Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN

PENTINGNYA PERAN ORANG TUA DALAM


MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK
TAHUN 2023

TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH  :
KHANZA NABILLAH S.P
NILMA ASTI D
PUSPITA SARI W
SITI RAHMA
MUHAMMAD AZHAR S
HERU PRATAMA
JABIR MUHADZDZIB

KELAS  :  XI IPS 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat-Nya kami dapat menyusun laporan penelitian ini. Kami mengucapkan terima kasih

kepada bapak guru Bahasa Indonesia kami, bapak Nur Khalid S.Pd, yang telah menugaskan

kami untuk mengerjakan tugas laporan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan

kepada pembaca yang telah bersedia membaca laporan penelitian ini.

Adapun topik yang dibahas adalah hal yang menyangkut tentang peranan orang tua

dalam Pendidikan anak. Kami juga berharap semoga laporan penelitian ini dapat digunakan

sebaik-baiknya. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan. Saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat kami harapkan sebagai upaya penyempurnaan laporan penelitian ini.

Berau,
Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................  i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................  ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................   1

A.    Latar Belakang ..................................................................................................   1

B.     Rumusan Masalah ............................................................................................   2

C.     Tujuan Masalah ................................................................................................   2

D.    Manfaat Masalah ..............................................................................................   2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................  3

A.    Teori yang Mendasari ......................................................................................    3

B.     Hipotesis Penelitian .........................................................................................    5

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................................   6

A.    Metode Pengumpulan Data .............................................................................    6

B.     Populasi dan Sampel ......................................................................................     6

C.     Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................       6

D.    Instruman Penelitian .....................................................................................       6

BAB IV PEMBAHASAN ...........................................................................................    7

BAB V PENUTUP................................ ......................................................................    9

A.    Kesimpulan ......................................................................................................     9

B.     Saran ................................................................................................................    10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................     11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal terbesar yang selalu diutamakan oleh para orang tua. Saat
ini masyarakat semakin menyadari pentingnya memberikan pendidikan yang terbaik
kepada anak-anak mereka sejak dini. Untuk itu orang tua memegang peranan yang
sangat penting dalam membimbing dan mendampingi anak dalam kehidupan sehari-
hari. Sudah merupakan kewajiban para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif sehingga memancing potensi anak, kecerdasan dan rasa percaya diri. Dan
tidak lupa memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan
potensi kecerdasan dari setiap tahap.

Motivasi dari orang tua sangat dibutuhkan anak, selain motivasi dari
diri anak, anak membutuhkan motivasi dari lingkungan baik dari orang tua
maupun dari pihak sekolah yang digunakan untuk memperlancar jalannya
pendidikan. Menurut Uno (2007:27), motivasi dapat berperan dalam penguatan
belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang
memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal
yang pernah dilaluinya. Untuk memberikan motivasi kepada anak orang perlu
meluangkan waktu untuk memahami dan membimbing serta menunjukkan
penghargaan kepada seorang anak misalnya dengan pujian atau dengan cara lainnya.

Sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan formal memerlukan banyak hal yang
mendukung yaitu antara lain kepentingan dan kualitas yang baik dari kepala sekolah
dan guru, peran aktif dinas pendidikan atau pengawas sekolah, peran aktif orang tua
dan peran aktif masyarakat sekitar sekolah. Pendidikan anak dimulai dari pendidikan
orang tua di rumah dan orang tua yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap
masa depan anak-anak mereka, sekolah hanya merupakan lembaga yang membantu
proses tersebut. Sehingga peran aktif dari orang tua sangat diperlukan bagi
keberhasilan anak-anak di sekolah supaya anak mampu mengenali dirinya (kekuatan
dan kelemahannya), anak dapat mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya,
bisa meletakkan pondasi yang kokoh untuk keberhasilan dan membantu anak
merancang hidupnya. Karena begitu penting peran orang tua, tidak jarang mereka
memaksakan kehendak mereka terhadap anak-anak mereka tanpa mengindahkan
pikiran dan suara hati anak. Orang tua merasa paling tahu apa yang terbaik untuk
anak-anak mereka. Hal ini sering dilakukan oleh orang tua yang berusaha
mewujudkan impian mereka, yang tidak dapat mereka raih saat mereka masih muda,
melalui anak mereka.

Pada dasarnya setiap orang tua menghendaki anaknya baik. Setiap orang tua
mengharapkan anaknya patuh. Setiap orang tua akan merasa bahagia jika anaknya
pintar. Dan, banyak lagi harapan lain tentang anak, yang kesemuanya berbentuk
sesuatu yang positif.

Dengan demikian pengaruh orangtua dan keluarga cukup besar


terhadap kepribadian anak. Apakah anak akan mempunyai konsep tentang
dirinya yang realistik atau tidak, apakah ia akan memandang dirinya
kurang atau lebih dibanding dengan orang lain, sangat ditentukan oleh
perlakuan orang tua terhadap anaknya. Hubungan orangtua dengan
sesama mereka juga mempengaruhi pertumbuhan jiwa anak. Hubungan
yang serasi, penuh pengertian dan kasih sayang, akan membawa kepada
pembinaan pribadi yang tenang, terbuka dan mudah dididik.

Mencermati beberapa uraian di atas, timbul sebuah pemikiran mengenai beberapa hal
yang menyangkut perbuatan mendidik, peran dan tanggung jawab orang tua guna
dapat mendidik anak-anaknya, demi terwujudnya harapan membentuk generasi
penerus bangsa yang berkualitas secara utuh, yaitu memiliki iman dan taqwa, etika,
rasa tanggung jawab.
B.     Rumus Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana peran orang tua dalam mewujudkan pelaksanaan pendidikan di sekolah
MAN BERAU yang semestinya?
2. Apa manfaat keterlibatan orang tua di sekolah MAN BERAU dalam rangka
keberhasilan proses pendidikan?
3. Mengapa dalam pendidikan peran serta orang tua dalam mendidik dirumah sangat
berpengaruh besar bagi perkembangan anak?
4. Hal apa saja yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk mendidik anak anak?

     C.    Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka dapat dipaparkan mengenai tujuan
penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui peran keluarga dalam mewujudkan kepribadian dan pendidikan
anak sekolah di MAN BERAU.
2. Dapat memahami sebab orang tua harus lebih terlibat dalam pendidikan anak di MAN
BERAU.

     D.    Manfaat Penelitian


Setelah mempelajari makalah ini diharapkan:
1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pendidikan khususnya
bagi orang tua dalam mendidik anak di MAN BERAU
2. Memperkaya referensi pada kajian pustaka terutama bagi orang tua dan guru yang
pemanfaatannya dalam dunia pendidikan di MAN BERAU

                         
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   Teori yang mendasari


1. Siskamling
a. Pengertian Siskamling
Menurut Tantowi, ( 2008:70 ) Siskamling adalah salah satu upaya dalam
menciptakan suasana atau kondisi suatu lingkungan yang aman . Aman
dalam segala hal, seperti aman dalam pencurian menjalankan agama,
melakukan aktivitas sehari-hari, dan beberapa aspek yaitu, ideologi, politik,
ekonomi, dan sosial budaya. Jika ditelaah lebih jauh maka akan ditemukan
pengertian siskamling secara khusus yaitu merupakan suatu cara atau sistem
perlindungan masyarakat sebagai komponen khusus dimana keamanan
lingkungan yang didiami masyarakat terjamin.
Adapun yang dimaksud dengan komponen khusus adalah salah satu
bagian kegiatan untuk menjaga stabilitas nasional dari dalam, yaitu untuk
menghindari rongrongan dari dalam mesyarakat, seperti :
pencurian, perjudian, pemerkosaan dan lain lain. Yang semua itu akan
melemahkan mental masyarakat dan petahanan nasional secara umum.

Siskamling merupakan sistem keamanan yang terbentuk dari kesadaran


masyarakat dan keamanan dan ketertibana lingkungannya. Sebelum
terbentuknya siskamling itu lebih dahulu diadakan musyawarah antara warga
desa dan para tokoh masyarakat . Dalam masyarakat tersebut dibentuk
partisipasi dengan kesepakatan setiap kepala keluarga berpatisipasi membayar
Rp. 30.000,- ( Tiga Puluh Ribu ) sebagai gantinya bergilirnya jaga.
Sehubungan masyakat banyak aktifitas kerja maka adanya kesepakatan
membayar untuk di carikan petugas jaga setiap hari.
Sedangkan menurut Hancock dan Matthews dalam Afila (2013:28) siskamling
atau sistem keamanan lingkungan adalah pendekatan kepada
masyarakat dimana memberikan focus terhadap perbaikan kapasitas kekuatan
masyarakat dalam hal penanggulangan kejahatan dengan
pengembangan kontrol sosial secara informal. Adapun tujuan dan manfaat
siskamling menurut Tantowi ( 2008:71) yaitu sebagai berikut :
Tujuan Siskamling adalah :
1. Untuk memberi penyuluhan kesadaran hukum
\2. Untuk menciptakan keamanan di dalam lingkungan itu sendiri

Manfaat Siskamling, dapat dibagi dua yaitu :


1. Secara khusus, tercipta KAMTIBNAS dimana masyarakat berada, tercipta
suatu masyarakat yang dinamis dan kreatif, adanya pembinaan HANKAM
secara terpadu dan tararah pada setiap lingkungan, semakin memantapkan
kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam
pertahanan dan keamanan, dan terciptanya suatu lingkungan masyarakat yang
berkesinambungan dalam arti adanya keamanan yang stabil yang didukung oleh
ketahanan nasional.
2. Secara umum, secara langsung mendorong tetap kukunya ketahanan
nasioanal, adanya keyakinan akan kekuatan sendiri, terciptanya keamanan
masyarakat yang stabil, mendorong terciptanya disiplin nasioanal,
terbinanya kekuatan sosial politik yang diarahkan agar berperan sebagai
stabilisator yang mantab dan dinamis.

Adapun kegiatan Siskamling juga diadakan melalui persetujuan


masyarakat dengan diketuai oleh Kepala desa dengan disaksikan oleh aparatur
negara.
Dimana kegiatan tersebut dimulai dengan pembentukan posko atau pos pos
keamanan pada setiap masing - masing lingkungan. Tidak lanjut dari
pembentukan posko ini adalah dalam bentuk :
1. Hansip ( Pertahanan Sipil ) pada masing masing lingkungan
yang kegiatannya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sekitar
dengan maksud agar rakyat merasakan keamanan lahir dan ketenangan batin
bebas dari kecemasan akan gangguan dari dalam.
2. Ronda atau jaga malam dimana masing masing warga mendapat giliran
untuk ronda atau jaga malam di wakilkan paga penjaga yang di gaji dari
uang iyuran setiap bulan dari tarikan tersebut.
1. Pembentukan seksi seksi keamanan pada setiap lingkungan.
4. Pada setiap posko yang ada tersebut dibentuk juga Satpam atau
satuan pengamanan.
(a). Ronda Malam
Pada Kelurahan Karang Ambun Khususnya RT 12 telah
tersedia pos ronda serta telah dibuat daftar jadwal ronda malam atau
petugas keliling setiap jam malam Pos ronda atau pos kamling (pos
keamanan lingkungan ) atau gardu ronda di wilayah RT 12 Kelurahan
Karang Ambun di kota adalah contoh untuk melihat dan mengurai
arsitektur sebagai fenomena kontrolkekuasaan atas ruang
hidup masyarakat. Kemunculan dan keberadaan pos ronda sebagai
bagian dari system keamanan lingkungan (siskamling), jelas bersifat
politis dan militeristik., munculnya kebijakan siskamling
dilatarbelakangi perpecahan dua kubu di tubuh Orde Baru yang
militeristik pada awal tahun 1980-an. Kebijakan itu menjadi
representas penganjur/pendukung pedekatan jalur hukum, sedangkan
pihak yang lain, yaitu pendukung pendekatan ekstrayuridis ( di luar
jalur hukum ) direpresentasikan oleh operasi penembakan misterius
terhadap para gali dan preman.
Sebuah pos ronda harus didirikan di tempat strategis, misalnya
area gerbang masuk wilayah kampung, di persilangan antargang, atau
di tempat yang lebih leluasa agar bisa memandang semua arah, dan
bisa menguasai situasi, ketika gangguan keamanan lingkungan
datang. Menurut ketentuan, seperti disebutkan dalam buku petunjuk
siskamling, setiap wilayah rukun tetangga (RT) minimal
harus memiliki gardu ronda, bahkan idealnya setiap wilayah RT
mempunyai dua pos ronda.
(b). Keamanan Lingkungan Siskamling merupakan bentuk lain partisipasi
masyarakat dalam menjaga keamanan kota, sistem keamanan yang
terbentuk dari kesadaran masyarakat dan keamanan dan ketertiban
lingkungannya , yang diadakan melalui persetujuan masyarakat
dengan diketuai oleh Kepala desa dengan disaksikan oleh aparatur
negara.
Kegiatan tersebut dimulai dengan pembentukan posko atau pos pos
keamana pada setiap setiap masing masing lingkungan.
Tindak lanjut dari pembentukan posko ini adalah dalam bentuk pos –
pos ronda. Siskamling dilakukan secara partisipatif oleh warga
atas lingkungan sekeliling tempat tinggalnya. Kegiatan Siskamling
dilakukan secara bergilir setiap malam dengan mewakilkan salah
satu anggota rumah tangga untuk menjadi anggota keamanan.
Sebagai warga negara biasa yang juga bagian dari pertahanan dan
keamanan semesta, kita semua wajib berperan aktif dalam
melaksanakan pertahanan dan keamanan. Artinya, mulai dalam
lingkungan keluarga di rumah, RT, RW, dan wajib juga untuk
mengamati lingkungan seperti melalui Siskamling. Sishankamrata
berupa Siskamling ini merupakan pertahanan dalam arti
kewaspadaan, kesiagaan dengan daya dan tenaga yang dimiliki
sendiri, dalam hal ini RT maupun RW.

(c). Penanganan Tindak Kejahatan Kriminalitas merupakan ancaman nyata


bagi terciptanya masyarakat yang aman, tentram dan damai. Kembali
meningkatkan indeks kriminalitas maka harus diwaspadai dan
diantisipasi oleh aparat keamanan dalam meningkatkan kinerjanya
agar dapat memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat. Begitu
pula dengan warga masyarakat agar ikut serta dalam menjaga
keamanan lingkungannya, dengan demikian keamanan dapat
terwujud.
Penanganan tindak kejahatan harus sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku, penanganan tindak kejahatan tersebut diikuti oleh
perangkat hukum setempat, tidak dengan jalan main hakim sendiri yang
biasa dilakukan oleh warga. Apabila suatu kasus tindak
kejahatan tersebut ( seperti perjudian ) dapat diselesaikan oleh pihak
aparatur keamanan setempat dan warga, maka penyelesaian tersebut
cukup deselesaikan secara kekeluargaan saja. Jika suatu kasus
tersebut sudah tergolong pada tindak kejahatan besar. (seperti
pembunuhan, pencurian, penganiayaan, narkotika) maka perlu
kiranya diserahkan pada pihak Kepolisian setempat.
2. Partisipasi
a. Pengertian Partisipasi
Menurut Verhangen dalam Totok Mardikanto (2003:167) partisipasi
merupakan bentuk keikutsertaan atau keterlibatanseseorang ( individu atau
warga masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau
keterlibatan yang dimaksud disini bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif
ditujukan oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi akan lebih
tepat diartikan sebagai keikutsertaan seseorang didalam suatu kelompok
sosial untuk mengambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya,
diluarpekerjaan atau profesinya sendiri.

Menurut Wazir (1999:29) Partisipasi bisa diartikan sebagai keterlibatan


seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam
situasi tertentu. Dengan pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi
bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai
proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan,
kesetiaan, kepatuhan dan tanggung jawab bersama.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Populasi dan sampel
Populasi dari penelitian ini adalah para korban tindakan kriminal pencurian, dan
tindak kriminal Asusila. Sampel dari penelitian ini adalah Tiga orang yang pernah
rumahnya kecurian yang bertempat tinggal di jalan Swadaya yang di beri nama
samaran Bapak Rendi, Bapak Siswanto, dan Bapak Joni serta dua anak remaja korban
tindak kriminal asulisa anak remaja yang bertempat tinggal di Gang Lestari ujung yang
diberi nama samaran yaitu Alya dan Anggina. Sampel tersebut merupakan korban tindak
kriminal yang terjadi di RT 12 Karang Ambun.

B.     Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan pada hari Selasa, 5 April 2022 di rumah Ketua RT 12

C.    Teknik pengumpulan data


Data yang ada dalam laporan penelitian ini diambil dari metode wawancara dengan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seperti yang tertera pada rumusan masalah.

D. Instrumen penelitian yang digunakan


Dalam penelitian ini instrumen atau alat yang digunakan yaitu handphone.
BAB IV
PEMBAHASAN

Untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat para warga membuat pos
siskamling dari segi alasan, mereka membuat pos siskamling demi keamanan para warga
karena di takut kan ada maling yang berkeliaran sehingga RT meminta izin warga setempat
dan membuat pos siskamling
Malam merupakan waktu yang tepat untuk maling berkeliaran sehingga di buat nya pos
siskamling dengan di bentuk nya pos siskamling ini membuat para warga tenang di rumah
mereka masing – masing.
Dari hasil wawancara yang kami lakukan ternyata faktor yang paling besar mulai ada
nya gannguan keamanan yang tidak biasa dipungkiri lagi, RT mengajak para warga untuk
membuat pos siskamling dan membuat uang iuran untuk memperketat keamanan
Peran masyarakat.
Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi perkembangan pos siskamling untuk itu
lingkungan masyarakat yang kondusif sangat dibutuhkan untuk mengendalikan maraknya
kriminalitas dan hal-hal yang menyimpang di kalangan warga sekitar.

Struktur organisasi SISKAMLING RT 12 Karang Ambun sebagai berikut :


Ketua : Ketua RT 12 Karang Ambun.
Penasehat : 1. Bpk Arif Mulyono sebagai Lurah Karang Ambun
2. Bapak Gatut Suhadi sebagai Tokoh Masyarakat
Penarik Iyuran : 1. Bpk. Puguh Kurniawan
2. Bpk. Sugeng
Penjaga Malam : 1. Alun Wicaksono
: 2. Jarkasi
JADWAL RONDA MALAM YANG DILAKSANAKAN DI POS KAMLING RT 12
KELURAHAN KARANG AMBUN. TANJUNG REDEB - BERAU

Dalam pelaksanaan ronda malam dilaksanakan oleh petugas ronda yang berjumlah dua orang
sebagai berikut :

JAM/ JAM/ JAM/ JAM/ JAM/ JAM/


PETUGAS PETUGAS PETUGAS PETUGAS PETUGAS PETUGAS
NO HARI
00 Wite 01 Wite 02 Wite 03 Wite 04 Wite 05 Wite

1. Senin Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi

2. Selasa Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W

3. Rabu Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi

4. Kamis Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W

5. Jumat Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi

6 Sabtu Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W

7. Minggu Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi Alun W Jarkasi


BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Siskamling merupakan kegiatan yang dilakukan oleh warga masyarakat untuk
menjaga keamanan lingkungan. Peran aktif warga dalam ketertiban dan keamanan
lingkungan juga sangat diperlukan. Apalagi, kerjasama antar masyarakat, dapat memacu
kekompakan dan saling perduli antar warga. Karena Menjaga keamanan lingkungan
merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara yang baik. Salah satu bagian
terpenting dalam pemeliharan keamanan lingkungan adalah peran serta masyarakat.
Dalam hal ini, bentuk partisipasi masyarakat dalam
pemeliharaan lingkungan diwujudkan dalam bentuk sistem keamanan lingkungan.
Siskamling dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan moral dan disiplin warga.
Oleh karena itu Sistem keamanan lingkungan merupakan bentuk-bentuk swakarsa, yang
merupakan suatu kesatuan komponen yang saling bergantung dan berhubungan, saling
mempengaruhi untuk mendapatkan hasil daya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
rasa aman dan ketertiban masyarakat dalam upaya mendukung terwujudnya masyarakat
madani yang adil, makmur dan beradab.

B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai sikap dan motivasi

masyarakat terhadap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan siskamling di

Kelurahan Karang Ambun RT 12 Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau

Pada Tahun 2022, maka penelitian ini mengemukakan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Kepada Ketau RT 12 Karang Ambun sebagai Ketua Keamanan diharapkan untuk


lebih banyak memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya kegiatan
Siskamling khususnya di lingkungannnya.
2. Kepada ketua RT 12 diharapkan lebih banyak mengajak warganya untuk

lebih mengiatkan siskamling, serta menjadi contoh untuk warganya.

3. Kepada seluruh \warga RT 12 diharapkan untuk berpartisipasi walaupun tidak


dalam terjun langsung dalam pelaksanaan kegiatan siskamling sehingga semuanya
dapat ambil andil dalam tercapainya keamanan serta kenyamanan dilingkungan
RT 12.

4. Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk turut membantu dalam peaksanaan

siskamling meskipun tidak mendapatkan giliran untuk berjaga karena keamanan

bukan hanya tanggung jawab Pengurus keamanan dan penjaga saja tetapi seluruh

warga yang siskamling saja akan tetapi tanggung jawab kita semua.

Anda mungkin juga menyukai