Anda di halaman 1dari 11

Makalah Kelompok III

PISCES
“ SISTEM REPRODUKSI, HABITAT DAN PENYEBARAN DAN
DETERMINASI”
Di susun untuk memenuhi salah satu tugas:
Mata Kuliah : Zoologi Vertebrata
Dosen Pengampu : Ridha Nirmalasari, S.Si, M.Kes

Disusun Oleh:
Nika Noviana Triningsih (170 114 0469)
Ratih Widyastuti (1701140474)
Iva Malini (1701140478)
Bunga Indah (1701140479)
Yantiah (1701140483)
Zahidah Naufal Irbah (1701140485)
Eva Tresnawati (1701140493)
Yunia Dwi Friska (1701140496)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2018 M / 1440 H

i
A. SISTEM REPRODUKSI
Secara umum ikan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu jantan dan betina
(biseksual/dioecious) dimana sepanjang hidupnya memiliki jenis kelamin
yang sama. Istilah lain untuk keadaan ini disebut gonokhoristik yang terdiri
atas dua kelompok, yaitu:
1. Kelompok yang tidak berdiferensiasi, artinya pada waktu juvenile,
jaringan gonad belum dapat diidentifikasi apakah berkelamin jantan atau
betina.
2. Kelompok yang berdiferensiasi, artinya sejak juvenile sudah tampak jenis
kelaminnya apakah jantan atau betina.
Selain gonokhoristik, dikenal pula istilah hermafrodit yang artinya di
dalam tubuh individu ditemukan dua jenis gonad (jantan dan betina). Bila
kedua jenis gonad ini berkembang secara serentak dan mampu berfungsi,
keduanya dapat matang bersaman atau bergantian maka jenis hermafrodit ini
disebut hermafrodit sinkroni. Contoh ikan yang bersifat seperti ini adalah
Serranus cabrilla, Serranus subligerius dan Hepatus hepatus. Bila pada
awalnya berkelamin jantan namun semakin tua akan berubah kelamin menjadi
betina maka disebut sebagai hermafrodit pritandri. Sedangkan Hermafrodit
protogini adalah istilah untuk individu yang pada awalnya berkelamin betina,
namun semakin tua akan berubah menjadi kelamin jantan seperti dijumpai
pada ikan belut.
Cara membedakan seksualitas pada ikan dapat dilihat dari ciri-ciri
seksualnya. Ciri seksual pada ikan terbagi atas ciri seksual primer dan ciri
seksual sekunder, yaitu:
1. Ciri seksual primer adalah alat/organ yang berhubungan dengan proses
reproduksi secara langsung. Ciri tersebut meliputi testis dan salurannya
pada ikan jantan serta ovarium dan salurannya pada ikan betina.

1
2. Ciri Seksual sekunder terdiri atas dua jenis yaitu yang tidak mempunyai
hubungan dengan kegiatan reproduksi secara keseluruhan, dan merupakan
alat tambahan pada pemijahan. Bentuk tubuh ikan merupakan ciri seksual
sekunder yang penting. Biasabya ikan betina lebih buncit dibandingkan
ikan jantan, terutama ketika ikan tersebut telah matang atau mendekati
saat pemijahan. Hal tersebut disebabkan karena produk seksual yang
dikandungnya relatif lebih besar. Pada saat puncak pemijahan, tampak
pada banyak ikan jantan terdapat suatu benjolan yang timbu tepat sebelum
musim pemijahan dan menghilang sesaat setelah pemijahan. Contoh
kejadian seperti ini terjadi pada ikan Minnow (Osmerus).Namun ada juga
ikan yang memiliki sirip ekor bagian bawah yang memanjang pada ikan
jantan Xiphophorus helleri, sisip ekor yang membesar dijumpai pada ikan
Catostomus commersoni. Ciri seksual sekunder tambahan yang
mencirikan ikan jantan pada beberapa spesies, dalam hal ini sirip anal
berkembang menjadi alat kopulasi (intromittent). Warna pada ikan sering
juga digunakan sebagai pengenal seksualitas. Umumnya ikan jantan

Perkembangan Gamet Jantan


Alat kelamin jantan meliputi kelenjar kelamin dansaluran-salurannya.
Kelenjar kelamin jantan disebut testis. Pembungkus testicular yang

2
mengelilingi testis, secara luas menghubungkan jaringan-jaringan testis,
membentuk batasan-batasanlobular yang mengelilingi germinal
epithelium. Spermatozoa dihasilkan dalam lobule yang dikelilingi sel-sel
sertoli yang mempunyai fungsi nutritif.
Saluran sperma terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berbatasan
dengan testis, berguna untuk membuka lobule dan bagian lainnyadalah
saluran sederhana yang menghubungkan bagian posterior testis ke genital
papilla. Perkembangan gamet jantan dari spermatogonium menjadi
spermatozoa melalui dua tahap, yaitu spermatogenesis dan
spermiogenesis. Spermatogenesis adalah tahap perkembangan
spermatogonium menjadi spermatid. Sedangkan Spermiogenesis adalah
metamorphosis spermatid menjdai spermatozoa. Awal spermatogenesisi
ditandai dengan berkembangbiaknya spermatogonia bebrapa kali melalui
pembelahan mitosis, untuk memasuki tahap spermatosit primer.
Proses spermiasi berhubungan dengan pelepasan spermatozoa dari
lumen lobules masuk ke dalam saluran sperma. Pelepasan ini mungkin
disebabkan oleh kenaikan tekanan hidrostatik ke dalam lobule untuk
mengeluarkan cairan-cairan oleh sel sertoli di bawah rangsangan
gonadotropin. Spermatozoa kemudian didorong ke dalam sistem
pengeluaran, di sinilah akan bercampur dengan cairan sperma.

Perkembangan Gamet Betina


Perkembangan gamet betina atau disebut juga oogenesis terjadi di dalam
ovarium. Oogenesis diawali dengan perkembangan oogonium beberapa
kali melalui pembelahan mitosis, untuk memasuki tahap oosit primer.
Selanjutnya terjadi pembelahan meiosis I membentuk oosit sekunder dan
polar body I melalui proses meiosis II oosit sekunder membelah menjadi
oodit dan polar body II.
Oogenesis adalah proses kompleks yang secara keseluruhan
merupakan pengumpulan kuning telur. Secara substansial, kuning telur

3
terdiri atas tiga bentuk yaitu: kantung kuning telur (yolk vesicle), butiran
kuning telur (yolk globule) dan tetesan minyak (oil droplet).
Perkembangan telur ikan secara umum meliputi empat tahap, yaitu awal
pertumbuhan, tahap pembentukan kantung kuning telur, tahap
vitelogenesis dan tahap pematangan.

Pemijahan dan Pembuahan (Fertilisasi)


Pada pemijahan ikan-ikan yang biseksual, persatuan sel telur dengan
sel sperma bisa terjadi dengan dua cara. Cara pertama yaitu sel telur
bersatu dengan spermadi luar tubuh induk (fertilisasi eksternal). Fertilisasi
ektsternal ini dilakukan oleh ikan-ikan yang termasuk family Cyprinidae,
Anabantidae, dan Siluridae. Untuk fertilisasi internal, beberapa alat
digunaka olehikan pada waktu melakukankopulasi seperti gonopodium,
myxopterygium dan tenculum.
Berdasarkan tempat embrio berkembang, terdapat tiga golongan ikan
yaitu ovipar, vivipara, dan ovovivipar. Golongan ovipar adalah golongan
ikan yang mengeluarkan telur pada waktu pemijahan, sedangkan golongan
vivipara an ovovivipar adalah ikan-ikan yang melahirkan anak-anaknya.
Pada golongan ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning
telur untuk memenuhi kebutuhan anak ikan dan induk ikan bisa dikatakan
hanya menyediakan tempat perlindungan. Pada golongan vivipara,
kandungan telur sangan sedikit dan perkembangan embrio ditentukan oleh
hubungannya dengan plasenta pada tahap aal untuk mencukupi kebutuhan
makanannya. Anak ikan yang dilahirkan oleh golongan ikan vivipara,
sudah hampir menyerupai induk dewasa.
Proses pembuhan adalah bersatunya oosit (telur) dengan sperma
membentuk zigot. Pada proses pembuahan ini terjadi percampuran inti sel
telur dan inti sperma. Kedua inti ini masing-masing mengandung gen
(pembawa sifat keturunan) sebanyak satu sel (haploid). Hanya satu sperma
yang dibutuhkan untuk membuahi satu sel telur (monosperm). Meskipun

4
berjuta-juta spermatozoa dikeluarkan pada saat pemijahan dan menempel
pada sel telur tetapi anya satu yang dapat melewati mikrofil, satu-satunya
lubang masuk spermatozoa pada sel telur. Kepala spermatozoa menerobos
mikrofil dan bersatu dengan inti sel telur, sedangkan ekornya
tertinggalpada saluran mikrofil tersebut dan berfungsi sebagai sumbat
untuk mencegah spermatozoa yang lain masuk.

Sistem Reproduksi Pada Setiap Kelas Pada Pisces


1. Agnatha (Cyclostomata)

contohnya: Myxine sp
Reproduksi agnatha dilakukan secara eksternal, ovary dan testes
terdapat pada satu individu pada Hagfish, dimana hanya gonad dari salah
satu jenis kelamin yang fungsional dan tanpa adanya tahapan larva. Pada
Lamprey, telur yang dibuahi berkembang menjdai larva ammocoete
(pride) yang sangat berbeda dengan dewasanya. Pada fase belum dewasa
tidak dapat dibedakan jantan dan betina (hermafrodit).
2. Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)

contoh: Selachimorpha sp
Pada kelas ini jenis kelaminnya terpisah, gonad berpasangan, saluran
reproduksi bermuara pada kloaka, fertilisasinya secara internal, ovipar
namun ada juga yang ovovivipar, telurnya besar dengan banyak kuning
telur, berkembang langsung, tidak mengalami metamorphosis, yang jantan
memiliki satu pasang alat kelamin luar (clasper), yang bersifat ovipar

5
mengeluarkan telur hasil fertilisasi, dan yang ovovivipar membawa telur
hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga
menetas.
3. Osteichthyes (ikan bertulang sejati)

contoh: Betta sp
Alat kelaminnya terpisah pada ikan jantan terdapat sepasang testis
yang membesar pada masaperkawinan. Melalui vase deverensia sperma di
keluarkan lewat papillae urogenitalis. Pada ikan betina sel telur akan
keluar dari ovary melalui oviduct yang selanjutnya keluar melalui papillae
urogenitalis. Pembuahan umunya terjadi diluar tubuh.

B. HABITAT DAN PENYEBARANNYA


Pisces memiliki jumlah yang lebih banyak dari vertebrata lainnya
karena habitatnya 80% merupakan perairan yang menutupi bumi. Ada
beberapa spesies ikan yang hidup di air tawar, air asin (laut) dan air payau.
Secara keseluruhan ikan lebih toleran terhadap perubahan suhu air, beberapa
spesies mampu hidup pada suhu air yang mencapai 29 0c, sedangkan jenis lain
dapat hidup pada suhu air sangat dingin, akan tetapi kisaran toleransi suhu
umumnya terbatas. Ikan air tawar yang hidup di sungai yang suhunya
-40c,pada hakekatnya suhu tubuh ikan sama dengan suhu air sungai itu dengan
kata lain disebut endotermik adapula yang menyebut poikilotermik, artinya
suhu tubuh sangat tergantung dengan suhu lingkungannya.
a. Habitat Air Tawar
Air tawar identik dengan kadar garam yang rendah. Jadi ekosistem
air tawar adalah ekosistem akuatik yang memiliki konsentrasi garamyang

6
rendah. Asal-usul munculnya ekosistem akuatik air tawar adalah
terbentuk dari sumber mata air bawah tanah. Sehingga dengan kondisi
tersebut sangat menentukan komponen biotik yang mampu bertahan
hidup di dalamnya.
Ikan yang hidup di air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian
atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan
salinitas kurang dari 0,05%. Air tawar memiliki perbedaan salinitas
dengan air laut atau air asin. Untuk bertahan di air tawar, ikan air
membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan menjaga keseimbangan
konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari seluruh spesies ikan diketahui
berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat yang menjadikan
habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali.
Ikan air tawar secara fisiologis berbedadengan ikan laut dalam
beberapa aspek. Insang mereka mampu mendifusikan air sembari
menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada
bagian sisik ikan juga memainkan peran penting, ikan air tawar yang
kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi
ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Karakteristik
lainnya terkait ikan air tawar adalah ginjalnya yng berkembang dengan
baik. Ginjal ikan air tawar berukuran karena banyak air yang
melewatinya. Contoh ikan tawar adalah Gurame (Osphronemus goramy).
b. Habitat Air Laut (Asin)
Air laut adalah air dari laut atau samudra. Air laut memiliki kadar
garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 air laut terdapat 35 gram garam. Air
laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral
yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium,
kalium, kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut
membawa garam.
Ikan laut ini merupakan ikan yang hidup di dalam air laut. Berbeda
dengan ikan air tawar yang menghendaki lingkungan hidup dengan kadar

7
yang lebih rendah daripada kadar garam dalam cairan tubuhnya, ikan laut
dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang memiliki kadar garam
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar garam dalam cairan
tubuhnya. Ikan laut mempunyai cairan tubuh berkadar garam rendah
dibandingkan kadar garam lingkungannya. Contoh ikan laut adalah ikan
Barakuda (Sphyraena sp).
c. Ikan Air Payau
Air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin). Jika
kadar garam yang dikandung dalam satu liter air adalah antara 0,5 sampai
30 gram, maka air itu disebut air payau. Namun jika lebih dari kadar
tersebut disebut air asin. Ikan yang merupakan ikan air payau adalah
bandeng (Chanos chanos).

C. DETERMINASI PISCES
Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan satu
tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau
dipersamakan). Ada berbagai cara untuk menyusun sebuah kunci determinasi
pada ikan, susunan yang paling praktis adalah dengan cara dikotom yaitu
deskripsi umum yang singkat yang disusun berpasangan namun berlawanan.
Secara umum ikan memiliki golongan yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut yaitu: mempunyai rangka bertulang sejati (tulang benar), dan ada pula
yang bertulang rawan, mempunyai sirip tunggal dan kembar (berpasangan),
mempunyai operculum yang menutupi insang, memiliki bentuk tubuh yang
bermacam-macam (antara lain menyerutu, bulat, gepeng) dengan penampang
bulat, gilig dan gepeng, pada umumnya ditutupi sisik dan berlendir, berdarah
dingin, bergurat sisik.
Dalam indetifikasi ikan ada beberapa sifat yang penting dalam
identifikasi yaitu:
a. Rumus sirip, yaitu rumus yang menggambarkan bentuk dan
jumlahnya jari-jari sipi, dan bentuk dari sirip.

8
b. Perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi dari bagian-bagian
tertentu atau antara bagian-bagian itu sendiri.
c. Bentuk garis rusuk dan jumlah sisi yang membentuk garis rusuk
itu.
d. Jumlah sisik pada garis pertengahan sisi atau garis sisi.
e. Bentuk sisik dan gigi beserta susunan dan tempatnya.
f. Tulang-tulang insang.

CONTOH DETERMINASI PISCES


Determinasi dari ikan mas (Cyprinus carpio)
Sebelum melihat kunci determinasinya, kita harus mengidentifikasi
ikan mas terlebih dahulu. Diketahui hasil identifikasi ikan mas yaitu:
Habitat: Di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya
tidak terlalu deras, yaitu di daerah yang berada antara 150-600 meter di atas
permukaan laut, PH perairan berkisar antara 7-8 dan suhu optimum 20-250C
Sisik : Cycloid
Sirip : Terdiri dari 5 buah sirip yaitu
1. Sirip punggung (sirip punggung panjang terletak di
bagian punggung)
2. Sirip dada (sirip dada sepasang terletak di belakang
tutup insang, dengan satu jari keras dan yang lain
berjari-jari lemah)
3. Sirip perut (sirip perut terletak abdominal pangkalnya
terletak di pertengahan sirip pectoral)
4. Sirip dubur (sirip dubur berjari keras dan bagian
akhirnya bergigi)
5. Sirip ekor
Tipe ekor : Bercagak
Tipe mulut : Tipe mulut inferior
Badan : Memanjang, memipih tegak dan bersisik
Bentuk tubuh : Laterolateral

Ikan mas memiliki nama ilmiah Cyprinus carpio yang artinya


beregenus Cyprinus dan petunjuk spesiesnya yaitu carpio. Ikan mas
memiliki tulang sejati sehingga digolongkan kelas Osteichtyes. Berikut
adalah kunci determinasi dari ikan mas.

9
KUNCI DETERMINASI
1. a. Punya sisik ……………………………………...…2
b. Tidak punya sisik ……………………………………...…3
2. a. Tipe mulut Inferior ………………………………………...4
b. Tipe mulut Superior……………… …Osphronemusgouramy
3. a. Bentuk tubuh laterotaleral ……………..……….Clarias batrachus
b. Bentuk tubuh silindris memanjang ……………Monopterus albus
4. a. Tipe ekor berdagak,sisik cycloid ……………….. Cyprinus carpio
b. Tipe ekor homocercal forked, sisik ctenoid ..Oreochromis niloticu

Kunci determinasi ikan mas yang diperoleh adalah 1a, 2a, 4a yang
menunjukkan spesies Cyprinus carpio

DAFTAR PUSTAKA

Bratowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1994. Zoologi Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga

Campbell, Rechee, & Jane B. Reece. 2012. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 2.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jasin. 1991. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Penerbit Sinar Wijaya

10

Anda mungkin juga menyukai