Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSELING INDIVIDU UNTUK ANAK USIA DINI


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling Anak
Usia Dini yang Dibina oleh Ibu Fifi Khoirul Fitriyah, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh
Meryandina Wardhani (4230221004)
Juli Rahayu (4230221033)
Ana Lutfiya (4230221071)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAUD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konseling Individual untuk anak usia dini” ini. Selain sebagai tugas terstruktur,
makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan ilmu tentang Konseling
Individual.

Dalam kesempatan ini, kam imengucapkan terima kasih banyak kepada


pihak – pihak yang telah membantu diantaranya Ibu Fifi Khoirul Fitriyah, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen pembimbing MK Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini.
Serta anggota kelompok yang telah bekerja sama membuat makalah ini selesai
tepat waktu.

Kami harap makalah ini kedepannya bisa berguna bagi para pembaca, jika
ada kesalahan dalam makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat lebih baik lagi.

Surabaya, 30 Maret 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................................

B. Rumusan masalah.........................................................................................................

C. Tujuan............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................

A. Pengertian Konseling Individual.................................................................................

B. Tujuan dan Fungsi Konseling Individual...................................................................

C. Prinsip Konseling Individual.......................................................................................

D. Ciri dan Lingkup Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini..................................

E. Menyusun dan Melaksanakan Program Bimbingan dan Konseling


Anak Usia Dini....................................................................................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................................

B....Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks serta unik. Manusia


memiliki sejuta watak dan kepribadian yang berbeda antara individu yang satu
dengan yang lain. Seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan kuantitas
dan kualitas hidup individu, permasalahan yang dihadapi manusia juga
semakin kompleks. Permasalahan yang dimaksud sering kali tidak mampu
diatasi sendiri oleh manusia itu sendiri. Dan kadang tidak terselesaikan dengan
tuntas hanya dengan diberi pelayanan dalam bentuk informasi dan nasihat.
Manusia memerlukan pelayanan yang secara sistematis mampu membantu
menuntaskan masalah yang dihadapinya sehingga ia mampu mengembangkan
dirinya ke arah peningkatan kualitas kehidupan sehari-hari, dan hal ini dapat
dimulai sejak dini yaitu dalam jenjang awal Pendidikan manusia.
Dalam hal ini, Seorang guru atau pendamping harus memelajari tentang
program bimbingan dan konseling anak usia dini karena dalam dunia
Pendidikan anak usia dini, guru atau pendamping selain berperan sebagai
pengajar juga berperan sebagai pembimbing. Dengan memahami program
bimbingan dan konseling, anak usia dini mudah bagi guru atau
pendampinguntuk mengetahui karakteristik anak yang dihadapi serta
pendekatan yang akan guru atau pendamping gunakan dalam melaksanakan
layanan bimbingan.
Kemampuan-kemampuan tersebut perlu dikuasai oleh guru atau
pendamping karena dalam melaksanakan layanan bimbingan perlu menguasai
materi dan cara Menyusun bimbingan dan konseling anak usia dini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konseling individual ?
2. Apa saja tujuan dan fungsi konseling individual?

1
3. Apa saja prinsip dari konseling individual?
4. Apa saja ciri dan lingkup bimbingan dan konseling anak usia dini?
5. Bagaimana cara Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan
konseling anak usia dini?

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian konseling individual


2. Mengetahui tujuan dan fungsi dari konseling individual
3. Mengetahui prinsip konseling individual
4. Mengetahui ciri dan lingkup bimbingan dan konseling anak usia dini
5. Mengetahui cara Menyusun dan melaksanakan program bimbingan
dan konseling anak usia dini

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konseling Individual


Menurut Rogers, konseling adalah serangkaian hubungan langsung antara
konselor dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah
sikap dan tingkah lakunya (Hallen, 2002:10). Glen yang dikutip oleh Makarao
(2010: 86) konseling adalah suatu proses dimana konselor membantu konseli
(klien) agar ia dapat memahami dan menafsirkan fakta-fakta yang berhubungan
dengan pemilihan, perencanaan, dan penyesuaian diri sesuai dengan kebutuhan
individu.
Menurut Milton, konseling adalah suatu proses yang terjadi dalam hubungan
seorang dengan seorang yaitu individu yang mengalami masalah yang tak dapat
diatasinya, dengan seorang petugas professional yang telah memperoleh latihan
dan pengalaman untuk membantu agar klien mampu memecahkan masalahnya
(Makarao, 2010: 86).
Dari beberapa definisi para ahli penulis menyimpulkan bahwa konseling
adalah proses bantuan yang terarah yang diberikan oleh konselor kepada konseli
dengan menciptakan kondisi yang kondusif agar konseli atau individu dapat
berkembang sesuai dengan kapasitasnya dan mengerti akan dirinya mengenai
masalah yang dihadapinya.
Menurut Ahmadi (1991:23), individu berasal dari kata latin Individuum yang
artinya tidak terbagi. Individu menekankan pada kenyataan hidup yang istimewa
dan seberapa pengaruhnya kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia
sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan
yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Konseling individu memiliki makna spesifik dalam arti pertemuan konselor
dengan konseli secara individual, dimana konselor memberikan bantuan untuk

3
mengembangkan pribadi konseli serta konseli sendiri dapat mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi (Baraja, 2004:159).
Konseling individu merupakan bentuk pelayanan khusus berupa hubungan
langsung tatap muka antar konselor dan konseli. Dalam hubungan ini masalah
konseli dicermati serta diupayakan pengentasannya sedapat mungkin dengan
kekuatan konseli sendiri (Rahman, 2003: 58).
Jadi konseling individu adalah proses pemberian bantuan yang mana konseli
bertemu dengan konselor secara langsung (face to face) dan di dalamnya terjadi
interaksi. Hubungan konseling bersifat pribadi yang menjadikan konseli nyaman
dan terbuka untuk mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

B. Tujuan dan Fungsi Konseling Individual


B.1 Tujuan Konseling Individual
Tujuan Konseling Individu ialah agar orang tersebut memahami kondisi
dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan
kelemahan dirinya sehingga klien mampu mengatasinya. Dengan perkataan
lain, konseling individu bertujuan untuk mengentaskan masalah yang dialami
klien.
Secara lebih khusus, tujuan konseling individu adalah merujuk kepada
fungsi-fungsi bimbingan dan konseling sebagaimana telah dikemukakan.
Pertama, merujuk kepada fungsi pemahaman, maka tujuan layanan konseling
adalah agar klien memahami seluk beluk yang dialami secara mendalam dan
komprehensif, positif, dan dinamis. Kedua, merujuk kepada fungsi
pengentasan, maka layanan konseling individu bertujuan untuk mengentaskan
klien dari masalah yang dihadapinya. Ketiga, dilihat dari fungsi
pengembangan dan pemeliharaan, tujuan layanan konseling individu adalah
untuk mengembangkan potensi-potensi individu dan memelihara unsur-unsur
positif yang ada pada diri klien. Sesuai dengan fungsi-fungsi bimbingan dan
konseling di atas. Adapun Tujuan layanan konseling individu adalah sebagai
berikut:

4
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai- nilai keimanan
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan
pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja,
maupun masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing- masing.
3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara yang menyenangkan (anugerah) dan yang tidak
menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif
sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan;
baik fisik maupun psikis.
5. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
6. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
7. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
8. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
9. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial, yang diwujudkan dalam
bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturrahim
dengan sesama manusia.
10. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun orang lain.
11. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

B.2 Fungsi Konseling Individual


Secara lebih khusus, tujuan layanan konseling individu adalah merujuk
kepada fungsi-fungsi bimbingan dan konseling sebagaimana telah
dikemukakan :

5
1. Fungsi pemahaman akan diperoleh klien saat klien memahami seluk
beluk masalah yang dialami secara mendalam dan komprehensif serta
positif dan dinamis.
2. Fungsi pengentasan mengarahkan klien kepada pengembangan
persepsi, sikap dan kegiatan demi terentaskannya masalah klien
berdasarkan pemahaman yang diperoleh klien.
3. Fungsi pengembangan/pemeliharaan merupakan latar belakang
pemahaman dan pengentasan masalah klien.
4. Fungsi pencegahan akan mencegah menjalarnya masalah yang sedang
dialami klien dan mencegah masalah-masalah baru yang mungkin
timbul.
5. Fungsi advokasi akan menangani sasaran yang bersifat advokasi jika
klien mengalami pelanggaran hak-hak. Kelima fungsi konseling
tersebut secara langsung mengarah kepada dipenuhinya kualitas untuk
perikehidupan sehari-hari yang efektif (effective daily living).
Berdasarkan fungsi konseling individu di atas bisa disimpulkan bahwa
fungsi konseling individu adalah sebagai pemahaman masalah yang
dialami klien berdasarkan persepsi klien. Sebagai pencegahan
timbulnya masalah baru. Berfungsi advokasi jika klien mengalami
pelanggaran hak-hak, dan mengentaskan masalah yang terjadi pada
klien.

C. Prinsip Konseling Individual


Konseling sebagai proses membantu individu agar berkembang, memiliki
beberapa prinsip penting yaitu:
1. Memberikan kabar gembira dan kegairahan hidup
Dalam hubungan konseling sebaiknya tidak mengungkapkan berbagai
kelemahan, kesalahan, dan kesulitan. Akan tetapi berupaya membuat
situasi konseling yang menggembirakan. Situasi tersebut akan
membuat klien senang, tertarik untuk melibatkan diri dalam
pembicaraan, dan akhirnya akan terbuka untuk membeberkan isi hati

6
dan rahasianya. Dengan suasana yang gembira, kemungkinan besar
hati klien terbuka menerima peringatan-peringatan, dan mudah untuk
mengungkapkan kelemahannya.
2. Melihat klien sebagai subjek dan hamba Allah
Klien adalah subjek yang berkembang. Klien merupakan hamba Allah
yang menjadi tugas amanat bagi seorang konselor. Maka dari itu, klien
harus dihargai sebagai pribadi yang merdeka. Dalam hubungan
konseling, klien yang harus banyak berbicara mengenai dirinya bukan
konselor.

D. Ciri dan Lingkup Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini


Menurut Crow & Crow bimbingan di artikan sebagai bantuan yang di
berikan seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan
pendidikan yang memadai kepada seorang individu dari setiap usia untuk
menolongnya, mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, dan memikul
bebannya sendiri.
Sedangkan bimbingan dan konseling pada anak usia dini dapat diartikan
sebagai upaya bantuan yang dilakukan guru/pendamping terhadap anak usia dini
agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal serta mampu mengatasi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi anak tersebut (Syaodih & Agustin,
2014).
Pada satuan PAUD bimbingan dan konseling kebanyakan tidak di lakukan
oleh konselor anak melaikan guru sendirilah yang terjun langsung dalam
pemberian bantuan/bimbingan terhadap anak maupun orangtua. Guru PAUD
bekerja secara multifungsi yaitu sebagai pemberi bantuan (bimbingan dan
konseling), sebagai tenaga pendidik bagi peserta didiknya, sebagai ibu ke dua bagi
anak di tempat belajar (sekolah). Maka dari itu, guru PAUD hendaklah kompeten.
Menurut Syaodih & Agustin (2014) Adanya layanan bimbingan dan
konseling  pada anak usia dini dilakukan untuk membantu anak agar;
 Lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya dan
kesenangannya.

7
 Mengembangkan potensi yang dimiliki anak
 Mengatasi kesulitan-kesulitan yang di hadapi oleh anak
 Menyiapkan perkembangan mental dan sosial anak untuk masuk
kelembaga pendidikan pada jenjang  selanjutnya.
Selain itu, bimbingan konseling yang dilakukan dapat memberikan pandangan
maupun pengertian terhadap orangtua untuk

 Membantu orangtua agar mengerti, memahami dan menerima anak


sebagai individu
 Membantu orangtua dalam mengatasi gangguan emosi pada anak yang ada
hubungannya dengan situasi keluarga di rumah
 Membantu orangtua mengambil keputusan dalam memilih sekolah bagi
anaknya sesuai dengan taraf kemampuan kecerdasan, fisik, dan indranya.
 Memberikan informasi kepada orangtua untuk memecahkan masalah
Kesehatan anak
Suatu bimbingan konseling di berikan untuk semua anak tidak hanya
kepada anak yang bermasalah. Pemberian bimbingan yang baik akan
memberikan hasil yang baik pula dari suatu proses yang dilakukan.
Bimbingan yang dilakukan harus mencakup seluruh aspek perkembngan anak
yang meliputi nilai agama dan moral. Kognitif, Bahasa, kecerdasan sosial-
emosional, fisik motoric serta keterampilan/seni anak.
Adapun ciri bimbingan dan konseling anak usia dini menurut Syaodih
(2004), ada beberapa ciri bimbingan tersebut:1
 Proses bimbingan dan konseling harus disesuaikan dengan pola
pikir dan pemahaman anak. Pelaksanaaan bimbingan ini cukup
sulit untuk dilakukan, hal ini bukan dikarenakan berbedanya
Langkah-langkah bimbingan, namun lebih kepada berbedanya
karakteristik anak yang dibimbing. Pola pikir anak usia dini yang
lebih sederhana dengan penguasaan Bahasa yanga masih terbatas
akan menyulitkan guru atau pembimbing untuk mendalami apa
1
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini
https://www.materikonseling.com/2021/08/pelaksanaan-layanan-bimbingan-dan.html

8
yang disampaikan anak. Hal ini menuntut guru untuk menguasai
Teknik-teknik atau cara lain supaya dapat memahami apa yang
dimaksud anak atau apa yanga dirasakan anak tersebut.
 Pelaksanaan bimbingan terintegrasi dengan proses pembelajaran.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakasanakan secara
Bersama-sama dengan proses pembelajaran artinya guru atau
pendamping pada saat merencanakan kegiatan pembelajaran harus
juga memikirkan perencanaan pelaksanaan bimbingan. Pemisahan
antara program belajar dan program bimbingan tidak perlu
dilakukan secara ketat karena pengembangan pada anak usia dini
dilakukan secara Bersama untuk semua aspek perkembangan
termasuk upaya dalam membantu mengatasi permasalahan yang
dialami anak tersebut.
 Waktu pelaksanaan bimbingan sangat terbatas. Interaksi guru atau
pendamping relative tidak terlalu lama, hanya sekitar 2,5 – 3 jam
sehari. Keterbatasan waktu ini menuntut guru untuk menemukan
cara yang efektif baik pengembangan kegiatan pembelajaran secara
rutin maupun bimbingan bagi anak. Misalnya Ketika akan
mengenalkan kaidah dasar matematika,, pada saat yang bersamaan
guru harus dapat menumbuhkan rasa senang pada diri anak tentang
materi matematika. Upaya mendorong anak untuk menyenangi
matematika tersebuut merupakan bentuk kegiatan bimbingan.
 Pelaksanaan bimbingan dilaksanakan dalam nuansa bermain. Hal
ini didasari oleh prinsip alami anak usia dini yang senantiasa sarat
akan dunia bermain. Dalam bermain anaka belajar untuk
mengembangkan kemampuan fisik motorik, kognitif, Bahasa, sosio
emosionalnya.
 Adanya keterlibatan teman sebaya. Keterlibatan teman sebaya
perlu diperhatikan oleh guru/pendamping dalam melaksanakan
bimbingan, karena melalui teman sebaya upaya mengatasi masalah
khususnya masalah social emosionalnya dapat dipandang sebagai

9
cara yang tepat untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi
anak. Misalnya seorang anak yang memiliki masalah dalam
penyesuaian diri dengan lingkungannya dapat dibantu dengan
interaksi dengan teman sebaya.
 Adanya keterlibatan orang tua dan ini tidak bisa dipisahkan dari
kegiatan bimbingan kaena orang tua merupakan orang terdekat
bagi anak.peran orang tua dalam membantu tumbuh kembanga
anak merupakan hal yang sangat penting. Agar didapat Kerjasama
yang baik antara guru dan pembimbing maka guru perlu memiliki
kemampuan komunikasi yang baik sehingga dapat menyampaikan
permasalahan yang dihadapi anak dan membantu proses
penyelesaian masalah tersebut.

Lingkup Layanan Bimbingan terdiri atas 5 bentuk layanan:

1. Layanan pengumpulan data. Layanan pengumpulan data merupakan


kegiatan mengumpulkan data atau informasi tentang peserta didik dan
lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan
berbagai instrument, baik tes maupun non-tes.
2. Layanan informasi, Layanan informasi adalah layanan bimbingan
konseling yang memungkinkan anak menerima dan memahami berbagai
informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk
kepentingan siswa.
3. Layanan konseling, layanan ini dimaksudkan untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi anak. Berbeda dengan anak usia dini yang
belum dapat memahami mereka mengalami masalah tertentu. Guru atau
pendamping dapat melihat dari perubahan tingkah laku atau perbuatan
anak maupun kemampuan yang ditunjukkan oleh anak.
4. Layanan penempatan. Menurut Prayitno (2004: 2) layanan penempatan
adalah “Suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan untuk membantu
individu atau kelompok yang mengalami mismatch (ketidaksesuaian

10
antara potensi dengan usaha pengembangan), dan penempatan individu
pada lingkungan yang cocok bagi dirinya serta pemberian kesempatan
kepada individu untuk berkembang secara optimal”. Layanan penempatan
dan penyaluran bermanfaat untuk mneghindari ketidaksesuaian antara
bakat dan usaha untuk mengembangkan bakat tersebut.
5. Layanan evaluasi dan tindak lanjut. Tindak lanjut merupakan program
pemantauan berkelanjutan yang dirancang untuk mengevaluasi efektivitas
prosedur intervensi dalam kaitannya dengan kemajuan & penyesuaian
siswa. layanan ini dilakukan sebagai evaluasi sistematis apakah layanan
bimbingan konseling dan program pendidikan pada umumnya telah sesuai
dengan kebutuhan siswa.2

E. Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan konseling anak


usia dini
Program bimbingan yang baik menurut Miller (Rochman Natawidjaja,
1998), yaitu program yang jika dilaksanakan bisa berfungsi secara efisien dan
efektif. Program tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:
 Program bimbingan dan konseling ana usia dini disusun dan
dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari para siswa disekolah
yang bersangkutan
 Kegiatan bimbingan anak usia dini diatur menurut skala prioritas yang
juga ditentukan berdasarkan kebutuhan siswa dan kemampuan petugas
 Program bimbingan dan konseling anak usia dini dikembangkan
berangsur-angsur, dengan melibatkan semua tenaga pendukung di
sekolah dalam merencanakannya
 Program bimbingan dan konseling anak usia dini memiliki tujuan yang
ideal, tetapi realistis dalam pelaksanaanya.

2
Muhammad Reza. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Bimbingan dan Konseling.
https://www.mandandi.com/2021/07/tindak-lanjut-hasil-evaluasi-bimbingan.html, diakses pada
22 Maret 2022

11
 Program bimbingan dan konseling anak usia dini mencerminkan
komunikasi yang berkesinambungan diantara semua anggota staf
pelaksanaannya
 Menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling anak usia dini
 Penyusunan disesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan di
sekolah anak usia dini yang bersangkutan
 Memberikan kemungkinan layanan bimbingan dan konseling anak usia
dini kepada semua siswa
 Memperlihatkan peran yang penting dalam menghubungkan dan
memadukan sekolah dengan masyarakat
 Berlangsung sejalan dengan proses penilaian diri baik mengenai program
itu sendiri maupun kemajuan dari siswa yang dibimbing serta sejalan
dengan kemajuan pengetahuan, keterampilan dan sikap para petugas
pelaksanaannya
 Program itu menjamin keseimbangan dan kesinambungan terhadap
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling anak usia dini.

Pelaksanaan program bimbingan dan konseling anak usia dini dibagi dua
bahasan, yaitu:

 Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang berorientasi kepada semua


anak.
 Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang berorientasi kepada masalah
yang dihadapi anak.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembahasan tentang konseling individual ini di latar belakangi oleh
seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan kuantitas dan kualitas hidup
individu, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh manusia juga semakin
kompleks, maka diperlukannya pelayanan yang secara sistematis mampu
membantu menuntaskan masalah yang dihadapi, sehingga ia mampu
mengembangkan dirinya ke arah peningkatan kualitas kehidupan efektif
sehari-hari.
Bimbingan konseling bagi anak usia dini terdiri dari 5 bentuk layanan
yaitu layanan pengumpulan data, layanan informasi, layanan konseling,
layanan penempatan dan layanan evaluasi dan tindak lanjut. Factor yang harus
diperhatikan adalah prinsip dasar bimbingan dan konseling dengan
menitikberatkan pada background anak tersebut hingga focus pada
penyelesaian permasalahan yang dihadapi anak.

B. Saran
Layanan konseling pada dasarnya bersifat terapeutik (penyembuhan)dan
layanan ini hanya dapat dilakukan oleh petugas yang memiliki kemampuan
atau wewenang untuk melakukan konseling. Pada dasarnya guru atau
pendamping anak usia dini tidak dibekali secara khusus, namun guru atau
pendamping dapat menggunakan Langkah ini sebagai gambaran atau upaya
perlakuan yang dapat dilakukan bila menemukan permasalahan pada anak.
Sebagai penulis sekaligus pembaca dalam makalah ini, kami sadar terdapat
banyak kekurangan dengan senang hati dan kami akan menerima saran serta

13
kritik demi kesempurnaan makalah ini. Atas segala saran dan bantuan,
penulis sampaikan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Syaodih, Erna wulan, Mubiar Agustin. 2008. Bimbingan Konseling Anak Usia
Dini. Tangerang: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Muhammad Reza. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Bimbingan dan Konseling.


https://www.mandandi.com/2021/07/tindak-lanjut-hasil-evaluasi-
bimbingan.html, diakses pada 22 Maret 2022

Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini


https://www.materikonseling.com/2021/08/pelaksanaan-layanan-bimbingan-
dan.html

Muchlisin Riadi. Konseling Individu (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Teknik dan


Pendekatan). https://www.kajianpustaka.com/2021/02/konseling-
individu.html, diakses pada 22 Maret 2022

14

Anda mungkin juga menyukai