Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM BIMBINGAN DAN

KONSELING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Komunikasi Antar


Pribadi

Dosen Pengampu: Fatma Indriani, M.Psi

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Indri Ariani : 0303212044

Raisya Nafilah Lubis : 0303212052

Salsabila Henrita Sari : 0303212041

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA UTARA MEDAN

2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Komunikasi Antar Pribadi Dalam Bimbingan Dan Konseling”. Dan juga
pemakalah tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Statistik Pendidikan, Ibu Fatma Indriani, M.Psi yang telah memberikan tugas ini
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Pemakalah menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan, dan


kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap
diharapkan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Terima kasih.

Wassalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, 31 Oktober 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling ...................................................... 2
B. Peranan Komunikasi Antarpribadi dalam Bimbingan dan Konseling ..... 3
C. Keberadaan Timbal Balik Komunikasi Antarpribadi Dengan Bimbingan
Dan Konseling .......................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................... 6
B. Saran ......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Para profesional di bidang bimbingan dan konseling telah memahami nilai
komunikasi antarpribadi selama beberapa dekade terakhir. Fokus bimbingan dan
konseling telah bergeser dari fokus pada nasihat atau solusi menjadi lebih pada
pengembangan pengetahuan menyeluruh setiap klien, menghormati keberagaman
mereka, dan memungkinkan mereka mengambil kesimpulan sendiri.

Meskipun komunikasi dalam bimbingan dan konseling semakin diakui secara


luas, komunikasi yang efektif masih menghadapi beberapa kendala. Proses
komunikasi yang sukses mungkin terhambat oleh berbagai faktor termasuk
perbedaan budaya, ketidakpercayaan, resistensi klien, dan berbagai masalah
emosional. Oleh karena itu, dalam bimbingan dan konseling, pemahaman yang
lebih baik tentang komunikasi antarpribadi menjadi semakin penting.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bimbingan dan konseling?
2. Apa saja peranan komunikasi antarpribadi dalam bimbingan konseling?
3. Apa timbal balik komunikasi antarpribadi dalam bimbingan dan
konseling?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian dari bimbingan konseling
2. Mengetahui peran komunikasi antarpribadi dalam bimbingan dan
konseling
3. Mengetahui keberadaan timbal balik komunikasi antarpribadi dalam
bimbingan dan konseling

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Dalam kehidupan manusia, bimbingan konseling dapat dipahami sebagai
suatu proses yang mengembangkan kesejahteraan dengan membantu orang
mengeksplorasi dan mengenali potensi mereka, sehinggga bisa membantu mereka
mengembangkan pola pikir mandiri dan tujuan hidup lebih baik, baik saat ini
maupun di masa depan. Mengingat hal ini, bimbingan dan konseling merupakan
komponen penting dalam keberadaan manusia, khususnya dalam masyarakat yang
kompleks dan beragam di mana orang-orang dengan masalah kesehatan
psikologis atau mental menghadapi semakin banyak hambatan. Individu atau
manusia pada hakikatnya beragam dan berbeda, sehingga memerlukan arahan
agar dapat berkembang secara sehat di lingkungannya.

Perspektif ini memperjelas bahwa penerimaan bantuan bimbingan konseling


merupakan bagian penting dalam kehidupan yang berkontribusi terhadap
pengembangan kualitas dan potensi manusia karena berkaitan erat dengan metode
penanganan komponen fungsional kemanusiaan. Dalam hal ini, manusia
dipandang sebagai makhluk yang utuh dan tanpa cacat, yang bukan sekedar
makhluk sosial lahiriah namun juga nampaknya dipengaruhi oleh masalah-
masalah lain dalam kehidupannya, seperti kecerdasan atau jiwa. Bimbingan
konseling berupaya menjelaskan bagian-bagian permasalahan yang tertanam kuat
dalam pikiran sebagai hasilnya. (Silfia, 2017)

Bimbingan atau guidance diartikan sabagai bimbingan/arahan/petunjuk.


Dengan kata lain bimbingan adalah pemberian bantuan bagi seseorang/individu
dengan tujuan agar perkembangan diri nya menjadi optimal.

Konseling adalah pemberian bantuan oleh ahli kepada individu untuk


memecahkan masalah yang dialaminya.

Jadi dapat di simpulkan, bahwa bimbingan konseling merupakan pemberian


bantuan dari seseorang yang ahli kepada seorang atau sekelompok individu
dengan tujuan memberikan pelayanan secara efektif agar potensi yang dimilikinya

2
menjadi optimal serta masalahnya dapat terpecahkan sehingga individu tersebut
mandiri dan mampu mengendalikan diri. (Putri, 2021)

B. Peranan Komunikasi Antarpribadi dalam Bimbingan dan Konseling


Salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dalam keberadaan manusia
adalah komunikasi antarpribadi, yang memiliki tujuan yang hampir sama dengan
bimbingan dan konseling yang dijelaskan oleh Aquino dan Alviar yaitu berfungsi
sebagai pencegahan (preventif), perbaikan (kuratif), pengembangan
(development), dan pemahaman (informative). Setiap fungsi berupaya untuk
meningkatkan standar hidup masyarakat.

Menurut definisi dan makna komunikasi antarpribadi, peran bimbingan dan


konseling hampir sama dengan peran komunikasi antarpribadi. Salah satu strategi
atau media untuk mencapai tujuan peran bimbingan konseling adalah komunikasi
antarpribadi. Komunikasi antarpribadi merupakan suatu teknik yang sangat
membantu proses bimbingan konseling mewujudkan tujuannya yaitu pemahaman,
pencegahan, pengentasan, pemeliharaan, dan pengembangan. Sehubungan dengan
itu, dapat ditelusuri peranan komunikasi antarpribadi dalam mengoptimalkan
fungsi bantuan konseling, antara lain:

a. Peran Keterampilan Membuka Diri:


Komunikasi antarpribadi diketahui mengembangkan kemampuan
yang diperlukan untuk membuka diri. Tujuannya adalah sebagai
penghubung atau instrumen untuk mempererat hubungan seseorang
dengan orang lain dan menjadikannya lebih personal. Langkah pertama
dalam memenuhi tujuan atau kewajiban seseorang sesuai dengan
kehidupan atau panggilannya adalah keakraban. Apabila bimbingan
konseling tidak didasarkan pada hubungan yang kuat antara seorang
konselor dengan konselinya atau antara seorang guru dengan peserta
didiknya, maka tujuannya tidak akan tercapai.
Apabila seorang konselor mengkonstruksi suatu pendekatan dengan
memaksakan kehendaknya, maka ia tidak dapat menjalankan perannya
dengan baik. Seorang konselor perlu mampu membina hubungan yang
mendalam dengan konselinya dalam situasi ini. Ketika orang jujur satu

3
sama lain, khususnya konselor, mereka mungkin mendapatkan informasi
sebanyak mungkin dari kliennya. Dari pengetahuan inilah dapat timbul
pelayanan atau jawaban yang dapat membantu mengarahkan dan
membimbing, sehingga memungkinkan seseorang menyadari potensi
dirinya dan meningkatkan kualitas hidupnya. di sini dan saat ini serta masa
depan.
b. Menghindari Kepura-puraan
Membangun dan memelihara hubungan serta menumbuhkan
keakraban atau kedekatan adalah dua tujuan komunikasi antarpribadi.
Tujuan dari kedekatan atau keakraban ini adalah untuk mencegah kepura-
puraan dalam pertukaran pesan yang sedang berlangsung. Kepura-puraan
itu bisa salah satunya diakibatkan oleh hubungan yang tidak akrab karena
dibangun dengan suasana yang formal.
c. Membangun Keharmonisan
Di dalam komunikasi antarpribadi, keharmonisan merupakan langkah
awal yang harus dibangun. Masing-masing yang berkomunikasi harus
benar-benar memperlihatkan kondisi kenyamanan dan keharmonisan.
Agar bantuan konseling dapat menghasilkan tujuan yang dapat
diterima, maka harus ada kerukunan yang tulus antara konselor dan
konseli, atau sebaliknya. Seseorang dapat membedakan harmoni melalui
tekanan pada suaranya, gerakannya, dan ekspresi wajahnya. Konselor bisa
lebih mampu mengenali persyaratan sehubungan dengan keselarasan ini.
Jones merumuskan minimal ada tujuh sifat mutlak yang harus dimiliki
oleh seorang konselor, yakni:
1. Tingkah laku yang etis.
2. Kemampuan intelektual.
3. Keluwesan (fleksibelity).
4. Sikap penerimaan (acceptance).
5. Pemahaman (understanding).
6. Peka terhadap rahasia pribadi
7. Komunikasi.

4
d. Menggali Potensi
Menelaah kembali komunikasi antarpribadi mengungkapkan bahwa
salah satu tujuannya adalah untuk mengungkap potensi manusia dan
memfasilitasi realisasi potensi tersebut. Berbicara dengan orang lain
merupakan salah satu cara agar potensi seseorang dapat berkembang,
namun menerima layanan bimbingan juga dapat membantunya
berkembang ke arah yang lebih menjanjikan dan baik. menasihati.

C. Keberadaan Timbal Balik Komunikasi Antarpribadi Dengan Bimbingan


Dan Konseling
Berdasarkan tujuan konseling dan komunikasi antarpribadi, tampak bahwa
kedua interaksi manusia ini benar-benar memainkan peran yang saling
melengkapi dalam mendukung dan meningkatkan satu sama lain, sehingga
memungkinkan masing-masing untuk bekerja sebaik mungkin. Namun jika kita
mencermati kedua kemungkinan tersebut, kita menemukan bahwa keduanya
sangat bermanfaat dan membantu untuk analisis seseorang saat bekerja secara
profesional. Proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan atau
membuat suatu kesimpulan terhadap seseorang mencakup bimbingan konseling
dan komunikasi antarpribadi.

Komunikasi antarpribadi dan bimbingan konseling saling melengkapi dan


bermanfaat. Keduanya merupakan alat bantu berguna yang dapat membantu
menyebarkan pengetahuan, memperkenalkan, dan mengembangkan seseorang
menjadi orang yang lebih mampu dan mandiri.

Dalam praktiknya, bimbingan konseling dan komunikasi antarpribadi berjalan


beriringan. Faktanya, sulit untuk memisahkan keduanya karena keduanya
menggunakan pendekatan yang berpusat pada manusia untuk menentukan apa
yang terbaik bagi individu yang menerima layanan. Keduanya dilakukan dengan
maksud untuk meneliti, dan mempelajari orang lain secara menyeluruh. Ia terkait
dengan bimbingan konseling dan komunikasi antarpribadi yang sejalan setidaknya
orang dapat mengambil kesimpulan dari fenemenologis itu. Pendekatan
fenemenologis dapat membantu, pengamatan, imajinasi, dan penghayatan realitas
untuk menarik suatu kesimpulan. (Silfia, 2017)

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling merupakan komponen penting dan diperlukan
dalam kehidupan manusia, khususnya dalam masyarakat yang kompleks dan
beragam dimana individu dengan masalah kesehatan psikologis atau mental
menghadapi semakin banyak kendala. Individu atau manusia pada hakikatnya
beragam dan berbeda, sehingga memerlukan arahan agar dapat berkembang
secara sehat di lingkungannya.

Komunikasi antarpribadi merupakan suatu teknik yang sangat membantu


proses bimbingan konseling mewujudkan tujuannya yaitu pemahaman,
pencegahan, pengentasan, pemeliharaan, dan pengembangan. Sehubungan dengan
itu, dapat ditelusuri peranan komunikasi antarpribadi dalam mengoptimalkan
fungsi bantuan konseling, antara lain: (1) Peran keterampilan membuka diri; (2)
Menghindari kepura-puraan; (3) Membangun keharmonisan; (4) Menggali
potensi.

Bimbingan konseling dan komunikasi antarpribadi saling mengisi, saling


bantu membantu. Kedua-duanya alat bantu yang dapat berkontribusi dalam
menyadarkan, mengenalkan, dan membangun seseorang ke arah yang lebih
berpotensi dan mandiri dalam menjalankan kehidupannya.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, karena kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan para pembaca untuk
memberikan masukan dan kritik yang membangun agar kami dapat
menyempurnakannya makalah kami selanjutnya, yang kami yakini dapat
menambah pemahaman kami.

6
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Ade Chita. (2021). Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Yogyakarta:
Diandra.

Silfia, Hanani. (2017). Komunikasi Antar Pribadi Teori & Praktik. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai