Anda di halaman 1dari 7

AL-HANIF: JURNAL PENDIDIKAN ANAK DAN PARENTING

http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/ALHANIF
E-ISSN : 2809-3348
Volume 2 Issue 1 (2022) Pages 1-7

Peran Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak Usia Dini

Syahruddin Damanik*1), Hilda Zahra Lubis2)

STAI Sumatera (STAIS) Medan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Alamat Email Penulis


Syahruddindamanik888@gmail.com*1, hildazahralubis@uinsu.ac.id2

Artikel Info ABSTRAK


Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran orangtua terhadap
Received : perkembangan psikososial anak usia dini. Metode pendekatan dalam
30 Maret 2022
Revised : penelitian ini adalh library research (kepustakaan). Hasil penelitian
01 April 2022 menunjukkan bahwa peran orangtua dalam perkembangan Psikososial anak
Accepted : Usia dini yaitu sangat penting dan tanggung jawab wajib. Orangtua sebagai
30 Mei 2022 pendidik permata dan utama bagi seorang anak di rumah maupun lingkungan
Kata Kunci: sosialnya, meski sudah dititipkan di sekolah, guru hanyalah penyambung tali
Orangtua, psikososial, bagi orangtua agar anak-anak memperoleh pendidikan dan bimbingan yang
Anak usia dini lebih baik. Perkembangan Psikososial anak dipengaruhi oleh pola
pengasuhan yang diberikan orangtua terhadap anak, yang mana pola
Keywords:
Parents, Psychosocial, pengasuhan tersebut akan menentukan baik dan buruk perkembangan anak
Early childhood di masa depan sebagai generasi penerus dan makluk sosial dalam
lingkungannya. Peran orangtua dalam hal ini memberikan kepengasuhan
keluarga yang hangat, penuh perhatian dan kasih sayang secara maksimal.
Dengan demikian anak nantinya akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang
memiliki kualitas diri yang baik dan mampu berkembangan dalam
lingkungan sosial dengan tangguh dan percaya diri.

ABSTRACT
The writing of this article aims to determine the role of parents in the psychosocial development of early
childhood. The approach method in this research is library research (library). The results showed that the
role of parents in the psychosocial development of early childhood is very important and a mandatory
responsibility. Parents as gems and primary educators for a child at home and in their social environment,
even though they have been entrusted to school, the teacher is only a link for parents so that their children
get better education and guidance. Psychosocial development of children is influenced by the pattern of
parenting given by parents to children, in which the parenting pattern will determine the good and bad
development of children in the future as the next generation and social beings in their environment. The
role of parents in this case is to provide warm, caring and loving family care to the fullest. Thus the child
will later grow into an adult human who has good self-quality and is able to develop in a strong and
confident social environment.

PENDAHULUAN

Usia Dini merupakan masa potensial bagi anak dalam perkembangannya sehingga
sangat penting diberikan stimulus atau rangsangan yang sesuai dan tepat (Sit, 2012). Hal
ini mengingat, anak memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan orang dewasa.
Orangtua, terutama ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak yang
Syahruddin, Hilda Peran Orang tua....

dilahirkan sampai mereka dewasa. Dari berbagai macam pola asuh yang diberikan
orangtua kepada anak dalam proses pembentukan pengetahuan sebagai pendidik pertama
adalah sangat penting (Permono, 2013). Orangtua memiliki peran yang sangat penting
dalam perkembangan kepribadian dan perilaku anak, meliputi nilai-nilai budaya, agama,
etika dan keterampilan anak. Oleh karena itu, orangtua harus memahami karakteristik
anaknya untuk memastikan perkembangannya yang optimal sehingga anak menjadi
dewasa yang sehat secara fisik, mental, sosial dan emosional. Sehingga mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal dan menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
Perkembangan anak usia dini pada dasarnya ditandai dengan terjadinya
perkembangan psikososial mereka. Perkembangan psikososial yang dilalui mulai dari
masa bayi, prasekolah, remaja hingga dewasa. Perkembangan psikososial ini
membutuhkan rangsangan atau stimulus tertentu untuk berkembang secara optimal.
perkembangan psikososial itu sendiri merupakan perkembangan mengenai kejiwaan,
moral dan juga emosi serta bagaimana perkembangan diri anak cara pengasuhan anak,
dan juga bagaimana menjalin hubungan dengan anak (Kepno et al., 2019). Sebagaimana
yang telah dijelaskan sebelumnya pada proses perkembangan anak peran orangtua wajib
dan sangat penting karena dengan adanya perhatian dari orangtua perkembangan
psikososial anak akan menjadi lebih baik.
Orangtua sangatlah besar pengaruhnya terhadap perkembangan psikososial anak.
Sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh orangtua akan dilihat serta ditiru oleh anak
(Rahimah & Sukiman, 2020). Peranan orangtua dalam perkembangan sosial akan
membantu anak dalam upaya peningkatan kemampuan mereka dalam berbagai hal,
termasuk interaksi dan prestasi belajar untuk menghasilkan suatu karya berdasarkan
kemampuan diri sendiri (Irmilia et al., 2015). Ketercapaian kemampuan yang baik akan
membentuk kepercayaan diri pada anak. Sebaliknya, kegagalan akan menyebabkan anak
merasa rendah diri yang mumungkinkan anak di masa dewasanya mengalami kesulitan
dalam bersosialisasi.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Peran Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak Usia Dini”. Secara
deskriptif dan mendalam.

METODE

Metodologi yang dipergunakan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu studi


literatur dengan jenis descriptive review. Tujuannya untuk mengidentifikasi, menilai dan
mengintepretasi seluruh temuan yang terkait dengan topik penelitian yang telah
ditetapkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
berasal dari artikel ilmiah ataupun buku . Basis data yang digunakan yaitu Google Scholar
atau Proques, google books dan ipusnas. Strategi yang digunakan dalam pencarian
literatur yaitu dengan menggunakan kata kunci peran orangtua, perkembangan
psikososial, anak usia dini. Tahapan penelitian, yiatu sebagai berikut:

2 AL-HANIF: JURNAL PENDIDIKAN ANAK DAN PARENTING


Syahruddin, Hilda Peran Orang tua....

Menentukan Analisis
Pengumpulan
topik • menelaah Reduksi Verifikasi
penelitian • mengumpulk atau
an literatur menyajikan • penyimpula
• Ditentukan memilah temuan dari
review dengan cara n hasil
melalui berdasarkan literatur berdasarkan
literatur mendeskrip review
kata kunci si hasilan literatur
review penelitian review
literatur
review

Gambar. Tahapan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Orangtua dan Peranannya

Keluarga terutama orang tua yaitu ayah dan ibu merupakan lingkungan sosial
pertama individu dan kelompok dalam sosialisasinya. Orangtua adalah orang yang paling
dekat dengan anak-anaknya ketika berada di rumah. Orangtua memiliki peran yang sangat
penting dalam keluarga. Sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak, orang tua
memiliki tanggung jawab yang besar dalam perkembangan anaknya agar berkembang
sesuai dengan harapan yang diiinginkan. Bahkan ketika anak telah dititipkan di sekolah,
peran orang tua tetap yang paling penting, apalagi sebagian besar waktu anak dihabiskan
bersama orangtua.
Orangtua memiliki peran sangat urgen, yaitu menciptakan suasana dalam keluarga
untuk proses pendidikan berkelanjutan guna melahirkan generasi penerus (keturunan)
yang cerdas dan berakhlak (berbudi pekerti yang baik), baik di mata orang tua maupun
masyarakat. Orangtua perlu mempersiapkan anak sedini mungkin untuk menjalani
tingkatan-tingkatan perkembangan sebagai bekal ketika memasuki dunia orang dewasa
dan lingkungan sosialnya (Chusna & Utami, 2020). Peran orangtua dalam hal ini
memberikan kepengasuhan keluarga yang hangat, penuh perhatian dan kasih sayang
secara maksimal. Menurut Erik Erikson suasana keluarga yang demikian mempengaruhi
perkembangan kepribadian yang sehat, yaitu anak-anak memiliki pribadi yang sangat
mempercayai terhadap lingkungan sosialnya dengan baik (Khadijah & Jf, 2021). Hal ini
menjadi dasar perkembangan pribadi yang sehat, stabil, percaya diri dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Sebab, perkembangan seorang anak itu
sendiri sangat di pengaruhi oleh pola pengasuhan yang di berikan oleh orangtua. Pola
pengasuhan merupakan suatu model atau cara mendidik anak yang merupakan suatu
kewajiban dari setiap orangtua dalam usaha membentuk pribadi anak yang sesuai dengan
masyarakat pada umumnya sehingga anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya
(Dudu et al., 2016).
Berdasarkan uraian dapat dijelaskan, bahwa peran orangtua sangatlah penting dan
wajib dalam proses perkembangan anak-anak mereka. Meskipun orangtua sudah
menitipkan anak ke lembaga sekolah untuk mendapat pembinaan pendidikan. namun,
walau bagaimanapun tanggung jawab terbesar adalah pada orangtua sebagai tempat bagi
anak dalam memperoleh pendidikan pertama dan utama. Menurut Fatmawati (2016),

3 AL-HANIF: JURNAL PENDIDIKAN ANAK DAN PARENTING


Syahruddin, Hilda Peran Orang tua....

dalam penelitiannya menyatakan baik buruknya perkembangan kepribadian anak dimasa


yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan maupun bimbingan yang diperoleh
dari orangtuanya, karena di dalam keluarga pertama kalinya anak memperoleh
pendidikan sebelum dipendidikan-pendidikan yang lain. Sejak dilahirkan ke dunia, orang
tua mendidik dan membimbing anak-anaknya harapan agar anak dapat tumbuh menjadi
sesorang anak yang memiliki potensi yang baik.

Perkembangan Psikososial

Psikososial merupakan suatu istilah yang berkaitan dengan kesehatan mental


(emosional) dan kondisi sosial atau dengan kata lain istilah yang berhubungan dengan
perkembangan psikologi dan perkembangan sosial seperti ketika seorang individu merasa
takut, marah, senang, ataupun gembira untuk bagaimana masuk kedalam lingkungan
sosial bila ingin berinteraksi dengan orang lain (Khadijah & Jf, 2021). Pada pendekatan
psikososial, individu disini dihadapkan dengan kondisi kombinasi yang dipengaruhi
faktor psikologis dan faktor lingkungan sosial disekitar individu terhadap kesejahteraan
fisik dan mental serta kemampuan fungsi lainnya (Sit, 2015). Jadi dapat dinyatakan
bahwa Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan aspek-
aspek psikologis seperti emosi, motivasi, dan perkembangan pribadi, serta perubahan
dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain.
Banyak teori mengenai perkembangan psikososial, yang paling banyak dianut
adalah teori psikososial dari Erik Erikson. Erik Erikson adalah seorang ahli psikologi
yang lahir pada tahun 1902 di Jerman. Namanya menjadi dikenal banyak orang setelah
dia mengemukakan teorinya tentang tahap perkembangan psikososial seorang manusia
dari lahir hingga tua. Erikson memiliki pandangan yang sama tentang konsep dasar
kepribadian manusia dalam islam kepribadian manusia tidak hanya dipengaruhi oleh
keinginan atau dorongan dari individu, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar,
seperti adat, budaya, dan lingkungan tempat dimana kepribadian individu berkembang
dengan menghadapi serangkaian tahapan-tahapan sejak manusia lahir hingga memasuki
usia lanjut serta perubahan dan bagaimana individu berhubungan dengan orang lain
(Khadijah & Jf, 2021). Hal ini juga sejalan dengan pendidikan islam, dikutip dalam
islampos.com (Atim, 2022), bertahap dalam segala urusan adalah fitrah yang Allah
ciptakan untuk manusia bahkan alam semesta, sehingga ia menjadi sunnatullah yang
berlaku. Termasuk tahapan dalam pendidikan Islam.

ً َّ ‫َ َ ۡ َ ن‬
‫ُب َط َبقا َعن َط َب ٖق‬ ‫لَتك‬

Artinya: “Niscaya kalian benar-benar melewati tahapan demi tahapan” (QS. Al-
Insyiqoq: 19).

Ayat ini menunjukkan bahwa secara umum tahapan ini mencakup berbagai segi
kehidupan, mulai dari proses terbentuk dan lahirnya manusia hingga proses tahapan
pendidikan. Islam telah memberikan tahapan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
pendidikan Islam yaitu menjadi manusia yang diridhoi Allah, manusia shaleh yang
menunaikan kewajibannya sebagai hamba yang beribadah kepada Allah dan sebagai
khalifah (yang mengemban tugas memelihara) di muka bumi ini. Manusia, dalam proses
perkembangannya, terdapat tahapan-tahapan tertentu yang harus dilalui, antara lain: masa
pralahir, masa bayi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa tua.

4 AL-HANIF: JURNAL PENDIDIKAN ANAK DAN PARENTING


Syahruddin, Hilda Peran Orang tua....

Tujuannya agar setiap orang menjalani kehidupan agar terbentuk kepribadian yang baik
sesuai dengan tuntutan agama dan norma-norma kehidupan bermasyarakat. pada setiap
tahapan yang dilaluinya diharapkan anak akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia
yang berguna baik bagi dirinya sendiri agama, negara maupun bangsanya.
Teori psikososial dari Erik Erikson meliputi delapan tahap yang saling berurutan
sepanjang hidup. Hasil dari tiap tahap tergantung dari hasil tahapan sebelumnya, dan
resolusi yang sukses dari tiap krisis ego adalah penting bagi individu untuk dapat tumbuh
secara optimal. Ego harus mengembangkan kesanggupan yang berbeda untuk mengatasi
tiap tuntutan penyesuaian dari masyarakat (Khadijah & Jf, 2021). Maka dari itu,
perkembangan psikososial pada anak usia dini bukan hanya menjadi tanggung jawab
guru, tetapi juga tanggung jawab orangtua bahkan masyarakat. Karena itu orangtua dan
guru perlu bekerjasama dalam mendidik anak. Agar proses ini berhasil mereka dalam hal
ini orangtua maupun guru perlu memahami perkembangan kepribadian anak mulai pada
usia dini. Ini karena, usia dini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat menentukan perkembangan masa selanjutnya. Oleh karena itu, kepribadian atau
psikososial perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Adapun cara meningkatkan
perkembangan psikososial anak usia dini yakni melalui pola pengasuhan terutama
lingkungan keluarga,
Berikut tahapan-tahapan perkembangan psikososial anak usia dini, menurut Erik
Erikson (Khadijah & Jf, 2021):
1. Bayi (0-18 bulan): Krisis atau konflik utama yang dialami selama tahap ini adalah
kepercayaan dan kecurigaan, yang memainkan peran penting dalam menentukan
apakah bayi Anda akan mudah percaya atau tidak percaya pada orang lain. Orang
yang paling berperan dalam tahap ini adalah ibu atau orang lain yang berperan
sebagai ibu. Kegiatan utama yang dilakukan pada tahap ini adalah ketergantungan
pada ibu dan ekspresi frustasi ibu. Selain itu, selama tahap ini, bayi seringkali takut
dengan sekitarnya, terutama orang yang tidak dikenalnya dengan baik.
2. Anak (2-3 tahun): Memasuki tahap kedua, anak sudah menjadi anak dengan
pengendalian diri yang lebih tinggi. Tak hanya itu, anak juga mulai mandiri. Fase
latihan pispot sangat penting untuk melewati fase "pengendalian diri versus rasa
malu dan ragu" ini. Erikson percaya bahwa anak-anak yang mengendalikan diri
secara otomatis merasa lebih mandiri. Misalnya, saat Anda bisa memilih mau
makan apa, mainan favorit, baju apa yang akan dipakai. Hasil akhir dari proses ini
adalah keinginan atau kemauan. Jika berhasil, anak akan memiliki kekuasaan atas
dirinya. Jika Anda gagal, Anda akan merasa malu dan penuh keraguan.
3. Usia prasekolah (3-5 tahun): Pada tahap ini, anak mulai berpartisipasi dalam
permainan dan interaksi sosial. Jika Anda melakukannya dengan baik, anak Anda
akan merasa bisa memimpin orang lain. Sedangkan mereka yang gagal seringkali
merasa bersalah, meragukan kemampuan sendiri dan jarang mengambil inisiatif.
Ini adalah tahap "aktif versus rasa bersalah" yang membentuk karakter seseorang
untuk memiliki tujuan atau tujuan dalam hidup. Hasil ini hanya dapat dicapai jika
anak menyeimbangkan momen inisiatif dan momen kerjasama dengan orang lain.
4. Usia sekolah (6-11 tahun): Melalui interaksi sosial, anak mulai merasa bangga
ketika berhasil dalam sesuatu. Pada usia ini, anak menghadapi tantangan berupa
tujuan sosial dan akademik. Selama fase "industri versus ketidakmampuan" ini,
orang-orang di puncak akan merasa kompeten. Di sisi lain, mereka yang gagal akan
merasa mencela diri sendiri. Inilah sebabnya mengapa hasil akhir dari tahap ini
adalah "kepercayaan". Anak usia sekolah yang jarang dihargai atau didukung oleh
orang terdekatnya akan meragukan kemampuannya untuk berhasil.

5 AL-HANIF: JURNAL PENDIDIKAN ANAK DAN PARENTING


Syahruddin, Hilda Peran Orang tua....

5. Remaja (12-18 tahun): Tahap selanjutnya adalah “kebingungan identitas dan


peran”, yaitu ketika remaja mencari jati diri yang akan mempengaruhi
kehidupannya dalam jangka panjang. Remaja yang sukses akan konsisten pada diri
sendiri, sedangkan orang yang tidak sukses akan merasa bingung tentang siapa
dirinya. Identitas ini terkait dengan keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai yang
membentuk karakter seseorang. Jika berhasil, akan ada hasil akhir berupa loyalitas,
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan harapan dan norma masyarakat.
6. Masa dewasa awal (19-40 tahun): Tahap “lebih dekat dan terisolasi” dikaitkan
dengan hubungan cinta dengan pasangan. Jika berhasil, orang dapat membangun
hubungan yang kuat. Sebaliknya, jika gagal, seseorang akan berhenti. Karena setiap
tahapan berkaitan dengan tahapan sebelumnya, maka tahapan ini juga terkait
dengan identitas. Orang-orang yang tidak yakin akan identitas mereka lebih
cenderung merasa kesepian dan menjadi depresi. Hasil akhir dari tahap ini adalah
cinta.
7. Dewasa (40-65 tahun): Berada pada tahap dewasa, pasti seseorang selalu ingin
melakukan sesuatu yang berguna untuk dirinya sendiri. Jika berhasil, akan ada rasa
memiliki tujuan. Sebaliknya, jika mereka gagal, mereka akan merasa bahwa
berpartisipasi di dunia tidak ada artinya. Ini adalah fase "pertumbuhan versus
stagnasi". Hasil akhir dari tahap ini adalah penyembuhan. Dari menyaksikan bayi
Anda tumbuh hingga merasa dekat dengan pasangan Anda adalah bagian penting
dari tahap ini.
8. Kedewasaan (usia 65 - meninggal dunia): Ini adalah tahap di mana seseorang
merenungkan apa yang mereka lakukan ketika mereka masih muda. Jika Anda puas
dengan pencapaian Anda, Anda akan merasa cukup. Sebaliknya, jika Anda tidak
puas, Anda akan merasa menyesal dan putus asa. Hasil akhir dari tahap ini adalah
Wisdom atau Kebijaksanaan. Seseorang yang puas dengan apa yang mereka
lakukan di masa mudanya akan siap menghadapi akhir hidup dengan damai. Teori
perkembangan psikososial Erikson tidak berarti Anda harus sepenuhnya positif atau
negatif untuk melihatnya. Sebaliknya, yang paling penting adalah keseimbangan
antara dua aspek

KESIMPULAN

Pada uraian penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran orangtua dalam
perkembangan Psikososial anak Usia dini yaitu sangat penting dan tanggung jawab wajib.
Orangtua sebagai pendidik permata dan utama bagi seorang anak di rumah maupun
lingkungan sosialnya, meski sudah dititipkan di sekolah, guru hanyalah penyambung tali
bagi orangtua agar anak-anak memperoleh pendidikan dan bimbingan yang lebih baik,
dimana kemungkinan fasilitas yang tidak peroleh dirumah tetapi didapat di sekolah atau
disini sebagai pelengkap bagi anak dalam proses perkembangannya. Perkembangan
Psikososial anak dipengaruhi oleh pola pengasuhan yang diberikan orangtua terhadap
anak dan akan menentukan baik dan buruk perkembangan anak di masa depan sebagai
generasi penerus dan makluk sosial. Peran orangtua dalam hal ini memberikan
kepengasuhan keluarga yang hangat, penuh perhatian dan kasih sayang secara maksimal.
Dengan demikian anak nantinya akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang memiliki
kualitas diri yang baik dan mampu berkembangan dalam lingkungan sosial dengan
tangguh dan percaya diri.

6 AL-HANIF: JURNAL PENDIDIKAN ANAK DAN PARENTING


Syahruddin, Hilda Peran Orang tua....

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kepada Allah Swt atas nikmat sehat dan
kemudahan bagi penulis dalam penyelesaikan tulisan ini. Terima kasih pada istri tercinta
yang selalu mendukung serta memberikan motivasi untuk semangat berkarya sehingga
tulisan ini diselesaikan dengan baik.

REFERENSI

Atim, M. (2022). Tahapan dalam Pendidikan Islam. Islam Pos.


https://www.islampos.com/tahapan-dalam-pendidikan-islam-249556/
Chusna, P. A., & Utami, A. D. M. (2020). DAMPAK PANDEMI COVID-19
TERHADAP PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS PEMBELAJARAN DARING ANAK USIA SEKOLAH DASAR.
PREMIERE : Journal of Islamic Elementary Education, 2(1), 11–30.
https://doi.org/https://doi.org/10.51675/jp.v2i1.84
Dudu, Y., Kusuma, F. H. D., & Widiani, E. (2016). Hubungan Pola Asuh Orang Tua
dengan Perkembangan Psikososial Tahap Industry Vs Inferiority Anak Usia Sekolah
(6 – 12 Tahun) Di SDN Tlogomas 1 Kecamatan Lowokwaru Malang. Nursing News,
1, 180–189.
Fatmawati. (2016). Peran keluarga terhadap pembentukan kepribadian islam bagi remaja.
Jurnal RISALAH, 27(1), 17–31. https://media.neliti.com/media/publications/127797
Irmilia, E., Herlina, & Hasneli, Y. (2015). HUBUNGAN PERAN ORANG TUA
TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA SEKOLAH. 2(1),
551–557. https://media.neliti.com/media/publications/187559-ID-none.pdf
Kepno, A., Hastutiningtyas, W. R., & Ariani, N. L. (2019). PERAN KELUARGA
BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA
PRA SEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN DESA KAUMREJO
KABUPATEN MALANG. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 4(2), 10–
20. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.33366/nn.v4i2.2069
Khadijah, & Jf, N. Z. (2021). Perkembangan Sosial Anak Usia Dini “Teori dan
Strateginya.” CV. Merdeka Kreasi Group (Anggota IKAPI).
Permono, H. (2013). PERAN ORANGTUA DALAM OPTIMALISASI TUMBUH
KEMBANG ANAK UNTUK MEMBANGUN KARAKTER ANAK USIA DINI. 34–47.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3994/02.pdf;sequence=1
Rahimah, & Sukiman. (2020). Paremting Patterns and Their Implications for the
Development of Early Childhood Social Attitudes. Al-Athfal: Jurnal Pendidikan
Anak, 6(2), 135–146. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/al-athfal.2020.62-04.
Sit, M. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Perdana Publishing.
Sit, M. (2015). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Perdana Publishing.

7 AL-HANIF: JURNAL PENDIDIKAN ANAK DAN PARENTING

Anda mungkin juga menyukai