MOTIVASI PEMBELAJARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran SD
( Annisa Novianti Taufik, M. Pd. )
Disusun Oleh:
Kelas C
Kelompok 3
Adhinda Rafelliya S.P [ 2227190054 ]
Nesa Wildiyanti [ 2227190074 ]
Istiqomah [ 2227190075 ]
Nurhaliza Febrianti [ 2227190096 ]
Segala puji bagi allah swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Nya mungkin kami tidak
akan sanggup menyelesaikan tugas dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang “Motivasi Pembelajaran” yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah ini
jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan dan kesalahan. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.. Kami mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima Kasih.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................I
DAFTAR ISI...............................................................................................................................II
BAB l PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................16
3.2 Saran.........................................................................................................................16
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................................18
II
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Kegiatan
belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain
seperti di museum, perpustakaan, kebun binatang, sawah, sungai, atau hutan.
Ditinjau dari segi guru, kegiatan belajar siswa tersebut ada yang tergolong
dirancang dalam desain instruksional. Kegiatan belajar yang termasuk rancangan
guru, bila siswa belajar di tempat-tempat tersebut untuk mengerjakan tugas-tugas
belajar sekolah. Di samping itu ada juga kegiatan belajar yang tidak termasuk
perancangan guru. Artinya, siswa belajar karena keinginannya sendiri.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling, afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi
dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berkaitan dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan
atau keinginan.
4
menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus tentu akan melakukan kegiatan
belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
5
moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan.timbulnya cita-cita
juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian.
2. Kemampuan Siswa
3. Kondisi Siswa
6
Sebaliknya, seseorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan
mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar.
Anak yang marah-marah akan sukar memusatkan perhatian pada
penjelasan pelajaran. Sebaliknya, setelah siswa tersebut sehat ia akan
mengejar ketinggalan pelajaran. siswa tersebut dengan senang hati
membaca buku-buku pelajaran agar ia memperoleh nilai rapor baik,
seperti sebelum sakit. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani
siswa berpengaruh pada motivasi belajar.
7
misalnya, maka seseorang siswa tertarik minatnya untuk belajar dan
bekerja di bidang perikanan. Pembelajar yang masih berkembang jiwa
raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat dibangun,
merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran. Guru
profesional diharapkan mampu memanfaatkan sumber belajar di sekitar
sekolah untuk memotivasi belajar siswa.
8
2.4 Jenis-jenis Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motifnya aktif
itu sangat bervariasi.
Secara umum ada dua jenis motivasi. Pertama, motivasi intrinsik yaitu
motivasi yang datangnya secara alamiah atau murni dari diri peserta didik itu
sendiri sebagai wujud adanya kesadaran diri (self awareness) dari lubuk hati
yang paling dalam. Kedua, motivasi ekstrinsik itu motivasi yang datangnya
disebabkan faktor-faktor di luar diri peserta didik seperti adanya pemberian
nasihat dari gurunya, hadiah (reward), kompetisi sehat antara peserta didik,
hukuman (punishment), dan sebagainya.
1. Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak
lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya:
dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk
bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini
seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis.
9
2.5 Pentingnya Motivasi Dalam Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
10
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan
dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru,
manfaat itu sebagai berikut:
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam. tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat, kadang-kadang juga bisa kurang sesuai. Dalam hal ini guru harus
hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para
anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar siswa. Berikut ini adalah beberapa cara
untuk membangkitkan motivasi belajar.
11
2. Peserta didik memperoleh kesadaran diri (self consciousness)
terhadap pembelajaran.
12
a. Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar
Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan siswa
dan bahan belajar, oleh karena itu untuk dapat membelajarkan dan
mengajarkan bahan pelajaran dipersyaratkan guru telah mempelajari
bahan pelajaran, memahami bagian-bagian yang mudah, sedang dan
sulit. Menguasai cara-cara mempelajari bahan dan memahami sifat
bahan pelajaran tersebut. Menguasai cara-cara mempelajari bahan
dan memahami sifat bahan pelajaran tersebut. Upaya pembelajaran
terkait dengan beberapa prinsip belajar yaitu belajar menjadi
bermakna bila siswa memahami tujuan belajar, belajar menjadi
bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang
menantangnya, belajar menjadi bermakna bila guru mampu
memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program
kegiatan tertentu, belajar menjadi menantang jika siswa memahami
prinsip penilaian dan faedah belajarnya bagi kehidupan di kemudian
hari.
b. Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran
13
3. meminta kesempatan pada orang tua siswa atau wali, agar
memberi kesempatan kepada siswa untuk ber aktualisasi diri
dalam belajar.
14
6. Gurumemberi kesempatan kepada siswa yang mampu
memecahkan masalah untuk membantu rekan-rekannya yang
mengalami kesukaran.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motivasi adalah usaha yang disadari untuk mengerahkan dan menjaga
tingkah seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi berfungsi sebagai alat
pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik Motivasi berfungsi sebagai
pengarah perbuatan dan sebagai penggerak, besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Unsur-unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu cita-cita atau aspirasi, kemampuan siswa,
kondisi siswa, kondisi lingkugan siswa, dan upaya guru dalam membelajarkan
siswa. Secara umum ada dua jenis motivasi. Pertama, motivasi intrinsik yaitu
motivasi yang datangnya secara alamiah atau murni dari diri peserta didik itu
sendiri. Kedua, motivasi ekstrinsik itu motivasi yang datangnya disebabkan
faktor-faktor di luar diri peserta didik. Motivasi sangat penting dalam
pembelajaran, hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Dengan
motivasi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif , dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Upaya meningkatkan motivasi belajar adalah dengan cara optimalisasi
penerapan prinsip belajar, optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran,
optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa, dan
pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat sehingga bisa meningkatkan motivasi
siswa, untuk menunjukkan minat, inisiatif dan aktif dalam kegiatan belajar.
Sehingga akan terbentuk komunikasi timbal balik antara guru dan siswa. Yang
nantinya akan diperoleh hasil yang lebih baik bagi siswa yaitu tidak sekedar ilmu
16
pengetahuan tapi juga nilai-nilai yang bisa membentuk perkembangan pribadi
siswa seutuhnya.
17
DAFTAR PUSAKA
Kompri. 2015. Motivai Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
18