Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HADITS TARBAWI

“Konsep Pendidik”

KELOMPOK 11

1. FRADHANI RIHHADATUL AISY RAMBE (1205.20.4822)


2. RUNI
3. SITI AISYAH (1205.20.4858)
4. YUNI HARDIANTI (1205.20.4942)

PRODI : PAI SEMESTER III

DOSEN PEMBIMBING : H. SYAHRUDIN SRG M.Ag

T.A 2021/2022

STAI AL AZHAR PEKANBARU


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat, dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sederhana. semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi. Dan Makalah ini kami akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat Kurang. Oleh karena itu kami
harapkankepada para pembaca untuk memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan Makalah kami

Pekanbaru, 2021
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................................1

BAB II...........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...........................................................................................................................2

A. Definisi Murabbi, Muallim, Muaddib, Mudarris, Mursyid...............................................2


B. Contoh Hadits Dan Ibrahnya.............................................................................................3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam sangat memuliakan guru atau pendidik. Seorang pendidik harus memiliki sifat kepribadian
yang positif. Bagaimanapun alasannya seorang pendidik harus memiliki sifat kelebihan dari anak
didiknya. Karena dia bertugas mendidik dan mengajar anak-anak didik, serta mengantarkannya
menuju keberhasilan tujuan yang dicita-citakan yakni memiliki kepribadian yang taqwa kepada
Allah Subhanahu wata’ala. Sulit rasanya seorang pendidik mampu membawa anak didiknya
menuju keberhasilan tujuan pendidikan tersebut, jika seorang guru atau seorang pendidik tidak
terlebih dahulu memiliki sifat-sifat kepribadian tersebut. Seorang guru di samping keberadaanya
sebagai figur contoh dihadapan anak didik, dia juga harus mampu mewarnai dan mengubah
kondisi anak didik dari kondisi yang negatif menjadi yang positif. Ada beragam jenis pendidik,
semuanya bermanfaat sesuai dengan kebutuhan murid- muridnya masing masing

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dibuat rumusan masalah antara lain :
1. Apa definisi dari murabbi, muallim, muaddib, mudarris, dan mursyid?
2. Apa contoh hadits yang membahas tentang konsep pendidik?

C. Tujuan
1. Untuk mengatahui beragam jenis pendidik
2. Untuk mengetahui hadits tentang konsep pendidik beserta ibrahnya

1
BAB II

PEMBAHASAN

a. Definisi Murabbi, Muallim, Muaddib, Mudarris, Mursyid

1. MURABBI : Konsep Murabbi merujuk kepada pendidik yang bukan saja mengajarkan
sesuatu ilmu tetapi dalam masa yang sama mencoba mendidik rohani, jasmani, fisik dan
mental anak didiknya untuk menghayati dan mengamalkan ilmu yang telah
dipelajari. Konsepnya lebih luas dari mualllim. Guru murabbi lebih memfokuskan
penghayatan sesuatu ilmu, sekaligus membentuk keperibadian, sikap dan tabiat anak
didiknya. Tugas murabbi lebih berlegar di hati. Spiritual Quotient (SQ) dapat dibentuk di
dalam diri murid-murid karena pengajaran berbentuk pendidikan jiwa diperkukuhkan
dengan memberi kesedaran, keyakinan dan juga melalui amalan.

2. MUALLIM :  yaitu pengajar yang mencurahkan ilmu pengetahuan untuk anak didiknya.
Seorang mu'allim lebih memfokuskan kepada ilmu akal. Sebagai guru yang bersifat
mu'allim, isi kandungan pendidikan perlu disampaikan berserta ilmu yang berkaitan
dengan nilai-nilai murni dalam proses melahirkan insan bermoral.

3. MUADDIB : (Ta'dib) berasal dari perkataan adab yaitu budi pekerti. Mu'addib juga
membawa maksud yang hampir kepada istilah mentor. Mu'addib adalah pemupuk adab,
akhlak, nilai atau proses pembentukan disiplin. Peranan mu'addib adalah menyiapkan
mu'addab yang dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan berat yang diletakkan di atas
bahu mereka. Mu'addib mempunyai budi pekerti yang tinggi, membina kecerdasan akal
dan jasmani selaras dengan falsafah yang menitik beratkan potensi insan bermoral dan
berakhlak mulia secara seimbang.

4. MUDARRIS : Mudarris Secara etimologi mudarris berasal dari bahsa arab, yaitu shigat
al-ism al-fa’il dari al-fi’il al-madhi darrasa. Darrasa artinya mengajar sementara
mudarris artinya guru, pengajar. Kata yang mirip dengan mudarris adalah al-midras
adalah suatu rumah untuk mempelajari al-Qur’an, sama hal nya dengan al-midras orang
Yahudi, adalah suatu tempat untuk mempelajari kitab mereka. Dalam bentuk al-fi’il al-
madhi tsulasi mujarrad, mudarris berasal dari kata darasa, mudhari’nya yadrusu
mashdarnya darsan/dirasatan, artinya telah mempelajari, sedang/akan mempelajari dan
pelajaran. Mashdar dari darasa adalah durusan, yang artinya hilang, hapus, buruk.
Secara terminologi mudarris adalah orang yang memiliki kepekaan intelektual dan
informasi, serta memperbaharui pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan, dan
berusaha mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta melatih

2
ketrampilan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Berdasarkan pengertian
tersebut, terlihat bahwa mudarris adalah orang yang mengajarkan suatu ilmu kepada
orang lain dengan metode-metode tertentu dalam membangkitkan usaha peserta didik
agar sadar dalam upaya meningkatkan potensinya. Dalam bahasa yang lebih ringkas
mudarris adalah orang yang dipercayakan sebagai guru dalam upaya membelajarkan
peserta didik.

5. MURSYID : bermaksud seseorang yang pakar dalam memberi petunjuk terutama dalam
bidang kerohanian. Mursyid secara istilahnya merupakan mereka yang bertanggungjawab
memimpin dan membimbing perjalanan rohani murid untuk sampai kepada Allah SWT
dalam proses tarbiah yang teratur. Mursyid bertanggungjawab untuk mengajar dari sudut
dhohir (syariat) dan makna (batin). Tugas membentuk kepimpinan insan merupakan
tugas yang berat dan perlu dilaksanakan oleh guru. Perkataan mursyid berasal dari bahasa
arab, dari kata irsyada,yaitu memberi petunjuk. Dalam arti kata lain, mursyid berarti
seseorang yang pakar dalam memberi petunjuk terutama dalam bidang kerohanian.

b. Contoh Hadits Dan Ibrahnya

‫« ِكالَهُ َما َعلَى خَ ي ٍْر‬: ‫ُول هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم َم َّر بِ َمجْ لِ َسي ِْن فِى َم ْس ِج ِد ِه فَقَا َل‬ َ ‫ َأ َّن َرس‬: ‫ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َع ْم ٍرو‬
‫ َوَأ َّما هَُؤ الَ ِء‬، ‫ َأ َّما هَُؤ الَ ِء فَيَ ْد ُعونَ هَّللا َ َويُ َر ِّغبُونَ ِإلَ ْي ِه فَِإ ْن َشا َء َأ ْعطَاهُ ْم َوِإ ْن َشا َء َمنَ َعهُ ْم‬، ‫صا ِحبِ ِه‬ َ ‫ض ُل ِم ْن‬ َ ‫َوَأ َح ُدهُ َما َأ ْف‬
‫رواه الدارمى‬.‫س فِي ِه ْم‬ َ َ‫ ثُ َّم َجل‬: ‫ال‬
َ َ‫ت ُم َعلِّما ً » ق‬ُ ‫ َوِإنَّ َما بُ ِع ْث‬، ‫ض ُل‬ َ ‫فَيَتَ َعلَّ ُمونَ ْالفِ ْقهَ َو ْال ِع ْل َم َويُ َعلِّ ُمونَ ْال َجا ِه َل فَهُ ْم َأ ْف‬
Artinya:
“Bahwasanya Abdullah bin Amru bin al-‘Ash r.a. berkata, “Pada suatu hari Rasulullah
keluar dari salah satu kamar beliau untuk menuju masjid. Dalam masjid tersebut, beliau
mendapati dua kelompok sahabat. Kelompok pertama adalah golongan orang yang
sedang membaca Alquran dan berdoa kepada Allah s.w.t.. Sedangkan kelompok kedua
adalah golongan orang yang sedang sibuk mempelajari dan mengajarkan ilmu
pengetatahuan. Nabi s.a.w. kemudian bersabda: ‘Masing-masing kelompok sama-sama
berada dalam kebaikan. Terhadap yang sedang membaca Alquran dan berdoa
kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan doa mereka jika ia menghendaki, begitupun
sebaliknya, doa mereka tidak akan diterima oleh Allah jika ia tidak berkenan
mengabulkan doa tersebut. Adapun terhadap golongan yang belajar-mengajar, mereka
sedang mempelajari ilmu dan mengajar orang yang belum tahu. Mereka lebih utama.
Maka (ketahuilah) sesungguhnya aku ini diutus untuk menjadi seorang pengajar (guru).
Kemudian Rasul saw. ikut bergabung bersama mereka.”.

Ibrah hadits :
Hadis ini menginformasikan bahwa Nabi SAWmenemukan dua kelompok sahabat dalam mas
jid, yaitu yang membaca Alquran dan berdoa dan kelompok yang membahas ilmu pengetahuan. 

3
Beliau menghargai kedua kelompok tersebut. Akan tetapi, beliau lebih menyukai kelompok yang 
membahas ilmu dan bergabung dengan mereka sambil mempertegas peranannya "sebagai guru".
Muhammad SAW, selain sebagai Rasulullah, beliau juga menyatakan bahwa dirinya adalah  
sebagai guru bagi umatnya. Pernyataan itu mengisyaratkan bahwa umat harus menerima pelajara
n-pelajaran yang diberikannya dalam berbagai hal kehidupannya
Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki tanggungjawab untuk mendidik. Sement
ara secara khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertang
gungjawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh 
potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-
nilai ajaran Islam.

Anda mungkin juga menyukai