Anda di halaman 1dari 11

KONSEP-KONSEP DASAR BIMBINGAN KONSELING PRIBADI SOSIAL DAN

TUJUANNYA

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“Bimbingan Konseling Pribadi Sosial”

Dosen Pengampu :

Fitra Marsela, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh kelompok 02 :

Fadhil Az-zahri (2106104030051)


Nisa Rahmana (2106104030054)
Raudatul Jannah (2106104030035)
Dewi Sasmita (2106104030056)
Israul Husna (2106104030065)

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii

BAB I...........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II.........................................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling pada aspek Pribadi........................................... 4
2.3 Tujuan Bimbingan dan Konseling pada aspek Sosial ........................................... 4

BAB III........................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
3.2 Saran ................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena dengan berkah rahmat-Nya
tugas makalah ini dapat kami selesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini
ini dapat dibuat dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Bimbingan Konseling
Pribadi Sosial serta untuk memperdalam wawasan dan pemahaman yang ada.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami mendapat bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih kami khusus kepada Ibu Fitra Marsela, S.Pd.,
M.Pd. yang terhormat selaku dosen pengampu pada mata kuliah Bimbingan Konseling
Pribadi Sosial di Universitas Syiah Kuala, Kami menyadari bahwa sebagai manusia tidak
luput akan kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami mohon
saran dan kritikannya. Kami harap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, 18 Agustus 2022

Penulis

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan masyarakat karena populasi yang


beragam dan sejumlah tipe serta ciri problem manusia yang makin meluas, Profesi bimbingan
dan konseling merupakan profesi yang unik dan khas karena berbeda dengan profesi yang
lain, sejalan dengan dinamika kehidupan, kebutuhan akan bimbingan konseling saat ini
sedang dikembangkan pula pelayanan bimbingan dan konseling dalam setting yang lebih
luas, seperti dalam keluarga, keagamaan, pra nikah, pernikahan,lingkungan dan lainnya.
Dalam Permendikbud baik pasal 4 ayat (4)  Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 dan
Lampiran Permendikbud Nomor 111 Tahun 2018 halaman (28) telah dijelaskan bahwa beban
guru Bimbingan Konseling sudah sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
menteri sebelumnya.
Maka Disusunlah makalah ini untuk membantu menambah pemahaman terkait
Bimbingan Konseling Pribadi Sosial, Bimbingan Konseling Pribadi Sosial itu penting baik
bagi siswa, mahasiswa maupun masyarakat karena dengan adanya pemahaman terkait BK
pribadi sosial maka individu dapat menjadikan ini sebagai media untuk berlatih agar memiliki
nilai komunikasi yang sehat, tingkah laku yang sehat dan dapat menciptakan perilaku yang
sehat dengan lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Tujuan Bimbingan dan Konseling pada aspek pribadi?


2. Bagaimana Tujuan Bimbingan Konseling pada aspek sosial?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja dan bagaimana tujuan Bimbingan dan konseling pada
aspek pribadi
2. Untuk mengetahui apa saja dan bagaimana tujuan Bimbingan dan Konseling pada
aspek sosial

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Bimbingan dan Konseling pada aspek Pribadi


Bimbingan dalam konteks penemuan diri, ialah untuk mempermudah peserta didik dapat
mengenali kekuatan serta kelemahan mereka dan menggunakannya dengan positif dan
dinamis sebagai modal untuk mengembanngkan pribadi secara berkelanjutan. Sebagai
manusia normal dan setiap individu, selain mempunyai sisi negatif sudah pasti ada juga sisi
positif. Seseorang/pribadi yang afiat itu ketika ia dapat meluluskan diri apa adanya serta
mencapai sisi positif yang berkaitan melalui penerimaan diri.
Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu seseorang menemukan
kepribadiannya, yang nantinya memedulikan kelebihan dan kekurangan dirinya, mampu
menerima dan merespon secara positif, sehingga nantinya terjadi proses pengembangan dan
memperbaiki diri dalam kehidupan sosialnya. Pribadi yang sehat berarti seseorang tersebut
tidak hanya mampu mengenali sisi positif dalam dirinya, tetapi ia bisa menerima
kemungkinan sisi negatif dalam kepribadiannya.
Tujuan pemberian layanan bimbingan yang komprehensif ialah untuk membuat individu:
a) Planning kegiatan seperti menyelesaikan studi
b) Memupuk potensi serta kelebihan yang dimiliki sebagus mungkin
c) Dapat melakukan proses penyesuaian diri dengan Lingkungan seperti pendidikan,
masyarakat, dan lingkungan kerja.
d) Mampu melampaui berbagai gangguan maupun kesulitan yang dijalani dalam proses
menggali ilmu, serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Nurihsan mengatakan tujuan akhir konseling ialah membantu seseorang mencapai:


a) Kebahagiaan hidup pribadi sebagai ciptaan Tuhan.
b) Hidup berguna dan efektif dalam masyarakat.
c. Berkumpul bersama orang lain.
d) Adanya ketenangan antara cita-citanya dengan kapasitas yang dimilikinya.

Maka dari itu, melalui program bimbingan dapat dikembangkan layanan bimbingan
dan konseling, khususnya bimbingan untuk memfasilitasi orientasi siswa untuk memantapkan
kepribadiannya dan mengembangkan kemampuannya mengatasi masalah yang terjadi pada
siswa maupun siswi.

v
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bimbingan dan konseling tersebut
dimaksudkan agar siswa dapat mengidentifikasi diri, mengenal diri sendiri, serta mampu
merencanakan masa depannya kelak. Berkaitan dengan hal tersebut, Bimbingan dan
Konseling berperan sebagai pemberi pelayanan kepada siswa maupun siswi, agar setiap
murid dapat berkembang secara optimal, menjadi manusia yang utuh dan mandiri. Dengan
demikian, layanan bimbingan dan konseling menjalankan beberapa fungsi yang seharusnya
dilakukan dengan kegiatan bimbingan dan konseling. Pembimbing atau pembimbing yang
mengajar dan menasihati harus memahami fungsi, prinsip, dan prinsip pengajaran dan
konseling, dan area atau layanan yang wajib dibagikan mentor kepada siswanya. Jika
konselor sudah memedulikan hal di atas, maka wajib paham akan konteks pemberian layanan
dan instruksi juga.
Dalam pendidikan islami bimbingan koseling bertujuan memberikan panduan penting
tentang suatu harapan yang ingin di capai serta di hasilkan. Melalui tujuan, dapat di ukur
bagaimana layanan Bk yang berjalan apakah berhasil atau tidak serta telah sesuai dengan
kaedah yang berlaku. Oleh karena itu, bimbingan koseling islami harus sesuai dengan tujuan
layanan BK secara islami. Secara global tujuan konseling islami ketika mendididik anak
adalah bertujuan untuk membentuk pribadi anak yang baik sebagai seorang hamba Allah
yang bersifat baik dalam bagian akidah, ibadah , akhlak baikpun dalam bidang pendidikan
agar tercapai kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat.
Selain itu bimbingan konseling bertujuan untuk mengusahakan suasana belajar mengajar
yangsehat dan sejahtera, ini semua tertuju pada peserta didik.
Nursalim dan Suradi (2002), menyebutkan bahwa tujuan bidang bimbingan pribadi
adalah:
Pelayanan mengembangkan kebiasaan sikap iman dan taqwa terhadap Allah Swt. Pengajaran
individu dimaksudkan dalam menyokong peserta didik mengenali, menemukan, dan
memupuk iman pribadi kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemandirian, dan kesejahteraan fisik.
Area ini dibagi lagi untuk mencakup poin-poin berikut:
a) Menguatkan sikap iman dan taqwa kepada Allah Swt.
b) Memahami kekuatan diri sendiri dan arah pembangunan melalui kegiatan kreatif dan
produktif dalam duniawi, dalam masyarakat serta perannya di masa yang akan datang.
c) Pemahaman tentang bakat dan minat individu, serta penyebaran dan melakukan proses
perkembangan dengan kegiatan yang kreatif dan produktif.
d) Menyadari kekurangan diri sendiri dan berusaha untuk mengatasinya.
e) Memahami dan mempraktekkan gaya hidup sehat.

vi
2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling pada aspek Sosial

Seiring berkembangnya zaman yang semakin canggih ini banyak masalah yang muncul di
lingkungan masyarakat sehingga banyak tujuan dari bimbingan dan konseling terutama di
lingkungan masyarakat ataupun sosial. Banyak nya masalah yang muncul dari berbagai segi
kehidupan membuat sebagian orang tidak mampu menyelesaikan masalah yang di hadapinya
sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah nya
tersebut. Dalam hal ini diharapkan kondisi dilingkungan masyarakat dapat terorganisir
dengan baik,dengan ciri-ciri yaitu :
1. Adanya keseimbangan dalam semua bidang
2. Terciptanya hubungan atau pola interaksi personal yang harmonis dan intim di
lingkungan masyarakat.
3. Adanya relasi sosial yang terus-menerus atau berkesinambungan yang terjadi di dalam
masyarakat.
4. Adanya konsensus ataupun kesepakatan yang bermutu di lingkungan masyarakat.

Karena banyaknya persoalan yang timbul di masyarakat, hal ini yang melatarbelakangi
adanya bimbingan dan konseling di aspek sosial. Adapun contoh masalah atau persoalan
yang terjadi dalam lingkungan sosial atau masyarakat yaitu :
1. Individu tidak dapat menerima kritikan dari individu lainnya
2. Kurangnya pemahaman tentang tata krama sosial
3. Merasa kurang percaya diri atau pun minder jika berteman dengan lawan jenis.
4. Individu tidak mampu beradaptasi di lingkungan masyarakat.

Tujuan dari bimbingan dan konseling ini ialah untuk membantu individu dalam
mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya yang diantaranya :
1. memiliki sifat saling menghormati serta menghargai orang lain.
2. Bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap peranannya ataupun tugas sosialnya
dalam bermasyarakat.

Tujuan bimbingan dan konseling pada aspek sosial adalah :

vii
1. Agar individu ataupun kelompok mampu dalam menghadapi tugas-tugas
perkembangannya secara sadar dan memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan
yang bijaksana serta dapat menghadapi tantangan dalam beradaptasi yang membentuk
hidupnya(Winkle (2005:32)).
2. Mengembangkan potensi yang ada pada diri individu dengan optimal diantaranya
(keterampilan dasar serta bakat yang dimilikinya, latar belakang keluarganya,
pendidikannya, ekonomi dan status sosialnya) sesuai dengan tuntunan lingkungan
yang positif. Tentunya bimbingan dan konseling akan sangat membantu individu
menjadi manusia yang berguna, memiliki pandangan, mindset, penyesuaian,
interpretasi, serta keterampilan yang tepat atau relevan dengan kepribadian dan
lingkungan individu tersebut.

Selain itu tujuan layanan bimbingan dan konseling adalah :


1. Supaya individu dapat membuat rencana kegiatan penyelesaian studinya, kariernya
dan bagaimana kehidupannya di masa depan.
2. Supaya individu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.
3. Supaya individu dapat beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya seperti sekolah,
masyarakat dan juga pekerjaannya.
4. Supaya individu dapat mengatasi segala masalah ataupun kesulitan yang dialaminya
di lingkungan sosial.

      Untuk mencapai tujuan ini, konseli harus dapat:


1. Mengenali dan akan potensi, kemampuan serta tantangan pembangunan atau tumbuh
kembang peserta didik.
2. Mengenali dan mendalami kemungkinan- kemungkinan yang terjadi dilingkungan
sekitarnya.
3. Mengidentifikasi, menentukan, dan merencanakan apa yang harus dIlakukan untuk
memmbantu peseta didik mencapai tujuan hidupnya.
4. Menggunakan keterampilan seseorang buat keuntungannya sendiri, keuntungan
pekerjaan dan masyarakat
5. Adaptasi dengan kondisi dan persyaratan lingkungan
6. Kembangkan semua kemungkinan dan kekuatan secara optimal.
Tujuan umum untuk klien dan konselor adalah:
1. Agar tercapai hubungan yang baik antara peserta didik dengan pihak yang bermasalah

viii
dengan dirinya.
2. Berfokus pada mengubah pola pergaulan dengan cara memulai hubungan baru yang dapat
di terapkan oleh peserta didik dengan pihak yang bermasalah dengan diri nya

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial

a. Adanya keinginan pada diri individu untuk mengamalkan nilai keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan YME tidak hanya di kehidupan nya, tetapi juga dalam
keluarganya, hungungan pertemanannya, lingkungan pendidikannya,lingkungan
pekerjaannya, dan lingkungan lingkungan sosial ataupun masyarakat.
b. Saling menghargai hak dan kewajiban orang lain serta dapat bertoleransi dengan
penganut agama atau kepercayaan orang lain.
c. Mampu memahami perbedaan antara hal baik dan yang buruk dan dapat memberikan
respon yang baik terhadap ajaran agama yang di anutnya.
d. Memahami kekuatan dan kelemahan fisik dan psikologis secara objektif dan
konstruktif, serta menerima diri sendiri.
e. Bersikap positif dan menghargai dirinya sendiri maupun orang lain.
f. Mampu membuat pilihan yang benar.
g. Hormati orang lain, dan cobalah untuk menghargai diri kita sendiri.
h. Adanya tanggung jawab atas tugas maupun kepercayaan yang diberikan orang lain
terhadap dirinya dan ia mampu untuk menyelesaikan nya hingga akhir.
i. Hubungan sosial atau interaksi yang terjadi di masyarakat dapat diwujudkan dengan
menjalin tali silaturahmi yang baik serta berteman dan bersahabat dengan semua
orang tanpa memilah.
j. Individu mampu menyelesaikan masalah yang ada pada dirinya sendiri baik yang
bersifat internal maupun eksternal.
k. Individu mampu untuk mengambil keputusan secara tepat.

ix
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bimbingan Pribadian-sosial merupakan bantuan yang diberikan untuk menghadapi
keadaan batinya sendiri dan mengatasi pergumulan atau gejolak dalam hatinya guna
mengatur dirinya pada aspek kerohanian, menjaga kondisi jasmani, mempergunakan waktu
dengan sebaik baiknya, serta batuan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama
di lingkungan sosialnya. Bimbingan ini diberikan untuk membantu individu dalam
menyelesaikan masalah-masalah sosial pribadi.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan konseling pribadi-sosial ini
bertujuan agar individu dapat memahami, menerima kekurangan dan kelebihan dalam
dirinya. Juga mampu menerima segala hal negatif maupun positif yang ada dalam dirinya
yang nantinya mampu merubah hal negatif menjadi hal positif dan dapat menyelesaikan
segala permasalahannya secara sehat.

3.2 Saran
Dari hasil makalah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua. Segala yang baik datangnya dari Allah swt, dan yang buruk datangnya dari kami.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,masih banyak kesalahan dari
berbagai sisi, jadi kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
memperbaiki makalah selanjutnya.
1. Diharapkan dengan makalah ini Mahasiswa Bimbingan dan konseling dapat
memahami bagaimana tujuan pemberian layanan bimbingan dan konseling
pribadi-sosial kepada peseerta didik/konseli.
2. Diharapkan dengan makalah ini Guru Bimbingan dan Konseling dapat
memberikan pelayanan yang sebaik mungkin untuk membantu peserta didik
yang berkaitan dengan masalah pribadi-sosial nya.

x
DAFTAR PUSTAKA

Sukatin, A. D., Siregar, D., & Indi Mawaddah, S. (2022). Bimbingan dan Konseling dalam
Pendidikan. Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 10(2), 159-171

Diana Ariswanti Triningtyas, S.Pd., M, Psi. (2016) Bimbingan Konseling Pribadi Sosial.
Jawa Timur: CV. AE Media Grafika

Fahyuni Eni Fahriatul, (2018) Buku Ajar Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah,
UMSIDA Press: Sidoarjo Jawa Timur

Deni, F. (2011). Bimbingan konseling. Yogyakarta: Teras.

Laela Noer Faizah. (2017). Bimbingan dan Konseling Sosial Edisi Revisi. Surabaya: UIN
Sunan Ampel Press.

Salahudin, Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2012

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir).  Yogyakarta: Penerbit Andi. 2005,

Triningtyas, D. A. (2016). Bimbingan konseling pribadi Sosial. CV. AE MEDIA GRAFIKA.


https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=tujuan+bk+pribadi+sosial&oq=

xi

Anda mungkin juga menyukai