Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINI RISET

PANDANGAN SALA SATU GURU BK SMPN 35 MEDAN TERHADAP


DASAR-DASAR BK

Dosen pengampu:
Nindya Ayu Pristanti,S.Pd,M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 1

1. Dina Junita Sinaga (1233151060)


2. Ayu Septiani (1232151006)
3. Kevin Saragi (1231151037 )
4. Natanael Simanjuntak (1233151029)

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah Laporan Mini Riset ini yang berjudul “Pandangan sala satu
guru BK SMPN 35 terhadap Dasar Dasar Bimbingan Konseling” untuk memenuhi tugas
mata kuliah Dasar Dasar Bimbingan Konseling.

Dan besar harapan kami semoga tugas makalah laporan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, unntuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini baik yang berkenan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku
para penulis usahakan. Oleh karena itu kami saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, November 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI .....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................5

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS..................................................................6

2.1 Kajian teori ............................................................................................................6


2.2 Hipotesis ................................................................................................................8

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................9

3.1 Tempat dan Waktu Survey .....................................................................................9


3.2 Jenis Penelitian .....................................................................................................9
3.3 Subject Survey .......................................................................................................9
3.4 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................................9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................11

1.1 Gambaran Hasil Identifikasi ...............................................................................11


1.2 Analisis Pembahasan ..........................................................................................12

BAB V PENUTUP ...........................................................................................................13

5.1 Kesimpulan ..........................................................................................................13

5.2 Saran ....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................14

LAMPIRAN ....................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bimbingan dan konseling adalah merupakan sebuah proses tolong menolong antara
individu satu dengan individu yang lain untuk memahami diri mereka sendiri. Di dalam
pendidikan bimbingan dan konseling mewakili hasrat masyarakat untuk membantu individu,
sumbangan bimbingan dan konseling menambah kepahaman tentang informasi pendidikan,
vokasional dan social yang diperlukan untuk membuat pilihan secara berpengetahuam bagi
pelajar.Dalam pendidikan, konselor sekolah sebagai individu yang tidak diharapkan bertindak
sebagai hakim atau penilai. Konselor berbeda dengan guru, pengurus sekolah dan orang tua
dalam tugasnya di sekolah. Konselor tidak bertanggung jawab seperti guru untuk
memastikan bahwa pelajar mencapai dalam bidang akademik. Oleh karena itu konselor
mampu untuk mengadakan hubungan yang harmonis sehingga tercapai pertumbuhan dan
perkembangan pelajar.Bimbingan dan konseling ada untuk menolong pelajar memahami
berbagai pengalaman diri, peluang yang ada serta pilihan yang terbuka untuk mereka dengan
menolong mereka mengenal, membuat interpretasi dan bertindak terhadap kekuatan sendiri,
dan bersumber dari diri mereka dan bertujuan untuk mempercepat perkembangan diri
pelajar. Seorang konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan
profesional, oleh sebab itu praktiknya harus mengikuti asas-asas, dan landasan-landasan
tertentu.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Pengertian Bimbingan Konseling Menurut guru BK SMPN 35 Bandar Selamat.
2. Pengertian Bimbingan Konseling dalam Konteks Pendidikan
3. Bagaimana Peran guru BK Dalam mengimplementasikan Bimbingan
Konseling di Sekolah

4
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mendiskripsikan Pengertian Bimbingan Konseling Di SMPN 35 Bandar
Selamat.
2. Untuk mengetahui peran guru BK dalam mengimplementasikan Bimbingan
Konselling di sekolah

1.4 Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kejelasan teoritis serta pemahaman tentang
pengertian bimbingan konseling di SMPN 35 Bandar Selamat. Di samping itu, penelitian ini
berguna sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya dan
perbendaharaan perpustakaan untuk kepentingan ilmiah selanjutnya.

5
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 KAJIAN TEORI


Bimbingan dan konseling adalah program yang dilakukan secara teratur, terencana, dan
sistematis untuk membantu peserta didik mencapai standar perkembangannya dalam bidang
akademik, karir, pribadi, dan sosial. Program ini dilakukan oleh personel yang profesional
dan bersertifikat, dan memiliki sumber dan materi yang mendukung. Bimbingan dan
konseling membantu individu dalam mengatasi masalah, mengembangkan potensi positif,
dan memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Landasan bimbingan dan konseling terdiri
dari landasan filosofis, psikologis, sosiologis, multikultural, dan ilmiah. Program bimbingan
dilakukan dengan menggunakan pendekatan tim, di mana seluruh staf sekolah dilibatkan
dalam kegiatan bimbingan, tetapi konselor profesional dan bersertifikat adalah ujung tombak
dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling adalah suatu program yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a) memiliki standar pencapaian perkembangan peserta didik,
b) memiliki aktivitas dan proses untuk membantu peserta didik mencapai standar
perkembangannya,
c) aktivitas dilakukan oleh personel yang profesional dan bersertifikat,
d) memiliki sumber dan materi yang mendukung,
e) memiliki personel dan hasil bimbingannya dievaluasi.

Program bimbingan dilakukan secara teratur, terencana, dan sistematis didasarkan


pada upaya membantu peserta didik berkembang dalam bidang akademik, karir, pribadi, dan
sosial. Program bimbingan lebih mengutamakan pada upaya membantu seluruh peserta didik
mengalami pertumbuhan dan perkembangannya. Program bimbingan juga membantu peserta
didik yang menghadapi krisis dan masalah yang harus segera diatasi. Program bimbingan
dilakukan dengan menggunakan pendekatan tim, di mana seluruh staf sekolah dilibatkan
dalam kegiatan bimbingan, tetapi konselor profesional dan bersertifikat adalah ujung tombak
dalam melaksanakan program bimbingan.

6
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a) fungsi pemahaman,
b) fungsi pengembangan,
c) fungsi pencegahan,
d) fungsi penyembuhan,
e) fungsi penyesuaian,
f) fungsi adaptasi, dan
g) fungsi penyaluran.

Fungsi-fungsi ini membantu individu dalam mengatasi masalah, mengembangkan


potensi positif, dan memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Landasan bimbingan dan
konseling terdiri dari landasan filosofis, psikologis, sosiologis, multikultural, dan ilmiah.
Landasan ini menjadi faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya
oleh konselor dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Landasan ilmiah
dan teknologi membicarakan sifat keilmuan bimbingan dan konseling, yang merupakan
berbagai pengetahuan tentang bimbingan dan konseling yang tersusun secara logis dan
sistematik.
Untuk menerapkan konsep dasar dalam praktik bimbingan dan konseling, berikut
adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. *Memahami landasan bimbingan dan konseling*: Tahui dasar-dasar teoritis, filosofis,


psikologis, sosial-budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam pelayanan
bimbingan dan konseling[1].

2. 2.*Mempersiapkan diri*: Konselor harus memiliki kesadaran akan budaya dan


filosofi yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, serta mampu mengantisipasi
hambatan komunikasi dan beradaptasi terhadap berbagai situasi.

3. *Mengembangkan keterampilan dan kompetensi*: Konselor harus menguasai


keterampilan dan kompetensi yang diperlukan dalam pelayanan bimbingan dan
konseling, seperti mengajarkan, berorientasi, merujuk, dan melakukan konseling
individu, grup, konsultasi, dan mediasi.

7
4. *Menerapkan pendekatan multikultural*: Konselor harus mengadopsi pendekatan
multikultural dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, yang
melibatkan pemahaman dan respect terhadap budaya yang berbeda.

5. 5.*Menggunakan teknologi*: Konselor harus menggunakan teknologi dalam


pelayanan bimbingan dan konseling, seperti teknologi informasi dan komunikasi
(TekInfoKom), untuk menciptakan lingkungan belajar yang kaya dan inklusif.

6. *Melakukan penelitian dan pengembangan*: Konselor harus terus berencana,


mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, serta melakukan penelitian dan
pengembangan dalam bidang bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kualitas
pelayanan.

7. *Mengembangkan kerjasama dengan staf dan masyarakat*: Konselor harus


berkoordinasi dan bekerjasama dengan staf dan masyarakat untuk menciptakan
lingkungan belajar yang harmonis dan produktif.

8. *Menggunakan bahasa yang sesuai*: Konselor harus menggunakan bahasa yang


sesuai dengan situasi dan klien, baik dalam bentuk bahasa formal atau informal, untuk
menciptakan komunikasi yang efektif dan menyampaikan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, konselor dapat menerapkan konsep dasar


dalam praktik bimbingan dan konseling dengan lebih efektif dan sesuai dengan situasi dan
klien.

2.2 HIPOTESIS

Hipotesis Penelitian ini adalah bahwa Penerapan dasar dasar BK Memiliki dampak positif
terhadap siswa SMPN 35 Bandar Selamat.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu survey


Penelitian ini kami lakukan di SMP Negeri 35 Bandar Selamat, Kec. Medan
Tembung, kota Medan, Sumatera Utara dan dilakukan pada tanggal 25 November 2023, yang
mana observasi dilakukan selama kurang lebih 1 jam.

3.2 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu wawancara, yang mana
wanwancara tersebut kami lakukan dengan sala satu guru BK yang mengajar di SMP Negeri
38 Bandar Selamat, Kec. Medan Tembung, kota Medan, Sumatera Utara. Metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah. Pada penelitian ini, peneliti menyajikan hasil penelitian secara kualitatif deskriptif
yaitu data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka, Data tersebut
berasal dari naskah wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan
guna mendokumentasikan proses penelitian sebagai bukti dalam pelaksanaan penelitian.
Peneliti melibatkan 1 informan dalam penelitian ini. Adapun data-data yang peneliti dapatkan
dalam penelitian ini yakni berupa data (naskah) wawancara dalam bentuk rekaman
(recording), catatan lapangan, foto serta video. Selanjutnya data yang didapat dalam bentuk
rekaman wawancara ditranskip secara utuh untuk kemudian digabungkan dengan data-data
lain yang berasal dari catatan lapangan, video dan foto. Setelah semua data terkumpul,
peneliti kemudian menganalisis data-data tersebut dan selanjutnya menyusun data- data yang
telah diperoleh kedalam bentuk deskripsi kata-kata.

3.3 Subject survey


Subjek dalam penelitian ini adalah sala satu Guru Bimbingan Konseling di SMPN 35
Bandar Selamat.

3.4 teknik pengumpulan data


Teknik yang dilakukan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan
melakukan wawancara dengan sala satu guru BK yang mengajar di SMP Negeri 35 Bandar

9
Selamat, Kec. Medan Tembung, kota Medan, Sumatera Utara. Wawancara adalah bentuk
komunikasi antar dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari
seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.
Secara garis besar wawancara dibedakan menjadi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan
wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam,
wawancara intensif, wawancara kualitatif dan wawancara terbuka (open-ended interview).
Sedangkan wawancara terstruktur sering juga disebut wawancara baku (standardized
interview), yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis)
dengan pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disediakan (Mulyana, 2002: 180)

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Hasil Identifikasi


Berikutt adalah hasil wawancara yang dilakukan kelompok kami kepada Guru
SMP Negeri 35 Bandar Selamat terkait tugas mini riset mengenai Dasar dasar Bimbi
ngan Konseling yang ada di SMP Negeri 35 Bandar Selamat.

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana ibu menjelaskan Ibu dapat menjelaskan bahwa
pengertian bimbingan dan bimbingan dan konseling adalah
konseling secara sederhana ? proses membantu seseorang atau
siswa untuk mengenali dan mengatasi
masalah pribadi serta
mengembangkan potensi diri siswa.
2 Apa arti bimbingan dan Bagi ibu secara pribadi, bimbingan
konseling bagi ibu secara pribadi dan konseling merupakan sarana
? untuk memberikan dukungan
emosional dan bantuan dalam
mengatasi tantangan hidup.
3 Menurut ibu, mengapa Ibu menganggap bimbingan dan
pengertian bimbingan dan konseling penting dalam konteks
konseling penting dalam konteks pendidikan karena dapat membantu
pendidikan?. siswa mengatasi hambatan belajar,
mengembangkan keterampilan sosial,
dan menentukan jalur karir yan
4 bagaimana ibu melihat peran Ibu melihat peran guru BK sebagai
guru BK dalam kunci dalam mengimplementasikan
mengimplementasikan bimbingan dan konseling di sekolah,
bimbingan dan konseling di karena mereka dapat memahami
sekolah? kebutuhan siswa secara holistik dan
memberikan panduan yang relevan.

11
5 apakah ibu percaya bahwa Ibu percaya bahwa pemahaman yang
pemahaman yang baik tentang baik tentang bimbingan dan konseling
pengertian bimbingan dan dapat meningkatkan kesejahteraan dan
konseling dapat meningkatkan pengetahuan siswa, karena membantu
kesejahteraan dan pengetahuan mereka mengelola stres,
siswa?.mengapa atau tidak? meningkatkan motivasi, dan
merencanakan masa depan dengan
lebih baik.

1.2 Analisis pembahasan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah kami lakukan, bahwasanya guru BK di
SMA negeri 35 Medan dapat menjelaskan dan menerapkan bimbingan dan konseling
disekolah.

Bimbingan dan konseling sangatlah penting terutama dalam konteks pendidikan karena
sebagai tenaga pendidik guru BK mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dalam
kegiatan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Kegiatan bimbingan dan konseling
disekolah dapat membantu peserta didik dalam upaya menemukan jati dirinya, penyesuaian
terhadap lingkungan serta dapat merencanakan masa depannya sehingga dapat
berkembang secara optimal.

12
BAB V

PENUTUP

1.1 kesimpulan

Dalam penelitian yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa Dasar-dasar


bimbingan konseling (BK) memiliki peran penting dalam pandangan guru BK SMPN 35
Tembung. Dimana melalui Bimbingan dan Koneling kita dapat membantu individu
mengatasi masalah dan mengembangkan potensi diri. Konsep dasar seperti empat komponen
dasar BK (pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan), aspek-aspek perkembangan, dan
prinsip-prinsip dasar komunikasi menjadi landasan bagi praktisi BK. Kesimpulannya,
pemahaman mendalam terhadap dasar-dasar BK adalah kunci untuk memberikan dukungan
yang efektif dalam pengembangan pribadi dan penyelesaian masalah.
Bimbingan dan konseling sangatlah penting terutama dalam konteks pendidikan
karena sebagai tenaga pendidik guru BK mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang
dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Kegiatan bimbingan dan
konseling disekolah dapat membantu peserta didik dalam upaya menemukan jati dirinya,
penyesuaian terhadap lingkungan serta dapat merencanakan masa depannya sehingga dapat
berkembang secara optimal.

1.2 saran
Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara
optimal sesuai dengan agenda-agenda yang sudah dibuat agardapat di laksanakan dan dapat
membantu peserta didik untuk mampu mengarahkan perilakunya ke hal-hal positif sehingga
mampu membentuk karakter dan kepribadian peserta didik yang baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid I, Erlangga, Jakarta

Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif / penulis, Prof. DR. Lexy J. Moleong,
M.A. Bandung: Online Public Access Catalog.Sugiyono. 2005.MetodePenelitian
Kuantitatif KualitatifDanR&D.Bandung:Alfabeta

Syafaruddin,(2019),Dasar Dasar Bimbingan Konseling,Perdana Publishing.

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai