Anda di halaman 1dari 7

Administrasi Layanan Khusus Bimbingan dan Konseling

Adelia Delarosa
Pendidikan Bahasa Inggris
* e-mail: adeliadelarosa25@gmail.com

Abstract
Layanan khusus adalah salah satu penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Layanan khusus diselenggarakan oleh sekolah agar kegiatan belajar mengajar dapat
terlaksana dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Oleh
karena itu diperlukan pengelolaan yang baik dalam pengadaan layanan khusus di sekolah.
Terdapat beberapa bentuk layanan khusus yang diberikan sekolah untuk peserta didik
seperti UKS, perpustakaan, kantin, laboratorium, asrama, tempat beribadah, dan
transportasi sekolah. Selain layanan-layanan tersebut, terdapat satu layanan khusus lain
yang dinilai sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yaitu, layanan
bimbingan dan koseling. Layanan bimbingan dan koseling adalah layanan yang berfungsi
untuk membantu peserta didik agar dapat mandiri dan berkembang secara optimal.
Sehingga layaanan khusus bimbingan dan konseling merupakan layanan yang dapat
membantu proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pendidikan.

Keywords: administrasi, layanan khusus, bimbingan dan koseling

A. LATAR BELAKANG MASALAH mendukung keberhasilan proses pembelajaran


Pendidikan di sekolah merupakan salah (Rohiat dalam jurnal Administrasi Layanan Khusus
satu sarana agar dapat membangun masyarakat Peserta Didik oleh Siti Khodizah dan Hade
yang memiliki pengetahuan yang tinggi dan Afriansyah, 2019).
membantu peserta didik agar dapat Terdapat beberapa jenis layanan khusus yang
berkembang secara optimal agar dapat diselenggarakan di sekolah. salah satu layanan
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. khusus yang diperlukan di sekolah adalah layanan
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan bimbingan dan konseling. Dalam
sekolah yang bermutu baik. Sekolah yang baik penyelenggaraannya, layanan khusus bimbingan
dan konseling diharapkan dapat membantu peserta
adalah sekolah yang dapat melakukan
didik dalam mencegah munculnya permasalahan
pengelolaan yang baik pada komponen- yang akan terjadi maupun mengatasi masalah yang
komponen tertentu dalam penyelenggaran telah terjadi yang dapat mengganggu proses
proses pendidikan seperti kurikulum, tenaga pembelajaran di sekolah. Sehingga peserta didik
pendidik dan kependidikan, peserta didik, dapat kembali melaksanakan kegiatan
sarana dan prasarana, pembiayaan, hubungan pembelajaran di sekolah dengan baik. Namun,
sekolah dengan masyarakat, layanan khusus, dalam penyelenggaraannya, layanan khusus
kepemimpinan, maupun supervisi. bimbingan dan koseling di beberapa sekolah masih
Suatu proses kegiatan belajar dan belum optimal. Permasalahan tersebut dikarenakan
mengajar yang baik harus didukung oleh beberapa faktor seperti sarana dan prasarana yang
layanan-layanan khusus yang dapat membantu kurang memadai, minimnya personel guru BK, dan
latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan
kegiatan proses belajar mengajar agar dapat
profesi sebagai guru BK.
berjalan dengan optimal. Didasarkan pada
Dalam artikel ini akan dibahas secara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional lebih luas mengenai administrasi layanan
pasal 12 dinyatakan bahwa sekolah berhak untuk khusus terutama layanan khusus bimbingan
memberikan layanan khusus kepada para peserta dan konseling, permasalahan-permasalahan
didik untuk memenuhi kebutuhannya dalam yang menjadi faktor penghambat layanan
Adelia Delarosa

khusus bimbingan dan konseling, serta upaya- layanan bimbingan dan konseling, karena
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi mereka tidak memiliki dasar keilmuan yang
permasalahan tersebut. sesuai.

B. PERMASALAHAN
Sarana dan prasarana dalam pelayanan C. KAJIAN TEORITIS DAN
bimbingan dan koseling merupakan salah satu PEMBAHASAN
penghambat dalam pelaksanaan layanan 1. Pengertian Administrasi Layanan Khusus
bimbingan dan konseling. Hasil rekapitulasi Administrasi Layanan Khusus terdiri
penelitian mengenai faktor penghambat dari tiga kata yaitu “administrasi”,
layanan bimbingan dan koseling yang “layanan”, dan “khusus”. Menurut Oemar
dilakukan pada SMA Negeri di Kota Metro Hamalik dalam jurnal Administrasi Layanan
pada tahun pelajaran 2012/2013 mencapai Khusus oleh Nur Ifani Rizkita dan Hade
33%, yang artinya sarana dan prasarana adalah Afriansyah (2019), administrasi yaitu suatu
salah satu faktor yang banyak menjadi kegiatan atau usaha untuk membantu,
penghambat dalam pelaksanaan layanan melayani, mengarahkan atau mengatur
bimbingan dan konseling (Esty Ratna Sary, semua kegiatan didalam mencapai suatu
2013). Selain itu, pada hasil penelitian yang tujuan. Sedangkan layanan yaitu berbagai
dilakukan pada guru-guru bimbingan dan bentuk penyedian keperluan atau cara
konseling SMA se-Kota Pontianak pada tahun melayani suatu kegiatan agar dapat berjalan
pelajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
sarana dan prasarana merupakan salah satu (Tera Murtafi’ah, 2015). Selain itu arti kata
faktor penghambat dengan persentase 26,3%, “khusus” menurut KBBI yaitu khas atau
hal ini dikarenakan tidak lengkapnya ruangan istimewa. Sehingga dapat disimpulkan
di sekolah untuk pelaksanaan bimbingan dan bahwa administrasi layanan khusus adalah
konseling (Kamaruzzaman, 2016). Faktor suatu proses kegiatan memberikan
penghambat lain yang mempengaruhi pelayanan kebutuhan kepada peserta didik
pelayanan bimbingan dan konseling adalah untuk menunjang kegiatan pembelajaran
minimnya personel guru BK. Lisa Tiffani dan agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara
Sulasminten (2016) menyatakan bahwa dalam efektif dan efisien (Helmaiza dan Hade
penelitian yang dilakukan di SMA Krian 2 Afriansyah, 2019).
Sidoarjo, minimnya tenaga pendidik lulusan
BK menjadi salah satu faktor penghambat 2. Fungsi Administrasi Layanan Khusus
pelaksanaan BK di SMA Krian 2 Sidoarjo. Menurut Wildan Zulkarnain (2014),
Faktor lain yang dapat menghambat fungsi administrasi layanan khusus adalah
pelaksanaan BK adalah latar belakang sebagai berikut:
pendidikan yang tidak sesusai dengan profesi 1. Perencanaan, yaitu analisis kebutuhan
sebagai guru BK. Esty Ratna Sary (2013) dan penyusunan program layanan
mengatakan bahwa Pada saat penelitian yang khusus
dilakukannya sedang berlangsung, ada salah 2. Pengorganisasian, yaitu pembagian
seorang guru bimbingan dan konseling di satu tugas untuk melaksanakan program
SMA di Kota Metro yang menyatakan, bila ada layanan khusus
satu guru yang dari awal menjabat menjadi 3. Penggerakan, yaitu pengaturan dalam
guru bimbingan dan konseling, tidak pernah pelaksanaan layanan khusus, serta
satu kali saja membuat program bimbingan dan 4. Pengawasan, yaitu pemantauan program
konseling, karena guru tersebut tidak memiliki dan penilaian kinerja program layanan
latar belakang pendidikan bimbingan dan khusus di sekolah. Sehingga layanan
konseling. Guru bimbingan dan konseling yang khusus tersebut perlu dikelola dengan
tidak berlatar belakang pendidikan dari proses manajemen yang efektif agar
bimbingan dan konseling, cenderung dapat memperkuat proses manajemen
mengalami kesulitan dalam melaksanakan

4
Vol xx No x (Tahun) 3

pendidikan, khususnya pada level pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
sekolah. secara perorangan maupun kelompok, agar
mandiri dan bisa berkembang secara
3. Pengertian Administrasi Layanan Khusus optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial,
Bimbingan dan Konseling belajar maupun karir melalui berbagai jenis
Menurut Hendyat Soetopo dalam jurnal layanan dan kegiatan pendukung
Layanan Khusus Peserta Didik oleh Adi berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Putra (2016), bimbingan adalah proses Berdasarkan pengertian bimbingan dan
bantuan yang diberikan kepada siswa konseling diatas, maka dapat disimpulkan
dengan memperhatikan kemungkinan atau bahwa administrasi layanan khusus
kenyataan tentang adanya kesulitan yang bimbingan dan konseling adalah proses
dihadapi dalam rangka perkembangan yang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
optimal, sehingga mereka memahami dan dan pengawasan, aktifitas-aktifitas
mengarahkan diri serta bertindak dan pelayanan bimbingan dan konseling, serta
bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi penggunaan sumber daya lainnya untuk
lingkungan sekolah, keluarga dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
masyarakat. Sedangkan pengertian (Wildan Zulkarnain, 2014).
bimbingan menurut Shertzer dan Stone
dalam skripsi Tera Murtafi’ah (2015) adalah 4. Fungsi Bimbingan dan Konseling
“ … process of helping individual to Fungsi bimbingan dan konseling yang
understand himself or his word”. dikemukan oleh Uman Suherman dalam
Lunenburg (2010) mengatakan bahwa jurnal Bimbingan dan Konseling oleh H.
“The counseling service is designed to Kamaluddin (2011) adalah sebagai berikut:
facilitate self-understanding and a. Fungsi Pemahaman
development through dyadic or small-group Fungsi pemahaman memiliki arti
relationships”. Jadi, konseling dapat bahwa bimbingan dan konseling
diartikan sebagai bantuan yang diberikan memiliki fungsi membantu peserta didik
oleh seorang ahli kepada seseorang yang dalam memahami segala potensi yang
memiliki permasalahan agar permasalahan dimilikinya dan dapat memahami
yang dihadapi dapat terselesaikan. lingkungannya sehingga mereka dapat
Bimbingan dan konseling merupakan mengembangkan potensinya secara
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. optimal dan dapat menyesuaikan diri
Setiap bimbingan belum tentu dapat dengan lingkungannya.
dikatakan sebagai konseling, karena b. Fungsi Preventif
bimbingan diberikan kepada setiap individu Fungsi preventif yaitu fungsi yang
baik yang memiliki masalah maupun yang berkaitan dengan segala upaya yang
tidak. Sedangkan konseling merupakana dilakukan konselor untuk mencegah
bagian dari bimbingan karena konseling terjadinya permasalahan yang
ditujukan terutama kepada klien yang kemungkinan dapat terjadi kepada
memiliki masalah. peserta didik.
Berdasarkan pengertian bimbingan dan c. Fungsi Pengembangan
konseling diatas maka dapat disimpulkan Fungsi pengembangan yaitu fungsi
bahwa bimbingan dan konseling adalah “ … dimana konselor berupaya untuk
services of assistance given to students to menciptakan lingkungan belajar yang
develop their potential, alleviate the kondusif sehingga peserta didik dapat
problems, and shape the character of the berkembangan dengan baik tanpa suatu
students in accordance with the norms that hambatan.
exist in the neighborhood”(Nurhasanah d. Fungsi Penyembuhan
dan Qathrin Nida, 2015). Menurut Prayitno Fungsi penyembuhan adalah fungsi
dalam jurnal Bimbingan dan Konseling oleh yang berkaitan dengan peserta didik
H. Kamaluddin (2011), bimbingan dan yang telah mengalami permasalahan,
koseling dapat juga diartikan sebagai sehingga pada hal ini konselor harus

Judul…)
Adelia Delarosa

berupaya untuk membantu peserta didik Ali Imron dalam skripsi Tera
dalam mengatasi permasalahannya. Murtafi’ah (2015) mengatakan bahwa
e. Fungsi Penyaluran tujuan bimbingan dan konseling secara
Fungsi penyaluran adalah fungsi yang luas adalah untuk mambantu individu
bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mencapai berbagai hal seperti
dalam memilih kegiatan ekstrakulikuler, mencapai kebahagiaan, mencapai
jurusan atau program studi, maupun kehidupan yang efektif dan produktif,
pekerjaan yang akan diambilnya sesuai dapat hidup bersama dengan orang lain,
dengan minat, bakat, keterampilan, serta serta dapat mencapai harmoni yang
aspek lain yang terdapat dalam diri sesuai antara cita-cita dengan
peserta didik. kemampuan yang dimiliki setiap
f. Fungsi Adaptasi individu.
Fungsi adaptasi adalah fungsi untuk b. Tujuan Bimbingan dan Konseling
membantu para pelaksana pendidikan Secara Khusus
seperti kepala sekolah dan staf, Menurut Ali Imron dalam skripsi Tera
konselor, dan guru untuk menyesuaikan Murta’fiyah (2015), tujuan bimbingan
program pendidikan terhadap latar dan konseling untuk peserta didik secara
belakang pendidikan, minat, khusus adalah sebagai berikut:
kemampuan, dan kebutuhan peserta 1. Mengatasi kesulitan dan memahami
didik. diri sendiri.
g. Fungsi Penyesuaian 2. Mengatasi kesulitan dalam
Fungsi penyesuaian adalah fungsi memahami lingkungan seperti
untuk membantu peserta didiki agar lingkungan sosial, sekolah, keluarga,
dapat menyesuaikan diri dengan dan sebagainya.
lingkungannya. 3. Mengatasi kesulitan dalam
h. Fungsi Perbaikan mengidentifikasi dan memecahkan
Fungsi perbaikan adalah fungsi untuk masalah.
membantu peserta didik agar dapat 4. Mengatasi kesulitan dalam
memperbaiki diri dalam berfikir dan menyalurkan kemampuan, minat,
bertindak. Konselor membantuk peserta dan bakat peserta didik dalam
didik agar peserta didik dapat berpikir bidang pendidikan dan pekerjaan.
secara positif dan rasional sehingga 5. Memperoleh bantuan yang tepat dari
mereka dapat bertindak dengan baik pihak luar agar dapat membantu
sesuai dengan norma yang ada. memecahkan masalah yang tidak
i. Fungsi Fasilitasi dapat dipecahkan di sekolah.
Fungsi fasilitasi adalah adalah fungsi
untuk memberikan kemudahan kepada Tujuan konseling juga dikemukakan
peserta didik agar mereka dapat tumbuh oleh Lunenburg (2010), yaitu:
dan berkembang secara optimal sesuai 1. To provide for the realization of the
dengan seluruh aspek yang terdapat students potentialities.
dalam diri peserta didik itu sendiri. Lunenburg mengatakan bahwa
j. Fungsi Pemeliharaan siswa membutuhkan bantuan
Fungsi pemeliharaan adalah fungsi konselor dalam merencanakan
untuk membantu peserta didik agar program studi dan kegiatan kurikuler
dapat mempertahankan situasi yang lainnya.
kondusif yang terdapat pada dirinya 2. To help children with developing
agar tidak mengalami penurunan problems.
produktifitas diri peserta didik. Guru di kelas membutuhkan
bantuan seorang konselor untuk
5. Tujuan Bimbingan dan Konseling membantu siswa dalam mengatasi
a. Tujuan Bimbingan dan Konseling masalah yang dihadapi mereka
Secara Luas karena guru yang mengajar di kelas

4
Vol xx No x (Tahun) 5

tidak bisa fokus hanya ke satu jumlah guru BK di sekolah, serta latar
peserta didik yang memiliki masalah belakang guru BK di sekolah yang
tertentu. sebenarnya tidak berasal dari bidang
3. To contribute to the development of bimbingan dan konseling, sehingga tidak
school’s curriculum. menguasai segala hal yang berkaitan dengan
Seorang konselor dapat bimbingan dan konseling dan tidak dapat
mengetahui segala informasi detail membantu siswa, guru-guru lain, maupun
mengenai peserta didik yang sekolah dalam mengatasi segala
ditanganinya, seperti informasi permasalahan yang terjadi, dan tidak dapat
mengenai kemampuan yang mengembangkan potensi peserta didik, serta
dimiliki, atau sesuatu yang tidak dapat membantu sekolah dalam
dibutuhkan siswa yang belum ada, mengembangkan sekolah yang memiliki
sehingga konselor dapat membantu mutu yang lebih tinggi.
pengembang kurikulum dalam
mengembangkan kurikulum agar 7. Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan
sesuai dengan yang dibutuhkan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
peserta didik. Untuk mengatasi permasalahan-
4. To provide teachers with technical permasalahan yang menjadi hambatan
assistance dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan
Dengan adanya program konseling perlu dilakukan beberapa upaya.
bimbingan dan konseling maka Untuk mengatasi permasalahan sarana dan
konselor dapat membantu guru lain prasarana yang kurang memadai, seorang
dalam memberikan bantuan dan guru BK di sekolah harus dapat
saran terhadap teknik konseling mengkonfirmasi, mengkomunikasikan dan
yang dapat digunakan untuk mengkoordinasikan hal-hal yang diperlukan
menasehati siswa di kelas, dan untuk pelaksanaan pelayanan bimbingan
membantu dalam pengembangan dan konseling kepada kepala sekolah agar
professional guru dalam fungsi pelaksanaan bimbingan dan koseling dapat
bimbingan. berjalan dengan baik. Selain itu, seorang
5. To contribute to the mutual guru BK harus lebih kreatif dalam
adjustment of students and the melaksanakan pelayanan bimbingan dan
school. koseling meskipun sarana dan prasarana
Lunenburg mengatakan bahwa kurang mendukung karena guru BK harus
antara peserta didik harus ada tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang
penyesuain timbal balik. Oleh pembimbing. Guru BK juga harus bekerja
karena itu, untuk membantu sama dengan guru lain agar dapat saling
penyesuaian antara siswa dan menopang dalam pelaksanaan pelayanan
sekolah dibutuhkan layanan bimbingan dan konseling. Upaya lain yang
bimbingan dan konseling. dapat dilakukan adalah dengan melakukan
sosialisasi dan mendukung layanan
6. Faktor Penghambat Layanan Bimbingan bimbingan dan konseling berbasis ICT agar
dan Konseling layanan bimbingan dan konseling dapat
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan berjalan lebih efektif tanpa terbatas ruang
dan konseling tidak selalu berjalan dengan dan waktu.
baik. Terdapat beberapa permasalahan- Permasalahan lain dalam pelaksanaan
permasalahan yang menjadi hambatan bimbingan dan konseling adalah minimnya
dalam pelaksaan bimbingan dan konseling. guru BK di sekolah, dan latar belakang
Permasalahan-permasalahan tersebut seperti pendidikan guru BK yang tidak sesuai. Hal
yang telah ditemukan dalam beberapa yang dapat dilakukan sekolah untuk dapat
penelitian yang telah dibahas dalam bagian mengatasi permasalahan tesebut adalah
permasalahan adalah seperti sarana dan dengan bekerja sama dengan beberapa
prasarana yang tidak memadai, kurangnya perguruan tinggi dan lembaga pendidik

Judul…)
Adelia Delarosa

tenaga kependidikan (LPTK) melalui kehidupan yang efektif dan


program PPL atau magang guru-guru BK ke produktif, dapat hidup bersama
sekolah agar dapat mengurangi dengan orang lain, serta dapat
permasalahan tersebut. Selain itu, bagi mencapai harmoni yang sesuai
sekolah yang memiliki jumlah guru BK antara cita-cita dengan kemampuan
yang minim, dan mengalihfungsikan guru yang dimiliki setiap individu.
lain menjadi guru BK, maka baik guru mata Sedangkan tujuan khusus bimbingan
pelajaran lain yang dijadikan guru BK dan konseling adalah untuk
maupun yang tidak, perlu diberikan mengatasi kesulitan dan memahami
pendidikan dan pelatihan mengenai diri sendiri, mengatasi kesulitan
bimbingan dan konseling agar dapat dalam memahami lingkungan,
memberikan konseling kepada peserta mengatasi kesulitan dalam
didik, mengembangkan minat dan bakat mengidentifikasi dan memecahkan
peserta didik, serta memberikan motivasi masalah, mengatasi kesulitan dalam
kepada peserta didik. meyalurkan kemampuan, minat, dan
bakat, dan memperoleh bantuan dari
D. KESIMPULAN DAN SARAN pihak luar agar dapat membantu
a. Kesimpulan memecahkan masalah yang tidak
1. Administrasi layanan khusus adalah dapat diselesaikan.
suatu proses kegiatan 6. Faktor penghambat pelaksanaan
memberikan pelayanan kebutuhan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik untuk diantaranya sarana dan prasarana
menunjang kegiatan pembelajaran yang tidak memadai, minimnya guru
agar tujuan pendidikan bisa tercapai BK di sekolah, dan latar belakang
secara efektif dan efisien. pendidikan guru BK yang tidak
2. Fungsi administasi layanan khusus sesuai dengan profesi sebagai guru
dapat dibedakan menjadi empat BK.
bagian, yaitu perencanaan, 7. Upaya yang dapat dilakukan dalam
pengorganisasian, penggerakan, dan mengatasi hambatan dalam
pengawasan. pelaksanaan pelayanan BK
3. Administrasi layanan khusus diantaranya:
bimbingan dan konseling adalah a. Guru BK harus mengkonfirmasi,
suatu proses perencanaan, mengkomunikasikan dan
pengorganisasian, pengarahan, dan mengkoordinasikan hal-hal yang
pengawasan, aktifitas-aktifitas diperlukan untuk pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling, pelayanan bimbingan dan
serta penggunaan sumber daya konseling kepada kepala sekolah.
lainnya untuk mencapai tujuan yang b. Guru BK harus lebih kreatif
telah ditetapkan. dalam melaksanakan pelayanan
4. Fungsi bimbingan dan konseling bimbingan dan koseling
yaitu fungsi pemahaman, fungsi meskipun sarana dan prasarana
preventif, pengembangan, fungsi kurang mendukung.
penyembuhan, penyaluran, adaptasi, c. Guru BK juga harus bekerja sama
penyesuaian, perbaikan, fasilitasi, dengan guru lain agar dapat
dan pemeliharaan. saling menopang dalam
5. Tujuan bimbingan dan konseling pelaksanaan pelayanan
dapat dibedakan menjadi tujuan bimbingan dan konseling.
umum dan tujuan khusus. Tujuan d. Melakukan sosialisasi dan
umum bimbingan dan konseling mendukung layanan bimbingan
adalah untuk mambantu individu dan konseling berbasis ICT agar
dalam mencapai berbagai hal seperti layanan bimbingan dan konseling
mencapai kebahagiaan, mencapai dapat berjalan lebih efektif.

4
Vol xx No x (Tahun) 7

e. Bekerja sama dengan beberapa Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial. Vol.


perguruan tinggi dan lembaga 3 No. 2.
pendidik tenaga kependidikan Khodizah, S., & Afriansyah, H. (2019).
(LPTK) melalui program PPL Administrasi Layanan Khusus Peserta
atau magang guru-guru BK ke Didik (pp. 1-4).
sekolah. Lunenburg, F., C. (2010). School Guidance
f. Semua guru mata pelajaran and Counseling Services, Vol. 1, No. 1.
maupun wali kelas diberikan Murtafi’ah, T. (2015). Manajemen Layanan
pendidikan dan pelatihan Khusus Peserta Didik di Sd
mengenai bimbingan dan Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta.
konseling. Nurhasanah, & Nida, Q. (2016). Character
Building of Students by Guidance and
b. Saran Counseling Teachers Through Guidance
1. Guru BK and Counseling Services. Jurnal Ilmiah
Guru BK harus lebih terbuka kepada Peuradeun, Vol. 4, No.1.
kepala sekolah mengenai hambatan- Putra, A. (2016). Layanan Khusus Peserta
hambatan yang dihadapi dalam Didik (Kesiswaan). El-Idare: Jurnal
pelaksanaan bimbingan dan Manajemen Pendidikan Islam, 2(2).
konseling, selain itu guru BK juga Rizkita, N., I., & Afriansyah, H. (2019).
harus bekerja sama baik dengan Administrasi Layanan Khusus (pp. 1-7).
sesama guru BK maupun dengan Sary, E., R. (2013). Resistor Factor
guru-guru lain Implementation Guidance and
2. Kepala Sekolah Counseling Program in High School of
Kepala sekolah harus menjalin The Metro City, Vol. 2, No. 4.
hubungan yang baik dengan guru Tiffani, L., & Sulasminten. (2016).
BK dan lebih transparan mengenai Pelaksanaan Layanan Khusus
anggaran dana sekolah untuk Bimbingan dan Konseling di SMK Krian
menyiapkan sarana dan prasarana 2 Sidoarjo, Vol. 4, No. 1.
yang dibutuhkan, dan untuk Zulkarnain, W. (2014). Layanan Khusus
menyiapkan tenaga pendidik baru Peserta Didik Sebagai Penguat
dibidang layanan BK. Manajemen Pendidikan, 52-65.
3. Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan diharapkan dapat
mengontrol tenaga pendidik yang
ada di sekolah agar sesuai dengan
latar belakang pendidikannya.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Haniza, N., & Iskandar, A. (2017). Mengatasi


Hambatan Bimbingan Konseling di
Sekolah Melalui Layanan Berbasis ICT
(pp.1-7).
Helmaiza, & Afriansyah, H. (2019).
Administrasi dan Supervisi Pendidikan
(pp. 1-3).
Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan
Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, Vol. 17, No.4.
Kamaruzzaman. (2016). Analisis Faktor
Penghambat Kinerja Guru Bimbingan
dan Konseling Menengah Atas. Social

Judul…)

Anda mungkin juga menyukai