Anda di halaman 1dari 6

IMPLIKASI MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN

Dosen Pembimbing:
Dr. Syarifan Nurjan, M.A.

Disusun Oleh:
Moch Faiz Ansori (22112459)
Triana Dewi (22112462)
Laili Bahy Trista (22112473)
Imam Safawi (22112489)
Hanifah Muslimah (22112500)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2023-2024
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat sering kali disamakan
dengan 'semangat', dan hasil belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh seorang individu
dalam mengembangkan kemampuanya melalui proses yang dilakukan dengan usaha dengan
kemampuan kognitif, afektif, psikomotor dan campuran yang dimilikinya untuk memperoleh
suatu pengalaman dalam kurun waktu yang relatif lama sehingga seorang individu tersebut
mengalami suatu perubahan dan pengetahuan dari apa yang diamati baik secara langsung
maupun tidak langsung yang akan melekat pada dirinya secara permanen, hasil belajar dapat
dilihat dari nilai evaluasi yang diperoleh siswa. Motivasi menjadi dasar bagi siswa untuk
dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, dimana hasil belajar selanjutnya akan
digunakan sebagai dasar penentuan pencapaian kompetensi yang diharapkan. Nilai yang
diperoleh dalam hasil belajar juga menentukan ketuntasan belajar siswa yang berpengaruh
pada naik tidaknya siswa ke jenjang berikutnya.
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku peserta didik, 1
banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya adalah faktor motivasi yang berfungsi
sebagai usaha dalam pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam proses belajar
akan mendapatkan hasil yang baik pula. Dengan kata lain, jika ada usaha yang tekun serta
dilandasi motivasi yang kuat, maka seseorang yang belajar akan mendapatkan prestasi yang
baik. Artinya intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan pencapaian prestasinya
dalam belajar.
Guru harus memberikan perhatian maksimal ke peserta didik, khususnya bagi peserta
didik yang secara prestasinya tertinggal oleh peserta didik lainnya. guru di tuntut untuk bisa
lebih jeli terhadap kondisi pesertadidiknya. Tetapi masih ada guru yang melalaikan motivasi,
guru tidak memikirkan maanfaat motivasi bagi para peserta didik. Masih banyak guru yang
dalam proses belajar mengajarnya hanya terpaku dalam penyampain materi saja, Seharusnya
guru harus memberikan motivasi dan menjelaskan tujuanpembelajaran, supaya siswa lebih
termotivasi dalm mengikuti kegiatan belajar mengajar agar apa yang di inginkan bisa
tercapai secara maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari motivasi belajar?
2. Apa prinsip-prinsip dari motivasi belajar?
3. Apa saja bentuk dari motivasi belajar?
4. Bagaimana upaya dalam meningkatkan motivasi belajar?
5. Bagaimana peran motivasi dalam pembelajaran?

1
N I A Lisniawati, “Pengaruh Pemberian Harapan Dan Insentif Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia,” E-Jurnal Literasi 1, no. 1 (2017): 5.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi Belajar
Secara etimologis kata motivasi berasal dati kata motiv yang artinya dorongan, kehendak,
alasan atau kemauan. Maka, Motivasi, adalah tenaga-tenaga (forces) yang membangkitkan
dan mengarahkan kelakuan individu.2 Maka, Motivasi, Adalah tenaga-tenaga (forces) yang
membangkitkan dan mengarahkan kelakuan individu. Istilah motivasi berasal dari kata motif
yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat.3 Motivasi belajar dapat muncul dari berbagai
sumber, seperti kebutuhan intrinsik (internal) dan kebutuhan ekstrinsik (eksternal).
Kebutuhan intrinsik adalah keinginan batiniah untuk belajar dan memperoleh pemahaman
yang lebih dalam mengenai suatu subjek karena rasa ingin tahu, minat, atau pencapaian
pribadi. Contohnya, seseorang mungkin merasa senang dan termotivasi untuk belajar
matematika karena mereka menikmati tantangan dan kepuasan dari menyelesaikan masalah.
Di sisi lain, kebutuhan ekstrinsik adalah faktor-faktor di luar individu yang mendorong
mereka untuk belajar, seperti hadiah, pujian, atau tekanan dari orang lain. Contohnya,
seseorang mungkin merasa termotivasi untuk belajar demi mendapatkan pengakuan atau
pujian dari orang tua, guru, atau atasan. Motivasi belajar juga dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti lingkungan belajar yang mendukung, tujuan yang jelas, persepsi kemampuan
sendiri, dan nilai-nilai yang diyakini oleh individu. Semakin tinggi motivasi belajar
seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik
dan mengembangkan potensi mereka secara optimal. Motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya
motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi,
maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. 4

B. Prinsip- prinsip Motivasi Belajar


Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.Tidak ada
seorang pun yang belajar tanpa motivasi.Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan
belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar
tidak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar-mengajar.
Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut:
1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar. Motivasilah
sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Minat merupakan
kecenderungan psikologis yang menyenangi suatu objek, belum sampai melakukan
kegiatan. Namun minat adalah motivasi dalam belajar. Bila seseorang sudah termotivasi
untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentang waktu tertentu.
2. Motivasi Intrinsik Lebih Utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam Belajar Dari
seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan motivasi
2
S. Nurjan, Psikologi Belajar, 1991.
3
Sunarti Rahman, “Pentingnya Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar,” Merdeka Belajar, no.
November (2021): 289–302.
4
S. Nurjan, Psikologi Belajar.
ekstrinsik kepada setiap anak didik.5 Siswa melaksanakan pembelajaran karena
keinginannya sendiri, bukan karena orang lain, ancaman, maupun hadiah yang
diberikan kepadanya. Diantara prinsip-prinsip motivasi pembelajaran instrinsik dalam
perspektif Islam di antaranya yaitu rasa ingin tahu positif, bertanya, perhatian, percaya
diri, releven, dan harapan
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi tambahan bagi siswa dari luar dalam belajar.
Owens mengartikan motivasi sebagai dorongan baik yang datang dari internal
pribadi dari seseorang maupun yang datang dari eksternal, sehingga membuat
seseorang melakukan sesuatu Diantara prinsip-prinsip motivasi pembelajaran ekstrinsik
yaitu menyenangkan, penghargaan, dan ktualitas diri
3. Anak didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik
oleh guru supaya dia rajin belajar. Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi
ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di
luar dirinya.
4. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman heski hukuman tetap diberlakukan
dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa
pujian.
5. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar dalam kehidupan anak didik,
membutuhkan penghargaan, perhatian, ketenaran, status, martabat, dan sebagainya
merupakan kebutuhan yang wajar bagi anak didik.6
6. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar siswa yang mempunyai motivasi
dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan

C. Bentuk- bentuk Motivasi Belajar


Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhakn motivasi dalam kegiatan belajar,
diantaranya:
1. Memberi angka, Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya, guru
adalah memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung
didalam setiap pengetahuan yang di ajarkan kepada para siswa sehinggga tidak sekedar
kognitif saja, tetapi juga keterampilan dan afektinya.
2. Hadiah, Hadiah dapat juga di katakana sebagai motivas, tetapi tidaklah selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang
tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut
3. Ego-involvement, menumbuhkan kesadaran pada siswa pentingnya tugas salah satu
bentuk motivasi yang cukup penting seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga
untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
4. Memberi ulangan, member ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang
selalu sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
5. Mengetahui hasil, dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan,
akan mendorong siswa untuk giat belajar.

5
Achmad Faisol, IMPLIKASI POLA MOTIVASI GURU TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA DI MTs SA. AL-
ALAWIYAH KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Achmade, New
England Journal of Medicine, vol. 372, 2018.
6
Nurfarhanah, “Peranan Motivasi , Kreativitas , Dan Afektif,” no. February (2020),
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10107.67365.
6. Pujian, pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekalgus merupakan
motivasi yang baik.
7. Hukuman, sebagai reinforcement/penguatan yang negative tetapi kalau diberikan secara
tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
8. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsure kesengajaan ada maksud ntuk belajar. Hal ini
akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud.
9. Minat, motivasi muncul karena ada kebutuan juga minat sehingga tepatlah kalau minat
merupakan alat motivasi yang pokok.

D. Upaya Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar


1. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, guru dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi,
memberikan pujian, peghargaan, dan menciptakan hubungan yang baik dengan siswa.
2. Membantu siswa memahami tujuan pembelajaran.
Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar jika mereka memahami tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Guru dapat membantu siswa memahami tujuan pembelajaran dengan
menjelaskannya secara jelas dan menarik.
3. Memberikan umpan balik yang positif, umpan balik yang positif akan membantu siswa
untuk mengetahui kemajuan belajarnya dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
4. Mengembangkan keterampilan belajar siswa, keterampilan belajar yang baik akan
memudahkan siswa untuk belajar dengan efektif. Guru dapat mengembangkan
keterampilan belajar siswa dengan memberikan bimbingan dan latihan.

E. Peran Motivasi Dalam Pembelajaran


Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang individu (jasmani
dan rohani), kegiatan pembelajaran tidak pernah dilakukan tanpa adanya dorongan atau
motivasi yang kuat dari dalam diri individu ataupun dari luar individu yang mengikuti
kegiatan pembelajaran.7 Adapun peranan motivasi dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Motivasi sebagai penggerak atau pendorong kegiatan pembelajaran. Motivasi dalam hal
in berperan sebagai motor penggerak terutama sebagai siswa untuk belajar, baik berasal
dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar diri (eksternal) untuk melakukan proses
pembelajaran.
2. Motivasi memperjelaskan tujuan pembelajaran. Dengan demikian motivasi dapat
memberikan arah dan kegiatan bagi siswa (peserta didik) yang harus dikerjakan sesuai
dengan tujuan tersebut.
3. Motivasi menentukan perbuatan ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuan belajar.
4. Motivasi dapat menumbuhkan gairah, perasaaan dan semangat untuk belajar serta
mendorong peserta didik untuk berbuat dalam pencapaian hasil belajar.
5. Motivasi melahirkan prestasi. Tinggi rendahnya prestasi belajar seorang siswa (peserta
didik) selalu dihubungkan dengan tinggi rendahnya motivasi pembelajaran seorang
siswa tersebut.

7
Muhammad Ridha, “Teori Motivasi Mcclelland Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran PAI,” Palapa 8, no. 1 (2020):
1–16, https://doi.org/10.36088/palapa.v8i1.673.
PENUTUP

KESIMPULAN
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Seseorang
akan mendapat hasil yang diinginkan dalam belajar apabila dalam dirinya terdapat keinginan
untuk belajar. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong untuk pencapaian hasil yang baik.
Seseorang akan melakukan suatu kegiatan karena ada motivasi dalam dirinya. Adanya motivasi
yang tinggi dalam belajar akan mencapai hasil yang optimal.
Motivasi sebagai faktor utama dalam belajar yakni berfungsi menimbulkan, mendasari,
dan menggerakkan perbuatan belajar. Peserta didik yang memiliki motivasi yang kuat akan giat
berusaha, tampak gagah, tidak mau menyerah, serta giat membaca untuk meningkatkan hasil
belajar serta memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebaliknya mereka yang memiliki
motivasi rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada
pembelajaran yang akibatnya siswa akan mengalami kesulitan belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Faisol, Achmad. IMPLIKASI POLA MOTIVASI GURU TERHADAP KEGIATAN BELAJAR


SISWA DI MTs SA. AL-ALAWIYAH KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Achmade. New England Journal of Medicine. Vol. 372,
2018.
Lisniawati, N I A. “Pengaruh Pemberian Harapan Dan Insentif Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.” E-Jurnal Literasi 1, no. 1 (2017): 5.
Nurfarhanah. “Peranan Motivasi , Kreativitas , Dan Afektif,” no. February (2020).
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10107.67365.
Rahman, Sunarti. “Pentingnya Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar.” Merdeka
Belajar, no. November (2021): 289–302.
Ridha, Muhammad. “Teori Motivasi Mcclelland Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran PAI.”
Palapa 8, no. 1 (2020): 1–16. https://doi.org/10.36088/palapa.v8i1.673.
S. Nurjan. Psikologi Belajar, 1991.

Anda mungkin juga menyukai