Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

 
puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kreativitas dan
minat yang dapat mempengaruhi pembelajaran motif dan motivasi”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang teah
membantu sehingga makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun. Kami sangat mengharapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Luwuk, 5 November 2019

Kelompok VI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………..1


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………….2
C. Tujuan ………………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………3

A. Motivasi ……...……………………………………………………...................3
B. Motivasi dalam pembelajaran …………………………...……………………..3
C. Cara-cara Membangkitkan Motivasi dan Minat Belajar Siswa ……………..6
D. Kreativitas ……………………………………………………………………10
E. Kemampuan Berpikir Kratif Dan Ciri-Ciri Afektif Dari Kreativitas ………11

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………..12


A. Kesimpulan ………………………………………………………………….12
B. Saran …………………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu keberhasilan dalam pendidikan yang dapat terlihat adalah
prestasi belajar yang dicapai siswa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut berasal dari dalam dan dari luar
siswa. Adapun faktor dari dalam diri siswa (internal) dapat berupa kondisi
fisiologis ataupun psikologis, yakni hal-hal yang mendorong (memotivasi)
aktivitas belajar. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) misalnya
sarana dan prasarana yang digunakan untuk belajar dan faktor sosial yakni
faktor manusia.
Motivasi yang dapat diberikan guru adalah rasa senang belajar, rasa aman,
rasa ingin tahu lebih banyak, rasa ingin belajar lebih mudah dan lainnya.
Selain hal tersebut dapat memberikan motivasi yang baik, guru harus dapat
memilih teknik-teknik motivasi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran,
sehingga dapat berhasil secara maksimal. Pemberian motivasi tersebut dapat
dikaitkan dengan materi yang dipelajari, pemilihan metode yang tepat
sehingga suasana pembelajaran dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman
saat siswa belajar.
Pemberian motivasi menuntut kreativitas guru dan memperhatikan minat
siswa. Memotivasi siswa untuk suatu pelajaran adalah sangat penting. Hal ini
tentu akan berbeda-beda antara siswa yang satu dengan yang lain tergantung
kepada sifat dan karakter masing-masing siswa. Motivasi untuk belajar bisa
berlainan setiap siswa, ada yang timbul dari dalam dirinya sendiri, secara
disadari atau tidak disadari, ada pula motivasi yang timbul dari lingkungan
belajar atau fasilitas yang ada. Motivasi yang dimiliki oleh siswa akan sangat
berperan dan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran.
Siswa dan guru merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran,
kedua komponen tersebut saling berinteraksi. Guru berperan untuk membantu
siswa agar belajar secara aktif dan kreatif, sedangkan siswa menerima
berbagai konsep atau pengetahuan yang ditransformasikan guru.
Guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa (kuantitas) dan
meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya agar dapat mengajar dengan
efektif. Kesempatan belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan
siswa secara aktif dalam belajar. Hal ini berarti kesempatan belajar makin
banyak dan optimal serta guru menunjukkan keseriusan saat mengajar.
Dengan semakin banyak aktivitas siswa dalam belajar, semakin tinggi
kemungkinan prestasi belajar yang dicapainya. Sedangkan dalam
meningkatkan kualitas dalam mengajar hendaknya guru mampu
merencanakan program pengajaran dan sekaligus mampu pula melakukannya
dalam bentuk interaksi belajar mengajar.
Guru selaku pendidik selain bertugas sebagai pengajar juga berperan
dalam memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi yang
dimiliki oleh siswa ada yang berasal dari dalam dirinya sendiri dan motivasi
yang berasal dari luar dirinya seperti dari lingkungan sekolah serta adanya
dorongan dari guru. Tugas gurulah yang berupaya untuk mengoptimalkan dan
membangkitkan motivasi yang ada dalam diri siswa serta mendorong
terjadinya motivasi positif yang berasal dari luar diri siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
2. Apakah Motivasi dalam pembelajaran ?
3. Bagaimana Cara-cara Membangkitkan Motivasi dan Minat Belajar Siswa?
4. Apa yang dimaksud dengan Kreativitas ?
5. Bagaimana Kemampuan Berpikir Kratif Dan Ciri-Ciri Afektif Dari
Kreativitas ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi ?
2. Untuk mengetahui macam-macam motivasi dalam pembelajaran ?
3. Untuk mengetahui Cara-cara Membangkitkan Motivasi dan Minat Belajar
Siswa?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Motivasi
Manusia melakukan sesuatu hal dalam menjalani kehidupannya karena
alasan tertentu dan adanya pendorong. Kekuatan pendorong yang ada dalam
diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai
sesuatu tujuan, disebut motif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan
timbulnya atau berlangsungnya motif itu disebut motivasi.
Kata motivasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “motive/motivation” yang
berarti mendorong/dorongan. Secara umum motivasi dapat diartikan suatu
keadaan yang dialami individu, yang mendorong individu itu untuk
melakukan sesuatu ke arah pencapaian tujuan tertentu. Motif dalam psikologi
berarti rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu
tingkah laku.
Motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang untuk mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan. Jadi motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu
perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan
(Ranupandojo, 2000 : 78).  
Purwanto (1990 : 61) menyatakan bahwa, “Motivasi atau dorongan adalah
suatu pernyataan yang kompleks di dalam individu (siswa) yang
mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan. Motivasi akan dirancang
karena adanya tujuan. Motivasi dalam hal ini merupakan suatu aksi yaitu
tujuan.”

B. Motivasi dalam Pembelajaran


• Dalam motivasi terdapat beberapa jenis motivasi yaitu :
1. Motivasi Primer
Motivasi primer (primary motive) atau motivasi dasar (basic motive)
atau sering disebut istilah drive (dorongan). Dalam dorongan ada
dorongan fisiologis (kebutuhan) dan dorongan umum (kegiatan).
2. Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder (secondary motives) menunjukkan kepada motivasi
yang berkembang berkat adanya pengalaman dan dipelajari
(conditioning and reinforcement). Semakin berkembang orang
menjadi dewasa biasanya motivasi ini lebih kompleks pula, karena
dalam setiap perilaku manusia mungkin saja di belakangnya terdapat
gabungan berbagai motivasi sekunder, diantaranya : motivasi sosial,
berprestasi, maksud dan aspirasi.

• Fungsi Motivasi
Fungsi motivasi adalah sebagai perantara pada organisme atau
manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, suatu perbuatan
dimulai dengan adanya ketidakseimbangan dalam diri individu, misalnya
lapar atau takut. Kebutuhan inilah yang akan menimbulkan dorongan atau
motivasi untuk berbuat sesuatu. Setelah melakukan perbuatan itu, maka
tercapailah keadaan seimbang dalam diri individu dan timbul perasaan
puas, gembira, aman dan sebagainya.
Keadaan keseimbangan itu tidak berlangsung untuk selama-lamanya,
karena setelah beberapa saat timbul ketidakseimbangan baru yang
menyebabkan seluruh proses motivasi di atas diulangi. Karena itu, kita
lihat di sini bahwa sebenarnya proses motivasi merupakan suatu lingkaran
tak terputus yang disebut lingkaran motivasi. Kadang-kadang tingkah laku
tidak menghasilkan keseimbangan, misalnya karena tujuan tingkah laku
untuk memenuhi kebutuhan tidak tercapai, sehingga timbul kekecewaan
atau frustasi.

• Sifat Motivasi
Di dalam motivasi terdapat beberapa sifat motivasi, yaitu :
1. Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang aktif dan tak perlu
dirangsang dari luar karena dalam diri individu sudah ada dorongan
untuk melakukan aktifitas. Kekuatan-kekuatan ini mempengaruhi
dengan menentukan pikirannya yang selanjutnya membimbing
perilakunya ke dalam situasi tertentu.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi
karena adanya stimulus/rangsangan dari luar, misalnya seorang anak
akan melakukan aktivasi belajar dengan baik apabila adanya dorongan
dari luar dirinya seperti bentuk pujian, hadiah, persaingan, medali dan
hukuman.

• Motivasi dalam Belajar


Belajar pada hakikatnya merupakan proses perubahan perilaku berkat
adanya interaksi dengan lingkungan. Perubahan-perubahan yang dipelajari
biasanya memberi hasil yang baik bilamana individu mempunyai motivasi
untuk melakukannya, dan latihan kadang-kadang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam motivasi yang mengakibatkan perubahan
dalam prestasi.
Dilihat dari timbulnya motivasi, terdapat tiga kunci pokok yaitu :
menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia.
(Purwanto, 1990 : 72)
1. Menggerakkan
Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu. Bila
seorang siswa belajar, diasumsikan bahwa di dalam diri siswa ada
dorongan untuk memulai dan mengatur aktivitasnya. Minat, sikap, dan
kehendak, kesemuanya itu tergantung pada individu.
2. Mengarahkan
Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu atau berorientasi
pada tujuan. Misalkan, respon siswa dalam situasi belajar adalah
selektif. Ini berarti bahwa siswa tertentu merespon terhadap sesuatu
hal, namun siswa yang lainnya tidak meresponnya.
3. Menjaga dan Menopang
Menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus
menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-
kekuatan individu. Kunci ini mengacu kepada sesuatu kondisi yang
berada di luar diri siswa.

C. Cara-cara Membangkitkan Motivasi dan Minat Belajar Siswa


Motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam keberhasilan
belajar siswa, biarpun pada dasarnya keberhasilan belajar siswa terletak
ditangannya sendiri. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran  yang
efektif dan dapat memotivasi siswa agar mereka aktif belajar, terlibat dan
berperan serta dalam setiap pembelajaran di kelas. Guru juga perlu
memikirkan dengan sebaik-baiknya tentang usaha-usaha yang dapat
digunakan untuk membangkitkan motivasi para siswa yang diajarnya agar
mereka melaksanakan pembelajaran secara aktif.
Guru sebagai penggerak utama di sekolah terutama dalam hal mentransfer
ilmu pengetahuan, membimbing dan mengarahkan siswa, harus senantiasa
memiliki semangat yang besar dan berkeyakinan bahwa yang dilakukannya
bukan hanya mengejar honorarium yang diterimanya, tetapi lebih dari itu
sebagai amal ibadah dan amanah yang diberikan oleh orang tua siswa untuk
mendidik putra-putri mereka agar menjadi anak yang berilmu berwawasan
luas dan beradab.
Motivasi sebagai penggerak yang ada didalam diri guru hendaknya terus
dipacu dan dipertahankan, sebab motivasi merupakan kekuatan bagi seorang
guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Dengan adanya motivasi
yang besar dalam diri seorang guru maka ia akan lebih siap melakukan proses
belajar mengajar di kelas.
Ada beberapa prinsip yang harus selalu ditanamkan dalam diri guru agar
selalu semangat dalam mengajar, yaitu :
1. Tugas mengajar bukan sesuatu beban berat yang harus dipikul oleh guru
tetapi hal ini harus dipandang sebagai suatu amanah yang harus dilakukan
dengan penuh keikhlasan.
2. Profesi guru adalah sebuah profesi yang terbaik, karena disini merupakan
ladang kita untuk beramal kepada Allah SWT.
3. Menyadari kewajiban mengamalkan ilmu kepada orang yang belum tahu,
karena ini merupakan tugas guru dalam rangka mempersiapkan generasi
yang unggul.
4. Kewajiban mengajar merupakan bentuk sumbangsih dalam rangka ikut
mensukseskan program pemerintah untuk memberantas kebodohan.

Guru dalam memberikan motivasi kepada siswa pada pembelajaran


hendaknya guru dapat bekerja dengan lebih profesional dan bekerja sama
dengan guru-guru lainnya. Guru harus selalu mempersiapkan materi yang
akan diberikan kepada siswa dengan baik dan memahami secara detail. Guru
juga harus mempersiapkan metode yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan. Guru juga harus bisa mengatur waktu agar materi bisa disampaikan
tepat dengan jatah waktu yang telah ditentukan.
Guru harus pula mempersiapkan alat peraga yang akan dijadikan sebagai
sarana pendukung suksesnya materi yang diberikan.
Selain hal-hal di atas, agar guru dapat tampil dengan baik di depan anak-
anak, guru harus terampil energik, menarik, dan dalam batas kewajaran dan
tidak melanggar kode etik guru. Untuk menumbuhkan motivasi seorang guru
harus mengingat tugas dan peranannya dalam mendidik calon generasi anak
bangsa.
Dengan keyakinan itulah maka seorang guru akan terus memacu
semangatnya untuk terus memberikan yang terbaik kepada anak didiknya.
Dia tidak akan menunjukkan perasaan tidak semangat dalam mengajar, tidak
mau meningkatkan  profesionalismenya dalam mengajar, dan tidak akan
melakukan pekerjaan yang diluar kode etik keguruan, karena itu akan
berdampak pada motivasi dan semangat belajar siswa di kelas.
Menyadari pentingnya motivasi di dalam kegiatan pembelajaran, seorang
guru harus dapat memilih cara-cara motivasi yang tepat sehingga dalam
pelaksanaan pembelajarannya akan berjalan dengan baik dan memperoleh
hasil belajar seperti yang diharapkan.

Cara-cara untuk memotivasi siswa agar termotivasi lebih baik dalam


belajarnya diantaranya sebagai berikut :
1. Berikan kepada siswa rasa puas sehingga ia berusaha mencapai
keberhasilan lebih lanjut
Apabila seorang siswa merasa puas, biasanya keberhasilan mengikutinya.
Sebaliknya apabila seseorang siswa merasa kecewa, biasanya kegagalanlah
yang menyertainya.
2. Ciptakan suasana kelas yang menyenangkan
Suasana kelas yang menyenangkan dapat menimbulkan minat belajar yang
lebih baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam usaha menciptakan suasana
kelas yang menyenangkan adalah sikap dan pribadi guru yang harus wajar,
ramah, jangan memasang wajah seram atau menakutkan.
3. Kegiatan pembelajaran yang bervariasi
Untuk menghindari rasa bosan belajar dari siswa, bentuk kegiatan
pembelajaran yang bervariasi, tidak monoton sepanjang hari misalnya guru
dapat mengatur kelas, kapan waktunya tugas untuk individu atau
kelompok kecil.
4. Kembangkan pengertian para siswa secara wajar
Guru dalam penyampaian materi hendaknya dimulai dengan pengetahuan
yang telah dimiliki oleh siswa. Apabila pengetahuan yang disampaikan
tidak memerlukan pemikiran yang lebih mendalam karena pengetahuan
yang telah dimilikinya siap untuk dikaitkan dengan pengetahuan yang
diberikan, sehingga dengan mudah pengetahuan tersebut dapat diserap
oleh struktur kognitifnya untuk menjadi miliknya.
5. Menunjukkan celah/kekosongan di dalam pengetahuan siswa
Biasanya siswa mempunyai keinginan untuk melengkapi pengetahuannya
mengenai suatu topik tertentu. Cara motivasi ini ditempuh dengan cara
menyadarkan siswa tentang adanya celah dalam pengetahuan siswa dan
memperjelas apa yang hendak dipelajarinya lebih lanjut.
6. Pakailah metode penyampaian yang bervariasi sesuai dengan materi yang
disajikan
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang akan disampaikan maka peran siswa dalam pembelajaran menjadi
meningkat. Usahakan agar pemakaian metode dalam pembelajaran, tidak
hanya ceramah, ekspositori, dan penugasan saja.
7. Berikan komentar kepada hasil-hasil yang dicapai
Komentar yang mendorong dan membesarkan hati dapat menimbulkan
motivasi belajar. Misalkan : pada setiap lembar pekerjaan siswa, selain
nilai dari pekerjaan itu, tuliskan juga komentar, dan juga komentar
mengenai kekeliruan yang telah diperbuat oleh siswa serta jalan
pemecahannya yang diberikan.

Prestasi belajar merupakan hasil akhir yang ditunjukkan oleh siswa setelah
proses belajar mengajar selesai. Prestasi dapat dilihat dalam lingkup kecil
yaitu melalui hasil evaluasi yang diberikan oleh guru setelah materi selesai
diberikan dalam setiap pertemuan, dan dalam lingkup yang besar dapat
diakhir pada tiap akhir ujian semester atau ujian sekolah.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi sebagai suatu yang menentukan
tingkatan, kegiatan, intensitas, konsistensi serta arah umum dari tingkah laku
manusia merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep bakat,
konsep diri dan sebagainya.
Prestasi belajar siswa dapat terwujud pada saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung, pemberian motivasi kepada siswa ini sangat penting dilakukan
untuk menumbuhkan jiwa semangat dan untuk menumbuhkan rasa cinta
terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru, sesulit apapun materi
yang akan diberikan oleh guru kepada siswanya, kalau siswa sudah diarahkan
untuk menyukai materi tersebut biasanya anak akan mudah paham.
Kebutuhan berprestasi bagi setiap individu itu berbeda, ada yang motivasi
intrinsiknya tinggi untuk meraih sukses, baik dalam bersaing dengan yang
lain, maupun dalam bekerja sendiri. Di samping itu ada juga yang rendah,
takut gagal, dan hal ini mungkin dapat menghilangkan kemampuan untuk
mengambil resiko mengarahkannya untuk mencapai prestasi.

D. Kreativitas
Kreativitas sebagai daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan hal-hal
baru, sesungguhnya apa yang diciptakan itu tidak perlu hal-hal yang baru
sama sekali, tetapi merupakan gabungan hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
Semua pengalaman yangtelah diperoleh seseorang selama hidupnya,
termasuk segala pengetahuan yang pernah diperoleh dari keluarga, maupun
masyarakat. Makin banyak pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
seseorang makin memungkinkan orang itu memanfaatkan dan menggunakan
segala pengetahuan dan pengalaman tersebut untuk kepentingan dirinya
secara kreatif. Kreativitas tidak muncul begitu saja melainkan membutuhkan
persiapan. Seorang anak duduk dibangku sekolah termasuk masa persiapan,
ini karena pendidikan mempersiapkan seseorang agar dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya.
Kreativitas merupakan kemampuan berdasarkan data atau informasi yang
tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah
dimana penekanannya adalah pada kuantitas ketepatgunaan dan keragaman
jawaban. Makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan tehadap
suatu masalah makin kreativitas seseorang. Tentu saja jawaban-jawaban itu
harus sesuai dengan masalahnya jadi tidak semata-mata banyaknya jawaban
yang dapat diberikan yang menentukan krativitas seseorang tetapi tergantung
mutu dan kualitas jawaban itu sendiri.
Kemampuan memberikan mengelaborasi juga merupakan salah satu cirri
krativitas. Jadi secara oprasional krativitas dapat dirumuskan sebagai
kemampuan yangmencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan
orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan”.
Banyak kegiatan yang dapat dirancangkan oleh pendidikan yang semuanya
bersifat mengembangkan dan meningkatkan kreativitas anak selalu menuntut
anak untuk memiliki bermacam-macam gagasan dalam memecahkan suatu
masalah, tidak hanya satu, inilah yang disebut berpikir divergen. Pemikiran
bermacam-macam arah berbeda dengan berpikir konvergen di mana anak
tertuju untuk memberikan suatu jawaban paling tepat terhadap suatu
persoalan.

E. Kemampuan Berpikir Kratif Dan Ciri-Ciri Afektif Dari Kreativitas


Ciri-ciri kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berpikir
seseorang adalah fleksibilitas, orisionalitas perincian, dengan kemampuan
berpikir kreatif dimiliki. Namun memiliki ciri-ciri berpikir tersebut belum
menjamin perwujudan krativitas seseorang. Ciri-ciri lain yang berhubungan
dengan perkembangan afektif seseorang sama pentingnya agar bakat kratif
seseorang dapat terwujud.
Menurut S. C. Utami Munandar “ciri-ciri yang menyangkut sifat dan
perasaan seseorang disebut ciri-ciri afektif dari krativitas”.3 Motivasi atau
dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu pengabdian, peningkatan diri
terhadap sesuatu tugas termasuk ciri-ciri afektif kreativitas.
Ciri-ciri afektif lainnya yang sangat esensial dalam menentukan prestasi
kreatif seseorang ialah rasa ingin tahu, tertarik terhadap tugas-tugas banyak
yang penuh dengan tantangan, berani mengambil resiko untuk membuat
kesalahan atau untuk dikritik oleh orang lain, tidak mudah puas, menghargai
keindahan, mempunyai rasa humor, ingin mencari pengalaman baru, dapat
menghargai diri sendiri dan orang lain.
Sebagai pendidik guru bertanggung jawab terhadap perkembangan dan
kesejahteraan jiwa anak. Anak sejak masuk sekolah gurunya juga menjadi
tokoh panutan bagi anak. Sehubungan dengan ini perlu diingatkan bahwa apa
yang dikatakan atau dinasehatkan oleh guru tidak akan berarti bagi anak, jika
perilaku atau tindakan guru sendiri mencerminkan apa yang dinasehatkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang konsep motivasi
dalam pembelajaran di sekolah dasar, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Motivasi adalah adanya faktor yang mendorong seorang individu untuk
melakukan sesuatu hal dalam kehidupannya. Motivasi belajar adalah
kondisi psikologis yang mendorong individu/siswa untuk melakukan
kegiatan belajar.
2. Macam-macam motivasi yang berkaitan dengan belajar adalah tentang
kehendak, minat, sikap, penghargaan diri, perasaan terlibat sebagai
anggota dan perasaan mendapat persetujuan. Macam-macam motivasi ini
saling mempengaruhi satu sama lain.
3. Dampak dengan adanya motivasi baik yang dimiliki oleh guru maupun
siswa dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah meningkatnya prestasi
belajar siswa, siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep pelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini pastilah banyak khilaf dan salah. Oleh
karenanya kritik dan saran sangat dibutuhkan demi terpenuhinya makalah
dengan kriteria yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://agroedupolitan.blogspot.com/2017/07/makalah-cara-cara
membangkitkan.html, di akses pada tanggal 5 November 2019
https://www.academia.edu/35983584/TUGAS_AKHIR_-
_MAKALAH_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN, di akses pada tanggal 5
November 2019

Anda mungkin juga menyukai