Anda di halaman 1dari 15

BIMBINGAN KONSELING

Laporan Wawancara Bimbingan Konseling

pada kelas IVa SD N 37 Talang Kelapa

Disusun Oleh :

Desti Eka Damayanti (2021143774)


Hartanti Sinta Mutiara (2021143763)
Agung Pranoto (2021143747)

Dosen Pengampu : Ramtia Darma Putri S.Pd,M.Pd,kons

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu


Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya penulis dapat
menyusun laporan ini tepat pada waktunya. Laporan penelitian ini membahas
tentang “Bimbingan Konseling di SD”.
Dalam penyusunan laporan ini, kami penulis banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi.
Olehnya karena itu, saya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen saya ibu Ramtia Darma Putri S.Pd,M.Pd,kons,
dan dewan guru yang di wawancara ibu Ayu Anisa S.Pd telah ikut membantu
dalam penyusunan laporan ini.
Saya sebagai Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan guna untuk penyempurnaan laporan
selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Palembang, 4 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................5
D. Tujuan Penelitian...........................................................................5
E. Manfaat Penelitian.........................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI...........................................................................6
A. Pengertian Bimbingan Konseling.................................................6
B. Tujuan Adanya Bimbingan Konseling.........................................8
C. Permasalahan Yang Ada di SD.....................................................9
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................10
A. Waktu dan Tempat Penelitian......................................................10
B. Metode Dan Desain Penelitian......................................................10
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................10
BAB IV PENUTUP....................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................12
B. Saran...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13
LAMPIRAN................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
bimbingan konseling atau yang seringkali disingkat menjadi BK ini
adalah serangkaian aktivitas yang berupa bantuan yang dilakukan oleh
seorang ahli pada konseling dengan cara tatap muka, baik itu secara individu
ataupun kelompok dengan memberikan pengetahuan tambahan. Pengetahuan
tambahan itu nantinya diharapkan bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi
dan menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh konseling, yakni dengan
cara terus-menerus dan sistematis. Bimbingan konseling ini juga telah diatur
di dalam Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995 mengenai Petunjuk
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Disini disebutkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan
pelayanan bantuan yang ditujukan untuk peserta didik, baik itu individu
ataupun kelompok supaya mandiri dan tetap bisa berkembang secara optimal.
Tak hanya itu saja, bimbingan yang diberikan juga meliputi bimbingan sosial,
karir, belajar, dan lainnya melalui berbagai macam layanan dan juga kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Pada intinya, bimbingan
konseling adalah sebuah proses interaksi antara konselor dan juga konseli.
Baik itu secara langsung ataupun tidak langsung dalam rangka membantu
para konseli supaya bisa mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya
atau bisa memecahkan masalah yang sedang mereka alami.
Selain itu, bimbingan konseling juga bisa disebut sebagai salah satu
upaya yang sistematis, objektif, berkelanjutan, dan logis, serta terprogram
yang mana dilakukan oleh para konselor untuk memberikan fasilitas
pengembangan konseli supaya mereka bisa mencapai kemandirian dan
mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana program BK di SD?
2. Apa saja masalah BK yang sering terjadi di SD?
3. Bagaimana cara mengatasi masalah BK di SD?
4. Bagaimana dampak yang terlihat dari program BK di SD?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskrpsikan program BK di SD
2. Menjelaskan masalah yang sering terjadi di SD
3. Dapat mengetahui cara mengatasi masalah Bk di SD
4. Dapat melihat dampak yang terjadi dari permasalahan BK di SD

D. Tujuan Penelitian
1. Teridentifikasi adanya program BK di SD N 37 Talang Kelapa
2. Dapat menegtahui permasalahan dan dampak dari program yang
dilaksanakan di SD N 37 Talang Kelapa
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini bisa mengetahui tentang terlaksana atau
tidaknya program BK di SD N 37 Talang Kelapa, sehingga ada solusi tertentu
mengatasi hal tersebut.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Bimbingan Konseling


Pengertian Bimbingan Konseling Menurut Para Ahli Berikut ini
adalah beberapa pengertian bimbingan konseling dari para ahli. Yuk kenali
apa itu bimbingan konseling dengan lebih dalam melalui penjelasan di bawah
ini:
1. Abu Ahmadi (1991)
Menurut Abu Ahmadi, bimbingan konseling merupakan bantuan
yang diberikan kepada para individu atau kelompok supaya dengan
potensi yang mereka miliki, mereka mampu untuk mengembangkannya
secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan
sekitar, dan juga mengatasi hambatan untuk menentukan rencana masa
depan yang lebih baik lagi.
2. Priyatno dan Erman Amti (2004)
Menurut mereka berdua, bimbingan adalah suatu proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang ataupun
beberapa orang individu, baik itu anak-anak, remaja, ataupun orang
dewasa. Supaya orang yang dibimbing bisa mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dengan lebih baik. Selain itu, mereka juga berharap bisa
mandiri dengan cara memanfaatkan kekuatan individu dan juga sarana
yang ada dan bisa dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
3. Bimo Walgito (2004)
Sedangkan Bimo Walgito mengatakan bahwa bimbingan adalah
suatu bantuan dan pertolongan yang diberikan pada perseorangan ataupun
sekumpulan individu untuk bisa mencapai kesejahteraan di dalam
hidupnya.
4. Syamsu Yusuf (2009)
Menurut Syamsu Yusuf, bimbingan konseling adalah proses
pemberian bantuan konselor kepada para individu atau konseli secara

6
berkesinambungan supaya bisa memahami potensi yang ada di dalam diri
dan juga lingkungannya, menerima diri sendiri, mengembangkan diri
secara maksimal, dan menyesuaikan diri secara positif. Selain itu, konseli
juga diharapkan bisa bersikap konstruktif terhadap tuntutan norma
kehidupan dengan baik secara agama ataupun budaya. Sehingga bisa
mencapai kehidupan yang lebih bermakna, baik itu secara pribadi ataupun
sosial.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Menurutnya, bimbingan dan konseling merupakan suatu upaya
sistematis, logis, objektif, dan juga berkelanjutan serta terprogram yang
dilakukan oleh para konselor atau guru bimbingan dan konseling. Guru
BK ini bertujuan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik atau
konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupan masing-masing.
6. Tohirin
Menurut Tohirin, bimbingan dan konseling merupakan sebuah
proses bantuan yang diberikan kepada para individu atau kelompok dari
para konselor atau pembimbing melalui tatap muka ataupun hubungan
timbal balik antara keduanya. Agar konseli memiliki kemampuan ataupun
kecakapan dalam melihat dan menemukan masalahnya. Konseli juga
diharapkan agar bisa mempunyai kemampuan untuk memecahkan
masalahnya sendiri.
Jika ditinjau secara mendalam, setidaknya ada tiga hal utama yang
melatar belangi perlunya bimbingan yakni tinjauan secara umum,
sosiokultural dan aspek psikologis. Secara umum, latar belakang perlunya
bimbingan berhubungan erat dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional
yaitu: meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab,
mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani danrohani. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut sudah barang tentu perlumengintegrasikan
seluruh komponen yang ada dalam pendidikan, salahsatunya komponen

7
bimbingan. Bila dicermati dari sudut sosio kultural, yang melatar belakangi
perlunya proses bimbingan adalah adanya perkembangan ilmu
pengetahuandan teknologi yang pesat sehingga berdampak disetiap dimensi
kehidupan.Hal tersebut semakin diperparah dengan laju pertumbuhan
penduduk yangtinggi, sementara laju lapangan pekerjaan relatif menetap.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah dasar ini dilatar belakangi
oleh beberapa alasan yaitu:
a. Peserta didik membutuhkan persiapan yang matang sejak dini guna
menghadapi tugas yang lebih menantang di masa depan. (Widada, 2015)
b. Keadaan peserta didik di usia yang masih kecil ini masih kurang dalam
memahami dirinya dan lingkunganya, serta belum cukup memiliki
pengalaman guna menentukan arah hidupnya. (Kamaludin, 2011).
c. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang tidak bijak dapat
memberika dampak negatif terhadap peserta didik, seperti sifat
individualism, konsumtif dan gerak fisik yang minim. (Nurdiyan &
Suryanto, 2010).
d. Tuntutan hidup yang semakin besar dan penuh persaingan pada masa
modern ini rentan menyebabkan kecemasan, stress, dan depresi.
(Muhajrah, 2005).
Kegagalan peserta didik sekolah dasar dalam mencapau tugas
perkembangan akan menimbulkan kekecewaan, kecemasan, serta
menyebabkan peserta didik menjadi tidak siap dalam melaksanakan tugas
perkembangan selanjutnya. (Widada, 2015). Oleh karena itulah bimbingan
konseling perlu dilaksanakan di sekolah dasar guna membantu peserta didik
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

B. Tujuan Adanya Bimbingan Konseling


Tujuan bimbingan dan konseling adalah tercapainya pengembangan
peserta didik secara optimal yang mengarah pada perubahan positif.
Bimbingan konseling di sekolah sebagai layanan pendampingan yang
berupaya untuk mengarahkan dan mengawal perkembangan peserta didik

8
menuju perubahan positif dan memperkuat fungsi-fungsi pendidikan.
(Bidiarto, 2017: 16).
C. Permasalahan Yang Ada di SD
Secara tidak langsung sebenarnya dapat disimpulkan tugas guru bk
adalah membantu setiap masalah yang dihadapi siswa. Masalah adalah
sesuatu yang menghambat atau mempersulit seseorang dalam mencapai
sesuatu. Berikut beberapa masalah yang ada dalam kehidupan peserta didik :
 Masalah perkembangan individu
 Masalah perbedaan individu
 Masalah kebutuhan individu
 Masalah penyesuaian diri dan kesehatan mental
 Masalah dalam belajar
 Masalah sulit membedakan yang benar dan salah

9
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2023. Di SD Negeri 37
Talang Kelapa, KM 14 Jl. Tanah Mas Perumahan Azahar Kec. Talang Kelapa
KAB. Banyu Asin Sumatera Selatan
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Observasi
bentuk pengumpulan data melalui wawancara guru kelas SD N 37 Talang Kelapa.
Desain digunakan yaitu desain studi kasus. Dalam arti peneliti difokus kan dalam
satu fenomenal saja yang dipilih dan ingin dipahami sacara mendalam. Untuk itu
saya memilih Guru kelas sebagai sumber informasi pengumpulan data.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dimaksud peneliti adalah cara untuk
memperoleh informasi yang ada melalui wawancara, dokumentasi dan diskusi
oleh karena disini saya peneliti mewawancarai langsung Guru kelas sebagai
sumber informasi pengumpulan data yakni.
 Wawancara Guru Kelas
Nama : Ayu Anisa S.Pd
Jabatan : Guru kelas IVa SD Negeri 37 Talang Kelapa
1. Apakah terlaksananya program BK di SD, jika ada program seperti apa ?
Jawab : program tentu dilakukan dan ada, jika program khusus itu tidak ada
tetapi program yang dilakukan dari guru kelas biasanya dilakukan disetiap
selah-selah pelajaran siswa yang kami berikan itu materi tentang konseling
seperti sikap, menanamkan ahlak baik, sopan santun, disiplin.
2. Masalah apa saja yang sering muncul di kelas IVa ?
Jawab: masalah yang sering muncul itu malas berangkat sekolah, sering telat,
suka membuli teman, PR jarang dikerjakan.
3. Bagaimana cara ibu mengatasi permasalahan tersebut ?

10
Jawab: tentunya dengan mencari tahu keluhan dan masalah yang terjadi pada
mereka lalu dengan memberikan arahan dan bimbingan serta solusi kepada
siswa tahap demi tahap seperti dilakukanya pada selah saat pembelajaran
berlangsung. Jika permasalahan masih belum tuntas, maka guru mengajak
wali murid wajib ikut serta untuk perubahan siswa tersebut.
4. Dampak yang terlihat dari berjalannya program BK di kelas IVa ?
Jawab: tentu terlihat adanya perubahan dari beberapa siswa yang sering telat,
malas sekolah, tidak mengerjakan PR dan membuli teman sekolah yang
berubah menjadi lebih baik.

11
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang kami lakukan, dapat menyimpulkan
bahwa SDN 37 Talang kelapa khususnya dikelas Iva dalam bimbingan
konselingnya sudah cukup baik, hanya saja ada beberapa hal yang kurang dan
perlu adanya perbaikan.
Masalah-masalah yang sering dihadapi siswa, sebagai berikut: malas
berangkat sekolah, sering telat, suka membuli teman, PR jarang dikerjakan.
Kebanyakan masalah-masalah yang dihadapi siswa disebabkan oleh
faktor keluarga. Siswa yang bermasalah disebabkan karena orang tua siswa
kurang memperhatikan anaknya, sehingga anak menjadi nakal disekolah.
Oleh karena itu, guru-guru sering memberikan bimbingan kepada siswa.
Bimbingan ini bertujuan untuk memperbaiki perilaku siswa.

B. Saran
Guru diharapkan lebih meningkatkan bimbingan dan konseling pada
siswanya, bimbingan tidak hanya dilakukan pada siswa, seharusnya guru juga
membimbing orang tua siswa agar orang tua siswa lebih memperhatikan
anaknya dirumah. Guru juga, harusnya melakukan kunjungan rumah (home
visit).

12
DAFTAR PUSTAKA

Apriany Lestari, M. (2020). Bimbingan Konseling Di SD (Mendampingi


Siswa meraih Mimpi). Yogyakarta: Deepublish.

Budiarti, M. (2017). Bimbingan Konselimg di Sekolah Dasar. Jawa


Timur: CV. AE Media Grafika.

13
LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai