Anda di halaman 1dari 22

AUDIT PROGRAM

BIMBINGAN DAN
KONSELING DI SEKOLAH
Oleh :
Nandang Rusmana
(Universitas Pendidikan
Indonesia)
AUDIT PROGRAM
 Audit program digunakan untuk menilai program
bimbingan dan konseling sekolah dalam
perbandingannya dengan model nasional
program bimbingan dan konseling dari ABKIN.
Audit pertama-tama dilakukan saat program
bimbingan dan konseling dirancang dan
kemudian dinilai setiap tahunnya untuk
mengetahui kemajuan yang dicapai dalam
pengembangan program. Gunakan hasil penilaian
baik dari impelementasi program maupun
hasilnya, kelebihan dan kekurangan ditentukan,
dan tujuan ditetapkan untuk tahun ajaran
selanjutnya.
I. Dasar Pemikiran Dan Filosofi
1.1 Pernyataan filosofi tertulis dalam program bimbingan dan
konseling
1.2Mengindikasikan beliefs sistem yang telah disepakati
mengenai kemampuan setiap siswa untuk berprestasi
1.3Membahas hak-hak tiap siswa dalam program bimbingan
konseling sekolah
1.4Mencakup rencana kegiatan penutupan kesenjangan untuk
populasi siswa yang dilayani
1.5Memfokuskan terutama pada upaya prevensi, intervensi
dan kebutuhan perkembangan siswa
1.6Mengidentifikasi orang-orang yang akan dilibatkan dalam
penyampaian program kegiatan bimbingan dan konseling
1.7Mengidentifikasi siapa yang akan merencanakan dan siapa
yang akan menangani program
1.8Menetapkan bagaimana program akan dievaluasi dan oleh
siapa
1.9Mencakup pedoman-pedoman dan standar-standar etis
1.10Pernyataan filosofi telah dipresentasikan pada dan
diterima oleh bagian administrasi, tim konselor dan dewan
penasehat.
II. Visi Dan Misi Program
Bimbingan Dan Konseling
2.1Visi dan misi telah tertulis dalam program
bimbingan dan konseling sekolah
2.2Visi dan misi tertulis dengan siswa sebagai klien
utama
2.3Visi dan Misi tertulis bagi seluruh siswa
2.4Mengindikasikan materi atau kompetensi yang
akan dipelajari
2.5Berhubungan dengan visi, misi dan tujuan
negara, distrik dan sekolah dalam di bidang
pendidikan
2.6Mengindikasikan hasil jangka panjang yang
diinginkan bagi seluruh siswa
2.7Pernyataan visi dan misi telah dipresentasikan
pada dan diterima oleh administrasi, tim
konselor, dewan penasehat dan lembaga sekolah
III. Standar Dan Tujuan
3.1Tujuan telah tertulis dalam program bimbingan dan
konseling sekolah
3.2Tujuan merefleksikan bidang-bidang layanan dalam
Standar Nasional Program Bimbingan dan Konseling
Sekolah dari ABKIN
3.3Mengidentifikasi bingkai kerja bagi organisasi dalam hal
tujuan dan kompetensi (pengetahuan, sikap dan
keterampilan)
3.4Mengidentifikasi struktur developmental program
bimbingan dan konseling sekolah dari jenjang Kelas I-III
SMP/SMA/SMK (dan sederajat) serta menetapkan apa yang
akan diukur
3.5Tujuan telah dipresentasikan pada dan diterima oleh
administrasi, tim konselor dan dewan penasehat
IV. Kompetensi Menurut Standar
Nasional ABKIN
4.1Kompetensi siswa dituliskan dalam program dan terkait
secara dengan bidang-bidang layanan (akademik, karir dan
pribadi-sosial)
4.2Kompetensi siswa yang sesuai secara developmental
dispesifikasi untuk setiap kelompok jenjang/tingkatan
pendidikan
4.3Kompetensi dipilih berdasarkan penilaian terhadap
kebutuhan siswa dan kompetensi tersebut dapat diukur
atau diamati
4.4Tujuan menunjukkan adanya hubungan antara program
bimbingan dan konseling sekolah dengan visi dan misi
bimbingan dan konseling, visi dan misi sekolah serta hasil
yang diharapkan bagi siswa
4.5Kompetensi siswa yang tertulis dalam program telah
dipresentasikan pada dan diterima oleh bagian
administrasi, tim konselor dan dewan penasehat bimbingan
dan konseling sekolah
V. Kurikulum Bimbingan
5.1Kurikulum bimbingan untuk tiga bidang layanan telah
dituliskan dalam program dan diadopsi berdasarkan
kebutuhan lokal
5.2Seluruh siswa menerima, secara sistemik, materi untuk
memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
meningkatkan perkembangan akademik, karir dan pribadi-
sosial mereka
5.3Isi bimbingan dapat diukur (dengan menggunakan pre-
post test, kreasi produk atau metode lain)
5.4Materi, peralatan dan fasilitas tersedia untuk mendukung
penyampaian program
5.5Keefektifan kurikulum dievaluasi setiap tahunnya
5.6Kurikulum bimbingan dan konseling sekolah telah
dipresentasikan pada dan diterima oleh bagian
administrasi, tim konselor dan dewan penasehat bimbingan
dan konseling sekolah
VI. Perencanaan Individual
6.1Ada pendekatan yang sistemik untuk membantu siswa
dalam membuat perencanaan pendidikan secara tepat
6.2Ada pendekatan yang sistemik untuk membantu siswa
memahami diri melalui interpretasi tes yang terstandarisasi
atau tes individual
6.3Terdapat perangkat pendidikan lanjutan untuk membantu
siswa dalam membuat rencana edukasional yang tepat
(misal, rencana pemilihan pekerjaan)
6.4Perencanaan individual siswa mencakup : penilaian
individual, pemberian saran individual, dan layanan
penempatan siswa secara tepat
6.5Materi cetak yang akurat, tepat dan efektif didistribusikan
terhadap siswa dan orangtua untuk mendukung upaya
perencanaan individual siswa
6.6Perangkat yang digunakan untuk perencanaan individual
telah diprogramkan di sekolah
VII. Layanan Responsif
7.1Seluruh siswa dari jenjang Kelas I-III SMP/SMA/SMK
menerima pendidikan pencegahan untuk mengarahkan
pilihan terkait perkembangan akademik, karir, dan pribadi-
sosial dalam hidupnya
7.2Siswa dibantu dalam menyelesaikan masalah terkini yang
mengganggu perkembangan akademik, karir dan pribadi-
sosial mereka (contohnya resolusi konflik, mediasi teman
sebaya)
7.3Ada pengawasan yang sistemik dan konsisten dalam hal
referal siswa yang mengalami hambatan-hambatan dalam
belajar
7.4Layanan responsif mencakup :Konseling individual dan
konseling kelompok kecil, Konseling krisis, Fasilitasi teman
sebaya, Konsultasi dan kolaborasi dan Sistem referal
7.5Sistem diposisikan untuk menjamin intervensi bagi siswa
yang teridentifikasi memiliki masalah
VIII. Dukungan Sistem
8.1Layanan dukungan sistem dibentuk secara
kolaboratif oleh konselor dan administrator
8.2Konselor memberikan pengembangan
profesional bagi staff terkait dengan program
bimbingan dan konseling di sekolah
8.3Konselor berpartisipasi dalam aktivitas
pengembangan profesional
8.4Konselor berperan sebagai komite kurikulum
departemen, dewan penasehat tingkat
daerah/regional, komite masyarakat atau dewan
penasehat
IX. Kesepakatan Konselor
Sekolah/Administrator
9.1Ada pembagian yang jelas antara
akuntabilitas yang ditentukan terhadap
hasil dan tugas yang telah ditetapkan
9.2Menggambarkan hasil yang diharapkan
secara jelas
9.3Konselor dan administrator menyepakati
tugas-tugas konselor
9.4Konselor memutuskan bagaimana
mendistribusikan akses dan kasus kepada
siswa –tugas perkembangan, spesialisasi
bidang layanan, tingkatan jenjang,
random, counselor of the day, dsb.
X. Dewan Penasehat
10.1Dewan penasehat telah diorganisir dan
menetapkan tanggal pertemuan serta
mengidentifikasi tugas-tugas
10.2Dewan penasehat memiliki
keanggotaan representatif yang tepat
10.3Dewan penasehat melakukan
pertemuan sedikitnya dua kali dalam
setahun
10.4Panel penasehat meninjau audit
program bimbingan dan konseling,
ringkasan laporan hasil program dan
membuat rekomendasi yang dibutuhkan
XI. Penggunaan Data Dan Monitoring Siswa
11.1Data mengenai prestasi siswa di lingkungan distrik
sekolah dan lokasi sekolah dikumpulkan dan dipilah
11.2Data mengenai prestasi di lingkungan distrik sekolah dan
lokasi sekolah dikumpulkan dan dipilah
11.3Data mengenai standar dan kompetensi dikumpulkan dan
dipilah
11.4Konselor bertanggungjawab untuk memantau kemajuan
tiap-tiap siswa
11.5Ada maksud yang ditetapkan untuk memantau kemajuan
siswa dalam hal kompetensi terkait bimbingan dan
konseling termasuk prestasi akademik
11.6Masing-masing siswa memiliki maksud tersendiri untuk
mendokumentasikan kemajuan mereka, mengetahui
dimana dokumentasi tersebut disimpan dan memiliki akses
terhadap dokumen tersebut
11.7Aktivitas pemantauan ditentukan menurut distrik,
sekolah, dan tingkatan jenjang yang dinilai sepanjang
periode waktu tertentu
XII. Penggunaan Data Dan
Penutupan Kesenjangan
12.1Data dipilah menurut variabel misalnya
gender, etnisitas, dan tingkat jenjang
12.2Data dianalisis secara sistemik untuk
menentukan dimana ‘posisi’ siswa saat ini
dan dimana ‘posisi’ mereka seharusnya
12.3Perbedaan/kesenjangan yang
teridentifikasi sesuai dengan standar
nasional ABKIN
12.4Kebutuhan yang teridentifikasi menjadi
sumber untuk menentukan pelaksanaan
kegiatan penutupan kesenjangan
XIII. Rencana Tindakan (Kurikulum Bimbingan
Dan Penutupan Kesejangan)
13.0Rencana tindakan kurikulum bimbingan dibuat
konsepnya oleh tim bimbingan dan konseling selama
pertemuan yang telah direncanakan
13.1Rencana tindakan penutupan kesenjangan dibuat
konsepnya oleh tim bimbingan dan konseling selama
pertemuan yang telah direncanakan
13.2Rencana tindakan konsisten dengan tujuan program dan
kompetensi
13.3Rencana tindakan mengacu pada seluruh aspek program
dan bidang layanan karir, akademik, dan pribadi-sosial
13.4Rencana tindakan mencakup (1) bidang layanan, standar
dan kompetensi yang ingin dicapai, (2) deskripsi mengenai
aktivitas aktual dan kurikulum yang digunakan, (3) data
yang menentukan keputusan untuk mencapai kompetensi,
(4) waktu kegiatan yang akan diselesaikan, (5) siapa yang
bertanggung jawab menyampaikan layanan, (6) makna
dari evaluasi keberhasilan siswa -proses, persepsi atau
data hasil, dan (7) hasil yang diharapkan bagi siswa
…LANJUTAN
13.5Hasil dinyatakan dalam istilah yang mewakili
apa yang ingin didemonstrasikan oleh siswa
13.6Seluruh siswa termasuk dalam hasil program
13.7Konselor telah mengidentifikasi hasil-hasil yang
spesifik dimana mereka bertanggungjawab atas
hasil tersebut
13.8Rencana tindakan ditinjau dan ditandatangani
oleh administrator
13.9Rencana tindakan dan rencana penutupan
kesenjangan diselesaikan pada awal tahun ajaran
dan ditandatangani oleh konselor dan kepala
sekola
13.10Ada data tertulis mengenai rencana tindakan
yang mencakup administrasi program bimbingan
dan konseling sekolah
XIV. Penjadwalan/Kalendar
14.1Total waktu konselor yang digunakan dalam tiap
komponen sistem penyampaian telah diperbandingkan
dengan rekomendasi penggunaan waktu dari model
nasional ABKIN
14.2Agenda pelaksanaan program dianalisis seiring dengan
hasil program untuk menentukan prioritas dari sistem
penyampaian
14.3Daftar layanan dukungan sistem yang sesuai kebutuhan
(contohnya, aktivitas konseling/nonkonseling) telah dibuat
14.4Daftar mengenai aktivitas konseling/nonkonseling telah
disahkan oleh lembaga sekolah
14.5Ada kalendar induk (master calendar)14.6Kalendar induk
mengidentifikasi tingkatan jenjang, tanggal-tanggal dan
kegiatan-kegiatan
14.7Kalendar induk diterbitkan dan didistribusikan terhadap
orang-orang yang tepat yakni: siswa, staf sekolah,
orangtua, dan masyarakat
14.3Jadwal mingguan/bulanan konselor ditetapkan
XV. Laporan Hasil
15.1Ada batas waktu yang telah ditetapkan untuk melaporkan
bukti-bukti dari hasil yng telah dicapai
15.2Setiap siswa termasuk dalam hasil program
15.3Administrator yang bertanggung jawab terhadap program
bimbingan dan konseling sekolah telh secara aktif terlibat
dalam negosiasi terkait kesepakatan atas hasil
15.4Format hasil tertulis untuk pengumpulan data diterima
oleh administrator dan konselor
15.5Format hasil untuk pengumpulan data dari kegiatan
penutupan kesenjangan diterima oleh administrator dan
konselor
15.6Ada kesepakatan atas hasil yang membahas setiap aspek
program dan bidang layanan akademik, karir serta pribadi-
sosial
…LANJUTAN
15.7Data mengenai proses dikumpulkan
15.8Data mengenai persepsi yang mengukur pengetahuan,
sikap dan keterampilan siswa dikumpulkan (misalnya hasil
pre-post test kegiatan, laporan kegiatan)
15.9Data hasil dikumpulkan dan dipilah menurut kriteria
perilaku (tingkat kelulusan, kehadiran/absensi, perilaku
dalam kelas, prestasi akademik)
15.10Data jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang dikumpulkan dan dibahas
15.11Hasil dilaporkan pada administrator, konselor dan
lembaga sekolah
15.12Hasil dianalisis dan digunakan untuk mengembangkan
program bimbingan dan konseling di tahun-tahun
berikutnya
XVI. Evaluasi Kinerja Konselor
16.1Evaluasi dibuat untuk menilai kemampuan konselor
sekolah dalam hal pemahaman dan pelaksanaan dasar-
dasar program bimbingan dan konseling sekolah
komprehensif berbasis standar nasional ABKIN
16.2Evaluasi dibuat untuk menilai kemampuan konselor
dalam hal implementasi sistem penyampaian (kurikulum
bimbingan, perencanaan individual, layanan responsif dan
dukungan sistem)
16.3Evaluasi dibuat untuk menilai kemampuan konselor
dalam menangani program bimbingan dan konseling
sekolah16.4Evaluasi dibuat untuk menilai kemampuan
konselor dalam mengukur hasil dari program
16.5Evaluasi dibuat untuk menilai penggunaan komunikasi
profesional oleh konselor di dalam komunitas sekolah
16.6Evaluasi dibuat untuk menentukan pemenuhan konselor
sekolah atas tanggungjawab untuk pengembangan
profesional (penggunaan data, teknologi dan standar-
standar etis)
16.7Evaluasi dibuat untuk menilai kemampuan konselor
sekolah untuk menjadi pemimpin, advokat bagi siswa dan
agen perubahan bagi sistem
XVII. Audit Program
17.1Program diaudit setiap satu tahun sekali
17.2Proses audit disesuaikan dengan komponen
program dan mencakup seluruh komponen
program
17.3Hasil audit didiskusikan pada awal tahun ajaran
dan menentukan arah program tahun berikutnya
17.4Rencana tertulis jangka panjang untuk
pengembangan program bimbingan dan
konseling sekolah dipublikasikan dan direvisi
setiap tahunnya
17.5Program bimbingan dan konseling sekolah
telah disahkan oleh lembaga pendidikan distrik
sekolah
TERIMA KASIH
SELAMAT MEMBUAT PROGRAM!

Anda mungkin juga menyukai