Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

Dosen Pengampu: Ibu Sitti Rahmi, S.Pd, M.Pd

DI SUSUN OLEH:

KELAS 33 E

KELOMPOK 5

ARDIANSAH 230407560042
NURUL SYAHRAENI SAM 230407561071
DWI ARNITA 230407562007
MAGFIRA 230407562031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNM KAMPUS VI BONE

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atasrahmat dan hidayanh-Nya kepada kami selalu, sehingga kami dapat
menyelesaikanmakalah ini dengan baik. Makalah ini khususnya membahas mengenai
“Bimbingan Konseling Kelompok” makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas
mata kuliahBimbingan dan Konseling. Penyusun menyadari betul bahwa tersusunya
makalah initidak terlepas dari bantuan semua pihak. Sehingga, kami mengucapkan
terima kasihkepada dosen pengampu kami, ibu Sitti Rahmi, S.Pd, M.Pd.

Kami berharap adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan


manfaat bagi pembaca. Kami juga menyadari bahwa makalah ini memang masih
jauhdari kata sempurna. Oleh sebab itu, apabila pembaca mempunyai saran dan kritik
yang membangun, kami penyusun akan sangat terbuka dalam menerimanya.

Bone, 11 septembar 2023

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian dan tujuan konseling kelompok........................................................3
B. Faktor yang mempengaruhi Konseling Kelompok.............................................4
C. Struktur Konseling Kelompok............................................................................6
D. Tahapan-Tahapan konseling kelompok dan interaksi dalam konseling
kelompok............................................................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai manusia, tentunya tidak pernah terlepas
dari kegiatan memahami, berpikir, merasa, dan melakukan sesuatu.
Kegiatan tersebut merupakan suatu kebiasaan atau rutinitas, bahkan
suatu kebutuhan yang perlu dilakukan dandipenuhi oleh manusia itu
sendiri. Menyinggung kegiatan memahami, berpikir, merasa, dan melakukan
sesuatu,tentunya kita akan dihadapkan dengan suatu sistem yang melakukan
seperti yang telahdisebutkan tadi. Sistem tersebut dengan istilah
pendidikan, pendidikan sendirimerupakan suatu sistem yang cakupannya
cukup luas. Baik itu pendidikan yang bersifatakademik, pendidikan budi
pekerti dan pendidikan spiritual. Sistem pendidikanmencakup hal-hal
tersebut. Dalam sistem pendidikan sendiri terdapat beberapa disiplinilmu
yang digunakan untuk mendidik peserta didik supaya menjadi
manusia yangterdidik, seperti matematika, bahasa, fisika, dan
terkhusus ilmu bimbingan dankonseling.
Bimbingan konseling sendiri merupakan salah disiplin ilmu yang
berusia muda,dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya,
karena usianya yang belum menginjak 1,5 abad. Bimbingan dan
konseling sendiri pada mulanya didirikan olehtokoh bimbingan Frank Parson
dengan biro vokasionalnya, untuk membantu anak-anakmuda siap memasuki
dunia pekerjaan, seiring berjalannya waktu peran dari bimbingansendiri
meluas mencakup aspek-aspek seperti karier, pribadi, sosial, dan belajar
dariindividu-individu. Bimbingan dan konseling sendiri dalam
prakteknya memilikibeberapa model dan pendekatan, dan pendekatan yang
akan dibahas dalam makalah inilebih berfokus pada bimbingan konseling
dengan metode bimbingan kelompok (GroupGuidence) dan metode
bimbingan individual (Individual Guidence).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan konseling kelompok?
2. Faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi konseling kelompok?
3. Apa saja struktur konseling kelompok?
4. Apa saja tahapan-tahapan konseling kelompok dan interaksi dalam
konseling kelompok?
2

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan konseling kelompok itu
sendiri
2. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi konseling kelompok
3. Untuk mengetahui urutan struktur konseling kelompok
4. Untuk mengetahi tahapan dalam konseling kelompok dan interkasi
dalam konseling kelompok
3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan tujuan konseling kelompok

 Pengertian Konseling Kelompok

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh


orang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja,
maupun dewasa. agar orang yang dibimbingan dapat mengembangkan
kemampun dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan
individu dan sarana yang ada dan dikembangkan berdasarkan norma-
normayang berlaku. Kelompok adalah layanan yang membantu klien atau
peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial,
kegiatan belajar, karier dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan
tertentu melalui dinamika kelompok. Bimbingan kelompok adalah layanan
bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok. Berikut definisi dan
pengertian konseling kelompok dari beberapa sumber buku:

 Menurut Kurnanto (2014), konseling kelompok adalah suatu bantuan


kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan
penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam
perkembangan dan pertumbuhan.
 Menurut Lumongga (2011), konseling kelompok adal ah suatu proses
antar pribadi yang dinamis dan terfokus pada pikiran dan tingkah laku
yang disadari serta dibina dalam suatu kelompok yang dimanfaatkan untuk
meningkatkan pemahaman dan penerimaan diri menuju perilaku yang
lebih baik dari sebelumnya.
 Menurut Winkel dan Hastuti (2004), konseling kelompok adalah layanan
konseling perorangan yang dilaksanakan dalam suasana kelompok, dalam
prosesnya hubungan konseling diusahakan dalam suasananya hangat,
terbuka, permisif, dan penuh keakraban.
 Menurut Adhiputra (2015), konseling kelompok adalah suatu proses antara
pribadi yang dinamis, terpusat pada pemikiran dan perilaku yang sadar dan
melibatkan fungsi-fungsi seperti berorientasi pada kenyataan, saling
mempercayai, saling pengertian, saling menerima, dan saling mendukung.
 Menurut Prayitno (2017), konseling kelompok adalah usaha pemberian
bantuan yang diberikan oleh seorang konselor kepada orang-orang yang
membutuhkan untuk mengentaskan masalah yang sedang dihadapinya
dalam suasana kelompok.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dipaparkan, maka dapat


disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah kegiatan bimbingan yang
diberikan kepada sejumlah individu yang dilakukan secara bersam-sama,
4

guna dapat membantu peserta didik dalam menyusun rencana dan


pengambilan keputusan yang tepat, bimbingan kelompok diselenggarakan
untuk memberikan informasi yang bersifat propesional, vokasional, dan
sosial.

 Tujuan Konseling Kelompok


a. Tujuan Umum

Tujuan umum kegiatan konseling kelompok adalah


berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan
komunikasi peserta layanan. Dalam kaitan ini, sering menjadi kenyataan
bahwa kemampuan bersosialisasi/ berkomunikasi seseorang sering
terganggu perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang tidak
objekstif, sempit dan terkungkung serta tidak efektif.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus, konseling kelompok bertujuan untuk membahas


topiktopik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (hangat)
dan menjadi perhatian peserta. Melalui dinamika kelompok yang
intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan
perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, sikap yang menunjang
diwujudkanya tingkah laku yang lebih efektif. Dalam hal ini
kemampuan berkomunikasi, verbal maupun non verbal juga ditingkatkan.

B. Faktor yang mempengaruhi Konseling Kelompok


Mencapai tujuan dalam konseling kelompok dapat dilakukan oleh
konselor dengan caramemperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan proses konseling. Yalom dalam Namora
menyebutkan sebagai faktor kuratif. Faktor-faktor tersebut antara lain:

- Membina harapan

Harapan akan menimbulkan perasaan optimis pada diri klien untuk


dapat menyelesaikan masalahnya. Melalui harapan, klien akan belajar
memahamai dan mengembangkan kemampuan atau potensi yang
dimilikinya.

- Universalitas

Universalitas akan mengurangi tingkat kecemasan klien karena


mengetahui bahwa bukan hanya dirinya yang memiliki masalah.Teman-
teman satu kelompoknya juga memiliki masalah walaupun dalam dimensi
yang berbeda.Untuk itulah memberikan pemahaman pada klien bahwa
5

permasalahan adalah hal yang wajar dalam kehidupan sangat diperlukan


agar klien tertantang untuk mengatasi masalahnya.

- Pemberian Informasi
Informasi dapat diperoleh melalui pemimpin kelompok (konselor)
maupun dari anggota kelompok lain. informasi ini meliputi pengalaman
dari anggota kelompok, pemecahan masalah yang ditawarkan oleh
konsleor atau anggota kelompok dan hal yang bermakna bagi kehidupan
klien.
- Alturisme
Alturisme mengacu kepada proses memberi dan menerima. Klien
yang merasa bahwa kelompoknya telah memberikan banyak masukan dan
kebaikan pda dirinya selama menjalani proses konseling, akan melakukan
hal yang sama terhadap annggota kelompoknya.
- Pengulangan korelatif keluarga primer
Pengulangan korelatif keluarga primer dimaksudkan untuk
menjalin kedekatan emosional antar-anggota dan konselor. Masing-masing
klien diharapkan dapat merasa sebagai satu keluarga yang saling
mendukung dan memberi perhatian layaknya hubungan saudara.
- Pengembangan teknik sosialisasi

Teknik sosialisasi berhubungan dengan caara anggota kelompok


menjalin hubungan interpersonal. Masing-masing anggota belajar untuk
dapat mengomunikasikan keinginannya dengan tepat, memberikan
perhatian dan dapat memahami orang lain. hal ini juga meliputi bagaimana
kesiapan anggota memperoleh umpan balik dari kelompok yang ditujukan
untuk dirinya.

- Peniruan tingkah laku


Peniruan tingkah laku diperoleh dari pengalaman atau hasil
identifikasi anggota kelompok yang dirasakan layak untuk ditiru.
Mendapat model positif yang dapat ditiru akan sangat menguntungkan
anggota karena memudahkannya dalam mempelajari tingkah laku baru
yang positif.
- Belajar menjalin hubungan interpersonal
Anggota kelompok diharapkan dapat belajar menjalin hubungan
interpersonal dengan kelompoknya. Beberapa hal yang dapat dilakukan
anatra lain: berani mengekspresikan dirinya di hadapan anggota kelompok,
merespon apa yang disampaikan anggota kelompok serta meningkatkan
sensitivitas terhadap masalah anggota kelompoknya.
- Kohesivitas kelompok
6

Adapun bentuk penerimaan yang masing-masing anggota serta


keinginan untuk terus-menerus menjalin hubungan interpersonal yang
akrab.Apabila kohesivitas telah terbentuk, masing-masing anggota dapat
berinteraksi secara optimal dan tanpa keraguan memberikan umpan balik
demi kemajuan anggota kelompok.
- Katarsis
Anggota kelompok diharapkan dapat melepaskan katarsis yang
dimilikinya melalui pengungkapan perasaan baik secara positif maupun
negatif.
- Faktor-faktor eksistensial
Faktor-faktor eksistensial perlu dibicarakan dan menjadi bahan
diskusi dalam kelompok.Hal ini penting untuk memberikan pemahaman
pada kelompok bahwa banayak hal yang harus dimengerti dan dicapai
dalam hidup.Untuk itu, anggota kelompok dapat termotivasi mengatasi
masalahnya untuk mencapai kehidupan yang lebih banyak.

C. Struktur Konseling Kelompok

Menurut Prayitno, tahap-tahap pelaksanaan layanan konseling


kelompok ada 4 tahap yang meliputi: tahap pembentukan, tahap peralihan,
tahap kegiatan dan tahap pengakhiran.

1. Tahap pembentukan merupakan tahap pengenalan, pelibatan diri,


pemasukan diri. Adapun tujuan dari tahap ini adalah anggota
memahami pengertian dan kegiatan kelompok dalam rangka
konseling kelompok. Menumbuhkan suasana kelompok tumbuhnya
minat anggota tumbuhnya saling mengenal percaya menerima dan
membantu diantara para anggota tumbuhnya suasana bebas dan
terbuka dan dimulainya pembahasan tentang tingkah laku dan
perasaan dalam kelompok.
2. Tahap peralihan merupakan jembatan antara tahap pertama dengan
ketiga. Adapun tujuan dari tahap peralihan adalah terbebasnya
anggota dari perasaan atau sikap enggan, ragu, malu atau saling
tidak percaya untuk memasuki tahap berikutnya, semakin baiknya
suasana kelompok dan kebersamaan, semakin baiknya minat untuk
ikut serta dalam kegiatan kelompok.
3. Tahap kegiatan bertujuan membahas suatau masalah atau topic
yang relevan dengan kehidupan secara mendalam dan tuntas
adapun dalam tahap ini adalah pemimpin kelompok
mengumumkan suatu masalah atau topik tanya jawab antara
anggota dan pemimpin kelompok tentang hal-hal belum yang jelas
7

menyangkut masalah atau topik tersebut secara tuntas dan


mendalam. Adapun peranan pemimpin kelompok adalah sebagai
pengatur lalu-lintas yang sabar dan terbuka, aktif tetapi tidak
banyak bicara.
4. Pada tahap pengakhiran merupakan penilaian dan tindak lanjut,
adanya tujuan terungkapnya kesan-kesan anggota kelompok
tentang pelaksanaan kegiatan, terungkapnya hasil kegiatan
kelompok yang telah dicapai yang dikemukakan secara mendalam
dan tuntas, terumuskan rencana kegiatan lebih lanjut, tetap
dirasakannya hubungan kelompok dan rasa kebersamaan meskipun
kegiatan diakhiri. Sedangkan kegiatan dalam tahap ini pemimpin
kelompok mengungkapkan bahwa kegiatan segera diakhiri,
pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-
hasil kegiatan, membahas kegiatan lanjutan, mengemukakan
perasaan dan harapan. Peranan pemimpin kelompok dalam tahap
ini adalah tetap mengutamakan suasana hangat, bebas dan terbuka,
memberikan pernyataan dan mengucapkan terima kasih atas
keikutsertaan anggota, memberikan semangat untuk kegiatan lebih
lanjut, penuh rasa \persahabatan dan empati.

D. Tahapan-Tahapan konseling kelompok dan interaksi dalam konseling


kelompok
1. Tahap Pra Konseling
Tahap pertama ini adalah tahap awal pembentukan kelompok. Pada
tahap awal ini, para anggota kelompok yang telah lolos seleksi
dimasukkan ke dalam keanggotaan yang sesuai dengan pertimbangan
homogenitas.
2. Tahap Permulaan
Tahap kedua adalah tahap permulaan. Pada tahap ini, struktur
kelompok mulai dibentuk. Selain itu, harapan anggota kelompok mulai
dieksplore. Anggota juga mulai belajar fungsi kelompok dan juga tujuan
kelompok. Tahap ini juga ditandai dengan perkenalan antar setiap anggota
dan juga menjelaskan tujuan dan harapannya. Selanjutnya, kelompok
mulai membangun norma untuk mengontrol aturan-aturan kelompok dan
juga menyadari makna kelompok untuk mencapai tujuan. Dalam tahap
kedua ini, konselor membantu menegaskan tujuan dari adanya kelompok
tersebut.
3. Tahap Transisi
Tahap transisi atau tahap peralihan ini diharapkan masalah masing-
masing anggota kelompok dipetakan, dirumuskan sehingga diketahui
8

penyebabnya. Dalam hal ini, pemimpin kelompok bertugas


mempersiapkan anggota kelompok agar merasa memiliki kelompok. Pada
tahap ini juga, anggota kelompok akan diarahkan memasuki tahap inti atau
tahap kegiatan.
4. Tahap Kerja
Tahap kerja atau tahap keempat ini, anggota kelompok menyusun
rencana-rencana tindakan. Pada tahap ini, anggota kelompok merasa
berada di dalam kelompok, mendengar pendapat yang lain dan merasa
puas dengan kegiatan kelompok.
5. Tahap Akhir
Tahap kelima atau dikenal dengan tahap penutupan. Pada tahap ini,
anggota kelompok mulai mencoba melakukan perubahan tingkah laku
dalam kelompok. Nah, setiap anggota kelompok kemudian memberi
umpan balik terhadap perubahan yang dilakukan oleh anggota yang lain.
Umpah balik ini sangat berguna untuk perbaikan dan dilanjutkan atau
diterapkan dalam kehidupan anggota kelompok jika dipandang telah
memadai
6. Pasca konseling
Pada tahap pasca konseling ini, sebaiknya konselor menetapkan
adanya evaluasi sebagai bentuk tindak lanjut dari konseling kelompok
tersebut. Evaluasi ini sangat diperlukan apabila terdapat hambatan yang
terjadi dalam proses pelaksanaan kegiatan. Selain itu, evaluasi juga
dibutuhkan untuk mengetahui perilaku anggota kelompok setelah proses
konseling berakhir.
9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

“ Bimbingan dan Konseling ” yaitu suatu proses untuk membantu


mencapai tujuan yang dengan demikian, dapat juga diartikan sebagai
hubungan timbal balik antara dua orang untuk menangani masalah klien, yang
di mendukung dengan keahlian dalam suasana yang laras dan integrasi,
berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna terhadap
klien. Bimbingan konselingan adalah dua komponen dan saling berperan
didalama proses bimbingan dan konseling.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak dan
membuka pola piker kita mengenai bimbingan/psikologi.
10

D. Berbicara mengenai
manusia, tentunya
tidak pernah terlepas
dari kegiatan
E. memahami, berpikir,
merasa, dan
melakukan sesuatu.
Kegiatan tersebut
merupakan
F. suatu kebiasaan
atau rutinitas, bahkan
suatu kebutuhan yang
perlu dilakukan dan
G. dipenuhi oleh
manusia itu sendiri.
11

H. Menyinggung
kegiatan memahami,
berpikir, merasa, dan
melakukan sesuatu,
I. tentunya kita akan
dihadapkan dengan
suatu sistem yang
melakukan seperti yang
telah
J. disebutkan tadi.
Sistem tersebut
dengan istilah
pendidikan, pendidikan
sendiri
12

K. merupakan suatu
sistem yang cakupannya
cukup luas. Baik itu
pendidikan yang bersifat
L. akademik,
pendidikan budi
pekerti dan
pendidikan spiritual.
Sistem pendidikan
M. mencakup hal-hal
tersebut. Dalam sistem
pendidikan sendiri
terdapat beberapa
disiplin
13

N. ilmu yang
digunakan untuk
mendidik peserta
didik supaya menjadi
manusia yang
O. terdidik, seperti
matematika, bahasa,
fisika, dan terkhusus
ilmu bimbingan dan
P. konseling.
Q. Bimbingan
konseling sendiri
merupakan salah disiplin
ilmu yang berusia muda,
14

R. dibandingkan
dengan disiplin-disiplin
ilmu lainnya, karena
usianya yang belum
S. menginjak 1,5 abad.
Bimbingan dan
konseling sendiri pada
mulanya didirikan oleh
T. tokoh bimbingan
Frank Parson dengan
biro vokasionalnya,
untuk membantu anak-
anak
U. muda siap memasuki
dunia pekerjaan, seiring
15

berjalannya waktu peran


dari bimbingan
V. sendiri meluas
mencakup aspek-aspek
seperti karier, pribadi,
sosial, dan belajar dari
W. individu-individu.
Bimbingan dan
konseling sendiri
dalam prakteknya
memiliki
X. beberapa model dan
pendekatan, dan
pendekatan yang akan
16

dibahas dalam makalah


ini
Y. lebih berfokus pada
bimbingan konseling
dengan metode
bimbingan kelompok
(Group
Z. Guidence) dan
metode bimbingan
individual (Individual
Guidence).
AA. BAB I
BB. PENDAHULUAN
CC. A. Latar belakang
17

DD. Berbicara
mengenai manusia,
tentunya tidak pernah
terlepas dari kegiatan
EE.memahami, berpikir,
merasa, dan
melakukan sesuatu.
Kegiatan tersebut
merupakan
FF. suatu kebiasaan
atau rutinitas, bahkan
suatu kebutuhan yang
perlu dilakukan dan
GG. dipenuhi oleh
manusia itu sendiri.
18

HH.
Menyinggung kegiatan
memahami, berpikir,
merasa, dan melakukan
sesuatu,
II. tentunya kita akan
dihadapkan dengan
suatu sistem yang
melakukan seperti yang
telah
JJ. disebutkan tadi.
Sistem tersebut
dengan istilah
pendidikan, pendidikan
sendiri
19

KK. merupakan suatu


sistem yang cakupannya
cukup luas. Baik itu
pendidikan yang bersifat
LL.akademik,
pendidikan budi
pekerti dan
pendidikan spiritual.
Sistem pendidikan
MM. mencakup hal-hal
tersebut. Dalam sistem
pendidikan sendiri
terdapat beberapa
disiplin
20

NN. ilmu yang


digunakan untuk
mendidik peserta
didik supaya menjadi
manusia yang
OO. terdidik, seperti
matematika, bahasa,
fisika, dan terkhusus
ilmu bimbingan dan
PP. konseling.
QQ. Bimbingan
konseling sendiri
merupakan salah disiplin
ilmu yang berusia muda,
21

RR. dibandingkan
dengan disiplin-disiplin
ilmu lainnya, karena
usianya yang belum
SS. menginjak 1,5 abad.
Bimbingan dan
konseling sendiri pada
mulanya didirikan oleh
TT.tokoh bimbingan
Frank Parson dengan
biro vokasionalnya,
untuk membantu anak-
anak
UU. muda siap
memasuki dunia
22

pekerjaan, seiring
berjalannya waktu peran
dari bimbingan
VV. sendiri meluas
mencakup aspek-aspek
seperti karier, pribadi,
sosial, dan belajar dari
WW. individu-individu.
Bimbingan dan
konseling sendiri
dalam prakteknya
memiliki
XX. beberapa model
dan pendekatan, dan
pendekatan yang akan
23

dibahas dalam makalah


ini
YY. lebih berfokus pada
bimbingan konseling
dengan metode
bimbingan kelompok
(Group
ZZ.Guidence) dan
metode bimbingan
individual (Individual
Guid
AAA.BAB I
BBB. PENDAHULUAN
CCC. A. Latar belakang
24

DDD.Berbicara
mengenai manusia,
tentunya tidak pernah
terlepas dari kegiatan
EEE. memahami,
berpikir, merasa, dan
melakukan sesuatu.
Kegiatan tersebut
merupakan
FFF. suatu kebiasaan
atau rutinitas, bahkan
suatu kebutuhan yang
perlu dilakukan dan
GGG.dipenuhi oleh
manusia itu sendiri.
25

HHH.
Menyinggung kegiatan
memahami, berpikir,
merasa, dan melakukan
sesuatu,
III. tentunya kita akan
dihadapkan dengan
suatu sistem yang
melakukan seperti yang
telah
JJJ.disebutkan tadi.
Sistem tersebut
dengan istilah
pendidikan, pendidikan
sendiri
26

KKK.merupakan suatu
sistem yang cakupannya
cukup luas. Baik itu
pendidikan yang bersifat
LLL. akademik,
pendidikan budi
pekerti dan
pendidikan spiritual.
Sistem pendidikan
MMM. mencakup hal-
hal tersebut. Dalam
sistem pendidikan
sendiri terdapat
beberapa disiplin
27

NNN.ilmu yang
digunakan untuk
mendidik peserta
didik supaya menjadi
manusia yang
OOO.terdidik, seperti
matematika, bahasa,
fisika, dan terkhusus
ilmu bimbingan dan
PPP. konseling.
QQQ. Bimbingan
konseling sendiri
merupakan salah disiplin
ilmu yang berusia muda,
28

RRR. dibandingkan
dengan disiplin-disiplin
ilmu lainnya, karena
usianya yang belum
SSS. menginjak 1,5
abad. Bimbingan dan
konseling sendiri pada
mulanya didirikan oleh
TTT. tokoh bimbingan
Frank Parson dengan
biro vokasionalnya,
untuk membantu anak-
anak
UUU.muda siap
memasuki dunia
29

pekerjaan, seiring
berjalannya waktu peran
dari bimbingan
VVV.sendiri meluas
mencakup aspek-aspek
seperti karier, pribadi,
sosial, dan belajar dari
WWW. individu-
individu. Bimbingan
dan konseling sendiri
dalam prakteknya
memiliki
XXX.beberapa model
dan pendekatan, dan
pendekatan yang akan
30

dibahas dalam makalah


ini
YYY.lebih berfokus pada
bimbingan konseling
dengan metode
bimbingan kelompok
(Group
ZZZ. Guidence) dan
metode bimbingan
individual (Individual
Guidence).
DAFTAR PUSTAKA
Kajianpustaka.com. Konseling Kelompok-Pengertian,Tujuan, Karktersitik,
Teknik dan Tahapan. Diakses pada 11 September 2023. Dari
https://www.kajianpustaka.com/2021/12/konseling-kelompok.html

Repository.radenintan.ac.id. BAB II pdf. Diakses pada 11 september 2023. Dari


http://repository.radenintan.ac.id/2027/4/BAB_II.pdf

Deepublisherstore.com. Konseling Kelompok: Pengertian,Tujuan dan Tahapan.


Diakses pada 11 September 2023. Dari
https://deepublishstore.com/blog/materi/konseling-kelompok/
31

Anda mungkin juga menyukai