b. Radikal
Radikal berarti berfikir sampai ke akar permasalahan. Seorang filusuf membahas
segeala sesuatu tidak hanya paparan umum saja. Mereka harus sampai ke pada inti
permasalahan sehingga ketika suatu permalasalan atau fenomena yang terjadi berada
di atas atau berkaitan dengan akar itu, maka permasalahan tersebut dapat dijelaskan
dengan baik.
c. Mencari asas
Para filusuf mengkaji tidak hanya satu relalitas melainkan banyak realitas. Mereka
akan mencari asas yang hakiki yang dapat menjelaskan reliatas-realitas tersebut.
Misalnya para filusuf awal yang memiliki objek kajian tentang alam. Mereka mencoba
menarik asas pertama dari alam semesta tersebut. Thales, filusuf pertama, misalnya
melihat bahwa asas utama dari alam semesta adalah air.
d. Memburu kebenaran
Salah satu tujuan utama dari filsafat adalah mencari memburu kebenaran. Mereka
akan terbuka dengan hal-hal baru demi kebenaran tersebut. Mereka tidak
menganggap kebenaran yang mereka dapatkan sesuatu yang mutlak dan final.
Mereka selalu terbuka atas kritik dari filusuf lainnya lalu mencari jawaban baru dari
pertanyaan tersebut. Dengan proses seperti ini mereka menemukan sesuatu hal yang
baru.
e. Mencari kejelasan
Pemikiran para filusuf biasanya diawali dengan keraguan. Dengan karaguan itu
mereka berusaha untuk mendapatkan kejelasan. Dalam usaha menemukan kejelasan
tersebut mereka menyingkap realitas yang belum jelas, kabur dan gelap. Mereka juga
berusaha untuk menemukan rahasia dan memecahkan teka-teki.
f. Rasional
Berfikir rasional dicirikan dengan sistematis yaitu menghubungkan berbagai
fenomena, argumen dengan logis dan kritis yaitu terus mempertanyakan argumen-
argumen yang telah dianggap benar.
g. Universal
Universal merupakan melihat sesuatu berdasarkan sudut pandang yang beragam.
c. Mengasah logika
Di dalam filsafat, juga diperkenalkan tentang logika. Dengan memahami konsep
logika, seseorang akan tidak mudah terjebak dengan fenomena sosial yang kerap
terjadi yang dapat mengkaburkan cara pandang seseorang. Di dalam media sosial
sekarang banyak sekali argumen-argumen politis yang membuat seseorang salah
dalam berfikir. Terlebih lagi perkembangan hoax yang sangat masif terjadi. Dengan
adanya bekal tentang logika ini, seseorang dapat memilah berita dan info yang benar.
Referensi
Hanurawan, F., & Suhariadi, F. 2019. Filsafat Ilmu Psikologi. Bandung: Rosda
Manampiring, H. 2019. Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh
Masa Kini. Jakarta: Kompas.
Mudhofir, A. 2010. Pengenalan Filsafat. Dalam buku Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas
Filsafat UGM. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.
Zaprulkhan. 2015. Filsafat Ilmu Sebuah Analisis Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindos