“MOTIVASI BELAJAR”
Oleh
Aggota Kelompok 11
1. Ni Made Manik Setiawati (202009034)
2. I Gede Ari Widanta (202009049)
Tujuan ................................................................................................................ 3
TEKNIK-TEKNIK MEMOTIVASI................................................................ 6
SIMPULAN ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Maka dari itu sebagai Calon Pengajar yang berkompetensi dan memiliki
kemampuan dalam menganalisa masalah psikologi Calon Peserta Didik,
diperlukan suatu inovasi untuk membantu mengatasi masalah yang dialami oleh
peserta didik maupun Pendidik dalam menyampaikan sesuatu. Sehingga dapat
dikaitkan dengan materi psikologi yaitu Motivasi Belajar, dimana Konsep ini dapat
menjadi alternatif untuk menggali potensi serta membangun kepercayaan seseorang
terhadap Kemampuannya baik Pendidik maupun Peserta Didik. Dimana dalam
konsep ini dijelaskan bagaimana proses memotivasi serta Teknik yang tepat agar
seseorang dapat mencapai kualitas yang diinginkannya tanpa merasa terhambat
oleh keadaan.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Motivasi Belajar secara umum?
2. Apakah Motivasi berperan penting dalam proses belajar?
3. Bagaimana cara agar seseorang bisa termotivasi?
Tujuan
1. Menjelaskan secara umum tentang pengertian Motivasi Belajar
2. Mengetahui apakah Motivasi memiliki andil dalam proses pembelajaran
dan Psikologi dalam dunia Pendidikan
3. Menyebutkan dan Menjelaskan cara memotivasi seseorang,
BAB 2
PEMBAHASAN
Teori yang mendasari Motivasi Belajar oleh Morgan,dkk dan Elliot,dkk (1996)
Motivasi merupakan salah satu unsur dalam mecapai prestasi belajar yang
optimal selain kondisi kesehatan secara umum, intelegensi, dan minat bakat (rustam
1988). Menurut teori Humanistik dari Maslow (Kolesnik 1970) motivasi seseorang
berasal dari kebutuhannya, sehingga perilaku manusia beriorientasi pada pemuasan
kebutuhan dan pencapaian tujuan. Kebutuhan merupakan suatu keinginan yang
belum tercapai tetapi berguna bagi manusia. Tujuan merupakan suatu yang akan
menyebabkan kepuasan terhadap kebutuhan. Sedangkan Motivasi merupakan
Pembangkitan (aurosal) dan ketekunan yang terus menerus (persistance) terhadap
kecenderungan untuk berbuat dengan cara tertentu agar mencapai sesuatu yang
dirasa baik.
TEKNIK-TEKNIK MEMOTIVASI
Ada banyak Teknik yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik untuk
memotivasi siswa/peserta didik untuk belajar. Sardiman mengemukakan
beberapa bentuk dan cara menumbuhkan Motivasi Belajar dalam kegiatan
disekolah melalui :
1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Saingan/kompetensi
4. Ego-involvement
5. Memberi ulangan
6. Mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar, Minat dan tujuan yang diakui. (sardiman,2001)
Nasution (1988) mengemukakan ada beberapa cara untuk meningkatkan Motivasi
Belajar, yaitu :
Azwar (dalam Irfan, dkk (2000) ada banyak teknik yang dapat diterapkan oleh
seorang pendidik atau guru untuk memotivasi peserta didik untuk belajar. Berikut
Teknik motivasi siswa, yaitu :
Motivasi Belajar diartikan sebagai pengaruh dari energi dan arahan terhadap
prilaku yang meliputi kebutuhan, minat dan bakat, sikap, nilai, aspirasi, serta
perangsang (incentivies). Kebutuhan dan dorongan untuk memuaskan kebutuhan
tersebut merupakan sumber utama motivasi (Gage dan Berliner, 1984). Motivasi
Belajar memiliki peran strategis, baik pada saat akan memulai belajar, saat sedang
belajar maupun saat berakhirnya belajar. Agar peranannya lebih optimal dan
maksimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam aktivitas belajar haruslah
dijalankan. Disini, Pengajar atau pendidik adalah fasilitator antara konsep Motivasi
dengan Peserta didik, dimana Pendidik memberikan beberapa teknik Memotivasi
agar peserta didik lebih memaksimalkan diri dalam mencapai tujuannya. Adapun
beberapa teknik yang dikemukakan beberapa Psikolog yaitu: (1)pemberian
rewards/ganjaran, (2)kompetisi atau persaingan yang cenderung ke arah positif dan
membangun serta (3)pengakuan dan nilai. Teknik ini dirasa dapat memberikan
beberapa hal yang dibutuhkan peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
serta kompetensi yang dimilikinya, sehingga masalah kepercayaan diri yang
dialami dapat diatasi.