Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN MODUL

TRAINING MOTIVASI
“Kenali Diri, Lejitkan Potensi, Raih Prestasi”

Kelompok 1
Nama Anggota Kelompok:
1. Alika Azhar (190901005)
2. Annisa Rizka Islamiyah (190901021)
3. Dewi Julita (190901011)
4. Miftahul Jannah (190901090)
5. Natasya (190901093)
6. Rahima Diagra Syarifuddin (190901025)
A. Latar Belakang
Mahasiswa secara harfiah adalah orang yang belajar di perguruan tinggi,
baik di universitas,institute atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid
di perguruan tinggi otomatis dapat disebut sebagai mahasiswa (Takwin,2008).
Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang besar dan dinilai memiliki
intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir, dan kerencanaan dalam
bertindak, berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan
sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan
prinsip yang saling melengkapi (siswoyo,2007).

Mahasiswa memiliki beberapa tanggung jawab yaitu pertama Agent of


change atau agen perubahan, kedua iron stock atau mahasiswa bertanggung
jawab untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas, ketiga moral
force atau pasukan moral, terakhir agent of social control. Diharapkan
mahasiswa Psikologi UIN Ar-Raniry dapat memenuhi tanggung jawab
tersebut.Namun pada kenyataannya mahasiswa Psikologi UIN Ar-Raniry belum
memenuhi tanggung jawab tersebut. Mahasiswa masih banyak yang melakukan
prokrastinasi dalam tugas yang diberikan oleh dosen lebih memilih
menghabiskan waktu untuk bermain bersama teman,tidak disiplin seperti
masuk kelas terlambat dan ini semua terjadi karena rendahmya motivasi pada
mahasiswa Psikologi UIN Ar-Raniry.

Menurut Malthis motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang


menyebabkan orang tersebut bertindak. Biasanya orang bertindak karena
suatu alasan untuk mencapai tujuan. Memahami motivasi sangatlah penting
karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan sumber daya
manusia yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi. Vroom (1964)
juga mengatakan tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan olehtiga
komponen, yaitu:
a. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
b. Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika
berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas
untukmendapatkan outcome tertentu).
c. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan
posistif,netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan
sesuatuyang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya
menghasilkankurang dari yang diharapkan

Oleh karena itu dengan adanya motivasi ini akan memenuhi GAP yang
ada pada mahasiswa Psikologi UIN Ar-Raniry.

Berdasarkan uraian diatas, maka trainer merasa pelatihan motivasi


perlu dilakukan dengan tema “Who Am I ?’’ pada mahasiswa semester 2 dan 4
Psikologi UIN Ar-Raniry. Pelatihan ini diharapkan dapat memenuhi GAP pada
mahasiswa tersebut, menambah semangat pada mahasiwa agar mengenali dan
memahami potensi yang dimilikinya, juga untuk membentuk persepsi positif
pada mahasiswa, Melatih mahasiswa agar mengenali dan paham daya juang
yang dimiliki.

B. Tujuan Pelatihan
1. Tujuan Instruksional Umum
a. Untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait jati diri atau identitas diri.
b. Menambah kesadaran peserta akan potensi diri yang dimiliki
c. Meningkatkan persepsi positif peserta dalam menghadapi stimulus yang
dihadapinya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Peserta memahami tentang dirinya, hakikatnya sebagai manusia, mengenal
dirinya.
b. Peserta memahami karakter dirinya, yaitu karakteristik usia, tahap
perkembangan dan kepribadiannya.
c. Peserta memahami karakter orang lain dan memahami cara dan tips
beradaptasi dengan orang-orang dari berbagai karakter yang berbeda..
C. Manfaat Pelatihan
1. Peserta dapat memahami diri nya secara utuh berdasarkan pandangan atau
perspektif dari barat maupun islam.
2. Peserta dapat mengenali potensi diri dari kekurangan dan kelebihan yang
dimiliki
3. Meningkatkan kepercayaan diri peserta terhadap kemampuan yang dimiliki

D. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan motivasi ini adalah mahasiswa UIN AR-RANIRY Fakultas
Psikologi semester II dan IV yang memiliki GAP pada motivasi kuliah.

E. Materi Pelatihan
1. Who am I
2. The World and I
3. Kuliah is So Fun
4. I Can be Success

F. Metode Pelatihan
1. Ceramah
2. Ice Breaking
3. Game
4. Evaluasi
G. Jadwal Pelatihan
WAKTU KEGIATAN METODE
08:30-08:30 Registasi dan Persiapan

08:30-10:15 Materi I 1. Ceramah


2. Ice breaking
3. Game
4. Evaluasi
10:15-10:30 Snack Time

10:30-12:30 Materi II

12:30-13:30 Isoma

13:30-15:30 Materi III

15:30-16:30 Materi IV

16:30-17:30 Ashar / Snack Time

17:30-18:30 Lanjutan Materi IV


H. Uraian Materi
Materi 1
a. Pengertian Manusia
Berbicara tentang ‘siapakah diri saya’ kita harus mengetahui dasar
dari ‘saya’ yaitu manusia. Secara hakikat, manusia memiliki banyak arti.
Menurut der Weji (1991) manusia adalah makhluk yang pandai bertanya, ia
mempertanyakan dirinya sendiri, keberadaannya dan dunia seluruhnya.
Menurut Drijakara dalam bukunya Filsafat Manusia mengatakan
bahwa manusia adalah makhluk yang berhadapan dengan dirinya sendiri.
Manusia itu melakukan, mengolah diri sendiri, mengangkat dan
merendahkan diri sendiri.
Dari uraian tersebut dapat dikatan manusia adalah makhluk berakal
yang mencari tentang dirinya bisa dengan bertanya maupun berhadapan
dengan dirinya baik mengontrol, mengolah diri, mengangkat dan
merendakan dirinya sendiri.

b. Manusia menurut berbagai pola pemikiran


1. Manusia menurut pola pemikiran biologis
Menurut Portmann, kehidupan manusia merupakan sesuatu sui
generis. Dia menekankan aktivitas manusia yang khas, yakni bahasanya,
posisi vertikal tubuhnya dan ritme pertumbuhannya. Semua sifat ini
timbul dari kerja sama antara proses keturunan dan proses sosial
budaya.
2. Manusia menurut pola pemikiran psikologis
Freud dengan psikoanalisisnya berpendapat bahwa manusia pada
dasarnya digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang
bersifat instinktif. Rogers berpendapat dengan humanistiknya bahwa
manusia itu rasional mampu mengatur dan mengontrol dirinya.
Pandangan behavioristik pada dasarnya menganggapbahwa manusia
sepenuhnya adalah makhluk bergerak berdasarkan stimulus-respon.
3. Manusia menurut pola pemikiran sosial-budaya
Manusia menurut pola pemikiran ini tampil dalam dimensi sosial
dan kebudayaanya, dalam hubungannya dengan kemampuan untuk
membentuk sejarah.
4. Manusia menurut pola pemikiran religius
Menurut pola pemikiran ini, tipe manusia yang penuh dengan nilai-
nilai religious dan dapat menikmati sakralitas yang ada dan tampak
pada alam semesta, alam materi, alam tumbuh-tumbuh dan manusia.

c. Wujud Sifat Hakikat Manusia


Adapun wujud sifat hakikat manusia adalah:
1) Kemampuan menyadaridiri
2) Kemampuan bereksistensi
3) Kata hati.
4) Tanggung jawab.
5) Rasa kebebasan.
6) Kewajiban dan hak.
7) Kemampuan menghayati kebahagiaan.

d. Potensi manusia adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki


seseorang baik berupa fisik maupun psikis (mental) yang kemungkinan
memiliki potensi untuk dikembangkan apabila dilatih dan didukung oleh
sarana yang memadai. Jenis-jenis potensi diri antara lain: potensi
berpikir, potensi emosi dan potensi fisik.

e. Dimensi kemanusiaan
Beberapa dimensi kemanusiaan yaitu :
1) Dimensi keindividuan, setiap individu memiliki keunikan. Karena
adanya individualitas ini maka setiap orang memiliki kehendak,
perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat, daya tahan yang
berbeda.
2) Dimensi kesosialan, manusia dilahirkan memiliki potensi sebagai
makhluk sosial. Menurut Immannuel Kant, manusia hanya
menjadi manusia jika berada di antara manusia. Dengan begitu
maka hanya dengan manusia berinteraksi dengan sesamanya
3) Dimensi kesusilaan, dalam diri manusia ada kemampuan untuk
berbuat kebaikan dalam arti susila atau moral.
4) Dimensi keberagaman, manusia adalah makhluk religius, manusia
sadar dan meyakini akan adanya kekuatan supranatural di luar
dirinya.
5) Dimensi kesejarahan, manusia adalah makhluuk yang mampu
menghayati hidup di masa lampau, masa kini, dan mampu
membuat rencana-rencana kegiatan di masa yang akan datang.
Dimensi manusia berdasarkan perspektif Islam yaitu
1) Manusia sebagai Hamba Allah (Abd Allah), manusia wajib
mengabdi dan taat kepada Allah selaku pencipta karena adalah
hak Allah untuk disembah dan tidak disekutukan.
2) Manusia Sebagai al-Nas, di dalam Al-Qur’an manusia disebut juga
dengan al-nas. Konsep al-nas ini cenderung mengacu pada status
manusia dalam kaitannya dengan lingkungan masyarakat di
sekitarnya.
3) Manusia sebagai khalifah Allah, sebutan khalifah merupakan
anugerah dari Allah kepada manusia dan selanjutnya manusia
diamanahkan untuk menjalankan fungsi khalifah tersebut.
4) Manusia sebagai Bani Adam, manusia merupakan keturunan
Adam dan bukan berasal dari evolusi makhluk lain.
5) Manusia sebagai al-Insan, ini merupakan sebutan manusia di
dalam Al-Qur’an yang mengacu pada potensi manusia.
6) Manusia sebagai makhluk biologis (al-Basyar), manusia
merupakan makhluk jasmaniah yang secara umum terikat kepada
kaedah umum makhluk biologis seperti berkembang biak,
mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan.
Materi 2

a. Perkembangan Manusia
Menurut Papalia, Olds, dan Feldman (2009), definisi perkembangan
manusia adalah proses perubahan dan kemantapan/kematangan yang
dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang. Tujuan ilmu
perkembangan ini agar manusia lebih mengerti mengenai dirinya.
Periode rentang kehidupan menurut pandangan Barat yaitu:
1) Periode Pranatal: dari konsepsi hingga lahir. Periode ini
berlangsung kurang lebih sembilan bulan di dalam kandungan.
Pada periode ini, perkembangan berlangsung paling cepat,
diawali dari satu sel organisme hingga berkembang menjadi
janin dengan kapasitas-kapasitas yang penting untuk
menyesuaikan diri dengan dunia di sekitarnya.
2) Periode bayi dan toddler: dari lahir hingga usia 18 – 24 bulan.
Periode bayi adalah masa ketika seseorang tergantung secara
ekstrim pada orang dewasa untuk pemenuhan kebutuhan
dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan afeksi.
Pada masa ini ikatan yang erat dengan orang lain terbentuk
untuk pertama kali. Periode bayi berlangsung kurang lebih
selama satu tahun pertama kehidupan. Masa selanjutnya, disebut
sebagai rentang periode toddler.
3) Periode kanak-kanak awal: berlangsung sekitar usia 2 hingga 6
tahun. Periode kanak-kanak awal sering pula disebut sebagai
periode prasekolah. Pada periode ini tubuh menjadi lebih
panjang dan lebih ramping. Keterampilan motor juga menjadi
lebih baik. Anak-anak pada periode ini lebih mampu mengontrol
diri dan mengurus dirinya sendiri. Mereka juga mengembangkan
keterampilan kesiapan sekolah (seperti kemampuan mengikuti
instruksi, mengenal huruf), dan menghabiskan banyak waktunya
untuk bermain bersama teman. Hal tersebut didukung pula oleh
perkembangan berpikir dan bahasa yang luar biasa pada masa
ini.
4) Periode usia sekolah: berlangsung sekitar usia 6 hingga 11 tahun.
Pada periode ini anak-anak belajar tentang lingkungan yang lebih
luas dan menguasai tanggung jawab baru yang menyerupai
tanggung jawab orang dewasa. Keutamaan dari periode ini
adalah meningkatnya kemampuan atletik, partisipasi dalam
permainan yang memiliki aturan, proses berpikir yang lebih
logis, penguasaan keterampilan dasar membaca, menulis, dan
berhitung serta kemajuan dalam pemahaman diri, moralitas, dan
hubungan persahabatan.
5) Periode remaja: berlangsung sekitar usia 11 hingga 18/22 tahun.
Periode ini mengawali transisi ke masa dewasa. Pubertas
mengarah pada ukuran tubuh orang dewasa dan kematangan
seksual. Perubahan fisik berlangsung pesat. Berpikir menjadi
lebih abstrak dan idealis. Remaja juga mulai membangun
kemandirian dari keluarga dan mulai menetapkan nilai-nilai dan
tujuan pribadi. Tugas perkembangan utama pada masa ini adalah
pencapaian identitas.
6) Masa dewasa awal : berlangsung sekitar awal usia 20-an sampai
usia 30-an. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi
dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang,
masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang
secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
7) Masa dewasa menengah: berlangsung pada usia 40-an hingga
usia 60. Ini merupakan masa untuk memperluas keterlibatan dan
tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi
berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan
mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
8) Masa dewasa akhir : Berlangsung pada usia 60- an atau 70-an
dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri
atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali
kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran
peran sosial baru.

b. Definisi Kepribadian
Allport, Kretch dan Crutchfield, serta Heuken menyimpulkan pokok-
pokok pengertian kepribadian sebagai; pertama, kepribadian
merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari aspek psikis,
seperti: inteligensi, sifat, sikap, minat, citacita, dst. serta aspek fisik,
seperti: bentuk tubuh, kesehatan jasmani. Kedua, Kesatuan dari kedua
aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang mengalami
perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku
yang khas atau unik. Ketiga, kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu
mengalami perubahan, tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-
pola yang bersifat tetap. Keempat, kepribadian terwujud berkenaan
dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh individu.
Tipe-tipe Kepribadian
1) Sanguinis: Sanguinis sering dijuluki sebagai kepribadian yang
populer karena memiliki kepandaian dalam hal persuasif dan
ingin terkenal di lingkungan.
2) Melancholic; adalah seseorang yang serius dan juga tertutup,
namun disisi lain juga cerdas serta bisa berpikir kritis dalam
menghadapi berbagai masalah dan juga situasi.
3) Koleris: adalah sebuah sifat, karakter atau kepribadian yang
dikenal sebagai orang yang keras, tegas, mendiri dan cenderung
sangat menuntut. Selain memiliki energi yang besar untuk
menghadapi dan melakukan hal – hal yang sulit, mereka juga
memiliki dorongan dan keyakinan yang kuat akan kemampuan
yang mereka miliki.
4) Phlegmatis:Tipe kepribadian ini setidaknya terdapat skeitar 30-
35% dari jumlah populasi di dunia. Karakter ini memang tidak
menyenangi bila terjadi konflik. Sehingga mereka akan
melakukan hal apapun yang diperintahkan padanya meskipun
tidak menyukainya.

Materi 3
A. Adaptasi
a. Pengertian Adaptasi
Suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan. Penyesuaian ini dapat
berarti mengubah pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan,juga berarti
mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan pribadi. Adaptasi
merupakan respon individu terhadap suatu perubahan yang ada
dilingkungan yang dapat memengaruhi keutuhan tubuh. Secara umum
tujuan adaptasi adalah agar individu mampu menghadapi tuntutan
keadaan secara sadar, realistik, objektif, dan rasional.
Macam-macam adaptasi paling tidak ada tiga macam:
1) adaptasi fungsional. Adaptasi fungsional adalah adaptasi yang
melibatkan perubahan dalam fungsi sistem organ, morfologi,
komposisi biokimia, anatomi, dan komposisi tubuh manusia.
2) adaptasi epi/genetik Adaptasi epi genetik adalah adaptasi yang
merujuk pada krakteristik turunan tertentu yang mempunyai
toleransi dan survival baik secara individu maupun populasi.
3) adaptasi budaya Sedangkan adaptasi budaya adalah adaptasi
nonbiologis dalam tingkah laku, sosial serta peralatan yang
merupakan respon non biologis manusia untuk bertahan hidup.

b. Tips dan Trik beradaptasi dengan orang-orang berbagai karakter


1) Atasi rasa malu
mengatasi rasa malu bukan berarti harus mengubah diri menjadi
seorang yang ekstrovert. Tetaplah menjadi diri sendiri apa
adanya. Coba singkirkan rasa malu, untuk memulai pembicaraan
atau bergabung dengan pembicaraan kelompok. Rasa tenang dan
santai, akan membantu Anda jauh lebih baik saat bersosialisasi
ketimbang malu saat mengungkapkan pendapat.
2) Jangan cemas
Bahkan dibalik kepribadian yang ekstrovert, seseorang memiliki
beragam masalah yang dicemaskan. Justru ekstovert dapat
"mengobati" dirinya dengan cara berosialiasi. Jadi jangan pernah
merasa cemas dengan apa yang akan orang lain pikirkan tentang
Anda.
3) Tingkatkan kepercayaan diri
Jika Anda seringkali mengalami saat yang canggung, sebenarnya
hal tersebut terjadi karena Anda terlalu berlebihan dalam
menganalisis situasi. Anda harus yakin dan percaya terhadap diri
sendiri, serta tujuan Anda bersosialiasi.
4) Hadapi dengan tenang
Anda dapat berlatih dengan orang terdekat agar terbiasa dengan
situasi saat bertemu orang yang baru. Jangan lupa regangkan otot
dengan santai dan rileks, serta perlahan saat berbicara, agar
Anda terdengar alami saat mengobrol.
5) Berlatih dengan diri sendiri
Berlatilah di depan cermin, untuk dapat melihat bahasa tubuh
Anda saat berbicara dengan orang lain. Selain itu, cara berlatih
ini juga meningkatkan kepercayaan diri, dan membuat Anda bisa
lebih fokus pada diri sendiri, ketimbang ketakutan yang muncul.
Daftar Pustaka
Al-Huda, W. (2015). Teori -teori Motivasi. Jurnal Adabiya, 7-8.

Dardiri, A. (2012). Urgensi Memahami Hakekat Manusia. ePrintsUNY, 3-11.

Gardjito, A. H., Al Musadieq, M., & Nurtjahjono, G. E. (2014). Pengaruh Motivasi


Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), 1-8.

Hidayani, R. (n.d.). Perkembangan Manusia . Jurnal Psikologi Perkembangan Anak,


6-7.

Isma, F. Adaptasi Anak Retardasi Mental dalam Pembelajaran Kelas Inklusif di


Ma'arif Keji Ungkaran Barat Kabupaten Semarang. Intitusional Repository
UIN Sunan Kalijaga.
Khasinah, S. (2013). Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam dan Barat. Jurnal
Ilmiah DIDAKTIKA, 296-317.

Santoso, A. b. (2015). Lima Cara Cepat Beradaptasi dengan Banyak Orang dengan
Macam-macam Karakter .

Wilwers, N. M. (1998). The Four Tempraments.

Anda mungkin juga menyukai