Anda di halaman 1dari 30

STRATEGI MEMBANTU SISWA

MELALUI BIMBINGAN DAN


KONSELING

Oleh
Nandang Rusmana

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
Bidang administrasi Administrasi
dan kepemimpinan dan Supervisi

Pengajaran kurikuler
Pendidikan jabatan Tujuan :
Bidang pengajaran Pendidikan khusus Perkembangan yang
Pengajaran remedial optimal dari individu

Bidang
pembinaan siswa Bimbingan
dan upaya lainnya

Gambar 1
Kedudukan Bimbingan dan konseling dalam Program Dalam Pendidikan
2
Gambar 2
The Interrelationship of interviewing, counseling, and psychotherapy
PENDIDIKAN BIMBINGAN KONSELING PSIKOTERAPI

Gambar 3
Keterkaitan Antara Pendidikan, Bimbingan, Konseling, dan Psikoterapi
Gambar 4
Posisi Bimbingan dan Konseling Di Sekolah
5
3. Ruang Lingkup Program
Ranah Akademik-Belajar untuk belajar
(Learning to Learn)
Ranah karier/vokasional-Belajar untuk
menghasilkan (Learning to Earn)
Ranah pribadi/sosial-Belajar untuk hidup
(Learning to Life)
3. a. Ranah Akademik
 Tujuan 1 : Keterampilan untuk belajar
Para siswa dapat memperoleh sikap, pengetahuan dan keterampilan
yang memberikan sumbangan bagi efektivitas belajar disekolah
hingga melintasi sepanjang rentang kehidupannya.
 Tujuan 2: kegemilangan Skolastik
Para siswa dapat merampungkan jenjang sekolah dengan persiapan
akademik yang memadai terutama dalam penentuan pilihan di
antara opsi-opsi substansial pasca-sekolah-lanjutan termasuk
sekolah atau pekerjaan, salah satunya.
 Tujuan 3: Sukses Akademik menuju Sukses Hidup.
Para siswa dapat memahami hubungan antara sekolah dengan
kehidupan, baik di rumah maupun di masyarakat
3. b. Ranah Karir
 Tujuan 4: Intevigasi Aneka Karier
Para siswa dapat memperoleh keterampilan
melakukan investigasi terhadap dunia kerja sekaitan
dengan pengetahuan-diri dan pembuatan keputusan
tentang bidang karier yang akan digeluti.
 Tujuan 5: Sukses Karier
Para siswa dapat memanfaatkan berbagai strategi
untuk meraih kesuksesan dan kepuasan karier di masa
depan.
 Tujuan 6: Relasi antara bersekolah dengan bekerja
Para siswa dapat memahami relasi antara berbagai
kualitas kepribadian, pendidikan, dan latihan dengan
dunia kerja.
3. c. Ranah Pribadi-Sosial
 Tujuan 7:Menghargai diri sendiri/oranglain
Para siswa dapat memperoleh sikap,pengetahuan dan
keterampilan interpersonal yang dapat membantu
mereka memahami dan mengahargai diri sendiri dan
orang lain.
 Tujuan 8:Keterampilan merancang/menaklukan Tujuan
Para siswa dapat membuat keputusan, merancang tujuan
dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meraih
tujuan.
 Tujuan 9: Keterampilan Melangsungkan dan
Menyelamtkan Hidup
Para siswa dapat memperoleh pemahaman tentang
keterampilan menyelamatakan dan melangsungkan
hidup.
Bidang Pribadi-Sosial
Menghormati diri sendiri
dan orang lain
Penetapan tujuan dan
pengembangan keterampilan
Keterampilan bertahan hidup

Kurikulum Prencanaan
Bimbingan Student Individual
Achievement
and Sucess

Bidang Akademik Bidang Karir


Keterampilan belajar Investigasi karir
Sukses di sekolah Kesuksesan
Kesuksesan akademik Dalam berkarir
bagi kesuksesan hidup Hubungan antara
sekolah dan pekerjaan

Layanan Dukungan
Responsif Sistem

Gambar 5
Strategi Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
10
4. a. Layanan Preventif/Layanan Dasar
(Kurikulum Bimbingan)
Fokus
Membekali Siswa dengan pengetahuan
tentang pertumbuhan dan perkembangan
yang normal, memajukan pertumbuhan
pribadi yang positif dan mendampingi
mereka untuk memperoleh dan
memanfaatkan keterampilan-keterampilan
yang dibutuhkan untuk pengisian peran
hidup mereka yang luas.
Impelementasi Layanan
Preventif
 AKTIVITAS KELAS-Konselor dapat
berkolaborasi bersama para Guru pembimbing
menyelenggrakan sebagian layanan dasar melaluai
satu aktivitas atau unit belajar dalam kelas.
 AKTIVITAS KELOMPOK-Konselor
mengarahkan kelompok diluar kelas agar
dapat ,mengembangkan minat atau kebutuhan
mahasiswa yang sudah dapat teridentifikasi.
Konselor menyusun rencana dan mengarahkan
berbagai aktivitas-terstruktur yang didesain untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan siswa
yang turut serta dalam kelompok.
Ruang lingkup
Sebagai ruang lingkup dari komponen
perencanaan individual ini adalah standar
kompetensi kemandirian siswa berdasarkan tugas
perkembangan siswa yang dirumuskan oleh
ABKIN. Standar kompetensi ini dijadikan acuan
dalam merumuskan kompetensi yang ingin
dicapai oleh siswa meliputi landasan hidup
religius, landasan perilaku etis, kematangan
emosi, kematangan intelektual, kesadaran
tanggung jawab sosial, kesadaran gender,
pengembangan pribadi, prilaku kewirausahaan,
wawasan dan kesiapan karir, kematangan
hubungan dengan teman sebaya, kesiapan diri
untuk menikah dan berkeluarga.
4. b. Layanan Responsif/Kuratif
Fokus Layanan Responsif
Layanan-layanan responsif merupakan
segenap reaksi terhadap kebutuhan atau
kerisauan individual siswa yang muncul
dengan mendadak. Isyu persoalan trsebut
kemungkinan meliputi permasalahan
akademik, krisis pribadi, hubungan sosial,
keselamatan diri dn informasi karier.
Implementasi Layanan
Responsif/kuratif
1. Konseling Individual
2. Penanggulangan Krisis
3. Resolusi Konflik dan Konferensi Kasus
4. Mediasi teman sebaya
5. Konseling-jangka pendek
6. Konseling kelompok
7. Program fasilitas/advokasi teman
sebaya/Peer Guidance/Peer Counseling
8. Model Asistensi siswa
9. Pengalih-tanganan (referal)
10. Konsultasi
Ruang Lingkup Layanan
Responsif/Kuratif
Komponen ini bersifat sebagai pendukung
bagi komponen Kurikulum Bimbingan
dan Perncanaan Individual, Selain juga
menuntut kerjasama dan dukungan dari
segenap staff demi tercapainya
implementasi yang gemilang.
4. c. Perencanaan Individual
FOKUS
Titik fokus komponen ini ditujukan pada upaya
mendampingi setiap siswa dalam pengembangan,
analisis dan evaulasi terhadap tujuan dan rencana
akademik, pekerjaan dan pribadinya.
IMPLEMENTASI
Assesmen, Penempatan, dan Penyaluran
KOMPONEN
Perencanaan individual dapat diprakarsai dalam
aktivitas klasikal dan kelompok yang termasuk
dalam layanan dasar namun pada akhirnya
aktivitas tersebut dijadikan sebagai fokus pada
babak perencanaan individual bersama konselor.
4. d. Dukungan Sistem
Fokus
Konselor menampilkan dukungan
terhadap berbagai program di luar
konseling. Dukungan tersebut melingkupi
bidang pengembangan program,
organisasi dan administrasi BK,
kerjasama dan Konsultasi dengan para
pimpinan dan stake holder lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
Implementasi Dukungan Sistem
1. Pengembangan Program
2. Perluasan Jangkauan Keterlibatan
(Networking&Outreach)
3. Program Kepenasehatan
4. Pengembangan Karir (CPD)
5. Pengembanagan Materi Bimbingan (Penelitian dan
Pengembangan)
6. Program Edukasi Untuk Orang Tua
7. Penjalinan Relasi dengan Public (Public Relations)
8. Evaulasi Program
9. Pemantauan Terhadap Sistem Penyelanggaraan
Program
Model BK Komprehensif
Nandang. R UPI 20
A. Landasan
Filosofi (asumsi, filosofi)
Pernyataan misi (visi dan misi)
Domain (akademik, karir, pribadi sosial)
Standar, kompetensi dan indikator
(standar kompetensi ABKIN)

21
B. Sistem Manajemen
Kesepakatan
Dewan penasehat (pengorganisasian)
Penggunaan Data (Monitoring siswa,
menutup kesenjangan)
Perencanaan tindakan
Penggunaan waktu
Penjadwalan

22
C. Sistem Penyampaian
Kurikulum bimbingan
Perencanaan individual dengan siswa
Layanan responsif
Dukungan sistem

23
D. Akuntabilitas
Laporan hasil
Evaluasi kinerja konselor
Audit/evaluasi program

24
E. Tema
Kepemimpinan
Advokasi
Kolaborasi dan pembentukan Tim
Perubahan sistemik

25
1. Pernyataan Misi
Salah satu aspek esensial dari
pembentukan suatu program konseling
adalah pernyataan misi program. Pada
pengembangan program mutakhir,
penentuan pernyataan misi yang
merangkum keseluruhan arah dan visi
program merupakan hal yang kritis.
Karena itu, pernyataan misi harus
spesifik, ringkas dan jelas sesuai program
bimbingan dan konseling bermaksud.
2. Pernyataan Filosofi
Suatu pernyataan tentang filosofi program
BK berisi harapan dan cita-cita luhur yang
mereflekssikan fungsi dan peran BK dalam
proses pendidikan. Pernyataan tentang
filosofi program dilandaskan pada Visi dan
misi sekolah. Keyakinan ini mengacu pada
upaya untuk memfasilitasi pertumbuhan
dan perkembangan siswa dalam meraih
ragam kompetensi akademik, sosial pribadi
dan karir sebagai siswa.
3. Pengembangan Tujuan
Program
Tujuan program BK diarahkan pada
upaya untuk merumuskan kontribusi
fungsi dan peran BK dalam meningkatkan
mutu Siswa sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
4. Sistem Penyelenggaraan
Titik tekan sistem penyelenggaraan
program Bimbingan dan Konseling
difokuskan pada empat komponen,
yakni :
Layanan Dasar
Layanan perencanaan individual
Layanan Responsif
Layanan Dukungan Sistem
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai