Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KOMPONEN PENYUSUN SEL

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
1. DESI A22122015
2. MUTIA A22122113
3. SALBIA A22122087
4. SURIYANTI A22122014
5. MISBAHUN SYUDUR A22122090
6. NURUL JIHAD KANDRADO A22122065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KAGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSUTAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan makalah Biologi Umum tentang “Komponen Penyusun Sel” tepat pada
waktunya.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Bapak Abdul Ashari,S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah Biologi
Sel Program Studi Pendidikan Biologi.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah
berikutnya.

Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Palu,11 Februari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................13
A. KESIMPULAN...................................................................................................................13
B. SARAN...............................................................................................................................14
Daftar Pustaka................................................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup
dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau
disebut organisme uniselular, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya,
termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiselular yang terdiri
dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia,
misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel.

Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing
berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ
dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Fisiologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu organisme
dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Seperti halnya cabang ilmu biologi lain,
fisiologi juga mempelajari proses kehidupan yang mirip atau identik pada banyak
organisme.

Elemen utama sebuah sel adalah protoplasma. Protoplasma pada semua sel terdiri
atas dua komponen utama, yaitu komponen anorganik dan komponen organic.
Komponen-komponen anorganik terdiri atas air, garamgaram mineral, gas oksigen,
karbon dioksida, nitrogen, dan amonia, sedangkan komponen organik terutama terdiri
atas karbohidrat, lipida, protein, dan beberapa komponen-komponen spesifik seperti
enzim, vitamin, dan hormon (Sheeler & Bianchi, 1983). Pada sel hewan dan tumbuhan,
protoplasma mengandung sekitar 75-85% air, 10-20% protein, 2-3% lipida, 1%
karbohidrat, dan 1% zat-zat anorganik lainnya (De Robertis et al., 1975).
Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi
semua bidang ilmu biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di antara
berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya bagi bidang biologi sel dan biologi
molekular. Persamaan dan perbedaan mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu,
yang memungkinkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan
digeneralisasikan pada jenis sel lain. Penelitian biologi sel berkaitan erat dengan
genetika, biokimia, biologi molekular, dan biologi perkembangan.

Kemajuan dalam bidang biologi sel sejalan dengan kemajuan bidang ilmu fisika
dan ilmu kimia. Dengan menggunakan mikroskop elektron struktur sel dapat dikenal
sampai pada tingkat dan aturan milimikron, misalnya organel yang berukuran kecil dan
struktur makromolekul yang berukuran besar. Sedangkan kemajuan di bidang kimia
dapat digunakan untuk membantu menganalisis struktur molekul sel.

Sel memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimiawi yang mampu


menyimpan informasi, menterjemahkan informasi untuk mensintesis molekul sel, serta
menggunakan sumber energi untuk melakukan kegiatan. Berdasarkan penjelasan di atas
dan mengingat pentingnya kajian tentang sel baik secara struktural dan fungsinal serta
mekanismenya menarik minat untuk menyusun makalah biologi sel tentang “Komponen
Kimiawi Penyusun Sel”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen kimiawi penyusun sel?
2. Apa saja komponen utama penyusun sel?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja komponen kimiawi penyusun sel.
2. Untuk mengetahui komponen utama penyusun sel.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen Kimiawi Penyusun Sel


Seluruh bagian sel tersusun atas beberapa komponen senyawa kimia. Kegiatan
dan kehidupan sel juga merupakan akibat dari reaksi-reaksi kimia yang berlangsung di
dalam sel. Komponen kimiawi sel yang meliputi seluruh aktivitas sel tersebut dikenal
dengan nama protoplasma. Protoplasma merupakan substansi kompleks yang tersusun
atas unsur-unsur kimia.
Adapun, meski sebagian besar protoplasma terdiri atas air, namun bahan yang
memberi ciri pada strukturnya justru adalah protein dan beberapa senyawa kimia lain.
Bentuk senyawa dari komponen kimiawi penyusun sel (protoplasma) tersebut dapat
berupa senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik dalam komponen sel
bisa berupa karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Sedangkan komponen
senyawa anorganiknya bisa berupa air, vitamin, ataupun mineral.

Pada bagian sel terdiri dari beberapa komponen senyawa kimia. Kehidupan dan
aktivitas sel merupakan akibat dari reaksi-reaksi kimia tersebut yang terjadi di dalam sel.
Sementara itu, komponen kimiawi sel adalah penyusun sel dari berbagai senyawa kimia,
seperti karbohidrat, protein, lemak, dan senyawa lain, termasuk senyawa anorganik.

Komponen kimia sel yang mencangkup seluruh aktivitas sel dikenal dengan nama
protoplasma, yaitu substansi kompleks terdiri atas unsur-unsur kimia. Sebagian besar dari
protoplasma terdiri dari air. Namun, komponen yang memberikan ciri pada strukturnya
adalah protein dan beberapa komponen kimia lainnya.

Komponen kimiawi sel berupa senyawa organik dan anorganik. Untuk komponen
kimiawi sel organik antara lain ada karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Lalu,
untuk komponen kimiawi sel anorganik adalah vitamin, air, dan mineral.
Komponen kimiawi sel memiliki fungsi penting untuk sel itu sendiri. Berikut ini
adalah beberapa fungsi penting komponen kimiawi sel:

- Sebagai sumber dan cadangan energi.


- Sebagai komponen struktural sel.
- Sebagai komponen utama pembentukan hormon, vitamin, dan membran
plasma.
- Untuk aktivitas mekanik.
- Sebagai bahan katalitik yang mempercepat reaksi kimia oleh enzim.
- Untuk mengontrol aktivitas sel dan pembawa informasi genetik.
- Untuk menunjang proses metabolisme sel.
- Untuk mempertahankan fungsi sel.
- Sebagai penghancur radikal bebas.
- Untuk memelihara fungsi sel.
- Sebagai fungsi kerja enzim.
- Untuk menjaga keseimbangan asam dan basa.

Komponen kimiawi penyusun sel unsur mikro dan makro digolongkan


berdasarkan temuan jumlah di dalam sel tersebut. Untuk unsur makro, merupakan unsur-
unsur yang jumlahnya besar. Lalu, untuk unsur mikro adalah penyusun sel yang
jumlahnya sedikit. Komponen kimia yang paling banyak terdapat dalam sel adalah air.

- Komponen Kimiawi Organik Penyusun Sel

1. Karbohidrat
Komponen kimiawi sel yang pertama adalah karbohidrat. Karbohidrat
sangat vital untuk proses-proses fisiologi dalam sel makhluk hidup. Dengan
rumus molekul Cn(H2O)n, karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C), oksigen (O),
dan hidrogen (H). Pada tumbuhan, karbohidrat dibentuk oleh sel-sel yang
memiliki hijau daun (kloroplas mengandung klorofil) melalui proses fotosintesis.
Berdasarkan fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat
sederhana (sebagai sumber energi di dalam sel), karbohidrat rantai pendek
(sebagai cadangan energi), serta karbohidrat rantai panjang (sebagai komponen
structural organel dan bagian sel lainnya). Sedangkan berdasarkan struktur ikatan
molekulnya, karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Secara umum karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi dan
bahan pembangun struktur kehidupan.

2. Lemak/Lipid
Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak tersusun atas
unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Lemak dibangun oleh gliserol dan asam
lemak. Dalam sel hidup, lemak berfungsi sebagai komponen utama membrane
plasma, pembentukan hormon, dan pembentukan vitamin. Lemak disebut juga
lipid adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi
yang utama untuk proses metabolism tubuh. Lipid adalah senyawa organic yang
sangat sukar larut dalam air. Hal ini disebabkan karena struktur molekul yang
dimilikinya.

3. Protein
Protein tersusun atas karbon , hidrogen, oksigen dan nitrogen. Protein
merupakan unsur organik terbesar yang menyusun sebuah sel. Protein merupakan
polimer dari asam amino yang saling berikatan dengan ikatan peptida. Protein
merupakan peyusun protoplasma terbesar setelah air, protein tersusun atas Protein
struktural dan protein fungsional. Protein struktural adalah protein penyusun
organel sel. Misal Membrane, Mitokondria, Ribosom, Retikulum endoplasma,
sedangkan Protein fungsional adalah protein yang terlibat dalam metabolisme
tubuh meliputi enzim-enzim dan hormone yang berfungsi mengatur-reaksi-reaksi
kimia yang menjaga sel tetap hidup.
Protein membentuk 50% dari berat kering sel dan merupakan komponen
penting dalam hamper seluruh kegiatan makhluk hidup. Protein digunakan
sebagai struktur penyokong, sebagai senyawa yang menyampaikan informasi ke
bagian lain, untuk membantu pergerakan, dan juga untuk pertahanan dalam
menghadapi benda asing.

4. Asam Nukleat
Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti.
Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa
informasi genetik. Asam nukleat adalah polimer nukleotida panjang yang
berperan besar dalam proses penurunan sifat dan pembentukan berbagai protein.
Terdapat dua macam asam nukleat penting yaitu deoxyribonucleic acid (DNA)
dan ribonucleic acid (RNA). DNA berfungsi sebagai informasi genetik jangka
panjang. DNA menjadi transmisi informasi genetik untuk membuat sel lain dan
organisme baru. Sementara RNA digunakan untuk mentransfer kode genetik dari
inti ke ribosom untuk membuat protein. Nukleotida merupakan molekul kompleks
yang tersusun dari basa nitrogen sebuah gula yang mengandunglima karbon, serta
gugus fosfat.

- Komponen Kimiawi Anorganik Penyusun Sel

1. Air
Air merupakan senyawa yang sangat penting untuk kehidupan dan
merupakan salah satu komponen penyusun protoplasma. Reaksi kimia di dalam
sel terjadi karena adanya air. Selain berperan sebagai tempat terjadinya reaksi-
reaksi, air merupakan pelarut. Air juga berperan dalam proses hidrolisis dan
dehidrasi. Protoplasma mengandung lebih kurang 60% air dan selebihnya zat
padat. Di dalam cairan atau larutan, keberadaan air dapat berupa air bebas yang
berperan sebagai pelarut, dapat pula berupa air terikat atau air intramolekul. Air
adalah senyawa utama komponen kimiawi sel yang jumlahnya terbesar dalam
menyusun sel (50 – 65% berat sel). Air adalah komponen esensial cairan tubuh
yang terdiri dari plasma darah, cairan intrasel (sitoplasma), dan cairan ekstrasel.
Air dalam sel berfungsi sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi biologis.
2. Vitamin
Komponen kimiawi selanjutnya adalah vitamin. Vitamin memang
dibutuhkan dalam jumlah kecil, akan tetapi ia harus ada untuk menunjang
berbagai fungsi sel dalam proses metabolismenya. Peran vitamin adalah
mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhan, dan sebagai penghancur
radikal bebas . Beberapa contoh vitamin yang saat ini telah ditemukan antara lain
A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H. Sel menyimpan berbagai jenis
vitamin dengan komposisi tertentu, sesuai dengan jenis jaringannya. Vitamin
berfungsi sebagai kofaktor enzim, antioksida, dan katalis yang mempercepat
terjadinya berbagai reaksi biokimia dalam sel.

3. Mineral
Komponen kimiwi penyusun sel dari zat anorganik selanjutnya adalah
mineral. Sel mengandung berbagai jenis mineral, yang paling utama adalah
fosfor, magnesium, sulfur, kalium, kalsium, dan juga klorida. Mineral adalah
komponen struktural sel yang berfungsi dalam pemeliharaan fungsi dan kerja
metabolisme, pengaturan enzim, menjaga keseimbangan asam dan basa. Di dalam
sel, mineral ada yang terkandung dengan jumlah yang besar (makroelemen) dan
dalam jumlah sedikit (mikroelemen. Beberapa contoh mineral makroelemen
misalnya kalsium, magnesium, fosfor, klor,natrium, dan belerang. Sedangkan
contoh mineral mikroelemen antara lain zat besi, yodium, seng, kobalt, fluorin.

B. Komponen Utama Penyusun Sel

1. Membrane Sel

Membran sel adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa
kimia lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein).
Membran sel disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Fungsi dari
membran ini adalah sebagai pintu gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau
meninggalkan sel. Secara struktural membrane tersususn atas fosfolipid bilayer,
kolesterol, protein integral protein periferal, glikoprotein dan glikolipid. Perhatikan
gambar di bawah ini untuk memahami strukture membran.

2. Inti Sel

Inti sel bertugas mengontrol seluruh kegiatan sel, karena di dalam sitoplasma
terdapat kromosom yang berisi DNA. Inti sendiri dari beberapa bagian yaitu: Selaput
inti (karioteka), Nukleoplasma (kariolimfa), Kromatin / kromosom, Nukleous (anak
inti). Inti sel memiliki fungsi mengendalikan seluruh aktivitas sel, mengandung
informasi genetic, dan memproduksi tRNA rRNA dan mRNA
3. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang berada
dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air
(90%). Berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi
kimia sel. Didalam sitoplasma dapat kita jumpai adanya organela yang system
kerjanya mirip dengan organ dalam tubuh.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

- Sel merupakan unit (satuan, zarah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat
melaksanakan kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena tidak dapat dibagi-
bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.
- Komponen kimiawi penyusun sel terbagi menjadi dua yang pertama senyawa organik
yang terdiri dari karbohidrat, lipid/ lemak, protein, dan asam nukleat, sedangkan
komponen senyawa anorganik berupa air, vitamin ataupun mineral.
- Fungsi dari komponen- komponen kimiawi sel antara lain:
1. Karbohidrat berperan dalam berbagai proses fisiologi dalam sel makhluk hidup,
sebagai sumber energi dalam sel, sebagai cadangan energi, sebagai komponen
structural organel dan bagian sel lainnya.
2. Lemak/Lipid, sebagai komponen utama membrane plasma, pembentukan
hormone, dan pembentukan vitamin.
3. Protein, berperan sebagai zat katalik yang mempercepat terjadinya reaksi kimia
yang ditunjukkan oleh enzim, berperan dalam aktivitas mekanik yang ditunjukkan
oleh protein dalam otot
4. Asam nukleat berfungsi untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi
genetik.
5. Air sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi biologis
6. Vitamin, menunjang berbagai fungsi sel dalam proses metabolismenya,
mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhan sebagai penghancur radikal
bebas.
7. Mineral, memelihara fungsi dan kerja metabolisme, pengaturan kerja enzim dan
menjaga keseimbangan asam dan basa.
- Komponen utama penyusun sel adalah Membran Sel, Inti Sel (Nukleus) dan
Sitoplasma (Cairan Sel).

B. SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan


tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan
karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
Daftar Pustaka

Alberts, B., Bray, D., Hopkin, K., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., &

Walter, P. 2004. Essential Cell Biology, Second Edition. New York:

Garland Science.

Hardin, J., Bertoni, G., Kleinsmith, L. J. 2012. Beckers-World of the Cell Eighth

Edition. New York: The Benjamin Publishing Company

Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi. Ganeca Exact : Jakarta.

Kimbal, J.W. 1992. Biologi Edisi Kelima. Erlangga : Jakarta.

Pratita Atinirmala, B.Sc. (2022). 2 Komponen Kimiawi Penyusun Sel Serta Fungsinya.

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/komponen-kimiawi-sel/#:~: diakses pada


15 februari 2023.

Anda mungkin juga menyukai