Kelompok V :
Lusiana 1940606092
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
pembaca mempraktekkan sisi positf dari makalah ini di kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAAN........................................................................................
A.KONFLIK...........................................................................................................
B.NEGOSIASI.......................................................................................................
C.KONFORMATIF.................................................................................................
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................
KESIMPULAN.......................................................................................................
Pendahuluan
Dalam layanan konseling kelompok ini terdapat beberapa unsur yang menjadikan
layanan konseling kelompok efektif, yaitu adanya interaksi yang dinamis, keterkaitan
emosional antar anggota kelompok, sifat perduli terhadap sesama, menambah ilmu dan
wawasan, mengemukakan uneg-uneg atau ide, gagasan, dan bersikap empati. Konseling
kelompok dikatakan efektif apabila unsur-unsur tersebut terpenuhi dan dapat memberikan
bantuan atau layanan dalam satu waktu. Layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah
salah satu proses antar individu yang bersifat dinamis, terpusat pada perilaku yang disadari
oleh masingmasing individu yang bersangkutan. Layanan konseling kelompok memberikan
kesempatan bagi siswa untuk lebih memahami dan mengerti keadaan dan potensi diri sendiri.
Tujuan dari konseling kelompok secara umum yaitu membantu siswa dalam
mengambangkan kemampuan sosialisasi. Sedangkan tujuan khusus dari layanan konseling
kelompok yakni pemecahan masalah pribadi siswa, terkembangkannya perasaan, pikiran,
persepsi, wawasan dan sikap ke arah yang lebih baik khususnya dalam berkomunikasi dan
bersosialisasi, dan terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya
dampak pemecahan masalah bagi individu-individu lain perserta layanan KKp. Apabila
melihat pada tujuan yang terdapat dalam layanan konseling kelompok, maka layanan ini
idealnya harus lebih sering dilaksanakan oleh setiap sekolah.
PEMBAHASAN
A. Konflik
1. Pengertian konflik
Secara etimologis konflik berasal dari bahasa Latin “con” yang berarti bersama
dan “fligere” yang berarti benturan atau tabrakan. Dengan demikian konflik
dalam kehidupan sosial berarti benturan kepentingan,keinginan,pendapat, dan
lain-lain yang paling tidak melibatkan dua pihak atau lebih. Menurut sarlito w.
sarwono dikutip bahwa konflik merupakan pertentangan antara dua pihak atau
lebih yang dapat terjadi antar individu,antar kelompok kecil,bahkan antar bangsa
dan Negara. Selanjutnya menurut Dean G. Pruitt dan Jeffrey di kutip bahwa
konflik merupakan bentuk pertantangan,ketidak sepakatan,ketidak cocokan antara
dua orang atau lebih,antar kelompok orang yang ditandai oleh adanya kekerasan
fisik. Konflik merupakan persepsi mengenai perbedaan kepentingan.
....................................Winardi menjelaskan bahwa konflik adalah suatu dimana terdapat adanya t
tujuan,kognisi-kognisi, atau emosi-emosi yang tidak sesuai satu sama lain,pada
diri individu-individu atau antar indivindu-individu yang kemudian menyebabkan
timbulnya pertantangan atau interaksi yang bersifat antagonistik. Konflik terjadi
dimasa lalu. Sekarang dan pasti akan terjadi dimasa yang akan datang.
C. Konformitas
a. Pengertian konformitas
Menurut Cialdini dan Goldstein (dalam Taylor, Peplau, dan sears. 2012:253)
mengemukakan" konformitas adalah tendensi untuk mengubah keyakinan seseorang
agar sesuai dengan keyakinan orang lain". Selanjutnya Myers, (2012:252)
mengemukakan bahwa konformitas adalah perubahan prilaku atau kepercayaan
seseorang sebagai akibat dari tekanan kelompok yang terdiri dari dua jenis yaitu:
1) Pemenuhan, pada dasarnya di luar mengikuti apa yang dilakukan kelompok namun,
di dalam hati tidak menyetujui hal tersebut yang biasa disebut dengan kepatuhan.
2) Penerimaan, yaitu menyakini dan juga melakukan sesuai dengan yang diinginkan
tekanan sosial.
Berikutnya ditambahkan oleh Umi Kulsum & Mohammad Jauhar bahwa
konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah
sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada dan
yang berlaku dalam sebuah komunitas tempat individu hidup bersosial.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dimaknai baliwasanya konformitas adalah
perubahan sikap dan prilaku yang terjadi pada diri seseorang karena adanya tekanan
untuk menyesuaikan dirinya dengan norma dan etika sosial yang ada pada orang lain
atau pada sebuah kelompok sehingga dirinya dapat diterima sebagai salah satu dari
anggota kelompok dan merasa tidak diasingkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pengertian konflik diatas dapat menyimpulkan bahwa konflik merupakan
suatu keadaan yang terjadi karena adanya sebuah pertentangan ataupun ketidak
sesuaian antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
Negosiasi kita membujuk agar calon klien kita merasa aman,senang, dan mau diajak
bicara tentang dirinya. Konformitas mereupakan perilaku remaja sebagai usaha untuk
menyesuaikan diri dengan norma kelompok dengan acuan baik ada maupun tidak ada
tekanan secara langsung yang berupa suatu tuntutan tidak tertulis dari kelompok
sebaya terhadap anggotanya namun memiliki pengaruh yang kuat dan dapat
menyebabkan memunculkan perilaku-perilaku tertentu pada remaja anggota pada
kelompok tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
A. Rusdiana, (2015), manejemen konflik,Bandung: pustaka Media,h.130
Wirawan,(2013), konflik dan manejemen konflik,Jakarta:Salemba
Humanika,
Anwar,2013,konformitas dalam kelompok teman sebaya. Skripsi (tidak
diterbitkan).
Makassar: fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muslim
indonesia