Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

JARINGAN PENGUAT
Sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan

Dosen Pembimbing:
Khalida Ulfa, M.Pd

Disusun Oleh:

Eka Nova Endrika Nim. 1710207005

Lutfiah Okta Syafirah Pratiwi Nim. 1710207010

Rika Lutfyani Nim. 1710207018

KELOMPOK 5

Kelas: Pendidikan Biologi 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini, dengan harapan tugas ini dapat bermanfa’at dan membantu kita dalam
memahami tentang bahasan-bahasan yang berkaitan dengan Biologi.
Sholawat serta salam marilah kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Yang mana
beliau telah memberikan petunjuk kepada kita sekalian, dan mengajarkan kita
berbagai pengetahuan, salah satunya yang berkenaan dengan pendidikan biologi
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi
Tumbuhan tahun pelajaran 2019, di samping itu untuk menambah wawasan
tentang ”Jaringan Penguat” yang terdapat di mata kuliah Anatomi Tumbuhan.
Dalam makalah ini, kami menyadari tentu masih banyak kekurangan dan
kesalahan, baik dalam penjelasan maupun pengertian. Maka kami mengharapkan
kritik, saran, serta pendapat dari semua pembaca nantinya demi perbaikan di masa
mendatang. Akhirnya, penulis berharap dengan adanya tugas tentang ”Jaringan
Penguat” ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya Robbal ‘alamin.

Palembang, Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Penguat .................................................................. 3
1. Jaringan Kolenkim ........................................................................... 3
2. Jaringan Sklerenkim ......................................................................... 4
B. Karakteristik Jaringan Kolenkim ........................................................... 8
C. Karakteristik Jaringan Sklerenkim ......................................................... 10
D. Macam-macam Jaringan Kolenkim ....................................................... 12
E. Perbedaan Jaringan Kolenkim dan Jaringan Sklerenkim ....................... 13
F. Perbedaan Skelerid dan Serabut ............................................................. 14

BAB III
PENUTUP
D. Kesimpulan ............................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jaringan Kolenkim pada tumbuhan ................................................... 3


Gambar 2. Jaringan Sklerenkim pada potongan melintang daun dikotil ............ 5
Gambar 3. Sklereid pada tangkai daun Camellia J ............................................. 5
Gambar 4. Brakisklereid pada daging buah Pyrus .............................................. 6
Gambar 5. Makrosklereid pada epidermis kulit biji Phaseolus .......................... 6
Gambar 6. Osteosklereid pada mesofil Hakea .................................................... 6
Gambar 7. Asteroskleid pada korteks batang Trocohodendron .......................... 7
Gambar 8. . Serat floem pada Linum Usitatissimum L ....................................... 8
Gambar 9. Serat xylem pada tumbuhan .............................................................. 8
Gambar 10. Sel jaringan kolenkim. .................................................................... 8
Gambar 11. Dinding Kolenkim. .......................................................................... 9
Gambar 12. Sel Sekunder .................................................................................... 9
Gambar 13. Jaringan Kolenkim .......................................................................... 9
Gambar 14. Jaringan Kolenkim .......................................................................... 10
Gambar 15. Penampang melintang serat floem primer Cannabis ...................... 10
Gambar 16. Dinding sekunder dari pohon Casuarinaceae ................................. 11
Gambar 17. Jaringan pada daun .......................................................................... 11
Gambar 18. Gambar sel eukariotik pada tumbuhan ............................................ 11
Gambar 19. Kolenkim sudut pada daun Begonia................................................ 12
Gambar 20. Kolenkim lamela pada batang muda Sambucus .............................. 12
Gambar 21. Kolenkim cincin pada tulang daun .................................................. 13
Gambar 22. Kolenkim lakuna pada tangkai daun Petasites Officinalis .............. 13

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan Jaringan Kolenkim & Jaringan Sklrenkim. ......................... 13


Tabel 2. Perbedaan Sklereid & Serabut .............................................................. 14

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Sekumpulan jaringan akan
membentuk organ. Jaringan pada tubuh tumbuhan dikelompokkan
berdasarkan tempatnya dalam tumbuhan, tipe sel, fungsi, asal-usul, dan tahap
perkembangannya.
Dalam tubuh tumbuhan, jaringan tersebar dalam pola khas bagi
kelompok tumbuhan yang bersangkutan. Pada dasarnya ada kemiripan dalam
pola penyebaran jaringan pada tumbuhan dikotil sebab jaringan pembuluh
tertanam dalam jaringan dasar dan sistem dermal merupakan penutup di
sebelah luar.
Pada tumbuhan dikotil, misalnya jaringan pembuluh batang
membentuk silinder berongga. Rongga tersebut terisi jaringan dasar (empulur)
dan ada pula yang berada diantara silinder pembuluh dan sistem dermal
(korteks).
Pada daun, jaringan pembuluh membentuk sistem yang
beranastomosis dalam jaringan dasar yang terdiferensiasi sebagai mesofil pada
akar dapat ditentukan silinder jaringan pembuluh yang seringkali tidak
mengelilingi empulur (korteks). Maka dari itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian jaringan kolenkim dan sklerenkim ?
2. Bagaimana karakteristik dari jaringan kolenkim ?
3. Bagaimana karakteristik dari jaringan sklerenkim ?
4. Jelaskan macam-macam jaringan kolenkim ?
5. Jelaskan hal yang membedakan jaringan kolenkim dan sklerenkim ?
6. Jelaskan hal yang membedakan sklereid dan serabut ?

1
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari jaringan kolenkim dan sklerenkim;
2. Menggambarkan karakteristik dari jaringan kolenkim;
3. Menggambarkan karakteristik dari jaringan sklerenkim;
4. Memahami dan menggambarkan macam-macam jaringan kolenkim;
5. Memahami hal yang membedakan jaringan kolenkim dan sklerenkim;
6. Memahami hal yang membedakan sklereid dan serabut;

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Jaringan Kolenkim
Kolenkim memiliki tugas untuk menyokong tumbuhan. Secara
ontogeni, perkembangan kolenkim mirip prokambium dan tampak
pada tahap yang sangat awal dari diferensiasi meristem atau dari sel
isodiametris meristem dasar. Kolenkim terdiri atas sel hidup yang
berbentuk agak memanjang dan berdinding tebal (Mulyani, 2006).
Kolenkim berfungsi sebagai jaringan penyokong organ muda
yang sedang tumbuh, pada tumbuhan herbal (herbaceus), bahkan pada
organ dewasa. Kolenkim bersifat plastis sehingga dapat meregang dan
bersifat irreversible. Kolenkim dewasa kurang elastis, lebih kuat,
tetapi lebih mudah rusak daripada kolenkim muda (Mulyani, 2006).
Menurut Sutrian (2011), kolenkim merupakan jaringan yang
homogen, yang tersusun dari satu macam sel yaitu sel kolenkim.sel-
selnya ternyata berdinding sel yang tidak berlignin dan jelas sel-selnya
ini masih aktif atau hidup. Sedangkan bentuknya dapat lebih panjang
ataupun dapat lebih kecil dari sel-sel parenkim.

Sumber: biologismaim.blogspot.com
Gambar 1. Jaringan Kolenkim pada tumbuhan

Kolenkim terdapat di dalam batang, daun, bunga, buah, dan


akar. Kolenkim berkembang terutama jika mendapat sinar matahari.
Kolenkim tidak terdapat dalam batang dan daun monokotil yang
sklerenkimnya berkembang pada umur awal (Mulyani, 2006).

3
Kolenkim biasanya dibentuk tepat di bawah epidermis, tetapi
dalam hal khusus terdapat satu atau dua lapisan parenkim
diantara epidermis dan kolenkim. Apabila kolenkim tepat berada di
bawah epidermis, seringkali dinding epidermis menebal dengan cara
yang sama dengan dinding sel kolenkim (Mulyani, 2006).
Pada batang, kolenkim terdapat sebagai suatu silinder atau
berbentuk pita memanjang (membujur). Pada daun, kolenkim terdapat
pada satu atau kedua sisi tulang daun, dan sepanjang tepi daun
(Mulyani, 2006).

2. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan yang terdiri dari sel
dengan dinding sekunder yang tebal, yang dapat berlignin atau tidak.
Fungsi utama sklerenkim adalah penyokong dan kadang-kadang juga
pelindung. Sel sklerenkim memiliki sifat elastis dan tidak seperti
kolenkim yang memiliki sifat plastis (Hidayat, 1995).
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan yang fungsi
utamanya adalah sebagai jaringan penguat tumbuhan atau jaringan
mekanik. Jaringan sklerenkim hanya terdapat pada organ tumbuhan
yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan, jadi
pada organ tumbuhan yang telah tetap (Sutrian, 2011).
Dengan terdapatnya jaringan ini pada tumbuhan, akan
memungkinkan alat-alat tumbuhannya bertahan menghadapi segala
macam tekanan dan desakan tanpa menimbulkan akibat atau
berpengaruh pada sel-sel atau jaringan yang keadaannya lebih lemah
(Sutrian, 2011).

4
Sumber: modif3.blogspot.com
Gambar 2. Jaringan Sklerenkim pada
potongan melintang daun dikotil

Jaringan sklerenkim memiliki tugas sebagai jaringan


penyokong serta jaringan pelindung tumbuhan. Jaringan ini terdiri atas
sel-sel yang mengalami penebalan, serta lignin pada dinding selnya
(Rudall, 2007).
Secara umum, jaringan sklerenkim terbagi menjadi serat dan
sklereid.
a. Sklereid
Sklereid merupakan sel-sel yang cenderung lebih pendek.
Sklereid dapat ditemukan pada berbagai bagian tumbuhan. Sering
kali sklereid berkumpul dan menjadi sel-sel keras di antara sel-sel
parenkim di sekitarnya (Sutrian, 2011).
Sklereid disebut sebagai sel-sel batu apabila sklereid itu
tidak bercabang-cabang, tidak mempunyai bentuk yang ekstrim,
bersifat soliter ataupun berkumpul membentuk suatu jaringan atau
organ (Sutrian, 2011).

Sumber:eBIOLOGI.COM
Gambar 3. Sklereid pada tangkai daun Camellia J.

5
Sklereid dapat dibagi menjadi 4 macam, yakni :
1. Brakisklereid atau sel batu yang bentuknya hampir
isodiametrik, misalnya floem dari kulit kayu pohon.

Sumber: slideshare.com:
Gambar 4. Brakisklereid pada daging buah Pyrus

2. Makrosklereid yang berbentuk batang, sering ditemukan dalam


kulit biji, misalnya pada leguminosae.

Sumber::slideshare.com
Gambar 5. Makrosklereid pada epidermis kulit biji Phaseolus

3. Osteosklereid yang berbentuk tulang dengan ujung-ujungnya


yang membesar, kadang-kadang sedikit bercabang.

Sumber:slideshare.com:
Gambar 6. Osteosklereid pada mesofil Hakea

6
4. Asterosklereid yang berbentuk bintang dan bercabang-cabang
yang sering terdapat pada daun (Hidayat, 1995).

Sumber::slideshare.com
Gambar 7. Asteroskleid pada korteks batang
Trocohodendron

b. Serat
Serat dapat dijumpai pada berbagai bagian tumbuhan,
seringkali sebagai berkas, jalinan, atau berupa silinder rongga.
Serat mengalami penebalan dinding sel sekunder yang lebih keras
dari kolenkim, dan lebih elastis. Sel-sel ini ditemukan di antara
jaringan pembuluh atau pada jaringan dasar (Evert, 2006).
Menurut letaknya serat dibedakan menjadi 2, yani serat
xilem dan serat ekstra xilem. Serat xilem ialah serat yang berada di
dalam xilem. Serat xilem ini merupakan bagian jaringan pembuluh
dan berkembang dari prokambium, yakni jaringan yang
menghasilkan jaringan pembuluh (Hidayat, 1995).
Dua macam serat xilem yang dibedakan berdasarkan tebal
dinding serta jumlah noktah adalah serat lilbriform dan serat
trakeid. Serat ekstra xilem ialah serat yang berada di luar xilem.
Serat ekstra xilem ini dapat ditemukan di dalam korteks atau dalam
floem sebagai bagian dari floem (Hidayat, 1995).

7
Sumberslideshare.com:
Gambar 8. Serat floem pada Linum Usitatissimum L.

Sumber:blogspot.com
Gambar 9. Serat xylem pada tumbuhan

C. Karakteristik Jaringan Kolenkim


Menurut Mahardika (2009), terdapat beberapa karakteristik dari
jaringan kolenkim, diantaranya :
1. Sel-selnya hidup dengan protoplasma aktif, bentuk sel sedikit
memanjang;

Sumber:eBIOLOGI.COM
Gambar 10. Sel jaringan kolenkim

8
2. Umumnya memiliki dinding dengan penebalan tidak teratur;

Sumber: slideshare.net
Gambar 11. Dinding kolenkim

3. Tidak memiliki dinding sel sekunder tetapi memiliki dinding primer


yang lebih tebal daripada sel-sel parenkim;

Sumber:siswapedia
Gambar 12. Sel sekunder

4. Lunak, lentur dan tidak berlignin;

Sumber: biomagz.com
Gambar 13. Jaringan kolenkim

9
5. Isi sel dapat mengandung kloroplas makin sederhana diferensiasinya
makin banyak kloroplasnya, sehingga menyerupai parenkim, juga
dapat mengandung tanin;

Sumber: slideshare.net
Gambar 14. Jaringan kolenkim

6. Kolenkim tidak memiliki dinding sekunder dan bahan penguat (lignin),


maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa menghalangi
pertumbuhan.

D. Karakteristik Jaringan Sklerenkim


Menurut Mahardika (2009), terdapat beberapa karakteristik dari
jaringan sklerenkim, diantaranya :
1. Sel-selnya telah mati dengan dinding sel yang menebal;

Sumber: pustakamateri.web.id
Gambar 15. Penampang melintang serat floem primer Cannabis

2. Dindingnya berlignin (zat kayu) dan mengandung selulosa dinding sel,


sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras yang disebut dinding
sekunder;

10
Sumber: pengajar..co.id
Gambar 16. Dinding sekunder dari pohon Casuarinaceae

3. Umumnya terdapat pada batang dan tulang daun;

Sumber: biomagz.com
Gambar 17. Jaringan pada daun

4. Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel
dewasa;

Sumber: siswonesia.com
Gambar 18. Gambar sel eukariotik pada tumbuhan

11
E. Macam-macam Jaringan Kolenkim
Menurut Mulyani (2006), kolenkim dibagi menjadi 4 macam
berdasarkan tipe penebalan dindingnya, yakni :
a. Kolenkim sudut, merupakan penebalan dinding sel kolenkim yang
terjadi pada sudut-sudut sel.

Sumber::pustakamateri.web.id
Gambar 19. Kolenkim sudut pada daun Begonia

b. Kolenkim lamela, merupakan penebalan dinding sel kolenkim yang


terjadi pada dinding tangensial sel.

Sumber: Sumber:: pustakamateri.web.id


Gambar 20. Kolenkim lamela pada batang muda Sambucus

c. Kolenkim cincin, merupakan penebalan dinding sel secara terus-


menerus sehingga lumen sel akan kehilangan bentuk sudutnya.

12
Sumber: Sumber: pustakamateri.web.id
Gambar 21. Kolenkim cincin pada tulang daun

d. Kolenkim lakuna, merupakan penebalan sel kolenkim yang terjadi


pada dinding yang berbatasan dengan ruang antar sel

Sumber: pustakamateri.web.id:
Gambar 22. Kolenkim lakuna pada tangkai daun Petasites Officinalis

F. Perbedaan Antara Jaringan Kolenkim dan Jaringan Sklerenkim

Menurut Sutrian (2011), perbedaan pada jaringan kolenkim dan


sklerenkim dapat di lihat dalam beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :

13
Tabel 1. Perbedaan jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim

Jaringan Kolenkim Jaringan Sklerenkim


Terdiri dari sel-sel yang plastis; Terdiri dari sel-sel yang elastis;
Dinding sel terdiri dari selulosa dan Dinding sel terdiri dari lignin yang
pektin; keras dan tebal;
Kadar air tinggi; Kadar air rendah;
Dinding sel bersifat primer,
Dinding sel bersifat primer;
sekunder bahkan tersier;
G. Perbedaan Antara Sklereid dan Serabut
Menurut Sutrian (2011), perbedaan kolenkim dan sklerenkim dapat
di lihat dalam beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :

Tabel 2. Perbedaan sklereid dan serabut

Sklereid Serabut

serabut selnya sangat panjang sklereid berbentuk isodiametris,


dibandingkan dengan lebarnya; memanjang dan bercabang;
Sklereid berkembang dari sel serabut berkembang dari sel meristem;
parenkim;
Serabut sklerenkim Sklereid mengandung lignin yang tebal
mengandung lignin dengan dan keras sehingga menjadikan
daya elastisitas yang besar; jaringannya kuat dan kaku;
skelereid memiliki nokta yang Serabut sklerenkim memiliki nokta
celahnya bundar dan dapat yang berbentuk saluran sempit yang
bercabang-cabang; miring;

14
BAB III

PENUTUP

D. Kesimpulan

Jaringan kolenkim memiliki fungsi sebagai jaringan penyokong


pada organ muda yang sedang mengalami pertumbuhan dan jaringan
kolenkim ini bersifat plastis. Jaringan kolenkim memiliki empat macam tipe
berdasarkan penebalan dindingnya, yakni kolenkim sudut, kolenkim lamela,
kolenkim lakuna dan kolenkim cincin. Jaringan kolenkim ini memiliki banyak
karakteristik yang berbeda dengan jaringan sklerenkim.

Jaringan sklerenkim memiliki fungsi sebagai jaringan penyokong


dan kadang-kadang sebagai jaringan pelindung. Jaringan sklerenkim ini
bersifat elastis. Secara umum, jaringan sklerenkim terbagi menjadi dua, yakni
serat dan sklereid. Jaringan sklerenkim ini memiliki banyak karakteristik yang
berbeda dengan jaringan kolenkim.

15
DAFTAR PUSTAKA

Evert, 2006. Esau’s Plant Anatomy. New Jersey: Jhon Wiley & Sons. Inc.,
Publication

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB

Mahardika (2009) Mahardika, Maria Agustin. 2009. Jaringan Pada Tumbuhan.


Yogyakarta: USD

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

Rahman, 2007. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Jakarta: UI Press

Rudall, 2007. Anatomy Of Flowering Plants. New York: Cambridge University


Press

Sutrian, Yayan. 2011. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan: tentang Sel dan


Jaringan. Jakarta: Rineka Cipta

Anonim.2005jaringanparenkim/amphttp://www.google.com/amp/s/dosenbiologi,com
/tumbuhan/fungsi-diakses2015

www.rizki-karunia.blogspot.com/2015/02/daun-pada-
tumbuhan.html?m=1diakses2015

Anonim2014http://www.dictio.id/t/apakah-perbedaan-jaringan-xilem-dan-floem-
pada-tanaman/3474diakses2014

Rozaki2010http://www.siswapedia.com/jaringan-kolenkim-dan-sklerenkim/

http://www.google.com/amp/s/apaperbedaan.com/kolenkim;dan;skelrenkim/amp/

www.ebiologi.net/2015/12/jaringan-penguat-kolenkim-dan.html?=1

http://www.slideshare.net/mobile/yopynopitasari/jaringan-kolenkim-52668115

www.biomagz.com/2015/11/jaringan;kolenkim-jaringan-sklerenkim.html?m=1

http://www.slideshare,net/mobile/akusalma10/bab-2struktur-dan-fungsi-tumbuhan

http://pustakamateri.web.id/jaringan-tumbuhan-kelas-11-sma/struktur-sel-sel-
batu-sklereid/

http://pengajar.co.id/batang-tumbuhan-pengertian-fungsi-struktur-macam-dan-
fungsinya/

16
http://www.biomagz.com/2015/10/jaringan-pada-daun-epidermis-
mesofil.html?m=1

http://siswonesia.com/fungsi-stomata/amp/

putakamateri.web.id/jaringan-tumbuhan-kelas-sma/struktur-sel-sel-batu-sklereid/

17
PERTANYAAN

1. Sklerenkim pada tulang daun bersifat keras! (Adetya)


2. Mengapa kadar air lebih tinggi pada kolenkim dari pada sklerenkim!
(Husna)
3. Penjelasan libriform dan trakeid! (Diah Ayu)

JAWAB
1. Karena pada sklerenkim punya dinding sel yg tebal dan kuat karena
mengandung lignin (komponen utama kayu) dan terjadi penebalan
primer dan sekunder oleh lignin

2. Karena kolenkim ini jelas memiliki sel-sel yang aktif atau hidup dan
memiliki sekitar 67% kandungan air dan masih membutuhkan air.
Sedangkan pada sklerenkim adalah sel-sel yg telah mati, jadi tidak
terlalu menggunakan kadar air . hanya saja walaupun sel-sel
sklerenkim adalah sel-sel organ yg tidak berkembang atau mati, tetapi
sel ini memungkinkan alat-alat tumbuhannya bertahan menghindari
berbagai macam tekanan desakan tanpa menimbulkan akibat .

3. Trakeid adalah bagian dari pembuluh kayu, terdiri dari sel-sel yg


sempit dan penebalan dinding selnya lebih tebal sehingga tidak
merupakan pembuluh yg sempurna karena letaknya terpisah-pisah.,
dan dapat ditemukan pada noktah terlindung. Libriform mempunyai
ukuran lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal dibanding serat
trakeid.

Menambahkan

1. Syakira
2. Yovina

18

Anda mungkin juga menyukai