Anda di halaman 1dari 4

SINOPSIS RENCANA PENILITIAN (TESIS)

Diferensiasi Pola Asuh Antara Ibu Rumah Tangga Dengan Ibu yang Berkarier Terhadap
Perkembangan Kepribadian, Sosial dan Spiritual Anak.
Oleh : Imas Laila, S.Pd.I

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh seorang anak. Keluarga
memberikan pendidikan dasar pada anak sebelum menghadapi lingkungan luar baik itu sekolah
ataupun masyarakat. Keluarga dapat dianggap sebagai konstelasi subsistem keseluruhan yang
kompleks yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi,
didefinisikan dalam istilah generasi, gender, dan peran. Setiap anggota keluarga berpartisipasi
dalam beberapa subsistem (Fiese & Winter, 2008;Parke dkk.2008).1
Dalam UU No 52 Tahun 2009, Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Dalam rumah tangga ayah adalah kepala rumah tangga yang berperan sebagai pencari nafkah,
sedangkahkan ibu berperan untuk merawat anak-anak. Dalam suatu keluarga anak adalah harta
yang sangat berharga dalam keluarga. Sehingga orangtua selalu ingin memberikan hal terbaik
untuk anak. Pada umumnya, fungsi yang dijalankan oleh keluarga seperti melahirkan dan
merawat anak, menyelesaikan masalah, dan saling peduli antaranggotanya tidak berubah
subtansinya dari masa ke masa.2 Sehingga keluarga yang ideal tidak membatasi tugas dan peran
pada masing-masing anggota keluarga, tetapi semua dimensi hal yang berada dalam kehidupan
berkeluarga menjadi tanggung jawab bersama. Hak yang dimiliki oleh anggota keluarga harus
terpenuhi dengan baik, agar tidak ada ketimpangan sosial dalam keluarga. Salah satu hak
terpenting dalam berkeluarga adalah pendidikan, pendidikan untuk suami, istri dan anak-anak
agar tercapai keluarga yang berkarakter dan berilmu.
Meningkatnya pendidikan wanita menimbulkan kesadaran untuk mengembangkan diri
maupun mengaktualisasikan potensi dalam merintis karir maupun melakukan kegiatan sosial.
Demikian juga halnya dampak dari krisis moneter menyebabkan bertambahnya kebutuhan yang
tidak terpenuhi, pemenuhan kebutuhan tersebut salah satunya adalah ayah yang bekerja, namun
sekarang ibu juga ikut bekerja (Subaharianto, 2006). Sehingga istri memiliki beban lebih dari
yang seharusnya dimiliki. Status ibu yang berkarir tentu saja memiliki dampak terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak, karena dalam hal kuantitas waktu, ibu membagi waktunya
antara anak dan karirnya. Hal ini menunjukan bahwa akan terdapat perbedaan pola asuh antara
ibu yang fokus mengurus anak saja dengan ibu yang membagi peran dalam pekerjaan, tentunya
akan menghasilkan tumbuh dan kembang anak yang berbeda pula. Dalam beberapa contoh kasus,

1
John W Stantrock, Masa Perkembangan Anak, Jakarta: Salemba Humanika, 2012, hal. 300.
2
Srilestari, Psikologi Keluarga, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014, hal. 5.
1
banyak anak yang terlibat dalam permasalahan baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat,
karena kekurangan perhatian dan didikan orang tua dalam hal ini ibu. Kasus ini lebih banyak
terjadi di daearah ibu kota. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa wanita yang
berkarir tetap juga bisa memberikan perhatian dan didikan yang maksimal kepada perkembangan
anaknya.
Dalam kata-kata mutiara Islam terdapat istilah Al-Ummu Madrasah Al-Ula yang artinya Ibu
adalah madrasah pertama. Bila sang ibu mempersiapkan diri untuk mengasuh anak dengan baik
maka ibu telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat. Dari hadits tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa ibu memiliki peran penting dalam tumbuh kembang dan pendidikan anak,
karena ikatan batin antara ibu dengan anak sangat kuat. Kualitas perkawinan dapat
mempengaruhi berlangsungnya proses-proses dalam keluarga, misalnya pengasuhan dan
performasi individu.3 Pasangan yang memiliki derajat kepuasan perkawinan yang tinggi akan
memberikan perhatian secara lebih positif pada anak.
Pengasuhan anak dipercaya memiliki dampak terhadap perkembangan individu. Dalam
memahami dampak pengasuhan orang tua terhdap perkembangan anak pada mulanya terdapat
dua aliran yang dominan, yaitu psikonalitik dan belajar social (social learning). Kohlberg
berpendapat bahwa proses keluarga pada dasarnya penting bagi perkembangan moral anak-anak.
Hubungan orang tua dan anak adalah saling memberi dan menerima (perspective-taking).4
Gaya pengasuhan merupakan serangkaian sikap yang ditunjukan oleh orang tua kepada anak
untuk menciptakan iklim emosi yang melingkupi interaksi orang tua-anak. Gaya pengasuhan
dengan perilaku pengasuhan yang dicirikan oleh tindakan spesifik dan tujuan tertentu. Pola asuh
orang tua memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak. Gaya pola asuh orang tua
pada umumnya didasari dari pengalaman yang mereka dapat dari orangtua mereka sebelumnya
atau dari latar belakang pendidikan orang tua. Pola asuh merupakan suatu cara terbaik yang
ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan rasa tanggung jawab kepada anak.5
Perkembangan anak dapat dilihat dari aspek fisik serta psikis, sosial dan spiritual, karena hal
tersebut menentukan bagaimana keberhasilan kehidupannya. Lingkungan keluarga yang
kondusif menentukan perkembangan pribadi, penyesuaian diri, kemampuan bersosialisasi,
kecerdasan, kreativitas, moral, juga peningkatan kapasitas diri menuju batas-batas kebaikan dan
kesempurnaan dalam ukuran kemanusiaan. Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling
awal dikenal dan dekat dengan anak, hal ini menjadikan keluarga sebagai peran utama dalam
pendidikan dan proses pembentukan kepribadian seorang anak. Karena pada dasarnya manusia

3
Srilestari, Psikologi Keluarga, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014, hal. 15.
4
John W Stantrock, Masa Perkembangan Anak, Salemba Humanika,2012, hal. 255
5
M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996, h. 109.
2
itu memiliki potensi yang positif untuk berkembang akan tetapi potensi itu bisa teraktualisasikan
atau tidak, sangat ditentukan oleh peran keluarga. Spiritulitas dan keimanan merupakan dimensi
yang paling kuat bagi pengalaman manusia. Keyakinan spriritual memberi landasan bagi nilai-
nilai yang dipegang dan perilaku sebagai individu dan pasangan. Keyakinan spiritual juga dapat
menjadi pondasi terpenting bagi kebahagiaan pasangan.
Dalam penulisan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Denzin dan
Lincoln (1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada.6 Adapun metode yang digunakan oleh Penulis dalam
penelitian ini yaitu metode deskriptif, komparatif dan korelasi. Menurut Nazir (2005: 58)
penelitian komparatif adalah penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar
tentang sebab-akibat, dengan menganisis faktor penyebab terjadinya atau munculnya suatu
fenomena tertentu. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan memaparkan
permasalahan yang penjelasannya didapatkan dari hasil penelitian langsung dilapangan serta
penelitian kepustakaan yaitu dengan membaca buku-buku referensi. Adapun penelitian korelasi
yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan dua variabel atau lebih,
tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada.7
Adapun tempat pelaksanaan penelitian adalah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
(SMP IT) Al Madinah, Cibinong, Bogor Jawa Barat. Sedangkan untuk populasi penelitian adalah
siswa/i kelas IX SMP IT Al Madinah, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Pemilihan sekolah tersebut
dikarenakan ada banyak orangtua siswa yang berkarir. Hakikat penggunaan sampel dalam suatu
penelitian adalah karenakan sulitnya untuk Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik
Random Sampling atau sampel acak untuk pengambilan sampel penelitian. Teknik pengambilan
data dalam penelitian ini adalah kuisioner, observasi, dan wawancara. Angket atau kuisioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.8
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Thoha, M.Chabib. 1996. Kapita Selekta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Srilestari. 2014. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Stantrock, John W. 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mardalis. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, h.5.
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013 h. 4.
8
Mardalis, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, h. 268.
3
4

Anda mungkin juga menyukai