Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH DAN YURIDIS

FORMAL BIMBINGAN DAN


KONSELING
SEJARAH BIMBINGAN KONSELING DI
BARAT

• pemikiran mengenai bimbingan dan konseling sudah ada


sejak jaman Yunani kuno, yang di pelopori oleh Plato dan
Aristoteles.
• Namun, gerakan bimbingan dan konseling di sekolah mulai
berkembang sekitar permulaan abad ke-20
TOKOH PELOPOR GERAKAN BIMBINGAN
DAN KONSELING DI AMERIKA

• Eli Weaper
• Jesse B. Davis
• Frank Parson
• Williamson
• Carl R. Rogers
PERKEMBANGAN PERAN DAN FUNGSI
KONSELOR SEKOLAH (1960 – 1980)
• pengembangan, penerapan, dan evaluasi program bimbingan
komprehensif
• pemberian layanan konseling secara langsung kepada para siswa,
orang tua, dan guru
• perencanaan pendidikan dan pekerjaan
• penempatan siswa
• layanan “referral”, rujukan
• konsultasi dengan guru-guru, tenaga administrasi, dan orang tua
TAHAPAN SEJARAH BIMBINGAN
(JOHN J. PIE TRAFESA ET. AL., 1980)

• Vocational exploration
• Meeting individual needs
• Transitional professionalism
• Situational diagnosis
SEJARAH BIMBINGAN KONSELING DI
INDONESIA

• Sebelum Kemerdekaan
• dekade 40-an
• dekade 50-an
• dekade 60-an
• dekade 70-an
• dekade 80-an
SEBELUM KEMERDEKAAN

Masa sebelum kemerdekaan yaitu pada masa penjajahan


Belanda dan Jepang, kehidupan rakyat Indonesia berada dalam
cengkeraman penjajah: Pendidikan diselenggarakan untuk
kepentingan penjajah. Para siswa dididik untuk mengabdi
untuk kepentingan penjajah. Dalam situasi seperti ini upaya
bimbingan sudah tentu diarahkan bagi perwujudan tujuan
pendidikan masa itu yaitu menghasilkan manusia pengabdi
penjajah
DEKADE 40-AN: PERJUANGANL

decade inilah rakyat Indonesia memproklamasikan


kemerdekaannya yaitu 17 Agustus 1945. Melalui kegiatan
pendidikan serba darurat maka pada saat itu diupayakan
secara bertahap memecahkan masalah besar tadi antara lain
melalui pemberantasan buta huruf. Tetapi yang lebih
mendalam adalah mendidik bangsa Indonesia agar memahami
dirinya sebagai bangsa yang merdeka: Sesuai dengan jiwa
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Hal ini pulalah
yang menjadi focus utama dalam bimbingan pada saat itu
DEKADE 50-AN: PERJUANGAN

Menjelang dekade 50-an pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia tercapai.


Akan tetapi bangsa Indonesia masih harus menghadapi tantangan yang amat
besar yaitu menstabilkan berbagai aspek kehidupan yang terkoyak-koyak
selama penjajahan dan perjuangan kemerdekaan. Kegiatan bimbingan pada
masa decade ini lebih banyak tersirat dalam berbagai kegiatan pendidikan.
Upaya membantu siswa dalam mencapai prestasi lebih banyak dilakukan oleh
para guru di kelas atau di luar kelas. Akan tetapi pada hakikatnya bimbingan
telah tersirat dalam pendidikan dan benar-benar menghadapi tantangan dalam
membantu siswa di sekolah agar dapat berprestasi meskipun dalam situasi yang
amat darurat.
DEKADE 60-AN: PERINTISAN

Di sinilah timbul tantangan untuk mulai merintis pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling yang berprogram dan terorganisasi dengan baik. Beberapa upaya perintisan
yang telah dilakukan, yaitu :
• Anjuran dari para pengelola, agar sekolah-sekolah melaksanakan bimbingan dan
konseling
• Dibukanya jurusan bimbingan dan konseling pada beberapa IKIP dan masuknya mata
kuliah bimbingan dan konseling di IKIP
• Penyelenggaraan penataran bagi para petugas atau calon petugas bimbingan dan
konseling di sekolah.
• Gerakan memasyarakatkan perlunya bimbingan dan konseling di sekolah
• Publikasi kepustakaan yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling.
DEKADE 70-AN: PENATAAN

Beberapa upaya kegiatan penataan bimbingan selama decade ini, yaitu:


• Pemantapan layanan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan
Kurikulum 1975.  Karena pada dasarnya Kurikulum 1975/1976 merupakan
legalitas layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
• Kegiatan penataran bagi berbagai pihak yang terlibat: dalam bimbingan dan
konseling mulai dari tingkat nasional sampai ke daerah. Pemantapan layanan
bimbingan dan konseling untuk menunjang inovasi di PPSP
• Adanya program darurat dalam upaya pengadaan tenaga bimbingan dan
konseling antara lain PGSLP yang disempurnakan.
DEKADE 70-AN: PENATAAN

• Pemantapan kurikulum jurusan bimbingan dan konseling pada LPTK


• Mulai dibuka program Pasca Sarjana bidang, bimbingan dan
konseling (di IKIP Bandung tahun 1977)
• Perintisan pelaksanaan  layanan bimbingan dan konseling di
perguruan tinggi
• Kelahiran IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia) di Malang
bulan Desember 1975, sebagai wadah  para petugas bimbingan.
DEKADE 80-AN: PEMANTAPAN

Beberapa upaya yang dilaksanakan, yaitu :


• Upaya penerangan bimbingan terpadu dalam pengelolaan dan layanan
• Penekanan layanan bimbingan karier dalam keseluruhan layanan
bimbingan baik di sekolah maupun di luar sekolah
• Penyempurnaan system penataran para petugas di lapangan
• Penyempurnaan kurikulum jiwa bimbingan konseling yang lebih
mengarah kepada pencapaian kompetensi profesional.
ERA LEPAS LANDAS
(PRAYITNO, 2003)

• Periode I dan II: (Sebelum 1960 sampai 1970-an)


Prawacana dan Pengenalan
• Periode III (1970 sampai 1990-an) Pemasyarakatan
• Periode IV: Konsolidasi (1990-2000)
LANDASAN YURIDIS BIMBINGAN
KONSELING
• Permendikbud No. 27 Tahun 2008 yang berbicara tentang keunikan konteks
tugas, ekspetasi kinerja, sosok utuh kempetensi konselor, dan pembentukan
kompetensi akademik konselor.
• UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 6 yang berbunyi “Keberadaan konselor
dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi
pendidik, sejajar dengan kualisefikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor,
widyaiswara, fasilitator, dan instruktur”
• Permen no 111 tahun 2014 yang berbicara tentang dasar yuridis formal
layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Dalam undang-undang ini mulai
diterapkan Bimbingan dan Konseling.

Anda mungkin juga menyukai