Anda di halaman 1dari 12

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“MOTIVASI BELAJAR”

Oleh

Aggota Kelompok 11
1. Ni Made Manik Setiawati (202009034)
2. I Gede Ari Widanta (202009049)

Pendidikan Seni Pertunjukkan


Fakultas Seni Pertunjukkan

Institut Seni Indonesia Denpasar


2020/202
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1


BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 2
Latar Belakang .................................................................................................. 2

Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

Tujuan ................................................................................................................ 3

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................ 4


Pengertian Motivasi Secara umum .................................................................. 4

PERAN MOTIVASI .......................................................................................... 5

TEKNIK-TEKNIK MEMOTIVASI................................................................ 6

Motivasi Belajar Menurut Konsep Islam ........................................................ 9

SIMPULAN ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Psikologi Pendidikan merupakan Cabang Ilmu Psikologi yang khusus


mengkaji perilaku Individu, dengan tujuan menemukan fakta, generalisasi, dan
teori psikologi yang berkaitan dengan pendidikan melalui ilmu ilmiah tertentu
untuk mencapai efektivitas proses pendidikan. Pengetahuan ini tentang psikologi
pendidikan yang dibutuhkan pendidik dan calon peserta didik dalam proses belajar
mengajar. Psikologi Pendidikan membahas tentang Hakikat Psikologi, Perilaku
Individu, Kepribadian, Intelegensi, Teori berfikir, Bakat dan Minat, proses belajar
mengajar, motivasi belajar serta Bimbingan dan Konseling.

Dalam dunia pendidikan sering ditemukan hambatan yang dialami pendidik


dan calon peserta didik khususnya dalam menerima pembelajaran dan
mengimplementasikannya dalam bermasyarakat. Suatu keadaan tersebut
digambarkan seperti rasa kurang yakin atas potensi diri, dimasyarakat lebih dikenal
dengan istilah Insecure atau Tidak Percaya Diri. Tidak Percaya Diri adalah suatu
kondisi dimana seseorang dihadapkan pada suatu keadaan sulit dan mendesak
sehingga timbul rasa tidak yakin atas kemampuan dan keahlian yang dimilikinya.
Dalam hakekat pendidikan, masalah ini selalu dialami peserta didik pada saat
menerima suatu pembelajaran baru dan ketika hal tersebut megharuskan seseorang
untuk mengulang kembali, atau menciptakan sesuatu, dalam ruang lingkup peserta
didik tidak mudah mengemukakan hal yang dirasakan ini dan bahkan sangat
kesulitan untuk mengekspresikan pemahamannya.

Maka dari itu sebagai Calon Pengajar yang berkompetensi dan memiliki
kemampuan dalam menganalisa masalah psikologi Calon Peserta Didik,
diperlukan suatu inovasi untuk membantu mengatasi masalah yang dialami oleh
peserta didik maupun Pendidik dalam menyampaikan sesuatu. Sehingga dapat
dikaitkan dengan materi psikologi yaitu Motivasi Belajar, dimana Konsep ini dapat
menjadi alternatif untuk menggali potensi serta membangun kepercayaan seseorang
terhadap Kemampuannya baik Pendidik maupun Peserta Didik. Dimana dalam
konsep ini dijelaskan bagaimana proses memotivasi serta Teknik yang tepat agar
seseorang dapat mencapai kualitas yang diinginkannya tanpa merasa terhambat
oleh keadaan.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Motivasi Belajar secara umum?
2. Apakah Motivasi berperan penting dalam proses belajar?
3. Bagaimana cara agar seseorang bisa termotivasi?

Tujuan
1. Menjelaskan secara umum tentang pengertian Motivasi Belajar
2. Mengetahui apakah Motivasi memiliki andil dalam proses pembelajaran
dan Psikologi dalam dunia Pendidikan
3. Menyebutkan dan Menjelaskan cara memotivasi seseorang,
BAB 2

PEMBAHASAN

Pengertian Motivasi Secara umum

Di antara berbagai faktor yang memengaruhi proses belajar, Motivasi sering


di pandang sebagai Faktor yang cukup dominan. Meski diakui bahwa intelegensi,
bakat dan minat merupakan modal utama dalam usaha untuk mencapai prestasi
belajar , namun keduanya ternyata belum cukup tanpa adanya motivasi yang
memengaruhi seseorang untuk berprestasi sebaik-baiknya. Motivasi adalah sebuah
konsep yang digunakan untuk menjelaskan inisiasi, arah, intensitas prilaku
individu, dikaitkan dengan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan
sesuatu untuk mencapai tujuannya. Dalam arti luas, Motivasi Belajar diartikan
sebagai pengaruh dari energi dan arahan terhadap prilaku yang meliputi kebutuhan,
minat dan bakat, sikap, nilai, aspirasi, serta perangsang (incentivies). Kebutuhan
dan dorongan untuk memuaskan kebutuhan tersebut merupakan sumber utama
motivasi (GagedanBerliner,1984).
Terdapat jenis Motivasi dalam belajar :

1. Intrinsik sesuatu ransangan yang dialami seseorang, dimana rangsang ini


berasal dari dalam diri tanpa dipengaruhi orang lain yang bersifat eksternal.
2. Ekstrinsik disebabkan oleh keinginann untuk mendapat ganjaran atau
Tindakan tegas yang berasal dari luar diri.

Teori yang mendasari Motivasi Belajar oleh Morgan,dkk dan Elliot,dkk (1996)

1. Teori Drive 6. Teori Kognitif (Bruner)


2. Teori Insentif 7. Teori Atribusi
3. Teori Opponent-process 8. Teori Social Cognitive Learning
4. Teori Optimal- level 9. Teori Hierarki Kebutuhan (Maslow)
5. Teori Operant Conditioning 10. Teori Kebutuhan Berprestasi (Need
Skinner. Achievement Theory, McClelland)
PERAN MOTIVASI

Motivasi merupakan salah satu unsur dalam mecapai prestasi belajar yang
optimal selain kondisi kesehatan secara umum, intelegensi, dan minat bakat (rustam
1988). Menurut teori Humanistik dari Maslow (Kolesnik 1970) motivasi seseorang
berasal dari kebutuhannya, sehingga perilaku manusia beriorientasi pada pemuasan
kebutuhan dan pencapaian tujuan. Kebutuhan merupakan suatu keinginan yang
belum tercapai tetapi berguna bagi manusia. Tujuan merupakan suatu yang akan
menyebabkan kepuasan terhadap kebutuhan. Sedangkan Motivasi merupakan
Pembangkitan (aurosal) dan ketekunan yang terus menerus (persistance) terhadap
kecenderungan untuk berbuat dengan cara tertentu agar mencapai sesuatu yang
dirasa baik.

Motivasi Belajar merupakan faktor Psikis yang bersifat Non-Intelektual.


Peranannya yang khas adalah dalam penumbuhan gairah, perasaan dan semangat
untuk belajar. Motivasi Belajar adalah dorongan yang menjadi penggerak dalam
diri seseorang untuk melakukan sesuatu dan mencapai suatu tujuan yaitu prestasi
dalam belajar. Dengan demikian, Motivasi Belajar memiliki peran strategis, baik
pada saat akan memulai belajar, saat sedang belajar maupun saat berakhirnya
belajar. Agar peranannya lebih optimal dan maksimal, maka prinsip-prinsip
motivasi dalam aktivitas belajar haruslah dijalankan.
prinsip-prinsip tersebut adalah :

1. Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar


2. Motivasi Intrinsik lebih utama daripada Ekstrinsik dalam belajar
3. Motivasi berupa pujian lebih baik dari hukuman
4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
Sebagai tambahan, ada implikasi teori dan penelitian tentang motivasi pada
pembelajaran sebagai berikut :

1. Guru harus membantu siswa memperoleh dan mengkordinir tujuan-


tujuannya secara tepat
2. Guru harus memperdayakan siswa dengan keyakinan-keyakinan yang
bermakna tepat
3. Guru harus memberikan perlengkapan untuk membentuk siswa memonitor
kemajuan yang mereka capai
4. Guru harus memberikan pengalaman yang banyak serta menantang, dimana
anak-anak dari semua level keterampilan merasakan keberhasilan dan
kompetensi mereka
5. Guru harus megadopsi dan mengomunikasikan pandangan kemampuan
tambahan bagi siswa
6. Guru harus menjelaskan pada siswa nilai dan arti penting mempelajari
keterampilan tertentu, dengan menggunakan argumentasi yang autentik dan
meyakinkan.

TEKNIK-TEKNIK MEMOTIVASI

Motivasi tidak selalu muncul dengan sendirinya, motivasi dapat


ditumbuhkan, dikembangkan dan diperkuat serta ditingkatkan. Makin kuat
motivasi seseorang makin kuat pula usaha untuk mencapai tujuan. Selain
itu, motivasi juga harus diberikan dengan cara yang tepat serta waktu yang
tepat pula. Menurut Elliot (1996), ada tiga saat dimana seorang guru dapat
membangkitkan motivasi belajar pada siswa, yaitu : mengawali Belajar,
Pada saat belajar dan mengakhiri Belajar.
1. Pada saat mengawali belajar
Dua faktor motivasi kunci dalam hal ini adalah sikap dan kebutuhan.
Guru harus membentuk sikap positif pada diri siswa dan menumbuhkan
kebutuhannya untuk belajar dan berprestasi. Setiap kali mengawali
pelajaran, guru dapat memulai dengan pertanyaan-pertanyaan untuk
memancing siswa mengungkapkan sikap dan kebutuhan mereka
terhadap pelajaran. Lalu, perlahan siswa diarahkan bersikap positif dan
merasakan kebutuhannya.
2. Selama Belajar
Dua proses kuunci yang penting dalam hal ini adalah simulasi dan
pengaruh. Untuk menstimulasi siswa, dapat dilakukan dengan
menimbulkan daya Tarik pelajaran, dapat juga dilakukan dengan
mengadakan permainan. Selain itu, guru harus memengaruhi atribusi
siswa terhadap hasil prilakunya, bila ia berhasil maka keberhasilan itu
adalah atas usahanya akan tetapi, jika gagal maka itu bukan
kesalahannya dan masih ada kesempatan untuk memperbaiki.
3. Diakhir Belajar
Proses Kuncinya adalah kompetensi dan reinforcement. Guru harus
membantu siswa mencapai kompetensi dengan meyakinkan bahwa
mereka memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Sedangkan reinforcement harus diberikan dngan
segera sesuai dengan kadarnya.

Ada banyak Teknik yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik untuk
memotivasi siswa/peserta didik untuk belajar. Sardiman mengemukakan
beberapa bentuk dan cara menumbuhkan Motivasi Belajar dalam kegiatan
disekolah melalui :

1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Saingan/kompetensi
4. Ego-involvement
5. Memberi ulangan
6. Mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar, Minat dan tujuan yang diakui. (sardiman,2001)
Nasution (1988) mengemukakan ada beberapa cara untuk meningkatkan Motivasi
Belajar, yaitu :

1. Memadukan motif-motif yang sudah dimiliki


2. Memperjelas tujuan yang hendak dicapai, sehingga siswa akan berbuat
selektif dan efektif
3. Mengadakan persaingan (kompetensi)
4. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai
5. Memberikan contoh yang positif.

Azwar (dalam Irfan, dkk (2000) ada banyak teknik yang dapat diterapkan oleh
seorang pendidik atau guru untuk memotivasi peserta didik untuk belajar. Berikut
Teknik motivasi siswa, yaitu :

1. Ganjaran (rewards) pemberian ganjaran atau hadiah berkaitan dengan


kebutuhan akan penghargaan pada diri peserta didik. Bentuk ganjaran yang
diberikan dapat bersifat simbolik seperti sertifikat, materi di buku dan dapat
pula bersifat psikologis seperti pujian dan pengakuan. Pada umumnya
ganjaran materi akan lebih efektif bila diberikan pada siswa tingkat rendah
sedangkan untuk tingkat yang lebih atas harus berbentuk simbolik atau
psikologis.
2. Nilai Prestasi diberikan sebagai hasil THB, EBTA dan untuk hasil pekerjaan
rumah maupun tugas disekolah, akan memiliki nilai motivasi yang tinggi
apabila diberikan dengan cara yang tepat. Terlebih Ketika kegiatan sehari-
hari hendaknya dilakukan berdasarkan kemajuan siswa masing-masing,
tidak berdasarkan perbandingan dengan prestasi berkelompok.
3. Kompetisi, dalam situasi tertentu, persaingan dapat menjadi sumber
motivasi yang ampuh. Bila mengadakan suatu bentuk kompetisi dikelas,
haruslah diingat bahwa dalam kompetisi, setiap siswa mempunyai
kesempatan yang sama besar untuk menang. Bila kompetisi menyangkut
prestasi sekolah, maka harus ada pengelompokkan kemampuan lebih dulu.
Apabila kompetisi dalam menyelesaikan masalah tugas belajar, lebih baik
kompetisi ini dilakukan berkelompok.
Motivasi Belajar Menurut Konsep Islam

Menurut Mujib dan Mudzakir (2002) semua konsep motivasi yang


dikemukakan oleh para psikolog hanya bersifat duniawi dan berjangka pendek,
juga tidak menyentuh aspek spiritual dan ilmiah. Dalam Islam, motivasi diakui
berperan penting dalam proses belajar. Sebab seseorang bila mempunyai
motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan tertentu didukung oleh kondisi yang
ada, maka ia akan mencurahkan segenap upaya yang diperluakn agar bisa
mencapai tujuannya tersebut. Apabila ia mengalami kendala, maka akan sangat
perlu untuk memecahkan dengan upaya tersebut sehingga menemukan solusi
yang tepat (Najati,2003) adapun teknik motivasi dalam Al-Qur’an mencakup
tiga bentuk, yaitu :

1. Janji dan ancaman, Al-Qur’an menjanjikan pahala yang akan diperoleh


orang-orang beriman dalam surga dan ancaman yang akan menimpa orang
kafir dalam neraka. Janji dan ancaman ini menimbulkan rasa takut serta
harapan yang merupakan jaminan motivasi dalam belajar sehingga timbul
dorongan untuk melakukan hal baik menurut rukun Islam.
2. Kisah, yaitu menyajikan berbagai peristiwa, kejadian dan pribadi yang
menarik perhatian, sehingga menimbulkan daya Tarik bagi pengikutnya.
Mereka akan termotivasi untuk mencari tahu serta membangkitkan kesan
dan perasaan secara psikis dan emosional
3. Pemanfaatan peristiwa penting, yaitu menggunakan beberapa peristiwa atau
persoalan penting yang terjadi dan menyibukkan pikiran. Digunakan nya
peristiwa penting dimaksudnya agar kaum muslimin menjadikannya
sebagai suri teladan yang berguna untuk mereka.
SIMPULAN

Motivasi Belajar diartikan sebagai pengaruh dari energi dan arahan terhadap
prilaku yang meliputi kebutuhan, minat dan bakat, sikap, nilai, aspirasi, serta
perangsang (incentivies). Kebutuhan dan dorongan untuk memuaskan kebutuhan
tersebut merupakan sumber utama motivasi (Gage dan Berliner, 1984). Motivasi
Belajar memiliki peran strategis, baik pada saat akan memulai belajar, saat sedang
belajar maupun saat berakhirnya belajar. Agar peranannya lebih optimal dan
maksimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam aktivitas belajar haruslah
dijalankan. Disini, Pengajar atau pendidik adalah fasilitator antara konsep Motivasi
dengan Peserta didik, dimana Pendidik memberikan beberapa teknik Memotivasi
agar peserta didik lebih memaksimalkan diri dalam mencapai tujuannya. Adapun
beberapa teknik yang dikemukakan beberapa Psikolog yaitu: (1)pemberian
rewards/ganjaran, (2)kompetisi atau persaingan yang cenderung ke arah positif dan
membangun serta (3)pengakuan dan nilai. Teknik ini dirasa dapat memberikan
beberapa hal yang dibutuhkan peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
serta kompetensi yang dimilikinya, sehingga masalah kepercayaan diri yang
dialami dapat diatasi.

Jadi motivasi ini merupakan faktor yang sangan mendukung perubahan


sikap dan prilaku individu, dimana awalnya seseorang yang belum tau potensi diri
apabila diberikan dorongan atau tarikan secara terus menerus maka akan
memberikan mereka motivasi untuk menumbuhkan serta menggali potensi yang
ada dalam dirinya, sehingga tujuan dari konsep Motivasi ini dapat menjadi solusi
untuk faktor intrinsik seseorang untuk mecapai prestasi dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Nyanyu Khodijah., S. M. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja


Grapindo.
Emria Fitri, I. I. (2016). Efektivitas layanan informasi dengan menggunakan
metode blended learning meningkatkan motivasi belajar. Jurnal Psikologi
Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Konseling 2, 84-92.
Rahmat, P. S. (2021). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ratna Haryani, M. T. (2014). Motivasi berprestasi pada mahasiswa dari keluarga
tidak mampu secara ekonomi. jurnal psikologi pendidikan dan
perkembangan 3, 30-36.
Susanti, L. (2021). Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi. Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai