersebut sehingga manusia tidak menjadi manusia yang
rakus?

Anda mungkin juga menyukai