Anda di halaman 1dari 4

Filsafat dan Teori Pendidikan Luar Sekolah

A. Pengertian Filsafat

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.

B. Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli:

· Pengertian Filsafat menurut Plato


Menurut Plato, Filsafat dapat disebut juga sebagai dialektika, yaitu seni berdiskusi yang
merupakan kritik terhadap pendapat yang berlaku di masyarakat lewat analisa kristis maupun
dialog atau diskusi. Melalui proses diskusi, filsuf akan berusaha mencari sebab-sebab dan
asas-asas yang hakiki atau sebenarnya dari suatu fenomena yang ada di masyarakat.

Dengan demikian dapat disimpulkan: “Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan
untuk mencari kebenaran lewat analisa kristis maupun diskusi”

· Pengertian Filsafat menurut Aristoteles


Aristoles mendefinisikan filsafat sebagai: “ilmu pengetahuan yang berisi kebenaran, meliputi:
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika”

· Pengertian Filsafat menurut Al-Farabi


Oleh Al-Farabi, Filsafat didefinisikan sebagai kumpulan segala pengetahuan dengan fokus
kajian yang membahas tentang Tuhan, alam dan manusia

· Pengertian Filsafat menurut Rene Descartes


Menurut Rene Descates: “Filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan dengan fokus
kajian: Tuhan, alam dan manusia”

C. Pembagian Filsafat

Berikut ini beberapa pembagian filsafat menurut beberapa para ahli :


1. Alcuinus, salah seorang tokoh “Filsafat Scholastik” pada zaman abad pertengahan membagi
filsafat sebagai berikut :
a. Bagian fisika yang menyelidiki apakah sebab-sebabnya sesuatu itu ada.
b. Bagian etika yang menentukan tata hidup.
c. Bagian logika yang mencari dasar-dasar untuk mengerti.

2. Al-Kindi ahli pikir dalam filsafat islam membagi filsafat menjadi tiga bagian yaitu :
a. Ilmu fisika, tingkatan terendah
b. Ilmu matematika, tingkatan tengah
c. Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi

3. Plato membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai berikut :


a. Dialetika, tentang ide-ide atau pengertian-pengertian umum.
b. Fisika, tentang dunia materil.
c. Etika, tentang kebaikan.

4. Aristoteles membagi 4 cabang yaitu :


a. logika
b. filsafat teoritis
c. filsafat praktis
d. filsafat peotika

D. Karakteristik Berfikir Filsafat

· Menyeluruh Artinya, Pemikiran yang luas karena tidak membataasi diri dan bukan hanya
ditinjau dari satu sudut pandangan tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan
antara ilmu yang satu dengan ilmu – ilmu lain, hubungan ilmu dengan moral, seni, dan tujuan
hidup.

· Mendasar Artinya, pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial
objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan
keilmuan.

· Spekulatif Artinya, hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya.
Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan
yang baru. Meskipun demikian, tidak berarti hasil pemikiran kefilsafatan itu meragukan,
karena tidak pernah mencapai penyelesaian.

E. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah sebenarnya bukanlah barang baru dalam budaya dan peradaban
manusia. Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu di dalam kehidupan setiap
masyarakat jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya sistem persekolahan. PLS mempunyai
bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan
persekolahan. PLS timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan akan
pendidikan tidak hanya pada pendidikan persekolahan/pendidikan formal saja. PLS
pelaksanaannya lebih ditekankan kepada pemberian keahlian dan keterampilan dalam suatu
bidang tertentu.

Pendidikan luar sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur
dan terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun
bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan mengembangkan
tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta-
peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan
masyarakat dan negaranya.

F. Aliran-aliran Filsafat Pendidikan

 · Filsafat Pendidikan Idealisme

 · Filsafat Pendidikan Realisme

 · Filsafat Pendidikan Materialisme

 · Filsafat Pendidikan Pragmatisme

 · Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

 · Filsafat Pendidikan Progresivisme

 · Filsafat Pendidikan Perenialisme

 · Filsafat Pendidikan Esensialisme

 · Filsafat Pendidikan Rekonstruksionalisme

G. Makna Pendidikan Informal, Formal dan Non Formal

1. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. Hasil pendidikan
informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus
ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Alasan pemerintah mengagas pendidikan informal adalah:
· Pendidikan dimulai dari keluarga
· Informal diundangkan juga karena untuk mencapai tujuan pendidikan nasonal dimulai dari
keluarga
· Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal
· Anak harus dididik dari lahir

2. Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

3. Pendidikan nonformal
a. Pengertian
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat
pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang
banyak terdapat di Masjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua Gereja. Selain itu,
ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
b. Sasaran
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan
formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
c. Fungsi
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan
pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian profesional.
d. Jenis
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.

Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim,
sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai