Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TENTANG

MOTIVASI BELAJAR

OLEH:

 FIRDAUS RAMADHAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP YAPIS DOMPU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya. makalah ini berisikan tentang pembahasan “Konsep Dasar Pendidikan Jasmani” Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kami. Amin.

DOMPU

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR.................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................... 3

BAB 1

PENDAHULUAN........................................................................................... 4

1.1 Latar belakang.............................................................................................. 4

1.2 Rumusan masalah......................................................................................... 4

1.3 Tujuan makalah ........................................................................................... 4

BAB II

PEMBAHASAN ............................................................................................. 5

2.1 Motivasi Belajar...................................................................................... 5

2.2 Fungsi dan tujuan Motivasi Belajar......................................................... 6

2.3.Faktor-faktor Motivasi Belajar................................... 10

BAB III

PENUTUP...................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Motivasi belajar adalah dorongan atau penggerak yang menyebabkan seseorang untuk belajar
atau mempelajari materi pelajaran. Semakin tinggi motivasi belajar seseorang, maka semakin
tinggi pula hasil belajarnya. Dalam proses pembelajaran, motivasi belajar merupakan aspek yang
sangat penting. Dalam belajar sangat diperlukan motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal,
jika ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil juga pelajaran
itu. Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari,
muncullah minat untuk belajar. Hal ini sejalan dengan rasa keingintahuan dia yang akhirnya
mendorong siswa untuk belajar. Sikap inilah yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah
sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini
mempengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka belajar.

1.2.Rumusan masalah

1. Apa itu motivasi belajar?

2. Apa fungsi dan tujuan motivasi belajar motivasi belajar?

3. Apa Faktor-faktor Motivasi Belajar?

1.3.Tujuan masalah

1. Menjelaskan pengertian motivasi belajar

2. Menjelaskan fungsi motivasi belajar

3. Menjelaskan Faktor-faktor Motivasi Belajar


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Motivasi Belajar

Apa itu motivasi ?

Kata motivasi diambil dari bahasa latin, movere yang artinya dorongan dari diri sendiri untuk
mencapai sesuatu yang dikehendaki. Motivasi mempunyai arti dorongan, Maksudnya adalah hal yang
mendorong atau menggerakan seseorang untuk mencapai keinginan atau tujuan dari diri seseorang
tersebut.

Apa itu belajar ?

Belajar merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan.

Motivasi Belajar

Motivasi belajar artinya dorongan dari diri siswa untuk mencapai tujuan belajar, misalnya
pemahaman materi atau pengembangan belajar.

Dengan adanya motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan
dari pihak manapun. Cara menumbuhkannya tentu bukan perkara mudah karena setiap siswa memiliki
karakter dan keinginan berbeda-beda. Hal ini tentu tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru,
namun Bapak/Ibu tetap memegang peranan penting di dalamnya.

Motivasi belajar siswa bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut .

1. Motivasi Belajar Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri siswa sendiri untuk belajar. Motivasi ini bisa
dipengaruhi oleh keinginan siswa untuk mencapai suatu tujuan tertentu, misalnya berprestasi, masuk
sekolah favorit, masuk perguruan tinggi favorit, membanggakan orang tua, dan sebagainya.

Adapun menurut ahli yang menjadi faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah
Faktor Motivasi instrinsik adalah :

1. Minat

Minat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu, dimana minat belajar yang tinggi akan
menyebabkan belajar siswa menjadi lebih mudah dan cepat. Minat berfungsi sebagai daya penggerak
yang mengarahkan seseorang melakukan kegitan tertentu yang spesifik. Minat adalah kecenderungan
seseorang untuk merasa pada objek tertentu yang dianggap penting. Dari rasa ketertarikan terhdap sesuatu
akan membentuk motivasi yang akhirnya teraktualisasi dalam perilaku belajrnya. Syarat yang penting
untuk memulai sesuatu adalah minat terhadap apa yang mau dipelajari. Tanpa minat dan hanya didasari
atas dasar tepaksa, maka tidak akan tercipata motivasi belajar sehingga hasil yag didapat tidak akan
optimal meskipun cara belajar yang digunakan sudah efektif.
2. Cita-cita

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan
serta oleh perkembangan kepribadian. Cita-cita untuk menjadi sesorang (gambaran ideal) akan
memperkuat semangat belajar. Seseorang dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita yang sesuai
maka akan menimbulkan semangat dan dorongan yang besar untuk bisa meraih apa yang diinginkan.

3. Kondisi siswa

Motivasi belajar adalah usaha-usaha seseorang (siswa) untuk menyediakansegala daya (kondisi-kondisi)
untuk beljar sehingga ia mau atau ingin melakukan pembelajaran. Kondisi- kondisi tersebut baik fisik
maupun emosi yag dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk belajar dan
tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar. Kondisi fisik serta
pikiran yang sehat akan menumbuhkan motivasi blejar. Sehat berarti dalam keadaan baik, segenap badan
beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit serta keadaan akal yang sehat. Proses belajar seseorang
akan terganggu jika kesehatan terganggu.

Keadaan emosional dan sosial berupa perasaan tertekan, yang selalu dalam keadaan takut akan kegagalan,
yang mengalami kegoncangan karena emosi-emosi yang kuat tidak dapat belajar efektif. Demikian pula
anak yang tidak disukai oleh teman dan lingkungan sosialnya akan menemui kesulitan belajar.

Sejalan dengan pendapat yang dkemukakan oleh ahli diatas bahwa faktor intrinsik memang dipengaruhi
oleh minat, cita-cita dan kondisi siswa sehingga apabila seorang pendidik mampu mengakumulasi ketiga
hal tersebut maka dapat dipastikan bahwa pendidik tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Motivasi Belajar Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar, misalnya lingkungan. Contoh motivasi
ekstrinsik adalah iming-iming hadiah dari orang tua jika berprestasi, mengikuti saran atau nasihat dari
guru, dan sebagainya.

1. lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan salah satu yang mempengaruhi motivasi belajar hal ini dapat ditinjau
dari beberapa aspek yakni:

a. Latar belakang pendidikan

Latar belakang pendidikan anggota keluarga menurut saya memiliki peran dalam hal mempengaruhi
motivasi belajar seorang anak. Misalkan saja anak yang berasal dari keluarga yang memiliki latar
belakang pendidikan yang kurang tinggi pasti memiliki kendala dalam hal membangun motivasi belajar
anaknya

b. Prekonomian keluarga

Tak dapat dipungkiri bahwa ekonomi keluarga memegang peranan dalam memengaruhi motivasi belajar,
akan muncul masalah-masalah klasik yang secara tidak lansung memengaruhi motivasi belajar misalnya
pemenuhan alat alat yang berkaitan dengan kegiatan belajar disekolah antara lain pakaian, alat tulis
menulis dan uang jajan namun kadang muncul fenomena bahwa anak yang berasal dari keluarga kurang
mampu justru merekalah yang berprestasi dan sebaliknya anak yang berasal dari keluarga mampu justru
mereka yang acuh tak acuh.

c. Sistem sosial dalam keluarga

Dari analisa yang saya lakukan bahwa nilai-nilai atau norma yang diyakini dalam suatu keluarga memberi
pengaruh terhadap motivasi belajar contohnya anak keturunan nelayan, mereka sangat dipengaruhi oleh
aturan-aturan yang terbentuk dalam keluarganya misalkan setelah pulang sekolah mereka sering pergi
membantu orang tua mereka menangkap ikan sehingga muncul paradigma bahwa tak perlu sekolah tinggi
untuk menjadi nelayan, biar tidak sekolah tetap bisa jadi nelayan. Kita dapat lihat realita bahwa anak yang
berasal dari pesisir jarang memiliki pendidikan yang tinggi.

2. Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah merupakan titik sentral dimana seorang anak berusaha untuk membangun
pengetahuannya dan oleh karena itu ada beberapa aspek dalam lingkungan sekolah yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar antara lain:

a.sarana dan prasarana

saranadan prasarana berpengaruh terhadap motivasi belajar, secara tidak langsung kondisi dan ketersedian
sarana akan dapat membangkitkan motivasi belajar

b. guru

guru sangat berperan dalam membangkitkan motivasi belajar siswa hal ini karena guru berfungsi sebagai
motivator, mediator dan fasilitator maka posisi seorang guru sangat sentral dan paling utama dalam hal
membangkitkan motivasi belajar siswa

c. manajemen sekolah

manajemen sekolah berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar, kemampuan kepala sekolah dan
staff pengajar dalam rangka mengatur dan merancang jadwal pembelajaran memberi pengaruh dalam
meningkatkan motivasi belajar contoh misalkan penentuan mata pelajaran yang akan diajarkan pertama
dan terakhir misalkan matematika jangan diajarkan pada jam terakhir karena konsentrasi siswa mulai
berkurang

3. Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan tempat seorang anak melakukan interaksi setelah pulang sekolah
didalam masyarakat seorang anak belajar tentang baik buruk sehingga akan berpengaruh terhadap
motivasi belajar dan dimasyarakat juga seorang anak akan bertemu dengan guru yang mengajarinya di
sekolah sehingga tingkah laku guru dalam masyarakat akan memberi mereka cara pandang tentang yang
diajarkan gurunya, misalkan seorang guru yang selalu menyuruh anak didiknya untuk shalat berjamaah
namun justru guru tersebut yang jarang melakukan shalat berjamaah jadi ini akan menjadi reaksi dari
pengetahuan yang diajarkan guru tersebut dan muncul ketidakpercayaan.
2.2. Fungsi dan Tujuan Motivasi

Pada dasarnya, fungsi motivasi adalah sebagai pendorong atau daya tarik pada seorang individu
untuk melakukan suatu tindakan dengan tingkat antusiasme yang tinggi. Selain itu, ada beberapa fungsi
motivasi yang perlu Anda ketahui sebagai berikut.

fungsi motivasi belajar, yaitu :

a) Motivasi sebagai pendorong perbuatan

Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari, muncullah
minat untuk belajar. Hal ini sejalan dengan rasa keingintahuan dia yang akhirnya mendorong siswa untuk
belajar. Sikap inilah yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar.
Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa
ambil dalam rangka belajar.

b) Motivasi sebagai penggerak perbuatan

Dorongan psikologisyang melahirkan sikap terhadap siswa itu merupakan suatu kekuatan yang tak
terbendung. Siswa akan melakukan aktivitas dengan segenap jiwa dan raga. Akal dan pikiran berproses
dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar.

c) Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Yaitu dengan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang mendukung guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Pada intinya manfaat motivasi dapat di simpulkan bahwa motivasi sebagai penggerak kegiatan, motivasi
sebagai pendorong perbuatan, motivasi sebagai pengarah perbuatan dan motivasi sebagai penyeleksi
perbuatan

Tujuan motivasi belajar, yaitu :

1. Buat Siswa Menjadi Semangat Belajar

Tujuan motivasi dalam proses belajar siswa adalah dapat membuat siswa menjadi semangat belajar.
Motivasi sangat berkaitan dengan stimulus yang membuat siswa menjadi terpacu, terdorong untuk
melakukan sesuatu.

Bentuk motivasi yang bisa diberikan agar siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran misalnya,
menjanjikan siswa hadiah jika berhasil menjawab semua soal dengan benar.

Selain itu, motivasi yang terkadang sebagian menganggap hal tersebut sebagai hal sepele juga bisa
membuat semangat belajar siswa menjadi bertambah; misalnya saja dengan memberi pujian seperti kamu
pintar, kamu berbakat, kamu hebat dan lain sebagainya.
2. Meminimalisir Rasa Jenuh

Tujuan motivasi dalam proses belajar siswa yang selanjutnya adalah dapat meminimalisir rasa jenuh
dalam proses belajar.

Belajar pada akhirnya bisa mengantarkan siswa pada titik jenuh/bosan dalam mengikuti pelajaran,
misalnya saja perasaan jenuh tersebut mudah muncul dalam diri siswa jika jam-jam pelajaran sudah agak
siang/akhir-akhir pembelajaran.

Cara memotivasi siswa dalam belajar agar bisa menghilangkan kejenuhan yakni dengan melaksanakan
pembelajaran yang menantang, misalnya kompetisi (lomba) antara siswa/antara kelompok, menerapkan
model pembelajaran yang bersifat games edukatif.

3. Bantu Siswa dalam Menemukan Tujuannya

Tujuan motivasi dalam proses belajar siswa yang selanjutnya adalah akan dapat membantu siswa dalam
menemukan tujuannya.

Motivasi yang disampaikan dengan baik akan membuat siswa terpicu untuk mengeksplorasi bakat dan
potensi yang ada dalam dirinya. Tentu dengan arahan atau penerapan keterampilan bertanya yang
dilakukan guru, akan membuat siswa menemukan gambaran tentang mimpi yang ingin mereka wujudkan.

4. Tumbuhkan Sikap Optimisme dalam Diri Siswa

Tujuan motivasi di dalam proses belajar siswa juga akan dapat menumbuhkan sikap optimis yang
tertanam dalam dirinya.

Motivasi mampu memberi stimulasi positif bagi cara berpikir siswa, motivasi/penguatan yang tepat akan
membuat siswa menjadi lebih visioner dan optimis dalam mewujudkan mimpinya. Misalnya saja motivasi
sederhana seperti kata “kamu pasti bisa, kamu pasti menang, kamu pasti bisa juara.

Akumulasi dari perkataan-perkataan positif yang terus menerus didengar oleh siswa akan membuat
mindset berpikirnya menjadi lebih positif dan yakin dengan kemampuan dirinya sendiri, sehingga
perasaan pesimis dan rendah diri yang selama ini dia rasakan bisa berubah menjadi optimisme yang kuat.

5. Siswa Menjadi Eksploratif

Tujuan motivasi di dalam proses belajar siswa yang selanjutnya adalah dapat membuat siswa menjadi
lebih eksploratif.

Akumulasi dari penguatan/motivasi yang biasa diberikan oleh guru membuat siswa menjadi semangat dan
termotivasi untuk bisa menjadi pribadi yang sukses. Imbasnya yakni siswa akan menjadi lebih ekploratif
atau dengan kata lain siswa akan berusaha untuk menggali dan memaksimalkan potensi dan kemampuan
yang ada di dalam dirinya.

Sikap eksploratif yang ditunjukan siswa, akan membuat siswa menjadi lebih kompeten dan berusaha
mencari tantangan guna menguji/mengukur bakat dan minat yang dimilikinya. Siswa kemungkinan akan
memiliki kemampuan berpikir kritis namun tetap realistis.
6. Mengajarkan Siswa Agar Tak Mudah Menyerah

Tujuan motivasi dalam proses belajar siswa yang terakhir adalah dapat mengajarkan setiap siswanya
untuk tak mudah menyerah pada keadaan. Seperti yang kita ketahui, bahwa musuh terbesar dalam diri
adalah rasa takut/mudah menyerah.

Dengan motivasi yang baik, siswa tidak akan mudah putus asa jika dihadapkan dengan berbagai hal.
Misalnya saja pelajaran yang menurutnya susah, kompetisi dan lain-lain.

Menurut Hasibuan, pemberian motivasi terhadap seorang individu akan menghasilkan tujuan seperti
berikut ini :

- Memberikan dorongan atau semangat terhadap bawahannya


- Meningkatkan produktivitas seorang pegawai dalam bekerja
- Mempertahankan tingkat loyalitas karyawan sehingga tetap bertahan dalam perusahaan
- Meningkatkan kedisiplinan karyawan untuk mengurangi angka absensi karyawan
- Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan hubungan kerja yang baik antar rekan kerja
- Menjadikan karyawan lebih kreatif dan selalu berpartisipasi dalam kegiatan kantor
- Menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi karyawannya terhadap tugas-tugas yang diterima

2.3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Ruang lingkup pendidikan Jasmani dan kesehatan meliputi beberapa aspek didalamnya, yaitu :

1. Permainan dan Olahraga, meliputi : Olahraga tradisional, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor,
non lokomotor, dan manipulatif, atletik, permainan kecil (kasti, roundres, kippers), permainan bola
besar (sepak bola, bola voli, dan bola basket), permainan bola kecil (tenis meja, bulu tangkis dan tenis
lapangan), renang, dan beladiri.

2. Aktivitas Pengembangan sikap tubuh, meliputi : Mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani dan bentuk postur tubuh.

3. Aktivitas Senam, meliputi :Ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan
alat, dan senam lantai.

4. Aktivitas Gerak Ritmis, meliputi :Gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik.

5. Aktivitas Air, meliputi :Permaian di air (polo air sederhana), keselamatan di air, keterampilan
bergerak di air dan keterampilan renang.

6. Pendidikan Luar Kelas, meliputi : Piknik/karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah,


penjelajahan, dan mendaki gunung.
7. Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan, meliputi : Penanaman budaya hidup sehat, perawatan
tubuh agar tetap sehat, merawat dan menjaga lingkungan yang sehat, pengaturan waktu istirahat, berperan
dalam kegiatan P3K dan UKS.

8. Pendidikan Karakter, meliputi : Disiplin (Discipline), Tekun (Diligence), Tanggung jawab


(responsibility), Ketelitian (carefulness), Kerja sama (Cooperation), Toleransi (Tolerance), Percaya diri
(Confidence), Keberanian (Bravery).

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Pendidikan jasmani yang merupakan pendidikan yang menekankan pada proses pembelajaran melalui
gerak sebaiknya diberikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya sebagai langkah awal menciptakan siswa
yang tumbuh sebagai insan yang kuat dan sehat. Jadi dapat disimpulkan bahwa,

Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang
mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan pola hidup sehat dalam rangka perkembangan,
pertumbuhan dan pengembangan jasmani, kemampuan dan keterampilan gerak, sikap mental, sosial dan
emosional yang selaras, serasi, dan seimbang. Pendidikan jasmani yang bermutu tidak selalu dalam
bentuk kegiatan olahraga yang lebih menekankan pada keterampilan, tetapi hasil dari pendidikan jasmani
di sekolah mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh manfaat dari aktivitas
jasmani untuk kesehatan dan kebugaran siswa.
DAFTAR PUSTAKA

http://djornystkipcitrabakti.blogspot.com/p/pengertian-pendidikan-jasmani.html

Anda mungkin juga menyukai