Anda di halaman 1dari 5

MODUL PERKULIAHAN PENGANTAR FILSAFAT

PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU


JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
1. Pengertian Filsafat
Filsafat merupakan salah satu cara berfikir yang rasional tentang alam, manusia, seni
dsb. Sebelum munculnya filsafat, manusia memahami alam semesta melalui animisme
dan dinamisme yaitu suatu kepercayaan terhadap roh dan suatu anggapan bahwa segala
sesuatu memiliki kekuatan gaib. Dengan cara berfikir seperti itu maka muncullah beberapa
bentuk dewa. Kejadian dan fenomena alam yang terjadi dipercayai sebagai bentuk
aktivitas dewa. Untuk menghindari kemarahan dewa, manusia membuat kebiasaan-
kebiasaan tertentu salah satunya dengan memberikan sesajen, menghanyutkan hasil
bumi ke laut sebagai bentuk terima kasih (Herganhahn, 2009).
Sejak munculnya filsafat, cara berfikir seseorang berubah. Mereka melihat aktivitas
dan fenomena alam diakibatkan oleh aktivitas dari alam itu sendiri. Mereka berfikir lebih
rasional. Filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philo yang berarti cinta dan sophia yang
berarti kebijaksanaan atau pengetahuan. Secara bahasa filsafat dapat diartikan sebagai
cinta terhadap kebijaksanaan.
Menurut Earle (dalam Hanurawan dan Suhariadi, 2019) filsafat adalah disiplin yang
melakukan refleksi kritis terhadap hasil-hasil tradisi kemanusiaan dan bertujuan untuk
mencapai klarifikasi konseptual terhadap objeknya melalui analisis terhadap pernyataan-
pernyataan, konsep-konsep, masalah-masalah, dan argumen-argumen yang bersifat
konseptual. Filsafat memiliki banyak segi di dalam pendefenisiannya. Modhorif (2010)
membuat beberapa rangkuman beberapa di antaranya. Filsafat dapat dilihat sebagai
suatu sikap dalam hidup, sebagai suatu metode, kelompok persoalan, sekelompok teori
atau sistem pemikiran, analisis logis tentang bahasa dan usaha untuk memperoleh
pandangan yang menyeluruh. Dari pendapat ini kita bisa melihat bahwa filsafat itu memiliki
kajian yang sangat luas.
Menurut Zaprulkhan (2015) ada beberapa ciri pemikiran dalam filsafat yaitu:
a. Spekulatif
Para filusuf awal, sebelum adanya pengetahuan atau teori yang ada, mereka berfikir
secara spekulatif. Berfikir seperti ini tidak selalu menghasilkan pengetahuan yang
kuat. Terkadang hasil dari pemikiran spekulatif ini tidak dapat diandalkan. Hasil
pemikiran yang berhasil dan dapat diandalkan lalu diteruskan oleh filusuf lain, dan
hasil yang baru diteruskan lagi oleh filusuf lain dan seperti itu seterusnya. Pemikiran-
pemikiran filusuf yang ada pada hari ini tidak lepas dari hasil pemikiran filusuf awal
yang bersifat spekulatif.

b. Radikal
Radikal berarti berfikir sampai ke akar permasalahan. Seorang filusuf membahas
segeala sesuatu tidak hanya paparan umum saja. Mereka harus sampai ke pada inti
permasalahan sehingga ketika suatu permalasalan atau fenomena yang terjadi berada
di atas atau berkaitan dengan akar itu, maka permasalahan tersebut dapat dijelaskan
dengan baik.

c. Mencari asas
Para filusuf mengkaji tidak hanya satu relalitas melainkan banyak realitas. Mereka
akan mencari asas yang hakiki yang dapat menjelaskan reliatas-realitas tersebut.
Misalnya para filusuf awal yang memiliki objek kajian tentang alam. Mereka mencoba
menarik asas pertama dari alam semesta tersebut. Thales, filusuf pertama, misalnya
melihat bahwa asas utama dari alam semesta adalah air.

d. Memburu kebenaran
Salah satu tujuan utama dari filsafat adalah mencari memburu kebenaran. Mereka
akan terbuka dengan hal-hal baru demi kebenaran tersebut. Mereka tidak
menganggap kebenaran yang mereka dapatkan sesuatu yang mutlak dan final.
Mereka selalu terbuka atas kritik dari filusuf lainnya lalu mencari jawaban baru dari
pertanyaan tersebut. Dengan proses seperti ini mereka menemukan sesuatu hal yang
baru.

e. Mencari kejelasan
Pemikiran para filusuf biasanya diawali dengan keraguan. Dengan karaguan itu
mereka berusaha untuk mendapatkan kejelasan. Dalam usaha menemukan kejelasan
tersebut mereka menyingkap realitas yang belum jelas, kabur dan gelap. Mereka juga
berusaha untuk menemukan rahasia dan memecahkan teka-teki.

f. Rasional
Berfikir rasional dicirikan dengan sistematis yaitu menghubungkan berbagai
fenomena, argumen dengan logis dan kritis yaitu terus mempertanyakan argumen-
argumen yang telah dianggap benar.

g. Universal
Universal merupakan melihat sesuatu berdasarkan sudut pandang yang beragam.

2. Manfaat Belajar Filsafat


Terdapat beberapa manfaat dalam mempelajari filsafat.
a. Pedoman hidup
Dengan belajar filsafat seseorang dapat menjadi menentukan pedoman hidup.
Dengan mengikuti pedoman hidup tersebut dapat membuat hidup seseorang lebih
bermakna. Misalnya seseorang yang memiliki pandangan hidup seorang akademisi
akan mencurahkan hidupnya menjadi seorang ilmuan dan peneliti. Segala kegiatan
hidupnya akan didominasi dengan kegiatan tersebut.

b. Memecahkan permasalahan hidup


Dengan mempelajari filsafat, seseorang dapat memecahkan permasalahan hidup
yang dihadapi. Pemecahan masalah dapat memunculkan rasa kondisi bahagia dalam
diri seseorang.

c. Mengasah logika
Di dalam filsafat, juga diperkenalkan tentang logika. Dengan memahami konsep
logika, seseorang akan tidak mudah terjebak dengan fenomena sosial yang kerap
terjadi yang dapat mengkaburkan cara pandang seseorang. Di dalam media sosial
sekarang banyak sekali argumen-argumen politis yang membuat seseorang salah
dalam berfikir. Terlebih lagi perkembangan hoax yang sangat masif terjadi. Dengan
adanya bekal tentang logika ini, seseorang dapat memilah berita dan info yang benar.

d. Menghargai pendapat orang lain


Seorang yang belajar filsafat akan memandang suatu kebenaran itu tidaklah final.
Sesuatu argumen yang sudah kuat tetap harus dipertanyakan untuk menemukan
argumen yang baru. Dengan sistem yang seperti ini, seorang yang belajar filsafat akan
menghargai dan menerima masukan dari orang lain.

3. Peran Filsafat dalam Perkembangan Psikologi


Terdapat beberapa pemikir penting dalam filsafat yang mempengaruhi keilmuan
psikologi yaitu:
a. Pemikiran tentang rasionalisme yang diinisiasi oleh Rene Descartes yang melahirkan
abad pencerahan di Eropa. Aliran rasionalisme menekankan tentang kemandirian
berfikir yang membangkitkan semangat orang Eropa untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam semangat ini pulalah ilmu psikologi lahir yang
menggabungkan metode-metode ilmiah di ilmu pengetahuan alam dalam mempelajari
gejala jiwa dan perilaku manusia.
b. Pada pertengahan abad ke dua puluh lahirnya pemikiran para eksistensialis seperti
Heidegger, Sarte yang banyak diminati orang Eropa. Aliran ini menginisiasi lahirnya
aliran mazhab humanistik di dalam psikologi. Tokoh-tokoh humanistik terkenal di
antaranya adalah Maslow, Rogers, Rollo May dll.
c. Berkembangnya kembali pemikiran Epikurus dan ajaran filsafat Stoa yang
mengajarkan tentang pencarian kebahagaiaan, maka mempengaruhi munculnya
alilran psikologi positif. Ilmu psikologi tergambar di dalam pikiran masyarakat adalah
ilmu yang mempelajari gangguan-gangguan pada seseorang. Psikologi positif
mengubah pandangan tersebut dengan menyatakan bahwa manusia juga memiliki
kekuatan dan kelebihan. Melalui psikologi positif ini kekuatan dan kelebihan yang
dimiliki oleh seseorang dapat dikembangkan (Manampiring, 2019).

Referensi
Hanurawan, F., & Suhariadi, F. 2019. Filsafat Ilmu Psikologi. Bandung: Rosda

Hergenhahn, B. R. 2009. An Introduction of the History of Psychology. Belmont: Wadsworth.

Manampiring, H. 2019. Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh
Masa Kini. Jakarta: Kompas.

Mudhofir, A. 2010. Pengenalan Filsafat. Dalam buku Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas
Filsafat UGM. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.

Zaprulkhan. 2015. Filsafat Ilmu Sebuah Analisis Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindos

Anda mungkin juga menyukai