HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh:
Lathifah Nor Thoybah
1701140482
Erdayanti Safitri
1701140491
Mahliana
1701140494
i
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-
Nya kepada kita semua, karena dapatlah penyusun menghimpun dan menyelesaikan
tugas mata kuliah Tafsir dan Hadist Tarbawi sesuai dengan jadwal. Shalawat serta
salam tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Saw, beserta keluarga dan sahabat
serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah beliau sampai hari kiamat.
Pembuatan makalah ini bertujuan antara lain untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Tafsir dan Hadist Tarbawi. Selain itu juga sebagai bahan untuk
menambah wawasan penyusun.
Harapan penyusun pada makalah sederhana ini dapat berguna bagi pembaca
sebagai bahan tambahan dalam proses belajar mengajar di dalam ruang kuliah dan
lainnya. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penyusun harapakan demi
perbaikan makalah sederhana ini dan dalam pembuatan makalah kedepannya lagi.
Akhir kata penyusun ucapkan Terimakasih.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Pengertian Metode Belajar ................................................................................ 3
B. Metode dalam Tafsir Al-Qur’an ........................................................................ 4
C. Metode dalam Hadist ........................................................................................ 9
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 17
A. Kesimpulan...................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 18
iii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah dasar utama agama Islam yang merupakan way of life yang
menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya di dunia dan di akhirat. Al-Qur’an
bukan sekedar kitab suci yang hanya mengurus tentang ibadah (hablun nim
Allah), lebih dari sekedar kitab suci yang mengurus hal integral tetapi mencakup
berbagai segi kehidupan dan mengatur bebagai aspek kehidupan serta mengatur
bebagai hal yang menjadi kebutuhan mahluk termasuk juga sebagai pedoman
metode-metode pendidikan.1
Hadist pula merupakan segala tingkah laku, persetujuan dan sabda Nabi,
banyak hadits yang mengajarkan suatu materi keislaman kepada umat manusia
dengan metode tertentu. Bahkan terkadang suatu materi disampaikan Nabi SAW
dengan metode berbeda dalam kondisi yang bebeda.
Hal ini menunjukan betapa metode penyampaian bahan pelajaran agar dapat
diterima anak didik dengan baik. Metode pembelajaran sebagai alat mencapai
suatu tujuan yang telah dirumuskan.2
Pada dasarnya, bila ditelaah secara cermat, dalam Al-Qur’an dan hadits
banyak dijumpai metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran peserta didik
mencapai tujuan islami yang ingin dicapai.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan disampaikan beberapa tafsir Al-
Qur’an dan hadis yang didalamnya terkandung metode-metode pendidikan
seperti metode ceramah, metode perantara dan metode kisah dan sebagainya.
1
Saiful Lutfi. 2017. Tafsir Tarbawi. Yogyakarta: Idea Prees. Hlm. 1
2
Abdul Majid Khon. 2012. Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group. Hlm.33
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Metode Pendidikan ?
2. Bagaimana Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an ?
3. Bagaimana Metode Pendidikan dalam Hadits ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Metode Pendidikan.
2. Untuk Mengetahui Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an.
3. Untuk Mengetahui Metode Pendidikan dalam Hadist.
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Belajar
Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode
berasal dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti "melalui"
dan hodos berarti "jalan" atau "cara". Dalam bahasa Arab metode dikenal dengan
istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan
untuk melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris metode
disebut method yang berarti cara dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi
yang beragam tentang metode, terlebih jika metode itu sudah dibandingkan
dengan kata pendidikan atau pengajaran diantaranya:
1. Winarmo Surakhmad mendefinisikan bahwa metode adalah cara yang di
dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
2. Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa metode adalah suatu pengetahuan tentang
cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.
3. Ramayulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada
saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar
merupakan alat untuk menciptakan proses pembelajaran.
4. Omar Mohammad mendefinisikan bahwa metode mengajar bermakna segala
kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-
kemestian mata pelajaran yang diajarkannya, ciri-ciri perkembangan
muridnya, dan suasana alam sekitarnya dan tujuan menolong murid-muridnya
untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan perubahan yang
dikehendaki pada tingkah laku mereka.3
3
Cindy Pratiwi. 2014. Metode Pendidikan dalam Persfektif Al-Qur’an. Jakarta: UIN Sarif
Hidayatullah. Hlm 7.
3
4
Artinya :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah5
4
Abuddin Nata ,1997, Filsafat Pendidikan Islam 1, Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Hlm.95
5
Q.S Al-Ahzab [33]:21
5
١١١ ون
ََّ ُىَّو َر ۡح َمة َِّلقَ ۡو ٖمَّي ُۡؤ ِمن
َ َّو ُهد ِ َّوت َۡف
َ صيلََّ ُك ِلَّش َۡي ٖء َ َيدَ ۡي ِه
Artinya:
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-
orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan
segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.6
6
Q.S Yusuf [12]:111
6
َّْص ۡوا
َ َّوت ََوا
َ ت َٰ ْع ِملُوا
ِ َّٱلص ِل َٰ َح َ ْ إَِّل َّٱلذِينَ َّ َءا َمنُوا٢ َّسنَ َّلَ ِفي َّ ُخ ۡسر
َ َّو ِ ۡ إِن١ َو ۡٱل َعصۡ َِّر
َ َٰ َّٱۡلن
Artinya:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.7
4. Metode Pembiasaan
Cara lain yang digunakan Alquran dalam memberikan materi
pendidikan adalah melalui kebiasaan yang dilakukan secara bertahap. Dalam
hal ini termasuk merubah kebiasaan-kebiasaan yang negatif. Ahmad Tafsir,
Inti pembiasaan adalah pengulangan. Jika guru setiap masuk kelas
7
Q.S Al-Ashr [103]:1-3
7
Artinya:
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu
tidak akan lupa8
5. Metode Hukum dan Ganjaran
Terhadap metode hukuman tersebut terdapat pro dan kontra, setuju
dan menolak. Kecendrungan-kecendrungan pendidikan modern sekarang
memandang tabu terhadap itu, padahal dalam kenyataan, manusia banyak
melakukan pelanggaran, dan ini tidak dapat dibiarkan. Islam memandang
bahwa hukuman bukan sebagai tindakan yang pertama kali yang harus
dilakukan oleh seorang pendidik, dan bukan pula cara yang didahulukan.
Nasihatlah yang paling didahulukan. Didalam Al-Quran hukuman biasa
dikenal dengan nama azab yang didalamnya diulang sebanyak 373 kali.
Jumlah yang besar ini menunjukkan perhatian yang amat besar terhadap
masalah hukum ini, dan meminta perhatian dari ummat manusia. Sedangkan
kata ganjaran disebutkan dalam kata ajrun yang diulang sebanyak 105 kali.
Menurut Abdullah relevansi hukuman dan ganjaran hendaknya
dilihat kearah tabiat atau sifat dasar manusia melalui pengaruhnya atas
keamanan individu dan pilihan-pilihan yang dilakukan. Maka hal ini akan
mengacu kepada pengujian terhadap kekuatan motivasi. Hukuman dan
ganjaran kiranya dipergunakan oleh guru untuk meneguhkan ataun
melemahkan respon-respon khusus tertentu. Penekanan-penekanan yang
8
Q.S Al-A'la [87]: 6
8
٣٨ يم ٌ ع ِز
َّٞ يزَّ َح َِّك َ ََُّّوٱَّلل ِ سبَاَّنَ َٰ َكَل
ِۗ ََّمن
َ َِّٱَّلل َ ارقَةَُّفَ ۡٱق
َ طعُ ٓواَّْأ َ ۡي ِديَ ُه َماَّ َجزَ آ َۢ َءَّ ِب َماَّ َك َ ار ُق
ِ َّوٱلس ِ َوٱلس
Artinya:
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan
sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana9
9
Q.S Al-Maidah [5]: 38
10
Ahmad Sukri Harahap. 2018. Metode Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat
Pendidikan Islam. Jurnal Hikmah. Vol 19 No 1. Hlm 15-17.
9
ceritakanlah apa yang kamu dengar dari Bani Isra'il, dan hal itu tidak ada
salahnya, dan barang siapa berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah
untuk menempati berkenaan tempatnya di neraka.(HR. Bukhari)
Hal ini berkenaan dengan firman Allah Swt.:
Artinya:
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya. Kami menceritakan kepadamu kisah yang
paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya
kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang
belum mengetahui.
C. Metode dalam Hadist
Cukup banyak Hadist yang mengandung konsep metode dan pendekatan
pembelajaran. Hadits-hadits yang mengandung metode pembelajaran seperti
metode drill dan eksperimen, asistensi, tanya jawab dan sosiodrama.
1. Metode Drill dan Eksperiment
a. Hadist
َ َلَّف
َّصلى ََّ لَّ ْال َمس ِْخ َّدَََّّفَدَ َخ
ٌَّ لَّ َر ُج َ علَ ْي َِّهَّ َو
ََّ سل ََّمَّدَ َخ َ َُّللا
َّ َّصلى
َ َِّللا
َّ َّل
ََّ س ْو َّْ َ نَّأَبِيَّ ُه َري َْر َّة ََّأ
ُ نَّ َر َّْ ع
َ
َ ُلَّفَ ََّرَّ َجعَي
َّص ِلي َ ُ كَّلَ َّْمَّت
َِّ ص ََّ لَّفَإِن َ َلَّا َ َّْرَّ ِج َّْعَّف
َِّ ص َ علَ ْي َِّهَّ َو
ََّ سل ََّمَّفَ َردََّّ َوقَا َ َُّللا
َّ ََّّصل
َ َِّ ي
َّ ِلَّالنب
ََّ ع َ َف
َ َّسل ََّم
َّل
َِّ ص َ ُ كَّلَ َّْمَّت ََّ لَّفَإِن َ َلَّا َ َّْرَّ ِج َّْعَّف
َِّ ص َ علَ ْي َِّهَّ َو
ََّ سل ََّمَّفَقَا َ َُّللا
َّ ََّّصلَ َِّ ي
َّ لَّالن ِب ََّ ع
َ َّسل ََّم َ َصلىَّثُمََّّ َجا ََّءَّف َ ََّك َما
َّ َ تَّاِلَىَّالص
ََّلَّةََِّّفَ َك ِب َّْر ََّ لَّ ِإذَاَّقُ ْم ََّ غي َْر َّهَُّفَ َع ِل ْمنِيَّفَقَا َُّ قَّ َماَّأُحْ س
َ َِّن َِّ كَّ ِب ْال َحََّ َ لَّ َوالذِيَّبَ َعث ََّ ثََلَثًاَّفَقَا
ََّ ار َك َّْعَّ َحتىََّّت َْط َمئِنََّّ َرا ِكعًاَّثُمََّّا َ ْرفَ َّْعَّ َحتىَّت َ ْع ِد
َّلَّقَائ ًما ْ ََّّنَّثُم
َِّ َ نَّالقُ ْرا ََّ ثُمََّّا ْق َرَّأَّْ َماَّتَيَس ََّرَّ َم َع
َّْ كَّ ِم
كَّ ُكل َها
ََّ ِصَلَت ََّ لَّذَ ِل
َ َّكَّفِي ً ارفَ َّْعَّ َحتىَّت َْط َمئِنَََّّّ َجا ِل
َّْ ساَّ َوا ْف َع ْ ََّّاجدًاَّثُم
ِ سَ ََّّثُمََّّا َ ْس ُج َّْدَّ َحتىَّت َْط َمئِن
10
b. Terjemahan
Dari Abu Hurairah R.a bahwa Rasullah SAW masuk mesjid,
kemudian ada seorang laki-laki masuk juga untuk melaksanakan sahalat.
Setelah shalat memberi salam kepada Nabi pun menjawab dan bersabda:
“Ulangi, maka shalat sesungguhnya engkau belum shalat” sampai tiga
kali. Laki-laki itu mengulangi shalat sebagaimana yang telah
dilaksanakan. Kemudian datang memberi salam kepada Nabi, beliau
bersabda lagi: “ulangi shalatlah, sesungguhnya engkau belum shalat”
sampai tiga kali. Laki- laki itu berkata: “Demi Dzat yang mengutus engkau
dengan mebawa kebenaran aku tidak dapat memperbaiki shalat selainnya,
maka ajarkanlah aku. Beliau bersabda: “jika kamu berdiri akan shalat
maka bertakbirlah kemudian bacalah apa yang mudah bersamamu
daripada Al-qur’an, kemudian rukuklah sehingga tenang sebagai orang
yang rukuk benaran (thumakninah). Kemudian bangunlah dari rukuk
sehingga tegak berdiri (I’tidal). Kemudian sujudlah sehingga tenang
sebagai orang yang sujud benaran (thumakninah). Kemudian bangunlah
dari sujud sehingga tenang sebagai orang yang duduk (thumakninah) dan
kerjakanlah demikian itu di seluruh shalatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
b. Terjemahan
Dari Umar bin Khattab r.a berkata : Pada suatu hari ketika kami
ada disamping rasul datanglah seorang laki- laki yang berpakaian sangat
putih ,berambut hitam dan tidak diketahui dari arah mana diadatang dan
tidak ada yang mengenalnya di antara kami satupun , sehingga dia duduk
mendekati Nabi dan menyandarkan lututnya pada kedua lutut Nabi dan
meletakkan telapak tangannya di atas kedua pahanya . lalu berkata “Hai
Muhammad beritakan lah kepadaku tentang islam” , lalu rasul bersabda:
“islam itu , kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan
bahwasanya Muhammad itu utusan Allah, dan kamu menegakkan sholat,
menunaikan zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan pergi haji ke
baitullah , jika kamu mampu”. Lalu orang ituberkata :”kamu benar”. Lalu
ia berkata lagi “Beritakan kepadaku tentang iman” . lalu rasul bersabda:
“ kamu percaya kepada allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, hari
akhirat, dan kamu percaya pada takdir baik danburuknya”. Lalu orang itu
berkata “kamu benar”. Kemudian ia berkata lagi “Beritakan kepadaku
tentang ihsan”. Lalu rasul bersabda “kamu menyembah Allah seakan akan
kamu melihatnya dan jika kamu tidak dapat melihat, maka sesungguhnya
Allah melihatmu”. Orang itu berkata lagi “Beritakan kepada ku tentang
kiamat” Nabi berasabda “Tidaklah orang yang ditanya tentang kiamat
lebih tau dari pada orang yang menanya”. Lalu ia berkata lagi “Beritakan
kepadaku tanda tanda hari kiamat”. Lalu nabi bersabda “diantara tanda
tanda nya jika muncul budak yang melahirkan majikannya, dan kamu
melihat orang berjalan tanpa alas kaki, telanjang, miskin berlomba lomba
membangun berbagai bangunan”. Kemudian pergi lah orang itu,maka
diamlahaku beberapa waktu. Kemudian nabi bersabda kepada ku “ Hai
umar taukah kamu siapa yang bertanya itu?” saya menjawab “hanya
Allah dan Rasul-Nya lah yang mengetahui”. Nabi bersabda.
“Sesungguhnya di adalah malaikat jibri ldatang kepadamu untuk
mengajarkan tentang agama kamu.” (HR. Muslim)
c. Penjelasan (syarah hadist)
Hadis di atas mengajarkan kepada para sahabat dan kita semua
tentang rukun agama, yaitu ada tiga perkara : Iman, Islam dan Ihsan, serta
tanda –tanda hari kiamat. Ketika Malaikat Jibril menjelma seperti seorang
laki-laki yang berpakaian putih dan berambut hitam muncul dihadapan
Nabi. Namun para sahabat yang duduk bersama Rasulullah tidak ada yang
tahu dari mana munculnya seorang putih tersebut dihadapan Beliau.
14
4. Metode Sosiodrama
a. Hadist
ََّّللاََّّل ِإلَهََّإََّل ْ َع ِل ْمكَ َّ َك ِل َماتَّيَ ْنفَعُكَ َّللاَّ ِب َهاقُ ْلتُ َّ َما ُه َوقَا َلَّ ِإذَأ َ َو ْيتَإِلَىَّفِ َراثِ َكفَا ْق َرأَّْآيَة
َّ َ ِ َّال ُك ْر ِسي َ ُأ
َِّصبِحْ ُ انَّ َحتىَّت ٌ ط َ ش ْيَ اَّو ََّليَ ْق َربَن َك
َ ظ ِ َُه َو ْالقَبُّو ُمَّ َحتىَّتَحْ تِ ِم ْاْليَ َّةَفَإَِّنكَ َّلَ ْنَّيَزَ الَ َعلًيْك
ٌ َِّم ْنَّالل ِه َحاف
ِ َير َك ْالب
ََّار َحة ُ َّم َّفَ َع َل َّأ َ ِس
َ سل َم َ علَ ْي ِه
َ َّو َ َّصلىَّللا َ َّ ِسو ُل َّللا َ صبَ َحتُ َّفَقَالَ ِل
ُ يَّر ْ َ س ِبيلَهَُّفَأ
َ َّ ُفَخَليْت
َِّيَّقُ ْلتُ َّقَا َل َ َّ ُع َمَّأَنهََُّّيُ َع ُمنِيَّ َك ِل َماتَّيَ ْنفَعُنِيَّللاَّ ِب َهاَّفَخَليْت
َ س ِبيلَهَُّقَلََّ َماه ُ قُ ْلتُ َّيَ َر
َ َسولَّالل ِهز
b. Terjemahan
Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW mewakilkan saya
untuk menjaga zakat pada bulan Ramadhan, kemudian ada seorang datang
dan mengambilkan segenggam makanan maka orang itu saya tangkap dan
saya berkata: “Sungguh kamu akan saya laporan kepada Rasulullah
SAW”, Ia berkata: “Sungguh saya adalah orang miskin dan saya
mempunyai banyak tanggungan keluarga serta saya sangat membutuhkan
makanan.” Maka saya lepaskan orang itu, pagi harinya Rasulullah SAW
bersabda: “Wahai Abu Hurairah apa yang di perbuat oleh tawananmu
tadi malam?” saya menjawab: “ Wahai Rasulullah ia mengeluh sangat
membutuhkan makanan sedangkan ia mempunyai banyak tanggungan
keluarga maka saya kasian kepadanya saya lepaskan”. Beliau bersabda :
“Sesungguhnya ia berdusta kepada mu dan ia akan datang lagi”. Saya
percaya ia akan datang lagi karena Rasulullah SAW telah menyabdakan
hal itu, maka saya awasi dia. Kemudian orang itu datang lagi dan
mengambil segenggam makanan, maka saya berkata: “ sunggih kamu
akan saya laporakan kepada Rasulullah SAW”. Ia menjawab “Maafkan
saya, karena sesungguhnya saya adalah orang miskin dan mempunyai
banyak keluarga, saya tidak akan mengulanginya lagi”, saya pun merasa
kasihan kepadanya maka saya lepaskan. Pagi harinya Rasulullah SAW
bertanya kepada saya:”Wahai Abu Hurairah apa yang diperbuat oleh
tawananmu”. Saya menjawab: “Wahai Rasulullah ia mengeluh sangat
membutuhkan makanan sedangkan ia mempunyai banyak keluarga maka
saya merasa kasihan padanya lantas saya lepaskan”, Beliau bersabda:
“Sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia akan kembali lagi”.
Kemudian saya jaga benar untuk ketiga kalinya (HR. Al-Bukhari)
segala kebijakan dengan izin yang mewakilnya. Harta zakat ini dicuri oleh
seseorang yang berpenampilan seorang miskin sebanyak segenggam
tangannya. Lalu, ia ditangkap oleh Abu Hurairah dan akan dilaporkan
kepada Rasulullah SAW. Tetapi pencuri tersebut beralasan: saya ini orang
miskin, saya punya keluarga yang sangat membutuhkan. Maka pencuri ini
dilepaskan. Pagi harinya Abu Hurairah ditanya Rasulullah: “apa yang
engkau lakukan terhadap tawananmu tadi malam?”. Abu Hurairah
menceritakan kejadian semalam dan karena kasihan pencuri itu di lepaskan.
Rasul bersabda :
11
Abdul Majid Khon. 2012. Hadis Tarbawi Hadis Hadis Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group. Hlm 34-62.
BAB III PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara etimologi, kata metode berasal dari dua suku perkataan, yaitu meta dan
hodos. Meta berarti "melalui" dan hodos berarti "jalan" atau "cara". Dalam
bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-
langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan
2. Metode dalam Al-Qur’an yaitu metode teladan, metode kisah-kisah, metode
nasihat, metode pembiasaan, metode hukum dan ganjaran, metode ceramah,
dan metode diskusi.
3. Metode dalam hadist yaitu metode drill dan eksperimen, metode tanya jawab,
metode asistensi dan metode sosiodrama.
B. Saran
Penyusun menyadari banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritikan yang membangun dan
semoga dalam pembuatan makalah ini bisa menjadi sumber informasi bagi
pembaca.
17
DAFTAR PUSTAKA
Khon, Abdul majid. 2012. Hadis Tarbawi Hadis Hadis Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam 1, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Pratiwi, Cindy. 2014. Metode Pendidikan dalam Persfektif Al-Qur’an. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah.
18