Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Peran Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Anak

Guru Pembimbing:
Iwansyah S. Pd

Disusun Oleh :
Gefira Putri Aprilia
XII MIPA 1
MAN KOTAWARINGIN TIMUR PLUS
KETERAMPILAN TAHUN PELAJARAN 2024
LEMBARAN PENGESAHAN

Telah disusun makalah tentang “Peran Orang Tua Terhadap Hasil Belajar
anak” oleh Mia Ramadhani sebagai salah satu penunjang pembelajaran
Pembuatan makalah guna untuk menempuh syarat-syarat tugas Bapak Iwansyah,
S. Pd. Bahasa Indonesia Kelas 12 Man Kotawaringin Timur PK TP 2024/2025.

Makalah disahkan oleh:

Guru Pembimbing,

Iwansyah, S. Pd
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat, karunia serta
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Peran
Orang Tua Terhadap Hasil Belajar anak".

Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan tugas
Bapak Iwansyah, S. Pd. Bahasa Indonesia Semester 2 kelas 12 MAN
Kotawaringin Timur PK. Selaku manusia biasa, penulis sangat menyadari
kemampuan yang dimiliki sehingga selesainya penulisan makalah ini tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan dari guru pembimbing, teman sekelas, serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa baik isi,


materi, maupun pembahasannya masih belum sempurna. Hal ini dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki sebagai penulis.
Untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang bersifat
membangun senantiasa diharapkan. Untuk menjadi lebih baik dimasa yang akan
datang.
Sampit, ...................2024
Penulis,

Mia Ramadhani

ABSTRAK

Rendahnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak- anaknya adalah


hal yang melatarbelakangi makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh peran orang tua terhadap hasil belajar anak. Perhatian orang tua sangat
berperan dan memberikan dampak positif atas hasil belajar anak. Keberhasilan
anak tidak dapat terlepas dari peran orang tua yang memberikan perhatian
kepadanya. Orang tua yang kurang memberikan dorongan dan perhatian kepada
anaknya, dapat menyebabkan anak gagal dalam kegiatan belajar, hal ini akan
menghasilkan dampak negatif pada hasil belajar anak.

Kata Kunci: Peran Orang Tua, Hasil Belajar anak


DAFTAR ISI

ABSTRAK

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Man

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Orang Tua

2.2 Tanggung Jawab Orang Tua

2.3 Pendidikan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk melakukan bimbingan
terhadap anak oleh orang tua untuk menuju kedewasaan anak. Pendidikan juga
dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya, salah satu tujuan itu antara lain memberi bekal kecerdasan
kepada anak untuk digunakan kelak dalam menjalani hidupnya setelah dewasa.
Dilain pihak pendidikan mempersiapkan peserta didik untuk menjadi manusia
dengan perilaku yang sesuai dengan nilai, norma dan peraturan yang berlaku
dimasyarakat. Peserta didik harus mematuhi peraturan dan undang-undang yang
ada di bangsa dan negaranya. Namun demikian tekanan utama tanggung jawab
adalah berada di pundaknya orang tua.

Dalam kenyataan tampak kepada kita, bahwa secara empiris tidak semua
orang tua, sebagai penanggung jawab utama, melakukan kewajibannya sesuai
sebagaimana mestinya. Perhatian orang tua terhadap anak seharusnya dilakukan
secara sengaja, intensif dan terkonsentrasi dengan penuh rasa kasih sayang dalam
pelaksanaannya demi prestasi belajar anak dan perkembangan kepribadiannya.

Dalam kaitan ini maka tampak ada kesenjangan antara keharusan orang
tua melakukan kewajibannya dengan kenyataan di dalam praktik secara empiris.
Hal ini menjadi menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut
apakah kendala yang dihadapi para orang tua dalam menghantarkan anaknya guna
mencapai prestasi belajarnya, baik di rumah maupun di sekolah. Apakah ada
hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak.

Oleh karenanya penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut


dan hasil penelitian itu dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul“
Peran Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Anak “.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah perhatian orang tua ada hubungannya dengan perkembangan
anak?
2. Apakah ada hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar
siswa?
3. Adakah manfaatnya bagi anak, bila orang tua memberikan perhatian
kepada anaknya?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
1. Untuk melaksanakan tugas Bahasa Indonesia dari Bapak
Iwansyah S. Pd.

2. Untuk mengetahui, bagaimana peran orang tua terhadap hasil


belajar anak.

1.3.2 Manfaat

1. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perhatian


orang tua terhadap anaknya.

2. Untuk mendorong memberikan perhatian yang penuh kasih


sayang demi. Perkembangan kepribadian dan kecerdasan anak
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Orang Tua


Keluarga merupakan unit organisasi terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari orang tua dan anak. Maka secara umum orang tua bisa diartikan
dengan ibu-bapak dari anak-anak yang dilahirkan. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia (1997:381), Bahwa: “Orang tua adalah sebagai ayah-ibu kandung,
orang yang dianggap tua, orang yang dihormati atau disegani di kampung”. Unit
yang paling kecil dalam mengemban tugas untuk membina kehidupan anak dalam
pendidikan keluarga adalah orang tua, dan bertanggungjawab terhadap
pendidikan. Anak dalam lingkungannya. Sejalan dengan hal tersebut, Thomas
Gordon (2009:221) berpendapat dalam bukunya bahwa: “Orang tua ialah pribadi
yang bertanggung jawab terhadap pembentukan pribadi anak dan pendidikan
anak, sehingga dia harus bersikap konsisten dalam perasaan menyayangi anak,
bersikap toleran, menyampaikan kebutuhan pribadi anak dan bersikap adil”.

Dari pendapat tersebut dinyatakan bahwa orang tua sebagai ayah dan ibu
harus. Bersikap konsisten dalam rangka tanggung jawab sebagai orang tua amat
diperlukan anak dalam masa perkembangan. Namun demikian tanggung jawab
setiap orang tua memiliki sikap yang berbeda dalam menunjukkan rasa kasih
sayang, sikap toleran dan sikap perhatian.

Motivasi orang tua harus dapat menciptakan harmonis dalam proses


pendidikan yang berlangsung seumur hidup. Orang tua harus bersikap dan
berperan sebagai motivator dalam membina kelangsungan hidup anak, agar
memiliki keterampilan dan wawasan yang lebih luas. Orang tua sebagai motivator
dalam membina kecakapan, harus dapat menumbuh kembangkan cara berpikir
lebih luas dalam meningkatkan prestasi dalam sikap belajar anak. Apabila anak
kurang perhatian orang tua akan terjadi broken home, karena anak. Memerlukan
perhatian dan kasih sayang orang tua.

Dalam kaitan ini, Hasbullah (2005:23) menyatakan dalam bukunya bahwa:


“Orang tua adalah orang dewasa, maka merekalah yang bertanggung jawab
terhadap anak dan orang tua adalah tempat menggantungkan diri bagi anak secara
wajar untuk menerima perhatian dan kasih sayang”. Sementara itu St. Meichati
(2005:119) dalam bukunya berpendapat bahwa “Orang tua adalah pendidik yang
pertama menanamkan dasar-dasar bagi perkembangan jiwa anaknya”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah orang
dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan motivasi dalam menumbuh
kembangkan keharmonisan membina kelangsungan hidup anak, agar memiliki
keterampilan dan wawasan yang luas dalam cara berpikir guna meningkatkan
prestasi dalam sikap belajar anak, Dengan memberikan dorongan, perhatian dan
rasa kasih sayang. Sebab orang tua sebagai tempat menggantungkan diri bagi
anak-anak secara wajar.

2.2 Tanggung Jawab Orang Tua


Kehadiran anak dalam keluarga secara alamiah akan memberikan
tanggung jawab terhadap orang tua. Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya
berdasarkan atas dasar motivasi cinta kasih sayang dan perhatian orang tua.
Pendidikan dalam lingkungan keluarga harus menciptakan suasana yang
harmonis, dalam proses pendidikan selalu anak mendapatkan perhatian yang
penuh untuk menumbuhkan mental dan jiwa anak dalam menentukan sikap
belajarnya. Sebab, anak adalah tumpuan harapan bangsa, sebagai generasi penerus
keturunan yang diharapkan memiliki potensi sumber daya manusia yang tangguh
dan handal, maka pertumbuhan dan perkembangannya harus optimal dan disinilah
perhatian orang tua sebagai peran yang utama.

Fungsi orang tua adalah untuk melaksanakan pendidikan terhadap anak


dalam rangka perkembangannya. Salah satu tujuannya adalah memberikan bekal
kecerdasan anak untuk digunakan kelak dalam menjalani kehidupannya. Dari
fungsi itulah orang tua harus mempersiapkan anak agar berperilaku yang sesuai
dengan nilai, norma dan falsafah yang berlaku di masyarakat.

Sebagian besar orang tua kurang menyadari pentingnya perhatian orang


tua dalam kasih sayang yang dialami dalam lingkungan keluarga. Anak
dianggapnya tidak perlu perhatian dan kasih sayang dalam belajar, tanpa ada
upaya memberikan motivasi dan perhatian orang tua sebagaimana mestinya
kepada perkembangan anaknya, terutama perkembangan sikap belajarnya.
Pemegang peran dalam meningkatkan sikap belajar adalah lembaga sekolah,
tetapi itu semua tidak terlepas dari sejauh mana peran orang tua dalam lingkungan
keluarga memberikan motivasi dan perhatian terhadap sikap belajar anaknya baik
di rumah maupun di sekolah. Akhirnya anak memperoleh sikap belajar jauh dari
yang diharapkan. Lebih banyak anak yang lalai dalam menjalankan tugas dan
kewajiban karena Kurangnya perhatian orang tua dalam lingkungan keluarga.

2.3 Pendidikan
Pendidikan dalam keluarga harus menciptakan suasana yang dapat
membina serta mengembangkan kreativitas anak di rumah. Orang tua harus
bersikap terbuka dan menerima gagasan yang diungkapkan anak, sekalipun
barang kali orang tua tidak setuju. Hal ini akan menimbulkan perasaan di hargai
dalam diri anak serta mendorong keberanian untuk menciptakan kreatif anak.
Berkaitan dengan hal ini, A. Tabrani Rusyan (1989:9) berpendapat dalam
bukunya sebagai berikut:
1. Orang tua dalam keluarga harus menciptakan suasana yang mengenang,
membina serta mengembangkan kreativitas anak di rumah,
2. Orang tua dalam keluarga harus berupaya merangsang anak untuk
menyelidiki, meneliti, bertanya dan mencoba.
3. Orang tua dalam keluarga harus dapat berfungsi sebagai nara sumber anak di
rumah. Terhadap sikap kreativitas belajar.

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dalam keluarga
yang diberikan oleh orang tua terhadap anak-anaknya adalah pendidikan yang
didasarkan pada rasa kasih sayang dan perhatian untuk merangsang dan membina
kreativitas anak- anaknya dilingkungan keluarganya masing-masing. Oleh karena
itu kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya merupakan kasih
sayang yang sejati, ini berarti orang tua harus mengutamakan kepentingan dan
kebutuhan anak-anaknya dengan mengesampingkan keinginan dan kesenangan
sendiri.

Kesuksesan seorang anak itu tergantung pada perbuatan dalam menekuni


suatu proses kegiatan. Kegiatan diawali dari suatu proses pembelajaran. Belajar
merupakan kunci suatu proses yang dilakukan seseorang baik individu maupun
secara kelompok. Dalam kaitan Ini Slameto (2003:9) menyatakan dalam bukunya
sebagai berikut, bahwa: “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman dari individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.

Pandangan seseorang tentang hasil belajar akan mempengaruhi tindakan


yang berhubungan dengan setiap orang yang mempunyai pendapat dan keyakinan
dalam perbuatan tentang belajar sebagai suatu proses penerapan prinsip.

Sikap belajar dalam tarap tinggi, terdapat pada manusia, yaitu belajar
secara Intelektual dengan pemahaman melalui berpikir, berbuat dan bersikap.
Hasil belajar secara intelektual memerlukan penglihatan dan pemahaman objektif
baik yang nyata maupun yang abstrak. Menurut Noehi Nasution (1993:8) sikap
belajar memerlukan empat kondisi yang fundamental, yaitu: “Harus
menginginkan sesuatu, perhatian sesuatu, melakukan sesuatu dan harus
memperoleh sesuatu”.

Hasil belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu pendirian baik pendapat maupun keyakinan dalam perbuatan
secara keseluruhan sebagai pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya.
Maka pada hakikatnya sikap belajar merupakan suatu proses pendirian baik
pendapat maupun keyakinan dalam perbuatan secara keseluruhan dalam
memenuhi kebutuhan. Setiap jenis sikap belajar merupakan suatu hasil belajar
yang berlangsung di dalam diri pelajar, baik yang datang berdasarkan kondisi
intern dan kondisi ekstern. Kondisi intern dan kondisi ekstern diwujudkan dengan
cara yang berbeda-beda pada setiap sikap jenis belajar, seperti hasil belajar di
sekolah. Maka pengaturan itu berlangsung melalui Instruksi, yaitu menciptakan
kondisi-kondisi ekstern menunjukkan sikap kegiatan belajar diri siswa lebih
didaktis. Dengan demikian hasil belajar merupakan kegiatan yang saling
berhubungan dan berlangsung terus menerus secara aktif bukan kegiatan diam dan
pasif.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
adalah perbuatan yang berdasar pendiriannya baik pendapat dan keyakinannya
dalam belajar sebagai suatu proses penerapan secara intelektual baik yang datang
secara ekstern maupun Intern. Untuk menentukan kesuksesan yang ditekuninya
melalui pemahaman dan penglihatan secara objektif baik yang nyata maupun yang
abstrak. Penglihatan dan pemahaman itu datang berdasarkan kondisi intern dan
kondisi ekstern, sehingga pada akhirnya siswa akan menentukan sikap belajar
secara sungguh-sungguh sesuai dengan perbuatan pada pendiriannya atas dasar
pendapat dan keyakinannya untuk memenuhi kebutuhannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penulis akan mengemukakan kesimpulan dalam proses penyusunan
makalah ini, dari hasil dan pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan
bahwa perhatian orang tua sangat berperan dan memberikan dampak positif atas
hasil belajar anak. Keberhasilan anak tidak dapat terlepas dari peran orang tua
yang memberikan perhatian kepadanya. Orang tua yang kurang memberikan
dorongan dan perhatian kepada anaknya, dapat menyebabkan anak gagal dalam
kegiatan belajar, hal ini akan menghasilkan dampak negatif pada hasil belajar
anak.

3.2 Saran
Berdasarkan makalah tersebut penulis mengemukakan beberapa saran
yaitu:

1. Hendaknya ada dorongan dan perhatian terhadap pendidikan.


2. Belajar bagi anak sangat membutuhkan motivasi orang tua dalam keluarga,
demi keberhasilan anak untuk menggapai cita-cita dan menghadapi kehidupan
sehari-hari yang cemerlang.

DAFTAR PUSTAKA

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:


Kartika.
Hasbullah. 2005. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap
Anak. Jakarta: Rajawali Press.
Melchati, Siti. 2005. Prestasi Anak dan Orang Tua. Surabaya:
Apollo.
Gordon, Thomas. 2009. Menjadi Orang tua Efektif (Cara
Pintar Mendidik Anak Agar Bertanggung Jawab). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Rusyan A. Tabrani. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Karya.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution, Noehi. 1993. Strategi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai