Disusun oleh:
HUSNI MUBAROK (202044012692)
LUTFI HAKIM
M.THORIQUL AZIZ
AHMAD RIYANTO
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT , karena berkat Rahmat dan hidayah-Nya
makalah ini dapat terselesaikan. Dalam makalah ini, kami membahas tentang “Lingkungan sebagai
media pmbelajaran’’ dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah “MEDIA DAN TEKHNOLOGI PEMBELAJARAN ”.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, dan
koreksi serta saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada
Dosen MUKHSIN S.Pd.i, M.pd. selaku dosen mata kuliah “MEDIA DAN TEKHNOLOGI
PEMBELAJARAN” yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan dalam
makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Lingkungan Sebagai Media Pembalajaran.......................................................2
B. Jenis-jeni dan Teknik Lingkungan Sebagai Media Pendidikan.....................4
C. Kelebiha dan Kekuranagan Lingkungan Sebagai Media Pendidikan...........7
PENDAHULUAN
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting, sebagai
individu maupun masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung
pada bagaimana akhlaknya. Apabila baik akhlaknya, maka sejahteralah lahir batinnya, apabila
rusak akhlaknya, maka rusaklah lahir batinnya.
Konsep akhlaqul karimah adalah konsep hidup yang lengkap dan tidak hanya mengatur
hubungan antara manusia, alam sekitarnya tetapi juga terhadap penciptaannya. Allah
menciptakan ilmu pengetahuan bersumber dari Al-Quran. Namun, tidak semua orang
mengetahui atau percaya akan hal itu. Ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan manusia dalam
menggali ilmu-ilmu yang ada dalam Al-Quran itu sendiri. Oleh karna itu, permasalahan ini
diangkat, yakni keterkaitan akhlak islam dengan ilmu yang berdasarkan Al-Quran dan Hadits.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mempermudah pembahasan, dalam makalah ini dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa pengertian akhlak?
2. Apa landasan hukum tentang akhlak?
3. Apa saja ruang lingkup ajaran akhlak?
4. Apa saja kegunaan mempelajari akhlak?
5. Berapa dan berapa pembagian akhlak?
6. Apa aspek-aspek yang mempengaruhi akhlak?
C. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian akhlak
2. Untuk mengetahui landasan hukum tentang akhlak
3. Untuk mengetahui ruang lingkup ajaran akhlak
4. Untuk mengetahui kegunaan mempelajari akhlak
5. Untuk mengetahui Pembagian akhlak
6. Untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi akhlak
BAB II
AKHLAK
A. PENGERTIAN AKHLAK
Secara bahasa, pengertian akhlak diambil dalam bahasa arab yang berarti perangai, tabiat,
adat (diambil dari kata dasar khuluqun). Kejadian, buatan, ciptaan (diambil dari kata khalqun).
Secara etimologis menurut Ibn Maskawaih dalam bukunya Tahdzib Al-Akhlaq, beliau
mendefenisikan akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa terlebih dahulu melalui pemikiran dan pertimbangan.
Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin menyatakan bahwa akhlak adalah gambaran
tingkah laku dalam jiwa yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatannya dengan mudah tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Dari dua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu perbuatan atau sikap dapat
dikategorikan akhlak apabila memenuhi kriteria berikut ini:
1. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang
sehingga telah terjadi kepribadiannya.
2. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.
3. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya tanpa paksaan atau tekanan dari luar.
4. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-
main, atau karena sandiwara.
B. LANDASAN HUKUM TENTANG AKHLAK
1. Al-Quran
2. Hadits
Gَ الG َوGًاG شGحGِ G اGَ فGمGلG سG وGهG يGلG عG هللاGىGلG صGيGبG نGلG اGنGكG يGمG لG: GلGاG قGاG مGهGنG عG هللاGيG ضG رGوGرGمG عGنG بG هللاGدGبG عGنGع
1(GيGرGاGخGبGلG اGهGاGوGر1) GًاG قGَ الGخGْ Gً أG ْمG ُكGُ نG َسGحGْ Gَ أG ْمG ُكG ُرG اGَ يGخGِ GنGْ G ِمG َّنGِ إG: G ُلGوGْ Gُ قGَ يGنGَ G اG َكGوGَ GًاG شGِّG حGَ فGَ تGُم
Artinya: Dari Abdullah bin Amru berkata: Nabi tidak pernah berbuat keji sendiri
tidak pula berbuat keji kepada orang lain. Beliau bersabda: “Sesungguhnya
termasuk sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Bukhari)
سئل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم عن أكثر ما يدخل الناس الجنة؟ فقال: هللا عنه قالGعن أبي هريرة رضي
انGG وابن حبG رواه الترمذي.الفم والفرج : وسئل عن أكثر ما يدخل الناس النار؟ فقال،تقوى هللا وحسن الخلق :
. حديث حسن صحيح غريب: وقال الترمذي،في صحيحه والبيهقي في الزهد وغيره
Artinya: “Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah saw ditanya tentang hal yang paling banyak
memasukan manusia ke dalam surga? Rasulullah saw menjawab: Taqwa kepada Allah, akhlak
yang baik. Kemudian Rasulullah SAW ditanya kembali tentang hal yang paling banyak
memasukan manusia kedalam neraka? Rasulullah saw menjawab: mulut dan farji’
(kemaluan). (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hiban dalam sahihnya dan Baihaqi dalam Bab zuhud dan
selainnya, dan Tirmidzi berkata: hadis ini hasan sahih gharib)
َوال، ا11لم فَا ِحش11ه وس11لى هللا علي11و ُل هَّللا ص11لَ ْم يَ ُكنْ َرس: ال11 ق: ا11ي هللا عنهم11وعن عبد هللا بن عمرو بن العاص رض
( والترمذي، ومسلم، )رواه البخاري .سنُ ُك ْم أَ ْخالقا َ إِنَّ ِمنْ ِخيَا ِركم أَ ْح : وكان يقول، ُمتَفَ ِّحشا
Artinya: “Dari Abdullah bin ‘Amr bin Ash r.a berkata: Tidaklah Rasulullah itu orang yang keji
dan tidak pula orang yang berkata keji. Dan beliau bersabda: Sesungguhnya yang paling baik di
antara kalian adalah orang yang paling di antara kalian akhlaknya.” (HR. Bukhari, Muslim,
Tirmizdi)
C. RUANG LINGKUP AJARAN AKHLAK
Ruang lingkup ajaran akhlak adalah sama dengan ruang lingkup ajaran islam itu sendiri,
khususnya berkaitan dengan pola hubungan.
1. Kemajuan rohani
Seseorang dapat membedakan mana perbuatan baik dan buruk. Sesorang akan selalu
berusaha memlihara diri agar senantiasa berada si garis akhlak yang mulia, dan menjauhi
segala bentuk tindakan yang tercela yang dimurkai oleh Allah.
2. Penuntun kebaikan
Bukan hanya sekedar memberitahu mana yg baik dan buruk, melainkan juga
mempengaruhi dan mendorong manusia supaya membentuk hidup yang lurus dengan
melakukan kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi sesama manusia.
3. Kebutuhan primer dalam keluarga
Akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan kelaurga sejahtera. Keluarga yang
tidak dibina dengan tonggak akhlak yang baik, tidak akan bahagia, sekalipun
bergelimang kekayaan. Keharmonisan keluarga terlahir dari akhlak yang luhur.
a. Bersifat sabar
Kesabaran dapat di bagi menjadi empat kategori yaitu: Pertama, sabar
menanggung beratnya melaksanakan kewajiban. Kedua, sabar menanggung
musibah atau cobaan. Ketiga, sabar menahan penganiayaan dari orang. Keempat,
sabar menanggung kemiskinan.
b. Bersifat benar (istiqamah)
c. Memelihara amanah
d. Bersifat kasih sayang
e. Bersifat hemat (harta benda, tenaga, waktu)
f. Bersifat kuat (Al-Quwwah): kuat fisik, jiwa, dan akal
g. Bersifat malu
h. Memelihara kesucian diri (Al-‘Ifafah)
i. Bersifat berani
j. Bersifat adil
k. Menepati janji
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Yatimin. “Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran”. Jakarta: Amzah. 2007
Alim, Muhammad. “Pendidikan Agama Islam”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006
Al-Qosim, Abdul Malik Muhammad. “Ibadah-Ibadah yang Paling Mudah”. Yogyakarta: Mitra
Pustaka. 1999
Nata, Abuddin. “Akhlak Tasawuf”. Jakarta: Rajawali Pers. 2010
Yunus, Mahmud. “Pendidikan Islam”. Jakarta: PT. Hidakarya Agung. 1992