Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI


BELAJAR DAN PRESTASI SISWA DI KOTA PALEMBANG

Dosen Pembimbing :
Rohmial, SE, M.Si

Penyaji :

Fenny Puspita Sari 21.11.022


Wanda 21.11.070
Windi 21.11.071
Wulandari 21.11.092
Feby Andisca 21.11.158
Trya Andini 21.12.247

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


SATYA NEGARA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan proposal dengan judul "Peran Orang Tua Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Siswa di Kota Palembang" ini

dengan lancar dan selesai tepat waktu.

Maksud penulisan proposal ini adalah sebagai salah satu tugas

Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif yang diselenggarakan di

semester IV ini. Dengan selesainya penulisan proposal ini, rekan-rekan

kelompok mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-

pihak yang membantu dalam proses penyusunan proposal ini, terutama

kepada Dosen Pembimbing kami, Ibunda Rohmial, SE, M.Si.

Peneliti menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Semoga proposal ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan

informasi bagi teman-teman semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Peneliti

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 1

DAFTAR ISI .............................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4

1. Latar Belakang ....................................................................................... 4

2. Perumusan Masalah ...............................................................................5

3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

4. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

5. Sistematika Penulisan ........................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................9

1. Teori Yang Relevan ................................................................................ 9

2. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan ............................................ 21

3. Kerangka Pikiran .................................................................................. 25

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ........................................................ 26

1. Metode Penelitian ................................................................................. 26

2. Definisi Konseptual ............................................................................. 276

3. Definisi Operasional ............................................................................287

4. Informan Penelitian .............................................................................299

5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 29

6. Teknik Analisa Data ..............................................................................31

7. Jadwal Kerja ......................................................................................... 33

BAB IV PENUTUP .................................................................................. 33

2
1. Kesimpulan ...........................................................................................33

2. Kritik dan Saran .................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................344

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan fungsi yang harus dilakukan dengan

melibatkan ruang lingkup keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Peran orang tua dianggap sangat penting dalam proses belajar.¹

Orang tua merupakan madrasah awal dan utama bagi anak-anak.

Tanpa orang tua anak tidak bisa mendapatkan pendidikan yang

layak. Dibutuhkan bimbingan dan pengawasan yang teratur karena

kehidupan anak merupakan tanggung jawab orang tua.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan perubahan

pemahaman, mulanya seorang anak tidak dibekali dengan suatu

apapun (fitrah), kemudian dengan terjadinya proses belajar maka

seorang anak berubah tingkah laku dan pemahamannya semakin

bertambah dan meningkat, di dalam belajar didukung adanya minat

dan motivasi. Minat adalah kecenderungan jiwa terhadap suatu

yang terdiri dari perasaan senang, perasaan gembira, suka,

memperhatikan, kesungguhan, adanya motif dalam mencapai suatu

tujuan. Lemahnya kontrol dari orang tua mengakibatkan

menurunnya minat belajar, dalam artian anak akan selalu

termotivasi apabila kedua orang tua memberikan dukungan yang

positif. Namun, pada kenyataannya masih banyak anak yang perlu

4
diberikan motivasi dalam hal belajar mengajar. Motivasi belajar

merupakan suatu keadaan yang ada pada diri seseorang dimana

ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai

tujuan.²

Munculnya motivasi tidak semata-mata dari diri siswa itu

sendiri, tetapi orang tua harus terlibat untuk memberikan motivasi

belajar. Adanya motivasi akan memberikan semangat sehingga

siswa akan mengetahui arah belajarnya. Motivasi belajar dapat

muncul apabila siswa memiliki keinginan untuk belajar.²

Dari uraian di atas penulis bermaksud untuk menggali lebih

dalam tentang Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar dan Prestasi Siswa di Kota Palembang.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas terdapat masalah-masalah

yang teridentifikasi, antara lain :

1) Bagaimana peran orang tua untuk meningkatkan motivasi

belajar dan prestasi siswa di Kota Palembang ?

2) Apa saja faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dan

prestasi siswa di Kota Palembang ?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian

5
penelitian yang hendak dicapai adalah :

1) Untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa di Kota

Palembang

2) Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi motivasi

belajar dan prestasi siswa di Kota Palembang

4. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti sangat berharap

penelitian ini akan menjadi manfaat, baik secara teoritis maupun

secara praktis.

1) Secara Akademik

Dengan dilakukannya penelitian ini, sedikit banyaknya

akan menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis

guna membentuk pribadi yang tanggap dan mencermati

berbagai permasalahan, terkhusus tentang masalah dan

dampak yang dirasakan siswa jika tanpa adanya peran dari

orang tua dalam memotivasi belajar sang anak.

2) Secara Praktis

Akan memberikan gambaran umum kepada masyarakat,

khususnya orang tua dan siswa yang akan dijadikan objek

penelitian. Dengan mengetahui hasil penelitian nanti,

diharapkan dapat menjadi acuan bahan pembelajaran bagi para

6
orang tua untuk menunaikan kewajiban-kewajiban dan

perannya untuk meningkatkan motivasi belajar terhadap

anaknya sehingga berjalan dengan baik dan dapat mencapai

tujuan yang maksimal.

3) Secara Pragmatis

Hasil yang didapat dari penelitian ini dapat dijadikan

sebagai referensi bagi para Mahasiswa lain yang akan

mengambil penelitian serupa.

5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan dalam

memahami isi dari pembahasan dalam proposal ini, maka

diperlukan adanya uraian-uraian yang meliputi beberapa bab dan

sub bab. Adapun sistematikanya yaitu :

Bab I : Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penelitian.

Bab II : Landasan teori, mengenai peran orang tua siswa dalam

meningkatkan motivasi belajar yang memuat tentang

pengertian peran orang tua, peran dan fungsi orang tua

dalam keluarga dan pendidikan, pengertian motivasi belajar,

macam-macam motivasi, peran motivasi, ciri-ciri motivasi

dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.

7
Bab III : Prosedur Penelitian, memuat metode penelitian, definisi

konsep, definisi operasional, informan penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis

data, jadwal kerja dalam pelaksanaan penelitian.

Bab IV : Penutup yang memuat kesimpulan serta kritik da saran.

8
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Teori Yang Relevan

a. Pengertian Peran Orang Tua³

Orang tua yaitu terdiri dari ayah dan ibu. Orang tua memiliki

peran penting dalam membimbing dan mendampingi anak-

anaknya baik dalam pendidikan formal maupun non-formal juga

dapat mempengaruhi perkembangan anak dalam aspek kognitif,

efektif, dan psikomotor.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:854) “peran

yaitu perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang

yang berkedudukan dalam masyarakat”. Sedangkan Hamalik

(2011:33) menyatakan bahwa“peran adalah pola tingkah laku

tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari

pekerjaan atau jabatan tertentu”. Menurut Lestari (2012:153)

“peran orang tua merupakan cara yang digunakan oleh orang

tua berkaitan dengan pandangan mengenai tugas yang harus

dijalankan dalam mengasuh anak”. Hadi (2016:102)

menyatakan bahwa “orang tua memiliki kewajiban dan

tanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik, dan

melindungi anak”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

9
peran orang tua yaitu cara yang digunakan oleh orang tua atau

keluarga dalam menjalankan tugas dalam mengasuh, mendidik,

melindungi, dan mempersiapkan anak dalam kehidupan

bermasyarakat.

1) Peran dan Fungsi Orang Tua Dalam Keluarga³

Peran orang tua dalam keluarga sangat penting

terhadap perkembangan anak. Keluarga merupakan

lingkungan pertama yang sering dijumpai yang akan

mempengaruhi perilaku anak. Oleh karena itu, orang tua

harus membimbing dan memberikan contoh yang baik pada

anak.

Menurut Hadi (2016:105) “keluarga merupakan ikatan

laki-laki dan perempuan berdasarkan hukum dan undang-

undang perkawinan yang sah dan pondasi utama dalam

pendidikan selanjutnya”.

Ki Hajar Dewantara (dalam Tirtarahardja, 2005:169)

menyatakan bahwa “suasana kehidupan keluarga

merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan

pendidikan individual maupun pendidikan sosial”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

keluarga merupakan tempat terbaik untuk melakukan

pendidikan dan dalam keluarga terjadi interaksi pendidikan

pertama dan utama.

10
Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Setiap anggota

keluarga memiliki peranan masing-masing. Peran keluarga

menurut Jhonson (2010:9) sebagai berikut:

a) Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,

pelindung dan pemberi rasa aman, serta sebagai

kepala keluarga;

b) Ibu berperan sebagai pengurus rumah tangga,

pelindung, pengasuh, dan pendidik anak-anaknya;

c) Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai

dengan tingkat perkembangannya”.

Tirtarahardja (2005:169) menyimpulkan bahwa “peran

orang tua dalam keluarga sebagai panutan, sebagai

pengajar, dan sebagai pemberi contoh.

Selain peran yang harus dilakukan oleh orang untuk

anak-anaknya, orang tua juga harus memahami tentang

fungsi keluarga. Menurut Jhonson (2010:8), Fungsi

keluarga terdiri atas :

a) Fungsi sosialisasi anak

Keluarga merupakan tempat untuk membentuk

kepribadian anak dan mempersiapkan anak menjadi

anggota masyarakat yang baik.

b) Fungsi Afeksi

Keluarga merupakan tempat terjadinya hubungan

11
sosial penuh kasih sayang dan rasa aman.

c) Fungsi Edukatif

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang

pertama dan utama bagi perkembangan kepribadian

anak.

d) Fungsi Religius : berkaitan dengan kewajiban orang tua

untuk mengenalkan, membimbing dan melibatkan anak

mengenai nilai-nilai dan kaidah-kaidah dan perilaku

beragama.

e) Fungsi Protektif Keluarga berfungsi merawat,

memelihara dan melindungi anak baik fisik maupun

sosialnya.

f) Fungsi rekreatif : keluarga merupakan tempat yang

dapat memberikan ketenangan, kegembiraan, dan

melepas lelah.

Sedangkan menurut Hadi (2016:7-9) “fungsi keluarga

terdiri dari fungsi biologis, fungsi edukatif, fungsi religius,

fungsi protektif, fungsi sosialisasi anak, dan fungsi rekreatif”.

Selain peran orang tua dalam keluarga, orang tua juga

berperan penting dalam pendidikan anak-anaknya.

2) Peran Orang Tua Dalam Pendidikan³

Peran orang tua dalam pendidikan merupakan sesuatu

yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan

12
pendidikan anak-anaknya. Pendidik pertama dan utama

adalah orang tua.

Nur (2015:22-23) menyatakan bahwa “peran orang tua

dalam pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Pendidik

Pendidik pertama dan utama adalah orang tua

dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi

anak, baik potensi afektif, kognitif dan potensi

psikomotor.

2. Pendorong (motivasi)

Daya penggerak atau pendorong untuk melakukan

sesuatu. Orang tua berperan menumbuhkan motivasi

anak.

3. Fasilitator

Orang tua menyediakan berbagai fasilitas belajar

seperti tempat belajar, meja, kursi, penerangan, buku,

alat tulis, dan lain-lain.

4. Pembimbing

Sebagai orang tua tidak hanya berkewajiban

memberikan fasilitas, akan tetapi orang tua juga harus

memberikan bimbingan secara berkelanjutan.

Dan yang utama yang harus diperhatikan orang tua adalah

perkembangan moral anak.

13
b) Motivasi Belajar³

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan faktor penting dalam mencapai

tujuan belajar. Motivasi akan menjadi pendorong bagi siswa

untuk terus semangat dan berusaha untuk mendapatkan

prestasi.

Uno (2013:10) menyatakan bahwa “motivasi adalah

dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah

laku”. Nur (2010:3) 14 menyatakan bahwa “motivasi

merupakan pendorong bagi setiap individu untuk

berperilaku”. Hamalik (2011:158) menyatakan bahwa

“motivasi merupakan perubahan energi dalam diri

seseorang yang menimbulkan perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan”.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan

bahwa motivasi merupakan dorongan yang menggerakan

seseorang sehingga menimbulkan reaksi untuk mencapai

suatu tujuan. Motivasi dipengaruhi oleh tujuan yang akan

dicapai dengan belajar.

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Sardiman (2012:75) menyatakan bahwa

“motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik

dari dalam diri maupun dari luar siswa yang menjamin

14
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar,

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu

dapat tercapai”.

Uno (2013:23) menyatakan bahwa “motivasi belajar

adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa

yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah

laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur

yang mendukung”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar yaitu dorongan internal dan eksternal pada

siswa yang menimbukan perubahan dan memberikan arah

dalam kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan

tercapai.

2. Macam-macam Motivasi Belajar

Dimyati (2013:90) menyimpulkan bahwa “motivasi

seseorang dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik”. Adapun macam-macam

motivasi menurut Dale (2012:357) yaitu :

a) Motivasi Intrinsik

Mengacu pada motivasi yang melibatkan diri

dalam suatu aktivitas karena manfaat dari aktivitas itu

sendiri (sebuah tujuan akhir)” . Siswa yang termotivasi

secara intrinsik mengerjakan tugas karena menganggap

15
tugas tersebut menyenangkan.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik yaitu melibatkan diri dalam

sebuah aktivitas sebagai suatu cara mencapai sebuah

tujuan”. Siswa yang termotivasi secara ekstrinsik

mengerjakan tugas karena menganggap bahwa tugas

tersebut akan menyebabkan berbagai konsekuensi

yang diinginkan, seperti mendapatkan hadiah,

menerima pujian dari guru maupun orang tua, atau

terhindar dari hukuman.

Baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik perlu

didapatkan seorang siswa agar siswa lebih rajin dalam

belajar sehingga prestasi belajar siswa di kelas juga ada

peningkatan. Kondisi dari dalam diri maupun lingkungan

siswa akan mempengaruhi motivasi belajar siswa. Siswa

yang memiliki motivasi belajarnya tinggi tentu akan

bersungguh-sungguh dan rajin dalam belajar, sebaliknya

siswa yang motivasi belajarnya rendah kurang semangat

dalam belajar. Motivasi sangat berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa dikelas, oleh karena itu perlu

diketahui fungsi dari motivasi belajar.

3. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan daya penggerak yang

16
mendorong siswa untuk rajin belajar. Sardiman (2014;85-86)

menyatakan bahwa “ada tiga fungsi motivasi, yaitu :

a) Mendorong manusia untuk berbuat

b) Menentukan arah perbuatan/tujuan yang hendak dicapai

c) Menyeleksi perbuatan.

Hamalik (2011:161) menyatakan bahwa “fungsi

motivasi yaitu mendorong timbulnya kelakuan atau suatu

perbutan, sebagai pengarah, dan penggerak”.

Uno (2013:27) menyimpulkan bahwa “peran penting

motivasi dalam belajar dan pembelajaran yaitu :

a) Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar

b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai

c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar,

d) menentukan ketekunan belajar

Dimyati (2013:85) menjabarkan pentingnya motivasi

belajar bagi siswa antara lain :

a)menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan

hasil

b)menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang

dibandingkan dengan temannya

c)mengarahkan kegiatan belajar

d)membesarkan semangat belajar

e)menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar

17
Berdasarkan penjelasan diatas, disimpulkan bahwa

fungsi motivasi selain membuat anak semangat dan aktif

dalam belajar, juga membantu anak untuk mencapai tujuan

belajar sehingga mencapai hasil belajar yang optimal dan

mendapatkan prestasi yang baik. Setiap anak memiliki

motivasi belajar yang berbeda-beda, sehingga dalam

memotivasi anak harus mengetahui ciri motivasi dari

masing-masing anak.

4. Ciri-ciri Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2014:83) motivasi yang ada pada

diri seseorang memiliki ciri yaitu :

a) tekun menghadapi tugas

b) ulet menghadapi kesulitan

c) menunjukan minat terhadap bermacam-macam

masalah

d) lebih senang bekerja mandiri

e) cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin

f) mempertahankan pendapatnya

g) tidak mudah menyerah

h) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

ciri-ciri anak yang memiliki motivasi yaitu rajin, semangat

dalam belajar, tidak mudah putus asa, selalu ingin berhasil

18
dan memiliki kemauan keras dalam mencapai tujuan dan

cita-citanya. Orang tua perlu mengoptimalkan motivasi

belajar anaknya. Orang tua juga harus memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak

5. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat terpengaruh oleh kondisi

fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Ada beberapa

faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Menurut

Dimyati (2013:97-100) unsur-unsur yang mempengaruhi

motivasi belajar antara lain :

a) cita-cita dan aspirasi siswa,

b) kemampuan siswa,

c) kondisi siswa,

d) kondisi lingkungan siswa,

e) unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

f) upaya guru dalam membelajarkan siswa

Sedangkan menurut Yusuf (2009:32) motivasi belajar

dapat timbul karena :

a) Faktor Internal : berasal dari diri siswa (fisik dan

psikologis). Faktor internal meliputi datang ke sekolah

tepat waktu, kerapian seragam, memperhatikan KBM,

dan sopan santun.

b) Faktor Eksternal : berasal dari lingkungan (sosial dan

19
non-sosial). Faktor eksternal meliputi lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, hubungan dengan teman,

serta sarana dan prasarana belajar.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

yaitu aspirasi, kemampuan, dan kondisi lingkungan siswa.

Orang tua dan guru harus memahami dan memperhatikan

adanya faktor-faktor tersebut pada anak, baik dari

psikologis dan lingkungan anak. Anak membutuhkan peran

dari orang tua dalam proses pembelajaran, salah satunya

yaitu memberikan motivasi kepada anak.

c) Peran Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Siswa³

Menurut Rizkiyah (2015:5) “peran orang tua dalam

memotivasi belajar anak yaitu menanamkan cinta belajar,

membagi waktu belajar anak, dan memberikan motivasi dalam

mengerjakan tugas sekolah”.

Rumbewas (2018:204) menyatakan bahwa “peran orang

tua dalam memotivasi belajar siswa yaitu mengontrol waktu

belajar, memantau perkembangan kemampuan akademik anak,

memantau perkembangan kepribadian anak mencakup sikap

moral dan tingkah laku anak, dan memantau efektifitas jam

belajar disekolah”.

Rumbewas (2018 : 205) menyatakan bahwa “cara untuk

20
meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu menciptakan iklim

rumah yang mendukung anak untuk belajar, menyediakan

waktu yang cukup untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak

dan memberikan penghargaan atau respon positif terhadap

setiap prestasi anak”.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

peran orang tua dalam memotivasi belajar anak yaitu

memberikan motivasi, mengontrol waktu belajar anak,

menciptakan iklim rumah yang mendukung anak untuk belajar,

menyediakan waktu untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak,

memantau perkembangan kemampuan akademik anak,

memantau perkembangan kepribadian anak, memantau

efektifitas jam belajar disekolah, dan memberikan penghargaan.

Peran orang tua sangat penting dalam motivasi belajar

anak. Tinggi atau rendahnya motivasi belajar anak dipengaruhi

oleh peran orang tua. Motivasi belajar yang rendah akan

mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar anak.

2. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

21
Untuk menghindari adanya plagiasi, maka penulis

mencantumkan rujukan dalam pembuatan proposal ini, yang

memuat adanya persamaan dan perbedaan pada skripsi ini, yaitu :

a. Virda Aulia Putri Maharani, Agus Budi Santosa dan Wahyu

Nugroho, dimana penelitiannya telah terpublish di Jurnal Riset

dan Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021

dengan judul “Analisis Peran Orang Tua dalam Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar Daring Pada Anak Di Tingkat SD Di

Era Pandemi Covid-19”. Dari hasil penelitian yang ditemukan

oleh peneliti dapat diketahui kesulitan yang dihadapi oleh orang

tua dalam memberikan motivasi belajar dan meningkatkan hasil

belajar anak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti latar

pendidikan, tingkat ekonomi dan jenis pekerjaan yang dimiliki

orang tua, waktu yangtersedia serta jumlah anggota keluarga.

Selain itu, diketahui peran orang tua dalam memberikan

motivasi belajar kepada anak seperti pemberian hadiah, pujian

dan hukuman. Kesamaan dengan penelitian ini adalah sama-

sama menekankan peranan orang tua dalam meningkatkan

motivasi belajar serta prestasi siswa. Sedangkan perbedaannya

adalah tempat pelaksanaan penelitian, dimana Virda Aulia Putri

Maharani dkk melaksanakan penelitian di Kelurahan Surodakan

Kecamatan Trenggalek, sedangkan tempat yang penulis

lakukan wilayah Kota Palembang.

22
b. Norhabibi, Tahun 2021 dengan judul “Peran Orang Tua Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Santri Di Pondok Pesantren

Darul Ilmi Banjarbaru”. Dari hasil penelitian yang ditemukan

oleh peneliti dapat diketahui bahwa masih banyak orang tua

yang kurang memperhatikan seutuhnya atas aktivitas anaknya

di pesantren sehingga memberikan dampak besar terhadap

kurangnya semangat anak ketika mengikuti kegiatan belajar

mengajar di pesantren. Kesamaan dengan penelitian ini adalah

sama-sama menekankan peranan orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar anak. Sedangkan perbedaannya

adalah tempat pelaksanaan penelitian juga metode penelitian

yang digunakan. Dimana Norhabibi melaksanakan penelitian di

pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, dengan metode penelitian

Kuantitatif. Sedangkan tempat yang penulis lakukan di wilayah

Kota Palembang, dengan metode penelitian Kualitatif.

c. Rofa Akmiza, Tahun 2018 dengan judul “Analisis Peran Orang

Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN Purwantoro

2 Malang”. Hasil penelitiannya :

1) Mendeskripsikan peran orang tua terhadap motivasi belajar

siswa kelas II di SDN Purwantoro 2 Malang.

2) Menjelaskan kendala orang tua dalam memotivasi belajar

siswa kelas II di SDN Purwantoro 2 Malang.

23
3) Menjelaskan upaya orang tua dalam memotivasi belajar

siswa kelas II di SDN Purwantoro 2 Malang.

Kesamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama

menekankan peranan orang tua dalam meningkatkan motivasi

belajar anak. Sedangkan perbedaannya adalah tempat

pelaksanaan penelitian juga metode penelitian yang digunakan.

Rofa Akmiza melaksanakan penelitian di SDN Purwantoro 2

Malang. Sedangkan tempat yang penulis lakukan di wilayah

Kota Palembang, dengan metode penelitian Kualitatif.

d. Hermus Hero dan Maria Ermalinda Sni, penelitiannya telah

terpublish di Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Volume 1 Nomor 2

Tahun 2018 dengan judul “Peran Orang Tua Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar

Inpres Iligetang”. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui

peran orang tua dalam belajar siswa dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa

menunjukan suatu hasil yang positif dari sebelumnya.

Kesamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama

menekankan peranan orang tua dalam meningkatkan motivasi

belajar serta prestasi siswa. Sedangkan perbedaannya adalah

tempat pelaksanaan penelitian, dimana Hermus Hero dan Maria

Ermalinda Sni melaksanakan penelitian di SD Inpres Iligetang

24
sedangkan tempat yang penulis lakukan di wilayah Kota

Palembang.

3. Kerangka Pikiran

Bagan 3.1 Kerangka Berpikir

Ekspektasi Realita
1. Orang tua mengontrol waktu belajar anak. 1. Orang tua kurang mengontrol waktu belajar anak.
2. Mendampingi anak belajar. 2. Tidak mendampingi anak belajar.
3. Memberikan dorongan anak untuk rajin 3. Kurang memberikan dorongan anak untuk rajin
belajar. belajar.

4. Memantau perkembangan kemampuan 4. Kurang memantau perkembangan kemampuan


akademik anak akademik anak

5. Memantau perkembangan kemampuan 5. Kurang memantau perkembangan kemampuan


kepribadian anak.eprib kepribadian anak.eprib

Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar dan


Prestasi Siswa di Kota Palembang

Analisa Data : Teknik Pengumpulan Data :


Sumber Data :
1. Reduksi Data 1. Observasi
1. Data Primer
2. Penyajian Data 2. Wawancara
2. Data Sekunder
3. Kesimpulan 3. Dokumentasi

25
Mendeskripsikan peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa

Mengetahui kendala yang dihadapi orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa

Menjelaskan apa saja yang harus diupayakan orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa
Malang

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitiannya dilakukan

pada kondisi yang alamiah (natural setting). Penelitian ini

menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi di lapangan yang

berkaitan dengan peran orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

Data dalam penelitian ini berupa susunan kalimat yang diperoleh

dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis penelitian

yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk mencari dan

menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam

suatu latar yang berkonteks khusus. Hal tersebut berarti bahwa

tidak seluruh konteks dapat diteliti. Jenis penelitian kualitatif

26
deskriptif yakni penelitian dalam bentuk data dijelaskan dalam

bentuk kalimat mengenai peran orang tua dalam meningkatkan

motivasi belajar dan prestasi siswa di Wilayah Kota Palembang.

2. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah batasan tentang pengertian yang

diberikan peneliti terhadap variable-variabel atau konsep yang

hendak diukur, diteliti, dan digali datanya (Hamidi, 2010: 141).

Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 variabel

penelitian, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat

(dependent).

1. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel

terikat ini adalah “Peran Orang Tua”. Dalam hal ini, tekanan

yang menjadi penyebab utamanya adalah sistem pembelajaran

luring dan sistem pembelajaran daring yang dirasakan oleh

mahasiswa.

2. Variabel Bebas (Independent)

27
Menurut Sugiyono, variabel bebas adalah variabel yang

memengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan

atau timbulnya variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel bebas, yaitu “Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa” dan “Meningkatkan Prestasi Siswa”.

3. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan

kekeliruan terhadap judul proposal ini, maka penulis berusaha

memberikan gambaran tentang judul yang disajikan, yakni

mengenai peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar

dan prestasi siswa di Kota Palembang. Secara terperinci penulis

memberikan definisi operasional yakni sejumlah poin yang dirasa

dapat mewakili untuk memahami dari apa yang telah disajikan,

antara lain :

a. Peran Orang Tua

Orang tua yaitu terdiri dari ayah dan ibu. peran orang tua

yaitu cara yang digunakan oleh orang tua atau keluarga dalam

menjalankan tugas dalam mengasuh, mendidik, melindungi,

dan mempersiapkan anak dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Motivasi Belajar

Motivasi belajar yaitu dorongan internal dan eksternal

pada siswa yang menimbukan perubahan dan memberikan

28
arah dalam kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan

tercapai

c. Prestasi

Prestasi adalah hasil usaha yang dicapai dari apa yang

dikerjakan atau yang diusahakan.

d. Siswa

Menurut Sarwono (2007) siswa merupakan orang yang

secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran

didunia pendidikan.

4. Informan Penelitian

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini yaitu sebagai observer

non partisipan yang berperan mengamati peran orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa di sekolah

Wilayah Kota Palembang yang diamati secara langsung. Peran

peneliti dalam penelitian kualitatif ini bertindak sebagai instrumen

kunci sekaligus perencana, pengumpul serta penganalisa data yang

berupa hasil laporan dari penelitiannya sendiri. Peneliti dalam

penelitian ini bertugas sebagai pengamat untuk memahami makna

dan menafsirkan fenomena terhadap subjek penelitian di lapangan.

Penelitian yang dilakukan peneliti selama di lokasi yaitu

melakukan observasi atau pengamatan terhadap subjek,

wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat. Seperti guru sekolah,

29
orang tua/wali serta siswa itu sendiri. Informan yang terlibat

sebanyak 30 orang.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan 3 cara, yaitu :

a.Observasi

Observasi bertujuan untuk mendapatkan data primer melalui

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan

sekolah berlangsung, dalam hal ini yaitu motivasi belajar siswa di

kelas yang ditunjukkan oleh seluruh warga sekolah. Peneliti disini

sebagai observer non partisipan, yaitu tidak terlibat langsung

dengan kegiatan yang diamati, melainkan hanya bertugas

mengamati dan mencatat secara keseluruhan mengenai motivasi

belajar siswa. Penelitian ini menggunakan observasi deskriptif,

sehingga hasil dari penelitian akan dijelaskan dalam bentuk kata-

kata.

Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini digunakan

untuk mendapatkan data secara langsung dari lokasi penelitian.

Observasi ini dilakukan selama penelitian untuk memperoleh data

30
mengenai peran orang tua terhadap motivasi belajar siswa di

sekolah wilayah Kota Palembang

b.Wawancara

Wawancara ditujukan kepada guru, orang tua, dan siswa.

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lisan

tentang peran orang tua dalam memotivasi belajar siswa, kendala

dalam memotivasi belajar siswa, serta upaya yang dilakukan

untuk mengatasi kendala tersebut.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pengumpulan data berupa foto

dan dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian. Dokumentasi

yang akan dihasilkan dalam penelitian ini yaitu foto yang berkaitan

tentang peran orang tua terhadap motivasi belajar siswa, data

siswa dan hasil belajar siswa.

6. Teknik Analisa Data

Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Upaya yang

dilakukan yaitu mengorganisasikan data, memilah data yang

diperoleh menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan,

mencari, dan menemukan pola. Menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari.

31
Analisis data dalam penelitian dilakukan selama proses dan

sesudah proses pengumpulan data dalam periode tertentu. Tiga

tahapan dalam analisis diantaranya:

a. Data Reduction (reduksi data) adalah proses pemilihan,

pemusatan perhatian, pengabstrakan, dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Data dari

hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi tentang peran

orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi

siswa, dikelompokkan, dan disederhanakan. Pengelompokan

data-data sesuai dengan fokus penelitian.

b. Data Display (penyajian data): Penyajian data dapat dibentuk

menjadi grafik, bagan, diagram, dana, atau yang lainnya. Data

yang disajikan berkenaan dengan data terkait peran orang tua

dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa di

sekolah wilayah Kota Palembang.

c. Conclution Drawing (mengambil kesimpulan): data yang

disajikan, disimpulkan atau dilakukan verifikasi yang bertujuan

untuk menguji kebenarannya, kekokohannya, dan

kecocokannya untuk memperoleh hasil penarikan kesimpulan

tentang peran orang tua terhadap peran orang tua dalam

meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa sekolah di

wilayah Kota Palembang.

32
Tiga tahapan tersebut dilakukan secara interaktif dan

berlangsung terus menerus. Sehingga proses analisis data yang

meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi bisa memberikan hasil yang sesuai dengan

arah tujuan penelitian.

7. Jadwal Kerja

No Kegiatan Kerja Feb Mar Apr Mei Jun

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan Proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Seminar Proposal

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Faktor kesulitan yang dihadapi oleh para orang tua dalam

memberikan motivasi belajar dan berpengaruh dalam meningkatkan hasil

belajar atau prestasi anak pendidikan orang tua, tingkat ekonomi orang tua,

pekerjaan orang tua dan waktu yang tersedia, serta faktor jumlah anggota

keluarga.

33
Selain itu, peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar anak

seperti pujian, memberikan hadiah dan hukuman. Sementara peran orang

tua dalam meningkatkan hasil belajar anak seperti menyediakan waktu luang

untuk dapat berkomunikasi dengan anak, memberikan kesempatan kepada

anak untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki, memberikan

informasi penting tentang materi pembelajaran maupun bakat dan minat

yang digemari, serta menyediakan fasilitas dan sarana belajar.

2. Kritik dan Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran yang ditujukan kepada para peneliti selanjutnya.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan

masukan untuk penelitian selanjutnya yang membahas tentang

pentingnya peran orang tua dalam meningkatkan motivasi dan belajar

siswa.

DAFTAR PUSTAKA

1. Maharani, V. A. P., Santosa, A. B., & Nugroho, W. (2021). Analisis

Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar

Daring Pada Anak Di Tingkat SD Di Era Pandemi Covid-19. Tanggap:

Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Dasar, 2(1), 1-10.

2. Norhabibi. 2021. “Peran Orang Tua Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Santri Di Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru”, diakses

34
dari : https://idr.uin-antasari.ac.id/16635/4/BAB%20I.pdf, diakses pada

tanggal 07 Mei 2023 Pukul 11.00 WIB.

3. Akmiza, R. 2018. “Analisis Peran Orang Tua Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Kelas II SDN Purwantoro 2 Malang”, diakses dari :

https://eprints.umm.ac.id/42321/, diakses padatanggal 07 Mei 2023

Pukul 12.00 WIB.

35

Anda mungkin juga menyukai