Anda di halaman 1dari 11

TUJUAN PENDIDIKAN

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah


Tafsir dan Hadis Tarbawi
Dosen pengampu:
Dr. Alwizar. S. Ag. M. Ag

Disusun Oleh:

ANGGI DWI NOPERLIS : 11810322594

FITRI SALMA : 11810323225

MIRNAWATI : 11810323232

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

KONSENTRASI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2020

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tafsir al-qur’an dan
hadist tentang tujuan pendidikan. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Pekanbaru, 22 Maret 2020.

penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Hadis tentang tujuan pendidikan............................................................................... 2


B. Mufrodat.....................................................................................................................3
C. Asbabul wurud..........................................................................................................6
D. Penafsirah hadist ........................................................................................................6
E. Pelajaran yang dapat diambil.....................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran.........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah sistem yang mengandung aspek visi, misi, tujuan,
kurikulum, bahan ajar, guru, murid, manajemen, sarana prasarana, biaya, lingkungan dan
lain sebagainya.
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai up aya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar
potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar
pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan
pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai
tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam
studi mengenai masalah-masalah pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja hadis-hadis yang berkaitan dengan tujuan pendidikan ?
2. Apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mengetahui hadis apa saja yang berkaitan dengan tujuan pendidikan
2. Agar mengetahui apa saja tujuan dari pendidikan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hadis Tentang Tujuan Pendidikan


1. Hadis tentang cita-cita pelajar

‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم الَ َح َس َد إِالَ فِي ْاثنَتَ ْي ِن‬َ ‫ قَا َل النَّبِ ٌّي‬: ‫ع َْن َع ْب ِدهللاِ ْبنَ َم ْسعُو ٍد قَال‬
‫ضي‬ِ ‫ق َو َر ُج ٌل اتَاهُ هللا ْال ِح ْك َمةَ فَهُ َو يَ ْق‬ ِّ ‫َر ُج ٌل اَتَاهُ هللاُ َماالً فَ ُسلِّطَ َعلَى هَلَ َكتِ ِه فِى ال َح‬
)‫بِهَا َويُ َعلِّ ُمهَا ( متفق عليه‬
Artinya
Dari Abdullah bin Mas’ud berkata : Rasulullah SAW bersabda : ‘’tidak iri ( hasut )
yan g diperbolehkan, kecuali pada seseorang yang diberi kekayaan oleh Allah, lalu
dia kuasakan atas kebelanjaannya pada jalan kebenaran dan yang diberi hikmah
( ilmu yang bermanfaat ) oleh Allah SWT, ia amalkan dan ia ajarkan kepada orang
lain’’
( HR.Muttafaqun Alaih).

2. Hadis tentang tujuan pendidikan

‫ح أَبِي َع ْناأْل َ ْع َمشُ َح َّدثَنَا أُ َسا َمةَ أَبُو َح َّدثَنَا َغ ْياَل نَ ب ُْن َمحْ ُمو ُد َح َّد‬ َ ‫أَبِي ع َْن‬
ٍ ِ‫صال‬
َ‫ قَا َل هُ َر ْي َرة‬: ‫صلَّى هَّللا ِ َرسُو ُل قَا َل‬َ ُ ‫ َو َسلَّ َم َعلَ ْي ِه هَّللا‬: …‫طَ ِريقًا َسلَكَ َو َم ْن‬
ُ‫ْال َجنَّة إِلَى طَ ِريقًا لَهُ هَّللا ُ َسه ََّل ِع ْل ًما فِي ِه يَ ْلتَ ِمس‬
Artinya :
Telah disampaikan kepada kami oleh Mahmud bin Ghaylan, Telah disampaikan
kepada kami oleh Abu Usamah, Telah disampaikan kepada kami oleh al-A’mash dari
Abu Salih, dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: ….Barangsiapa
yang meniti jalan untuk mendapatkan ilmu, Allah akan memudahan baginya jalan
menuju surga… ( HR. Turmuzi ).

5
B. Mufrodat
Mufrodat hadis pertama :

1. ‫س َد َل‬َ ‫ َح‬  : Tidak iri

ُ َ‫َهلَ َكتِهَ ف‬
2. َ‫سلِّط‬ : Dikuasakan, dimungkinkan dibelanjakan

ِّ ‫لح‬
3. ‫ق فِي‬ َ : Pada berbagai kebaikan
4. َ‫ال ِح ْك َمت‬ :  Ilmu yang bermanfaat

ِ ‫بِهَا يَ ْق‬  : Mengamalkan, berhukum dan berfatwa sesuai dengan tuntutannya.


5. ‫ضي‬
Mufrodat hadis kedua :

1. ‫ك‬ َ ُ‫ يَ ْلتَ ِمس‬: Ambil jalan untuk mencari


َ َ‫ط ِريقًا َسل‬

2. ‫َسه ََّل ِع ْل ًما‬ : Mendapatkan ilmu

3. ‫ْال َجنَّة‬ : Surga

C. Asbabul Wurud

a. Asbabul wurud hadis

Ketika para sahabat radhiyallahu anhum ajma’in, mereka bersungguh-sungguh

dalam menuntut ilmu syar’i. bahhkan para sahabat wanita juga bersemangat

menuntut ilmu. Mereka berkumpul di suatu tempat, lalu Nabi SAW mendatangi

mereka untuk menjelaskan tentang Al-Qur’an, menjelaskan pula tentang sunnah-

sunnah nabi SAW. Allah SWT juga memerintahkan kepada wanita untuk belajar

Al-Qur’an dan as-sunnah di ruma mereka.

D. Penafsiran Hadits pertama

6
Hadis ini menejlaskan tentang dua hasut ( iri hati ) yang diperbolehhkan dalam islam.

Pertama hasut harta benda seseorang yang didermakan di jalan Allah. Kedua hasut terhadap
1

ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang dan kemudian diamalkan. Seperti mana yang

telah dijelaskan pada hadis ada dua macam bentuk iri atau cita-cita yang diinginkan, yaitu :

1. Ingin menjadi seseorang yang sukses dalam harta

Pada hadis diatas disabdakan Nabi SAW :

‫ َر ُج ٌل‬ ‫ق فِى هَلَ َكتِ ِه َعلَى فَس ُْلطَ الَ َما اللههُ أتَا‬
ٌ ‫ال َح‬
‘’sesungguhnya seseorang yang diberi kekayaan harta ole Allah, lalu dikuasakan
atas dibelanjakannya pada jalan kebenaran.’’
Harta itu didermakan dijalan kebaikan sepanjang waktu, seluruh hartanya baik yang
kecil maupun yang besar dijalan Allah. Bukan untuk maksiat dan bukan untuk disia-
siakan yang tidak ada manfaat dunia akhirat. Seseorang boleh berkeinginan menjadi
orang yang sukses dalam usaha, suskes dalam materi, krmudia ia bisa
membelanjakannya ke jalan kebaikan dan kebenaran. Dalam islam harta itu selain
dibelanjakan untuk kepentingan pribadi juga untuk kepepentingan keluarga harus
seimbang dan adil. Selain itu harta juga harus dibelanjakan di jalan Allah.

2. Ingin menjadi orang yang suskes dalam ilmu


Rasulullah Saw menjelaskan yang diperbolehkan kedua hadis tersebut adalah sebagai
berikut :

‫الح ْك َمةَ هللا اَتَاهُ َر ُج ٌل‬ ِ ‫َويُ َعلِّ ُمهَا بِهَا يَ ْق‬
ِ ‫ضي فَهُ َو‬
"Dan seseorang  yang  diberi  hikmah  (ilmu  yang  bermanfaat)  oleh Allah SWT, ia a
malkan dan  ia  ajarkan  kepada  orang lain."
Cita-cita kesuksesan ilmu dalam
hadis di atas jatuh pada urutan kedua sesuai dengan cita-cita dan keinginan manusia
pada umumnya. Mayoritas mereka lebih berpihak pada sukses dalam materi atau
jabatan daripada ilmu, padahal kesuksesan yang lain termasuk materi juga cita-cita

1 http.cara-global.blogspot.co.id/2011/02/Abdullah-binmasud.hhtml.

7
menjadi ilmuwan dan ulama sebagai kunci suatu kesuksesan atau keberhasilan baik
duniawi maupun ukhrawi.
Iri yang diperbolehkan kedua adalah bercita-cita ingin seperti orang yang berilmu
banyak yang bermanfaat, diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Makna al-
qur’an sebagaimana riwayat ibnu umar :

‫انَا َءالنَّهَار َو اللَّي ِْل اَنَاء بِ ِه فَه َُويَقُو ُم القُرْ اَ َن هللا اَتَاهُ َر ُج ٌل‬
‘’seseorang diberi al-qur’an ole Allah SWT, ia beribadah dengannya sepanjang
malam dan siang.’’
Orang itu disibukkan membaca al-qur’an siang malam baik dibaca didalam maaupun
diluar shalat. Cita-citanya ingin menjadi pembaca al-qur’an atau ahli al-qur’an yang
dibaca terus menerus. Dua perawi di atas dapat dikompromikan cita-cita yang
diinginkan adalah ahli membaca al-qur’an sekaligus ahli ilmu yang paham kandungan
al-qur’an mengamalkan ilmunya dan mengamalkan kepada orang lain. Ini adalah cita-
cita yang paling tinggi dan yang paling baik diantara sekalian cita-cita karena dapat
menggabungkan dua cita-cita unggulan yakni ilmu dan al-qur’an. Keduanya saling
sinergi al-qur’an ahli ilmu dan ilmu memperkuat kebenaran al-qur’an. Disamping itu
keduanya menjadi kunci keberhasilan kesuksesan lain baik kesuksesan duniawi dan
ukhrawi.

E. Penafsiran Hadis Kedua


Menurut penelitian jalal al-din al-suyuti, kualitas hadis ini hasan, seperti
tercantum dalam kitbahnya: al-jami’ al shagir min hadis al-basyir al-nazhir. Hadis ini
tercatat dalam shahih muslim hadis no. 2699, juga terdapat dalam sunan abu dawud hadis
no. 3643, al-tirmidzi hadis no. 2636, dan hadis ibnu majah hadis no. 225, yang bersumber
dari abu huarirah. Jadi hadis ini menyatakan bahwa kesungguhan dalam mencari ilmu itu
bisa beranugrah surga, dan itu merupakan hikmah bagi para pengabdi ilmu. Kemudian ia
ubungkan firman Allah: ‘’Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendakinya.
Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal’’(QS.Al-
Baqarah:269).
Hadis tersebut memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat.
Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah SWT dan dengan

8
ilmu pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut
ilmu adalah orang yang sedang menuju surga Allah.
Mencari ilmu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal batas usia,
baik anak-anak maupun orang tua. Kewajiban menuntut ilmu dapat dilaksanakan
disekolah, pesantren, majelis ta’lim, pengajian anak-anak, belajar sendiri, penelitian atau
diskusi yang diselenggarakan oleh para remaja masjid.
Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan
didunia terasa lebihh indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih
halus. Dalamn menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab
beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar adalah sia-sia belaka.

F. Pelajaran Yang Dapat Diambil


a. Hadis pertama
1. Iri hati disini dimaksudkan ghitbah, yang memiliki cita-cita kebaikan seperti yang
dimiliki orang lain adalah suatu anjuran dalam agama dan bagian dari berlomba-
lomba dalam kebaikan. ( fastabiqul khoirot ).
2. Anjuran memiliki cita-cita tinggi bagi para pelajar agar dapat memotivasi
meraihnyua dengan belajar yang sungguh-sungguh.
3. Dengki yang tercela mengharapkan hancurnya nikmat orang lain adalah sebuah
penyakit sosial yang berbahaya dan mengancam tegaknya persatuan umat.
4. Anjuran bersifat murah hati tidak bakhil terhadap harta yang telah diberikan.
5. Anjuran mempelajari ilmu yang bermanfaat diamalkan dan dianjurkan.
b. Hadis Kedua
1. Sebagai manusia yang berakal bersungguh-sungguhnya dalam menuntut ilmu.
2. Seseorang yang memiliki ilmu merupakan bekal untuk masuk surga.
3. Jadilah manusia yang berjalan di jalan yang lurus dan benar.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasut dengan arti ghitbah, yakni keinginan atau cita-cita sukses seperti orang lain
yang telah sukses di perbolehkan pada dua hal yaitu: kesuksesan materi yang di
dermakan ke jalan kebaikan dan kesuksesan ilmu yang diamalkan dan di ajarkan.
Seorang mukmin kuat lebih baik dari mukmin lemah. Maksud mukmin kuat adalah
mukmin kuat lahir batin, kuat jasmani dan rohani. Mukmin lemah pun lebih baik dari
pada tidak beriman,tanda mukmin kuat ada usaha lair batin yang seimbang dan sungguh-
sungguh untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang diinginkan.
Orang yang menempuh jalan mencari ilmu dimudahkan ke jalan syurga yakni
amal sholeh. Banyak keutamaan ilmu diantaranya malaikat meletakkan sayapnya tidak
terbang karena hormat kepadanya, dimohonkan pengampunan oleh seluruhh makhluk
dibumi, sehingga ikan dilaut lebih unggul dibandingkan ahli ibadah bagaikan
perbandingan bulan teradap bintang-bintang di langit, menjadi pewaris nabi, warisan
yang sempurna.

B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, maka dari itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca dan pemakalah berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan
terutama untuk pemakalah sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Juwariyah, 2010 Hadis Tarbawi, Yogyakarta:Teras.

Marimba, Ahmad. 1974. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:PT.Al-Ma’rif.

Khan, Abdul Majid. 2012. Hadis Tarbawi:Hadis-Hadis Pendidikan. Jakarta:Kencana.

Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:Kalam Mulia.

11

Anda mungkin juga menyukai