Anda di halaman 1dari 12

LEARNING PROCESS AND LEARNING MOTIVATION

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan


Dosen Pengampu : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si

Disusun oleh :
Avyla Ainil Hida KKI-23030210073

PROGRAM KHUSUS KELAS INTERNASIONAL


PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan


kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa
rahmat dan pertolongan-Nya , penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan benar. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung
Muhammad shallallahu’alaihi wasallam yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah subhanahu wata’ala atas
limpahan nikmat sehat-Nya sehingga makalah “ Learning Process and Learning
Motivation“ dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah hadits .
Penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Lilik Sriyanti selaku
pengampu mata kuliah Psikologi Perkembangan yang telah membimbing penulis
hingga selesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan
karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran bapak
dosen agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini,baik terkait penulisan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan , akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Salatiga, 16 Mei 2022

Avyla Ainil Hida

ii
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar belakang ...................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................1
BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Pengertian Belajar..............................................................................3
B. Pengertian Motivasi............................................................................3
C. Indikator Motivasi Belajar..................................................................4
D. Faktor yang Mempengaruhi Kesalahan-kesalahan Belajar................4
E. Strategi Belajar Menyenangkan..........................................................5
F. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar.......................................................6

BAB III: PENUTUP............................................................................................7


A. Kesimpulan.........................................................................................7
B. Saran...................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan.
Sejak kecil kata belajar sudah melekat pada diri kita. Dengan belajar kita
mendapatkan hal baru yang belum pernah kita ketahui sebelumnya.
Belajar juga mengantarkan kita kesuksesan yang selama ini kita
dambakan. Mengetahui hal baik maupun buruk juga kita dapatkan dari
belajar. Bahkan apapun yang kita ketahui sekarang adalah hasil dari
belajar. Namun seringkali kit alali dalam belajar. Bahkan tidak jarang
merasa malas bahkan tidak memiliki tujuan untuk belajar.

Dalam belajar kita juga akan mengenal hal-hal atau waktu yang
kita lalui untuk mendapatkan sesuatu dalam belajar itu sendiri, atau lebih
tepatnya proses kita dalam belajar. Tentu kita semua pernah mengalami
beberapa kendala dalam proses belajar. Dan saat itu terjadi kalian
memikirkan bagaimana mengatasi kendala tersebut. Ya motivasi, hal yang
menjadi tujuan kalian untuk terus belajar. Hal yang bisa dijadikan
pegangan untuk optimis dalam belajar.

Namun, apakah pengertian dari belajar itu?, bagaimana proses kita


dalam belajar?, Apa memotivasi?, dan hal apasaja yang dapat
mempengaruhi kira dalam proses belajar kita?

Pengertian, hambatan, dan strategi belajar yang menyenangkan


akan dibahas dalam makalah ini. Karena masih banyak anak muda yang
ternyata masih banyak kesulitan dalam belajar dan memotivasi dirinya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam materi makalah ini adalah:
1. Apa pengertian belajar?
2. Apa pengertian motivasi?
3. Apasaja indikator motivasi belajar?
4. Apasaja faktor yang mempengaruhi kesalahan-kesalahan dalam
belajar?
5. Bagaimana strategi belajar yang menyenangkan?
6. Bagaimana megatasi kesulitan dalam belajar?

1
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian belajar.
2. Mengetahui pengertian motivasi.
3. Menyebutkan indikator motivasi belajar.
4. Menye.butkan faktor yang mempengaruhi kesalahan-kesalahan
dalam belajar.
5. Menjelaskan strategi belajar yang menyenangkan.
6. Mengetahui cara mengatasi kesulitan dalam belajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar

Belajar merupakan hal yang sudah melekat dalam kehidupan manusia.


Pengertian belajar sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar merupakan sebuah
proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung
seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang
lahat (Siregar, 2010). Sedangkan menurut Gagne dalam teori dan
pembelajaran (2010, hal. 4) belajar adalah suatu perubahan perilaku yang
relative menetap yang dihasilkan dari hasil pengalaman masalalu ataupun
dari pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan. Lalu belajar dari
Thorndike dalam bukunya yang berjudul Omar Hamalik belajar adalah
proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus sendiri adalah hal
yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran,
perasaan, dan hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indra.
Menarik kesimpulan dari pendapat-pendapat diatas belajar merupakan
sebuah proses mendapatkan ilmu yang sudah kita mulai sejak dalam
kandungan melalui pengalaman maupun dalam proses pembelajaran
sekalipun dengan menggunakan alat indra manusia dan reaksi yang
dilakukan manusia untuk mencapai sesuatu.

B. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “daya
penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2011:71). Dalam
melakukan kegiatan motivasi sangat diperlukan. Motivasi adalah keadaan
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan yang
mencapai tujuan”. Dorongan yang kuat dalam diri seseorang dalam
melakukan kegiatan akan membuat dirinya berusaha mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam buku Psikologi Pendidikan Drs. M. Dalyono
memaparkan bahwa “Motivasi adalah daya penggerak atau dorongan
untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan
dari luar“ (Dalyono, 2005: 55). Dalam melakukan pekerjaan pendoronan
dipengaruhi dari dalam diri dan juga luar yang bisa terlihat dari hasil kerja
itu sendiri. Dalam bukunya Ngalim Purwanto. Sartain mengatakan bahwa
motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks disuatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang

3
(insentive). Tujuan adalah yang membatasi / menentukan tingkah laku
organisme itu (Ngalim Purwanto, 2007: 61)

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa


motivasi adalah daya dorong seseorang untuk melakukan sesuatu guna
mencapai tujuan tertentu. Seorang pendidik akan belajar dengan baik
apabila ada faktor pendorong berupa motivasi. Motivasi menimbulkan
insentitas bertindak lebih tinggi. Terjadi suatu usaha merangsang
kemampuan siswa untuk bertindak khususnya dalam hal belajar yang
dikarenakan adanya keinginan untuk mencapai prestasi yang tinggi.

C. Indikator Motivasi Belajar

Untuk peningkatan motivasi belajar menurut Abin Syamsudin M (1996)


yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatoryna
dalam tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara lain:
1) Durasi kegiatan,
2) Frekuensi kegiatan,
3) Presistensinya pada tujuan kegiatan,
4) Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi
kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan,
5) Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan,
6) Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang
dilakukan,
7) Tingkat kualifikasi prestasi,
8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan

D. Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan-kesulitan dalam Belajar

Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari


menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan
belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku
(misbehaviour) siswa seperti kesukaan berteriak-teriak di dalam kelas,
berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan minggat dari sekolah.

Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya masalah belajar


terdiri dari dua macam, yakni:

1. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul


dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor ini meliputi:
1.) Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya
kapasitas intelektual/intelegensi siswa

4
2.) Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi
dan sikap;
3.) Yang berdifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti
terganggunya alat-alat indra penglihatan dan pendengaran (mata
dan telinga).
2. Faktor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan yang datang dari luar
diri siswa itu sendiri.

1) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan


antara kedua orang tua, dan rendahnya kehidupan ekonomi
keluarga.

2) Lingkungan sekitar/masyarakat, contohnya: wilayah


perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (pear
group) yang nakal.

3) Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah


yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat
pendukung sarana belajar yang berkualitas rendah.

E. Strategi Belajar Menyenangkan

Strategi pembelajaran yang menyenangkan siswa sudah banyak


dikemukakan oleh banyak ahli. Di antaranya adalah Berk (1998) adalah
pola berpikir dan arah berbuat yang diambil guru dalam memilih,
menerapkan cara-cara penyampaian materi sehingga mudah dipahami
siswa dan memungkinkan tercapainya suasana pembelajaran yang tidak
membosankan. Deporter, Reardon dan Singer (1999) menyatakan bahwa
kemampuan untuk mengubah komunitas belajar menjadi tempat yang
meningkatkan kesadaran, daya dengar, pertisipasi, umpan balik dimana
emosi dihargai.
Strategi belajar yang menyenangkan meliputi:
1. Tujuan pembelajaran penting, tapi jangan lupakan proses.
Strategi ini harus diperhatikan oleh guru sebelum pembelajaran.
Pendidik harus fokus pada pencapaian tujuan pembelajaran, namun
proses pembelajaran yang menyenangkan juga harus diperhatikan.
2. Awal yang mengesankan
Strategi ini merupakan langkah awal atau tujuan awal yang harus
dicapai guru. Jika guru bisa mendapatkan "hati" siswa dalam 10 menit
pertama pembelajaran, akan lebih mudah di waktu berikutnya. Artinya,
ada peluang besar untuk menciptakan pendidikan yang menghibur bagi
siswa.

5
3. Ciptakan suasana kelas yang dinamis
Strategi ini harus dikembangkan oleh guru agar siswa tidak jenuh
selama pelajaran, contohnya dengan seringnya berpindah tempat
duduk. Hal ini setidaknya dapat mengubah suasana siswa dan
pertukaran tempat duduk dapat meningkatkan interaksi siswa.
4. Menjadi guru yang friendly dan komunikatif
Guru dapat menempatkan sisi lucu untuk mengajar. Anda tidak harus
menjadi comedian untuk siswa bersahabat dengan guru. Di sini guru
harus memperhatikan kapan Anda benar-benar serius dan kapan harus
bersantai dengan senyuman atau sedikit humor.

F. Cara Mengatasi Kesulitan dalam Belajar

Menurut Hendra Surya dalam bukunya yang berjudul Cerdas Cermat


(Smart) Mengatasi Kesulitan Belajar (2015:10) cara mengatasi kesulitan
belajar adalah dengan:
1. Lingkungan belajar harus kondusif
2. Membangun kesiapan belajar
3. Menanamkan minat dan motivasi belajar dengan mengembangkan
imajinasi berpikir dan aktif bertanya
4. Mengembangkan metode belajar yang baik
5. Belajar aktif
6. Menyediakan waktu untuk istirahat saat menghadapi kejenuhan
belajar.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Belajar merupakan sebuah proses mendapatkan ilmu yang sudah kita


mulai sejak dalam kandungan melalui pengalaman maupun dalam proses
pembelajaran sekalipun dengan menggunakan alat indra manusia dan
reaksi yang dilakukan manusia untuk mencapai sesuatu.
motivasi adalah daya dorong seseorang untuk melakukan sesuatu guna
mencapai tujuan tertentu. Seorang pendidik akan belajar dengan baik
apabila ada faktor pendorong berupa motivasi. Motivasi menimbulkan
insentitas bertindak lebih tinggi

Indikator motivasi antara lain:


a. Durasi kegiatan,
b. Frekuensi kegiatan,
c. Presistensinya pada tujuan kegiatan,
d. Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi
kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan,
e. Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan,
f. Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang
dilakukan,
g. Tingkat kualifikasi prestasi,
h. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan

Strategi pembelajaran yang menyenangkan siswa sudah banyak


dikemukakan oleh banyak ahli. Di antaranya adalah Berk (1998) adalah
pola berpikir dan arah berbuat yang diambil guru dalam memilih,
menerapkan cara-cara penyampaian materi sehingga mudah dipahami
siswa dan memungkinkan tercapainya suasana pembelajaran yang tidak
membosankan.

Cara mengatasi kesulitan belajar adalah dengan:


1. Lingkungan belajar harus kondusif
2. Membangun kesiapan belajar
3. Menanamkan minat dan motivasi belajar dengan mengembangkan
imajinasi berpikir dan aktif bertanya
4. Mengembangkan metode belajar yang baik
5. Belajar aktif

7
6. Menyediakan waktu untuk istirahat saat menghadapi kejenuhan
belajar.

B. Saran
Saya selaku penulis makalah menyadari bahwa banyak kesalahan
dan ketidaksempurnaan atas malah yang saya tulis ini. Sekiranya bapak
dosen dan teman-teman sekalian yang membaca bisa menambahkan
beberapa saran yang dapat membangun dan lebih menyempurnakan
makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, eveline dan hartin. 2010. Teori Belajarda dan Pemebeljaran.


Bogor:ghalia indonesia.
Gagne. Dalam Suprijono. 2010. Cooperative Learning. Yoyakarta: Pustaka
Belajar
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT
Rajagrafindo: Jakarta

Dalyono, 2005. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta

M. Ngalim Purwanto. 2007. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Abin Syamsudin. (1996). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Rosda Karya

Susan M. Andersen and Michele S. Berk. (1988). The Social-Cognitive


Model of Transference: Experiencing Past Relationships in the
Present. Published by: Sage Publications, Inc.
https://www.jstor.org/stable/20182518.

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. Quantum Learning: Membiasakan


Belajar Nyaman dan Menyenangkan, cet.ke-4. Bandung : Kaifa,
1999.

Hendra Surya. 2015. Cerdas Cermat (Smart) Mengatasi Kesulitan Belajar.


Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai