DI SUSUN OLEH:
KELAS 33 E
KELOMPOK 5
ARDIANSAH 230407560042
NURUL SYAHRAENI SAM 230407561071
DWI ARNITA 230407562007
MAGFIRA 230407562031
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atasrahmat dan hidayanh-Nya kepada kami selalu, sehingga kami dapat
menyelesaikanmakalah ini dengan baik. Makalah ini khususnya membahas mengenai
“Bimbingan Konseling Kelompok” makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas
mata kuliahBimbingan dan Konseling. Penyusun menyadari betul bahwa tersusunya
makalah initidak terlepas dari bantuan semua pihak. Sehingga, kami mengucapkan
terima kasihkepada dosen pengampu kami, ibu Sitti Rahmi, S.Pd, M.Pd.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian dan tujuan konseling kelompok........................................................3
B. Faktor yang mempengaruhi Konseling Kelompok.............................................4
C. Struktur Konseling Kelompok............................................................................6
D. Tahapan-Tahapan konseling kelompok dan interaksi dalam konseling
kelompok............................................................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai manusia, tentunya tidak pernah terlepas
dari kegiatan memahami, berpikir, merasa, dan melakukan sesuatu.
Kegiatan tersebut merupakan suatu kebiasaan atau rutinitas, bahkan
suatu kebutuhan yang perlu dilakukan dandipenuhi oleh manusia itu
sendiri. Menyinggung kegiatan memahami, berpikir, merasa, dan melakukan
sesuatu,tentunya kita akan dihadapkan dengan suatu sistem yang melakukan
seperti yang telahdisebutkan tadi. Sistem tersebut dengan istilah
pendidikan, pendidikan sendirimerupakan suatu sistem yang cakupannya
cukup luas. Baik itu pendidikan yang bersifatakademik, pendidikan budi
pekerti dan pendidikan spiritual. Sistem pendidikanmencakup hal-hal
tersebut. Dalam sistem pendidikan sendiri terdapat beberapa disiplinilmu
yang digunakan untuk mendidik peserta didik supaya menjadi
manusia yangterdidik, seperti matematika, bahasa, fisika, dan
terkhusus ilmu bimbingan dankonseling.
Bimbingan konseling sendiri merupakan salah disiplin ilmu yang
berusia muda,dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya,
karena usianya yang belum menginjak 1,5 abad. Bimbingan dan
konseling sendiri pada mulanya didirikan olehtokoh bimbingan Frank Parson
dengan biro vokasionalnya, untuk membantu anak-anakmuda siap memasuki
dunia pekerjaan, seiring berjalannya waktu peran dari bimbingansendiri
meluas mencakup aspek-aspek seperti karier, pribadi, sosial, dan belajar
dariindividu-individu. Bimbingan dan konseling sendiri dalam
prakteknya memilikibeberapa model dan pendekatan, dan pendekatan yang
akan dibahas dalam makalah inilebih berfokus pada bimbingan konseling
dengan metode bimbingan kelompok (GroupGuidence) dan metode
bimbingan individual (Individual Guidence).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan konseling kelompok?
2. Faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi konseling kelompok?
3. Apa saja struktur konseling kelompok?
4. Apa saja tahapan-tahapan konseling kelompok dan interaksi dalam
konseling kelompok?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan konseling kelompok itu
sendiri
2. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi konseling kelompok
3. Untuk mengetahui urutan struktur konseling kelompok
4. Untuk mengetahi tahapan dalam konseling kelompok dan interkasi
dalam konseling kelompok
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan tujuan konseling kelompok
b. Tujuan Khusus
- Membina harapan
- Universalitas
- Pemberian Informasi
Informasi dapat diperoleh melalui pemimpin kelompok (konselor)
maupun dari anggota kelompok lain. informasi ini meliputi pengalaman
dari anggota kelompok, pemecahan masalah yang ditawarkan oleh
konsleor atau anggota kelompok dan hal yang bermakna bagi kehidupan
klien.
- Alturisme
Alturisme mengacu kepada proses memberi dan menerima. Klien
yang merasa bahwa kelompoknya telah memberikan banyak masukan dan
kebaikan pda dirinya selama menjalani proses konseling, akan melakukan
hal yang sama terhadap annggota kelompoknya.
- Pengulangan korelatif keluarga primer
Pengulangan korelatif keluarga primer dimaksudkan untuk
menjalin kedekatan emosional antar-anggota dan konselor. Masing-masing
klien diharapkan dapat merasa sebagai satu keluarga yang saling
mendukung dan memberi perhatian layaknya hubungan saudara.
- Pengembangan teknik sosialisasi
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak dan
membuka pola piker kita mengenai bimbingan/psikologi.
10
D. Berbicara mengenai
manusia, tentunya
tidak pernah terlepas
dari kegiatan
E. memahami, berpikir,
merasa, dan
melakukan sesuatu.
Kegiatan tersebut
merupakan
F. suatu kebiasaan
atau rutinitas, bahkan
suatu kebutuhan yang
perlu dilakukan dan
G. dipenuhi oleh
manusia itu sendiri.
11
H. Menyinggung
kegiatan memahami,
berpikir, merasa, dan
melakukan sesuatu,
I. tentunya kita akan
dihadapkan dengan
suatu sistem yang
melakukan seperti yang
telah
J. disebutkan tadi.
Sistem tersebut
dengan istilah
pendidikan, pendidikan
sendiri
12
K. merupakan suatu
sistem yang cakupannya
cukup luas. Baik itu
pendidikan yang bersifat
L. akademik,
pendidikan budi
pekerti dan
pendidikan spiritual.
Sistem pendidikan
M. mencakup hal-hal
tersebut. Dalam sistem
pendidikan sendiri
terdapat beberapa
disiplin
13
N. ilmu yang
digunakan untuk
mendidik peserta
didik supaya menjadi
manusia yang
O. terdidik, seperti
matematika, bahasa,
fisika, dan terkhusus
ilmu bimbingan dan
P. konseling.
Q. Bimbingan
konseling sendiri
merupakan salah disiplin
ilmu yang berusia muda,
14
R. dibandingkan
dengan disiplin-disiplin
ilmu lainnya, karena
usianya yang belum
S. menginjak 1,5 abad.
Bimbingan dan
konseling sendiri pada
mulanya didirikan oleh
T. tokoh bimbingan
Frank Parson dengan
biro vokasionalnya,
untuk membantu anak-
anak
U. muda siap memasuki
dunia pekerjaan, seiring
15
DD. Berbicara
mengenai manusia,
tentunya tidak pernah
terlepas dari kegiatan
EE.memahami, berpikir,
merasa, dan
melakukan sesuatu.
Kegiatan tersebut
merupakan
FF. suatu kebiasaan
atau rutinitas, bahkan
suatu kebutuhan yang
perlu dilakukan dan
GG. dipenuhi oleh
manusia itu sendiri.
18
HH.
Menyinggung kegiatan
memahami, berpikir,
merasa, dan melakukan
sesuatu,
II. tentunya kita akan
dihadapkan dengan
suatu sistem yang
melakukan seperti yang
telah
JJ. disebutkan tadi.
Sistem tersebut
dengan istilah
pendidikan, pendidikan
sendiri
19
RR. dibandingkan
dengan disiplin-disiplin
ilmu lainnya, karena
usianya yang belum
SS. menginjak 1,5 abad.
Bimbingan dan
konseling sendiri pada
mulanya didirikan oleh
TT.tokoh bimbingan
Frank Parson dengan
biro vokasionalnya,
untuk membantu anak-
anak
UU. muda siap
memasuki dunia
22
pekerjaan, seiring
berjalannya waktu peran
dari bimbingan
VV. sendiri meluas
mencakup aspek-aspek
seperti karier, pribadi,
sosial, dan belajar dari
WW. individu-individu.
Bimbingan dan
konseling sendiri
dalam prakteknya
memiliki
XX. beberapa model
dan pendekatan, dan
pendekatan yang akan
23
DDD.Berbicara
mengenai manusia,
tentunya tidak pernah
terlepas dari kegiatan
EEE. memahami,
berpikir, merasa, dan
melakukan sesuatu.
Kegiatan tersebut
merupakan
FFF. suatu kebiasaan
atau rutinitas, bahkan
suatu kebutuhan yang
perlu dilakukan dan
GGG.dipenuhi oleh
manusia itu sendiri.
25
HHH.
Menyinggung kegiatan
memahami, berpikir,
merasa, dan melakukan
sesuatu,
III. tentunya kita akan
dihadapkan dengan
suatu sistem yang
melakukan seperti yang
telah
JJJ.disebutkan tadi.
Sistem tersebut
dengan istilah
pendidikan, pendidikan
sendiri
26
KKK.merupakan suatu
sistem yang cakupannya
cukup luas. Baik itu
pendidikan yang bersifat
LLL. akademik,
pendidikan budi
pekerti dan
pendidikan spiritual.
Sistem pendidikan
MMM. mencakup hal-
hal tersebut. Dalam
sistem pendidikan
sendiri terdapat
beberapa disiplin
27
NNN.ilmu yang
digunakan untuk
mendidik peserta
didik supaya menjadi
manusia yang
OOO.terdidik, seperti
matematika, bahasa,
fisika, dan terkhusus
ilmu bimbingan dan
PPP. konseling.
QQQ. Bimbingan
konseling sendiri
merupakan salah disiplin
ilmu yang berusia muda,
28
RRR. dibandingkan
dengan disiplin-disiplin
ilmu lainnya, karena
usianya yang belum
SSS. menginjak 1,5
abad. Bimbingan dan
konseling sendiri pada
mulanya didirikan oleh
TTT. tokoh bimbingan
Frank Parson dengan
biro vokasionalnya,
untuk membantu anak-
anak
UUU.muda siap
memasuki dunia
29
pekerjaan, seiring
berjalannya waktu peran
dari bimbingan
VVV.sendiri meluas
mencakup aspek-aspek
seperti karier, pribadi,
sosial, dan belajar dari
WWW. individu-
individu. Bimbingan
dan konseling sendiri
dalam prakteknya
memiliki
XXX.beberapa model
dan pendekatan, dan
pendekatan yang akan
30