Anda di halaman 1dari 31

We are from grup 4

Salwa sabila 0310191054


Sarah Yulinda 0310193070
Jeneri Puspita Sari 0310192060
Rizki Putri Khoiriyah Sipahutar 0310192058

ii
Kata Pengantar

Puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
dan lindungan-Nya. Shalawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang selalu menjadi suri tauladan yang baik. Dengan segala segala upaya akhirnya Handout
mengenai sel ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, meskipun sangat banyak kekurangannya.
Rasa terimakasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada berbagai pihak yang telah
memberikan banyak masukan serta kritikan yang membangun dalam menyelesaikan Handout ini.
Handout ini berisi konten mengenai Sel dan Jaringan untuk siswa SMA kelas XI. Dalam
Handout ini dijelaskan beberapa konsep sel hewan, sel tumbuhan dan jaringan yang dilengkapi
dengan uji kompetensi yang mengarahkan kepada pembelajaran abad 21. Uji kompetensi yang
digali difokuskan pada kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu Handout ini
dilengkapi gambar-gambar pendukung yang akan membantu memahami setiap konsep.
Semoga handout ini dapat mempermudah siswa SMA khususnya dalam mempelajari dan
memahami metabolisme sel dengan mudah. Handout ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang
.

Penulis

iii
DAFTAR ISI

PRAKATA...........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. KOMPONEN KIMIAWI SEL .....................................................................................3
B. STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA.........................................................................5
C. PERBEDAAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN......................................................6
D. ORGANEL SEL HEWAN DAN TUMBUHAN...........................................................7
E. DIFUSI...........................................................................................................................9
F. OSMOSIS.......................................................................................................................9
G. TRANSPOR AKTIF......................................................................................................10
H. ENDOSITOSIS/EKSOSITOSIS...................................................................................11
I. PENERAPAN KONSEP TRANSPOR MELALUI MEMBRAN................................12
J. JARINGAN PADA HEWAN.......................................................................................14
K. EVALUASI...................................................................................................................21

iv
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur sel, dan fungsi sel sebagai unit terkcecil kehidupan
1.2 Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan
1.3 Membandingkan mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, tranporaktif, endositosis, dan
eksositosis)
2.1 mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat
titopotensi sebagai dasar kultur jaringan

INDIKATOR
1. Menjelaskan komponen kimiawi sel
2. Menggambarkan struktur sel hewan dan TUJUAN
tumbuhan dari hasil pengamatan
3. Menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan 1. Mengidentifikasi organel sel
2. Menggambar organel sel
gambar literatur 3. Mengaitkan struktur organel sel
4. Menjelaskan struktur bagian-bagian sel dengan fungsinya
beserta fungsinya

PETUNJUK PENGGUNAAN HANDOUT

1. Mulai dengan membaca yang ada pada setiap kegiatan belajar.


2. Pahami terlebih dahulu kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran pada materi yang akan dipelajari
3. Pelajari materi pada kotak pembahasan
4. Lakukan perintah pada kotak dialog
5. Setelah mempelajari materi, kerjakan tes evaluasi untuk
mengetahui kemampuan siswa

1
PENDAHULUAN

Selamat kamu telah menyelesaikan Handout sebelumnya, sekarang kamu dapat melanjutkan
modul berikutnya. Handou ini berjudul Sel. Dalam Handout ini akan dibahas tentang Komponen
Kimiawi Sel, Struktur Sel dan Fungsinya, Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan, Organel Sel Hewan
dan Sel Tumbuhan, Difusi, Osmosis, Transpor Aktif, Endositosis Eksositosis, Penerapan Konsep
Transpor Aktif, Penerapan Konsep Transpor Melalui Membran. Berdasarkan referensi
gambar/charta/foto dari buku-buku literatur, kita akan mencoba menganalisis Struktur Sel dan
Fungsinya membandingkannya dengan makhluk hidup lain yang seluler prokariotik, seluler eukariotik
dan yang multiseluler menggunakan gambar/foto. Disamping itu dalam Handout ini juga akan dikaji
bagaimana cara sel berdifusi dan osmosis serta transpor aktif.
Sebagai pembahasan terakhir Handout ini adalah Endositosis Eksositosis, Penerapan Konsep
Transpor Aktif, Penerapan Konsep Transpor Melalui Membran. Untuk mengukur sampai sejauh mana
pemahaman kamu tentang Sel, maka di akhir Handout akan kamu jumpai pertanyaan-pertanyaan
ataupun tugas-tugas yang harus diselesaikan baik secara individu maupun secara kelompok. Untuk
mengetahui keberhasilan kamu dalam mempelajari Handout ini, kamu harus mengerjakan Uji
Kompetensi Akhir Handout. Uji Kompetensi Akhir Handout tersebut dapat kamu minta kepada Guru
Biologi sebelum kamu melanjutkan ke Handout Biologi berikutnya. Sekarang marilah kita mulai
mempelajarinya. Selamat belajar dan Semoga Kamu mencapai hasil yang baik

B. Manfaat
Setelah mempelajari bab ini, kalian dapat mengetahui manfaat sel dalam kehidupan.
C. Relevansi
Setiap Organisme tersusun atas unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler.
Ada maluk hidup yang bukan merupakan sel contohnya virus. Mahluk hidup yang seluler dapat terdiri
atas satu sel (uni seluler) contohnya Bakteri dan banyak sel (multi seluler) contohnya tumbuhan dan
hewan tingkat tinggi. Berdasar ada tidaknya membran inti, sel terbagi atas sel prokarion (tdak memiliki
membran inti) dan sel eukarion (memiliki membrane inti). Sel prokarion contohnya bakteri dan
ganggang biru, dan sel eukarion contohnya sel tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Sel yang di bahas
dalam modul ini hanya sel eukarion organisme multi seluler yakni sel tumbuhan dan hewan, sedangkan
sel prokarion dan organisme uni seluler di bahas pada modul mikro organisme.

2
PENYAJIAN MATERI
A. KOMPONEN KIMIAWI SEL
kalian pernah berandai-andai nggak, sih, tubuh kita ini tersusun dari apa saja, ya? Eh, tubuh kita ini
tersusun dari banyak komponen, lho, nggak cuma lemak saja seperti yang dikira banyak orang selama ini.
Salah satu komponen yang menyusun tubuh kita adalah Sel. Di dalam setiap sel yang menyusun tubuh kita,
ada komponen kimiawi yang berperan penting, lho. Apa saja komponen kimiawi dalam sebuah sel? Yuk,
cari tahu jawabannya!
1. Komponen Organik
Sesuai dengan gambar di atas, komponen organik terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan asam
nukleat. Kira-kira, masing-masing dari mereka perannya seperti apa, ya? Yuk, simak penjelasannya di
bawah ini!
a. Karbohidrat
Ketika kalian mendengar kata karbohidrat, yang terbayang pertama kali pasti makanan seperti mie,
nasi, atau kentang, kan? Nah, karbohidrat dalam sel, bentuknya nggak kayak gitu, lho, Karbohidrat sendiri
terdiri atas unsur C, H dan O dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Dalam sebuah sel, karbohidrat berfungsi
sebagai pembentuk struktur sel, komponen penyusun DNA, serta untuk menghasilkan energi. Oh iya,
berdasarkan gugus gulanya, karbohidrat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu monosakarida (1 gugus gula),
disakarida (2 gugus gula) dan polisakarida (lebih dari 2 gugus gula). Jangan sampai lupa, ya!
b. Protein
Komponen organik sel yang kedua adalah protein. Kalau dengar kata protein, pasti ingat telur kan? Tapi
dalam konteks ini, kita nggak membahas tentang telur, ya! Protein disusun oleh asam amino dan berperan
sebagai salah satu penyusun membran sel, membantu transport substansi tertentu, dan mempercepat reaksi
kimia dalam sel. Reaksi kimia tersebut terjadi dalam bentuk protein fungsional, yaitu enzim.
c. Lemak
Lemak juga turut berperan dalam sebuah sel, lho! Lemak tersusun oleh asam lemak dan gliserol. Lemak
berfungsi sebagai komponen utama penyusun membran plasma.
d. Asam Nukleat
Dalam sebuah sel, asam nukleat tersusun oleh nukleotida. Ternyata, asam nukleat terdiri dari DNA dan
RNA. Asam nukleat itu sendiri berperan dalam mengatur pewarisan sifat dan sintesis protein. Wah, jadi ini
dia nih, yang berperan di balik proses pewarisan sifat kita!
2. Komponen Anorganik
Setelah sebelumnya membahas tentang komponen organik, sekarang kita lanjut ke komponen anorganik, ya!
Masih ingat nggak, ada komponen anorganik apa saja? Yap, ada air, vitamin, dan mineral. Kuy, kita bahas
satu persatu!

3
1. Air
Komponen anorganik pertama adalah air. Tahukah kamu, air merupakan komponen kimiawi sel yang
komposisinya paling banyak. Fungsi air dalam sel adalah sebagai pelarut bahan organik dan anorganik
serta mempercepat reaksi biologi dalam sel.

2. Vitamin
Dalam sel, vitamin berperan sebagai katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam sel.
Macam-macam vitamin diantaranya adalah A, D, E, K, B dan C. Ada yang ingat fungsi dari masing-
masing vitamin tersebut?

3. Mineral
Komponen anorganik yang terakhir adalah mineral. Mineral berperan dalam aktivitas metabolism sel ,
pengatur kerja enzim serta memelihara tekanan osmosis sel. Wah, banyak juga ya, tugasnya mineral!

TAHUKAH KAMU ?
Gas- gas yang ada diantara sel
Oksigen, mengoksidasi zat-zat makanan untuk mendapatkan energi
Karbondioksida, sisa pembakaran zat-zat makanan
Nitrogen, tidak terpakai tapi bisa berikatan dengan sel-sel dalam
bentuk ion nitrat
Amonia, sisa metabolisme protein dalam sel-sel hewan

B. Sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler. Ada maluk hidup yang
bukan merupakan sel contohnya virus. Mahluk hidup yang seluler dapat terdiri atas satu sel (uni seluler)
contohnya Bakteri dan banyak sel (multi seluler) contohnya tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Berdasar
ada tidaknya membran inti, sel terbagi atas sel prokarion (tdak memiliki membran inti) dan sel eukarion
(memiliki membrane inti). Sel prokarion contohnya bakteri dan ganggang biru, dan sel eukarion contohnya
sel tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Sel yang di bahas dalam modul ini hanya sel eukarion organisme
multi seluler yakni sel tumbuhan dan hewan, sedangkan sel prokarion dan organisme uni seluler di bahas
pada modul mikro organisme.

4
Sel eukarion umumnya memiliki bagian-bagian yang sama yaitu: membran plasma, sitoplasma dan
organel-organelnya. Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di luar inti, mengisi ruangan di
antara membran plasma dan inti sel. Komponen terluar sitoplasma adalah membran plasma
(plasmolemma). Sitoplasma terdiri dari matriks yang di dalamnya terdapat inclusion dan organel.
Inklusion adalah benda sitoplasma yang berupa kumpulan pigmen, lipid, protein, atau karbohidrat, yang
terbungkus membran ataupun tidak. Organel merupakan komponen permanen sel yang umumnya di
selaputi membran, dan mengandung enzim-enzim untuk metabolisme. Contoh organel misalnya
retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas dan nucleus.
1. Sel Hewan
a. Membran Plasma
Membran sel merupakan selaput terluar sel yang berupa bilayer lipida dengan protein integral dan
ferifer. Tebal membran sel antara 7,5 - 10 nano meter, sifatnya selektif permeabel. Fungsi membrane sel
adalah untuk pelindung, reseptor dan mengatur keluar masuknya zat dari dan ke luar sel dengan cara
difusi, osmosis, difusi berfasilitas, dan transport aktif. Difusi adalah pergerakan molekul dari
konsentrasi tinggi (hipertonis) ke konsentrasi rendah (hipotonis). Osmosis adalah pergerakan air dari
konsentrasi air tinggi (banyak air) ke konsentrasi air rendah (sedikit air) melalui membran semi
permeabel. Difusi berfasilitas adalah difusi atau perpindahan zat yang menggunakan protein pembawa
tanpa memerlukan energi (ATP). Transpor aktif adalah pergerakan molekul melalui membran yang
memerlukan energi ATP.
b. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma berupa vesikel atau kantung yang dapat berbentuk pipih, bundar, atau tubuler
dan satu sama lain dapat berhubungan. RE memiliki selapis membran, dan membran tersebut ada yang
berhubungan dengan membran inti dan membran plasma sehingga dapat berperan sebagai penghubung
antara bagian luar sel dengan bagian dalam sel. Ada dua jenis RE yaitu RE halus (REH) yani RE yang
tidak dilekati ribosom, dan RE kasar (REK) yakni RE yang dilekati ribosom. RE memiliki peran
anabolik dan protektif. Peran anabolik yakni mensintesis kolesterol, hormone- hormon steroid, dan
asam-asam empedu. Peran katabolik yakni dapat mengubah atau menetralisir bahan yang bersifat toksik.
Mekanisme kerja antar RE dan organel lain seperti mitokondria dapat saling berhubungan.
c. Badan Golgi
Struktur Badan Gogi berbentuk tumpukan kantong-kantong pipih, (didalamnya terdapat pula yang
bundar dan tubuler), yang sangat kompleks yang memiliki dua permukaan yakni permukaan luar
berbentuk cembung (forming face) dan permukaan dalam berbentuk cekung (maturing face). Membran
yang membentuk kantong sebanyak selapis. Badan Golgi berfungsi menghasilkan lisosom, secret, dan
menyimpan protein serta enzim yang akan disekresikan

5
3. Difusi
Difusi atau pembauran adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi
yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan
konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan
menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling
sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan
(layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
1. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
5. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat.
Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya

Gambar difusi

6
d. Lisosom
Lisosom terdapat pada sel hewan; bentuknya seperti bola, terdiri atas selapis membrane, dan diameternya kurang
lebih 500 nm. Lisosom berfungsi untuk mencerna bahan makanan yang masuk ke dalam sel, baik secara
pinositosis (makanan yang ‘ditelan’ berupa cairan) maupun secara fagositosis (makanan yang ‘ditelan’ berupa
padatan). Lisosom meliputi lisosom primer, dan sekunder. Lisosom primer yakni lisosom yang belum melakukan
pencernaan. Lisosom sekunder yakni lisosom yang telah/sedang melakukan pencernaan.

e. Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat lonjong atau bercabang; ukurannya 500 sampai 2000 nm. Mitokondria banyak
terdapat pada sel yang sedang aktif. Struktur mitokondria dikelilingi dua lapisan membrane yaitu membran luar
dan membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke dalam membentuk krista. Ruang dalam
mitokondria berisi matrik mitkondria yang mengandung banyak enzim. Fungsi mitokondria yaitu tempat respirasi
atau oksidasi karbohidrat yang menghasilkan energi (ATP).
f. Ribosom
Ribosom sangat kecil (diameternya 20 – 25 nm), terdapat pada sitoplasma secara bebas atau menempel pada
reticulum endoplasma. Ribosom merupakan organel yang tidak bermembran, berupa padatan yang tersusun atas
RNA, proten, karbohidrat, sedikit lemak dan mineral. Ribosom berfungsi sebagai alat untuk sintesis protein.
Ribosom yang bekerja mensintesis protein berada dalam suatu unit yakni gabungan atas sub unit besar dan sub unit
kecil. Unit (monomer) ribosom prokarion adalah 70 S, terdiri atas sub unit besar 50 S dan sub unit kecil 30 S.
Unit (monomer) ribosom eukarion adalah 80 S, terdiri atas sub unit besar 60 S dan sub unit kecil 40 S.

g. Flagel dan Silia


Pada mahluk hidup yang bersel tunggal (uniseluler) misalnya pada beberapa hewan Protozoa ada yang memiliki
alat gerak flagel dan silia. Struktur flagel terdiri dari dua fibril yang dikelilingi oleh 9 fibril yang terletak sebelah
luar. Sedangkan fibril keluarnya dari granula basal dan secara kimia terdiri dari tubulin dan protein dinein dan
ATP.
h. Sentrosom
Umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pada sitoplasma dekat membran inti. Pada saat
pembelahan mengandung dua sentriol. Sebuah sentriol terbentuk dari 9 set tabung yang masing-masing set
terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi menggerakkan kromosom pada saat pembelahan sel.
i. Inti atau Nukleus
Letak inti pada sitoplasma biasanya di tengah. Umunya sel mahluk hidup mengandung satu inti, tetapi ada
7
pula yang memiliki inti lebih dari satu misalnya sel otot lurik.
4. Transfor Pasif

Transpor pasif merupakan mekanisme perpindahan zat yang tidak membutuhkan energi.
Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan energi untuk
melewati membran plasma. Transport pasif mencakup osmosis dan difusi. Dalam hal ini, transport
pasif dibagi menjadi dua antara lain :
1. Osmosis

Ini adalah air atau pelarut bergerak dari area konsentrasi tinggi menuju area konsentrasi rendah
melalui membrane semi permeable.
2. Difusi

Ini adalah perpindahan zat menuruni gradient konsentrasi. Yaitu dari larutan berkonsentrasi tinggi
(hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah (hipotonik) sehingga konsentrasi
kedua larutan tersebut sama (isotonis)

5. Endositosis

Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi yang sangat kecil ke dalam sel dengan cara
membentuk vesikula baru dari membran plasma.Langkah-langkahnya pada dasarnya merupakan
kebalikan dari eksositosis.Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam membentuk
kantong.Begitu kantong ini semakin dalam, kantong ini terjepit membentuk vesikula yang berisi
materi yang didapat dari luar selnya. Endositosis dibutuhkan untuk berbagai macam fungsi yang
penting bagi sel, karena endositosis dapat meregulasi 8 berbagai macam proses seperti pengambilan
nutrisi, adhesi dan migrasi sel, reseptor sinyal, masuknya patogen, neurotransmisi, presentasi antigen,
polaritas sel, mitosis, pertumbuhan dan diferensiasi, dan masuknya obat
Jenis-jenis endositosis
1. Fagositosis ("pemakanan seluler") merupakan proses di mana sel menelan suatu partikel dengan kaki semu
(pseudopoda) yang membalut di sekeliling partikel tersebut dan membungkusnya di dalam kantong berlapis-
membran yang cukup besar untuk bisa digolongkan sebagai vakuola. partikel itu dicerna setelah vakuola
bergabung dengan lisosom yang mengandung enzim hidrolitik.
2. Pinositosis ("peminuman seluler") merupakan proses di mana sel "meneguk" tetesan fluida ekstraseluler
dalam vesikula kecil. Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang larut dalam tetersan tersebut dimasukkan
ke dalam sel, pinositosis tidak bersifat spesifik dalam substansi yang ditranspornya.
3. Endositosis yang diperantrai reseptor membutuhkan reseptor yang disebut ligan

Tabel Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

9
Bagian-bagian inti sel

Membran inti

Membran inti memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membran inti terdiri dari dua lapisan membran dan
pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi tempat keluar masuknya bahan kimia.
Lapisan membrane yang sebelah luar berhubungan dengan membrane reticulum endoplasma.

Nukleoplasma dan Kromosom


Inti sel mengandung nukleoplasma atau plasma inti. Bahan kimia yang terdapat pada nukleoplasma yaitu
larutan fosfat, gula ribose, protein, nukleotida, dan asam nukleat. Pada nukleoplasma terdapat benang-
benang kromatin yang tampak jelas pada saat pembelahan sel membentuk kromosom. Fungsi kromosom
yaitu mengandung material genetik yang berguna untuk mengontrol aktivitas hidup sel dan pewarisan
sifat-sifat yang diturunkan
- Nukleolus
Nukleolus mengandung nukleoli yang berbentuk bulat. Secara kimia nukleolus mengandung RNA dan
protein. Nukleolus berfungsi untuk sisntesis RNA ribosom.

2. Sel Tumbuhan
Di tinjau dari bagian-bagiannya, sel tumbuhan memiliki sedikit perbedaan dengan sel hewan. Perbedaan
tersebut yakni: pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plasmodesma, kloroplas, dan vakuola besar,
sedangkan pada sel hewan tidak. Bagian-bagian lain yang terdapat pada sel tumbuhan umumnya sama
dengan sel hewan.
a. Dinding sel
Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi dinding sel yaitu
melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan sel yang satu dengan sel
lainnya dihubungkan dengan plasmodesmata.
b. Plastida
Umumnya sel tumbuhan mengandung plastida; ukuran diameternya 4 -6 mikron (µ). Plastida ada yang
berwarna ada yang tidak. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas sedang kan yang berwarna
disebut kromoplas. Leukoplas yang berfungsi untuk membuat amilum disebut amiloplas dan yang
membuat lemak disebut lipoplas. Sedangkan kromoplas yang mengandung klorofil disebut kloroplas.
c. Vakuola
10
Vakuola terdapat baik pada sel tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel tumbuhan tampak lebih besar
dan jelas terutama pada sel yang sudah tua. Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi membran tunggal
disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi air, phenol, antosianin, alkaloid dan protein.
Gambar Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

C. Jaringan

Sebagai mana telah dikemukakan, bahwa jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama. Cabang biologi yang membahas khusus tentang jaringan disebut
histologi. Dalam pembahasan jaringan ini, pertama akan dikemukakan jaringan pada hewan,
selanjutnya jaringan pada tumbuhan.

Jaringan Pada Hewan

Jaringan pada hewan multi seluler meliputi jaringan embrional, jaringan epitel, jaringan
otot, jaringan syaraf, jaringan penyokong, dan jaringan lemk

Jaringan Embrional

Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini
merupakan hasil pembelahan sel zigot. Pada tahap awal terbentuknya embrio, sel-sel
penyusunnya memiliki bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya, sel-sel tersebut
akan membelah dan akan mengalami perubahan bentuk maupun fungsinya. Proses ini yang
disebut spesialisasi. Hasil dari proses spesialisasi tersebut antara lain dihasilkannya lapisan
jaringan embrional. Ada hewan yang embrionya terdiri atas dua lapis disebut diploblastik
(ectoderm dan endoderm contohnya Coelenterata),
11 dan ada yang terdiri atas tiga lapis disebut
triploblastik ( ectoderm, mesoderm, dan endoderm, contohnya Cacing tanah, Artropoda, dan
Cordata).
Jaringan Epitel

Jaringan epitel yaitu jaringan yang menutupi atau melapisi permukaan tubuh dan rongga di dalam tubuh.
Macam-macam jaringan epitel, lokasi dan fungsinya dapat dikemukakan sebagai berikut.
Tabel 1: Jenis-jenis Lapisan Epitel Umum Tubuh Manusia

Lapisan Bentuk Sel Terdapat di Fungsi


Sel
Sederhan Pipih Pembuluh darah (sel Mempermudah gerakan, filtrasi,
a (Satu endotel), pericardium, absopsi
Lapis) peritoneum
Kubus Ovarium, tiroid. Proteksi, sekresi
Silindris Usus, kandung empedu Proteksi, lubrikasi,
absorpsi, sekresi.
Berlapi Silindris. Semua sel melekat Trakea, bronkus, rongga Proteksi, transport partikel ke
s semu pada membran basal namun hidung lar saluran nafas, sekresi.
tidak semua muncul di
permukaan
Berlapi Pipih, mengalami keratinisasi Kulit Proteksi, mencegah hilangnya
s (2 (kering) air.
lapis
atau lebih)
Pipih, lembab Mulut, esophagus, vagina Proteksi, pencegah hilangnya air,
sekresi.
Kubus Kelenjar keringat, folikel Proteksi, sekresi.
ovarium
Transisional Kandung kemih, ureter Proteksi
Silindris Konjungtiva mata Proteksi

Buatlah penamaannya!
Contoh: Epitel pipih berlapis tunggal, epitel silindris berlapis tunggal, epitel kubus berlapis banyak, epitel
silindris berlapis banyak semu, dst.

12
Jaringan Otot

Otot Lurik atau otot serat lintang


Tersusun dari sel-sel berbentuk silindris panjang dengan banyak inti di bagian pinggir. Otot lurik
disebut juga otot serat lintang atau otot rangka karena melekat pada rangka. Kerja otot lurik menurut
kehendak karena di bawah control kesadaran, reaksinya cepat terhadap rangsangan.

Otot Polos
Tersusun atas sel-sel yang berbentuk lonjong dengan satu inti di tengahnya serta miofibrilnya homogen.
Kerja otot polos tidak menurut kehendak sehingga disebut otot involuntir dan reaksinya lambat. Otot
polos terdapat pada dinding saluran pencernan, pernapasan, pembuluh darah dan pembuluh limfe.

Otot Jantung
Tersusun dari sel-sel berbentuk silindris panjang seperti otot lurik, bercabang dengan inti di tengah.
Kerjanya tidak menurut kehendak, reaksi terhadap rangsang lambat.

Jaringan Syaraf
Tersusun dari kumpulan sel syaraf (neuron). Sebuah neuron terdiri dari badan sel, dendrite, dan neuron
atau akson. Berdasarkan fungsinya, sel syaraf dibedakan menjadi 3 macam.
Neuron Sensorik. Neuron ini bagian dendritnya berhubungan dengan reseptor, sedangkan aksonnya
berhubungan dengan efektor. Berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor.
Neuron Motorik. Neuron ini bagian dendritnya berhubungan dengan neuron lain dan aksonnya
berhubungan dengan efektor. Berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor.
Neuron Konektor (penghubung). Neuron ini bagian dendrite dan neuritnya berhubungan dengan
neuron lain. Berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron yang lain.

e. Jaringan Penunjang
Jaringan penunjang disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penguat. Jaringan penunjang meliputi:
jaringan ikat, jaringan rawan, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfa atau getah bening.

1) Jaringan ikat
a) Jaringan ikat longgar
Tersusun atas sel-sel yang jarang, matriks tersusun atas serabut kolagen, elastin, dan retikulin. Terdapat
antara berbagi alat, misalnya antara kulit dengan struktur di bawahnya.
b) Jaringan ikat padat
Tersusun atas matriks yang rapat, terdiri dari serabut kolagen, dan elastin, misalnya pada tendon.
13
2). Jaringan Rawan (Kartilago)
Tersusun atas sel-sel pembentuk rawan (kartilago) dan matriks. Berdasarkan matriks penyusunnya,
kartilago terdiri atas tiga macam yaitu:
a) Rawan hialin
Matriks bawahnya putih kebiru-biruan, jernih dan transparan. Terdapat pada rangka embryo, ujung
tulang iga, ujung tulang pipa, trakea, bronkus.
b) Rawan Elastin
Matriks agak keruh, mengandung serabut elastin kuning yaitu serabut kolagen yang tersusun seperti
jala. Terdapat pada daun telinga, saluran telinga luar, saluran eustachius.
c) Rawan Fibrosa (serabut)
Matriks sedikit, gelap dan keruh, mengandung banyak berkas serabut kolagen. Terdapat pada
persambungan tulang kemaluan (simpisis pubis), antar ruas-ruas tulang belakang.

3). Jaringan Tulang (Osteon)


Tersusun atas sel-sel tulang dengan matriks yang kokoh karena ada pengapuran garam-garam mineral
seperti kalsium karbonat dan kalsium fosfat, sel-sel pembentuk tulang (osteoblas) berada dalam lakuna
(rongga), antara lacuna yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh saluran kecil (kanalikuli).
Berdasarkan susunan matriksnya osteon terdiri atas:
a) Jaringan tulang spon (bunga karang)
Matriks berongga-rongga, berisi sum-sum merah, terdapat pada ujung-ujung tulang pipa, tulang pendek
dan tulang pipih, berfungsi sebagai tmpat memproduk sel darah merah.
b) Jaringan tulang kompak
Jaringan tulang kompak antara lain terdiri atas lapisan semen di bagian paling luar, sel-sel tulang atau
osteosit, matriks, dan saluran havers. Matriks tulang tersusun atas zat kolagen dan endapan kapur.
Fungsi tulang kompak adalah sebagai alat gerak fasif, penyokong, tempat perlekatan otot, dan
melindungi organ tubuh.
4) Jaringan darah
Darah terdiri atas sel-sel darah, keeping-keping darah, dan plasma darah. Sel-sel darah meliputi sel darah
merah atau eritrosit antara lain berperan dalam mengikat oksigen dan sel darah putih atau leukosit antara
lain berperan dalam pertahanan tubuh. Keping-keping darah atau trombosit berperan dalam pembekuan
darah. Plasma darah yakni berupa cairan yang didalamnya antara lain terdapat protein, glukosa, lemak,
dan garam mineral.

14
Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang telah
mengadakan diferensiasi. Misalnya kambium dan kambium gabus yang terjadi dari
parenkim atau jaringan dasar parenkim.

Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa merupakan jaringan yang tela mengalami diferensiasi. Pada umumnya
jaringan dewasa tidak membelah diri.
Jaringan dewasa terdiri dari:

Jaringan epidermis, yaitu jaringan paling luar yang menutup seluruh permukaan.

Jaringan parenkim, sering disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar.
Berdasarkan bentuknya, parenkim dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

Parenkim palisade, bentuknya memanjang, tegak dan banyak menandung klorofil. Parenkim
ini merupakan penyusun mesofil daun.
Parenkim bunga karang, bentuk dan susunan selnya tidak teratur, ruang antar selnya
relative besar.
Parenkim bintang, mempunyai bentuk seperti bintang, ujungnya saling
berhubungan sehingga mempunyai banyak ruang antar sel.
Parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan kea rah dalam serta banyak
mengandung kloroplas.
3). Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong disebut juga jaringan penguat atau stereom.
Fungsi utama jaringan ini adalah menguatkan bagian tubuh tumbuhan, jaringan ini terdiri atas
kolenkim dan skelerenkim.
a) Kolenkim, merupakan jaringan penyokong atau penguat pada jaringan tubuh muda dan organ
tua pada tumbuhan lunak, bentuk memanjang dengan penebalan dinding yang tidak merata di sudut-
sudutnya.
b) Sklerenkim, merupakan jaringan penguat atau kadang-kadang sebagai jaringan pelindung, sel-
selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin atau zat kayu. Jaringan sklerenkim terdiri dari
serabut sklerenkim. Contoh sklerenkim,

misalnya pada batang jagung. Contoh sklereid misalnya pada pteolus daun teh dan tempurung
kelapa dan kemiri.
15
5) Jaringan limfe atau getah bening
Getah bening adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Jaringan getah bening
terdiri atas bagian seluler berupa sel darah putih limfosit dan granulosit, dan cairan yang
mengandung glukosa, lemak, dan garam mineral. Getah bening beredar ke seluruh tubuh melalui
pembuluhnya. Pembuluh getah bening berada parallel dekat pembuluh vena. Fungsi jaringan
limfa adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam-garam mineral, dan zat-zat
lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah
f. Jaringan Lemak
Jaringan lemak terdiri atas sel-sel lemak, berbentuk bulat atau poligonal. Sel-selnya kaya rongga sel
yang terisi tetes minyak. Jaringan ini terutama terdapat di bawah kulit, di sekitar alat-alat dalam, di
sekitar pensendian, dan di dalam sum-sum tulang pipa. Jaringan lemak umumnya disokong oleh
serabut kolagen. Fungsi jaringan lemak adalah untuk menyimpan lemak, menyimpan cadangan
makanan, mencegah, dan melindungi hilangnya panas secara berlebihan.

D. Jaringan Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan meristem, jaringan dewasa,
jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.

1. Ragam Jaringan Tumbuhan

Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau
bersifat meristematik. Jaringan ini hanya terdapat pada bagian bagian tertentu dari tumbuhan.
Ciri-ciri jaringan meristem:
Terletak pada kumpulan sel yang berdinding tipis
Bentuk dan ukurannya relatif serupa
Kaya protoplasma
Umumnya memiliki vakuola yang kecil.

Jaringan meristem terbagi atas dua macam yaitu:


Meristem primer, yaitu meristem yang sel-selnya merupakan perkembangan langsung
dari sel-sel embrional sehingga merupakan kelanjutan dari pertumbuhan embrio.
Misalnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang ada di ujung akar dan ujung
batang disebut meristem apikal.

16
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut yaitu jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk transport atau pengangkutan
zat. Jaringan ini terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis.
Xylem merupakan jaringan kompleks, yang dapat terdiri dari sel xylem, sel serabut, dan sel
parenkim. Sel xylem dan sel serabut umunya mengalami penebalan dari zat kayu dan mati. Sel-
sel xilem terangkai memanjang dan membentuk pembuluh. Xylem berfungsi untuk mengangkut
zat-zat mineral dan air dari dalam tanah ke daun.
Floem, merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel pengiring, parenkim, dan serabut.
Fungsi floem adalah mengangkut hasil fotosintesis.

Jaringan gabus
Jaringan gabus yaitu jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus. Jaringan ini berfungsi
melindungi jaringan di bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air.

Jaringan Pada Organ Tumbuhan

Jaringan pada Akar

Jaringan pada sayatan melintang akar (akar muda) tampak dari luar ke dalam yaitu epidermis,
korteks, endodermis, dan stele.

Epidermis

Sel-selnya tersusun rapat, setebal selapis sel, serta tidak mempunyai ruang antar sel, dinding
selnya tidak mengalami penebalan dan dapat dilalui air dan garam mineral.
Korteks
Berada di bawah epidermis, terdiri atas lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis, susunannya tidak rapat,
banyak ruang antar sel yang penting untuk pertukaran zat

Endodermis
Yaitu lapisan terdalam korteks, terdiri atas satu lapis sel, dan sekaligus sebagai pemisah antara
korteks dengan selinder pusat, sel-selnya tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Sel-sel endodermis
umumnya mengalami penebalan bentuk U, dan ada diantaranya yang tidak mengalami penebalan
yang disebut sebagai sel pelalu atau sel penerus yang berperan sebagai jalan untuk masuk dan
keluarnya air dan garam mineral.
17
Stele / Selinder pusat
Merupakan bagian terdalam dari akar, terdiri dari:
Perisikel atau perikambium yaitu bagian terluar dari stele.
Berkas pembuluh angkut, terdiri dari xylem dan floem.
Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi diantara berkas-berkas pembuluh
angkut, berdinding tipis tidak mengalami penebalan dan bersitoplasma.

Jaringan pada Batang


Secara sederhana, jaringan pada sayatan melintang batang (batang muda) dari luar ke dalam adalah
sebagai berikut:
Epiermis, terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel.
Korteks, yaitu bagian kulit sebelah dalam dari epidermis yang tersusun atas jaringan
parenkim dan memiliki banyak ruang antar sel.
Endodermis /fluterma, merupakan pemisah antar korteks dengan selinder pusat.
Stele / elinder pusat yaitu bagian dalam dari batang. Fungsi
jaringan pada batang antara lain :
sebagai penyokong atau penegak tubuh tumbuhan
tempat pengang kutan air dan garam mineral (xylem) serta pengangkutan hasil fotosintesis
(floem).
Tempat cadangan makanan, tersimpan dalam sel-sel terutama sel parenkim

18
2. Jaringan pada Batang
Secara sederhana, jaringan pada sayatan melintang batang (batang muda) dari luar ke dalam adalah
sebagai berikut:
a. Epiermis, terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel.
b. Korteks, yaitu bagian kulit sebelah dalam dari epidermis yang tersusun atas jaringan parenkim
dan memiliki banyak ruang antar sel.
c. Endodermis /fluterma, merupakan pemisah antar korteks dengan selinder pusat.
d. Stele / elinder pusat yaitu bagian dalam dari batang. Fungsi jaringan pada batang antara lain :
- sebagai penyokong atau penegak tubuh tumbuhan
- tempat pengang kutan air dan garam mineral (xylem) serta pengangkutan hasil fotosintesis
(floem).
- Tempat cadangan makanan, tersimpan dalam sel-sel terutama sel parenkim.

3. Jaringan pada Daun


Pada sayatan melintang daun, dapat ditemukan jaringn epidermis (atas dan bawah), jaringan mesofil
atau daging daun, dan jaringan tulang daun atau urat daun.
a. Epidermis
Tersusun oleh satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kutikula atau dari lignin.
Pada epidermis (umumnya epidermis bawah) terdapat celah yang diapit oleh dua sel penutup, celah ini
disebut stoma (mulut daun). Di antara epidermis daun terdapat alat tambahan misalnya trikoma (bulu
daun).
b. Mesofil
Terdiri dari sel-selparenkim. Sel-sel parenkim yang panjang-panjang dan tersusun rapat disebut
jaringan palisade atau jaringan tiang/pagar. Sel-sel parenkim di bawah palisade yang tersusun
renggang-renggang banyak ruang antar selnya disebut jaringan spon atau jaringan bunga karang.
Kedua jaringan parenkim ini banyak mengandung kloroplas.
c. Tulang daun
Tulang daun atau urat daun (cabang dari tulang daun), terdiri dari jaringan pembuluh angkut xylem dan
floem serta parenkim.

19
I. Pertanyaan
1. Gambarkan struktur dari sel tumbuhan dan hewan, jelaskan fungsi organel-
organelnya dan apa perbedaannya satu sama lain ?
2. Jelaskan ragam jaringan pada hewan dan tumbuhan serta fungsinya ? (penjelasan
disertai gambar).

3. Gambar dan jelaskan perbedaan dan persamaan antara jaringan penyusun akar
tumbuhan monokotil (jagung) dengan dikotil (bunga mata hari) ?
4. Gambar dan jelaskan perbedaan dan persamaan antara jaringan penyusun batang
tumbuhan monokotil (jagung) dengan dikotil (tanaman jarak) ?

II. Saran Pembelajaran


Pembelajaran disarankan meliputi pembelajaran teori dan praktik atau
praktikum. Pelaksanaannya bisa terpisah atau terintegrasi. Terpisah artinya
pembelajaran teori terpisah dari pembelajaran praktik, teori dulu kemudian praktik
atau sebaliknya. Terintegrasi dalam arti pembelajaran praktik bersama-sama teori atau
sebaliknya pembelajaran teori bersama-sama praktik.
Untuk pembelajaran teori sebaiknya dilengkapi dengan media gambar tentang
sel, organel, dan jaringan. Untuk praktik atau praktikum dapat dilakukan dalam
kelompok-kelompok kecil (3-7 orang), menggunakan preparat dan mikroskop.
Preparat dapat preparat segar dan atau preparat awetan. Preparat segar yakni preparat
yang langsung dibuat, misalnya preparat jaringan epitel mulut, epitel bawang merah,
atau preparat jaringan tumbuhan lainnya misalnya jaringan pada akar, batang, dan
daun. Preparat awetan yakni preparat permanen yang sudah jadi dan tinggal
mengunakan mikroskop

20
Literatur

Esau, K. (1974). Anatomy of Seed Plants. New Delhi: C P Mohan for WileyEastern
Private Limited.

Hidayat, E. B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB

JunQueira, L. C. (1988). Basic Histology. Jakarta: C.V. EGC Penerbit Buku


Kedokteran.

Prawirohartono, S. (2004). Sains Biologi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Thorpe, N. O. (1984). Cell Biology. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Winatasasmita, Dj. (1994). Biologi Sel. Jakarta: Universitas Terbuka

21
SOAL TES
SEL DAN JARINGAN

Petunjuk:
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini (dengan memberi tanda silang) pada lembar jawaban
yang telah disediakan.
2. Lembar soal dibiarkan bersih tanpa dicoreti dan dikumpulkan kembali.

I . Untuk soal 1 s/d 15 pilih salah satu jawaban yang benar.

1. Kalau kita amati struktur sel prokarion dan eukarion tampak perbedaan. Perbedaan
ini menyangkut …
a. jumlah kromosom c. dinding sel
b. inti d. membran.

2. Virus bukanlah organisme seluler, karena virus …


a. organisme yang tidak memiliki organel
b. terdiri atas protein, karbohidrat, dan DNA
c. tidak memiliki sitoplasma
d. dapat mengkristal.

3. Kita dapat membedakan sel hewan dari sel tumbuhan, sebab sel tumbuhan memiliki
bagian yang tidak terdapat pada sel hewan yaitu …
a. adanya ribosom c. adanya plastida
b. adanya vakuola d. adanya RE.

4. Komponen kimia utama yang membangun membranplasma yaitu …


a. protein dan lemak c. protein dan asam nukleat
b. protein dan karbohidrat d. karbo hidrat dan asam nukleat.

5. Oksidasi karbohidrat atau respirasi sel berlangsung pada organel …


a. badan Golgi c. mitokondria
b. lisosom d. reticulum endoplasma halus.

6. Ukuran ion-ion dan moleluk-molekul matriks sitoplasma berkisar antara 0,01 – 0,1 µ ,
dengan demikian sitoplasma tersmasuk sistem …
a. koloid c. larutan
b. suspensi d. suspensi dan koloid.

7. Lapisan lipida pada membran plasma bersifat asimetri, hal ini disebabkan karena …
a. lapisan bimolekuler berbeda komponen lipidanya
b. lapisan bimolekuler tidak sama tebal
c. lapisan lemak tidak sama distribusinya
d. lapisan lemak berubah-ubah ketebalannya.

22
8. Kalau kita mengamati sel-sel gabus tutup botol di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10 x 10 maka …
a. tampak sel-sel kosong yang tinggal dindingnya. c. tampak sel utuh
b. tampak plasma dan inti d. tampak sel tidak utuh.
9. Jaringan yang menutup seluruh permukaan tubuh manusia adalah jaringan …
a. otot c. epitel
b. kulit d. lemak.

10. Di bawah ini terdapat tanda-tanda dari profase, kecuali …


a. kromosom memendek dan bertambah tebal
b. nucleoli mejadi bertambah kecil
c. kromosom membelah secara memanjang membentuk dua kromatid
d. kromosom bergerak menuju kutub-kutub.

11. Pernyataan berikut ini berkaitan dengan sifat dan ciri otot polos, kecuali …
a. selnya berbentuk kumparan dan memiliki satu inti
b. bekerja involunter
c. terdapat di usus
d. berperan untuk menggerakan rangka.

12. Pada reaksi terang fotosintesis meliputi hal-hal berikut, kecuali …


a. terjadi di tilakoid
b. terjadi fotolisis
c. dihasilkan oksigen
d. dihasilkan karbon dioksida.

13. Berikut ini merupakan urutan peristiwa dalam sisntesis protein:


a. bergabungnya sub unit besar dengan mRNA diikuti dengan sub unit kecil,
kemudian berturut-turut bergabungnya tRNA yang membawa asam amino hingga
dihasilkannya protein.
b. bergabungnya sub unit kecil dengan mRNA diikuti dengan sub unit besar,
kemudian berturut-turut bergabungnya tRNA yang membawa asam amino hingga
dihasilkannya protein.
c. bergabungnya sub unit kecil dengan rRNA diikuti dengan sub unit besar,
kemudian berturut-turut bergabungnya asam amino hingga dihasilkannya protein.
d. . bergabungnya sub unit besar dengan rRNA diikuti dengan sub unit kecil,
kemudian berturut-turut bergabungnya mRNA yang membawa asam amino hingga
dihasilkannya protein.

14. Suatu jaringan mempunyai cirri-ciri: matriksnya gelap dan keruh, mempunyai
serabut kolagen tersusun sejajar, terdapat pada perlekatan ligamen dengan tulang.
Jaringan tersebut adalah jaringan …
a. ikat longgar c. kartilago hialin
b. otot d. kartilago fibrosa

23
15. Berikut ini merupakan karaktristik dari jaringan kolenkim, kecuali …
a. terdapat di korteks c. memiliki kloroplas
b. dinding sel mengalami penebalan d. berperan sebagai penyokong.

II. Untuk Soal dari nomor 16 s/d 20, pilih:


A. Jika (1) dan (2) benar C. Jika (2) dan (3) benar
B. Jika (1) dan (3) benar D. Jika semua benar.

16. Vakuola pada sel tumbuhan mempunyai fungsi untuk …


1. tempat penimbun sisa-sisa metabolisme
2. memasukan air melalui tonoplas untuk mengatur turgor
3. tempat pigmen dan alkaloid.

17. Organel utama sel yang terlibat untuk dihasilkannya air liur adalah …
1. RE 3. mitokondria.
2. Badan Golgi

18. Beda jaringan batang dikotil dengan monokotil adalah sebagai berikut:
1. jaringan batang dikotil memiliki kambium pada monokotil tidak
2. jaringan ikat pembuluh pada monokotil teratur pada dikotil ter sebar
3. jaringan ikat pembuluh pada monokotil dikelilingi oleh seludang sklerenkim pada
dikotil tidak.

19. Hal yang merupakan bagian dari proses glikolisis adalah …


1. terbentuknya asam virufat dari karbohidrat di sitoplsma
2. dihasilkannya ATP
3. terbentuknya air dan karbon dioksida dari asam virupat.

20. Aktivitas yang terjadi di mitokondria meliputi …


1. Glikolisis dan siklus Krebs
2. Siklus krebs dan rantai respirasi
3. terbentuknya air dan karbondioksida.

III. Untuk soal dari nomor 21 hingga 25 pilihlah:


A. Bila pernyataan benar, alasan benar, keduanya ada hubungan sebab akibat.
B. Bila pernyataan benar, alasan benar, keduanya tidak ada hubungan sebab akibat.
C. Bila pernyataan benar, alasan salah, atau sebaliknya.
D. Bila pernyataan salah, alasan salah.

21. syaraf sensoris memiliki fungsi yang sama dengan syaraf motoris yakni dapat
meningkatkan impuls,
sebab
Sel syaraf sensoris maupun sel syaraf motoris sama-sama memiliki badan sel yang
letaknya di bagian ujung.

24
22. Fagositosis hanya dapat dilakukan oleh sel tumbuhan,
sebab
Masuknya zat yang berupa padatan ke dalam sel perlu bantuan dinding sel.

23. Pada pembuatan ikan asin terjadi proses osmosis,


sebab
adanya air yang keluar melalui membrane semipermeabel dari sel-sel jaringan ikan
menuju garam yang dilumurkan pada ikan.

24. Pada proses metamorfosis dari berudu menjadi katak dewasa, penghilangan ekor
merupakan aktifitas dari lisosom,
sebab
lisosom mengandung enzim-enzim yang berperan baik dalam untuk proses autofagi
maupun heterofagi.

25. Pada proses pencangkokan tanaman perlu menghilangkan korteks atau kulit pada
bagian yang akan dicangkok
Sebab
Menghilangkan kulit pada pencangkokan dapat merangsang tumbuhnya jaringan
floem sekunder untuk pembentukan akar.

25
LEMBAR JAWABAN

NAMA :
NO. ABSEN :
MATA KULIAH :

BERI TANDA SILANG PADA SALAH SATU HURUF

NO A B C D NO A B C D

1 16

2 17

3 18

4 19

5 20

6 21

7 22

8 23

9 24

10 25

11

12

13

14

15

SKOR

26
27

Anda mungkin juga menyukai