Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“ SEL SEBAGAI KOMPONEN PENYUSUN KEHIDUPAN ”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA

Dosen Pengampun

Ani Anjarwati, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :

1. Anita Surya Wulandari (224420029)


2. Fitri Nur Wahyuni (224420014)
3. Rafilia Tamar Hilwa (224420036)
4. Dandi Pradana (224420055)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCA MARGA (UPM)

DRINGU, PROBOLINGGO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SEL SEBAGAI
KOMPONEN PENYUSUN KEHIDUPAN”

Selama proses pengerjaan makalah ini, penulis mendapat bantuan, motivasi,


dan masukan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal itu, penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. H. R. Abdul Haris, M.M. selaku Rektor Universitas Panca
Marga.
2. Ludfi Arya Wardhana,.S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
3. Ani Anjarwati, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Pengampun Konsep Dasar
IPA.
4. Orang tua yang senantiasa memberikan doa dan motivasi dalam
penyelesaian karya tulis ini.
5. Tema-teman yang membantu dalam pembuatan makalah ini
6. Semua yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
terima demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Probolinggo, 15 September 2022 Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

BAB I.................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................3

PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

2.2 Sel sebagai komponen penyusun kehidupan....................................... 3

2.2 Komponen kimia penyusun sel hewan dan sel tumbuhan................... 3

2.3 Struktur sel beserta fungsi organel sel................................................. 4

2.4 Struktur organel sel hewan dan tumbuhan.......................................... 12

2.5 Transpor aktif dan transpor pasif pada membran plasma.................... 16

2.6 Kerusakan sel pada tubuh manusia bisa menyebabkan atau timbulnya sel
kanker pada manusia.......................................................................... 18

BAB III .............................................................................................................. 20

PENUTUP ..........................................................................................................20

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 20

3.2 Saran ................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan berkembang ilmu pengetahuan, semakin banyak hal – hal baru
yang terungkap. Dan membuat begitu banyak ilmuwan yang melakukan
penelitian untuk memuaskan rasa penasarannya terhadap suatu hal. Salah
satunya yaitu Robert Hooke yang menemukan sel. Disaat dirinya melakukan
penelitian pada sebuah gabus dengan cara membuat sayatan tipi. Yang
kemudian dia lihat menggunakan mikroskop, dia menemukan sebuah
kompartemen atau ruang ruang yang desebut dengan nama latin cellulae
(ruang kecil) (Fadila, 2017). Dengan ditemukan hal tersebut, merupakan hal
yang luar biasa untuk dunia pendidikan. Berbagai orang mulai melakukan
penelitian yang terhadap benda atau makhluk hidup yang berbeda beda.
Sel merupakan hal penting bagi makhluk hidup untuk mendukung
perkembangan dan pertumbuhan mahkluk hidup itu sendiri. Sel memiliki
ukuran yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
Tubuh manusia sendiri tersusun dari sebanyak 75 miliar sampai 100 miliar sel
yang menyusunnya, yang setiap detikya akan ada sel yang mati dan ada pula
yang baru terbentuk. Setiap jenis sel memiliki berbagai metode yang berbeda
untuk bereproduksi membentuk sel baru. Serta memiliki rentang hidup yang
berbeda – beda berdasarkan dengan jenis dan fungsi sel tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan rumusan masalah
dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian sel sebagai komponen penyusun kehidupan?
2. Apa saja komponen kimia penyusun sel hewan dan sel tumbuhan?
3. Apa saja struktur sel beserta fungsi organel sel?
4. Apa saja struktur organel sel hewan dan tumbuhan?
5. Apa yang dimaksud dengan transpor aktif dan transpor pasif pada
membran plasma?

1
6. Mengapa kerusakan sel pada tubuh manusia bisa menyebabkan atau
timbulnya sel kanker pada manusia?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dalam membuat proposal ini :
1. Memahami pengertian sel sebagai komponen penyusun kehidupan.
2. Memahami komponen kimia penyusun sel hewan dan tumbuhan.
3. Memahami struktur sel dan fungsi organel sel.
4. Memahami struktur organel sel hewan dan tumbuhan.
5. Memahami transpor aktif dan transpor pasif yang terjadi pada
membran plasma.
6. Memahami pengaruh kerusakan sel pada tubuh manusia yang bisa
menyebabkan atau timbulnya sel kanker pada manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sel sebagai komponen penyusun kehidupan

Sel adalah unit terkecil yang menyusun setiap organisme yang hidup di
alam dunia ini. Sel ini sangatlah penting bagi kehidupan makhluk hidup,
karena tanpa adanya sel makhluk hidup tidak akan bisa bertumbuh dan
berkembang biak seperti saat ini. setiap makhluk hidu tersusun dari berjuta –
juta bahkan hingga miliaran sel yang menyusunnya. Semua sel yang hidup
merupakan hasil perkembangbiakan sel melalui pembelahn sel lain, yang
sebelumnya masih hidup. Setiap sel memiliki fungsi dan kehidupan sendiri
yang berbeda – beda tergantung dengan jenis sel dan fungsinya. Sel memiliki
ukuran yang sangat kecil yaitu berkisar antara lima mikrometer hingga
sepeluh mikrometer, sehingga untuk bisa melakukan pengamatan terhadap sel
memerlukan bantuan alat bernama mikroskop. (Rahmadina, 2017)

2.2 Komponen kimia penyusun sel hewan dan sel tumbuhan

Komponen kimia dalam suatu sel terbagi menjadi dua , yaitu komponen
organik dan anorganik .

1. Komponen organik
Komponen organik terdiri dari karbohidrat, protein,lemak,asam
mukler
a. Karbohidrat
Karbohidrat tersusun dari unsur kabon , hidrogen,dan oksigen,
dengan rumus kimia nya Cn(H2O)n. Fungsi dari karbohidrat sendiri
dalam suatu sel sebagai pembentuk truktur sel, komponen penyusun
dna untuk mengasilkan energi
b. Protein
Protein tersususn dari asam emino yang berperan sebagai salah
satu penyusun membran sel, membantu transpot supsasi tertentu dan

3
mempercepat reaksi kimia dalam sel. reaksi kimia tesebut terjadi
bentuk protein fungsional, yaitu enzim.
c. Lemak
Lemak trsusun terdiri asam lemak dan qliserol, yang berfung
sebagai komponen utama penyusun membran plasma.
d. Asam nukleat
Asam nukleat di dalam suatu sel terdiri dari nukleotida. Ternyata,
asam nukleat terdiri dari DNA dan RNA. Asam nukleat berperan
untuk mengatur pewarisan ifat dan sinta protein.
2. Komponen anorganik
Komponen anorganik terdiri dari air,vitamin,dan mineral
a. Air
Air merupakan komponen yang paling banyak terdapat dalam suatu
sel. Air berfungsi sebagai pelarut bahan organik dan onorganik serta
untuk mempercepat reaksi biologi dalam sel.
b. Vitamin
Di dalam suatu sel vitamin berperan sebagai katalisator yang
berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam sel. Vitamin
memiliki berbagai macam jenis diantaranya adalah, A, D, E, K, B dan
C.
c. Mineral
Mineral berperan dalam melakukan aktivitas metabolisme
sel,pengatur kerja enzim serta memelihara tekanan osmosis sel.
(Diniari, 2018)
2.3 Struktur sel beserta fungsi organel sel
Setiap organisme tersusun dari satu atau dua sel yang berbeda, yaitu sel
prokariotik dan eukariotik. Kedua sel ini di bedakan berdasarkan letak posisi
DNA di dalam sel tersebut.
3 Sel prokariotik
Pada sel prokariotik tidak terdapat membran yang memisahkan
DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat DNA terkonsentasi di
sitoplasma di sebut nukleoid. Sel ini biasa di temukan di dalam organisme

4
uniseluler dengan ukuran diameter 0,7 mikrometer sampai 2
mikrometer.sel ini tediri dari selubung sel, membran sel, situplama,
nukleoit, dan beberapa sruktur lain.
Hampir semua jenis sel jenis sel ini memiliki selubung sel diluar
membran selnya. Selubung sel yang mengandung lapisan yang kaku,
tersusun dari karbohidrat, peptidoglikan, lapisan ini biasa disebut dengan
dinding sel. Sementara itu, terdapat banyak selubung sel arkea berbahan
protein, tertapi ada juga yang berbahan peptidoglikan. Selubung sel
prokariota mencegah sel pecah akibat tekana osmotik pada lingkungan
yang memiliki konsentrasi lebih rendah daripada isi sel.
Prokariota pada umumnya memiliki satu molekul DNA dengan
struktur lingkar yang terkonsetrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariota
juga memiliki bahan genetik tambahan yang disebut dengan plasmid
yang juga berstruktur DNA lingkar. Plasmid tidak terlalu dibutuhkan
untuk pertumbuhan sel, mekipun demikian sering kali plasmid membawa
gen tertentu yang memberikan tambahan pada keadaan tertentu, misalnya
terhadap antibiotik.
Prokariota memiliki beberapa sejumlah protein struktur yang
disebut dengan sitoskeleton, yang pada mulanya ada pada eukariota.
Protein skeleton tersebut akan meregulasi pembelahan sel dan
menentukan untuk bentuk sel.
4 Sel Eukariotik
Sel eukariota memiliki nukleus, dengan diameter 10 mikrometer
sampai 100 mikrometer. Sitoplasma eukariota terdapat diantara nukleus
dan membran sel. Sitoplasma terdiri dari medium semicairyang disebut
dengan sitosol, yang didalamya terdapat organel dengan bentuk dan
fungsi yang berbeda – beda. Kebanyakan organel dibatasi dengan satu
lapis membran, tetapi ada aja juga yang memiliki dua lapis membran.
Pada sel eukariotak terdapat beberapa struktur organel penyusun yaitu,
mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, peroksisom,lisosom,
kroplas. Pada sel tumbuhan maupun eukariota uniseluler memiliki lebih
dari satu vakuola.

5
a. Membran
Membran sel yang membatasi sel disebut dengan membran
plasma dan sebagai rintangan selektif yang memungkinkan
aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani
seluruh volume sel. Membran sel juga berperan dalam sintesis
ATP, pensiyalan sel, dan adhesi sel.
Membran sel memiliki lapisan yang sangat tipis, yang
terbentuk dari molekul lipid dan protein. Membran sel bersifat
dinamik dan kebanyakan dapat bergerak disepanjang bidang
membran yang ada. Molekul lipid nendran tersusun dari dua
lapis tebal berkisar lima nanometer yang menjadi sebagai
penghalang molekul hidrofilik. Molekul protein yang dapat
menembus lapisan ganda lipit berperan dalam hampir semua
fungsi lain membran .
b. Nukleus
Nukleus mengandung gen yang dapat mengendalikan sel
eukariota. Dengan diameter 5 mikrometer , organel ini terlihat
mencolok dalam sel eukariota . selubung nukleus memisahkan
nukleus dan isinya dari sitoplasma selubung ini terdiri dari 2
membran yang setiap membran merupakan lapisan ganda lipit
dengan protein terkait . Membran luar dan dalam selubung
nukleus dipisahkan dengan ruangan . Selubung nukleus
memiliki sejumlah pori-pori dan pada bibir setiap pori , kedua
membran selubung nukleus menyatu . Struktur yang menonjol
didalam nukleus sel yang sedang tidak membelah nukleolus,
yang merupakan tempat sejumlah komponen ribosom disintesis
dan dirakit. Kadang-kadang terdapat lebih dari 1 nukleolus,
bergantung pada spesiesnya dan tahap reproduksi sel tersebut .
c. Ribosom
Ribosom merupakan tempat sel membuat protein . Sel
dengan laju sintesis protein yang tinggi memiliki banyak sekali
ribosom , contohnya sel hati manusia yang memiliki beberapa

6
juta ribosom . Ribosom eukariota lebih besar daripada ribosom
prokariota, namun keduanya sangat mirip dalam hal struktur
dan fungsi .Sebagian besar protein yang diproduksi ribosom
bebas akan berfungsi didalam sitosol, sementara ribosom
terikat umumnya membuat protein yang ditujukan untuk
dimasukkan kedalam membran, untuk dibungkus didalam
organet tertentu seperti risosom, atau untuk dikirim keluar sel.
d. Sistem Endomembran
Membran ini dihubungkan melalui sambungan fisik
langsung atau melalui transfer antarsegmen membran dalam
bentuk vesikel kecil. Sistem endomembran mencakup selubung
nukleus, lisosom, berbagai jenis vakuola, dan membran plasma.
e. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan selubung
nukleus yang terdiri dari jaringan saluran bermembran dan
vesikel yang saling terhubung. Terdapat dua bentuk retikulum
endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus. Protein yang terbentuk akan terdorong ke
bagian dalam retikulum endoplasma yang disebut dengan
lumen. Di dalam lumen, protein tersebut mengalami pelipatan
dan dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat
untuk membentuk glikopen. Retikulum endoplasma halus tidak
memiliki ribosom pada permukaannya. Retikulum endoplasma
halus memiliki fungsi sebagai, sintesis lipid komponen
membran sel.
f. Badan Golgi
Badan golgi tersusun atas setumpuk kantong pipih dari
membran yang disebut sisterna. Biasanya terdapat tiga samai
delapan sisterna, tetapi ada sejumlah organisme yang memiliki
badan golgi dengan puluhan sisterna. Jumlah dan ukuran badan
golgi tergantung pada jenis sel dan aktivitas memtabolismenya.

7
Sisi badan Golgi yang paling dekat dengan nukleus disebut
sisi cis, sementara sisi yang menjauhi nukleus disebut sisi trans.
Protein yang disekresikan dari sel diagkut ke membran plasma
di dalam vesikel sekresi , yang melepaskan isinya dengan cara
bergabung dengan membran plasma dalam proses eksositosis.
Proses sebaliknya , endositosis, dapat terjadi bila membran
plasma mencekung ke dalam sel dan membentuk vesikel
endositosis yang dibawa ke badan Golgi atau tempat lain,
misalnya lisosom.
g. Lisosom
Lisosom pada sel hewan merupakan vesikel yang memuat
lebih dari 30 jenis enzim hidrolitik untuk menguraikan berbagai
molekul kompleks . Organel ini dibentuk sebagai vesikel yang
melepaskan diri dari badan Golgi. Lisosom menguraikan
molekul makanan yang masuk ke dalam sel melalui endositosis
ketika suatu vesikel endositosis bergabung dengan lisosom.
Lisosom juga berperan dalam fagositosis proses yang
dilakukan sejumlah jenis sel untuk menelan bakteri atau
fragmen sel lain untuk diuraikan.
h. Vakuola
Kebanyakan fungsi lisosom sel hewan dilakukan oleh
vakuola pada sel tumbuhan. membran vakuola, yang
merupakan bagian dari sistem endomembran, disebut tonoplas.
Sel tumbuhan muda berukuran kecil dan mengandung banyak
vakuota kecil yang kemudian bergabung membentuk suatu
vakuota sentral seiring dengan penambahan air kedalamnya.
Ukuran sel tumbuhan diperbesar dengan menambahkan air ke
dalam vakuota sentral tersebut. Vakuota juga berperan penting
dalam mempertahankan tekanan turgor tumbuhan. Vakuota
memiliki banyak fungsi lain dan juga dapat dipertemukan pada
sel hewan dan protista uniseluler.
i. Mitokondria

8
Mitokondria sebagian besar terdapat pada sel eukariota,
yang mengisi hamir 25 % volume dari sitoplasma. Organel ini
memiliki bentuk yang besar, namun secara umum ukurannya
lebih kecil dari nukleus, vakuola, dan kloroplas. Organel ini
memiliki membran luar dan membran dalam yang dipisahkan
oleh ruang antarmembran. Membran dalam memiliki luas
permukaan lebih besar, karena memiliki lipatan (krista) yang
menyembul ke dalam matriks (ruang dalam mitokondria)
Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi selular.
Respirasi seluler adalah pemberian energi pada sel secara
kimiawi. Contohnya yaitu karbohidrat dan lemak yang dipecah
menjadi air dan karbon dioksida oleh reaksi yang terjadi di
dalam mitokondria, dengan pelepasan energi. Energi yang
dilepas dalam proses ini ditangkap oleh molekul yang bernama
ATP. Enenrgi ATP ini yang nantinya akan digunakan untuk
menjalankan bebrbagai reaksi kimia di dalam sel. Mitokondria
dapat memperbanyak diri secara independen dan keselurahan
sel lain. Organel ini memiliki DNA sendiri, yang dibuat pada
ribosomnya yang serupa dengan ribosom prokariota.
j. Kloroplas
Kloroplas salah satu jenis oraganel yang disebut dengan
plastid, pada tumbuhan dan alga. Kloroplas, memngandung
krofil yang berfungsi untuk menangkap energi cahaya untuk
proses fotosintesis. Kloroplas memiliki bentuk seperti cakram,
dan memiliki membran luar dan membran dalam yang
dipisahkan oleh ruang antarmembran. Membran menyelimuti
stroma, yang memuatkan berbagai enzim yang bertanggung
jawab untuk membentuk karbohidrat yang berasal dari air dan
karbondioksida. Membran dalam yang ada di dalam stroma
terdiri dari bayak kantong pipih yang disebut dengan tilakoid
yang saling berhubungan. Tilakoid itu membentuk suatu
tumpukan yang disebut dengan granum. Klorofil dapat

9
ditemukan di dalam membran tilakoid, yang berperan untuk
pembentukan ATP. Sebagian ATP ini nantinya akan digunakan
oleh enzim di stroma untuk mengubah karbon dioksida menjadi
karbohidrat. Kloroplas juga memiliki DNA dan ribosom sendiri
serta dapat tumbuh dan memperbanyak diri secara independen.
Serta dapat bebrpindah pindah tempat di dalam sel.
k. Peroksisom
Peroksisom memiliki ukuran yang hampir sama dengan
lisosom dan dapat ditemukan di dalam semua sel. Sesuai
dengan namanya organel ini mengandung satu atau lebih enzim
yang terlibat dalam proses reaksi oksidasi yang menghasilkan
hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan
bahan beracun, namun dalam organel peroksisom senyawa ini
digunakan untuk menguraikan air dan oksigen. Salah satu tugas
dari peroksisom yaitu mengoksidasi asam lemak panjang
menjadi pendek, kemudian dibawa ke mitokondria untuk
dioksidasi sempuran.
l. Sitoskeleton
Sitoskeleton pada eukariota terdiri dari tiga jenis serat
protein, yaitu mikrotubulus, filamen intermediat, dan
mikrofilamen. Mikrotubulus berbentuk silinder berongga yang
memberi bentu sel, menuntun gerakan organel, dan membantu
pergerakan kromosom pada saat terjadi pembelahan sel.
Filamen intermediat mendukung bentuk sel dan membuat
organel tetap berada pada tempatnya. Mikrofilamen yang
bebrbentuk batang tiis, berfungsi sebagai kontraksi otot pada
hewan, pembentukan pseudopodia untuk pergerakan sel
amoeba, aliran bahan di dalam sitoplasma pada sel tumbuhan.
Selain itu juga terdaat protein motor yang dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu konesin, denein, dan miosin. Kinesin dan
dinein bergerak pada mikrotubulus, sedangkan miosin bergerak
ada mikrofilamen.

10
m. Komponen ektraseluler
Sel hewan dan tumbuhan disatukan dalam suatu jaringan
terutama oleh matriks ekstraseluler, yaitu jaringan kompleks
molekul yang disekrekan oleh sel dan berfungsi sebagai
membentuk kerangka endukung. Terutama pada hewan, sel
pada kebanyakan jaringan terikat langsung satu sama lain
melalui sambungan sel.

Dari banyaknya struktur sel yang terdapat diatas kita dapat menyimpulkan
bahwa fungsi dari sel itu sendiri yaitu, untuk membantu metabolisme dan
sarana komukasi antar sel yang tersusun.

1. Metabolisme
Semua reaksi kimia yang terjadi yang dapat membuat makhluk
hidup melakukan aktivitasnya disebut dengan metabolisme, dan sebagian
besar reaksi kimia terjadi di dalam sel. Metabolisme yang dapat terjadi di
dalam sel adalah reaksi katabolik dan anabolik. Reaksi katabolik adalah
reaksi senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk dijadikan
sebagai bahan pembentuk senyawa lain. Sedangkan, reaksi anabolik yaitu
reaksi penyusunan komponen sel. Salah satu contoh reaksi katabolik yaitu
respirasi seluler, yang berlangsung di dalam mitokondria mitokariota atau
sitosol prokariota untuk menghasilkan ATP. Contoh lain dalam reaksi
anabolik yaitu sistesis protein yang berlangsung pada ATP yang
membutuhkan ATP.
2. Komunikasi sel
Komunikasi sel yaitu merima atau mengirim sinya dari sel yang
satu kepada sel lainnya, serta menetukan interaksi antara organisme
uniseluler serta untuk mengatur fungsi dan perkembangan tubuh
organisme multiseluler. Komukasi sel dapat berupa tranfer sinyal antar sel
dalam bentuk molekul atau aktivitas listrik, transduksi sinyal di dalam sel
target ke molekul yang menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer
sinyal dapat terjadi dengan kontak antarsel, penyebaran molekul sinyal ke
sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke sel yang jauh melalui

11
saluran, atau perambatan sinyal listrik ke sel yang jauh,. Selanjutnya,
molekul sinyal akan menembus membran secara langsung, melalui kanal
protein, atau melekat pada reseptor berupa protein transmembran pada
permukaan sel target dan memicu transduksi sinyal di dalam sel.
Transduksi sinyal ini dapat melibatkan sejumlah zat lain yang disebut
pembawa pesan kedua yang konsentrasinya meningkat setelah pelekatan
molekul sinyal pada resetor dan yang nantinya meregulasi aktivitas rotein
lain di dalam sel. (dr. I Made Subagiartha, 2018)
2.4 Struktur organel sel hewan dan tumbuhan
Struktur organel sel hewan dan sel tumbuhan memiliki beberapa
perbedaan, karena ada beberapa sel organel sel hewan yang tidak temukan
dalam struktur sel tumbuhan. Begitupun sebaliknya ada beberapa organel sel
tumbuhan yang tidak dapat ditemukan dalam struktur sel organel hewan.
Berikut merupakan penjelasan tentang struktur organel sel hewan dan sel
tumbuhan.
1. Dinding sel
Dinding sel merupakan struktur organel sel yang hanya bisa
ditemukan di dalam sel tumbuhan, sedangkan di dalam sel hewan tidak
ditemukan. Dinding sel berfungsi untuk membentuk sel, penguat dan
pelindung protoplas. Dinding sel memiliki berbagai tipe ketebalan
berdasarkan umur sel dan jenis sel tersebut. Lamela tengah adalah tipe
dinding sel yang terdapat diantara dua sel yang bersebelahan. Lapisan ini
sebagian besar terdiri atas air dan zat pektin bersifat koloid dan plastin
sehingga memungkinkan sel untuk bergerak dan menyesuaikan diri
sebelum dewasa. Dinding sel primer adalah sebuah dinding sel yang
terbentuk saat pembentukan sel baru. Dinding sel sekunder adalah dinding
sel yang terbentuk karena terjadinya penebalan dinding sel. Biasanya
dinding sel sekunder berada di sebelah dinding sel primer ketika
tumbuhan tersebut sudah dewasa. Dinding sel yang tidak mengalami
penebalan disebut dengan noktah, yang didalamnya mengandung
plasmodesmata yang berfungsi menghubungkan protoplasma yang satu
dengan yang lainnya. (Dra. Cicik Suriani, 2020)

12
2. Membran sel
Membran sel adalah lapisan luar yang berfungsi untuk menjaga
dan melindungi komponen sel yang ada didalamnya. Lapisan ini tersusun
dari berbagai senyawa kimia, yaitu lipid (fosfolipid), protein, hingga
karbohidrat. Meskipun membran sel ini dapat ditemukan di lapisan terluar
sel pada banyak makhluk hidup. Tetapi ada beberapa jenis tanaman dan
jamur yang membran selnya terletak sebelum dinding sel. Membran sel
ini bersifat semipermeabelkarena hanya beberapa zat tertentu yang dapat
masuk ke dalamnya. (Saintek, 2022)
3. Nukleus
Nukleus memiliki fungsi yang hampir mirip dengan otak, yang
berbentuk bulat atau lonjong seperti cakram. (Okky Fajar Tri Maryana,
2021) Nukleus pada sel tumbuhan terletak di tepi sitoplasma. Biasanya
nukleus pada sel hewan dan sel tumbuhan hanya ditemukan satu, tetapi
ada pula yang memilki dua nukleus yaitu sel otot lurik. Nukleus berfungsi
untuk mengatur aktivitas sel, membawa dan mengandung DNA yang
memwariskan sifat genetik, memproduksi tRNA, rRNA, dan mRNA
untuk keperluan sistesis protein, serta untuk memproduksi ribosom.
4. Sitoplasma
Cairan yang teletak diantara nukleus dengan membran plasma
disebut dengan sitoplasma. Sitoplasma terdiri dari beberapa kompone,
yaitu sitosol dan organel – organel. Sitosol merupakan bagian cair dari
sitoplasma yang mengelilingi organel. Hampir 70% - 90% air yang ada
didalamnya mengandung zat terlarut, yaitu protein, lipid, dan zat sisa
berupa karbondioksida. Fungsi dari sitoplasma yaitu sebagai tempat
terjadinya reaksi kimia, menyimpan jenis zat kimia untuk proses
metabolisme, pelarut protein dan senyawa dalam seel, serta peratara
bahan dari luar ke inti sel.
5. Lisosom
Lisosom merupakan organel yang berbentuk kantung dan
diselubungi dengan selaput atau membran tunggal. Lisosom berikan
enzim hidrolitik, seperti glikosidase, fosfolipase, nuklease, lipase,

13
fosfotase. Lisosom ini dapat diemukan dalam sel hewan hewan dan sel
tumbuhan, terutama yang berjenis sel ukariota. Lisosom memiliki
berbagai fungsi, yaitu mercerna zat – zat makanan, atau melisis zat asing
yang masuk atau berada di sitoplasma, autofagi yaitu merusak atau
memperbarui sel yang telah rusak, serta autolisis yaitu menghancurkan
diri sendiri.
6. Sentrosom
Sentrosom merupakan organel yang tersusun dari dua sentriol yang
disusun secara otogonal. Organel ini terletak di sitoplasma biasanya dekat
dengan nukleus. Sentriol tersusun dari sembilan mikrotubulus triplet yang
dirangkai seperti silinder yang berfungsi untuk menggerakkan kromosom
saat terjadi pembelahan sel. Sentriol membentuk asterbendang spindel
yang berfungsi untuk mangatur arah gerak kromosom ke kutub – kutub
yang berseberangan.
7. Ribosom
Ribosom terdapat pada sitoplasma secara bebas atau menemel pada
retikulum endoplasma. Ribosom merupakan organel bermembran, berisi
untai RNA dan protein yang beragam, karbohidrat, sedikit lemak dan
mineral. Struktur ribosom terdiri dari 2 bagian yakni sub unit kecil dan
sub unit besar. Subunit kecil berguna untuk mengalirkan/menyampaikan
informasi selama sintesis protein. Subunit besar merupakan bagian
ribosom tempat terbentuknya ikatan asam amino-asam amino yang baru
untuk membuat protein.
8. Badan golgi
Badan golgi memiliki sebutan lain dalam struktur organel
tumbuhan yaitu diktiosom. Badan golsi biasanya terletak dekat dengan
membran sel. Jika di dalam sel hewan, badan golgi dapat membentuk
lisosom, sehingga diabagian badan golgi dapat ditemukan lisosom. Badan
golgi berbentuk seperti kantung atau cakram pipih, kantung ini natinya
dapat terlepas dan membentuk kantung kecil yang disebut dengan vesikel.
Vesikel ini ada dua macam, yaitu vesikel transfer (untuk mentransfer
protein dari badan golgi ke lisosom) dan vesikel sekretoris (untuk

14
melepaskan protein atau molekul lain). Pada sel tumbuhan, badan
golginya punya fungsi tambahan yaitu memproduksi selulosa yang
menyusun dinding sel. (Saintek, Ruangguru, 2021)
9. Mitokondria
Mitokondria terdiri dari dua lapis membran, yaitu membran luar
dan membran dalam. Di dalam membran dalam terdapat krista dan
matriks, krista berupa lipatan – lipatan ke arah dalam yang membuat
membran dalam lebih luas. Sedangkan matriks berisi cairan yang di
dalamnya mengandung DNA. Membran dalam mitokondria mengandung
banyak protein dan lipid. Mitokondria pada sel memiliki peran penting
sebagai tempat respirasi seluler, menghasilkan ATP, molekul pembawa
energi siap pakai. Selain itu matriks dalam mitokondria mempunyai DNA
dan ribosomnya sendiri. Mitokondria dapat ditemukan di sekitar
sitoplasma, namun dapat juga ditemukan pada sel yang membutuhkan
banyak ATP untuk bekerja.
10. Badan mikro
Badan mikro bentuknya bulat, memiliki membran, dan berisi
kristal protein. Badan mikro ini letaknya tersebar di sitoplasma. Ada dua
macam badan mikro, yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom ada di
sel tumbuhan dan hewan. Fungsinya menetralkan racun dan menghasilkan
enzim katalase. nzim katalase itu bakal menguraikan hidrogen peroksida
(H2O2) yang bersifat racun menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang
sifatnya netral. Sementara itu, glioksisom hanya ada di sel tumbuhan dan
fungsinya itu untuk metabolisme lemak. Jadi, nanti dari lemak akan
diubah menjadi karbohidrat.
11. Plastida
Plastida hanya dapat ditemukan dalam sel tumbuhan, karena dapat
membantu prose fotosistesis dan memberikan pigmen warna pada
tumbuhan. Plastida dibagi menjadi tiga jenis yaitu, kloroplas yang
mengandung klorofil dan karotenoid yang mebantu proses fotosintesis
memanfaatkan energi panas matahari untuk membuat makanan.
Kromoplas mengandung pigmen warna untuk memberikan pigmen warna

15
pada bunga. Sedangkan leukoplas yang tidak berwarna, yang berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan.
12. Vakuola
Vakuola dilapisi oleh tonoplas yaitu memban terluar vakuola.
Vakuola lebih sering ditemukan di dalam sel tumbuhan. Sedangkan pada
sel hewan, vakuola jarang ditemukan, meskipun ada bentuknya kecil.
Vakuola pada sel tumbuhan berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan, menampung proses pencernaan, dan mengatur
konsentrasi air.
13. Retikulum endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma tersusun dari selapis membran yang
berlekuk – lekuk dan terletak dekat atau menempel pada inti sel.
Retikulum endoplasma dibagi menjadi dua yaitu retikulum endoplasma
kasar yang ditempeli oleh ribosom yang berfungsi sebagai sistesis protein.
Sedangkan retikuluk endoplasma halus tidak ditempeli oleh ribosom,
yang berfungsi sebagai sistesis lemak, metabolisme karbohidrat, dan
detoksifikasi racun.
2.5 Transpor aktif dan transpor pasif pada membran plasma
Membran sel memilki fungsi sebagai alat transport zat pada sel, baik itu
berasal dari membran sel maupun luar membrane sel. Sistem transportasi zat
pada membrane sel dibagi menjadi dua, yaitu
1. Transpor aktif
Transport aktif adalah sistem transportasi yang memerlukan energi
dalam melakukan tugasnya. Transport aktif berperan dalam
mengendalikan perpindahan zat dari yang konsentrasinya lebih rendah ke
yang lebih tinggi.
a. Pompa ion
Jika ada dua ion kalium yang masuk ke dalam sel, maka
satu ion kalium harus dipaksa untuk keluar dari sel. Inilah alasan
mengapa transpor aktif membutuhkan energi, karena jumlah ion
kalium harus selalu lebih tinggi dibanding jumlah ion natrium.
b. Endositosis

16
Endositosis adalah proses memasukan zat makromolekuler
ke dalam sel dengan cara membungkusnya dengan membran
plasma. Zat makromolekuler yang dipindahkan dapat berbentuk
padatan (fagositosis) ataupun cairan (pinositosis).
c. Eksositosis
Eksositosis adalah proses mengeluarkan zat
makromolekuler hasil metabolisme dari dalam sel keluar sel.
Eksositosis dilakukan dengan cara membungkus zat
makromolekuler dengan membran plasma lalu dikeluarkan dari
sel.
2. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan sistem tranportasi sel yang tidak
memerlukan energy, transpor ini terjadi secara langsung dan sponta.
Dalam tranpor pasif, zat yang ditransportasikan adalah zat-zat nonpolar
seperti glukosa, air, dan oksigen. Zat-zat polar akan sulit melewati
membran sel, karena membran sel salah satu pembentuknya adalah lemak.
a. Difusi Langsung
Difusi adalah proses berpindahnya suatu zat yang berkonsentrasi
tinggi menuju zat yang memiliki konsentrasi lebih rendah sehingga
konsentrasi keduanya seimbang. Difusi langsung terjadi secara
spontan tanpa perantara dan energi. Difusi terjadi karena sifat dari
molekul-molekul yang bergerak. Difusi langsung terjadi pada transpor
oksigen dari luar ke dalam sel.
b. Difusi Terbantu
Difusi terbantu berlangsung ketika transpor glukosa dari luar ke
dalam sel dibantu perantara protein. Difusi terbantu terjadi karena
glukosa tidak bisa melewati membran sel dengan sendirinya. Agar
glukosa bias melewati membran dan masuk ke dalam sel, glukosa
diikat pada protein pembawanya.
c. Osmosis
Osmosis adalah proses menyeimbangkan konsentrasi air di dalam
dan luar sel. Osmosis terjadi pada kondisi hipotonik, yaitu saat

17
konsentrasi larutan di lingkungan lebih pekat dibanding konsentrasi
larutan di dalam sel. (Utami, 2022)
2.6 Kerusakan sel pada tubuh manusia bisa menyebabkan atau timbulnya
sel kanker pada manusia
1. Pengertian kanker
Kanker merupakan sebuah penyakit tidak menular, tetapi memilki
resiko kematian yang cukup tinggi terbesar di dunia. Penyakit kanker
disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak dapat dikendalikan sehingga
dapat merusak sel atau jaringan yang ada disekitarnya, sehingga berakhir
dengan kematian. Penyakit ini bisa diidap oleh berbegai usia, namun
dengan meningkatnya proporsional dan berntambahnya usia resiko untuk
terkena penyakit ini lebih tinggi. Penyebaran sel kanker dapat melalui
pembuluh darah meupun pembuluh getah bening. (RI, 2019)
2. Penyebab kanker
Penyebab paling utama kanker karena terjadinya perubahan gen di
dalam sel pada saat pembentukan sel baru pada tubuh. Pada saat terjadi
pembelahan sel, sel tersebut bisa saja mengandung gen yang rusak atau
penggandaannya yang telalu banyak. Perubahan (mutasi) gen ditandai
dengan adanya perubahan struktur pad gen. Mutasi gen berpotensi
menimbulkan kanker jika terjadi lebih dari lima kali dan melibatkan gen
yang berbeda. Prosesnya memakan waktu hingga bertahun-tahun sampai
membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar.
3. Faktor penyebab kanker
Faktor penyebab kanker dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal
yang berasal dari keturunan, dan faktor eksternal. Faktor eksternal
mencakup pola hidup yang tidak sehat, berusia lebih dari 65 tahun,
merokok, obesitas, melakukan seks tidak aman, paeradangan pada usus
besar, dan terpapar bahan kimia berbahaya seperti asbes, dan benzena.
4. Pengobatan pada kanker
a. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan menggunakan
zat kimia dengan dosis yang tinggi, namun dalam pengawasan dokter.

18
Kemoterapi berfungsi untuk membunuh sel kanker yang terdapat pada
tubuh, namun sel yang masih tersisa akan membelah. Sehingga
pengobatan ini harus dilakukan secara berkelanjutan.
b. Radioterapi
Sesuai dengan namanya, terapi kaknker jenis ini memanfaatkan
radiasi gelombang dengan intensitas tinggi seperti, sinar- X, proton,
dan elektron untuk membunuh sel kanker.
c. Terapi target
Pengobatan jenis ini menggunakan obat – obatan atau bahan kimia
lain, untuk mengidentifikasi dan emnyerang atau membunuh sel
kanker tanpa harus membunuh sel normal yang terdapat pada tunuh.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menyusun setiap organisme yang hidup
di alam dunia ini. Sel dapat ditemukan diberbagai organisme yang hidup di
dunia ini. setia sel memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda – beda. Sel
tersusun dari berbagai komponen kimiawi yang dibedakan menjadi dua yaitu
komponen organik, dan anorganik. Komponen organik terdiri dari
karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat. Sedangkan, pada komponen
anorganik terdiri dari air, vitamin, dan mineral. Berdasarkan letak DNA –
nya, sel dibedakan menjadikan sel prokariotik yang dimana DNA – nya tidak
dipisahkan oleh membran sel dari bagian sel lainnya, dan sel eukariotik
meruakan sel yang DNA – nya dipisahkan oleh membran sel dari bagian
lainnya. Struktur organel pada sel terdiri dari membran, nukleus, libosom,
endomembran, RE, badan golgi, lisosom, mitokondria, vakuola, plastida
(kloroplas), peroksisom, sitoskeleton. Dinding sel hanya dapat ditemukan di
dalam sel tumbuhan. Plastida lebih sering ditemukan dalam sel tumbuhan
karena membantu pada proses fotosintesis. Vakuola jarang dapat kita jumpai
ada sel hewan. Transpor pada membran sel dibagi menjadi dua, yaitu transpor
aktif, dan transpor pasif. Kerusakan sel pada tubuh dapat menyebabkan
karena dapat merusak sel yang terdapat pada sekitarnya, sehingga
menyababkan penyakit kanker.
3.2 Saran
Untuk menjaga kesehatan sel pada tubuh kita, hendaknya kita harus
menjaga pola makan kita serta senantiasa melakukan olahraga ringan setiap
harinya. Dengan begitu sel – sel pada tubuh kita akan tetap terjaga
pertumbuhannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Diniari, E. B. (2018, Mei 03). ruangguru. Retrieved September 16, 2022, from
ruangguru.com: https://ruangguru.com

dr. I Made Subagiartha, S. (2018). SEL STRUKTUR, FUNGSI, DAN


REGULASI. ANESTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF , 6-21.

Dra. Cicik Suriani, M. S. (2020). Pembelajaran 1: Sel. Modul Belajar Mandiri


PPPK , 11-12.

Fadila, N. (2017). SEJARAH TEORI PENEMUAN SEL. academia.edu , 1.

Halodoc, R. (2022, - -). Halodoc. Retrieved September 19, 2022, from


halodoc.com: https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker

Okky Fajar Tri Maryana, d. (2021). Ilmu Pengetahuan Alaam SMP KELAS VIII.
Jakarta: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Rahmadina, M. d. (2017). BIOLOGI SEL. Surabaya: CV. Selembar Papyrus.

RI, P. K. (2019, Februari 05). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.


Retrieved September 19, 2022, from p2ptm.kemkes.go.id:
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker-dan-kelainan-
darah/apa-itu-kanker

Saintek, K. E. (2021, Februari 18). Ruangguru. Retrieved September 17, 2022,


from ruangguru.com: https://www.ruangguru.com/blog/organel-sel-dan-fungsinya

Saintek, K. E. (2022, Agustus 03). Ruangguru. Retrieved September 17, 2022,


from Ruangguru.com: https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-
struktur-sel-dan-fungsinya

Universitas Airlangga. (2010, Maret 25). tl.fst.unair.ac.id. Retrieved September


15, 2022, from unair.ac.id: https://tl.fst.unair.ac.id

Utami, S. N. (2022, Februari 2). Kompas. Retrieved September 19, 2022, from
kompas.com: http://www. kompas.comskolaread20201008/182057569sisitem-
transportasi-sel-pasif-dan-aktif

21

Anda mungkin juga menyukai