Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MOTIVASI BELAJAR

Di Susun Oleh :

1. Andaru Riza Ayusti (19303241007)


2. Razita Fanadrarul Amiza (19303241015)
3. Fadiya Rafiqah Hasanah (19303241024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

TAHUN AJARAN 2019-2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga makalah psikologi pendidikan tentang motivasi belajar ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-ide maupun pikiran.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca
mengenai motivasi belajar, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan dari makalah ini.

Yogyakarta, 15 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................i


Daftar Isi .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................5
C. Tujuan .........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi Belajar ............................................................................................6
B. Tujuan dan Fungsi Motivasi Belajar................................................................................7
C. Teori Tentang Motivasi....................................................................................................8
D. Jenis Jenis Motivasi Belajar.............................................................................................9
E. Factor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar................................................................10
F. Teknik Motivasi Belajar..................................................................................................12
G. Peran Motivasi Belajar.....................................................................................................12
H. Cara Cara Meningkatkan Motivasi Belajar......................................................................13
I. Pentingnya Motivasi Belajar............................................................................................15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................................16
B. Saran .........................................................................................................16
Daftar Pustaka .........................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu situasi,
bahkan dalam satu ruang hampa. Situasi belajar ini ditandai dengan motif-motif yang
ditetapkan dan diterima oleh siswa. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai
hasil maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong.
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks, karena dalam
proses tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap informasi yang
disampaikan oleh guru, tetapi siswa dapat melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran
dan tindakan paedadogis yang harus dilakukan, agar hasil belajarnya lebih baik dan
sempurna. Dari proses pembelajaran tersebut siswa dapat menghasilkan suatu perubahan
yang bertahap dalam dirinya, baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Adanya perubahan tersebut terlihat dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa
berdasarkan evaluasi yang diberikan oleh guru.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap
prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar
siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi siswa yang memiliki
intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena kekurangan motivasi, sebab hasil
belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi yang tepat. Karenanya, bila siswa
mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa,
tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam membangkitkan motivasi siswa.
Motivasi yang kuat dalam diri siswa akan meningkatkan minat, kemauan dan
semangat yang tinggi dalam belajar, karena antara motivasi dan semangat belajar
mempunyai hubungan yang erat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sardiman A.M dalam
bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar bahwa : Dalam kegiatan belajar, maka
motivasi menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

4
Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi
tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi itu pula hasil belajar siswa
dapat diwujudkan dengan baik. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi
yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Tingginya motivasi dalam
belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara
motivasi dengan perolehan dan atau prestasi tidak hanya dalam belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan motivasi belajar dan tujuan serta fungsi dari motivasi
belajar ?
2. Bagaimanakah teori tentang motivasi menurut para ahli ?
3. Bagaimana jenis – jenis dari motivasi belajar ?
4. Apa sajakah factor yang mempengaruhi motivasi belajar ?
5. Bagaimanakah prinsip dan teknik dalam motivasi belajar ?
6. Apakah peran dari motivasi belajar?
7. Bagaimana cara – cara meningkatkan motivasi belajar ?
8. Apakah pentingnya motivasi belajar itu ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian motivasi belajar dan tujuan serta fungsi dari motivasi belajar
2. Mengetahui teori tentang motivasi menurut para ahli
3. Mengetahui jenis – jenis dari motivasi belajar
4. Mengetahui factor yang mempengaruhi motivasi belajar
5. Mengetahui prinsip dan teknik dalam motivasi belajar
6. Mengetahui peran dari motivasi belajar
7. Mengetahui cara – cara untuk meningkatkan motivasi belajar
8. Mengetahui pentingnya motivasi belajar

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi Belajar


Proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat
penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh
kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk
belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengarahkan segala kemampuannya. Dalam
proses pembelajaran tradisional yang menggunakan pendekatan ekspositori kadang-
kadang unsur motivasi terlupakan oleh guru. Guru seakan-akan memaksakan siswa
menerima materi yang disampaikannya. Keadaan ini tidak menguntungkan karena siswa
tidak dapat belajar secara optimal yang tentunya pencapaian hasil belajar juga tidak
optimal. Pandangan modern tentang proses pembelajaran menempatkan motivasi sebagai
salah satu aspek penting dalam membangkitkan motivasi belajar siswa [ CITATION Win10 \l
1033 ].
Motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi
tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu [ CITATION Nga17 \l 1033 ]. Motivasi belajar
merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu
dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Menurut Mc Donald dalam
Kompri (2016:229) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang
yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian munculnya motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi dalam
diri seseorang yang dapat disadari atau tidak. Menurut Woodwort (1995) dalam Wina
Sanjaya (2010:250) bahwa suatu motive adalah suatu set yang dapat membuat individu
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi
adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada
pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang ditunjukkan seseorang
dalam upaya mencapai tujuan tertentu sangat tergantung dari motive yang dimiliknya.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arden (1957) dalam Wina Sanjaya (2010:250)
bahwa kuat lemahnya atau semangat tidaknya usaha yang dilakukan seseorang untuk

6
mencapai tujuan akan ditentukan oleh kuat lemahnya motivasi yang dimiliki orang
tersebut. Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi
dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.
Lingkungan merupakan salah faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam
diri seseorang untuk belajar[ CITATION Amn17 \l 1033 ].
Jadi definisi dari motivasi belajar adalah segala usaha dalam diri sendiri yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta
memberi arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi
belajar juga berarti dorongan dari proses belajar dan tujuan dari belajar adalah
mendapatkan manfaat dari proses belajar. Motivasi belajar sebagai penumbuh gairah
dalam setiap diri individu untuk memunculkan perasaan penggerak semnagat untuk
belajar. Siswa yang memiliki motivasi tinggi, akan memiliki semangat dan energy untuk
melakukan kegiatan belajar [ CITATION Sar09 \l 1033 ].

B. Tujuan dan Fungsi Motivasi Belajar


Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan
atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang
manajer, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan pegawai atau bawahan dalam usaha
meningkatkan prestasi kerjanya sehingga tercapai tujuan organisasi yang dipimpinnya.
Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memajukan pada
siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya
sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di
dalam kurikulum sekolah. Sebagai contoh, seorang guru memberikan pujian kepada
seorang siswa yang maju kedepan kelas dan dapat mengetahui apa yang disuruh oleh
gurunya. Dengan demikian itu, dalam diri anak tersebut timbul rasa percaya pada diri
sendiri; di samping itu timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut dan malu lagi bila
anak tersebut disuruh oleh gurunya.

7
Fungsi motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi
sehingga untuk mencapai prestasi tersebut sehingga peserta didik dituntut untuk
menentukan sendiri perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan belajarnya.
Selain itu, Oemar Hamalik, menyebutkan fungsi motivasi itu meliputi:
 Mendorong timbulnya kelakuan/ suatu perbuatan.
 Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarah pada perbuatan ke
pencapaian tujuan yang diinginkan.
 Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya sebagai motor penggerak dalam
kegiatan belajar [ CITATION Oem11 \l 1033 ].

C. Teori Tentang Motivasi


Abraham Maslow (1908-1970) adalah psikolog humanis yang berpendapat bahwa
manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik. Maslow mengemukakan
adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia [ CITATION Abr70 \l 1033 ] . Kelima
tingkatan kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam
mempelajari motivasi manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat
primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme
manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik,
kebutuhan seks.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and scurity) seperti : terjamin
keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan,
kelaparan, perlakuan tidak adil, dsb.
3. Kebutuhan sosial (social needs) yang meliputi antara lain kebutuhan akan dicintai,
diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan,
kerjasama.
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), termasuk kebutuhan dihargai karena
prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat, dsb.

8
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) seperti antara lain kebutuhan
mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum,
kreatifitas dan ekspresi diri [ CITATION Pur06 \l 1033 ].

McClelland dalam Eko Putro Widoyoko [ CITATION Eko12 \l 1033 ] mengemukakan


empat model motif, yaitu:
1. The survival motive model atau motif yang dipakai untuk mempertahankan
kelangsungan hidup. Motif ini bersumber pada kebutuhan-kebutuhan individu untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kebutuhan yang dimaksud adalah
kebutuhan biologis, seperti makan dan minum.
2. The stimulus intensity model merupakan motif yang bersumber pada tingkat
rangsangan yang dihadapi individu. Teori ini mengatakan bahwa motif atau dorongan
untuk berbuat timbul karena adanya rangsangan yang kuat. Ini berarti agar timbul
dorongan untuk berbuat harus ada rangsangan yang kuat.
3. The stimulus pattern model merupakan motif yang didasarkan pada pola rangsangan
di dalam suatu situasi. teori ini timbul bila rangsangan situasi berlawanan dengan
harapan individu, maka akan menimbulkan pertentangan respon yang mengarah pada
kekecewaan.
4. The affective arousal model adalah teori motif yang mendasarkan diri pada
pembangkitan afeksi, rangsangan atau situasi yang dihadapi individu dipasangkan
dengan keadaan afeksi individu. motif muncul karena adanya perubahan situasi afeksi
individu.

D. Jenis – Jenis Motivasi Belajar


Menurut Sardiman macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif sangat bervariasi.
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif bawaan.
Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada
tanpa dipelajari.
b. Motif-motif yang dipelajari

9
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Motif-motif ini
seringkali disebut dengan motif-motif yang disyaratkan secara sosial sebab
manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia lain, sehingga
motivasi itu terbentuk.
2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi menjadi dua yakni motivasi
jasmaniah dan motivasi rohaniah. Motivasi jasmaniah seperti misalnya refleks,
insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.
3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar karena tahu
besok pagi akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik [ CITATION Sar09
\l 1033 ].
Di samping itu Frandsen dalam Sardiman, menambahkan jenis-jenis motivasi
berikut ini :
 Cognitive motives.
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan individual.
Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah,
terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
 Self-expression.
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting kebutuhan
individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi
juga mampu membuat suatu kejadian. Untuk itu memang diperlukan suatu
kretivitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk
aktualisasi diri.
 Self-enhancement.

10
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan
kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri memang menjadi salah
satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana
kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai prestasi [ CITATION Sar09 \l
1033 ].
E. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Keberhasilan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran sangat dipengaruhi
oleh motivasi yang ada pada dirinya. Indikator kualitas pembelajaran salah satunya
adalah adanya motivasi yang tinggi dari para peserta didik. Peserta didik yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi terhadap pembelajaran maka mereka akan tergerak atau
tergugah untuk memiliki keinginan melakukan sesuatu yang dapat memperoleh hasil atau
tujuan tertentu.
Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan,
artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Beberapa
unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar [ CITATION Kom15 \l 1033 ] yaitu:
1. Cita-cita dan aspirasi siswa.
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik.
2. Kemampuan Siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan dan kecakapan dalam
pencapai-annya.
3. Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang dimaksud yaitu meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang
siswa yang sedang sakit akan menggangu perhatian dalam belajar.
4. Kondisi Lingkungan Siswa.
Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya dan kehidupan bermasyarakat.
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Dengan demikian
motivasi belajar pada diri siswa sangat dipengaruhi oleh adanya rangsangan dari luar
dirinya serta kemauan yang muncul pada diri sendiri. Motivasi belajar yang datang dari
luar dirinya akan memberikan pengaruh besar terhadap munculnya motivasi instrinsik
pada diri siswa.

11
Namun demikian menurut Oemar Hamalik (1995) dalam Wina Sanjaya
munculnya motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:

1. Tingkat kesadaran siswa atas kebutuhan yang mendorong tingkah


laku/perbuatannya dan kesadaran atas tujuan belajar yang hendak dicapainya.
2. Sikap guru terhadap kelas, artinya guru yang selalu merangsang siswa berbuat
kearah tujuan yang jelas dan bermakna akan menumbuhkan sifat intrinsik. Akan
tetapi bila guru lebih menitikberatkan pada rangsangan-rangsangan sepihak maka
sifat ekstrinsik akan lebih dominan.
3. Pengaruh kelompok siswa. Bila pengaruh kelompok terlalu kuat maka
motivasinya cenderung ke arah ekstrinsik.
4. Suasana kelas juga berpengaruh terhadap munculnya sifat tertentu pada motivasi
belajar siswa. Suasana kebebasan yang bertanggungjawab akan lebih merangsang
munculnya motivasi intrinsik dibandingkan dengan suasana penuh tekanan dan
paksaan [ CITATION Win10 \l 1033 ].

F. Teknik atau Prinsip Motivasi Belajar


Enco Mulyasa menyebutkan bahwa prinsip yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik akan lebih giat apabila topik yang akan dipelajari menarik dan berguna
bagi dirinya.
2. Tujuan pembelajaran disusun secara jelas dan diinformasikan kepada peserta didik
agar mereka mengetahui tujuan belajar tersebut.
3. Peserta didik selalu diberi tahu tentang hasil belajarnya.
4. Pemberian pujian dan reward lebih baik daripada hukuman, tapi sewaktu-waktu
hukuman juga diperlukan.
5. Memanfaatkan sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu peserta didik.
6. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan setiap peserta didik, misalnya perbedaan
kemauan, latarbelakang dan sikap terhadap sekolah atau subjek tertentu.
7. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan selalu memperhatikan
mereka dan mengatur pengalaman belajar yang baik agar siswa memiliki kepuasan

12
dan penghargaan serta mengarahkan pengalaman belajarnya ke arah keberasilan,
sehingga memiliki kepercayaan diri dan tercapainya prestasi belajar

G. Peran Motivasi Belajar


Menurut Hamzah B. Uno, peran penting motivasi belajar dan pembelajaran,
antara lain:
1. Peran motivasi belajar dalam menentukan penguatan belajar.
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang sedang
belajar dihadapkan pada suatu masalah yang menentukan pemecahan dan hanya dapat
dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilalui.
2. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar.
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan
belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya
sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh anak.
3. Motivasi menentukan ketekunan belajar.
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu berusaha mempelajari
dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik.

H. Cara - Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar


Menurut Sardiman A. M, ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa, antara lain:
1. Memberi angka
Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka
yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapat angkanya baik akan mendorong
motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya siswa yang mendapat angka
kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar
belajar lebih baik. Dengan pemberian angka-angka yang baik untuk siswa, bisa
menjadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk siswa yang bersangkutan.
2. Hadiah
Cara ini dapat dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu misalnya pemberian
hadiah kepada siswa yang mendapat atau menunjukan hasil belajar yang baik. Hadiah

13
dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah untuk
suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan
tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut, sehingga hadiah tidak selalu bisa
menimbulkan motivasi.
3. Saingan atau kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong
belajar siswa. Hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang
tidak baik, seperti rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan,
persaingan antar kelompok belajar.
4. Ego-involvement
Sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting karena menumbuhkan
kesadaran kepada peserta didik betapa pentingnya tugas-tugas dan menerimanya
sebagai tantangan sehingga mereka bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.
Mereka akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik
dengan menjaga harga dirinya, karena penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol
kebanggaan dan harga diri.
5. Memberi ulangan
Peserta didik akan menjadi giat belajar apabila mengetahui akan ada ulangan. Maka,
memberi ulangan adalah salah satu upaya sarana memotivasi siswa dalam belajar.
Tetapi yang harus diingat adalah guru jangan terlalu sering memberikan ulangan
karena dapat membuat siswa bosan karena terlalu sering dan bersifat rutinitas. Guru
juga harus terbuka, maksudnya jika akan diadakan ulangan harus diberitahukan
kepada siswanya.
6. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi jika mengalami kemajuan/ peningkatan,
akan mendorong siswa untuk terus belajar lebih giat lagi, semakin mengetahui bahwa
hasil belajar selalu mengalami kemajuan, maka aka nada motivasi pada diri siswa
untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya selalu meningkat.
7. Pujian

14
Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil
besar manfaatnya sebagai pendorong belajar, dengan pemberian pujian akan
menimbulkan rasa senang dan puas.
8. Hukuman
Salah satu cara meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan memberikan
hukuman. Hukuman sebagai reinforcement yang negatif apabila diberikan secara
tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami
prinsip-prinsip pemberian hukuman.
9. Hasrat untuk belajar
Adanya hasrat untuk belajar, berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hasrat untuk belajar berati pada diri anak tersebut memang terdapat motivasi untuk
belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10. Minat
Motivasi erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan,
begitu juga dengan minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi
yang pokok.
11. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa merupakan alat
motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,
dirasa sangat berguna dan menguntungkan bagi siswa, maka akan timbul gairah untuk
terus belajar [ CITATION Sar09 \l 1033 ].

I. Pentingnya Motivasi Belajar


Menurut Dimyati Mudjiono, motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi
siswa, pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Menyadarkan siswa pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar siswa, yang dibandingkan dengan
teman sebaya.
3. Mengarahkan kegiatan belajar siswa
4. Membesarkan semangat belajar siswa

15
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang di sela-
selanya ada istirahat dan bemain secara berkesinambungan.
Dari beberapa hal di atas menunjukan betapa pentingnya motivasi belajar tersebut
disadari oleh siswa. Bila motivasi belajar disadari oleh siswa, maka siswa akan belajar
dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian dalam
proses
pembelajaran guru berperan besar mengupayakan meningkatkan motivasi belajar.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Motivasi merupakan suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya perasaan dan didahului dengan adanya tujuan. Sedangkan motivasi
belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai.
Dalam pengaturan pendidikan, motivasi baik kekuatan internal maupun kekuatan
eksternal. Ada teori yang berbeda dari motivasi dalam pengaturan pendidikan, termasuk
yang menyatakan bahwa perilaku siswa didikte karena baik faktor eksternal maupun
internal.
Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar
mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Dalam
kegiatan belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Belajar akan menjadi optimal kalau
ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran
itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha bagi para siswa.

B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1. Untuk meraih hasil belajar yang maksimal, siswa harus mempunyai motivasi untuk
belajar, baik motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun yang dari
luar seperti lingkungan.
2. Guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa.

17
DAFTAR PUSTAKA

Emda, A. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal, 5(2), 175.

Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran : Perspektif Guru dan Siswa (1 ed.). Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Maslow, A. H. (1970). Motivation and Personality. New York: Harper & Row Publisher.

Purwanto, M. N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, N. (2017). Psikologi pendidikan (1 ed.). Bandung: Rosda.

Sanjaya, W. (2013). Kurikulum dan pembelajaran, Teori dan praktek Pengembangan Kurikulum KTSP (5
ed.). Jakarta: Kencana.

Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajawali Pers.

Widoyoko, E. P. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

18

Anda mungkin juga menyukai