Anda di halaman 1dari 77

1.

DCM
Analisis Kelompok Hasil Asesmen DCM
Dalam pengolahan daftar cek masalah (DCM) dapat dianalisa secara kelompok
dan individu, sedangkan aspek yang dianalisis adalah per-butir masalah dan per-
topik masalah, kesimpulan dari analisis kelompok berupa tabel analisis dan grafik
analisis sebagai berikut:
N N
TOPIK MASALAH Mn N M % KAT
O m
1 Kesehatan 14 15 25 20 42 D
2 Keadaan Ekonomi 10 14 20 20 35 D
3 Keluarga 13 17 20 20 55 E
4 Agama dan Moral 18 15 26 20 52 E
5 Pribadi 10 14 15 20 47 D
6 Hubungan Sosial 18 15 26 20 52 E
7 Rekreasi 12 16 19 20 51 D
8 Penyesuaian Lingkungan Sekolah 17 8 21 20 32 D
9 Penyesuaian Kurikulum 13 15 26 20 38 D
10 Masa Depan Jabatan 9 15 12 20 56 E
11 Kebiasaan Belajar 15 20 21 20 71 E
12 Asmara 14 20 21 20 67 E

GRAFIK ANALISIS KELOMPOK DCM

GRAFIK ANALISIS KELOMPOK DCM PER TOPIK MASALAH


100
90
80
70
Prosentase

60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Topik Masalah

Berdasarkan tabel analisis dan grafik analisis diatas dapat disimpulkan


bahwa masalah yang banyak dialami oleh peserta didik adalah bidang no 11 yaitu
kebiasaan belajar. Dimana masalah kebiasaan belajar yaitu kebiasaan belajar
sangat mempengaruhi prestasi peserta didik. masalah peserta didik dalam
kebiasaan belajar yaitu (1) Waktu belajar saya tidak teratur (2) belajar kalau ada
ulangan

Pernyataan waktu belajar yang tidak teratur dan belajar jika ada ulangan
merupakan pernyataan yang paling banyak dipilih oleh peserta didik. Peserta
didik tidak teratur atau tidak memiliki jadwal tertentu untuk belajar, peserta didik
belajar hanya ketika ada ulangan. Banyak faktor yang meyebabkan peserta didik
belajar kalau ada ulangan, antara lain: faktor karna tidak suka terhadap pelajaran
atau tidak suka terhadap guru mata pelajaran.

RENCANA PROGRAM LAYANAN


RANCANGAN LAYANAN

No KEBUTUHAN TUJUAN ALTERNATIF METODE EVALUASI


LAYANAN KEGIATAN
Masalah Kebiasaan Belajar
Waktu belajar saya Siswa mampu Jenis layanan : Evaluasi proses:
tidak teratur (11) mengembangkan Penguasaan konten observasi
waktu belajar Format layanan : kelompok Evaluasi hasil: angket
dalam sehari-hari Teknik: behavior
dalam situasi Media:
kelompok Judul materi:
Menejemen waktu belajar
Siswa mampu Jenis layanan: konseling Evaluasi proses:
Kalau belajar sering
mengatur waktu kelompok observasi
merasa mengantuk
istirahat dan Format layanan: kelompok Evaluasi hasil: angket
(7)
waktu untuk Teknik: REBT
belajar dalam Media:
situasi kelompok Judul materi:
Atur pola istirahatmu
Belajar kalo ada Siswa mampu Jenis layanan: konseling Evaluasi proses:
ulangan (6) melatih diri kelompok observasi
sendiri untuk Format layanan: kelompok Evaluasi hasil: angket
membiasakan Teknik: behavior
belajar setiap hari Media:
dalam situasi Judul materi:
kelompok Belajarlah untuk menjadi
lebih baik
Sering menyalin Siswa mampu Jenis layanan: konsultasi Evaluasi proses:
pekerjaan teman(4) membiasakan diri observasi
untuk Format layanan: individu Evaluasi hasil: angket
mengerjakan tugas Teknik: diskusi
sendiri dalam Media:
situasi individu Judul materi:
Hargai proses diri sendiri
dalam belajar
Tidak dapat Siswa mampu Jenis layanan: konseling Evaluasi proses:
menerapkan cara memilih cara individu observasi
belajar yang baik(4) belajar yang baik Format layanan: individu Evaluasi hasil: angket
sesuai dengan Teknik: klien center
kemampuannya Media:
dalam situasi Judul materi:
individu Bagaimana cara belajar yang
baik?
Belajar dengan cara Siswa mampu Jenis layanan: konseling Evaluasi proses:
menghafal(1) mengingat materi kelompok observasi
yang telah di Format layanan: kelompok Evaluasi hasil: angket
hafalnya dalam Teknik: REBT
situasi kelompok Media:
Judul materi:
Gunakan otakmu untuk
menghafal
Masalah Masa Depan dan Jabatan
1 Saya tidak Siswa mampu Jenis layanan : Evaluasi proses:
tahu apa yang memprediksi apa Konsultasi observasi
akan saya yang harus ia Format layanan : Individu Evaluasi hasil: angket
lakukan lakukan setelah Teknik: diskusi
setelah tamat selesai sekolah Media:-
SMP (0) SMP. Judul materi:
Belajar sejak dini tentang pa
yang dilakukan esok
Ingin Siswa mampu Jenis layanan: konsultasi Evaluasi proses:
melajutkan mendiskusikan Format layanan: observasi
ke sekolah dengan orangtua Individu Evaluasi hasil: angket
yang lebih tentang Teknik: diskusi
tinggi tetapi keinginannya Media:-
tidak ada untuk melanjutkan Judul materi:
biaya (1) ke perguruan Sekolahlah setinggi
tinggi tingginya.
Siswa mampu Jenis layanan: konseling Evaluasi proses:
Kuatir tidak
menyesuaikan diri kelompok observasi
diterima di
dengan sekolah Format layanan: kelompok Evaluasi hasil: angket
SMA Negeri
manapun dalam Teknik: behavior
(1)
situasi kelompok Media:-
Judul materi:
Belajar menerima apapun
yang terjadi
Merasa Agar siswa dapat Jenis layanan: bimbingan Evaluasi proses:
pesimis menyalurkan kelompok observasi
(tidak ada salurkan Format layanan: kelompok Evaluasi hasil: angket
harapan) pekerjaanmu Teknik: game
terhadap hari menjadi hobi yang Media:
depan terbayar Judul materi:
berhubung Jadikan pekerjaanmu
sulitnya menjadi hobi yang terbayar
mencari
pekerjaan (1)
Kuatir nanti Siswa mampu Jenis layanan: bimbingan Evaluasi proses:
tidak dapat membangun kelompok observasi
berdiri kepercyaan Format layanan: kelompok Evaluasi hasil: angket
sendiri (3) dirinya dalam Teknik:
situasi kelompok games
Media:-
Judul materi:
Tetaplah percaya diri
Ingin Siswa mampu Jenis layanan: orientasi Evaluasi proses:
mengetahui mengidentifikasi Format layanan: klasikal observasi
bakat dan bakat dan Teknik: latihan Evaluasi hasil: angket
minat saya minatnya Media:
(4) Judul materi:
Ketahuialh bakat dan
minatmu
Masalah Keluarga
Saya adalah anak Siswa mampu Jenis layanan : Angket
sulung (6 orang) mengetahui tugas Bimbingan kelompok
dari anak sulung Format layanan :
Kelompok
Teknik: diskusi kelompok
Media: ppt
Judul materi:
“kisah anak sulung”
Saya selalu dimanja Siswa mampu Jenis layanan : Observasi
orangtua/saudara (1 mengentaskan Konseling individu
orang) msalah seorang Format layanan :
yang mandiri individu
Teknik: latihan
Media:video
Judul materi:
“ anak manja”
Selalu bertengkar Siswa mampu Jenis layanan : Observasi
dengan adik/kaka (8 mengentaskan Konseling kelompok
orang) masalah emosi Format layanan :
ketika berdebat kelompok
dengan adik/kakak Teknik: behaviour therapy
Media:ppt
Judul materi:
“kakak kumusuhku”
Pertentangan ayah Siswa mampu Jenis layanan : Obsevasi
dan ibumengganggu mengentaskan Konseling individu
pikiran saya masalah Format layanan :
(2orang) kehidupan rumah individu
tangga Teknik: REBT
Media:audio
Judul materi
“pikiran Resah”:

Dirumah saya Siswa mampu Jenis layanan : Observasi


merasa kurang mengentaskan Konseling individu
senang (3orang) masalah diri Format layanan :
dirumah individu
Teknik: REBT
Media:video
Judul materi:
“ Rumahku”
Keluarga kami Siswa mampu Jenis layanan : Angket
kurang akrab (1 mengentaskan Konseling individu
orang) masalah Format layanan :
keakraban dengan individu
keluarga Teknik: behaviour therapy
Media:kartu kasus
Judul materi:
”aku dsan keluarga ku”
MASALAH MUDA – MUDI & ASMARA
Jodohku ditentukan Siswa mampu Jenis Layanan: Wawancara
orang tua (0) menimbang Bimbingan kelompok
keputusan orang Format Layanan:
tua Kelompok
Teknik:
Diskusi
Media:
Brosur
Judul Materi:
“Mengenalkan Suatu
Hubungan Kepada Siswa”
Saya kesepian Siswa mampu Jenis Layanan: Wawancara
karena belum membangun Bimbingan Kelompok
mempunyai pacar sebuah hubungan Format Layanan:
(1) sosial Kelompok
Teknik:
Sosiodrama
Media:
Naskah
Judul Materi:
“Hubungan Masa Remaja”
Memikirkan Siswa mampu Jenis Layanan: Angket
masalah cinta membangun Kenseling Kelompok
adalah soal yang sebuah hubungan Format Layanan:
terlalu berat bagi sosial Kelompok
saya (5) Teknik:
Diskusi
Media:
PPT
Judul Materi:
“Mengenalkan Suatu
Hubungan Kepada Siswa”
Sering Siswa mampu Jenis Layanan: Wawancara
membayangkan mengarahkan Bimbingan Kelompok
adegan cinta (1) hubungan yang Format Layanan:
sedang dijalin Kelompok
kearah positif Teknik:
Diskusi
Media:
Modul
Judul Materi:
“Mengenalkan Suatu
Hubungan Kepada Siswa”
Orang tua Siswa mampu Jenis Layanan: Angket
melarang saya membangun Bimbingan kelompok
pacaran dulu (11) sebuah hubungan Format Layanan:
sosial Kelompok
Teknik:
Pemberian informasi
Media:
PPT
Judul Materi:
“Hubungan masa remaja”
Gemar melihat / Siswa mampu Jenis Layanan: Angket
menonton film membatasi film Bimbingan kelompok
bertemakan cinta yang ditonoton Format Layanan:
(5) kelompok
Teknik:
Pemberian informasi
Media:
PPT
Judul Materi:
“Tontonan yang mendidik”

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN / SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan pendidikan SMP MUHAMMADIYAH 2 MINGGIR

Kelas / Semester 8 / Semester 2


Program Layanan Kelas regular

Pengembangan diri Bimbingan dan Konseling

Jumlah Pertemuan 3 X Pertemuan

Tugas Perkembangan Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah


5: kecenderungan diri

Rumusan
Mengenal kemampuan kelebihan dan kekurangan diri
Kompetensi 5.2 :

1. Materi/Topik Bahasan : kelebihan dan kekurangan diri


2. Bidang Bimbingan : klasikal
3. Jenis Layanan : Layanan Informasi
4. Fungsi Layanan :Pemahaman dan Pengembangan
5. Tujuan Layanan :
a. Sikap
1) Sikap Spiritual
Peserta didik dapat mempraktekan sikap spiritual seperti
berdoa dan bersyukur
2) Sikap Sosial
Peserta didik dapat mempraktekan sikap percaya diri,
saling menghargai dan menghormati

b. Pengetahuan
1. Peserta didik dapat mengidentifikasikan kelebihan yang
dimilikinya
2. Peserta didik dapat mengidentifikasikan kekuranganyang
dimilikinya
3. Peserta didik dapat mendiskripsikan cara memanfaatkan
kekurangan yang ada pada dirinya

c. Ketrampilan
Peserta didik dapat mengerjakan tugas yang terkait dengan
kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya

d. Sasaran Layanan/Semester : Kelas 8/ 2


e. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas
f. Waktu Penyelenggaraan : 3 X 40 menit, minggu ke 3-4 juli
2017
g. Penyelenggara Layanan : Guru BK
h. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
i. Metode : Tanya jawab,observasi, pemberian
tugas,
Diskusi ,Brainstorming.
j. Kegiatan/Skenario :
PERTEMUAN 1
a. Kegiatan pendahuluan :
1) Mengucapkan salam dan berdoa ( To believe in God)
2) Menanyakan pelajaran sebelumnya,
3) mengecek kehadiran .
4) Guru menyampaikan tujuan layanan
5) Guru mengadakan ice breaking
b. Kegiatan Inti :
1) Berfikir
a. Guru BK menanyakan slide tentang “Kisah Tempayan Retak”
b. Peserta didik mengamati tayangan gambar atau slide
c. Peserta didik mengidentifikasikan kelebihan yang di milikinya
d. Peserta didik mengidentifikasikan kekurangan yang di
milikinya
e. Peserta didik menjelaskan manfaat kelebihan dan kekurangan
yang di milikinya

2) Merasa
Guru BK mengajak brain storming/curah pendapat tentang
“Kisah Tempayan Retak”

3) Bersikap

a. Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya


b. Dari presentasi tugas tersebut diharapkan peserta didik
menunjukan sikap percaya diri, saling menghargai dan
menghormati.

c. Kegiatan Penutup :
1) Guru menyimpulkan kegiatan bersama peserta didik
2) Guru menyampaikan pengumuman tentang tugas dan kegiatan
minggu depan
3) Guru menutup pelajaran dengan mengajak peserta didik bersyukur
dan mengucapkan salam ( To Believe in God)

PERTEMUAN 2
a. Kegiatan pendahuluan :
1) Mengucapkan salam,
2) Menanyakan pelajaran sebelumnya,
3) mengecek kehadiran .
b. Kegiatan Inti
Bertindak
Guru BK memberi tugas peserta didik untuk “mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan” dengan langkah-langkah sebagai berikut :

 Guru BK membagikan lembar kerja


 Peserta didik menuliskan dua kelebihan dan kekurangan yang di milikinya
 Guru BK menyuruh peserta didik supaya saling menukarkan lembar kerjanya
kepa da teman sebelahnya
 Peserta didik menuliskan kelebihan dan kekurangan pada lembar kerja temannya
 Peserta didik memeriksa dan mencocokan hasil masukan dari teman-temannya
c. Kegiatan Penutup :
a. Guru BK mengajak siswa merefleksikan hasil kegiatan

b. Guru BK mengajak siswa menyimpulkan hasil kegiatan layanan

c. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa

1) PERTEMUAN KE 3
a. Kegiatan pendahuluan :
1) Mengucapkan salam,
2) Menanyakan pelajaran sebelumnya,
3) mengecek kehadiran .
b.Kegiatan Inti
5).Bertanggung Jawab
a) Peserta didik mengkomunikasikan hasil kerjanya
b) Peserta didik saling memberi dan menerima masukan, kritik
dan saran.
c) Peserta didik merevisi tugas dan mengumpulkan
c. Evaluasi dan refleksi
d. Kegiatan Penutup :
1) Guru menyimpulkan kegiatan bersama peserta didik
2) Guru menutup pelajaran

k. Sumber/Bahan dan Alat :


a. Sumber : Nurbowo. 2011 . Pengembangan Materi Bimbingan
Konseling
Berbasis Multimedia. Yogyakarta: Paramitra Publishing
b. Alat : Lembar Tugas Siswa, Puzle, Topi untuk game tebak karier,
l. Rencana Penilaian : penilaian hasil dan proses
a.Penilaian Hasil
Laiseg :
Guru BK menyusun instrumen penilaian berdasarkan UCA yaitu
 Understanding (pengetahuan)
 Comfortabel (perasaan positif)
Action (Ketrampilan)

b. Penialaian proses
1) Kesesuaian program
2) Keterlaksanaan program
3) Antusiasme peserta didik/konseli
4) Kehadiran Peserta didik/konseli
5) Ketersedian sarana/prasarana
6) Dukungan terhadap mata pelajaran

m. Catatan Khusus :.

Yogyakarta, 23
desember 2017

Mengetahui

Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 2 Minggir Guru Bimbingan Konseling

Surtiyani, S.Pd.M.Pd KurniaZulia Putri

NIY. 60129090 NIM.1500001027

INSTRUMENT EVALUASI HASIL

(PENILAIAN SEGERA)

A. UNDERSTANDING
1. Sebutkan kelebihan dan kelemahan yang Anda miliki
2. Hikmah apa yang dapat Anda petik dari “Kisah Tempayan Retak”
3. Sebutkan manfaat mengetahui kelebihan atau kekuatan Anda
4. Sebutkan manfaat mengetahui kekurangan atau kelemahan Anda
5. Setiap kekurangan atau kelemahan dapat di tutupi dengan kelebihan atau
kekuatan. Berilah contoh sesuai dengan sifat yang Anda miliki

B. COMFORTABLE
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan
kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika
pernyataan tidak sesuai deng an kondisi Anda

NO PERNYATAAN SETUJU TIDAK

Setelah menerima materi layananan BK, saya


1.
menjadi tahu kelebihan yang saya miliki

Setelah menerima materi layananan BK, saya


2.
menjadi tahu kekurangan yang saya miliki

Saya lebih mudah menuliskan kelebihan dari pada


3.
kekurangan saya

Masukan dari teman-teman tentang kekurangan


4.
sangat bermanfaat

Saya lebih mudah menuliskan kekurangan dari pada


5.
kelebihan saya

C. ACTION
1. Tulislah kelebihan dan kekurangan Anda sesuai dengan masukan dari teman-
teman.
2. Apakah masukan dari teman-teman sesuai dengan sifat yang Anda miliki.
3. Bagaimana cara mengubah kekurangan atau kelemahan Anda menjadi sebuah
kelebihan atau kekuatan Anda, jelaskan.

NAMA: NO ABSEN: KELAS :


TANDA TANGAN

INSTRUMENT PENILAIAN PROSES

HASIL
KETERAN
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN
GAN
YA TIDAK

A Kesesuaiaan Program

1 Materi layanan sesuai dengan kebutuhan konseli

2 Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas

3 Materi layanan sesuai dengan perkembangan konseli

B Keterlaksanaan program

1 Program terlaksana sesuai dengan satlan/RPP

2 Waktu pelaksanaan sesuai dengan satlan/RPP

3 Metode yang digunakan variatif dan menarik

4 Menggunakan media layanan Bk

5 Langkah-langkah pelaksanaan lengkap meliputti pembukaan


sampai evaluasi

C Konseli / peserta didik Antusias

Peserta didik bertanya pada guru

Peserta didik menjawab pertanyaan guru

Peserta didik mengerjakan tugas yg diberikan guru

D Kehadiran Peserta didik

1 Peserta didik hadir semua

2 Peserta didik hadir lebih dari 75 %

3 Peserta didik yang Tidak hadir lebih dari 25 %

E Ketersediaan sarana prasarana

1 Meja kursi tempat peserta didik lengkap dan nyaman


2 Papan Tulis, alat tulis tersedia

3 Ruangan bersih dan nyaman

4 Instrumen dan buku sumber yang diperlukan tersedia

5 Pencahayaan ruangan mencukupi

F. Dukungan terhadap mata pelajaran

1 Materi layanan mendukung semua mata pelajaran

2 Materi layanan hanya mendukung sebagian mata pelajaran

MATERI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

Mengenal kelebihan dan kekurangan diri

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena hanya
manusialah yang diberi akal dan pikiran oleh Tuhan. Meskipun demikian, setiap orang
memiliki kodrat yang sama yaitu memiliki kelebihan dan kelemahan. Hal inilah yang
menjadikan manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial.

Adanya kelebihan dan kelemahan yang dimiliki setiap orang menyebabkan tidak
bisa hidup sendirian. Maka, jika ada orang yang menyombongkan diri merasa orang yang
paling, itu sangat memalukan. Dan sebaliknya, sangat tidak pantas jika ada orang yang
merasa rendah diri, paling bodoh, paling miskin, paling tidak berharga di hadapan orang
lain. Hal itulah yang dapat menyebabkan keputusasaan bahkan mengambil jalan pintas
dengan cara bunuh diri.

Jika kita menyadari bahwa setiap orang memilki kelebihan dan kelemahan, maka
setiap orang akan selalu rendah hati dan menghargai hak azasi manusia. Bagaimanakah
untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sendiri???? Cara yang paling tepat
adalah dengan melakukan introspeksi diri atau merenungkan diri untukmelihat
kemampuan diri sendiri secara jujur.

Untuk melakukan introspeksi diri memang bukan hal yang mudah, maka perlu
bantuan orang lain terutama orang-orang di sekitar kita untuk memberikan penilaian
kepada diri kita secara jujur. Namun, dalam hal ini pun tidak mudah. Sebab kadangkala
orang-orang di sekitar kita cenderung mengatakan tidak sejujurnya dan cenderung
menyenangkan hati kita. Hal yang penting untuk melakukan introspeksi adalah :

Menghilangkan perasaan superior, yakni menganggap dirinya paling hebat,


sehingga malu jika diketahui kelamahannya.

Jangan pernah menganggap orang lain lemah, sebelum menemukan kelemahan diri
sendiri.

Menanamkan pemahaman kepada diri sendiri bahwa tujuan introspeksi adalah untuk
memperbaiki diri agar lebih baik dalam bersikap maupun bertingkahlaku.

Memperhatikan kritikan yang masuk. Walaupun kritikan itu pedih, namun pada
hakikatnya kritikan itu bersifat membangun terutama membangun mentalitas kita.

Menggunakan bantuan alat ukur dalam bentuk angket atau kuersioner yang
khusus dibuat untuk menguji kelemahan diri. Ini biasanya dilakukan oleh lembaga
psikologi.

Dengan mengetahui kelebihan diri, maka kita dapat mengembangkannya sebagai


bentuk kekuatan yang mendorong tercapainya kesejahteraan lahir dan batin bagi
kehidupan sekarang dan di masa yang akan datang. Selain dengan mengetahui kelebihan
diri, mengetahui kelamahan yang dimiliki juga bermanfaat dalam hal :

Membatasi sikap perilaku

memudahkan dalam mencari jalan keluar terbaik

Mengupayakan agar kelemahan bukan penghambat, tetapi justru pemacu


semangat untuk meningkatkan kemampuan yang menjadi kelebihan kita.

Mengakui kelebihan orang lain

Untuk itu mari kita bersama-sama mengintrospeksi diri, sebelum, kita menilai
kekurangan orang lain.

SYARAT-SYARAT RPL MENURUT INSTRUMENT PKG


4 Guru BK/Konselor dapat a. RPL (Satlan/Satkung) minimal memuat
mengaplikasikan teori dan praksis tujuan, materi (topik atau
pelayanan BK dalam penyusunan permasalahan), kegiatan, sumber
Rencana Pelaksanaan Layanan bahan/alat, dan instrumen penilaian.
(RPL) b. Tujuan dirumuskan secara operasional
sesuai materi dan kegiatan layanan yang
diberikan.

c. Penulisan materi didasarkan pada


rujukan yang jelas.

d. Perumusan kegiatan sesuai tahapan


kegiatan layanan/ pendukung (misalkan
layanan klasikal (pendahuluan, inti,
penutup), bimbingan kelompok atau
konseling kelompok (pembentukan,
peralihan, kegiatan, pengakhiran)).

e. Instrumen penilaian disusun


berdasarkan karakteristik jenis penilaian
yang digunakan.

Indikator 6.c

Proses pelayanan BK memfasilitasi pengembangan dimensi


pembelajaran (to know, to do, to be, to live together, dan to
believe in God)
2. ITP
A. Hasil Analisis ITP
Tingkat
No Aspek
Perkembangan
1 Landasan Hidup Religius 3.47
2 Landasan Perilaku Etis 3.64
3 Kematangan Emosional 3.77
4 Kematangan Intelektual 3.23
5 Kesadaran Tanggung Jawab 3.50
6 Peran Sosial Sebagai Pria Dan Wanita 3.73
7 Penerimaan Diri Dan Pengembangannya 4.10
8 Kemandirian Perilaku Ekonomis 3.53
9 Wawasan Dan Persiapan Karir 3.56
10 Kematangan Hubungan Dengan Teman Sebaya 4.26
Berdasarkan data diatas, Dapat disimpulkan bahwa dari hasil
perkembangan tiap aspek terdapat 5 aspek yang hasilnya diatas rata – rata
seperti aspek kematangan hubungan dengan teman sebaya, aspek
penerimaan diri dan pengembangannya, aspek kematangan emosional,
aspek peran social sebagai pria atau wanita , aspek landasan perilaku etis.
Selain itu terdapat 5 aspek yang hasilnya dibawah rata-rata seperti aspek
kematangan intelektual, aspek landasan hidup religius, aspek kesadaran
tanggung jawab, aspek kemandirian perilaku ekonomis, aspek wawasan
dan persiapan karir.

B. Rencana Program Layanan


BIDANG TUJUAN KOMPONEN STRATEGI KELAS MATERI METODE MEDIA EVALUASI
LAYANAN LAYANAN LAYANAN LAYANAN

PRIBADI Siswa Layanan Bimbinga Diskusi Ppt Evaluasi


mampu dasar n klasikal Agama dan dan hasil
membias keimanan
akan Arti
dan
tujuan
ibadah
PRIBADI Siswa Layanan Bimbinga Nilai Diskusi Ppt Evaluasi
mampu dasar n klasikal Keimanan dan hasil
menerap dan
kan arti Ketaqwaan
dan kepada
ibadah Tuhan YME
PRIBADI Siswa Layanan Bimbinga Diskusi Buku Evaluasi
mampu dasar n klasikal Meningkatk bacaa dan hasil
memban an n
gun Arti keimanan
dan
tujuan
ibadah
Siswa Layanan KONSELIN VII Kemampua refleksi Audio Evaluasi
Pribadi mampu Responsif G n dan dan hasil
memban INDIVIDU Kemauan
gun Arti
dan
tujuan
ibadah
Belajar Siswa Layanan KONSELIN VII Disiplin latihan Leafle Evaluasi
mampu Responsif G belajar at dan hasil
melatih KELOMP disekolah
cara OK
-cara
pengamb
ilan
keputusa
n dan
pemecah
an
masalah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

No Komponen Layanan Layanan Dasar


A Bidang Layanan Pribadi
B Fungsi Layanan Pemahaman
C Tujuan Umum Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
D Tujuan Khusus Siswa mampu membangun Arti dan tujuan ibadah
E Sasaran Layanan VII
F Materi Layanan Meningkatkan keimanan
G Waktu 1x40menit
H Sumber bacaan Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling.
Paramita Publishing. Paramita
I Metode dan Teknik Diskusi, Ceramah
J Media dan Alat Poster, bahan bacaan
K Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyapa peserta didik dengan kalimat yang
membuat siswa bersemangat.
2. Pada tahap ini bisa juga diikuti dengan proses Ice
Breaking/ games sederhana.
3. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan tujuan khusus yang
akan dicapai
b. Penjelasan tentang langkah- Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
langkah kegiatan menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
tanggung jawab peserta didik
c. Mengarahkan kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
(konsolidasi) memberikan penjelasan tentang topik yang akan
dibicarakan
d. Tahap Peralihan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
(Transisi) menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan
kgeiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta didik Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai
langkah-langkah dan tugas serta tangggung jawab
yang telah dijelaskan.
b. Kegiatan guru Bimbingan dan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
Konseling atau konselor memberikan materi yang telah disiapkan

3. Tahap Penutup
a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
memberikan penguatan atau
b. merencanakan tindak lanjut.
L Evaluasi
Evaluasi Proses Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses
yang terjadi:
1. Mengadakan refleksi
2. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan :
(contoh :semangat/ kurang semangat/ tidak
semangat)
3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat
atau bertanya : sesuai dengan topik/ kurang sesuai
dengan
topik/ tidak sesuai dengan topik
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor: mudah dipahami/ tidak
mudah/ sulit dipahami
Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara
lain:
1. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/
kurang menyenangkan/tidak menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangat penting/ kurang
penting/ tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau
konselor menyampaikan: mudah dipahami/ tidak
mudah/ sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/
tidak menarik untuk diikuti

Minggir, Agustus 2017


Guru Pembimbing Magang
Mahasiswa Magang

SUPRIYANTI,BA Kurnia Zulia Putri

NIP.19600212 198602 2 002 NIM1500001027

MENINGKATKAN KEIMANAN

Iman seseorang tidak selamanya tetap kadarnya melainkan berubah-ubah


terkadang naik terkadang juga turun. Tak ubahnya seperti virus flu, virus iman
akan dengan mudah mengobrak-abrik pertahanan seseorang bila daya tahan di
dalam dirinya sedang lemah. Itulah sebabnya kita harus senantiasa menjaga,
memelihara dan meningkatkan keimanan kita, menuju iman yang kokoh dan iman
yang sejati.
Jika kita cermati, penyakit yang ditakuti manusia saat ini adalah penyakit
yang berhubungan dengan fisik, yang mengancam keselamatan manusia. Contoh
betapa manusia dibuat panik oleh penyakit seperti KANKER, HIV atau yang
mutahir yaitu SARS. Penyakit ini memang mengancam jiwa manusia dan
menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan fisik. Kitapun menjadi tertantang
untuk dapat memerangi virusvirus tersebut dengan berbagai penelitian dan
berbagai percobaan laboratorium untuk mencari obat dan penangkal penyakit
tersebut.
Pernahkah terpikir oleh kita bahwa ada virus yang lebih berbahaya
ketimbang virus-virus tadi yang dapat menyebabkan kita sengsara dan menderita
untuk waktu yang tak terbatas? Virus yang dimaksud adalah virus akidah atau
virus iman. Berbeda dengan virus penyakit fisik yang membuat si penderita tidak
nyaman dan tidak enak badan, virus iman sebaliknya si penderita dininabobokan
oleh hal-hal yang begitu indah dan nikmat sehingga terkadang membuat si
penderita terlena dan tidak menyadari, namun akhirnya terjerembab pada
penyesalan yang tak bertepi.
Mengapa tidak serius mencari obat dan penangkal penyakit iman ini? karena
si penderita tidak menyadari dan mereka terhasut oleh syetan yang memang suka
menggoda manusia dengan kenyamanan dan kesenangan
sesaat.
Jika kita cermati penyakit iman lebih berbahaya daripada penyakit fisik. Oleh
karena itu kita harus waspada agar terhindar dari penyakit ini.

a. Hati yang Bersih Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Salah satu kesempurnaan manusia adalah memiliki segumpal
daging yaitu Hati yang dilengkapi dengan. Qolbu. Makhluk selain
manusia tidak memiliki Qolbu atau Cahaya Illahi atau Cahaya Tuhan.
Qolbulah yang memiliki insting nur Illahi yang memancarkan keimanan
dan keyakinan Qolbu inilah yang berkecenderungan menerima kebesaran
dari Tuhan Yang Maha Esa. Qolbu ini pula yang berfungsi sebagai
pemandu, pengontrol dan pengendali semua tingkah laku manusia.
Apabila Qolbu ini berfungsi sewajarnya, maka manusia akan hidup
baik dan sesuai dengan fitrah aslinya. Sebaliknya apabila Qolbu ini rusak,
maka rusak pulalah tingkah laku manusia yang bersangkutan. Karena
memiliki Qolbu inilah maka manusia mempunyai kewajiban menjadi
wakil Tuhan, menjadi wali Allah dalam memancarkan Cahaya Tuhan atau
Rahmat bagi seluruh alam ciptaan Tuhan. Makhluk lain seperti hewan dan
tumbuhan tidak mempunyai kewajiban seperti halnya manusia karena
hewan dan tumbuhan tidak memiliki Qolbu.
Mereka hanya memiliki naluri yang berguna bagi kehidupannya.
Iman yang sejati harus dibangun atau ditegakkan oleh hati yang sehat.
Hati yang sehat adalah hati yang bersih dari penyakit-penyakit hati seperti
iri dan dengki. Hati yang iri dan dengki dapat menutup cahaya kebaikan
atau menutup Cahaya Tuhan yang merupakan Rahmat bagi seluruh alam.
Sebaliknya Hati yang Bersih akan memancarkan Cahaya Qolbu,
Cahaya Tuhan sebagai Rahmat seluruh alam dan merupakan prasyarat
seseorang untuk menggapai Surga. Oleh karena itu kita harus senantiasa
menghindarkan diri dari penyakit-penyakit hati yang dapat merusak
keimanan. Caranya yaitu dengan senantiasa mengelola hati (managemen
qolbu) secara baik, menjaga hati agar tidak ternodai oleh hal-hal yang
dapat menutup cahaya hati atau cahaya qolbu.
b. Lidah yang Jujur Lidah yang jujur artinya ucapan-ucapan yang
dikeluarkan lidah selalu dihiasi kejujuran. Kejujuran adalah kesesuaian
ucapan yang dikeluarkan oleh lidah dengan kata hati (qolbu).
Ketidaksesuaian antara lidah dan kata hati (ketidakjujuran) dapat
menutup cahaya hati. Oleh karena itu meningkatkan keimanan dapat kita
lakukan dengan menciptakan perkataan dan perbuatan yang jujur dalam
kehidupan sehari-hari sebagai aktualisasi dari nilai-nilai iman itu sendiri.
Tentang kejujuran ini sudah dibahas pada buku kreatifitas siswa kelas
VIII. Silakan ananda buka-buka lagi untuk lebih menghayati dan
merespon kembali.
c. Jiwa yang Tenteram Ketidaksesuaian ucapan dan kata hati (qalbu) dapat
menutup cahaya hati yang pada akhirnya dapat mengakibatkan
ketidaktentraman jiwa seperti kecemasan, jantung berdebar-debar dan
ketidaknyamanan perasaan, demikian pula bila ucapan kita tidak sesuai
dengan perbuatan. Hal ini terjadi karena qolbu senantiasa mengajak
kepada kebaikan dan kemuliaan.
Itulah sebabnya kebohongan dapat dideteksi melalui alat listrik yaitu
dengan mengetahui detak jantung seseorang. Detak jantung dapat
mempengaruhi keluarnya keringat seseorang terutama pada tangan dan
karena tangan berkeringat maka jika menempel pada alat listrik akan
menjadi konduktor yang mengakibatkan bel berbunyi sebagai indikasi
kebohongan. Sebaliknya kejujuran sebagai konsekuensi dari keimanan
yang ikhlas akan membuat ketentraman batin dan jiwa. Contoh sikap
menerima segala ketentuan yang telah diputuskan dan ditakdirkan Tuhan,
senantiasa memancarkan kegembiraan dan kebahagiaan dalam
menempuh kehidupan sehari-hari, tidak banyak mengeluh dan
sebagainya.

d. Akhlak yang Lurus Akhlak sebagai hakekat dari kepribadian manusia


ditandai oleh motivasi ketaatan sepenuhnya kepada Tuhan, berserah diri
secara utuh kepadaNya, sehingga mampu secara konsisten meningkatkan
kualitas peribadatannya melalui ketaqwaan. Iman yang sejati bukan hanya
sekadar teori pengakuan terhadap sesuatu yang kita Imani. Tetapi lebih
dari itu Iman merupakan sebuah dasar untuk melahirkan akhlak yang
lurus, akhlak yang mulia sesuai dengan petunjukNya.
Dengan kata lain iman yang sejati adalah ketundukan secara totalitas
terhadap apa-apa yang diimaninya. Iman ibarat pohon yang terdiri dari
berbagai cabang. Makin subur pohon itu makin kokoh batang dan
cabangnya. Cabang-cabang pohon itu merupakan gambaran ibadah yang
kita lakukan. Ada cabang yang paling kokoh dan paling tinggi yang harus
disimpan dalam qolbu sebagai tiang utama yaitu : Pengakuan adanya
Tuhan Yang Maha Esa sebagai Sang Pencipta Alam Semesta besarta
isinya. Cabang yang paling rendah sebagai implementasi dari iman
adalah menyingkirkan duri atau apa saja yang dapat menghalangi orang
lewat di jalan, termasuk membuang sampah pada tempatnya. Kita
mengenal semboyan : " Kebersihan adalah sebagian dari Iman". Untuk
meningkatkan keimanan yang diibaratkan pohon tadi haruslah kita selalu
menyiramnya dan kalau perlu kita beri pupuk agar pohon tersebut
tumbuh subur, lalu berkembang dan akhirnya berbuah sehingga kita dapat
memetiknya untuk kesejahteraan di dunia maupun kesejahteraan di
akherat kelak.

e. Telinga selalu mendengar dan mata selalu melihat Mendengar dan


melihat dimaksudkan sebagai pemanfaatan indera pendengaran dan indera
penglihatan untuk mendengar dan melihat kebenaran Tuhan dan kita
wajib mengikuti kebenaran tersebut. Mendengar dan melihat dalam hal ini
juga dimaksudkan sebagai pemanfaatan indera yang kita miliki untuk
menggali berbagai ilmu Pengetahuan yang diturunkan Tuhan dengan terus
mempelajari dan mengkaji gejala-gejala alam raya ciptaanNya atau
menggali ilmu yang langsung diturunkan langsung oleh Tuhan melalui
para Nabi dan RasulNya dalam bentuk wahyu.
Tuhan mewajibkan manusia untuk terus belajar. Dan tidak
mewajibkan belajar kepada mahluk lain seperti hewan dan tumbuhan.
Orang bijak berkata "Kejarlah ilmu dunia seakan-akan kamu akan hidup
seribu tahun lagi dan kejarlah ilmu akherat seakan-akan kamu akan mati
besok" . Kita boleh mempelajari ilmu apa saja yang ada di dunia ini
kecuali satu yaitu mempelajari tentang Ruh, karena Ruh tidak dapat
diidentifikasi melalui panca indera yang kita miliki. Ruh adalah ilmu
Tuhan yang misterius dan itu urusan Tuhan sang Pencipta. "Ruh itu
termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit" . (perkataan Nabi) Pada intinya kita diberi telinga dan
diberi mata harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena akan
dipertanggungjawabkan di, hadapan Tuhan Sang Pencipta kelak .
Demikian juga kita dituntut untuk dapat mendengar dan melihat
kebenaran-kebenaran Tuhan.

3. SOSIOMETRI
A. ANGKET SOSIOMETRI

NAMA :
NIM :
UMUR : L/P
ALAMAT :

Isilah titik dibawah ini dengan sejujur-jujurnya

1. Pilihlah 2 (tiga) Teman yang anda senangi untuk diajak berdiskusi


belajar bersama di kelas:
a. .............................................alasannya...................................................
b. .............................................alasannya...................................................

2. Pilihlah 2 (tiga) teman anda , Dengan siapakah anda ingin duduk


sebangku di kelas ini :
a. .............................................alasannya....................................................
b. .............................................alasannya....................................................

3. Pilihlah 2 (tiga) Teman yang dapat dipercaya untuk berbagi masalah :


a. .............................................alasannya....................................................
b. .............................................alasannya....................................................

Terimakasih

B. ANALISIS SOSIOMETRI , SOSIOGRAM DAN POLA HUBUNGAN


YANG TERBENTUK

Jumlah Data : 15 1, 2 : dipilih sebagai


Keterangan
pilihan ke-n
Laki - laki : 5
x : ditolak
Perempuan : 10
Bobot Bobot
Pemilih / Penolak
No. Nama Pemilih Penolak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Muhammad
1. 2 1 3 0
Aria. M
Ilham Yoga
2. 1 1 2 1 1 1 11 0
Yunanta
3. aldrein 1 2 3 0
4. utamia 0 0
5. deni dwi 1 2 0
6. rifqi 1 2 0
7. yunita 2 2 2 0
8. sovia 1 2 0
9. keysha 2 1 3 0
10. shivania 0 0
11. adinda 1 2 3 0
12. tegar 2 1 0
13. shafira 1 1 2 1 7 0
14. trias 2 2 2 2 2 5 0
15. dian 2 1 0
4. SKALA
A. KAJIAN TEORI – DEFINISI OPERASIONAL

Observasi mengenai Gaya Belajar Mahasiswa


A. Definisi Gaya Belajar

1. Menurut Nasution (2009:94) , Gaya Belajar adalah Cara yang dilakukan


seseorang dalam menangkap stimulus dan informasi , cara mengingat
berfikir dan memecahkan soal. (Nasution.Berbagai pendekatan dalam
proses belajar & mengajar hal 94)
2. Menurut Witkin dalam Nasution (2009:94) , yang berarti bahwa gaya
belajar merujuk pada cara konsisten seorang mahasiswa untuk merespon
dan menggunakan stimuli dalam konteks belajar. (Nasution.Berbagai
pendekatan dalam proses belajar & mengajarhal 94)
3. Rita Dunn (DePorter, 2006:volume1,nomor 2) , Gaya belajar adalah
Kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan mengatur serta
mengolah informasi.(JURNAL MEDTEK, volume 1, nomor 2, oktober
2009)
4. Menurut Deporter dan Hernacki (2011:110) , gaya belajar merupakan
suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap , dan kemudian
mengatur serta mengolah informasi.(jurnal.quantum learning:
membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan… hal 110)

B. Macam-Macam Gaya Belajar


1. Menurut Bobbi De Poter& Mike Hernacki (2011:112) secara umum
gaya manusia dibedakan kedalam tiga kelompok besar , yaitu gaya
belajar visual , gaya belajara uditorial dan gaya belajar kinestetik.
(Bobbi De Poter& Mike Hernacki, quantum learning : membiasakan
belajar nyaman dan menyenangkan, ,,, hal 112)

 Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat ,


mengamati , memandang , dan sejenisnya. Orang yang
menggunakan gaya belajar visual memperoleh informasi
dengan memanfaatkan alat indera mata. orang dengan gaya
belajar visual senang mengikuti ilustrasi, Membaca intruksi,
mengamati gambar-gambar, dan sebagainya.
 Gaya belajar auditorial adalah gaaya belajar dengan cara
mendengar. Orang yang menggunakan gaya belajar auditorial
meemperoleh informasi dengan memanfaatkan alat indera
telinga.untuk mencapai kesuksesan belajar , orang yang
menggunakan gaya belajar auditorial bisa belajar dengan cara
mendengar ceramah , radio , berdialog dan berdiskusi.
 Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara
bergerak,bekerja dan menyentuh. orang yang menggunakan
gaya belajar kinestetik memperoleh informasidengan
menggunakan indera perasa dan gerakan-gerakan fisik.
Individu yang mempunyai gaya belajar kinestetik mudah
menangkap pelajaran apabila ia bergerak, meraba atau
mengambil tindakan. Selain itu dengan praktik atau
pengalaman belajar secara langsung.

C. Ciri-Ciri Gaya Belajar


Bobby De Porter (2009) menyebutkan beberapa gaya belajar yaitu :belajar
visual , audiotorial , dan kinestetik. (ejournal.unesa.ac.id/aw putri)
1. Ciri-ciri bahasa tubuh yang menunjukan seseorang belajar visual :
 Biasanya duduk tegak dan mengikuti penyaji dengan matanya.
 Senang kerapian dan keterampilan.
 Jika berbicara cenderung lebih cepat.
 Ia suka membuat perencanaan yang matang untuk jangka
panjang.
 Sangat teliti sampai ke hal-hal yang detail sifatnya.
 Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang
didengar.
 Ia adalah pembaca yang cepat dan tekun .
 Lebih suka membaca sendiri dari pada dibacakan.
 Lebih menyukai seni dari pada musik.

2. Ciri-ciri bahasa tubuh yang menunjukan seorang gaya belajar


auditorial:
 Sering mengulang dengan lembut kata-kata yang diucapkan
penyaji , atau
 Sering menggunankan kepalanya saat fasilitator Menyajikan
informasi lisan.
 Saat bekerja sering berbicara pada diri sendiri.
 Mudah terganggu oleh keributan atau hiruk pikuk disekitarnya.
 Sering menggerakan bibir dan mengucapkan tulisan dibuku
ketika membaca..
 Senang membaca keras dan mendengarkan sesuatu.
 Merasa kesulitan untuk menulis tetapi mudah dalaam
bercerita.
 Biasanya ia adalah pembicara yang fasih.
 Lebih suka musik dari pada seni yang lainnya.
 Lebih mudah belajar dengan mendengarkan dan mengingat
apa yang didiskusikan daripada yang dilihat.
 Suka berbicara , diskusi dan menjelaskan sesuatu dengan
panjang lebar.
 Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.

3. Ciri-ciri bahasa tubuh yang menunjukan seorang gaya belajar


kinestetik:
 Sering menunduk saat ia mendengarkan.
 Berbicara dengan perlahan.
 Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka.
 Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang.
 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
 Menggunakan jari sebagai penunjuk saat membaca.
 Banyak menggunakan isyarat tubuh.
 Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama.
 Memungkinkan tulisannya jelek.
 Menyukai permainan yang menyibukan.

B. KISI-KISI SKALA
Kisi-kisi

Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor Item Pernyataan


Gaya Gaya Belajar Biasanya duduk Gaya belajar visual 1. Ketika
Belajar Visual tegak dan mahasiswa itu terlihat kuliah mata
Mahasiswa mengikuti penyaji dari cara duduk tegak saya tertuju
dan mengikuti
dengan matanya. pada dosen
penyaji melalui
yang sedang
matanya.
menjelaskan
materi
2. saat dikelas ,
saya
memperhati
kan dosen
dengan
menhyandar
kan kepala
saya dimeja.
3. Ketika
belajar
dikelas saya
menyangga
kepala
menggunaka
n tangan
4. Saya
berganti-
ganti posisi
duduk saat
dosen
menjelaskan
materi
5. Ketika
belajar
posisi duduk
saya tetap
dan tidak
berpindah-
pindah
Ketika belajar 6. Saya lebih
Lebih mudah mahasiswa lebih mudah
mengingat apa mudah mengingat mengingat
apa yang dilihat
yang dilihat dari materi
daripada apa yang
pada apa yang pelajaran
didengarkan.
didengar. dengan apa
contohnya saat
yang saya
diskusi atau
presentasi
lihat
7. Saya
menggunakan layar ,
memperhati
mahasiswa lebih
kan dosen
mudah mengingat
apa yang ada dilayar
ketika dosen

dari pada penjelasan menjelaskan


yang ia dengar. dengan
menulis atau
melalui
gambar
8. Saya senang
dengan
metode
mengajar
dosen yang
menggunaka
n power
point dari
pada hanya
ceramah
9. Saya lebih
mudah
mengingat
materi yang
dituliskan
dosen
dipapan tulis
daripada apa
yang dosen
jelaskan
melalui
ceramah
10. Ketika
belajar saya
lebih mudah
memahami
materi
dengan
mendengark
an apa yang
dosen
jelaskan.

Mahasiswa dengan 11. Saya saat


Lebih suka gaya belajar visual belajar lebih
membaca sendiri ini ketika belajar ia suka
dari pada lebih suka membaca
dibacakan. membaca sendiri sendiri
daripada dibacakan. daripada
Ia lebih memahami dibacakan
12. Saya
isi bacaan tersebut
kesulitan
dengan membaca
memahami
tanpa perantara.
materi
ketika
dibacakan
oleh teman

gaya belajar Saat belajar Mahasiswa dengan 13. Saya ketika


auditorial sering berbicara gaya belajar belajar
pada diri sendiri. auditorial ketika berbicara
belajar ia sering pada diri
berbicara pada diri saya sendiri
14. Ketika
sendiri. Saat
belajar saya
belajar Mahasiswa
lebih
ini lebih memahami
memahami
isi bacaan dengan
materi
cara berbicara
dengan
sendiri dan
berbicara/
mengungkapkan isi
berdiskusi
bacaan tersebut.
dengan
teman

15. Saya tidak


suka ketika
belajar
diajak
berbicara
Mudah terganggu Ketika belajar 16. Saya mudah
oleh keributan mahasiswa dengan terganggu
atau hiruk pikuk gaya belajar saat belajar
disekitarnya. auditorial ini dikeramaian
mudah terganggu
oleh keributan atau 17. Saya tidak
hiruk pikuk bisa fokus
disekitarnya. Ia belajar saat
kesulitan belajar ada teman
saat keadaan yang
sekitarnya dalam mengobrol
keadaan ribut. disamping
Ketika keadaan saya
18. Saya sulit
sekitarnya ramai
memahami
maka konsentrasi
belajarnya akan materi
terganggu. ketika teman
kelas saya
berisik
19. Saya belajar
dengan baik
dan lebih
konsentrasi
saat
sendirian
Sering Mahasiswa dengan 20. Saya
menggerakan gaya belajar membaca
bibir dan auditorial sering buku dengan
mengucapkan menggerakan bibir bersuara
21. Saya lebih
tulisan dibuku dan mengucapkan
memahami
ketika membaca. tulisan atau isi
materi
bacaan ketika
dengan cara
membaca. Ia lebih
diucapkan
memahami isi
daripada
bacaan tersebut
hanya diam
dengan diucapakan
saja
daripada ia hanya
22. Saya lebih
diam saja.
memahami
materi
dengan
membaca
didalam hati
Gaya belajar Menghafal Mahasiswa dengan 23. Saya lebih
kinestetik dengan cara gaya belajar memahami
berjalan dan kinestetik ketika ia isi materi
melihat. belajar atau saat
menghafal isi menghafal
bacaan dengan cara dengan
berjalan dan berjalan dan
melihat (dengan menggeraka
melihat isi bacaan , n tubuh saya
melihat atap
kamar , dinding ,
dan lain
sebagainya).

Menggunakan Mahasiswa dengan 24. Saya


jari sebagai gaya belajar mebaca
penunjuk saat kinestetik ketika buku
membaca. membaca ia menggunaka
menggunakan jari n jari sebagi
sebagai penunjuk penunjuk
isi bacaan. bacaan

C. SKALA
PENGANTAR

Dalam angket yang saya buat dan diedarkan kepada anda dengan maksud
untuk mendapatkan informasi yang bselengkap-lengkapnya guna menyelesaikan
tugas dengan judul: Gaya Belajar mahasiswa

Sehubungan diminta untuk memberikan tanggapan atas pernyataan yang


ada pada angket ini sesuai dengan keadaan, pendapat dan perasaan saudara, bukan
berdasarkan pendapat umum atau pendapat orang lain. Dalam pengisian jawaban
atas pertanyaan di bawah ini tidak ada jawaban yang benar atau salah akan tetapi
yang terpenting anda menjawab semua pertanyaan yang ada..

Data yang anda isi tidak akan berpengaruh apapun terhadap pekerjaan
anda. Silahkan isi dengan sejujur-jujurnya.

Atas partisipasinya dan kerja sama, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Kurnia Zulia Putri


NAMA :
NIM :
KELAS :
UMUR : P/L

A. Angket gaya belajar


1. Petunjuk Pengisian Angket :
Angket ini dibuat untuk mengetahui gaya belajar mahasiswa. Dalam
angket ini tidak ada jawaban yang benar dan salah, maka jawablah pertanyaan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jawaban tidak akan mempengaruhi
nilai prestasi belajar individu.
Setiap nomor mempunyai jawaban SS, S, TS, dan STS dimana :
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
2. Cara Pengisian Angket :
Beri tanda ceklist (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan, sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
SELAMAT MENGERJAKAN
Jawaban
Item Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya mengikuti dengan baik saat penyaji menerangkan
materi
2. Saya sering tidak fokus ketika penyaji menerangkan
materi
3. Saya ketika belajar lebih mudah mengingat materi apa
yang saya lihat daripada apa yang saya dengar
4. Saya ketika belajar sulit mengingat materi yang hanya
saya lihat,
5. Saya lebih suka belajar dengan membaca sendiri

6. Saya tidak bisa belajar jika dibacakan


7. Saya ketika belajar sering berbicara pada diri sendiri

8. Saya ketika belajar hanya diam saja

9. Saya sangat terganggu jika keadaan sekitar saya ribut saat


saya sedang belajar
10. Ketika saya belajar dan keadaan sekitar saya ribut saya
tidak akan merasa terganggu
11. Saya ketika belajar lebih memahami isi bacaan dengan
diucapkan dari pada hanya diam saja
12. Ketika belajar saya lebih baik diam daripada diucapkan
13. Saya lebih mudah memahami materi yang diberikan
penyaji hanya dengan mendengar saja daripada apa yang
saya lihat
14. Saya lebih mudah memahami materi hanya dengan
melihat saja
15. Saya ketika belajar tidak bisa diam saja , saya menghafal
materi dengan berjalan dan melihat keadaan sekitar
16. Saya ketika belajar harus diam dan tenang

17. Ketika saya belajar saya menggunakan jari sebagai alat


penunjuk saya membaca
18. Saya tidak menggunakan apapun ketika saya membaca
19. Saya ketika belajar tidak bisa duduk diam terlalu lama
20. ketika penyaji memberikan materi saya hanya duduk diam
dan memperhatikan dengan baik sampai selesai
*Terimakasih atas partisipasi dan kerjasama anda*

D. LAPORAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
a
Alpha

-.030 24

a. The value is negative due to


a negative average covariance
among items. This violates
reliability model assumptions.
You may want to check item
codings.
5. OBSERVASI
A. KAJIAN TEORI
Definisi Gaya Belajar

Menurut Nasution (2009:94) , Gaya Belajar adalah Cara yang dilakukan


seseorang dalam menangkap stimulus dan informasi , cara mengingat berfikir dan
memecahkan soal. (Nasution.Berbagai pendekatan dalam proses belajar &
mengajar hal 94)

Menurut Witkin dalam Nasution (2009:94) , yang berarti bahwa gaya


belajar merujuk pada cara konsisten seorang mahasiswa untuk merespon dan
menggunakan stimuli dalam konteks belajar. (Nasution.Berbagai pendekatan
dalam proses belajar & mengajarhal 94)

Rita Dunn (DePorter, 2006:volume1,nomor 2) , Gaya belajar adalah


Kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan mengatur serta mengolah
informasi.(JURNAL MEDTEK, volume 1, nomor 2, oktober 2009)

Menurut Deporter dan Hernacki (2011:110) , gaya belajar merupakan suatu


kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap , dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi.(jurnal.quantum learning: membiasakan belajar nyaman dan
menyenangkan… hal 110)

Macam-Macam Gaya Belajar

Menurut Bobbi De Poter& Mike Hernacki (2011:112) secara


umum gaya manusia dibedakan kedalam tiga kelompok besar , yaitu gaya
belajar visual , gaya belajara uditorial dan gaya belajar kinestetik. (Bobbi
De Poter& Mike Hernacki, quantum learning : membiasakan belajar
nyaman dan menyenangkan, ,,, hal 112)

 Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat ,


mengamati , memandang , dan sejenisnya. Orang yang
menggunakan gaya belajar visual memperoleh informasi
dengan memanfaatkan alat indera mata. orang dengan gaya
belajar visual senang mengikuti ilustrasi, Membaca intruksi,
mengamati gambar-gambar, dan sebagainya.
 Gaya belajar auditorial adalah gaaya belajar dengan cara
mendengar. Orang yang menggunakan gaya belajar auditorial
meemperoleh informasi dengan memanfaatkan alat indera
telinga.untuk mencapai kesuksesan belajar , orang yang
menggunakan gaya belajar auditorial bisa belajar dengan cara
mendengar ceramah , radio , berdialog dan berdiskusi.
 Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara
bergerak,bekerja dan menyentuh. orang yang menggunakan
gaya belajar kinestetik memperoleh informasidengan
menggunakan indera perasa dan gerakan-gerakan fisik.
Individu yang mempunyai gaya belajar kinestetik mudah
menangkap pelajaran apabila ia bergerak, meraba atau
mengambil tindakan. Selain itu dengan praktik atau
pengalaman belajar secara langsung.

Ciri-Ciri Gaya Belajar

Bobby De Porter (2009) menyebutkan beberapa gaya belajar yaitu :belajar


visual , audiotorial , dan kinestetik. (ejournal.unesa.ac.id/aw putri)
Ciri-ciri bahasa tubuh yang menunjukan seseorang belajar visual :
 Biasanya duduk tegak dan mengikuti penyaji dengan matanya.
 Senang kerapian dan keterampilan.
 Jika berbicara cenderung lebih cepat.
 Ia suka membuat perencanaan yang matang untuk jangka
panjang.
 Sangat teliti sampai ke hal-hal yang detail sifatnya.
 Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang
didengar.
 Ia adalah pembaca yang cepat dan tekun .
 Lebih suka membaca sendiri dari pada dibacakan.
 Lebih menyukai seni dari pada musik.

Ciri-ciri bahasa tubuh yang menunjukan seorang gaya belajar


auditorial:
 Sering mengulang dengan lembut kata-kata yang diucapkan
penyaji , atau
 Sering menggunankan kepalanya saat fasilitator Menyajikan
informasi lisan.
 Saat bekerja sering berbicara pada diri sendiri.
 Mudah terganggu oleh keributan atau hiruk pikuk disekitarnya.
 Sering menggerakan bibir dan mengucapkan tulisan dibuku
ketika membaca..
 Senang membaca keras dan mendengarkan sesuatu.
 Merasa kesulitan untuk menulis tetapi mudah dalaam
bercerita.
 Biasanya ia adalah pembicara yang fasih.
 Lebih suka musik dari pada seni yang lainnya.
 Lebih mudah belajar dengan mendengarkan dan mengingat
apa yang didiskusikan daripada yang dilihat.
 Suka berbicara , diskusi dan menjelaskan sesuatu dengan
panjang lebar.
 Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.

Ciri-ciri bahasa tubuh yang menunjukan seorang gaya belajar


kinestetik:
 Sering menunduk saat ia mendengarkan.
 Berbicara dengan perlahan.
 Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka.
 Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang.
 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
 Menggunakan jari sebagai penunjuk saat membaca.
 Banyak menggunakan isyarat tubuh.
 Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama.
 Memungkinkan tulisannya jelek.
 Menyukai permainan yang menyibukan.

B. KISI-KISI PEDOMAN OBSERVASI


C. LAPORAN HASIL OBSERVASI

PEDOMAN OBSERVASI

Aspek yang di observasi : Gaya Belajar Mahasiswa di Dalam Kelas


Nama lengkap : Zahra Akhsa
NIM : -
Kelas : 5 -A
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Jenis kelamin : P
TTL : Magelang , 27 Mei 1996
Mata Kuliah : Praktikum Non Tes
Jam ke : –
Tanggal : 27 desember 2017
Alamat : Jalan Pramuka
Observasi ke :I

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom tersebut di bawah ini sesuai yang
anda amati.

Indikator Item Pernyataan Skala


1 2 3 4
Biasanya duduk tegak dan 1. Ketika kuliah mata tertuju X
mengikuti penyaji dengan pada dosen yang sedang
matanya. menjelaskan materi
2. saat dikelas ,
memperhatikan dosen dengan
menhyandarkan kepala dimeja.
3. Ketika belajar dikelas
menyangga kepala menggunakan
tangan
X
4. berganti-ganti posisi duduk
saat dosen menjelaskan materi
5. Ketika belajar posisi duduk
saya tetap dan tidak berpindah-
pindah
6. Saya lebih mudah X
Lebih mudah mengingat mengingat materi pelajaran dengan
apa yang dilihat dari pada apa yang saya lihat
7. Saya memperhatikan dosen
apa yang didengar. X
ketika dosen menjelaskan dengan
menulis atau melalui gambar
8. Saya senang dengan metode
X
mengajar dosen yang
menggunakan power point dari
pada hanya ceramah
9. Saya lebih mudah
mengingat materi yang dituliskan X
dosen dipapan tulis daripada apa
yang dosen jelaskan melalui
ceramah
10. Ketika belajar saya lebih
mudah memahami materi dengan
mendengarkan apa yang dosen
jelaskan.

11. Saya saat belajar lebih suka X


Lebih suka membaca membaca sendiri daripada
sendiri dari pada dibacakan
12. Saya kesulitan memahami
dibacakan.
materi ketika dibacakan oleh
X
teman
Saat belajar sering 13. Saya ketika belajar X
berbicara pada diri sendiri. berbicara pada diri saya
sendiri
14. Ketika belajar saya lebih
memahami materi dengan
berbicara/ berdiskusi dengan
teman
X
15. Saya tidak suka ketika
belajar diajak berbicara
Kesimpulan:
Dalam observasi pertama ini, Zahra terlihat jauh lebih mengarah pada gaya belajar visual. Ketika
dosen menjelaskan materi dengan hanya ceramah saja ia kurang memahami dengan baik . Namun
zahra tetap terlihat nyaman dan memahami materi dengan baik ketika dosen menggunakan PPT dan
materi dengan gambar dengan baik.

Keterangan :
1 : Tidak ada (-)
2 : Sangat Kurang
3 : Kurang
4 : Baik
5 : Sangat Baik
PEDOMAN OBSERVASI

Aspek yang di observasi : Gaya Belajar Mahasiswa di Dalam Kelas


Nama lengkap : Zahra Akhsa
NIM : -
Kelas : 5 -A
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Jenis kelamin : P
TTL : Magelang , 27 Mei 1996
Mata Kuliah : Praktikum Non Tes
Jam ke : –
Tanggal : 28 desember 2017
Alamat : Jalan Pramuka
Observasi ke :2

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom tersebut di bawah ini sesuai yang
anda amati.

Indikator Item Pernyataan Skala


1 2 3 4
Biasanya duduk tegak dan 1. Ketika kuliah mata tertuju X
mengikuti penyaji dengan pada dosen yang sedang
matanya. menjelaskan materi
2. saat dikelas , memperhatikan
dosen dengan menhyandarkan
kepala dimeja.
3. Ketika belajar dikelas
menyangga kepala menggunakan
tangan
X
4. berganti-ganti posisi duduk
saat dosen menjelaskan materi
5. Ketika belajar posisi duduk
saya tetap dan tidak berpindah-
pindah

6. Saya lebih mudah X


Lebih mudah mengingat mengingat materi pelajaran dengan
apa yang dilihat dari pada apa yang saya lihat
7. Saya memperhatikan dosen
apa yang didengar. X
ketika dosen menjelaskan dengan
menulis atau melalui gambar
8. Saya senang dengan metode
X
mengajar dosen yang
menggunakan power point dari
pada hanya ceramah
9. Saya lebih mudah
mengingat materi yang dituliskan X
dosen dipapan tulis daripada apa
yang dosen jelaskan melalui
ceramah
10. Ketika belajar saya lebih
mudah memahami materi dengan
mendengarkan apa yang dosen
jelaskan.

11. Saya saat belajar lebih suka X


Lebih suka membaca membaca sendiri daripada
sendiri dari pada dibacakan
12. Saya kesulitan memahami
dibacakan.
materi ketika dibacakan oleh
X
teman
Saat belajar sering 13. Saya ketika belajar X
berbicara pada diri sendiri. berbicara pada diri saya
sendiri
14. Ketika belajar saya lebih
memahami materi dengan
berbicara/ berdiskusi dengan
teman
X
15. Saya tidak suka ketika
belajar diajak berbicara
Kesimpulan:
Dalam observasi kedua ini, Zahra terlihat tetap gaya belajarnya mengarah pada gaya belajar
visual. Ketika dosen menjelaskan materi dengan hanya ceramah saja ia kurang memahami dengan
baik . Namun zahra tetap terlihat nyaman dan memahami materi dengan baik ketika dosen
menggunakan PPT dan materi dengan gambar dengan baik. Dan Zahra kesulitan belajar ditempat
yang berisik

Keterangan :
6 : Tidak ada (-)
7 : Sangat Kurang
8 : Kurang
9 : Baik
10 : Sangat Baik
Yogyakarta, 28 Desember 2017
Observer

(Kurnia Zulia Putri)


NIM: 1500001027

PEDOMAN OBSERVASI

Aspek yang di observasi : Gaya Belajar Mahasiswa di Dalam Kelas


Nama lengkap : Zahra Akhsa
NIM : -
Kelas : 5 -A
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Jenis kelamin : P
TTL : Magelang , 27 Mei 1996
Mata Kuliah : Praktikum Non Tes
Jam ke : –
Tanggal : 29 desember 2017
Alamat : Jalan Pramuka
Observasi ke :3

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom tersebut di bawah ini sesuai yang
anda amati.

Indikator Item Pernyataan Skala


1 2 3 4
Biasanya duduk tegak dan 1. Ketika kuliah mata tertuju pada X
mengikuti penyaji dengan dosen yang sedang menjelaskan
matanya. materi
2. saat dikelas ,
memperhatikan dosen dengan
menhyandarkan kepala dimeja.
3. Ketika belajar dikelas
menyangga kepala menggunakan
tangan
X
4. berganti-ganti posisi duduk
saat dosen menjelaskan materi

5. Ketika belajar posisi duduk


saya tetap dan tidak berpindah-
pindah

6. Saya lebih mudah X


Lebih mudah mengingat mengingat materi pelajaran dengan
apa yang dilihat dari pada apa yang saya lihat
7. Saya memperhatikan dosen
apa yang didengar. X
ketika dosen menjelaskan dengan
menulis atau melalui gambar
8. Saya senang dengan metode
X
mengajar dosen yang
menggunakan power point dari
pada hanya ceramah
9. Saya lebih mudah
mengingat materi yang dituliskan X
dosen dipapan tulis daripada apa
yang dosen jelaskan melalui
ceramah
10. Ketika belajar saya lebih
mudah memahami materi dengan
mendengarkan apa yang dosen
jelaskan.

11. Saya saat belajar lebih suka X


Lebih suka membaca membaca sendiri daripada
sendiri dari pada dibacakan
12. Saya kesulitan memahami
dibacakan.
materi ketika dibacakan oleh
X
teman
Saat belajar sering 13. Saya ketika belajar X
berbicara pada diri sendiri. berbicara pada diri saya
sendiri
14. Ketika belajar saya lebih
memahami materi dengan
berbicara/ berdiskusi dengan
teman
15. Saya tidak suka ketika
X
belajar diajak berbicara
Kesimpulan:
Dalam observasi ketiga ini, Zahra tetap terlihat gaya belajarnya lebih mengarah pada gaya belajar
visual. Ketika dosen menjelaskan materi dengan hanya ceramah saja ia kurang memahami dengan
baik . Namun zahra tetap terlihat nyaman dan memahami materi dengan baik ketika dosen
menggunakan PPT dan materi dengan gambar dengan baik.

Keterangan :
11 : Tidak ada (-)
12 : Sangat Kurang
13 : Kurang
14 : Baik
15 : Sangat Baik
Yogyakarta, 29 Desember 2017
Observer

(Kurnia Zulia Putri)


NIM: 1500001027

6. WAWANCARA
A. KAJIAN TEORI

Definisi Gaya Belajar

Menurut Nasution (2009:94) , Gaya Belajar adalah Cara yang dilakukan


seseorang dalam menangkap stimulus dan informasi , cara mengingat berfikir dan
memecahkan soal. (Nasution.Berbagai pendekatan dalam proses belajar &
mengajar hal 94)

Menurut Witkin dalam Nasution (2009:94) , yang berarti bahwa gaya


belajar merujuk pada cara konsisten seorang mahasiswa untuk merespon dan
menggunakan stimuli dalam konteks belajar. (Nasution.Berbagai pendekatan
dalam proses belajar & mengajarhal 94)
Rita Dunn (DePorter, 2006:volume1,nomor 2) , Gaya belajar adalah
Kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan mengatur serta mengolah
informasi.(JURNAL MEDTEK, volume 1, nomor 2, oktober 2009)

Menurut Deporter dan Hernacki (2011:110) , gaya belajar merupakan suatu


kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap , dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi.(jurnal.quantum learning: membiasakan belajar nyaman dan
menyenangkan… hal 110)

Macam-Macam Gaya Belajar

Menurut Bobbi De Poter& Mike Hernacki (2011:112) secara


umum gaya manusia dibedakan kedalam tiga kelompok besar , yaitu gaya
belajar visual , gaya belajara uditorial dan gaya belajar kinestetik. (Bobbi
De Poter& Mike Hernacki, quantum learning : membiasakan belajar
nyaman dan menyenangkan, ,,, hal 112)

 Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat ,


mengamati , memandang , dan sejenisnya. Orang yang
menggunakan gaya belajar visual memperoleh informasi
dengan memanfaatkan alat indera mata. orang dengan gaya
belajar visual senang mengikuti ilustrasi, Membaca intruksi,
mengamati gambar-gambar, dan sebagainya.
 Gaya belajar auditorial adalah gaaya belajar dengan cara
mendengar. Orang yang menggunakan gaya belajar auditorial
meemperoleh informasi dengan memanfaatkan alat indera
telinga.untuk mencapai kesuksesan belajar , orang yang
menggunakan gaya belajar auditorial bisa belajar dengan cara
mendengar ceramah , radio , berdialog dan berdiskusi.
 Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara
bergerak,bekerja dan menyentuh. orang yang menggunakan
gaya belajar kinestetik memperoleh informasidengan
menggunakan indera perasa dan gerakan-gerakan fisik.
Individu yang mempunyai gaya belajar kinestetik mudah
menangkap pelajaran apabila ia bergerak, meraba atau
mengambil tindakan. Selain itu dengan praktik atau
pengalaman belajar secara langsung.

Ciri-Ciri Gaya Belajar

Bobby De Porter (2009) menyebutkan beberapa gaya belajar yaitu :belajar


visual , audiotorial , dan kinestetik. (ejournal.unesa.ac.id/aw putri)
Ciri-ciri bahasa tubuh yang menunjukan seseorang belajar visual :
 Biasanya duduk tegak dan mengikuti penyaji dengan matanya.
 Senang kerapian dan keterampilan.
 Jika berbicara cenderung lebih cepat.
 Ia suka membuat perencanaan yang matang untuk jangka
panjang.
 Sangat teliti sampai ke hal-hal yang detail sifatnya.
 Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang
didengar.
 Ia adalah pembaca yang cepat dan tekun .
 Lebih suka membaca sendiri dari pada dibacakan.
 Lebih menyukai seni dari pada musik.

Ciri-ciri bahasa tubuh yang menunjukan seorang gaya belajar


auditorial:
 Sering mengulang dengan lembut kata-kata yang diucapkan
penyaji , atau
 Sering menggunankan kepalanya saat fasilitator Menyajikan
informasi lisan.
 Saat bekerja sering berbicara pada diri sendiri.
 Mudah terganggu oleh keributan atau hiruk pikuk disekitarnya.
 Sering menggerakan bibir dan mengucapkan tulisan dibuku
ketika membaca..
 Senang membaca keras dan mendengarkan sesuatu.
 Merasa kesulitan untuk menulis tetapi mudah dalaam
bercerita.
 Biasanya ia adalah pembicara yang fasih.
 Lebih suka musik dari pada seni yang lainnya.
 Lebih mudah belajar dengan mendengarkan dan mengingat
apa yang didiskusikan daripada yang dilihat.
 Suka berbicara , diskusi dan menjelaskan sesuatu dengan
panjang lebar.
 Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.

Ciri-ciri bahasa tubuh yang menunjukan seorang gaya belajar


kinestetik:
 Sering menunduk saat ia mendengarkan.
 Berbicara dengan perlahan.
 Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka.
 Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang.
 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
 Menggunakan jari sebagai penunjuk saat membaca.
 Banyak menggunakan isyarat tubuh.
 Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama.
 Memungkinkan tulisannya jelek.
 Menyukai permainan yang menyibukan.

B. KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

Variabel Jenis-Jenis Indikator Deskriptor Item Pertanyaan


Gaya Mahasiswa Biasanya duduk gaya belajar visual 1. Bagaimana
sikap anda
Belajar menerapkan tegak dan mahasiswa itu terlihat
duduk pada
Mahasiswa Gaya Belajar mengikuti penyaji dari cara duduk tegak saat mengikuti
dan mengikuti penyaji pelajaran ?
Visual dengan matanya.
melalui matanya.

Ketika belajar 1. Apakah


mahasiswa lebih saat belajar
Lebih mudah
anda lebih
mengingat apa mudah mengingat apa mudah
yang dilihat dari yang dilihat daripada mengingat
pada apa yang apa yang
apa yang didengarkan.
didengar. anda lihat
contohnya saat diskusi atau anda
atau presentasi dengar ?
menggunakan layar ,
mahasiswa lebih
mudah mengingat apa
yang ada dilayar dari
pada penjelasan yang
ia dengar.
Mahasiswa dengan 1. Saat
Lebih suka gaya belajar visual belajar
membaca sendiri anda lebih
ini ketika belajar ia suka
dari pada
membaca
dibacakan. lebih suka membaca
sediri atau
sendiri daripada dibacakan
?
dibacakan. Ia lebih
memahami isi
bacaan tersebut
dengan membaca
tanpa perantara.
Mahasiswa Saat belajar Mahasiswa dengan 1. Apakah saat
sering berbicara gaya belajar anda
menerapkan belajar
pada diri sendiri. lebih
gaya belajar auditorial ketika memahami isi
bacaan dengan
auditorial belajar ia sering
berbicara pada
berbicara pada diri diri sendiri ?
sendiri. Saat belajar
Mahasiswa ini lebih
memahami isi
bacaan dengan cara
berbicara sendiri dan
mengungkapkan isi
bacaan tersebut.
Mudah terganggu Ketika belajar 1. Apakah anda
oleh keributan mahasiswa dengan merasa
atau hiruk pikuk kesulitan
gaya belajar belajar ketika
disekitarnya.
keadaan
auditorial ini mudah
sekitar anda
terganggu oleh ribut ?
keributan atau hiruk
pikuk disekitarnya.
Ia kesulitan belajar
saat keadaan
sekitarnya dalam
keadaan ribut. Ketika
keadaan sekitarnya
ramai maka
konsentrasi
belajarnya akan
terganggu.

Sering Mahasiswa dengan 1. Apakah ketika


belajar anda
menggerakan gaya belajar
melafaskan
bibir dan auditorial sering bacaan atau
hanya diam
mengucapkan menggerakan bibir
saja ?
tulisan dibuku dan mengucapkan
ketika membaca. tulisan atau isi
bacaan ketika
membaca. Ia lebih
memahami isi
bacaan tersebut
dengan diucapakan
daripada ia hanya
diam saja.

Mahasiswa Menghafal Mahasiswa dengan 1. Bagaimana


dengan cara gaya cara anda
menerapkan belajar
berjalan dan belajar saat
gaya belajar kinestetik ketika ia menghafal dan
melihat.
mengingat
kinestetik belajar atau
pelajaran ?
menghafal isi bacaan
dengan cara berjalan
dan melihat (dengan
melihat isi bacaan ,
melihat atap kamar ,
dinding , dan lain
sebagainya).

Menggunakan Mahasiswa dengan 1. Bagaimana


jari sebagai sikap anda
gaya belajar
penunjuk saat ketika anda
membaca. kinestetik ketika membaca ?
membaca ia
menggunakan jari
sebagai penunjuk isi
bacaan.

C. LAPORAN HASIL WAWANCARA

Subyek : Zahra Akhsanu Amalia

Tujuan : Mengetahui gaya belajar mahasiswa

Tanggal Pelaksanaan : 27 DESEMBER 2017

Wawancara Yang Ke :1
GAYA BELAJAR MAHASISWA
Variabel Aspek Indikator Deskriptor Item Jawaban
Pertanyaan
Gaya Mahasiswa Gaya belajar  gaya 1.Bagaimana Ketika
belajar menerapkan visual dengan belajar sikap anda mengikuti
mahasiswa gaya belajar duduk tegak visual duduk pada pelajaran dan
visual dan mengikuti saat dosen sedang
mahasiswa
penyaji melalui mengikuti menjelaskan
itu terlihat
matanya. pelajaran ? sikap saya
dari cara
Lebih mudah duduk mantap
duduk tegak
mengingat apa dan tegak lurus
yang dilihat dan
dari pada apa mengikuti
yang didengar. penyaji
melalui
matanya.
 mahasisw
a lebih
mudah
menginga
t apa
yang
dilihat
daripada
apa yang
didengar
kan.
contohny
a saat
diskusi
atau
presentas
i
menggun
akan
layar ,
mahasisw
a lebih
mudah
menginga
t apa
yang ada
dilayar
dari pada
penjelasa
n yang ia
dengar.
Mahasiswa Gaya belajar  Gaya 2.Apakah Saya
menerapkan auditorial belajar saat belajar lebihmudah
gaya belajar memperoleh mahasiswa anda lebih mengingat apa
auditorial informasi mudah yang saya lihat
yang
melalui alat mengingat seperti ppt ,
auditorial
indera telinga. apa yang
Senang
Dengan anda lihat
membaca
metode ataukah yang
mendengar keras dan anda dengar?
ceramah. mendengar
Mudah kan
terganggu oleh sesuatu.
keributan atau Kemudian
hiruk pikuk lebih
disekitarnya.
mudah
Lebih mudah
mengingat
belajar dengan
apa yang
mendengarkan
didengar
dan mengingat daripada
apa yang apa yang
didiskusikan dilihat.
daripada yang  Mahas
dilihat. iswa yang
gaya
belajarnya
auditorial
sulit belajar
jika
keadaan
sekitarnya
ribut atau
hiruk pikuk.
Kemudian
saat diskusi
atau
presentasi
mahasiswa
dengan
gaya belajar
auditorial
lebih
memahami
dan mudah
mengingat
apa yang ia
dengar
daripada
apa yang
dilihat.
Mahasiswa Gaya belajar  Gaya 3.Saat
menerapkan kinestetik belajar belajar anda Saya lebih suka
gaya belajar memperoleh Mahasiswa lebih suka membaca
kinestetik informasi yang membaca sendiri karna
dengan mempunyai sendiri atau kalau dibacakan
menggunakan dibacakan ? akan membuat
gaya belajar
indera perasa saya tidak
kinestetik
dan gerakan- paham
mudah
gerakan fisik.
menangkap
Menghafal
dengan cara
pelajaran

berjalan dan apabila ia


melihat. bergerak,
Menggunakan meraba atau
jari sebagai mengambil
penunjuk saat tindakan.
membaca. Dan Seperti
mahasiswa
mahasiswa
dengan gaya
belajar
belajar
sambil
kinestetik lebih
bergerak
Banyak
menggunakan mondar-

isyarat tubuh. mandir ,


belajar
sembari
menggerakan
tangan , dan
lain
sebagainya.
 mahasi
swa dengan
gaya belajar
kinestetik ini
lebih mudah
meghafal dan
megingat
dengan
menggerakan
atau dengan
menggunaka
isyarat
tubuhnya.
4.Apakah Ya ketika
saat belajar belajar saya
anda lebih lebih paham
memahami ketika saya
isi bacaan beerbicara
dengan sendiri , sambil
berbicara berjalan, lihat
pada diri kedinding dan
sendiri ? lain sebagainya
5.Apakah Sangat kesulitan
anda karna akan
kesulitan mengganggu
belajar saat konsentrasi saya
keadaan belajar
sekitar anda
ribut ?
6.Apakah Dengan
saat belajar melafaskan akan
anda mempeermudah
melafaskan saya mengingat
bacaan atau
hanya diam
saja ?
7.Bagaimana Ketika
cara anda menghafal saya
belajar saat akan mudah
menghafal mengingat
dan dengan berjakan
mengingat , melihat
pelajaran ? kedinding atau
atap
8.Bagaimana Saya sering m
sikap anda enggunakan jari
ketika anda saya sebagai alat
membaca? bangtu
membaca,meng
gerakan bibir
saya juga

Subyek : Zahra Akhsanu Amalia

Tujuan : Mengetahui gaya belajar mahasiswa

Tanggal Pelaksanaan : 28 DESEMBER 2017

Wawancara Yang Ke :2

GAYA BELAJAR MAHASISWA


Variabel Aspek Indikator Deskriptor Item Jawaban
Pertanyaan
Gaya Mahasiswa Gaya belajar  gaya Bagaimana Saya saat
belajar menerapkan visual dengan belajar visual sikap anda belajar dan
mahasiswa gaya belajar duduk tegak mahasiswa itu duduk dosen sedang
visual dan mengikuti pada saat menjelaskan
terlihat dari
penyaji melalui mengikuti sikap saya
cara duduk
matanya. pelajaran ? duduk mantap
tegak dan
Lebih mudah dan tidak
mengikuti
mengingat apa banyak gerak
yang dilihat penyaji
dari pada apa melalui
yang didengar. matanya.
 mahasiswa
lebih
mudah
mengingat
apa yang
dilihat
daripada
apa yang
didengarka
n.
contohnya
saat
diskusi
atau
presentasi
mengguna
kan layar ,
mahasiswa
lebih
mudah
mengingat
apa yang
ada dilayar
dari pada
penjelasan
yang ia
dengar.
Mahasiswa Gaya belajar  Gaya belajar Apakah saat Saya lebih
menerapkan auditorial mahasiswa belajar anda mudah
gaya belajar memperoleh yang lebih mudah mengingat apa
auditorial informasi mengingat apa yang saya
auditorial
melalui alat yang anda lihat lihat seperti
Senang
indera telinga. ataukah yang ppt , gambar
membaca
Dengan anda dengar? madding ,
keras dan
metode pokoknya
mendengar mendengark sesuatu yang
ceramah. an sesuatu. saya lihat
Mudah Kemudian akan lebih
terganggu oleh lebih mudah mudah saya
keributan atau mengingat ingat
hiruk pikuk apa yang
disekitarnya. didengar
Lebih mudah
daripada apa
belajar dengan
yang dilihat.
mendengarkan  Mahasis
dan mengingat wa yang gaya
apa yang
belajarnya
didiskusikan
auditorial
daripada yang
sulit belajar
dilihat.
jika keadaan
sekitarnya
ribut atau
hiruk pikuk.
Kemudian
saat diskusi
atau
presentasi
mahasiswa
dengan gaya
belajar
auditorial
lebih
memahami
dan mudah
mengingat
apa yang ia
dengar
daripada apa
yang dilihat.
Mahasiswa Gaya belajar  Gaya Saat belajar
menerapkan kinestetik belajar anda lebih suka Saya lebih
gaya belajar memperoleh Mahasiswa membaca suka membaca
kinestetik informasi yang sendiri atau sendiri karna
dengan mempunyai dibacakan ? kalau
menggunakan gaya belajar dibacakan
indera perasa akan membuat
kinestetik
dan gerakan- saya tidak
mudah
gerakan fisik. paham dan
menangkap
Menghafal membuat
pelajaran
dengan cara bingung karna
berjalan dan
apabila ia menurut saya
melihat. bergerak, kurang jelas
Menggunakan meraba atau jika dibacakan
jari sebagai mengambil orang lain
penunjuk saat tindakan.
membaca. Dan Seperti
mahasiswa mahasiswa
dengan gaya
belajar sambil
belajar
bergerak
kinestetik lebih
mondar-
Banyak
mandir ,
menggunakan
isyarat tubuh. belajar
sembari
menggerakan
tangan , dan
lain
sebagainya.
 mahasis
wa dengan
gaya belajar
kinestetik ini
lebih mudah
meghafal dan
megingat
dengan
menggerakan
atau dengan
menggunaka
isyarat
tubuhnya.
Apakah saat Ya ketika
belajar anda belajar saya
lebih lebih paham
memahami isi ketika saya
bacaan dengan beerbicara
berbicara pada sendiri ,
diri sendiri ? sambil
berjalan, lihat
kedinding dan
lain
sebagainya
Apakah anda Sangat
kesulitan kesulitan
belajar saat karna akan
keadaan sekitar mengganggu
anda ribut ? konsentrasi
saya belajar
Apakah saat Dengan
belajar anda melafaskan
melafaskan akan
bacaan atau mempeermud
hanya diam ah saya
saja ? mengingat
Bagaimana Ketika
cara anda menghafal
belajar saat saya akan
menghafal dan mudah
mengingat mengingat
pelajaran ? dengan
berjalan ,
melihat
kedinding atau
atap
Bagaimana Saya sering m
sikap anda enggunakan
ketika anda jari saya
membaca? sebagai alat
bangtu
membaca,men
ggerakan bibir
saya juga

Subyek : Zahra Akhsanu Amalia

Tujuan : Mengetahui gaya belajar mahasiswa

Tanggal Pelaksanaan : 29 DESEMBER 2017

Wawancara Yang Ke :3

GAYA BELAJAR MAHASISWA


Variabel Aspek Indikator Deskriptor Item Jawaban
Pertanyaan
Gaya Mahasiswa Gaya belajar  gaya Bagaimana Ketika mengikuti
belajar menerapkan visual dengan belajar visual sikap anda pelajaran dan
mahasiswa gaya belajar duduk tegak mahasiswa itu duduk pada dosen sedang
visual dan mengikuti saat menjelaskan
terlihat dari
penyaji melalui mengikuti sikap saya duduk
cara duduk
matanya. pelajaran ? mantap dan tegak
tegak dan
Lebih mudah lurus
mengikuti
mengingat apa
yang dilihat penyaji
dari pada apa melalui
yang didengar. matanya.
 mahasiswa
lebih
mudah
mengingat
apa yang
dilihat
daripada
apa yang
didengarka
n.
contohnya
saat
diskusi
atau
presentasi
mengguna
kan layar ,
mahasiswa
lebih
mudah
mengingat
apa yang
ada dilayar
dari pada
penjelasan
yang ia
dengar.
Mahasiswa Gaya belajar  Gaya belajar Apakah saat Saya lebih mudah
menerapkan auditorial mahasiswa belajar anda mengingat apa
gaya belajar memperoleh yang lebih mudah yang saya lihat
auditorial informasi mengingat seperti ppt ,
auditorial
melalui alat apa yang
Senang
indera telinga. anda lihat
membaca
Dengan ataukah yang
keras dan
metode mendengark anda dengar?
mendengar an sesuatu.
ceramah. Kemudian
Mudah
lebih mudah
terganggu oleh
mengingat
keributan atau
apa yang
hiruk pikuk
didengar
disekitarnya.
Lebih mudah
daripada apa

belajar dengan yang dilihat.


 Mahasis
mendengarkan
wa yang gaya
dan mengingat
apa yang belajarnya
didiskusikan auditorial
daripada yang sulit belajar
dilihat. jika keadaan
sekitarnya
ribut atau
hiruk pikuk.
Kemudian
saat diskusi
atau
presentasi
mahasiswa
dengan gaya
belajar
auditorial
lebih
memahami
dan mudah
mengingat
apa yang ia
dengar
daripada apa
yang dilihat.
Mahasiswa Gaya belajar  Gaya Saat belajar
menerapkan kinestetik belajar anda lebih Saya lebih suka
gaya belajar memperoleh Mahasiswa suka membaca sendiri
kinestetik informasi membaca karna kalau
yang
dengan sendiri atau dibacakan akan
mempunyai
menggunakan dibacakan ? membuat saya
gaya belajar
indera perasa tidak paham
kinestetik
dan gerakan-
gerakan fisik. mudah
Menghafal menangkap
dengan cara pelajaran
berjalan dan apabila ia
melihat. bergerak,
Menggunakan meraba atau
jari sebagai
mengambil
penunjuk saat
tindakan.
membaca. Dan
Seperti
mahasiswa
mahasiswa
dengan gaya
belajar sambil
belajar
kinestetik lebih bergerak
Banyak mondar-
menggunakan mandir ,
isyarat tubuh. belajar
sembari
menggerakan
tangan , dan
lain
sebagainya.
 mahasis
wa dengan
gaya belajar
kinestetik ini
lebih mudah
meghafal dan
megingat
dengan
menggerakan
atau dengan
menggunaka
isyarat
tubuhnya.
Apakah saat Ya ketika belajar
belajar anda saya lebih paham
lebih ketika saya
memahami beerbicara sendiri
isi bacaan , sambil berjalan,
dengan lihat kedinding
berbicara dan lain
pada diri sebagainya
sendiri ?
Apakah anda Sangat kesulitan
kesulitan karna akan
belajar saat mengganggu
keadaan konsentrasi saya
sekitar anda belajar
ribut ?
Apakah saat Dengan
belajar anda melafaskan akan
melafaskan mempeermudah
bacaan atau saya mengingat
hanya diam
saja ?
Bagaimana Ketika menghafal
cara anda saya akan mudah
belajar saat mengingat
menghafal dengan berjakan ,
dan melihat
mengingat kedinding atau
pelajaran ? atap
Bagaimana Saya sering m
sikap anda enggunakan jari
ketika anda saya sebagai alat
membaca? bangtu
membaca,mengg
erakan bibir saya
juga

Anda mungkin juga menyukai