DISUSUN OLEH:
2023
1
PETA KONSEP
KONSELING
INDIVIDUAL
PROSES
KONSELING
INDIVIDUAL
ETIKA DALAM
KONSEP DASAR
KONSELING
KONSELING
INDIVIDUAL
TUJUAN
KONSELOR DAN
KONSELING
KLIEN
INDIVIDUAL
2
A. Pengertian Konseling Individual
memiliki banyak arti yang berasal dari beberapa kata yang dapat di identifikasi sebagai asal kata konseling
Konseling, dari bahasa latin "consilium" yang berarti bersama dengan, dari bahasa Anglo "sellan" yang
berarti menjual atau menyampaikan dan yang terakhir dari Bahasa Inggris "counsle" yang artinya
nasehat.Konseling individul dapat diartikan sebagai bimbingan dan layanankonseling yang memungkinkan
peserta didik mendapatkan layanan langsung (tatapmuka) secara individu dengan guru pembimbing, dalam
rangka pembahasan pengentasan masalah pribadi yang di derita konseling. Menurut pendapat Sofyan S.dala
bukunya yang berjudul Bimbingan Konseling menyatakan bahwa konselingindividual merupakan salah
satu cara pemberian bantuan secara perorangan dansecaralangsung. Pemberian bantuan dilaksanakan secara
face to face relationship ,antara konselor dan siswa, penyelesaian masalah dengan individu ini biasanya
Konseling individual memiliki dua tujuan vaitu umum dan khusus, tujuan umum nya sebenarnya untuk
membantu klien dalam mengidentisikasi permasalahan nya, dan membantu klien dalam menyadari lifestyle
yang mereka miliki, serta membantu mereka untuk mengurangi penilaian negative dalam diri mereka
sendiri. tujuan khusus dari konseling individual adalah, untuk membantu klien menyelesaikan
permasalahan dalam diri mereka yang tidak bisa mereka selesai kan sendiri, dengan memberikan beberapa
Adapun menurut ahli Rahman (2003) tujuan dari konseling individu adalah sebgaai berikut:
1. Tujuan perkembangan yaitu untuk membantu klien dalam proses pertumbuhan dan perkembangan serta
2. Tujuan pencegahan, yakni konselor membantu klien untuk menghindari hal -hal yang tidak dinginkan.
3
3. Tujuan perbaikan, yakni konselor membantu klien, membatasi dan memperbaiki pertumbuhan yang tidak
diinginkan.
4. Tujuan penyelidikan, yaitu konselor membantu klien dalam menguji kelayakan dalam memeriksa
5. Tujuan penguatan, yaitu membantu klien dalam menyadari apa yang ia pikirkan, lakukan, dan apa yang
dapat dirasakan.
7. Tujuan fisiologis, yaitu menghasilkan pemahaman dasar untuk membiasakan hidup yang sehat.
8. Tujuan psikologis, yaitu untuk mmebantu perkembangan sosial yang baik, belajar mengontrol emosi,
Konseling Individu selain memiliki tujuan ia juga memiliki fungsi dalam melakukan nya, ada beberapa
fungsi yang menjadi alasan mengapa konseling individu dilakukan. Adapun fungsi dari konseling
Prinsip konsultasi memfasilitasi pengembangan proses yang ada di dalamnya dalam layanan konsultasi
pribadi. Konselor masuk ke dalam pribadi klien dan klien masuk ke dalam karakternya. Proses layanan
konsultasi dibangun sesuai dengan suasana di mana kemampuan unik klien dibangun untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Ada sejumlah Asas-Asas konsultasi mencakup hal-hal berikut
a. Kerahasiaan
b. Kesukarelaan.
4
c. Keterbukan.
d. Kekinian
f.Kemandirian
e.Kegiatan.
g. Kedinamisan.
h. Keterpaduan
Beberapa teknik yang dapat dilakukan ketikan sedang melakukan konseling individual.Teknik-teknik ini
perlu untuk di ketahui bagi seorang kenselor agar Ketika ia menghadapi klien sudah memiliki skill yang
baik
5
DAFTAR PUSTAKA
Bhargava, S., & Sriram, S. (2016). Counsellor characteristics and the counselling experience. In
Counselling in India (hal. 13–33). Singapore: Springer. Borg, W. R., & Gall, M. D. (2007).
Developmental Counseling and Therapy as a Model for School Counselor Consultation with
systematic design of instruction. New York: Longman. Dinkmeyer, J., Jon, C., & Michel, R. E.
6
7
REVIEW JURNAL
Tahun 2022
Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan program bimbingan dan
konseling dalam meningkatkan keterampilan social siswa. Hal ini
didasarkan temuan awal yang menunjukan keterampilan social siswa
di sekolah perlu ditingkatkan.
Subjek Penelitian Siswa Sekolah Dasar TMIP
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Research & Development.
8
Pengembangan program layanan bimbingan dan konseling di SD
TMIP yang telah disusun oleh peneliti adalah: (a) Pengembangan
Jaringan (networking) antara kepala sekolah guru dan orangtua, (b)
Pengembangan Kegiatan Manajemen Bimbingan dan Konseling.
Peneliti merekomendasikan kerangka kerja bimbingan dan konseling
yang meliputi empat aspek asesmen lingkungan, harapan dan kondisi
lingkungan, komponen program tahunan, dan strategi pelayanan, (c)
Pengembangan dan jenis Pelayanan bimbingan dan konseling, (d)
Kerangka desian dan rencana aksi pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling di SD TMIP.
Kelebihan Penelitian Kelebihan pada jurnal ini adalah penulis dengan sangat detail
menjabarkan Analisa yang dibutuhkan untuk meningkatkam
keterampilan siswa sehingga hasil yang diperoleh akan terlaksana
dengan maksimal.
Kekurangan Penelitian Kekurangan pada jurnal ini adalah tidak menuliskan dampak dari
pelaksanaan program ini.
kesimpulan Dalam pengembangan program bimbingan dan konseling diperlukan
dukungan dari semua warga sekolah khususnya kepala sekolah dan
staf profesional. Sementara itu, staf profesional bimbingan di sekolah
dapat memberikan dukungan sistem kepada guru melalui tingkat
konsultasi kolaboratif yang lebih besar dalam mengembangkan
kurikulum bimbingan kelas dan membimbing siswa yang berisiko
(periaku negatif). Pada tingkat kebijakan, Biro Pendidikan harus
mengambil inisiatif untuk memastikan bahwa semua guru di sekolah
dasar diberi kesempatan untuk melakukan pelatihan dalam jabatan
yang relevan dalam prinsip dan praktik bimbingan dan konseling.