Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“TEORI MOTIVASI”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Psikologi Belajar”

DOSEN PENGAMPU :
Welly Firdaus, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
1. Ahmad Naufal Nur Syifa’
2. Ahmad Dany

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
MASKUMAMBANG
DUKUN GRESIK
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah.
Makalah ini berjudul “Teori Kognitif”. Tujuan yang paling utama bagi
kami menulis makalah ini tidak lain adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Psikologi Belajar” dari dosen pengampu kami “Welly Firdaus, M.Pd.”
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Gresik, 29 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i

KATA PENGANTAR ..................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakangan Masalah .................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pengertian Teori Kognitif ...................................................................3
B. Teori Belajar Kognitif menurut beberapa pakar..................................4
C. Prinsip-prinsip Teori Belajar Kognitif ................................................8
D. Kelebihan dan Kelemahan Teori Belajar Kognitif..............................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................11


A. Kesimpulan ........................................................................11
B. Saran ...................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


motivasi belajar siswa salah satunya dipengaruhi oleh kualitas
pembelajaran di sekolah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
pembelajaran adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat dengan
materi yang diajarkan. Dalam proses pembelajaran, guru harus menyadari
betapa pentingnya pengetahuan dalam pemilihan dan penggunaan metode
pembelajaran secara tepat, karena dengan penggunaan metode pembelajaran
yang tepat akan membuat motivasi belajar siswa meningkat.
sebagaimana pernyataan Djamarah (2006:72) bahwa metode mempunyai
kedudukan sebagai alat motivasi ekstrinsik yang berfungsi sebagai alat
perangsang dari luar yang dapat memotivasi siswa agar berperan aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, setiap metode perlu
mendapat tanggapan siswa karena siswa berperan sebagai subyek dan objek
pendidikan. Siswalah yang menjadi pokok dalam keberhasilan pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan dalam makalah ini tidak lari dari sub pembahasan ada
baiknya pemakalah rumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini, antara lain :
1. Jelaskan pengertian teori motivasi
2. Teori Belajar motivasi menurut beberapa ahli?
3. Prinsip-prinsip teori belajar motivasi?
4. Kelebihan dan Kelemahan Teori Belajar motivasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan serta pengertian teori belajar motivasi
2. Mahasiswa mampu mengetahui tokoh-tokoh teori belajar motivasi
3. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip-prinsip teori belajar motivasi
4. Mahasiswa mampu mengetahui kelebihan dan kelemahan teori belajar
motivasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Motivasi


Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.1
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
bertingkah laku. Menurut Sumadi Suryabrata, seperti yang dikutip oleh H.
Djaali, motivasi diartikan sebagai keadaan yang terdapat dalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu
tujuan.2
Dari pengertian motivasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara
harfiah motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak atau kemauan, sedangkan
secara istilah motivasi adalah daya penggerak kekuatan dalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu, memberikan arah
dalam mencapai tujuan, baik yang didorong atau dirangsang dari luar maupun
dari dalam dirinya. Untuk memahami motif manusia perlu kiranya ada
penilaian terhadap keinginan dasar yang ada pada semua manusia yang
normal.
Sebagai bantuan terhadap proses perkembangan sejak lahir dan
seterusnya, tingkahlaku manusia itu dipengaruhi oleh sekumpulan keinginan
dan cita- cita yang potensial yang bekerja sebagai daya-pendorong dan
penggerak dalam kegiatan-kegiatan hidupnya.

B. Teori Belajar Menurut Beberapa Ahli


1
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2001),
hlm.71
2
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. Ke 3, hlm. 101

2
Menurut James O Whittaker mengenai pengguaan istilah “motivation”
dibidang psikologi. Ia mengatakan, bahwa motivasi adalah kondisi-kondisi
atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk
untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi
tersebut. Apa yang dkemukakan oleh Whittaker mengenai motivasi diatas,
berlaku untuk umum, baik pada manusia maupun hewan. Pendapat-pendapat
berikut ini erat hubungannya dengan hal belajar murid. (Soemanto, 2006).
Menurut Ghuthrie mengenai motivasi dalam belajar,memandang
motivasi dan reward sebagai hal yang kurang penting dalam belajar. Menurut
Ghuthrie, motivasi hanyalah menimbulkan variasi respons pada individu, dan
bila dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental
dalam belajar. (Soemanto, 2006).
Menurut Sardiman, 2007 menyebutkan motif dapat diartikan sebagai
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan
motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiap siagaan). Berawal
dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah3

3
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar…., …., …, hal 20

3
C. Prinsip-Prinsip Teori Belajar Motivasi
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar
diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Ada
beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut.
1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena motivasi belum
menunjukkan aktivitas yang nyata ada yang mendorongnya. Motivasilah
sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar.
Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran
motivasi belum menunjukkan aktivitas yang nyata. Minat merupakan
kecendrungan psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai
melakukan kegiatan. Namun, minat adalah alat motivasi dalam belajar.
Minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk
menggali motivasi.
2. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
Efek yang tidak diharapakan dari pemberian motivasi ekstrinsik
adalah kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu
di luar dirinya. Selain kurang percaya diri, anak didik juga bermental
pengharapan dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu, motivasi instrinsik
lebih utama dalam belajar.
3. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman
Setiap orang senang dihargai dan tidak disuka dihukum dalam
bentuk apapun. Memuji orang lain berarti memberikan pengahargaan atas
prestasi kerja orang lain. Hal ini memberikan semangat kepada seseorang
untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu
tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan
pujian bisa bermakna mengejek. Berbeda dengan pujian, hukuman
diberikan kepada anak didik dengan tujuan untuk memberhentikan

4
perilaku negatif anak didik. Frekuensi kesalahan diharapkan lebih
diperkecil setelah diberikan hukuman pada anak didik.
5. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar

Dalam dunia pendidikan, anak didik membutuhkan penghargaan.


Dia tidak ingin dikucilkan. Berbagai peranan dalam kehidupan yang
dipercayakan kepadanya sama halnya memberikan rasa percaya diri
kepada anak didik. Anak didik merasa berguna, dikagumi atau dohormati
oleh guru atau orang lain. Perhatian, ketenaran, status, martabat, dan
sebagainya merupakan kebutuhan yang wajar bagi anak didik, semuanya
dapat memberikan motivasi bagi anak didik

6. Motivasi dapat memupuk optimisdalam belajar

Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin


dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin belajar
bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya
kini, tetapi juga di hari-hari mendatang.

7. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa


motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu
dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik.

D. Kelebihan dan Kelemahan Teori Belajar Motivasi

5
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para
pembaca terlebih lagi bagi kami selaku penulis makalah. Dengan segala
kekurangan yang kami miliki kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan baik itu dari segi isi, penulisan, dan masih banyak lagi.
Untuk itu kami dengan sangat terbuka menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nasution. Fauziah, Psikologi Umum, Buku Panduan untuk Fakultas Tarbiyah


IAIN SU, 2011.

Al Rasyidin & Nur Nasution. Wahyudin, Teori Belajar dan pembelajaran,  Medan


:Perdana Publishing, 2011.

7
Ahmad. Abu & Aupriyono. Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta,
1991.

Djamarah. Syaiful bahri Djamarah,, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta,


2011.

Anda mungkin juga menyukai