Anda di halaman 1dari 11

CARA MEMOTIVASI BELAJAR SISWA

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Psikologi Pendidikan

Disusun Oleh :
1. Adinda Salsabilla Putri Sukoco 2011040385
2. Adinda Zahro Rosyaadah 2011040249
3. Alysha Priya Thesa 2011040390
4. Vadira Nuraini 2011040442
Juruan /Kelas PBI /A

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2020
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada
Rasulullah SAW semoga syafaatnya mengalir kepada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul “Cara Memotivasi Belajar Siswa” bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi Pendidikan. Selama proses penyusunan makalah kami mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.oleh karena itu, ucapan terima kasih ditujukan
kepada

1. Dosen pengampu mata kuliah ilmu pendidikan islam , Ibu Prof. Dr. Nilawati Tandjuddin
yang telah memberikan pengarahan kepada kami dalam pembuatan makalah ini sampai
selesai;
2. Teman- teman anggota kelompok yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan tugas
makalah ini;
3. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil, sehingga
makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Kami harap makalah ini dapat membantu pembelajaran kita untuk mengerti dan memahami
tentang “Cara Memotivasi Belajar Siswa”.Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kelompok kami demi
kelancaran proses belajar kita bersama .

Bandar Lampung, 17 Desember 2020


ii

Kelompok 1

DAFTAR ISI
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat diartikan
sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan peserta didik
setelah melaksanakan pengalaman belajar. Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah
satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih peserta didik. Dengan prestasi
yang tinggi, para peserta didik mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik. Salah satu
faktor yang mempengaruhi prestasi peserta didik adalah motivasi. Dengan adanya
motivasi, peserta didik akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki
konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar
merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya
.Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat
berperan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil
belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha
dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya. Oleh
karena itu, dalam proses pengajaran sangat diperlukan adanya motivasi. Hal inilah yang
melatarbelakangi disusunnya makalah mengenai “Motivasi Belajar” ini. 
2

B. . Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?
2. Apa saja prinsip motivasi dalam belajar?
3. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar?
4. Apa saja fungsi dari motivasi belajar?
5. Apa saja jenis jenis motivasi belajar ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi belajar
2. Untuk mendeskiripsikan prinsip dari motivasi dalam belajar
3. Untuk mendeskripsikan factor factor yang dapat mempengaruhi motivasi
belajar.
4. Untuk mendeskripsikan fungsi dari motivasi belajar
5. Untuk mendeskripsikan jenis jenis motivasi belajar.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi 
Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan
dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu
belajar. 

Motivasi Belajar menurut para ahli

1. Pengertian Motivasi Menurut A.M. Sardiman (2007: 73) mengatakan bahwa motivasi adalah
daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Sedangkan, Mc. Donald
(A.M. Sardiman 2001: 71-73) mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ada tiga elemen penting yaitu
sebagai berikut:

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu dalam
sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia karena menyangkut perubahan
energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan
menyangkut kegiatan fisik manusia.
4

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini
motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan energi yang dapat menentukan
tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya
merupakan respons dari suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri
manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain, dalam
hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

2. M. Ngalim Purwanto (2007: 71) mengemukakan definisi motivasi adalah pendorong suatu
usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar seseorang tersebut
menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan
tertentu.

.3.A.M. Sardiman (2007: 75) mengatakan dalam kegiatan pembelajaran, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Dari berbagai pengertian di atas dapat diambil pengertian, bahwa motivasi adalah usaha atau
daya yang disadari untuk mendorong keinginan individu dalam melakukan sesuatu demi
tercapainya tujuan tertentu. Motivasi merupakan daya penggerak dari dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa tercapai.
Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut
pandang para ahli masing-masing. Dari berbagai pendapat tersebut memiliki inti yang sama yaitu
motivasi merupakan
5

B. Prinsip Motivasi Dalam Belajar

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada
seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.
Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya
sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar-mengajar. Ada beberapa
prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut:

1. Motivasi sebagai Dasar Penggerak yang Mendorong Aktivitas Belajar

Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai
dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Bila seseorang sudah termotivasi
untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentang waktu tertentu. Oleh
karena itulah, motivasi diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
seseorang.

2. Motivasi Intrinsik Lebih Utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam Belajar

Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan motivasi
ekstrinsik kepada setiap anak didik. Anak didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk
diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar. Efek yang tidak diharapkan dari
pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala
sesuatu di luar dirinya. Selain kurang percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan
mudah terpengaruh. Oleh karena itu motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.

3. Motivasi Berupa Pujian Lebih Baik daripada hukuman


6

Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih
lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang senang dihargai dan tidak suka dihukum
dalam bentuk apa pun juga. Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi
kerja orang lain. Hal ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan
prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi
yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna mengejek.

4. Motivasi Berhubungan Erat dengan Kebutuhan dalam Belajar

Dalam kehidupan, anak didik membutuhkan penghargaan. Perhatian, ketenaran, status, martabat,
dan sebagainya merupakan kebutuhan yang wajar bagi anak didik. Semuanya dapat memberikan
motivasi bagi anak didik dalam belajar. Guru yang berpengalaman harus dapat memanfaatkan
kebutuhan anak didik, sehingga dapat memancing semangat belajar anak didik agar menjadi
anak yang gemar belajar. Anak didik pun giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya demi
memuaskan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu.

5. Motivasi dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar

Siswa yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap
pekerjaan. Dia yakin bahwa belajar bukan kegiatan yang sia-sia. Hasilnya akan berguna tidak
hanya kini, tetapi juga di hari mendatang.

6. Motivasi Melahirkan Prestasi dalam Belajar

Dari berbagai hasil penilitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi
belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar
seorang anak didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati
mempelajari mata pelajaran itu. Selain memiliki bukunya, ringkasannya juga rapi dan lengkap.
Setiap ada kesempatan selalu mata pelajaran yang disenangi itu yang dibaca. Ulangan pun
dilewati dengan mulus dengan prestasi yang gemilang.
7

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Di dalam kehidupan sehari-hari motivasi banyak dipelajari, termasuk motivasi dalam belajar.
Oleh karena itu motivasi belajar dapat timbul tenggelam atau berubah, disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhinya ,Menurut pendapat Malcom Brownlee, faktor-faktor
mempengaruhi motivasi belajar adalah: 

a) Faktor Guru 
Seseorang dikatakan sebagai guru tidak cukup “tahu” sesuatu materi yang akan diajarkan, tetapi
pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memang memiliki “kepribadian guru” denga
segala ciri tingkat kedewasaannya dan memiliki kepribadian. Untuk itu perlu dikemukakan
dalam pembahasan ini sepuluh kompetensi guru yang berkaitan erat dengan tugasnya
membentuk motivasi belajar siswa di sekolah antara lain : (1) menguasai bahan atau materi
pengajaran, (2) mengelola program belajar mengajar, (3) Pengelolaan kelas (4) menggunakan
Media dan sumber belajar (5) menguasai landasan-landasan kependidikan (6) mengelola
interaksi belajar-mengajar (7) menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran (8) mengenal
fungsi dan program bimbingan & penyuluhan (9) mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolah (10) mengenal prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna
kepentingan pengajaran 
8

b) Faktor Orangtua 
Faktor orangtua dalam keluarga sangat menentukan juga karena mereka adalah mitra para guru
dalam bekerja bersama-sama untuk tujuan tersebut. Orangtua tidak cukup puas hanya
menyerahkan urusan dan tanggung jawab ini pada guru. 

c) Faktor Lingkungan Masyarakat 


Faktor lingkungan masyarakat tempat berdomisili siswa menajadi unsur yang turut
dipetimbangkan dalam proses pembentukan motivasi siswa, karena siswa juga adalah bagian
ataupun warga dari suatu masyarakat. Malcom Brownlee mengemukakan konsep yang
memperlihatkan ketergantungan ini dengan mengemukakan “Manusia dalam masyarakat dan
masyarakat dalam manusia.” Lebih lanjut dijelaskan bahwa konsep manusia dalam masyarakat
mengisyaratkan ketergantungan bahwa individu sebagai bagian dalam komunitas yang mmiliki
sistim nilai sosial yang saling mengikat dan mempengaruhi setiap individu yang hidup bersama
dalam sebuah komunitas, baik komunitas masyarakat kota ataupun masyarakat desa dan atau
kelompok belajar seperti siswa pada suatu sekolah. 

Anda mungkin juga menyukai