Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Memahami Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran


Dosen Pengampu: Sollah Solehuddin, M.Pd

Oleh:
ALIFIA MUHARROM
SYAMSUL MA’ARIF
HAZIBUZ ZAKI AULIA

FAKULTAS TARBIYAH
PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan kami rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Pada tugas makalah ini kami berkesempatan membahas tentang Memahami Motivasi
Pendidikan dan Pembelajaran, dalam penyusunan makalah ini kami mengakui bahwa masih
banyak kekurangan, karena kami masih kurang berpengalaman. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran demi perbaikan yang akan datang.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi ................................................................................. 5
B. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik ............................................................. 5
C. Prinsip Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran ...................................... 6
D. Fungsi Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran…………………………6
E. Bentuk Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran…………………………7
F. Upaya Meningkatkan Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran………….7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu,
dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985).
Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang
melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga bisa
disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting. Dalam
membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi
yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang bisa disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi
yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut “motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus
memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan.
Tidak diragukan lagi bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam
menumbuhkan semangat pada siswa untuk belajar. Karena seorang siswa meski memiliki
semangat yang tinggi dan keinginan yang kuat, pasti akan tetap ditiup oleh angin kemalasan,
tertimpa keengganan dan kelalaian, Maka tunas semangat ini harus dipelihara secara terus-
menerus.
Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus-menerus.
Motivasi yang diberikan dapat meliputi penjelasan tentang keutamaan ilmu dan keutamaan
mencari ilmu, bila siswa mengetahui betapa besarnya genjaran bagi orang yang menuntut ilmu,
maka siswa akan merasa harus untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai motivasi dalam belajar.

B.Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian motivasi dan fungsi motivasi dalam Pendidikan dan
pembelajaran?
2.Apa saja bentuk motivasi dalam Pendidikan dan pembelajaran?
3.Apa saja upaya untuk meningkatkan motivasi Pendidikan dan pembelajaran?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Motivasi
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa
keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental itu dapat tergolong rendah atau
tinggi. Ada ahli psikolog Pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong
terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dapat dipandang sebagai
dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku
belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan individu belajar.
Koeswara,1989;Siagian,1989;Sehein,1991;Biggs dan Telfer,1987)
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.
Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi dapat diinterpetasikan dalam tigkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Adapuntiga komponen dalam motivasi yaitu :
1.Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah,
padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap. Ia merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia
kurang baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakannya tidak memindai untuk
memperoleh hasil belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik, oleh karena itu,
siswa mengubah cara belajarnya.
2.Dorongan
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka
memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan
harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan
inti motivasi. Sebagai ilustrasi, siswa kelas tiga SMA memiliki harapan untuk dapat diterima
sebagai mahasiswa fakultas Teknik. Siswa tersebut memperoleh hasil belajar rendah pada mata
pelajaran matematika, fisika dan kimia dalam ulangan bulan kesatu. Menyadari hal ini, maka
siswa tersebut mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat. Pada ulangan kedua hasil

2
belajarnya tambah baik. Menyadari hasil belajar tambah baik tersebut, maka semangat belajar
siswa semakin tinggi.
3.Tujuan
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal perilaku belajar. Pada kasus siswa mengambil kursus dan bersemangat
belajar tinggi tersebut menunjukkan bahwa siswa bertujuan lulus UMPTN dan diterima di
fakultas Teknik.
Berikut ini beberapa Batasan mengenai motivasi:
A.Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)
1.Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri sesesorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
2.Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya.
B.Wlodkowski (1985)
Menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence pada tingkah laku
tersebut).
C.Ames (1984)
Mendefinisikan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya
sendiri dan lingkungannya. Sebagai contoh, seorang siswa yang percaya bahwa dirinya
memiliki kemampuan yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas, akan termotivasi untuk
melakukan tugas tersebut. Konsep diri yang positif ini menjadi motor penggerak bagi
kemauannya.
D.Menurut Tabrani Rusyam
Pada hakekatnya motivasi adalah perbuatan energi dalam diri seseorang ditandai
dengan timbulnya perasaan dari reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam pengertian tersebut
menggambarkan bahwa motivasi mengandung suatu kekuatan yang timbul dalam diri
seseorang sebagai dukungan untuk memenuhi keinginannya.

Dalam pengembangan suatu organisasi atau lembaga, motivasi dipandang sebagai suatu
kerakteristik dan suatu keadaan. Pandangan tentang hal ini dikemukakan oleh Soejono Trimo
(1986 : 174) sebagai berikut :

3
1.Motivasi itu pada hakikatnya merupakan suatu karakteristik atau suatu kepribadian
yang cukup stabil sehingga setiap individu dipandang berbeda dari individu yang lain,
termasuk orientasinya terhadap pekerjaan atau tugasnya.
2.Motivasi itu sebenarnya merupakan suatu keadaan psikologis yang dapat diubah atau
dibentuk.
Motivasi tidak hanya penting untuk membuat peserta didik melakukan aktivitas belajar,
melainkan juga menentukan berapa banyak peserta didik dapat belajar dari aktifitas yang
mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi. Peserta didik yang termotivasi
menunjukkan proses kognitif apa yang telah dipelajari. Tugas utama pendidik adalah
merencanakan cara-cara mendukung motivasi peserta didik.
Motivasi untuk melakukan sesuatu berasal dari berbagai faktor seperti karakteristik
kepribadian. Individu mungkin memiliki minat yang cukup dan mantap dalam berpartisipasi
pada berbagai kegiatan seperti akademik, olahraga, dan aktifitas sosial. Motivasi dapat berasal
dari karakteristik intrinsik dan ekstrinsik suatu tugas. Pembelajaran matematika yang
menyenangkan merupakan bentuk karakteristik dari suatu tugas belajar.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka motivasi belajar secara umum berarti suatu
dorongan atau hasrat kemauan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku untuk
melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Dengan adanya dorongan maka
motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai sehingga seseorang mampu
menumbuhkan semangat belajar mereka demi tujuan-tujuan baru yang hendak dicapai.
Timbulnya kegiatan belajar biasanya didorong oleh sesuatu atau beberapa keinginan hasrat,
kemauan atau kebutuhan. Dengan demikian tampaklah betapa pentingnya motivasi belajar
didalam diri setiap siswa.

B.Motivasi Itrinsik dan Ekstrinsik


Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi sehingga tidak
perlu rangsangan dari luar, karena dari dalam individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar.
Arti kata ekstrinsik adalah berasal dari luar. Ini terjadi ketika kita termotivasi untuk
melakukan perilaku atau terlibat dalam suatu kegiatan untuk mendapatkan hadiah atau
menghindari hukuman. Sebagai contoh, anda pergi ke sebuah kompetisi untuk memenangkan
hadiah uang tunai atau penghargaan. Contoh ini menunjukkan bahwa adanya perilaku yang
dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hasil yang merugikan.
4
Ini juga sesuatu hal yang umum, dimana seorang individu akan terlibat dalam perilaku bukan
karena mereka menikmatinya atau karena hal tersebut menyenangkan, tetapi mereka
melakukannya untuk mendapatkan sesuatu sebagai balasan atau menghindari sesuatu yang
tidak menyenangkan. Nah, jenis motivasi ini disebabkan oleh faktor eksternal.

C.Prinsip Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran


Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktifitas belajar seseorang. Tidak
ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan
belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak
hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkkan dalam aktivitas belajar-mengajar. Ada
beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut :
1.Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasi lah
sebagai dasar penggerak yang mendorong seseorang untuk belajar. Seseorang yang berminat
untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata minat
merupakan kecenderungan psikologis yang menyenangi suatu objek, belum sampai melakukan
kegiatan. Namun, minat adalah alat motivasi dalam belajar.
2.Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan
motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan guru yang tidak
memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak didik yang malas belajar sangat
berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar. Efek yang
tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan
anak didik terhadap segala sesuatu di luar dirinya.
3.Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi
masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Hukuman diberikan kepada anak dengan tujuan
untuk memberhentikan perilaku negatif anak agar kesalahan yang dibuat tidak diulangi lagi
setelah siswa diberi sanksi berupa hukuman. Hukuman badan seperti sering diberlakukan
dalam pendidikan tradisional, tidak dipakai dalam pendidikan modern.
4.Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
Kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginannya untuk
menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik belajar. Karena bila tidak
belajar berarti anak didik tidak akan mendapat ilmu pengetahuan. Jadi, belajar adalah santapan
5
utama anak didik. Dalam kehidupan anak didik membutuhkan penghargaan, dia tidak ingin
dikucilkan. Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan kepadanya sama halnya
memberikan rasa percaya diri kepada anak didik. Semuanya dapat memberikan motivasi bagi
anak didik dalam belajar.
5.Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu akan dapat menyelesaikan
setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia akan berfikir bahwa belajar bukanlah kegiatan yang sia-
sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi juga dihari-hari mendatang. Setiap
ulangan yang diberikan oleh guru bukan dihadapi dengan pesimisme, hati yang resah gelisah.
Tetapi dia hadapi dengan tenang dan percaya diri.
6.Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi
prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indicator baik buruknya prestasi
belajar seorang anak didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati
mempelajari mata pelajaran yang disenangi itu yang dibaca.Wajarlah bila isi mata pelajaran itu
dikuasai dalam waktu yang relative singkat. Ulangan pun dilewati dengan mulus dengan
prestasi yang gemilang.

D.Fungsi Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran


Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan
menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil
pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para
siswa.
Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak
perilaku seorang anak mencapai suatu tujuan. Guru merupakan faktor yang penting untuk
mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara memenuhi kebutuhan siswa.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan
rasa aman, kebutuhan untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan
untuk merealisasikan diri. Adapun fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya
a.) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan
timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
b.) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.

6
Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

E.Bentuk Motivasi Dalam Pendidikan dan Pembelajaran


Menurut Sudirman A.M, ada beberapa bentuk dan cara yang menumbuhkan motivasi
yaitu :
a.)Memberi Angka
Angka dalam hal ini merupakan simbol dari nilai kegiatan belajar. Angka-angka yang
baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Namun sebagai guru haruslah
mengetahui bahwa pemaparan angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang
sejati, hasil belajar yang bermakna, Langkah yang dilakukan adalah guru memberi angka.
Angka dapat dikaitkan dengan value yang terkandung dalam setiap pengetahuan yang diajarkan
kepada siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja, tetapi keterampilan dan efektifnya.
b.)Hadiah
Hadiah dapat sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah untuk
sebuah pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak
berkat untuk pekerjaan tersebut.
c.)Saingan/Kompetisi
Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar
siswa. Persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.

d.)Harga diri
Membutuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan kepentingan tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertahankan harga dirinya
adalah salah satu bentuk motivasinya yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan
segenap tenaga untuk memacu prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
e.)Menilai Ulangan
Para siswa akan menjaga giat belajarnya kalau mmengetahui akan adanya ulangan.
Oleh karena itu memberi ulangan itu juga merupakan sarana motivasi, tetapi guru juga jangan
terlalu sering memberi ulangan karena bisa membosankan siswa. Maka sebelum ulangan guru
sebaiknya terlebih dahulu memberitahukan akan adanya ulangan.
f.)Mengetahui Hasil

7
Dengan mengetahui hasil pelajaran apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong
siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka akan
ada motivasi pada diri siswa untuk belajar terus menerus dengan harapan-harapan hasilnya
terus meningkat.
g.)Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik perlu
diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif sekaligus merupakan
motivasi. Pemberiannya harus tepat, dengan pujian yang tepat akan Nampak suasana yang
menyenangkan dan mempertimbangkan gairah belajar.
h.)Hukuman
Hukumansebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalu diberikan secara tepat dan
bijak akan menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip
pemberian hukuman.
i.)Hasrat Untuk Belajar
Hasrat untuk belajar adalah unsur kesengajaan, ada maksud untuk hal ini lebih baik bila
dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat berarti pada diri seseorang.
j.)Minat
Motivasi erat hubungannya dengan minat, motivasi muncul karena adanya kebutuhan.
Begitu juga dengan minat, sehingga tepatlah bahwa minat merupakan alat motivasi yang pokok
dalam proses belajar.
k.)Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui akan diterima baik oleh siswa dan akan merupakan alat
motivasi yang sangat penting sekali dengan memahami tujuan yang harus dicapai karena disana
sangat berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Guru
mengembangkan dan mengarahkan hingga dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna.
Motivasi yang diberikan oleh guru kepada anak didik supaya anak didik dapat
terdorong untuk belajar disekolah adalah dengan memberi angka kepada siswa sebagai simbol
atau ilia kegiatan dalam belajar. Hadiah yang diberikan sebagai penghargaan atau supaya
pekerjaan belajarnya yang membuat siswa termotivasi, saingan/kompetisi didalam proses
belajar mengajar mengarahkan anak didik untuk lebih meningkatkan prestasi, ego involmen
(harga diri) yang dimiliki siswa hendaknya dapat digunakan guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa yang akan dicapai dengan memberi ulangan sebagai evaluasi didalam mencapai
hasil belajar yang dilakukan oleh guru dapat mendorong anak didik untuk termotivasi dan bisa

8
menjawab ulangan yang diberikan akan semangat meningkatkan belajarnya serta adanya peran
orang tua.
Dengan lambang tanda tangan orang tua untuk setiap hasil ulangan, pujian seorang guru
diberikan kepada anak didik merupakan reinforcement yang positif sekaligus motivasi yang
baik, hukuman merupakan reinforcement yang negatif tetapi guru harus memberikan secara
tepat dan bijak. Hasrat belajar yang dimiliki anak didik dapat menghasilkan motivasi untuk
hasil belajar siswa, minat guru dapat memotivasi siswa dengan melihat minat yang dimiliki
anak didik. Guru dapat mengajar untuk memberikan pengetahuan untuk mencapai tujuan
belajar, guru haruslah dapat mengarahkan siswa yang rajin menjadi belajar lebih bermakna
sehingga hasilnyapun akan bermakna bagi kehidupan.

F.Upaya Meningkatkan Motivasi Pendidikan dan Pembelajaran


Pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik
sebanyak mungkin. Hal ini berarti bahwa pendidik harus mampu menarik minat dan
meningkatkan hasrat ingin tahu peserta didik terhadap materi yang disajikan. Untuk mencapai
kearah itu ada beberapa cara yang dilakukan pendidik dalam meningkatkan motivasi
pembelajaran :
a.)Membangkitkan Minat Belajar
Pengaitan pembelajaran dengan minat peserta didik adalah sangat penting, dan
karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi
mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting membangkitkan hasrat ingin
tahu peserta didik mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu pembelajaran
akan mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik untuk mempelajari materi
pembelajaran yang disajikan oleh pendidik.
b.)Mendorong Rasa Ingin Tahu
Pendidik yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan
dan memelihara rasa ingin tahu peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Metode
pembelajaran studi kasus, diskonveri, inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya
merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin
tahu peserta didik.
c.)Menggunakan Variasi Metode Penyajian Yang Menarik
Motivasi intrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan
materi pembelajaran yang menarik, dan juga penggunaan variasi metode pembelajaran.
d.)Membantu Peserta Didik Dalam Merumuskan Tujuan Belajar
9
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk
mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya sendiri, dan
bukan dirumuskan atau ditetapkan oleh orang lain.
Oleh karena itu, pendidik hendaknya mendorong dan membantu peserta didik
agar merumuskan dan mencapai tujuan belajarya sendiri. Cara lain yang dapat
dilakukan adalah apabila pendidik yang merumuskan tujuan pembelajaran, maka
sampaikan tujuan pembelajaran itu kepada peserta didik agar mereka merasa memiliki
tujuan pembelajaran tersebut.

10
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Motivasi dalam proses belajar sangat penting. Motivasi dapat dipandang sebagai
dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia. Istilah motivasi
berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu,
yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi bagi seorang siswa
sangatlah penting karena tanpa motivasi yang muncul dari siswa, maka siswa tersebut sulit
mencapai hasil yang maksimal dalam proses belajar dan pembelajaran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dimayanti, 2006.belajar dan pembelajaran.Jakarta:PT Asdi Mahasatya


Mudjiono.,dkk.2013. Belajar dan pembelajaran,Jakarta:PT Rineka Cipta
http://muzzam.wordpress.com/motivasi-belajar-pengertian-ciri-ciri-dan-upaya/
(dikutip pada tanggal 23 April 2014 Pukul 07.20)
http://www.oocities.org/usrafidi/motivasi.html (dikutip pada tanggal 23 April 2014
Pukul 07.15)

12

Anda mungkin juga menyukai