Anda di halaman 1dari 11

PENELITIAN UJIAN PRAKTIK

PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK

NAMA ANGGOTA :
FARASYIFA KHANSA
PASQYA CAHYANI
PUTRI NUR ANNISA
KELAS : XII - IPS

SMA PATRIOT BEKASI


GURU PEMBIMBING : BU PUTRI MUNING PULANGSIH, S.Pd
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang berkat rahmat dan hidayat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul " PERAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN ANAK " tepat pada waktunya.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia serta
menjelaskan tentang “Peran Orang Tua terhadap Pendidikan”. Makalah yang telah kami susun
ini terambil dari beberapa sumber yaitu merupakan sumber internet yang sesuai dengan tema.
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian ini dapat
selesai. Pada kesempatan ini kami terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Ero Rohada, MM selaku Kepala Sekolah
2. Ibu Putri Muning Pulangsih, S.Pd selaku Guru Bahasa Indonesia
3. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan yang tidak dapat kami
sebutkan satu-persatu
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran
agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Perang Orang Tua Terhadap
Pendidikan Anak” ini dapat memberikan manfaat maupun pengetahuan terhadap pembaca.

Bekasi, 19 Februari 2024

Kelompok
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 2
BAB II Landasan Teori 3
A. Teori / Konsep 3
B. Penelitian Terdahulu 3
C. Kerangka Penelitian 3
BAB III Metode Penelitian 4
A. Pendekatan Penelitian 4
B. Metode Penelitian 4
C. Subyek dan Obyek Penelitian 4
D. Obyek Penelitian 5
E. Metode Pengumpulan Data 5
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 5
G. Teknik Keabsahan Data 5
BAB IV Hasil Penelitian 6
A. Gambaran Umum 6
B. Pembahasan 6
BAB V Kesimpulan dan Saran 7
Daftar Pustaka 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat pendidikan yang pertama adalah lingkungan keluarga, pendidikan di lingkungan
keluarga sangat strategis untuk memberikan pendidikan ke arah kecerdasan, budi pekerti atau
kepribadian serta persiapan hidup di masyarakat. Orang tua akan menjadi contoh bagi anak, anak
biasanya akan menirukan apa saja yang dilakukan oleh orang tua. Jadi orang tua harus bisa
memberikan keteladanan dan kebiasaan sehari-hari yang baik sehingga dapat dijadikan contoh
bagi anaknya. Keteladanan dan kebiasaan yang baik itu, sebaiknya diberikan oleh orang tua sejak
dari kecil atau kanak-kanak karena hal itu dapat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa anak.
Orang tua sebaiknya memperhatikan pendidikan anak-anaknya karena peran orang tua sangat
penting dalam proses pendidikan bagi mereka. Orang tua mampu menyediakan kebutuhan
materiil anak-anaknya secara memuaskan tetapi kebutuhan pendidikan tidak pernah terpenuhi.
Anak tidak dipersiapkan menjadi manusia yang dewasa seperti tujuan yang hendak dicapai oleh
pendidikan. Anak berkembang tanpa adanya polah yang hendak dituju, tetapi berkembang
dengan sendirinya. Anak dibiarkan saja tumbuh tanpa tuntutan norma yang pasti. Tidak ada
kepastian pada diri anak, bagaimana seharusnya ia berbuat atau bersikap karena memang tidak
pernah diberi tahu dan dibimbing oleh orangtuanya. Situasi seperti ini disebut miss
educated. Kadang-kadang hal demikian ini oleh orangtuanya tidak disadari, jadi tidak disengaja.
Orang tua berbuat demikian mungkin karena tidak tahu, yaitu tidak tahu bagaimana mendidik
anaknya dan tahu tetapi situasi memaksa demikian, mungkin karena terlalu sibuk. Oleh karena
itu, untuk menjadi orang tua dituntut syarat-syarat tertentu agar anak-anaknya berkembang
dengan baik. Jika suatu keluarga dikaruniai seorang anak, maka pada pundak orangtua itulah
dibebankan usaha bagaimana agar anak-anaknya berkembang dengan baik. Jadi anak tidak
diterima begitu saja, diberi makan dan pakaian tetapi diusahakan agar anak mampu berkembang
dengan baik. Orang tua harus mampu membagi-bagi perhatiannya kepada semua obyek di dalam
rumah tangganya sebab di dalam keluargalah terjadi interaksi orangtua terhadap anak. Kasih
sayang yang diberikan orang tua pada awal kehidupan seorang anak sangat membantu
perkembangan anak bahkan menjadi dasar peletakkan kepribadiannya.
Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak bukanlah hal yang sepele karena
pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup agar dapat
bertahan menghadapi perkembangan zaman. Seperti saat ini orang tua semakin menyadari
pentingnya memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak mereka sejak dini.
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak terbukti memberikan banyak dampak positif
bagi anak. Banyak yang mencapai kesuksesan setelah mereka menginjak usia dewasa dan terjun
ke dalam dunia sosial yang sebenarnya. Peran aktif orang tua tentu saja perlu didukung oleh
komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah. Seperti orang tua yang terlibat di
Sekolah Dasar (SD) akan menuai efek positif yang akan berlangsung seumur hidup anak. Jadi
tidak hanya peran guru dan lingkungan yang penting tetapi peran orang tua juga memegang
peranan yang sangat penting dalam prestasi belajar anak.
Oleh karena itu orang tua harus lebih memperhatikan anak-anak mereka, melihat potensi dan
bakat yang ada pada anak mereka, memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung proses
pembelajaran mereka di sekolah serta selalu memotivasi anak agar tetap semangat dalam belajar.
Para orang tua juga diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus untuk
menciptakan generasi yang mempunyai moral yang baik dan wawasan yang tinggi serta
semangat pantang menyerah.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa
pertanyaan penelitian, yaitu :
1. Bagaimana peran orang tua dalam pendidikan anak?
2. Bagaimana peran orang tua dalam memberi pendidikan rohani kepada anak-anaknya?
3. Pola pendidikan orang tua apa saja yang paling ideal bagi anak?

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengungkapkan tingkat peran orang tua dalam memberikan suasana yang nyaman untuk
anak belajar di rumah
2. Mengungkapkan tingkat peran orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah.
3. Mengungkapkan tingkat peran orang tua dalam memberikan contoh yang baik untuk
anak.
4. Mengungkapkan tingkat peran orang tua dalam membimbing anak.
5. Mengungkapkan tingkat peran orang tua dalam berkomunikasi dengan guru.

D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a) Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang relevan.
b) Menemukan pengetahuan / model pembelajaran yang baru di masa sekarang guna
untuk meningkatkan kualitas belajar siswa di masa yang akan datang.
c) Siswa memiliki kesadaran lebih untuk belajar karena didampingi orang tua.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi orang tua
Meningkatkan peran orang tua dan rasa tanggung jawab dalam
mengawasi, mendidik, membimbing, dan memotivasi anak-anaknya agar mereka
mencapai tujuan pembelajaran, dan sebagai masukan agar para orang tua tidak
hanya memberikan tanggung jawab kepada sekolah saja.
b) Bagi Guru
I. Membantu guru meningkatkan hasil belajar siswa.
II. Menanamkan kreativitas guru dalam usaha pembenahan pembelajaran.
c) Bagi Siswa
Meningkatkan semangat belajar siswa dengan adanya peran orang tua.
d) Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan wawasan dalam
meningkatkan kompetensi penulis.
e) Bagi Pembaca
I. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat
II. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan menambah
wawasan bagi pembaca.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. TEORI / KONSEP
Peran orang tua dalam pendidikan anak-anak merupakan faktor penting yang mempengaruhi
kemajuan dan kesuksesan pendidikan. Berdasarkan teori dan konsep yang ditemukan dalam
sumber-sumber, peran orang tua terhadap pendidikan anak-anak dapat dibagi menjadi beberapa
aspek:
1. Memastikan kesehatan dan kebersihan hidup: Menjaga dan memastikan anak-anak untuk
menerapkan hidup bersih dan sehat.
2. Membimbing dan memberikan motivasi: Membantu anak-anak dalam mengembangkan
minat belajar dan mengendalikan kemungkinan mereka.
3. Membantu dalam proses pembelajaran: Mengajar dan membantu anak-anak dalam proses
belajar, termasuk mengajar materi yang sulit.
4. Memantau perkembangan kepribadian: Melakukan pemantauan perkembangan sikap,
moral, dan tingkah laku anak-anak.
5. Memantau efektivitas jam belajar: Menanyakan aktivitas dan hasil dari jam belajar di
sekolah.
6. Membimbing dan memberikan edukasi: Menyediakan informasi dan pendidikan yang
luas, termasuk keagamaan.
7. Membentuk pribadi seorang anak: Membangun karakter, kepribadian, dan kemampuan
anak-anak.
8. Membantu dalam pembelajaran daring dirumah: Mengajar dan membantu anak-anak
dalam proses belajar di rumah menggunakan teknologi.
9. Menjadi korektor: Memilih perbuatan yang baik dan yang buruk bagi anak-anak.
10. Menjadi perantara: Membantu dalam hubungan antara anak-anak, orang tua, dan
keluarga.
Peran orang tua dalam pendidikan anak-anak sangat penting, karena mereka mempengaruhi
kemajuan dan kesuksesan pendidikan anak-anak. Orang tua sebagai pendidik utama dan pertama
bagi anak-anak, dan mereka mempunyai kedudukan yang utama dalam lingkungan keluarga.

B. PENELITIAN TERDAHULU
Berdasarkan hasil pencarian, terdapat beberapa penelitian terdahulu tentang peran orang tua
terhadap pendidikan anak. Penelitian tersebut antara lain:
1. Penelitian oleh Gita Asih Pusparini (2017) yang menganalisis peran orang tua dalam
membimbing anak, dengan fokus pada studi terhadap orang tua yang berprofesi sebagai
pedagang.
2. Penelitian oleh Ni'mah (2016) tentang peran orang tua dalam membimbing anak untuk
melaksanakan sholat lima waktu di lingkungan pasar Kahayan Palangka Raya, dengan
menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.
3. Penelitian oleh Yunita dan Afrinaldi (2019) tentang peran orang tua dalam mendidik anak
usia dini di Jorong Sungai Kalang 2, dengan menggunakan teknik analisis data reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
4. Penelitian oleh Zulia Nurdiana Sari (2021) tentang peran orang tua dalam memotivasi
belajar siswa, dengan menggunakan kajian teori.
Dari penelitian-penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dalam
pendidikan anak sangat penting, termasuk dalam membimbing, membantu, memantau, dan
memotivasi anak-anak dalam proses belajar. Orang tua juga diharapkan dapat menjadi pendidik
pertama dan utama bagi anak-anak, serta memberikan fasilitas dan dukungan yang dibutuhkan
anak-anak dalam proses belajar.

C. KERANGKA PENELITIAN
Orang tua memiliki pengaruh dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa pada masa
pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru seperti saat ini. Maka dari itu perlu adanya analisis peran
orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa untuk mengetahui seberapa besar peran
yang diberikan orang tua dalam memotivasi siswa belajar dan untuk mengetahui hambatan siswa
dalam menumbuhkan motivasi belajar serta solusi yang dapat ditempuh untuk meminimalisir
hambatan yang ada. Sehingga motivasi belajar pada siswa dapat tumbuh dengan maksimal,
karena motivasi yang timbul pada siswa akan berdampak dengan materi yang akan mereka
pahami.

Masalah :
Motivasi belajar siswa di lingkungan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. PENDEKATAN PENELITIAN
B. METODE PENELITIAN
C. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN
a) Subyek Penelitian : Anak-anak serta para orang tua
b) Obyek Penelitian :
Obyek penelitian tentang peran orang tua terhadap pendidikan anak dapat berfokus pada
beberapa aspek, seperti:
1. Peran orang tua sebagai guru pertama dan utama bagi anak.
2. Peran orang tua dalam mengembangkan kreativitas, kemampuan otak, dan
optimalisasi potensi anak.
3. Peran orang tua dalam mengembangkan karakter dan nilai-nilai pendidikan dalam
keluarga.
4. Peran orang tua dalam mengembangkan kecerdasan emosi dan kepribadian anak.
5. Peran orang tua dalam mengembangkan keberanian, kesadaran, kesabaran, dan ke
sopan santunan anak.
Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif atau
kuantitatif, dengan fokus pada studi kasus atau survei. Contoh obyek penelitian
terkait peran orang tua terhadap pendidikan anak dapat berupa keluarga nelayan di
desa, orang tua dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, atau orang tua
dengan anak usia dini.

D. METODE PENGUMPULAN DATA


E. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
F. TEKNIK KEABSAHAN DATA
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM
Dalam sejarah perkembangan lembaga pendidikan, dijelaskan bahwa keluarga merupakan
lembaga pendidikan paling tua, dapat dikatakan bahwa lahirnya keluarga sebagai lembaga
pendidikan pertama sejak adanya manusia, dimana orang tua yakni ayah dan ibu sebagai
pendidik faktor utama dalam pertumbuhan anak, dan anak sebagai terdidik, karena pendidikan
dimulai sejak adanya manusia.

B. PEMBAHASAN

1. Peran orang tua dalam pendidikan anak sangatlah besar, keluarga merupakan unsur
terkecil dalam sebuah masyarakat, dari lingkungan keluargalah anak tumbuh. Dengan
kata lain bahwa peran keluarga adalah suatu kewajiban yang harus di berikan kepada
anaknya untuk membentuk kepribadian masalah bagi anaknya, baik lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah
2. Orang tua memiliki kewajiban untuk membesarkan, mendidik, membimbing dan
memenuhi kebutuhan anak dengan dasar yang benar sesuai dengan agama yg dianut
orang tuanya melalui pengajaran-pengajaran yang diberikan orang tua. Orang tua
harus memberikan contoh atau teladan yang baik bagi anak-anaknya baik itu melalui
sikap dan tindakan orang tua dalam kesehariannya, sehingga dapat menjadi panutan
yang baik bagi tumbuh kembang seorang anak dalam sebuah keluarga yang sehat dan
harmonis baik dari segi jasmani maupun dari segi spiritual.

3. A. Pola asuh otoritatif

Pola asuh otoritatif adalah pola asuh orangtua pada anak yang memberi kebebasan
pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan kemampuan anak
dengan sensor batasan dan pengawasan yang baik dari orangtua. Pola asuh ini adalah pola asuh
yang cocok dan baik untuk diterapkan para orangtua kepada anak-anaknya.

Anak yang diasuh dengan tehnik asuhan otoritatif akan hidup ceria, menyenangkan,
kreatif, cerdas, percaya diri, terbuka pada orangtua, menghargai dan menghormati
orangtua, tidak mudah stres dan depresi, berprestasi baik, disukai lingkungan dan
masyarakat dan lain-lain.

B.Pola asuh demokratis

Pola asuh ini merupakan pola asuh yang paling baik. Dimana orangtua bersikap
friendly dan anak bebas mengemukakan pendapatnya. Disini orangtua lebih mau
mendengar keluhan dari anaknya, mau memberikan masukan. Ketika anaknya diberi
hukuman, orangtua menjelaskan kenapa dia harus dihukum. Pola asuh ini tidak
banyak dimiliki oleh orangtua zaman sekarang. Orang tua lebih mengajarkan anak
untuk lebih baik, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk rumah dan menjelaskan
kenapa harus melakukan hal seperti itu.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Peran orang tua untuk membiasakan anak ikut berperan menjaga keamanan lingkungannya
yaitu orang tua lebih menekankan terhadap anak untuk tidak membuang sampah sembarang
tempat, orang tua mengajarkan kepada anak terlibat pada gotong royong yang diadakan di
lingkungan tempat tinggal, serta ada pula yang mengajak anak untuk mengikuti kegiatan wirid
yasin meskipun anak lebih banyak bermain dan meribut ketika di tempat acara dan orang tua
mengajarkan terhadap anak bagaimana melestarikan lingkungan dengan cara menanam bunga
serta membersihkan rumput yang berada di halaman rumah.

B. SARAN
1. Orang Tua
Menambah wawasan dan pengetahuan membentuk karakter bertanggung jawab
anak serta sebagai bahan masukan untuk para orang tua di rumah dalam mendidik
anak.
2. Anak
Agar dapat melaksanakan pekerjaan rumah dengan baik, mencontoh kegiatan
sehari-hari orang tua yang positif, serta mematuhi peraturan yang dapat menjaga
keamanan lingkungan.
3. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling
Agar dapat mempersiapkan lulusan yang memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap (WPKNS) khususnya dalam membentuk karakter
bertanggung jawab anak usia Sekolah Dasar.
4. Peneliti
Agar memiliki wawasan dalam membentuk karakter bertanggung jawab anak
usia Sekolah Dasar dan jalan untuk mendapatkan gelar S1.
5. Peneliti Selanjutnya
Sebagai awalan atau fondasi untuk mengembangkan penelitian yang lebih baik
lagi dari penelitian ini. Khususnya untuk penelitian di lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Nama Pengarang
Tahun terbit
Judul buku
Tempat penerbitan
Penerbit

Anda mungkin juga menyukai