Disusun Oleh:
M.Nurul Alam (22111728)
Farihal Husna Dewi (22111742)
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul '
Hadits Tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam ' . Dalam penulisan makalah ini
kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis maupun materi ,
mengingat kemampuan yang kami miliki . Oleh karena itu , kritik dan saran
sangat kami butuhkan demi penyempurnaan makalah pada waktu berikutnya .
Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada
pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini , terutama kepada
Dosen mata kuliah Hadits Tarbawi Bapak Dosen H. Ahmad Munadirin M.Pdi .
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin .
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
A. Kesimpulan ................................................................................ 18
B. Saran .......................................................................................... 18
DAFTAR PUSAKA...................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam sebagai salah satu aspek dari ajaran Islam, dasarnya adalah
Al-Qur‟an dan Hadis Nabi Muhammad saw. Dari kedua sumber tersebut, para
intelektual muslim kemudian mengembangkannya dan mengklasifikannya
kedalam dua bagian yaitu: Pertama, akidah untuk ajaran yang berkaitan dengan
keimanan; kedua, adalah syariah untuk ajaran yang berkaitan dengan amal nyata.
1
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Hadits
-ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا عٍٝص- هللا ِ ُي هُٛبي َسع َ َلَٚ ّبٕٙ هللا عٟعٓ اثٓ عجبط سضٚ
ٍُاٖ ِغٚ س. ُاألََٔبحَٚ ُُ ٍْ هللاُ ْاٌ ِح ِ ١ٌَِألَ َشظِّ أَ َشظِّ َع ْج ِذ ْاٌم
ُ َّب هُّٙ ُِحج٠ ِْٓ ١َهَ خَ صْ ٍَز١ْظ إِ هْ ِف
Artinya : Dan dari Ibnu Abbas RA berkata, Rasulallah Saw bersabda kepada
„‟Abdul Qais yang terluka: “sesungguhnya didalam dirimu ada dua sifat yang
disukai oleh Allah yaitu: santun dan sabar”. (HR Muslim)
b. Kandungan Hadits
Sifat santun dan sabar memang disukai oleh Allah SWT, maka
dari itu kita sebagai umat manusia harus memiliki sikap seperti itu.
Memang sifat seperti itu telah ada di dalam diri manusia, namun
tergantung kepada kita bagaimana memanfaatkan dan
menggunakan sifat itu. Dengan sifat santun, diharapkan kita dapat
berlaku sopan santun kepada siapa saja baik itu orang yang lebih
tua dari kita, orang yang lebih muda, dan orang yang sebaya
dengan kita. Sedangkan dengan sifat sabar, diharapkan kita dapat
sabar dalam menghadapi apapun, baik itu berupa cobaan,
maupun kenikmatan. Karena sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang memiliki sifat santun dan sabar. 2) Anak
Didik
3
a. Hadits
b. Kandungan Hadits
a. Hadits
ُ ُِش ِد هللا٠ ْٓ َِ : َُ َعٍهَٚ ِٗ ١ْ ٍَ هللاُ َعٝصٍهَ هللا ِ ْ ُيُٛبي َسع َ َ ل: بيَ َ هللاُ َع ُْٕٗ لَٟ ض ِ ع َْٓ اِثُْٓ َعج
ِ هبط َس
ِ اُٖ ْاٌجَٚ (س
) ُْٜخَبس َ ...... ُِ ٍُّ أِه َّب ْاٌ ِع ٍْ ُُ ِثباٌزه َعَٚ ِْٓ ٠ اٌ ِّذْٟ ُٗ ِفْٙ ُِّفَم٠ ْشً ا١ َِث ِٗ خ
4
Artinya: Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah
SAW bersabda : “Barang siapa yang dikehendaki
Allah menjadi baik, maka dia akan difahamkan
dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu
dengan belajar” (HR. Bukhori) b. Kandungan
Hadits
a. Hadits
ْ اُٛ اَ ِّدث: َُ َعٍهَٚ ِٗ ١ْ ٍَ هللاُ َعٝصٍه َ هللا ِ ْ ُيُٛبي َسع َ َل: بي َ َ هللاُ َع ُْٕٗ لَٟ ضِ َسٍّٟ ٍِ ع َْٓ َع
ْ ِل َشأَحُ ْاٌمُشْ أَ ِْ َفإ ِ هَٚ ِٗ ِز١ْ حُتِّ اَ ْ٘ ًِ َثَٚ ُْ ِّ ُى١ حُتِّ َٔ ِج: بي ٍ صَ س ِخ ِ صَ ََلٍَْٝ ََل َد ُو ُْ َعَٚا
ِ ًِّ ِظْٟ َح ٍَّْخَ ْاٌمُشْ أَُْ ِف
َ ِٗ ب ِئ١َ اَصْ ِفَٚ ِٗ ب ِئ١َ ْ ََ ََل ِظً ِظٍهُٗ َِ َع اَ ْٔ ِجٛ٠َ هللا
) ُِ ٍَ٠ْ اُٖ اٌ هذَٚ (س
b. Kandungan Hadits
5
anak, salah satunya adalah dengan mengajari anak membaca Al-
Qur‟an yang merupakan kitab suci umat Islam, dan juga sebagai
pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Dengan memahami
kandungan isi dari Al-Qur‟an tentunya akan menjadikan akhlak
anak menjadi baik, anak akan menjadi tahu mana yang baik dan
buruk bagi dirinya. Hadis tersebut menjelaskan tugas pendidik
yaitu orang tua dalam mendidik anaknya dengan mencintai Nabi
yaitu sebagai pendidik orang tua memiliki kewajiban meyakinkan
anaknya untuk mempercayai Nabi dan juga menjalankan
sunnahnya. Kita diajarkan oleh Nabi supaya mencintai keluarga
Nabi seperti kita mencintai Nabi.Selain itu sebagai orangtua juga
harus mengajari etika yang baik seperti mengucap salam kepada
sesama muslim jika bertemu.
a. Hadits
- ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا عٍٝ ص- ٟج ّ وٕذ خٍف إٌه: بي َ َ ل، ّبٕٙ هللا عٟط سض ٍ اثٓ عجبِ ٓع
ْ ََحْ ف٠ هللا
ُٖ احْ فَ ِع هللاَ ر َِغ ْذ، َظه ٍ أعٍّ ُّهَ َوٍِ َّبِّٟٔ إ، َُ َب ُغَل٠ : بي
َ احْ فَ ِع: د َ َ فَم، ً ِبٛ٠
ٌَْٛ َأْ األُ هِخ
ه: ُْ ٍَا ْعَٚ ، ِإِ َرا ا ْعزَ َع ْٕذَ فَب ْعزَ ِع ْٓ ثبهللٚ ، إِ َرا َع ْأٌذَ فَبعأ َ ِي هللا، َرُ َغبَ٘ه
اُٛإِْ اعزَ َّعَٚ ، ه َ ٌَ ُ ٍء لَ ْذ َوزَجُٗ هللاٟنَ إَل ه ثِ َشَُٛ ْٕفَع٠ ُْ ٌَ ٍءٟنَ ثِ َشَُٛ ْٕفَع٠ ْأ ْ اعْ زَ َّ َع
ْ ٍَٝذ َع
َُ َذ األَ ْلَل
ِ ُسفِ َع، َه١ْ ٍَ ٍء لَ ْذ َوزَجَُٗ هللاُ َعٟنَ إَله ثِ َشٚ َُّضُش٠ ُْ ٌَ ٍءٟنَ ثِ َشٚ َُّضُش٠ ْأ
ْ ٍََٝع
ُذ اٌصُّ حف ِ َعفهَٚ
)ٞاٖ اٌزشِزٚ(س
Artinya: Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: “Kali tertentu saya berada
dibelakang Nabi SAW, kemudian beliau bersabda “Hai anak kecil, aku
akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, yaitu: “ Jagalah (perintah)
Allah niscaya kamu dapati Allah selalu di hadapanmu. Jika engkau minta,
mintalah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, maka
mintalah pertolongan kepada Allah. Dan ketahuilah, jika umat manusia
6
bersatu untuk memberikan manfaat (kebaikan) kepadamu niscaya mereka
tidak akan dapat melakukan hal itu kepadamu kecuali dengan sesuatu hal
yang telah ditentukan Allah padamu. Dan jika mereka bersatu hendak
mencelakakan dirimu niscaya mereka tidak akan dapat mencelakakanmu
kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah padamu. Telah
diangkat pena dan telah keringlah (tinta) lembaran-lembaran itu” (HR.
Imam Tirmidzi).[2]
b. Kandungan Hadits
Ø Metode Tamsil/Perumpamaan
a.Hadits
7
ٌَُٗ ُِْ ١َِز١ٌعٍُ َوب فِ ًُ ْاٚ ٗ١ٍ هللا عٍٝي هللا صٛ هللا عٕٗ لبي لبي سعٟشح سض٠ ٘شٟعٓ اث
ٌ ٌِ بس َِب
ٍُ ( اخشعٗ ِغ.ه ِثبٌ هغجَب ثَ ِخ َ ْ اِٟ ِْٓ ف١ََبرٙ َوَُٛ َ٘ٚ ِْش ِٖ أََب١ْ ٌِ َغَٚا
َ اَ َشَٚ ٌغٕه ِخ
a. Hadits
ًٌ َُٕب َسع١ْ َبي ث َ َ َعٍه َُ لَٚ ِٗ ١ْ ٍَ هللاُ َعٝصٍه َ ِْ َي هللاُٛ هللا َع ْٕٗ اَ هْ َسعٟض ِ َْشحَ َس٠ ٘ َُشْٟ ِع َْٓ اَث
ًَُأْ ُو٠ ش
ُ َٙ ٍْ َ٠ ت
ٍ ٍْ ثِ َىَُٛ ٘ َب صُ هُ خَ َش َط فَب ِ َرإْٙ ِِ ة َ َٕ ِٗ اٌ َعطَشُ ف١ْ ٍَ فَب ْشزَ هذ َعَٟ ّْ ِش٠
َ َضَي ثِ ْئشً ا فَ َش ِش
َٟ ِٗ صُ هُ َس ِل١ْ ِ فَ ََّلَ ُخفهُٗ صُ هُ أَ ِْ َغ َىُٗ ثِفِٟ ثٍََ َغ ثٞبي ٌَمَ ْذ ثٍََ َغ َ٘ َزا ِِ ْض ًُ اٌه ِز ِ َ َِِٓ اٌ َعطٜاٌضه َش
َ َش فَم
ِٟبي ف َ ََب ئِ ُِ أَعْ شً ا لَٙ اٌجِٟإِ هْ ٌََٕب فَٚ ِْ َي هللاُٛبسع َ ٠َ اٌُٛت فَ َش َى َش هللاُ ٌَُٗ فَ َغفَ َش ٌَُٗ لَبَ ٍْ اٌ َىَٝفَ َغم
ْ ُوًِّ َوجِ ٍذ َس
ٞطجَ ٍخ أَعْ ٌش (اخشعٗ اٌجخبس
8
sangat haus sekali. Kemudian ia menemukan sumur
lalu ia masuk kedalamnya dan minum, kemudian ia
keluar (dari sumur) kemudian datang seekor anjing
yang menjulur-julurkan lidahnya ia menjilati tanah
karena sangat haus, lelaki itu berkata: anjing sangat
haus sebagaimana aku, kemudian ia masuk kedalam
sumur lagi dan ia memenuhi sepatunya (dengan air)
kemudian (ia naik lagi) sambil menggigit sepatunya
dan ia memberi minum anjing itu kemudian Allah
bersyukur kepadanya dan mengampuninya. Sahabat
bertanya: ”Wahai Rasulullah, adakah kita mendapat
pahala karena menolong hewan?”, Nabi menjawab:
”Disetiap yang mempunyai limpa hidup ada
pahalanya.”(HR.Bukhori) b. Kandungan Hadits
a. Hadits
َبي أ ُ ُِّه
َ َْٓ اٌصُّ حْ جَ ِخ؟ ل ِ ك إٌه
ِ بط ثِ ُحغ ُّ ْ َي هللاِ َِ ْٓ أَ َحَُٛب َسع٠ ًٌ بي َس ُع َ َ َْشحَ ل٠ ٘ َُشْٟ ِع َْٓ اَث
َ َبي ل
َ ُِّ ُ صُ هُ أ ُ ُِّهَ صُ هُ أ
ٍُْ نَ صُ هُ أ َ ْدَٔبنَ أَ ْدَٔبنَ أخشعٗ ِغُٛه صُ هُ أَث
9
siapa? Beliau menjawab kemudian ibumu, ia
berkata kemudian siapa? Beliau menjawab
kemudian Bapakmu dan saudara-saudara
dekatmu.(HR. Muslim) b. Kandungan Hadits
Ø Metode Diskusi
a. Hadits
َْٚ َعٍه َُ ا ْٔصُشْ أَخَ بنَ ظَب ٌِ ًّبأَٚ ِٗ ْ١ٍَ هللا َعٝصٍه َ هللا
ِ ْ ُيُٛبي َسع َ َ هللا َع ْٕٗ لٟض
َ َبي ل ِ ظ َس ٍ ََٔع َْٓ أ
ٞ ِٗ (أخشعٗ اٌجخبس٠ْ َ َذ٠ ق َ َْٛبي رَأْ ُخ ُزف
َ َهللا َ٘ َزا َٔ ْٕصُشُ ُٖ ظَب ٌِ ًّب ل
ِ ْ َيُٛبسع ْ َِ
َ َ٠ اٌُْٛ ًِب لَبٍُٛظ
b. Kandungan Hadits
10
kedzaliman. Diskusi terdapat pada permasalahan bagaimana cara
menghentikan orang dzalim tersebut dan mengembalikan dia dari
kedzalimannya.
a. Hadits
بس ع َْٓ َع ْج ِذ ه
ِهللا ٍ َة ث ِْٓ ِدصِ بس ِ ِعَٕب ٍْ ع َْٓ ُِ َحِٟ ًٍْ ع َْٓ أَث١ض
َ ُ ُِ َح هّ ُذ ثُْٓ آ َد ََ ع َْٓ اث ِْٓ فِٟٔأَ ْخجَ َش
ِ ُبس ِح ْاٌمُج
سٛ َ َ٠زُ ُى ُْ ع َْٓ ِص١ْ ََٙٔ َُ َعٍهَٚ ِٗ ١ْ ٍَهللاُ َع
هٝصٍه ِ ُي هُٛبي َسع
َ هللا َ َ ِٗ ل١ِ َذحَ ع َْٓ أَث٠ْ ث ِْٓ ث َُش
َ َبي ل
َْٓ زُ ُى ُْ ع١ْ َََٙٔٚ ُْ ا َِب ثَذَا ٌَ ُىٛ ٍهبَ فَب ِْ ِغ ُى٠َق صَ ََلصَ ِخ أ
َ َْٛ فِّٟ بح
ِ ضَ ََ ْاألُٛ
ِ زُ ُى ُْ ع َْٓ ٌُح١ْ َََٙٔٚ َ٘بٚ ُسٚفَ ُض
ا ُِ ْغ ِىشً اُٛ ََل رَ ْش َشثَٚ َبٍَِّٙ ِخ ُو١ِ ْاألَ ْعمِٟا فُٛ ِعمَب ٍء فَب ْش َشثِٟ ِز إِ هَل ف١إٌه ِج
b. Kandungan Hadits
11
B. Perspektif Hadits Tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam Dalam
Konteks Dunia Pendidikan
Para pendidik adalah ayah, ibu, guru, ustadz, ulama serta siapa saja
yang memfungsikan dirinya untuk mendidik. Sedangkan perbuatan
mendidik artinya adalah seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan serta
sikap yang memberikan teladan, pemahaman yang dilakukan pendidik
sewaktu menghadapi atau mengasuh anak didik ke arah yang
dijadikan tujuan dalam pendidikan Islam.
Santun, lembut, arif dan sabar adalah sifat yang harus ada didalam diri
seorang pendidik. Dari keempat sifat tersebut, apabila ada yang hilang
12
salah satu maka tidak akan seimbang. Contohnya kalau tidak ada sifat
sabar dari seorang pendidik maka tidak akan disukai oleh peserta didik dan
akan hancur proses pendidikan tersebut. Apalagi kalau guru PAUD atau
SD harus mempunyai jiwa kesabaran yang baik dan Istiqamah.
2. Anak Didik
13
orang yang ada dalam rumah anak tersebut terutama orang tua (Ibu
Bapaknya).
14
yang diberikan kepada peserta didik agar dapat menjadi pribadi yang
beriman, bertaqwa dan memiliki keterampilan dalam hidup harus dijiwai
oleh ajaran islam dan nilai islam yang bersumber dari Al Qur‟an dan As
Sunnah sehingga menjadi pribadi yang sempurna.
15
manusia apalagi kepada Jin, sementara ia tidak mengadu kepada Zat Yang
Menciptakannya. Manusia tak layak meminta bantuan kepada makhluk
Allah, apalagi kepada musuh Allah seperti syaitan, padahal kepada Allah
ia tidak meminta bantuan. Inilah pelajaran penting dalam Aqidah.
a. Metode Tamsil/Perumpamaan.
16
jasmani serta menaruh jaringan-jaringan yang berlawanan yang terdapat
didalam jiwanya itu, pendidikan melalui teladan dan pendidikan melalui
nasehat. Oleh karena itu, cerita merupakan kumpulan bimbingan yang
sangat baik.
d. Metode Diskusi.
17
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
[5]Ibid., 66.
19