Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 4

HALAMAN JUDU L

KOLENKIM
Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Nanik Lestariningsih, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Emiliasi Widyasari Nim: 1701140471


Mahliana Nim: 1601140494
Melvinda Trivia Krisnanda Nim: 1701140481
Sendi Okta Saputra Nim: 1701140498
Zahidah Naufal Irbah Nim: 1701140485

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN AJARAN 2018 M / 1440H

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga Penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“KOLENKIM” yang baik dan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Nanik Lestariningsih, M.Pd., selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Anatomi Tumbuhan yang telah memberikan bimbingan kepada kami, sehingga
makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya. Penyusun juga berterima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Melalui makalah ini, Penyusun menjelaskan pengertian kolenkim, ciri-ciri,
struktur dan fungsi. Oleh sebab itu, penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat
bagi penulis umumnya dan pembaca khususnya.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini. Oleh karena itu, Penyusun mengharapkan agar para pembaca bisa
memberikan pendapat berupa kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
makalah ini,agar di masa mendatang penulis dapat membuat makalah yang lebih
baik lagi. Atas perhatian dan waktunya, penyusun sampaikan banyak terima
kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Palangka Raya, Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1

C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Jaringan Kolenkim .............................................................. 3

B. Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim ................................................................... 4

C. Struktur dan Letak Jaringan Kolenkim ................................................... 5

D. Fungsi Jaringan Kolenkim ...................................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9

A. Kesimpulan ............................................................................................. 9

B. Saran ....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

iii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kolenkim seperti halnya sklerenkim, merupakan jaringan mekanik yang
bertugas menyokong tumbuhan. Bagian tumbuhan yang tumbuh dengan lambat
mengalami pertumbuhan sedikit saja sehingga dukungan oleh turgor dalam sel
parenkim sudah cukup. Namun, kebanyakan batang tumbuh dengan cepat dan
bagian yang tumbuh itu sering menjadi panjang dan ramping. Struktur seperti
itu membutuhkan jaringan penyokong yang berfungsi disaat organ yang
bersangkutan tumbuh dan harus disusun oleh sel yang juga dapat
memanjangkan dirinya sendiri.
Jaringan kolenkim terjadi dari prokambium. Jaringan ini terdapat pada
organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan.
Tersusun atas satu macam sel yang mengandung kloroplas, sehingga
kolenkim bisa berfungsi untuk fotosintesis. Bila sel ini dilihat dengan
mikroskop, terlihat bahwa dinding selnya jernih, putih, mengkilat.
Kolenkim adalah sel hidup bentuknya sedikit memanjang, dan pada
umumnya memiliki dinding yang tak teratur penebalannya. Kolenkim hanya
memiliki dinding primer, lunak, lentur tak berlignin.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari jaringan kolenkim ?
2. Bagaimana ciri-ciri jaringan kolenkim ?
3. Bagaimana struktur dan letak jaringan kolenkim ?
4. Bagaimana fungsi jaringan kolenkim ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari jaringan kolenkim,.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri jaringan kolenkim.
3. Untuk mengetahui struktur dan letak jaringan kolenkim.
4. Untuk mengetahui fungsi jaringan kolenkim.

2
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Kolenkim


Kolenkim adalah jaringan sederhana yang mengandung terutama sel
kolenkim, yang memanjang dan hidup dalam jaringan dewasa. Jaringan yang
dapat meregang itu menopang bagian tumbuhan yang sedang tumbuh termasuk
batang dan tangkai muda.1 Pektin suatu polisakarida, memberikan fleksibilitas
pada dinding sel kolenkim yang menebal di mana tiga atau lebih sel
berbatasan.

Gambar. Jaringan Kolenkim


Secara ontogeny, perkembangan kolenkim mirip prokambium dan
tampak pada tahap yang sangat awal dari diferensiasi meristem atau dari sel
isodiametris meristem dasar. Kolenkim terdiri atas sel hidup yang berbentuk
agak memanjang dan biasanya berdinding tebal. Kolenkim berfungsi sebagai
jaringan penyokong pada organ muda yang sedang tumbuh, pada tumbuhan
menerna( herbacues ), dan bahkan pada organ dewasa. Kolenkim bersifat
plastis sehingga dapat meregang secara irreversible( tidak kembali kebentuk
semula ) dengan adanya pertumbuhan organ. Kolenkim dewasa kurang plastis,
lebih kuat, tetapi lebih mudah rusak daripada kolenkim muda. Ada hubungan
fisiologi dan morfologi antara kolenkim dan parenkim. Pada tempat kedua

1
Cecie Star, Ralph Taggart, dkk., Biologi Edisi Ke-12 (Jakarta: Salemba Teknika, 2013),
hlm. 300

3
jaringan tersebut berdampingan terdapat bentuk peralihan antara tipe kolenkim
dan parenkim.
Kolenkim seperti halnya parenkim dapat berisi kloroplas. Kolenkim yang
mirip dengan parenkim berisi banyak kloroplas, sedangkan kolenkim khusus
yang terdiri atas sel sempit memanjang, hanya sedikit atau tidak mengandung
kloroplas sama sekali. Sel kolenkim dapat juga berisi tannin.
Kolenkim dewasa adalah suatu jaringan lentur yang kuat, terdiri atas sel
panjang yang tumpang tindih( panjangnya dapat mencapai 2 mm ) dengan
dinding tebal yang tidak berlignin. Kekuatan meregang sel kolenkim sebanding
dengan serabut. Pada bagian tumbuhan yang tua, kolenkim menjadi keras atau
dapat berubah menjadi sklerenkim dengan pembentukan dinding sekunder
yang berlignin.2

B. Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim


1. Memiliki bentuk memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkim
itu berada.
2. Selnya memilki penebalan setempat yaitu biasanya pada dinding sel bagian
sudutnya mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa.
3. Beberapa sel kolenkim berkloroplas sehingga bisa berfungsi menunjang
fotosintesis.
4. Terdapat pada tumbuhan dikotil yaitu pada batang, bunga dan daun. Sangat
jarang jaringan ini terdapat pada akar tanaman, kita bisa melihat jaringan ini
pada akar tanaman yang akarnya menjulang ke atas tanah.

2
Sri Mulyani, Anatomi Tumbuhan (Yogyakarta: Kanisius, 2006), hlm. 144-166

4
C. Struktur dan Letak Jaringan Kolenkim
1. Struktur Jaringan Kolenkim
Ukuran dan bentuk sel kolenkim cukup beragam. Pada umumnya, sel
ini berbentuk segienam. Pada potongan membujur, sel ini terlihat
memanjang. Ada yang berbentuk prisma pendek, mirip sel parenkim, atau
panjang seperti serabut dengan ujung meruncing. Sel kolenkim yang
terpanjang dijumpai di daerah pusat untaian kolenkim, dan yang terpendek
di daerah tepi. Hal inidapat diterangkan sebagai berikut :untaian kolenkim
dibentuk oleh serangkaian sel yang membelah memanjang mulai dari pusat
untaian; setelah pembelahan, sel terus memanjang sehingga sel pusat
menjadi yang terpanjang karena yang pertama kali dibentuk dan meningkat
sampai panjang maksimum. Selama perkembangan untaian kolenkim ini
juga terjadi pembelahan mendatar( horizontal ).3
Dinding sel kolenkim telah mengalami penebalan oleh selulosa dan
pektin. Penebalan yang terjadi tidak merata, biasanya terjadi pada bagian
sudut-sudut sel. Adanya penebalan selulosa dan pektin pada jaringan
kolenkim dapat meningkatkan kekuatan jaringan atau organ sehingga
jaringan kolenkim disebut juga jaringan penyokong. Selain itu, dengan
adanya penebalan selulosa dan pektin membuat tumbuhan menjadi lentur.
Sehingga, tidak mudah patah jika ada hembusan angin. Jaringan kolenkim
adalah jaringan pertama hasil diferensiasi jaringan parenkim.

Gambar 2. Struktur jaringan kolenkim.

3
Ibid., hlm. 166

5
Menurut Muller terdapat tiga bentuk utama akibat penebalan
dinding sel kolenkim:
a). Kolenkim sudut atau kolenkim anguler. dengan penebalan memanjang
pada sudut sel. Pada penampang melintang, penebalan sudut terlihat di
tempat pertemuan tiga sel atau lebih. Contohnya pada batang Solanum
tuberosum dan pada Salvia.
b). Kolenkim lempeng atau papan, dengan penebalan terutama pada dinding
tangensial. Contohnya pada korteks batang Sambucus nigra
c). Kolenkim lakuner, yang mirip kolenkim sudut, namun banyak
mengandung ruang antarsel yang disekitarnya terjadi penebalan
dinding. Contohnya pada batang Ambrosia.
d). Duchaigne (1955 dalam Fahn, 1982) memberikan tambahan satu tipe
kolenkim lagi yaitu kolenkim cincin (annuler).

Gambar. 3 Bentuk- Bentuk Utama Akibat Penebalan Dinding Sel

6
2. Letak Jaringan Kolenkim
Kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun serta pada bagian
bunga dan buah. Pada akar, kolenkim bias dibentuk terutama bila akar
didedahkan kepada cahaya.Pada banyak tumbuhan monokotil tak di
temukan kolenkim jika sklerenkim dibentuk sejak tanaman muda.
Biasanya kolenkim terdapat langsung di bawah epidermis.
Kolenkim biasanya dibentuk tepat di bawah epidermis, tetapi dalam
hal khusus terdapat satu atau dua lapisan parenkim di antara epidermis dan
kolenkim. Apabila kolenkim berada tepat di bawah epidermis, sering kali
dinding epidermis juga menebal dengan cara yang sama dengan dinding
sel kolenkim.
Pada batang, kolenkim bias membentuk silinder penuh atau tersusun
menjadi berkas yang memanjang sejajar sumbu batang. Pada daun,
kolenkim terdapat di kedua sisi tulang daun utama atau pada satu sisi saja,
serta terdapat padasepanjang tepi daun.

7
D. Fungsi Jaringan Kolenkim
Kolenkim menjadi jaringan mekanik yang disesuaikan teristimewa untuk
memperkuat, menunjang atau menyokong organ muda yang sedang tumbuh
maupun pada herba agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Dinding yang
tebal dan erat membuatnya menjadi penyokong yang kuat. Keistimewaan
pertumbuhan dan strukturnya dindingnya menyebabkan mampu menyesuaikan
terhadap pemanjangan organ tanpa kehilangan kekuatan. sel kolenkim
mempunyai kemampuan dalam peningkatan permukaan dan ketebalan
dindingnya, oleh karena itu dapat mengembangkan dinding tebal sementara
organ tempat kolenkim berada sedang memanjang.
Kolenkim dapat menjadi pengganti sklerenkim jika tumbuhan tempat
kolenkim berada tidak berdifirensiasi menjadi sklerenkim. Penebalan dinding
sel kolenkim yang lebih tebal terpengaruh oleh tekanan mekanik (angin, dan
beban pada ranting).
Jaringan kolenkim menggabungkan kekuatan peregangan yang besar
melalui kelenturan dan plastisitas. Sel serabut pada sklerenkim bersifat elastis,
namun kolenkim bersifat plastis. Apabila serabut berdiferensiasi di organ yang
sedang tumbuh maka serabut akan menghambat pemanjangan organ
disebabkan kecenderungan serabut untuk memperoleh kembali panjang aslinya
apabila ditarik, hal inilah yang meyebabkan sel serabut bersifat elastis.
Sedangkan, kolenkim akan merespon perubahan panjangnya secara plastis
dalam organ yang sedang tumbuh.
Keplastisan dinding kolenkim penting dalam penyesuaian internal jaringan
yang sedang tumbuh karena banyak pemanjangan ruas terjadi setelah sel
kolenkim sudah menebalkan dindingnya. Sel-sel kolenkim berdinding tebal
banyak ditemukan pada ruas muda yang lebih pendek dibandingkan dengan
yang ada di ruas panjang.4

4
Risky Fauzia, Jurnal Anatomi Tumbuhan (Jakarta:Universitas Negeri jakarta, 2007),
hlm.2-4

8
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kolenkim adalah jaringan sederhana yang mengandung terutama sel
kolenkim, yang memanjang dan hidup dalam jaringan dewasa.
2. Ciri-cirinya: memiliki bentuk memanjang sejajar dengan pusat organ
tempat kolenkim itu berada, selnya memilki penebalan setempat biasanya
pada dinding sel di bagian sudutnya mengandung selulosa, pektin dan
hemiselulosa, beberapa sel kolenkim, terdapat pada tumbuhan dikotil yaitu
pada batang, bunga dan daun. Sangat jarang jaringan ini terdapat pada akar
tanaman, kita bisa melihat jaringan ini pada akar tanaman yang akarnya
menjulang ke atas tanah.
3. Ukuran dan bentuk sel kolenkim cukup beragam. Pada umumnya, sel ini
berbentuk segienam. Ada yang berbentuk prisma pendek, mirip sel
parenkim, atau panjang seperti serabut dengan ujung meruncing.
4. Kolenkim menjadi jaringan mekanik yang disesuaikan teristimewa untuk
memperkuat, menunjang atau menyokong organ muda yang sedang
tumbuh maupun pada herba agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.

B. Saran
Alhamdulillah hirabbil’alamin dengan selesainya penyusunan makalah
ini, penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca
dan khususnya diri penyusun sendiri. Tak lupa pula penyusun menyadari
jikalau dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekeliruan , kekurangan,
dan kesalahan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kepada para pembaca
agar mau memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya karya yang lebih baik lagi kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Cecie Star, Ralph Taggart, dkk. 2013. Biologi Edisi Ke-12. Jakarta: Salemba
Teknika
Fauzia, Rizky. 2017. Jurnal Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, hal. 2-4
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

10

Anda mungkin juga menyukai