Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MAKROMOLEKUL YANG ADA PADA ORGANISME LAUT

NAMA: GRESSELA Y KWANDO


NIM: 202031033
PRODI: ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PAPUA (UNIPA)
2023
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur atas segala rahmat dan nikmat Tuhan serta limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan, walaupun masih terdapat banyak
kekurangan. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen
pengampuh matakuliah kepada mahasiswa yang menempuh Mata Kuliah tersebut.penulis sangat
menyadari jika makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dari susunan materinya maupun
penulisan dan tata bahasanya sehingga penulis mengharapkan agar nantinya dapat menjadi maklum
bagi dosen pengampuh mata kuliah maupun para pembaca.
Disadari sepenuhnya bahwa tanpa dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung, makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan
sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Pembahasan
a. Organisasi Molekul Sel
b. Karbohidrat

c. Lipid

d. Protein

e. Asam Nukleat

Penutup

a. Kesimpulan

Daftar Pustaka
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Metabolime merupakan definisi yang mengambarkan perubahan makro molekul terutama
pada senyawa organik akibat interkonversi kimiawi secara biologis. Proses metabolisme tersebut ini
sangat dibantu oleh enzim yang bekerja secara spesifik. Dampak metabolisme secara biokimia ialah
terjadinya pembentukan maupun penguraian makro molekul organik seperti protein, lemak,
karbohidrat hingga asam nukleat. Lintasan metabolik makro organik terdiri atas tiga lintasan yakni
lintasan katabolik, anabolik dan amfibolik. Lintasan an-anabolik merujuk pada proses metabolime
yang dapat membentuk makro molekul secara endotermik. Contoh dari metabolisme secara an-
anabolik adalah pembentukan protein hasil sintesis derivat asam amino. Sedangkan Lintasan
katabolik merupakan proses lintasan metabolisme yang menguraikan makro molekul menjadi
senyawasenyawa yang lebih sederhana. Proses metabolisme katabolik umumnya terjadi dalam
kondisi eksotermik, contoh proses metabolisme secara katabolik ialah pemecahan molekul glukosa
menjadi piruvat melalui respirasi seluler, perubahan makro molekul (polisakarida, lipid, protein)
menjadi derivat monosakarida, asam lemak, nukleotida hingga asam amino. Lintasan amfibolik
merupakan lintasan yang menghubungkan antara proses metabolisme ananabolik dan katabolik.
Lintasan metabolisme tersebut ini digambarkan dengan jelas melalui siklus asam sitrat. Siklus asam
sitrat atau yang lebih dikenal dengan siklus Krebs merupakan proses metabolisme yang terjadi dalam
mitokondria (organel sel) yang dapat mengoksidasi gugus asetil KoA menjadi karbon dioksida (CO 2).
Sumber pangan merupakan unsur dominan penghasil energi dalam tubuh manusia yang
tersimpan dalam bentuk protein, karbohidrat, hingga lemak/trigliserida. Ketiga kelompok
makromolekul tersebut diproses dalam pencernaan untuk memulai proses metabolisme dan
menghasilkan energi. Karbohidrat merupakan sumber energi yang paling umum digunakan dalam
proses metabolisme dalam tubuh. Katabolisme karbohidrat dapat dipecah menjadi molekul-molekul
sederhana seperti monosakarida (glukosa dan fruktosa) dapat terjadi melalui proses pemecahan secara
enzimatis yang melibatkan enzim amilase. Senyawa glukosa yang diperoleh melalui katabolisme
karbohidrat tersebut menjadi sumber energi untuk pembentukan Adenosina Trifosfat (ATP) dalam
sel. Sedangkan kelebihan glukosa akibat proses katabolisme disimpan sebagai cadangan energi di hati
dan otot rangka dalam bentuk glikogen maupun polimer kompleks yang kemudian diubah menjadi
lemak (trigliserida) di sel adiposa (adiposit). Demikian pula pada katabolisme protein dan lemak,
katabolisme protein umumnya terjadi didalam hati maupun pada organ lainnya seperti ginjal, usus
kecil, otot hingga pada jaringan adipose.
Reaksi pemecahan atau perombakan protein menjadi asam amino melalui pemisahan gugus amino
dari kerangka karbon melalui reaksi transaminasi. Kerangka karbon yang dihasilkan dari asam amino
deaminasi dan digunakan untuk membentuk glukosa atau lemak, hingga dapat diubah menjadi “zat
antara” yang dapat dioksidasi dalam siklus asam sitrat. Pemecahan lemak dalam adiposit
membutuhkan aksi katalitik dari tiga enzim, yakni triasilgliserol lipase, digliserida lipase dan
monogliserida lipase. Proses perombakan tersebut dimulai dari pemecahan asam lemak dan gliserol
menjadi asetil KoA dan memasuki siklus Krebs untuk diubah menjadi fosfogliseraldehid.
Pengetahuan terkait prinsip dan proses metabolisme sangat penting karena memberikan gambaran
tentang sistem adaptasi biologis dalam tubuh, misalnya sistem metabolisme yang normal akan
mencakup pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang baik dan sehat. Sebaliknya, apabila terjadi
kelainan metabolisme akan berdampak pada rasio pertumbuhan yang lambat seperti defisiensi gizi,
defisiensi enzim hingga pada sekresi abnormal hormon. Oleh sebab itu, studi literatur ini membahas
tentang prinsip dasar dan proses metabolisme karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat sebagai
konstituen mayor dalam tubuh organisme.

2. Pembahasan

a. Organisasi Molekul Sel


Sel disusun oleh bermacam-macam elemen (unsur). Di alam telah teridentifikasi 103 unsur
yang kemudian disusun dalam tabel berkala unsur. Pada satu sel hidup, kurang lebih terdapat 35 unsur
yang terbagi atas:

a. Unsur mayor (dominan)  unsur yang paling banyak ditemukan pada sel tubuh. Contoh:
H (50%), O (25%), C (10%) dan N (2,5%)
b. Unsur minor  terdapat dalam jumlah/ konsentrasi kecil. Contoh: P, S, Na, K, Mg, Ca,
Cl
c. Unsur renik/ trace elements  terdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Contoh: Fe 2+,
Mn2+, Ca2+, Zn3+, Cu3+

Unsur-unsur tersebut akan terikat satu sama lain membentuk kombinasi yang memenuhi
syarat dan spesifik hingga membentuk biomolekul sel. Kombinasi unsur dan molekul yang terbentuk,
terjadi melalui ikatan kimia seperti: ikatankovalen dan non kovalen, ikatan hidrogen, ikatan
elektrostatik (ionik), ikatan hidrofobik dan ikatan Van dew Walls.

Komposisi molekul sel sendiri terdiri atas 3 bagian utama, yaitu:

a. Air (H2O)
Merupakan komponen terbesar yang terdapat di dalam sel (70-90%). Interaksi air dengan komponen
sel lain sangat penting karena menentuan struktur dan fungsi sel. Molekul air bersifat polar dan non
polar. Bagian yang polar artinya dapat berinteraksi membentuk ikatan hidrogen (Gambar 5) dengan
molekul polar lain dan ion yang kemudian larut membentuk satu fase yang tidak terpisah dengan air,
sehingga dikenal dengan molekul hidrofilik. Sedangan molekul non polar tidak dapat kontak dengan
air dan membentuk dua fase terpisah, sehingga dikenal dengan molekul hidrofobik. Molekul non
polar akan berasosiasi satu dengan yang lain untuk menghindari air.

Gambar 1. Ikatan hidrogen (warna hijau) yang terbentuk akibat ikatan antar
molekul polar

Kelarutan molekul polar dalam air dan interaksi molekul hidrofobik penting dalam pembentukan
(rekonstrusi) biomoekul sel.
b. Ion anorganik
 Memiliki konsentrasi yang sangat kecil di dalam sel (< 1%). Ion anorganik dapat
berupa Na+, K+, Mg2+, HPO4-, Cl- dan HCO3-. Peran ion anorganik adalah untuk
mengatur bermacam-macam aktifitas dan fungsi sel, seperti:
- Kofaktor
- Keseimbangan asam dan basa
- Menjaga atau menghasikan potensian listrik, dll

c. Molekul organik
 Menentukan spesifikasi sel. Molekul organik disusun oleh rantai hidrokarbon, hingga
dapat membentuk molekul kecil (50-100 atom) dan makromolekul yang menyusun
sebagian besar massa sel di luar air. Molekul kecil mempunyai struktur dan fungsi
yang spesifik seperti: vitamin, kofaktor, hormon, dll. Sedangkan makromolekul
disusun oleh polimer (ikatan) sub unit yang sifatnya ada dua, yaitu homopolimer
(polimer dari satu macam sub unit) dan heteropolimer (polimer lebih dari satu sub
unit). Secara umum, terdapat 4 makromolekul utama yang menyusun sel, berupa:
protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat.
 Molekul organik utama yang berperan sebagai building block untuk menyusun
makromolekul utama dari sel tersebut adalah: gula (sugar), asam lemak (fatty acid),
asam amino (amino acid) dan nukleotida (nucleotide). Hal ini dapat dilihat dengan
jelas pada Gambar berikut:

Molekul Makromol
subunit ekul di
dalam sel dalam sel

Gambar 2. Molekul organik dan makromolekul yang terbentuk di dalam sel

Sel penyusun organisme disusun oleh senyawa-senyawa organik dan disusun oleh empat
molekul terbesar penyusun mahluk hidup yang dikenal dengan makromolekul. Keempat
makromolekul tersebut juga disebut biomolekul karena molekul-molekul tersebut yang menjadi
penyusun suatu mahluk hidup baik dari organisme paling sederhana maupun yang paling kompleks.
Keempat makromolekul tersebut adalah protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid yaitu sebagai
materi dasar pembangun sel atau organism hidup1.

Setiap biomolekul tersebut memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing yang bervariasi dalam
ukuran strukutur dan fungsionalnya, dan disusun oleh senyawa-senyawa sederhana penyusunnya yang
disebut mikromolekul. Makromolekul protein disusun oleh 20 asam amino, makromolekul
karbohidrat disusun oleh tiga monosakarida utama, makromolekul lipid disusunoleh tujuh komponen
utama, dan asam nukleat disusun oleh delapan komponen utama. Tabel berikut menunjukkan

1
komponen penyusun keempat biomolekul yang terdiri atas 35 senyawa kimia sederhana dan ukuran
relatif biomlekul, dan gambar distribusi biomolekul di dalam sel.

Table Komponen utama penyusun Biomolekul

No Biomolekul Fungsi Utama Contoh

1 Karbohidrat Sumber energi Glukosa


Cadangan Energi Glikogen, tepung
Pembentuk struktur Selulosa
2. Lipid Penyusun membran sel Fosfolipid
Penahan Panas & Lemak tubuh
benturan Cadangan
Energi
3. Protein Pembentuk struktur, Daging, bulu, kulit
Biokatalis/ Enzim Semua enzim
4. Asam Nukleat Penyimpan dan pembawa DNA, mRNA, tRNA
informasi
genetik rRNA
Penyusun ribosom
b. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi untuk aktivitas sel secara biologis melalui
proses glikolisis. Proses glikolisis dimulai dari perubahan molekul glukosa manjadi molekul piruvat.
Karbohidrat disusun oleh molekul gula dan sangat penting bagi sel karena dapat berfungsi sebagai
komponen struktura pada organel tertentu dan sebagaibahan metabolik yang menghasilkan energi.
Karbohidrat terdiri atas tiga golongan, yaitu:

- Monosakarida (gula sederhatna) yaitu karbohidrat yang tidak dapat diuraikan atau
dihidrolisis menjadi sakaridayanglebih sederhana. Contoh: glukosa, fruktosa dan
galaktosa
- Disakarida atau oligosakarida yaitu karbohidrat yang merupakan polimer dari 2
atau 3 monosakarida. Contoh: maltosa tersusun dari gabungan 2 molekul glukosa
(glukosa+glukosa), laktosa tersusun dari gabungan molekul galaktosa dan glukosa
serta sukrosa yang tersusun dari gabungan glukosa dan frutosa.
- Polisakarida yaitu karbohidrat yang merupakan polimer dari banyak sekali
monosakarida. Contoh: amilum, pati, seluosa, glikogen,dll.

Ikatan antara satu sarakrida dengan sakarida lainnya terbentuk akibat adanya ikatan
glikosidik. Ikatan ini terbentuk antara gugus hidroksil dari atom C nomor 1 yang juga disebut karbon
anomerik dengan gugus hidroksil dan atom C pada moleku gula yang lain. Umumnya, ikatan
glikosidik biasanya terjadi antara atom C no 1 dengan atom C no 4 dengan melepaskan air. Ikatan
glikosidik ini dapat terlihat pada Gambar 7 berikut yang menunjukkan penggabungan molekul gukosa
dan fruktosa untuk membentuk sukrosa.

Karbohidrat berasal dari kata karbo (Unsur karbon dan hidrat/air) yang berarti unsur C
mengikat molekul H2O, dengan rumus kimia: C.H2O2. Biomolekul karbohidrat adalah suatu
makromolekul senyawa organik dengan bobot molekul beberapa ribu-500.000 sehingga rumus
kimia karbohidrat ditulis menjadi:

(CH2O)n

Cn (H2O)n di mana n = Jumlah atom C

2
Gambar struktur molekul dari Karbohidrat.

Secara kimiawi karbohidrat adalah suatu polihidroksialdehid dan polihidroksiaseton. Suatu


makromelul karbohidrat adalah suatu polimer alam yang dibangun oleh monomer monosakarida 3.
Berdasarkan BM dan panjangnya rantai hidrokarbon makromolekulnya karbohidrat dibedakan
menjadi; Monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.

Selain itu, glukosa juga dapat disintesis dari prekursor nonkarbohidrat melaui reaksi yang
disebut glukoneogenesis. Selanjutnya melalui jalur pentosa fosfat memungkinkan sel untuk
mengubah glukosa-6fosfat, turunan glukosa, menjadi ribosa5-fosfat (gula yang digunakan untuk
mensintesis nukleotida dan asam nukleat) dan jenis monosakarida lainnya . Adapun gambaran jalur
utama proses metabolisme karbohidrat pada hewan dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar Jalur utama metabolisme karbohidrat pada organisme

Secara umum metabolisme karbohidrat berfokus pada penggunaan glukosa sebagai bahan bakar
utama dalam aktivitas sel pada organisme. Pada vertebrata, glukosa diangkut ke seluruh tubuh
dalam darah. Sedangkan sebagian molekul glukosa yang tidak diperlukan untuk produksi energi
segera disimpan sebagai glikogen di hati dan otot. Kebutuhan energi saat aktivitas jaringan misalnya
otak, sel darah merah, dan sel otot rangka yang berolahraga sangat bergantung terhadap
ketersediaan aliran glukosa. Saat cadangan glukosa tersedia dalam jumlah yang melimpah akan

3
memberikan dampak terhadap stabilitas aktivitas sel organisme, sebaliknya saat cadangan glukosa
menurun menyebabkan kehabisan energi untuk digunakan dalam aktivitas sel organisme . Disisi lain
glukosa juga dapat digunakan untuk mensintesis asam lemak dan asam amino tertentu.
Jalur metabolisme (Gambar diatas) menunjukkan bahwa tahap awal dimulai dari molekul glukosa
yang dikonversi melalui proses glikogenesis. Ketika glukosa dibutuhkan sebagai sumber energi atau
sebagai molekul prekursor dalam proses biosintesis, molekul glikogen akan didegradasi melalui
glikogenolisis menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa dapat diubah menjadi ribosa-5-fosfat (komponen
nukleotida) dan NADPH (zat pereduksi kuat) melalui jalur pentosa fosfat . Perubahan asam piruvat
dapat terjadi melalui dua tahap yakni dalam kondisi an-aerob dan aerob. Pada kondisi anaerob asam
piruvat akan dirubah menjadi asam laktat dan sebaliknya ketika dalam kondisi aerob asam piruvat
lebih lanjut didegradasi dan membentuk asetil-KoA. Asetil-KoA atau biasa disebut Koenzim-A Asetil,
KoA-asetil (AcetylCoA) merupakan molekul penting yang menyediakan sejumlah atom karbon pada
gugus asetil yang dipergunakan dalam siklus asam sitrat untuk dioksidasi guna memperoleh energi
dalam bentuk ATP . Selain proses oksidasi yang terjadi pada siklus asam sitrat juga terjadi proses
transfor elektron. Transfor elektron tersebut mengalir melintasi rantai elektron hingga terjadi reaksi
eksergonik yang dapat digunakan untuk mendorong sintesis ATP. Perhatikan, bahwa metabolisme
karbohidrat juga berkaitan erat dengan metabolisme nutrisi lain. Misalnya, asetil-KoA juga dihasilkan
dari pemecahan asam lemak dan asam amino tertentu. Ketika asetil-KoA hadir secara berlebihan,
maka terdapat jalur yang berbeda yang dapat mengubahnya menjadi asam lemak.

Peran karbohidrat di dalam sel beragam, misalnya: glukosa yang merupakan monosakarida berperan
sebagai sumber energi utama pada sel, yang bisa disimpan lama daam bentuk glikogen. Selain itu
terdapat juga golongan karbohidrat yang berperan sebagai penunjang struktur dari sel, seperti selulosa
(polisakarida) yang merupakan komponen dinding sel tumbuhan, kitin yang merupakan penyusun
eksoskeleton dari insecta dan dinding sel jamur. Adapula golongan polisakarida yang dapat secara
kovalen berikatan dengan protein membentuk glikoprotein dan dengan lipid membentuk glikolipid,
yang berfungsi sebagai komponen penyusun membran sel.

c. Lipid

Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut
dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan
lain-lain. Fungsi biologis utama lipid yaitu untuk menyimpan energi, berperan dalam pensinyalan, dan
bertindak sebagai komponen pembangun membran sel. Lipid digunakan dalam industri kosmetik dan
makanan serta dalam nanoteknologi.
Lipid dapat didefinisikan secara luas sebagai molekul kecil hidrofobik atau amfifilik; sifat amfifilik
beberapa lipid memungkinkan mereka untuk membentuk struktur seperti vesikel, liposom
multilamelar/unilamelar, atau membran dalam lingkungan akuatik. Lipid biologis berasal, seluruhnya
atau sebagian, dari dua jenis subunit biokimia atau "blok-pembangun" yang berbeda, yaitu
gugus ketoasil dan isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi menjadi delapan
kategori: asamlemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid,
dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subunit ketoasil); dan lipid sterol serta lipid prenol (berasal
dari kondensasi subunit isoprena).
Gambar Struktur membran plasma yang tersusun oleh molekul lipid (fosfolipid
bilayer).

Umumnya membran sel terdiri atas dua lapis membran atau dikenal juga dengan sebutan lipid bilayer.
Bagian kepala yang terdiri atas gliserol, fosfat dan gugus polar disebut sebagai bagian yang hidrofilik
(tidak takut air) dan mampu berikatan dengan molekul lain yang ada di luarnya. Sedangkan bagian
ekor tersusun oleh dua molekul asam lemak yang bersifat hidrofobik (takut air) sehingga letaknya
selalu ke arah dalam an menjauhi komponen air pada sel. Terdapat empat molekul utama fosfolipid
pada membran sel yaitu: phosphatidil-ethanolamine, phosphatidil-serine, phosphatidil-kolin dan
sphingomyelin. Molekul ini tidak selalu ada pada tiap sel, namun tergantung pada jenis sel dan
peranannya.

Lipid dibentuk oleh asam lemak dan gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon yang
bersifat hidrokarbon dan gugus asam karboksilat terikat pada rantai tersebut. Berbagai jenis asam
lemak yang terdapat di dalam sel berbeda dalam hal panjang rantai hidrokarbon, jumlah dan posisi
ikatan ganda antar karbon. Asam lemak disimpan di dalam sitoplasma dalam bentuk molekul
triasilgliserol/ trigliserida.

Fungsi utama asam emak adalah mengkonstruksi membran sel, terutama dalam bentuk fosfolipid
(lipid yang mengikat gugus fosfat).

Lipid merupakan salah satu makro molekul heterogen yang sangat berperan dalam fungsi
biologis pada organisme. Fungsi utama lipid berkaitan dengan pembentukan membran biologis
(fosfolipid dan kolesterol), penyimpanan dan transportasi energi (triasilgliserol), makromolekul
pengikat glikolipid, sinyal hormon streoid dan salah satu sumber utama metabolisme asam lemak,
keton dan vitamin D . Lipid memiliki sifat tidak larur air dan larut dalam pelarut non polar misalnya
eter dan kloroform. Lipid secara biomedis tidak hanya sebagai sumber energi tetapi juga memiliki
sifat esensial misalnya terdapat kandungan vitamin larut lemak serta mikronutrien lipofilik lainnya.
Suplementasi asam lemak esensial dapat memberikan manfaat dalam mengobati penyakit
kardiovaskular, rematoid artritis, dan demensia. Sebagian besar asam lemak yang dibutuhkan manusia
dapat diperoleh melalui makanan dan asam lemak tersebut sangat berperan dalam jaringan sel untuk
mengubah sebagian kelebihan gula dalam tubuh untuk pembentukan molekul lipid. Hubungan antara
gula dan asam lemak/lipid pada proses metabolisme terlihat pada asetil koenzim A (CoA), yang
menjadi perantara antara proses glikolisis dan siklus asam sitrat . Proses sintesis lipid pertama kali
dalam tubuh diawali dengan penambahan gugus karboksil (CO 2-), yang diperoleh dari senyawa
bikarbonat (HCO3-) lalu asetil-KoA terkarboksilase dan menghasilkan malonil-KoA . Proses
karbokslase pada Asetil-KoA sangat bergantung pada jumlah ATP yang memerlukan kofaktor Mn 2+
dan biotin sebagai element aktivasi.

Gambar awal proses sintesis Lipid

lipid mencerminkan beberapa prinsip penting secara biologis yang terdapat pada metabolisme secara
umum pada manusia. Enzim yang mengkatalisis reaksi ini ialah asetil-KoA karboksilase yang
merupakan enzim sederhana dan cenderung membutuhkan kofaktor untuk aktivasi . Ketika kondisi
konsentrasi sitrat tinggi (siklus asam sitrat) dan kelimpahan glukosa, maka secara biologis asetil-KoA
karboksilase akan memerlukan kofaktor (Mn 2+ dan biotin) untuk membentuk polimer enzimatik yang
aktif dan dapat melakukan aktivitas katalisnya. Reaksi yang dihasilkan dari proses ini dapat
meningkatkan sitrat dalam mensitesis asam lemak ketika tubuh memiliki banyak energi dan perlu
menyimpan cadangan energi agar lebih efisien. Namun, apabila simpinan lipid yang cukup tinggi
dalam tubuh yang juga berbanding positif dengan peningkatan konsentrasi palmitol-CoA, maka dapat
menurunkan sintesis asam lemak melalui proses depolimerisasi secara enzimatik. meningkatkan
produksi malonil KoA. Jika mengamati proses pembentukan malonil-KoA, proses ini umumnya
terjadi pada sitoplasma yang dibantu oleh sintase asam lemak. Sintase asam lemak merupakan protein
multi-enzim yang membantu proses katalisis pembentukan asam lemak. Berdasarkan strukturnya
sintase asam lemak terdiri atas dua polipeptida tertentu dengan rata-rata berat molekul polipetida
mencapai 272 kDa]. Fungsi utama keterlibatan sintase asam lemak ialah pembentukan asam lemak
palmitat (C16:0), ATP dan NADPH yang bersumber dari asetil-KoA dan melonil-KoA. Proses dasar
pembentukan asam lemak bergantung pada kofaktor nikotinamida adenin dinukleotida fosfat
(NADPH). Reaksi pembentukan tersebut terjadi diretikulum endoplasma melalui proses empat
langkah yang dikatalis oleh enzim elongase yang terus memanfaatkan NADPH sebagai sumber energi
dalam sintesis asam lemak.

Gambar (a) Alur kerja Asetil-KoA karboksilase dan (b) produksi Malonil -KoA oleh Hormon
Glukagon merupakan salah satu hormon yang Penambahan ikatan rangkap asam lemak juga
mendorong pemecahan glikogen menjadi terjadi pada mitokondria (tergantung glukosa,
dan/atauepinefrin. Hormon tersebut ketersediaan NADH). Proses pembentukan dilepaskan saat stres
dan saat kebutuhan energi asam lemak pada mitokondria dibantu oleh tubuh lebih tinggi. Kondisi ini
dapat mengaktifkan enzim desaturasi (Gambar 5b). Sintesis asam fosforilasi asetil-KoA karboksilase
dan lemak pada tubuh manusia terjadi di hati, berdampak terhadap penghambatan sintesis jaringan
adiposa, ginjal, otak, dan kelenjar susu. asam lemak Disisi lain, Selain itu, jaringan adiposa berperan
dalam keterlibatan hormon insulin dapat mendorong penyimpanan lipid dalam bentuk molekul
penyerapan dan penyimpanan gula sehingga triasilgliserol.

Penggolongan LIPID
Senyawa-senyawa yang termasuk dalam lpid ini terbagi dalam beberapa golongan. Secara
umum lipid digolongkan dalam tiga golongan besar yaitu: (1) Lipid sederhana yaitu ester asam lemak
dengan berbagai alkohol, contohnya lemak/gliserida dan lilin; (2) lipid gabungan yaitu ester asam
lemak yang mempunyai gugus tambahan yaitu fospolipid dan serebrosida; (3) derivat lipid yaitu
senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contonhya asam lemak, gliserol, dan sterol.
Disamping itu berdasarkan sifat kimianya, lipid dibagi dalam dua golongan besar yaitu lipid yang
disabunkan, yakni dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat
disabunkan, contohnya steroid.
Lemak, disebut juga lipid adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi
yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua
sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak
sebagai cadangan energi.
Lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu lemak,
kolesterol, trigliserida, fospolipid, dan asam lemak.

1.Lemak
Salah satu senyawa organik golongan ester yang banyak terdapat dalam tumbuhan, hewan,
atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lemak (Fat). Lemak adalah turunan
karboksilat dari ester gliserol yang disebut gliserida yang berupa trigliserida dan triasilgliserol.
Lemak pada tubuh manusia terutama terdapat pada jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan
lemak sekitar ginjal yang mencapai 90%, sedangkan pada jaringan otak sekitar 7,5 sampai 70%.
Lemak yang pada suhu kamar berbentuk cair disebut minyak, sedangkan istilah lemak biasanya
digunakan untuk yang berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari hewan, sedangkan minyak
dari tumbuhan. Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak sapi, minyak kelapa, minyak
jagung, dan minyak ikan.

2.Trigliserida
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah
suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol 4. Ketiga asam lemak itu
dapat berasal dari jenis yang sama atau dapat pula berasal dari jenis yang berbeda dan tergolong ke
dalam lemak sederhana yang sulit dihidrolisis oleh larutan asam atau basa 5. Apabila terdapat satu
asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama
Trigliserida adalah sebagai zat energi. Trigliserida adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol
dan tiga asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani.

3.Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan
komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf.
Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti
4

5
vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya
Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ). Pembentukan kolesterol di
dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan
yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain
daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan
biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak
mengandung kolesterol.

4.Lipid Plasma
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar
lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara
mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan
fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Ada beberapa
jenis lipoprotein, antara lain; Kilomikron, VLDL (Very Low Density Lipoprotein), IDL (Intermediate
Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein), dan HDL (HighDensityLipoprotein).

5.Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester rigliserida atau lemak, baik yang berasal
dari hewan ataupun dari tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat dengan yang mempunyai
ranatai karbon panjang dengan rumus umum R-COOH, di mana R adalah rantai karbon yang jenuh
(tidak mengandung ikatan rangkap) atau rantai karbon tidak jenuh (mengandung ikatan rangkap) dan
pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap6.
Asam lemakatau residu asam lemak ketika mereka merupakan bagian dari lipid, adalah kelompok
molekul lain yang disintesis dengan elongasi rantai asetil-KoAprimer dengan malonilKoAatau
kelompok metilmalonil-KoAdalam proses yang disebut sintesis asam lemak. Mereka terbentuk dari
rantai hidrokarbonyang diterminasi dengan gugus asam karboksilat; penataan ini membuat molekul
memiliki ujung hidrofilikyang polar, dan ujung hidrofobikyang nonpolar yang tidak larutdalam air.
Asam lemak dapat dibentuk dari senyawasenyawa yang mengandung karbon seperti asam asetat,
asetaldehid,dan etanol yang merupakan hasil respirasi tanaman 7. Struktur asam lemak adalah salah
satu dari kategori paling mendasar lipid biologis, dan banyak digunakan sebagai blok pembangun
untuk sebagian besar lipid yang lebih kompleks. Rantai karbon, biasanya dengan panjang antara
empat hingga 24 karbon, dapat bersifat jenuh maupun tak jenuh, dan dapat berikatan dengan gugus
fungsiyang mengandung oksigen,halogen,nitrogen, dan belerang.
Jika asam lemak mengandung ikatan rangkap, terdapat kemungkinan memiliki isomer geometricis
atau trans, yang berpengaruh terhadap konfigurasimolekul secara signifikan. Ikatan rangkap cis-
menyebabkan rantai asam lemak melengkung, dan berimbas pada pelipatgandaan ikatan rangkap
dalam rantai karbon. Tiga ikatan rangkap dalam asam linolenat (C-18), rantai lemak asil yang paling
melimpah dalam membran tilakoid, mengakibatkan membran ini sangat fluid meskipun suhu
lingkungan rendah. Ini juga membuat asam linolenat mendominasi puncak-puncak tajam pada
spektrum kloplas yang dianalisis menggunakan NMR C-13 resolusi tinggi. Ini pada gilirannya
memainkan peran penting dalam struktur dan fungsi membran sel.

6.Gliserolipid
Gliserolipidtersusun atas gliseroltersubstitusi mono-, di-, dan tri-yang paling terkenal adalah
triesterasam lemak dari gliserol, disebut trigliserida, Istilah "triasilgliserol" terkadang digunakan
sebagai sinonim "trigliserida". Dalam senyawa ini, tiga gugus hidroksil dari gliserol masing-masing

7
mengalami esterifikasi, biasanya oleh asam lemak yang berbeda. Oleh karena berfungsi sebagai
cadangan energi, lipid ini terdapat dalam sebagian besar cadangan lemak di dalam jaringan hewan.
Hidrolisis ikatan esterpada trigliserida serta pelepasan gliserol dan asam lemak dari jaringan
adiposadisebut "mobilisasi lemak".

7.Gliserofosfolipid

Gliserofosfolipid, biasanya dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak di alam dan
merupakan komponen kunci lipid dwilapisdalam sel serta terlibat di dalam metabolismedan sinyal
komunikasi antar sel. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat dan satu tipe
dengan fosfogliserida erat berhubungan dengan lemak dan minyak 8. Jaringan saraf, termasuk otak,
mengandung cukup banyak gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zat ini dapat mengakibatkan
berbagai kelainan saraf.

8.Sfingolipid

Senyawa yang termasuk golongan ini dapat dipandang sebagai derivate sfingosim atau
mempunyai struktur yang mirip9. Sfingolipidadalah keluarga senyawa-senyawa kompleks yang
berbagi fitur struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis secara de
novodari asam aminoserinadan asil lemak KoA berantai panjang, yang kemudian diubah menjadi
seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan senyawasenyawa lainnya.

9.Lipid sterol

Sterol merupakan derivate lemak yang dapat berasal dari makanan dan dapat pula dibentuk
oleh tubuh sendiri dan sterol yang terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari hewan disebut
dengan kolesterol135. Lipid sterol, seperti kolesteroldan turunannya, adalah komponen penting dalam
lipid membran, bersama dengan gliserofosfolipid dan sfingomielin.

10. Lipid Prenol


Lipid prenoldisintesis dari prekursor berkarbon 5 isopentenil pirofosfatdan
dimetilalilpirofosfatyang sebagian besar dihasilkan melalui jalur asam mevalonat(MVA). Isoprenoid
sederhana (alkohol linear, difosfat, dan lain-lain) terbentuk dari adisi unit C5 secara terus menerus,
dan diklasifikasi menurut banyaknya satuan terpenaini. Struktur yang mengandung lebih dari 40
karbon dikenal sebagai politerpena.

11. Sakarolipid

Residu glukosaminaberwarna biru, residu Kdoberwarna merah, rantai asilberwarna hitam, dan
gugus fosfatberwarna hijau. Sakarolipid (bahasa Inggris:saccharolipid, glucolipid) adalah asam
lemakyang terikat langsung dengan kerangka gula[44]dan membentuk struktur yang sesuai dengan
membran dwilapis. Pada sakarolipid, monosakaridamenggantikan kerangka gliserol pada gliserolipid
dan gliserofosfolipid. Sakarolipid yang paling dikenal adalah prekursor glukosaminaterasilasi dari
komponen lipid Alipopolisakaridadalam bakteri gram-negatif.

9
12. Poliketida

Poliketida disintesis melalui polimerisasi subunit asetildan propioniloleh enzim klasik serta enzim
iteratif dan multimodular yang berbagi fitur mekanistik dengan sintase asam lemak. Mereka terdiri
dari sejumlah besar metabolit sekunderdan produk alamidari hewan, tumbuhan, bakteri, jamur dan
sumber laut, serta memiliki keragaman struktural yang besar. Banyak poliketidaadalah molekul siklik
dengan kerangka yang sudah dimodifikasi lebih lanjut oleh glikosilasi,metilasi,hidroksilasi,oksidasi,
dan/atau proses-proses lainnya.

d. Protein

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
Seperlima bagian tubuh protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang
rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain, dan cairan tubuh. Semua
enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intra seluler dan sebagainya
adalah protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang essensial untuk
kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantika oleh zat gizi lain, yaitu
membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

Protein yang dibentuk dengan hanya menggunakan satu polipeptida dinamakan sebagai
protein monomerik dan yang dibentuk oleh beberapa polipeptida contohnya hemoglobin pula dikenali
sebagai protein multimerik. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama
dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan
sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosoma. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”,
hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pasca translasi, terbentuklah
protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

Protein sebagai salah satu dari biomolekul yaitu materi dasar atau makromolekul penyusun
sel atau organisme hidup. Selain itu, Biomolekul protein merupakan komponen kimia terbanyak pada
organisme hidup, hal ini berkiatan dengan fungsi biologi protein yang memiliki multi fungsi sebagai
struktural pada sel, jaringan, maupun organ, sebagai enzim suatu biokatalis, dan sebagai zat pengatur.

Protein dikatakan sebagai makromolekul karena protein memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Protein memiliki bobot molekul yang berkisar antara 5.000 – lebih dari 1 juta karena itulah
protein tergolong kedalam suatu makromolekul.
2. Senyawa kimia protein tersusun dari komponen senyawa protein yang terdiri dari peptida
sebagai submakromolekul, asam amino sebagai unit molekul dan sebagai komponen unsur
kimia protein terdiri dari beberapa unsur yaitu C, H, O, N, S, P, Fe, Cu, Zn, dan I.
3. Tubuh manusia diperkirakan mengandung 100.000 jenis protein yang masing-masing
mempunyai fungsi fisiologi sendiri-sendiri.
4. Protein mempunyai massa molar yang tinggi, mulai dari sekitar 5000 g sampai 1x10 -7 g10.
5. Protein disusun oleh 20 Asam Amino
Pada tabel di bawah ini menunjukkan bobot molekul dan jumlah rantai penyusun protein dari suatu
sel ataupun organisme hidup.

Tabel Bobot Molekul dan Jumlah Rantai Penyusun Protein


Protein Bobot molekul Jumlah Rantai
Insulin (sapi) 5.700 2
Mioglobin(jantung kuda) 16.900 1
Insulin (sapi) 5.700 2
Hemoglobin(manusia) 64.500 4
Heksokinase (ragi) 102.000 2
Virus mozaik tembakau 40.000.000 2.130

PEMBENTUKAN IKATAN PEPTIDA DAN PENGGOLONGAN PROTEIN


Dua molekul asam amino dapat saling berikatan membentuk ikatan kovalen melalui suatu
ikatan amida yang disebut dengan ikatan peptida. Ikatan kovalen ini terjadi antara gugus karboksilat
dari satu asam amino dengan gugus α amino dari molekul asam amino lainnya dengan melepas
molekul air. Secara sederhana mekanisme reaksi pembentukan ikatan kovalen dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar Mekanisme Pembentukan Ikatan Peptida Sebagai Rantai Protein

Tiga molekul asam amino dapat bergabung membentuk dua ikatan peptida, begitu seterusnya
sehingga dapat membentuk rantai polipeptida. Peptida memberikan reaksi kimia yang khas, dua
tipe reaksi yang terpenting yaitu hidrolisis ikatan peptida dengan pemanasan polipeptida dalam
suasana asam atau basa kuat (konsentrasi tinggi) sehingga dihasilkan asam amino dalam bentuk
10
bebas. Hidrolisa ikatan peptida dengan cara ini merupakan langkah penting untuk menentukan
komposisi asam amino dalam sebuah protein dan sekaligus dapat menetapkan urutan asam amino
pembentuk protein tersebut. Dari hidrolisis itu, ternyata komponen senyawa kimia protein adalah
peptida, asam amino, dan komponen unsur kimia11. Protein sebagai makromolekul (molekul
besar) mampu menunjukkan berbagai fungsi biologi. Atas dasar peran ini maka rotein dapat
diklasifikasikan sebagai berikut; enzim, protein transport, protein nutrient dan penyimpan, protein
kontraktil atau motil, protein struktural, protein pertahanan dan protein pengatur. Di bawah ini
adalah skema penggolongan protein berdasarkan fungsinya.

Gambar Skema Penggolongan Protein Berdasarkan Fungsinya

e. Asam Nukleat

Asam nukleat di dalam sel terdiri daru dua tipe, yaitu: deoxyribonucleic acid (DNA) dan
ribonucleic acid (RNA) yang masing-masing dibentuk dari nukleotida. Satu nukleotida terdiri dari
gula, asam fosfat dan basa nitrogen yang dapat membentuk konformasi double heliks (pita ganda)
pada DNA atau non heliks (pita tunggal) pada RNA. Perbedaan antara DNA dan RNA di dalam sel
dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel. Perbandingan antara molekul DNA dan RNA

Pembeda DNA RNA

11
Ukuran Panjang Umumnya lebih pendek

Bentuk Double heliks Pita tunggal

Komponen Gula Deoksiribosa Ribosa

Susunan Kimia Pirimidin: Pirimidin:


Basa Nitrogen
- Sitosin (C) - Sitosin (C)
- Timin (T) - Urasil (U)
Purin: Purin:

- Adenin (A) - Adenin (A)


- Guanin (G) - Guanin (G)
Lokasi Umumnya terdapat di Umumnya di
dalam nukleus sitoplasma, juga pada
nukeus

Fungsi Berkaitan dengan Berkaitan dengan


penurunan sifat dan sintesis protein
sintesis protein
3. Penutup
a. Kesimpulan

Biokimia mempelajari proses kehidupan yang dimulai dari sel, karena sel adalah satuan
terkecil dari kehidupan. Sel sebagai satuan terkecil kehidupan mmeiliki struktur dan organisasi yang
unik. Keunikan sel itulah yang akan dijelaskan oleh biokimia berdasarkan kaidah-kaidah biologi dan
kimia. Secara simultan, Biokimia mempelajari aspek biologi dan kimiawi senyawa-senyawa penyusun
sel.

Lintasan metabolisme karbohidrat, lipid, protein, asam nukleat terdiri atas tiga bentuk lintasan
yakni katabolik, anabolik dan amfibolik. Lintasan tersebut umumnya terjadi pada mitokondria melalui
siklus Krebs. Katabolisme protein, karbohidrat dan lemak dapat menjadi derivat asam amino, glukosa,
gliserol dan asam lemak yang mampu dikonversi menjadi energi maupun cadangan energi untuk
proses pertumbuhan dan perkembangan sel. Demikian sebaliknya proses anabolisme dapat
memanfaatkan derivat makro molekul (asam amino, glukosa, fruktosa, asam lemak) menjadi makro
molekul (protein, karbohidrat dan lipid). Proses metabolisme karbohidrat secara khusus melalui
glikolisis, glikogenesis dan glukoneogenesis.

Pada suatu sel, secara struktural terdiri atas 3 bagian yaitu membran sel, sitoplasma dan inti
sel. Setiap bagian dari sel ini dibangun oleh molekul-molekul sel, baik yang bersifat makro, mikro
maupun unsur renik melalui ikatan-ikatan kimia hingga membentuk makromolekul penyusun sel
(karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat).

Protein sebagai salah satu dari biomolekul yaitu materi dasar atau makromolekul penyusun
sel atau organisme hidup. Selain itu, Biomolekul protein merupakan komponen kimia terbanyak pada
organisme hidup, hal ini berkiatan dengan fungsi biologi protein yang memiliki multi fungsi sebagai
struktural pada sel, jaringan, maupun organ, sebagai enzim suatu biokatalis, dan sebagai zat pengatur.
Dua molekul asam amino dapat saling berikatan membentuk ikatan kovalen melalui suatu ikatan
amida yang disebut dengan ikatan peptida. Ikatan kovalen ini terjadi antara gugus karboksilat dari satu
asam amino dengan gugus α amino dari molekul asam amino lainnya dengan melepas molekul air.

Karbohidrat adalah senyawa organic yang tersusun dari unsur C (karbon), H (hidrogen), dan
O (oksigen). Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul
air. Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan
fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai
menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati,
kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid
(ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).
Daftar Pustaka

https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/18/130343169/biomolekul-pengertian-dan-jenis

jenisnya/

https://www.academia.edu/40327869/Lemak_sebagai_Makromolekul/

Wahyudiati, D. 2017. BIOKIMIA. Cetakan I. Mataram: LEPPIM MATARAM

https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F54469%2Fmod_resource%2Fcontent%

2F2%2FKJ010_7407_FBM111_092018_doc.doc

Henggu, K.U & Nurdiansyah, Y. 2021. Review dari Metabolisme Karbohidrat, Lipid, Protein, dan
Asam Nukleat. Jurnal Kimia Sains dan Terapan. 13 (2).

Anda mungkin juga menyukai