Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN DIRI DAN ANAK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Hadits Tarbawi”

DOSEN PENGAMPU :
Muhammad Atho’illah,M.Th.I

DISUSUN OLEH :

1. Ahmad Raihan Firdausi


2. Muhammad Washil

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STIT MASKUMAMBANG DUKUN GRESIK
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Hadist tarbawi tentang pendidikan diri dan pendidikan
anak.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.

Gresik, 26 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i


KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakangan ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
A. Hadits Tentang Pendidikan Diri Dan Anak.........................................2
B. Asbabul Wurud Hadits........................................................................3
C. Syarah Hadits.......................................................................................3
D. Kontekstualisasi Hadits Dalam Dunia Pendidikan..............................5
BAB III PENUTUP........................................................................................8
A. Kesimpulan ........................................................................................8
B. Saran ...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………....9

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya mendidik anak, sehingga
kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa perkembangannya. Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14
menyatakan bahwa: “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
pendidikan diantaranya adalah jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD),
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sebelum pelaksanaan
pendidikan dasar dilaksaksanakan pendidikan anak usia dini. PAUD dapat
diselenggarakan melalui beberapa jalur yaitu jalur formal, nonformal dan informal.
PAUD pada jalur formal berbentuk Taman Kanakkanak (TK), Raudhatul Atfal (RA)
atau bentuk lainnya yang sederajat. PAUD nonformal berbentuk Kelompok Bermain
(KB), Taman Penitipan Anak (TPA), Taman Pendidikan Al-qur’an, atau bentuk
lainnya yang sederajat. PAUD informal berbentuk pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Hadits Tentang Pendidikan Diri Dan Anak?


2. Bagaimana Asbabul Wurud Hadits Tersebut?
3. Bagaimana Syarah Hadits Tersebut?
4. Bagaimana Konstektualisasi Hadits Tersebut Dalam Dunia Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Hadits Tentang Pendidikan Diri Dan Anak


2. Untuk Mengetahui Asbabul Wurud Hadits Tersebut
3. Untuk Mengetahui Syarah Hadits Tersebut
4. Untuk Mengetahui Konstektualisasi Hadits Tersebut Dalam Dunia
Pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI DAN ANAK

a. Hadits Pertama
Husain bin Ali meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
Bersabda:
‫طلب العلم قراضه على كل مسلم‬
Artinya:
“Menuntut ilmu pengetahuan wajib bagi setiap orang Islam.
(H.R.Bukhari)
b. Hadits kedua
‫عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده قال قال رسول هللا صلى هللا َعلَ ْي ِه وسلم مرُوا َأوْ ال َد ُك ْم‬
‫بِالصَّال ِة َوهُ ْم َأ ْبنَاهُ َسبْع مبين َواضْ ِربُوهُ ْم َعلَ ْيهَا َوهُ ْم ابناء عشر وفرّقوا بينهم في المضاج‬
(‫)أخرجه ابوداود في كتاب الصالة‬
Artinya :
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata;
Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anakmu melaksanakan.
Shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena
meninggalkan shalat itu jika berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah
tempat tidur mereka” (HR. Abu Dawud).

c. Hadits ketiga
ُ ‫ع َْن َأبِ ْي َرافِ ٍع قَا َل قُ ْل‬
‫ت يَا َرسُوْ َل هَّللا ِ أللولدعلينا حق كحقنا عليهم قال نعم حق الوالد علي‬
‫الوالد أن يعلمه الكتابه والسباحة والرمى وان يورثه طيبا (هذا حديث ضعيف عيسى بن‬
‫ابرهيم الهاشمي هذا من شيوخ بقية منكر الحديث ضعفه يحي بن معين والبخاري وغير‬
)‫هما( رواه بيهقي‬

Artinya :

Abi Rafi‟ berkata, Rasulullah Saw bersabda ; Apakah Orang tua


mempunyai hak seperti hak kita kepada mereka? , Rosul

2
menjawab: Ya, hak orang tua terhadap anaknya yaitu mengajarkan
anaknya menulis, berenang dan memanah , dan mewariskannya
kebaikan.(HR. Baihaqi) Ini adlh hadist dhoif.

B. ASBHABUL WURUD
a. Hadits pertama
Mohon maaf pemakalah tidak menemukan asbabul wurud hadits
tersebut.
b. Hadits Kedua
Mohon maaf pemakalah tidak menemukan asbabul wurud hadits
tersebut.
c. Hadits ketiga
Mohon maaf pemakalah tidak menemukan asbabul wurud hadits
tersebut.

C. SYARAH HADITS
a. Hadits pertama
Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap orang islam, baik laki-
laki maupun perempuan, baik anak-anak, remaja atapun dewasa. Dengan
demikian, jika menuntut ilmu itu hukumnya adalah wajib maka orang-
orang yang tidak melaksanakannya akan mendapat dosa. Sedangkan
orang yang menuntut ilmu akan dimisalkan seperti orang-orang yang
berjuang di jalan Allah dan jika ia mati pada saat menuntut ilmu itu,
maka ia akan mati dalam keadaan syahid.

b. Hadits kedua
Hadits tersebut menerangkan bagaimana mendidik tentang agama
pada anak-anak. Diantara perintah agama yang disebutkan dalam hadits
ada 3 yaitu perintah melaksanakan shalat, perintah memberikan
hukuman bagi pelanggarannya, perintah mendidik pendidikan seks.

3
1. Perintah Shalat
Orang tua sebagai penanggung jawab pendidikan anak-anaknya
diperintah Rasul agar perintah kepada mereka melaksanakan shalat.
Perintah disini maknanya dilakukan secara tegas, sebab pada umumnya
perintah shalat tidak saat waktu anak berumur tujuh tahun, namun sejak
usia 4 tahun atau 5 tahunsudah harus diajak orang tuanya
melaksanakan shalat bersama-sama walaupun belum dilaksanakan
secara baik. Nah setelah usia 7 tahun perintah orang tua hendaknya
secara tegas. Dalam riwayat al-Turmudzi Rasulullah bersabda: “
Ajarkan anak akan shalat sedang ia berumur 7 tahun”. Usia 7 tahun
dalam perkembangan anak disebut usia kritis atau mumayyis dan usia
pendidikan. Pada usia inilah anak sudah mulai berpikir cerdas
menangkap pengetahuanserta dapat berkomunikasi secara sempurna.
2. Memberi Hukuman bagi Pembangkangnya
Perintah shalat pada usia 7 tahun berlanjut pada usia 9 dan 10
tahun, dimana saat usia diatas 7 tahun anak-anak biasanya mengalami
proses kejenuhan. Kejenuhan inilah yang mengakibatkan anak malas
dan membangkang untuk melakukan perintah-perintah agama yang
diperintahkan Allah melalui orang tua. Maka orang tua diperbolehkan
untuk memberikan hukuman yang berupa pukulan, sikap marah.
Pukulan disini adalah hukuman yang sesuai kondisi atau pukulan bisa
diartikan pukulan pada fisik jika diperlukan. Hukuman pukulan
diberikan anak ketika berusia 10 tahun, karena pada usia ini seorang
anak pada umumnya sudah mampu tahan pukulan, asal jangan dimuka.
Hukuman tersebut menunjukan bahwa jika meninggalkan shalat begitu
berat.
3. Pendidikan Seks
Perintah memisahkan tempat tidur antara mereka, maksudnya
untuk menghindari fitnah seks di tempat tidur, karena usia 10 tahun ini
usia menjelang baligh atau remaja. Syekh al-Manawi dalam Fath al-
Qadir Syarah al Jami’ al-Shaghir berkata bahwa perintah memisahkan
tempat tidur antar mereka untuk menghindari gejolak syahwat seksual.

4
c. Hadits ketiga

Baca tulis merupakan hal penting untuk diajarkan karena


dengan begitu anak akan memahami sebuah hal. Hadits di atas
menggambarkan betapa Rasulullah saw sangat menganjurkan agar
seorang muslim peduli dengan persiapan untuk berjihad di jalan
Allah. Memanah dan berkuda merupakan dua kegiatan yang terkait
dengan hal itu. Dan seorang muslim perlu memiliki semangat untuk
berjihad di jalan Allah. Mengapa? Karena Nabi saw memperingatkan
bahwa raibnya semangat berjihad mengindikasikan hadirnya
kemunafikan dalam diri.
Memanah dan berkuda adalah dua keterampilan yang dianjurkan
Rasulullah kepada umatnya, karena sarat dengan berjihad di jalan Allah.
Namun dalam hal keterampilan ini, Rasulullah saw lebih menekankan
kepada umatnya agar lebih memilih untuk berlatih memanah daripada
mengendarai kuda

D. Kontestualisasi Hadits ke dunia Pendidikan


a. Hadits pertama
Dalam menyuruh manusia mencari ilmu pengetahuan, Allah
menggunakan ungkapan yang bervariasi. Kadang-kadang Allah
menggunakan perintah agar manusia membaca. Kegiatan membaca akan
menghasilkan ilmu pengetahuan. Hal ini terlihat dalam QS Al-‘Alaq 1-5.
Kadang-kadang Allah memakai perintah mengamati fenomena alam
semsesta. Pengamatan ini akan melahirkan ilmu pengetahuan pula.
Ungkapan ini ditemukan antara lain dalam QS Al- Ghasyiyah 17-20. Di
tempat lain, Allah menggunakan motivasi dengan ungkapan mengangkat
derajat orang yang berilmu pengetahuan yang beriman. Motivasi ini
akan mendorong orang untuk belajar. Pernyataan ini dapat dilihat antara
lain dalam Q.S Al-Mujadilah 11. Perintah menuntut ilmu yang

5
disampaikan oleh Rasulullah SAW. Sejalan dengan perintah Allah
dalam al-Qur’an
Ayat ini dapat dijadikan sebagai alasan bahwa ilmu pengetahuan
itu penting dalam kehidupan manusia, Allah memerintahkan agar
manusia membaca sebelum memerintahkan melakukan pekerjaan dan
ibadah yang lain. Ayat ini juga menunjukkan karunia Allah SWT.
Kepada manusia sebab ia dapat menemukan kemampuan belajar bahasa.
Tambahan lagi, manusia juga dapat mempelajari baca tulis, ilmu
pengetahuan, keterampilan yang beragam, petunjuk dan keimanan, serta
hal-hal yang tidak diketahui oleh manusia sebelum diajarkan kepadanya.
b. Hadits kedua
Pendidikan anak merupakan salah satu hal yang penting bagi
perkembangan anak sejak dini. Pendidikan anak bukan hanya
pendidikan formal yang ada di sekolah saja, tetapi di rumah juga dan
orang tua berperan sebagai pendidik utama bagi anak
Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan moral sedini
mungkin kepada anak agar anak dapat membiasakan dan membentengi
diri dari hal-hal yang tidak baik, karna pola pikir anak sangat mudah
dibentuk ketika masih kecil, maka jangan racuni pikiran anak dengan
hal-hal yang belum sepantasnya mereka ketahui. Hal ini akan
berdampak buruk bagi anak ketika anak sudah dewasa.
Menanamkan pendidikan Karakter pada anak sejak usia dini juga
merupakan hal yang harus dilakukan setiap orang tua, karna pada
dasarnya anak akan memiliki karakter yang baik apabila orang tua telah
menanamkan karakter yang di bentuk sejak mereka masih kecil.
Karakter anak biasanya akan meniru apa yang mereka lihat dari karakter
orang tuanya itu sendiri, oleh karena itu orang tua sangat berpengaruh
terhadap pembentukan karakter anak mereka.

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam mengajarkan kepada


umatnya agar memberikan pendidikan karakter Islam dengan
mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik sejak dini. Maksud dan

6
tujuaannya tidak lain adalah agar anak bisa mulai membiasakan dengan
hal-hal baik yang diajarkan seiring dengan bertumbuhnya usia anak,
sehingga ketika beranjak dewasa nanti orang tua tidak lagi bersusah
payah untuk mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik kepada anak. Orang
tua tinggal hanya mengarahkan dan membimbing saja.
c. Hadits ketiga
Dalam proses pembelajaran, membiasakan dan melatih siswa
untuk menuangkan ide, opini, serta gagasannya melalui tulisan adalah
hal yang tak dapat dikesampingkan. Kegiatan belajar menulis
seharusnya diberi porsi yang sama besar dengan kegiatan membaca. Dua
aktivitas itu pun, seharusnya berjalan beriringan. Sebab, seseorang akan
mampu menulis apabila dia memiliki banyak bahan yang diperoleh dari
membaca. Sebaliknya, seseorang akan butuh membaca sebanyak-
banyaknya apabila dia ingin menyusun sebuah tulisan.
Mewariskan pendidikan kepada anak sangatlah penting
sebagaimana Rasulullah memiliki misi untuk memberikan pendidikan
dan pengajaran tarbiyah wa taklim dalam menyebarkan agama untuk
umat manusia
Firman Allah menerangkan bahwa Dia lah yang mengutus kepada
kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka yang
membacakan ayat ayat Nya kepada mereka mensucikan mereka dan
mengajarkanmerekakitab danHikmah As Sunnah (QS Al Jumu ah 2)
Dari pendidikan yang diberikan Rasulullah kepada umatnya mulai
lahir pribadi pribadi yang baik dan pada akhirnya membentuk peradaban
yang baik di kala itu Umat Islam yang dibentuk Rasulullah adalah umat
yang menebar kebaikan bagi sesama sekaligus bagi alam sekitarnya
Baca juga Kurangnya Pendidikan Agama dan Krisis Moralitas Bangsa
Dalam proses pendidikan sebenarnya ada beberapa instrument penting
dalam mewariskan nilai selain institusi pendidikan Pertama adalah
keluarga Orang tua merupakan pihak yang paling berperan dalam
pendidikan sang anak Islam menempatkan keluarga paling penting
dalam mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak Dalam

7
sebuah hadist Nabi bersabda Setiap anak dilahirkan di atas fitrah maka
ibu bapaknya yang menjadikan agamanya yahudi atau nasrani atau
majusi.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan hadis yang telah pemakalah paparkan di atas
maka, secara umum dapat disimpulkan, bahwa agama islam merupakan
agama yang universal, yang tidak hanya mengajarkan kepada kita untuk
sholat, puasa, baca al-quran, tetapi islam juga mewajibkan kepada kita
untuk berilmu pengetahuan dan berteknologi.
Anak adalah nikmat Allah Swt. Yang tak ternilai dan pemberian
yang tak terhingga.Tidak ada yang lebih tau besarnya karunia ini selain
orang yang tidak atau belum memiliki anak. Nikmat yang agung ini
merupakan amanah bagi kedua orang tuanya, yang kelak akan dimintai
pertangung jawabannya,apakah keduanya telah menjaganya atau justru
menyia-nyiakannya. Rosulullah SAW bersabda,” Setiap kalian adalah
pemimpin ,dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya.
Seorang iman adalah pemimpin dan dia akan ditanya tentang
kepemimpinannya ,dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam
keluarganya dan dia akan ditanya akan kepemimpinannya. Inilah
sekelumit makalah yang kami sampaikan tentang kewajiban orang tua
terhadap anaknya.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami selesaikan, semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca terkhusus untuk para
pemakalah sendiri.
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih jauh mendekati
kesempurnaan, untuk itu kritik saran yang membangun sangat kami
tunggu untuk perbaikan dalam pembuatan makalah kami selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/503113996/Hadits-tentang-Pendidikan-Diri-
dan-Pendidikan-Anak
https://schaizatul.blogspot.com/2014/12/hadits-tentang-pendidikan-anak.html?
m=1
https://www.daaruttauhiid.org/pentingnya-pendidikan-karakter-bagi-anak/
https://www.academia.edu/8717984/Hadits_Tarbawi_Pendidikan_Anak

Anda mungkin juga menyukai